ISOMETRIDAN
DAN
ISOMETRI
ISOMETRISEBAGAI
SEBAGAIGRUP
GRUP
A. PENGERTIAN ISOMETRI
Isometri adalah suatu transformasi atas Refleksi (pencerminan), Translasi
(pergeseran), dan Rotasi (perputaran) pada sebuah garis yang mempertahankan jarak
(panjang suatu ruas garis).
Secara matematis, Isometri didefinisikan sebagai berikut :
Definisi 2.1
Misalkan T suatu transformasi, transformasi T ini disebut isometri jika dan
hanya jika untuk setiap pasangan titik P dan Q anggota dari bidang Euclid v
berlaku2.1
Contoh bahwa
: P’Q’ = PQ dimana P’ = T(P) dan Q’ = T(Q).
Misalkan diketahui garis g pada bidang v. Anda pandang transformasi T yang
ditetapkan sebagai berikut.
PM = P’M (1)
NMQ NMQ’ (siku-siku)
PMN P’MN
PMQ NMQ - PMN
P’MQ’ = NMQ’ - P’MN
= NMQ - PMN
Akibatnya: PMQ P’MQ’ (2)
QM = Q’M (3)
Dari (1),(2) dan (3) disimpulkan PQM P’Q’M akibatnya PQ = P’Q’.
Karena P dan Q diambil sebarang titik pada v maka anda dapat menyimpulkan bahwa
untuk setiap pasangan titik P dan Q pada v berlakau P’Q’ = PQ. Sehingga
transformasi T yang ditetapkan seperti di atas memenuhi definisi 2.1.
Jadi, dapat disimpulkan transformasi T merupakan suatu isometri
b) h T (g).
a) Untuk T(g) h
Ambil sebarang titik Y T(g), hal ini berakibat tiga kasus, yaitu Y T(g)
terletak antara A’ dan B’ atau (A’YB’), Y T (g) diluar daerah antara A’ dan
B’, tetapi dibagian A’(B’A’Y) atau Y T(g) diluar daerah antara A’ dan B’,
b) Untuk h ⊂ T (g)
Untuk sebarang C’ h, seperti pada a) akan terdapat juga tiga kasus, yaitu C’
AC + CB AB (1)
T
B B’
C C’
A A’
T (g )
Tetapi karena C’ = T(C), A’ = T(A), dan B’ = T(B) dan T suatu isometri maka
g h
didpat A’C’ = AC, C’B’ = CB, dan A’B’ =AB. Apakah hal ini disubstitusikan
pada (1) diperoleh hubungan
A’C’ + C’B’ A’B’ (3)
T(g) ⊂ dan h ⊂ T(g), hal ini berakibat bahwa T(g) = h. karena h suatu garis
lurus maka T(g) juga garis lurus.
2. Ambil sebuah ABC
Teorema 2.2
Apabila garis g dan h saling tegak lurus dan T suatu isometri maka
T(g) dan T(h) juga saling tegak lurus.
Bukti :
Karena sudut yang dibentuk oleh g dan h adalah siku - siku dan T suatu isometri,
berdasarkan teorema 2.1 bagian b) mengakibatkan bahwa sudut yang dibentuk oleh
T(g) dan T(h) juga siku-siku. Dengan kata lain T(g) dan T(h) saling tegak lurus
Teorema 2.3
Bukti :
Ambil dua isometri, namakalah mereka dengan T 1 dan T2 terjadilah komposisi
dari T1 dan T2 yaitu a) T1 o T2 dan b) T2 o T1. Dalam uraian diatas akan ditunjukkan
salah satu saja, yaitu untuk T1 o T2 adalah isometri. Ambil dua titik sebarang A, B v,
misalkan T2(A) = A1, T2(B) = B1 dan T1(A1) = A’, T1(B1) = B’. berdasarkan permisalan
ini, dapat dicari
(T1 o T2)(A) = T1[T2(A)] = T1(A1) = A’
(T1 o T2)(B) = T1[T2(B)] = T1(B1) = B’
Karena T2 isometri maka A1B1= AB dan T1 siometri maka B’A’ = A1B1. Karena A’B’ =
A1B1 dan A1B1 = AB maka A’B’ = AB jadi, T1 o T2 suatu isometri.
