Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK

“Transformasi Susunan Sumbu”

DOSEN MATA KULIAH


Dewi Fawziawati

DISUSUN OLEH
Anti Nurhayati - D1C190016

UNIVERSITAS AL – GHIFARI
FAKULTAS MIPA
MATEMATIKA
2020

a
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah Geometri Analitik ini sanggup tersusun hingga selesai.

Dan saya berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta
ilmu bagi pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya, saya percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat berharap saran dan kritik
yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 18 November 2020

Anti Nurhayati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
2.1 PENGERTIAN TRANSFORMASI ............................................................ 2
2.2 JENIS - JENIS TRANSFORMASI ............................................................. 2
2.3 SIFAT .................................................................................................... 6
2.4 Aplikasi Transformasi Geometri ................................................................ 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Belajar matematika merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu.
Belajar ilmu matematika merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh
setiap manusia. Dengan Ilmu Matematika seseorang bisa membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk, dengan Ilmu Matematika seseorang bisa membedakan mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Ilmu Matematika juga seseorag bisa
merumuskan tujuan hidup.

Mata pelajaran matematika merupakan yang sangat penting, dengan Ilmu


Matematika kita mengetahui adanya geometri transformasi yang memuat refleksi,
translasi, rotasi, dan dilatasi.

Dimana refleksi adalah pencerminan, yaitu proses mencerminkan setiap titik


bangun geometri itu terhadap garis tertentu (sumbu cermin / sumbu simetri). Translasi
adalah transformasi yang memindahakan setiap titik pada bidang dengan jarak dan arah
tertentu. Rotasi adalah transformasi dengan cara memutar objek dengan titik pusat
tertentu. Dilatasi adalah transformasi yang mengubah ukuran bangun tetapi tidak
mengubah bentuknya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Refleksi?


2. Apa itu Translasi?
3. Apai itu Rotasi?
4. Apa itu Dilatasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TRANSFORMASI

A. Transformasi

Transformasi merupakan suatu pemetaan titik pada suatu bidang ke himpunan


titik pada bidang yang sama.

Jenis-jenis dari transformasi yang dapat dilakukan antara lain :

1. Translasi (Pergeseran)
2. Refleksi (Pencerminan)
3. Rotasi (Perputaran)
4. Dilatasi (Penskalaan)

B. Transformasi Susunan Sumbu

Untuk memindahkan satu titik atau bangun pada bidang dapat dilakukan dengan
menggunakan Transformasi. Transformasi Geometri adalah bagian dari geometri
yang membicarakan perubahan, baik perubahan letak maupun bentuk penyajianya
didasarkan dengan gambar dan matriks. Transformasi Geometri lebih sering disebut
transformasi adalah mengubah setiap koordinat titik (titik-titik dari suatu bangun)
menjadi koordinat lainnya pada bidang dengan satu aturan tertentu. Misalnya,
transformasi T terhadap titik P (x,y) menghasilkan bayangan P’ (x’, y’) operasi
tersebut dapat ditulis sebagai :

P (x, y) → P’ (x’, y’)

2.2 JENIS - JENIS TRANSFORMASI

1. Translasi (Pergeseran)

Translasi adalah pemetaan suatu titik pada atau bidang dengan cara menggeser.
Misal menggeser dari kanan ke kiri, ke sumbu x positif atau sumbu y positif.

Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang mempunyai koordinat A(3, 9),
B(3, 3), C(6, 3) ditranslasikan:

2
 menjadi segitiga A2B2C2 dengan A2 (-7,9), B2 (-7,3), C2 (-4,3)
 menjadi segitiga A3B3C3 dengan A3 (3,-4), B3 (3,-10), C3 (6,-10
 menjadi segitiga A4B4C4 dengan A4 (-7,-4), B4 (-7,-10), C4 (-4,-10)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka untuk mencari nilai translasi dapat


digunakan rumus sebagai berikut :

P (x,y) T = P’(x+a, y+b)

dimana :

a menyatakan pergeseran horizontal (kekanan+, kekiri-)


b menyatakan pergeseran vertikal (keatas+,kebawah-)

Contoh Soal :

a) Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)


b) Tentukan bayangan dari titik A (5,10) oleh translasi T =
c) Tentukan bayangan dari titik A (1,2) oleh translasi T = (1,2) dilanjutkan oleh translasi
U = (3,4)

Pembahasan :

Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi namakan A’ Dua model yang biasa
dipakai sebagai berikut:

P (a,b) A (x,y) = A’(x+a, y+b)


A (x,y) T = A’(x+a, y+b)

Hasilnya akan sama saja, hanya sedikit beda cara penulisan, sehingga:

a) Bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)


T (7,8) A (2,3) = A’(2+7,3+8) = A’(9,11)
b) Bayangan dari titik A (5, 10) oleh translasi T =
A (5,10) T = A’(5+4,10+2) = A’(9,12)
c) Tentukan bayangan dari titik A (1,2) oleh translasi T = (1,2) dilanjutkan oleh translasi
U = (3,4)

A (1,2) T = A’(1+1,2+2) = A’(2,4)

A’ (2,4) U = A’’(2+3,4+4) = A’(5,8)

3
2. Refleksi (Pencerminan)

Refleksi adalah pemetaan suatu titik atau bangun dengan cara mencerminkannya
pada suatu garis atau bidang.

