DISUSUN OLEH
Anti Nurhayati - D1C190016
UNIVERSITAS AL – GHIFARI
FAKULTAS MIPA
MATEMATIKA
2020
a
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah Geometri Analitik ini sanggup tersusun hingga selesai.
Dan saya berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta
ilmu bagi pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya, saya percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat berharap saran dan kritik
yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Anti Nurhayati
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Transformasi
1. Translasi (Pergeseran)
2. Refleksi (Pencerminan)
3. Rotasi (Perputaran)
4. Dilatasi (Penskalaan)
Untuk memindahkan satu titik atau bangun pada bidang dapat dilakukan dengan
menggunakan Transformasi. Transformasi Geometri adalah bagian dari geometri
yang membicarakan perubahan, baik perubahan letak maupun bentuk penyajianya
didasarkan dengan gambar dan matriks. Transformasi Geometri lebih sering disebut
transformasi adalah mengubah setiap koordinat titik (titik-titik dari suatu bangun)
menjadi koordinat lainnya pada bidang dengan satu aturan tertentu. Misalnya,
transformasi T terhadap titik P (x,y) menghasilkan bayangan P’ (x’, y’) operasi
tersebut dapat ditulis sebagai :
1. Translasi (Pergeseran)
Translasi adalah pemetaan suatu titik pada atau bidang dengan cara menggeser.
Misal menggeser dari kanan ke kiri, ke sumbu x positif atau sumbu y positif.
Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang mempunyai koordinat A(3, 9),
B(3, 3), C(6, 3) ditranslasikan:
2
menjadi segitiga A2B2C2 dengan A2 (-7,9), B2 (-7,3), C2 (-4,3)
menjadi segitiga A3B3C3 dengan A3 (3,-4), B3 (3,-10), C3 (6,-10
menjadi segitiga A4B4C4 dengan A4 (-7,-4), B4 (-7,-10), C4 (-4,-10)
dimana :
Contoh Soal :
Pembahasan :
Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi namakan A’ Dua model yang biasa
dipakai sebagai berikut:
Hasilnya akan sama saja, hanya sedikit beda cara penulisan, sehingga:
3
2. Refleksi (Pencerminan)
Refleksi adalah pemetaan suatu titik atau bangun dengan cara mencerminkannya
pada suatu garis atau bidang.
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3),
C2(-6, 3)
terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A3(3, -9), B3(3, -3),
C3(6, -3)
terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -
3), C4(-6, -3)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
terhadap garis x = -2 menjadi segitiga A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9),
B5(-7, 3), C5(-10, 3)
terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7),
B6(3, -1), C6(6, -1)
Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1), R(10, 1) dicerminkan:
terhadap garis y = x menjadi segitiga P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1,
6), R2(1, 10)
terhadap garis y = -x menjadi segitiga P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6),
Q3(-1, -6), R3(-1, -10)
4
Pencerminan terhadap garis y = mx + c
Jika m = tan θ maka:
Sin 2θ = dan cos 2θ =
Contoh soal :
Pembahasan :
Rumus dasarnya
P(x,y) → P’ (x’,y’) (1)
Pencerminan terhadap garis y = x
P(x,y) → P (y,x) (2)
Dari 1 dan 2 maka :
x’ = y y’ = x (3)
3. Rotasi (Peputaran)
Adalah pemetaan suatu titik atau benda dengan cara memutarnya dari suatu
pusat tertentu dengan jarak tetap. Jarak ini dinamakan jari – jari.
Untuk rotasi searah jarum jam, sudut diberi tanda negatif (–)
Untuk rotasi berlawanan arah jarum jam, sudut diberi tanda positif (+)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:
+90° atau –270° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(-9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)
+270° atau –90° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)
+180° atau –180° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan
koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)
5
Rumus praktis untuk rotasi dengan pusat rotasi O(0, 0):
Contoh soal
Vektor x diputar terhadap titik asal O sebesar θ ˂ 0 searah jarum jam. Kemudian
hasilnya dicerminkan terhadap garis y = -x, menghasilkan vektor y. Jika y = Ax , maka
matriks A= ......
Pembahasan
Matriks tranformasi untuk rotasi dengan pusat rotasi (0, 0) dan sudut putar -θ (searah
jarum jam)
M1= [
4. Dilatasi (Penskalaan)
Ditalasi adalah transformasi yang mengubah ukuran atau skala suatu bangun
geometri (pembesaran/pengecilan), tetapi tidak mengubah bentuk bangunan
tersebut. Bayangan titik P (x,y) oleh dilatasi [ O, k] adalah P’ (x’ ,y’) dengan X’ =
kx dan y’=ky
2.3 SIFAT
6
4. Dilatasi : Mengubah kedudukan dan bentuk objek, sedangkan bentuk
tetap.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Damari, Ari, Matematika untuk SMA, Masmedia Buana Pustaka, Malang 2013.
Winarni Endang Styo, Sri Harmini, Matematika untuk PGSD, PT REMAJA ROSDAKARYA,
Bandung 2016
http://benitri.blogspot.co.id/2014/04/geometri-transformasi.html