=( )o( .)
= o
=( )
=( )
Komposisi sebuah rotasi dan sebuah transalasi adalah sebuah rotasi yang
sudut rotasinya sama dengan sudut rotasi yang diketahui.
Isometri dan Isometri Sebagai Grup 7
Bukti :
Ambil sebarang rotasi PA, dan translasiyBC. komposisi kedua isometri ini adalah :
a) PB, o YBC dan
b) YBC o A
untuk a) A, o YBC
misalkan 2 = . Misalkan garis t melalui D tegak lurus dan garis s melalui A sejajr t
1
maka yBC = so t. Misalkan garis r melalui A ssehingga sudut dari s ke r adalah maka
2
A,
= ro s. Akibatnya di dapat :
A,
o yBC =( r o s )o( so )
t
= r o( s o s )o t
= r o
o t
= r o t
E , 1
=
di mana 1 = dan {E} = r t
1
maka yBC = vo s. Misalkan garis u melalui A sehingga sudut dari u ke s adalah maka
2
A,
= s o u . Akibatnya didapat:
A,
yBC o = ( v o s ) o ( s o u )
= v o ( s o s ) o u
= v u o o
= v o u
= H , 2
Di mana {H} = v u dan 2 =
Teorema 2.6
Himpunan semua translasi dan rotasi membentuk sistem matematika
grup terhadap oprasi komposisi “ o”
Bukti:
Apabila dibuat Tabel Cayley, didapat:
o AB H , 1
CD GH H , 1
H , 2 k , 2 MN
H , 3
Akibatnya himpunan semua translasi tertutup terhadap operasi komposisi ”o”. Ambil
Definisi 2.2 :
Misalkan (P, Q, R) adalah ganda tiga titik yang koliniear (tidak segaris). Apabila
urutan perputaran P, Q, R sesuai dengan perputaran jarum jam maka P, Q R di
sebut memiliki orientasi negatif. Sedangkan apabila urutan perputaran P, Q, R
berlawanan dengan arah perputaran jarum jam maka P, Q, R memilki orientasi
positif.
Contoh 2.2
Misalkan diberi enam buah titik (lihat gambar) karena urutan perputaran A, B, dan C
berlawanan dengan perputaran jarum lonceng maka (A, B, C) berorientasi positif
sedangkan urutan perputaran (P, Q, dan R) berorientasi negatif.
C
P
B
Q A
R
Definisi 2.3
Suatu Transformasi T disebut langsung jika dan hanya jika transformasi itu
mempertahankan orientasi. Sedangakan Transformasi T disebut transformasi
lawan jika dan hanya jika transformasi itu mengubah arah orientasi.
Definisi 2.4
Misalkan T suatu transformasi. T disebut mempertahankan orientasi apabila
untuk
Isometri dan setiap Sebagai
Isometri ganda tiga
Gruptitik A, B, C yang kolinear orientasinya sama dengan10
orientasi dari petanya. Sedangkan lainnya disebut mengubah orientasi.
Definisi 2.5
Isometri langsung adalah isometri yang merupakan transformasi langsung,
sedangkan isometri lawan adalah isometri yang merupakan transformasi lawan.
Isometri Lawan
Misalnya sebuah refleksi (pencerminan)
PQR berlawanan dengan jarum jam (+) sedangkan P'Q'R' searah dengan jarum jam
(-).
Isometri Langsung
Misalnya sebuah rotasi (perputaran)
PQR berlawanan dengan jarum jam (+) sedangkan P'Q'R' tetap berlawanan dengan
Definisi 2.6
Suatu himpunan S ≠ Ø dan operasi o yang di notasikan dengan (S,o) di sebut
grup, jika memenuhi aksioma-aksioma berikut :
c)
3. Ada unsur Identitas, untuk setiap anggota S , artinya
o e = e o a = a.
Aksioma 1 :
Ambil T1 dan T2 di S. Menurut teorema, komposisi T2 O T1 adalah juga transformasi .
Aksioma 2 :
Ambil T1 , T2 dan T3 di S, menurut teorema , komposisi transformasi bersifat
asosiatif , yaitu (T1 O T2 ) o T3 = T1 O (T2 o T3 ). Jadi aksioma kedua di penuhi
Aksioma 3 :