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
 terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3),
C2(-6, 3)
 terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A3(3, -9), B3(3, -3),
C3(6, -3)
 terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -
3), C4(-6, -3)

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
 terhadap garis x = -2 menjadi segitiga A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9),
B5(-7, 3), C5(-10, 3)
 terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7),
B6(3, -1), C6(6, -1)

Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1), R(10, 1) dicerminkan:
 terhadap garis y = x menjadi segitiga P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1,
6), R2(1, 10)
 terhadap garis y = -x menjadi segitiga P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6),
Q3(-1, -6), R3(-1, -10)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan :

Pencerminan terhadap garis x = a atau y = b


P (x,y) Mx - a P’(2a-x,y)
P (x,y) My - b P’(x,2b-y)

Pencerminan terhadap sumbu x atau sumbu y


P (x,y) Mx P’(x,-y) → matriks transformasi ;
P (x,y) My P’(-x,y) → matriks transformasi ;

Pencerminan terhadap titik (0, 0)


P (x,y) M(0,1)P’(-x,y) → matriks transformasi ;

Pencerminan terhadap garis y = x atau y = –x


P (x,y) My=y P’(-x,y) → matriks transformasi ;
P (x,y) My= -x P’(-y,-x) → matriks transformasi ;

4
Pencerminan terhadap garis y = mx + c
Jika m = tan θ maka:
Sin 2θ = dan cos 2θ =

Contoh soal :

Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y=x adalah

Pembahasan :

Rumus dasarnya
P(x,y) → P’ (x’,y’) (1)
Pencerminan terhadap garis y = x
P(x,y) → P (y,x) (2)
Dari 1 dan 2 maka :
x’ = y y’ = x (3)

subsitusikan (3) ke garis y = 2x + 2


x’ = 2y’ + 2 → 2y’ = x’ -2
y’ = - 1
hasil pencerminannya adalah y = – 1

3. Rotasi (Peputaran)

Adalah pemetaan suatu titik atau benda dengan cara memutarnya dari suatu
pusat tertentu dengan jarak tetap. Jarak ini dinamakan jari – jari.

Untuk rotasi searah jarum jam, sudut diberi tanda negatif (–)
Untuk rotasi berlawanan arah jarum jam, sudut diberi tanda positif (+)

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:

 +90° atau –270° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(-9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)
 +270° atau –90° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)
 +180° atau –180° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan
koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka rotasi dapat dirumuskan sebagai berikut:


Rotasi sejauh θ dengan pusat (a, b)

5
Rumus praktis untuk rotasi dengan pusat rotasi O(0, 0):

P (x,y) R( 0,90̊ ) P’(-y,x)


P (x,y) R( 0,-90̊ ) P’(y,-x)

P (x,y) R( 0,180̊ ) P’(-x,-y)

Contoh soal

Vektor x diputar terhadap titik asal O sebesar θ ˂ 0 searah jarum jam. Kemudian
hasilnya dicerminkan terhadap garis y = -x, menghasilkan vektor y. Jika y = Ax , maka
matriks A= ......
Pembahasan
Matriks tranformasi untuk rotasi dengan pusat rotasi (0, 0) dan sudut putar -θ (searah
jarum jam)
M1= [

Matriks tranformasi untuk Refleksi terhadap y = -x


M2= [

x ditransformasi berturut-turut oleh M1 dan M2 menjadiy dengan hubungan y = Ax ,


sehingga A adalah matriks komposisi dari M1 dan M2
A = M2 * M1

4. Dilatasi (Penskalaan)

Ditalasi adalah transformasi yang mengubah ukuran atau skala suatu bangun
geometri (pembesaran/pengecilan), tetapi tidak mengubah bentuk bangunan
tersebut. Bayangan titik P (x,y) oleh dilatasi [ O, k] adalah P’ (x’ ,y’) dengan X’ =
kx dan y’=ky

2.3 SIFAT

1. Translasi : Mengubah posisi objek, sedangkan bentuk dan ukuran tetap.


2. Refleksi : Mengubah kedudukan objek, sedangkan bentuk dan ukuran
tetap.
3. Rotasi : Mengubah kedudukan, sedangkan bentuk dan ukuran objek
tetap.

6
4. Dilatasi : Mengubah kedudukan dan bentuk objek, sedangkan bentuk
tetap.

2.4 APLIKASI TRANSFORMASI GEOMETRI

1) Tempat Duduk Siswa


2) Perpindahan Tempat Duduk Siswa
3) Programmer game dalam membuat games
Penerapan translasi terlihat pada pergerakan objek saat mengikuti visualisasi
dari persamaan garis.
4) Pada mikroskop atau alat pembesar.
5) Skala pada peta.
Pada umumnya skala peta bertuliskan 1:1000000 cm yang artinya jika skala
pada peta 1 cm maka pada kenyataannya berjarak 1000000 cm

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Adapun secara ringkas kesimpulan materi tentang transformasi geometri sebagai


berikut :

a. Translasi (pergeseran) adalah transformasi yang memidahkan setiap titik pada


bidang dengan jarak dan arah tertentu.
b. Refleksi (pencerminan) adalah translasi yang memindahkan setiap titik pada bidang
dengan sifat pencerminan.
c. Rotasi (perputaran) adalah transformasi dengan cara memutar objek dengan titik
pusat tertentu.
d. Dilatasi (perkalian) adalah transformasi yang mengubah ukuran bangun, tetapi tidak
mengubah ukuran bentuknya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Damari, Ari, Matematika untuk SMA, Masmedia Buana Pustaka, Malang 2013.

Winarni Endang Styo, Sri Harmini, Matematika untuk PGSD, PT REMAJA ROSDAKARYA,
Bandung 2016

http://benitri.blogspot.co.id/2014/04/geometri-transformasi.html

Marlangen, Selly. 2013. Transformasi Geometri. http://sellymarlangen.blogspot.com. Diakses


pada tanggal 15 April 2016

Anda mungkin juga menyukai