PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata kuliah kalkulus di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu
realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus
memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan
bangsanya.
Kalkulus adalah mata kuliah yang berguna untuk membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar matematika
untuk manerapkan, mengembangkan bakat dan keahlian (skill), karena ilmu ini bisa
membawa kita menuju masa depan yang cerah dan mempunyai rasa tanggung jawab dan
bermoral.
Akhir-akhir ini beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli kalkulus terhadap
aktifitas pedagang-pedagang di kota, yang kadang-kadang meliputi daerah distribusi yang
luas, tetapi biasanya para ahli kalkulus membatasi diri terhadap aktifitas perdagangan yang
berdasarkan volume modal yang terbatas. Di Indonesia misalnya ada ahli kalkulus yang
mempelajari pedagang-pedagang kaki lima, atau pedagang pasar yang membawa barang dari
Singapura ke Medan atau Jakarta.
Sistem ekonomi yang berdasarkan industri memang tidak menjadi perhatian para ahli
kalkulus atau ahli matematika, dan merupakan lapangan para ahli ekonomi sepenuhnya,
karena para ahli kalkulus hanya mempelajari hal-hal seperti ; aspek kehidupan kaum buruh
yang berasal dari daerah pedesaan atau kota dalam industri, atau pengaruh industri terhadap
daerah lainnya.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang konsep-konsep integral dan diferensial.
2. Menjeleaskan tentang lahirnya teori-teori intgral, differensial dan limit lahir.
3. Menjelaskan tentang penemuan-penemuan integral dan differensial.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Kalkulus(Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan
teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan
aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
5
𝑜 × 𝑜 = 0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 ∞ × 0 = 0
6
tersusun dari jumlah tak berhingga potongan-potongan kecil. Metode ini menjadi dasar
perhitungan integral yang dikenal sekarang.
7
Dengan prinsip Cavaleri itu, pengerjann rumus-rumus yang biasa digunakan di
sekolah dapat disederhanakan. Namun ada ahli matematika yang tidak setuju dengan metoda
itusperti Guldin seorang mahasiswa Geometri di Swiss. Tetapi ahli matematika kemudian
yang menggunakan metoda tak terbagi atau prosesyang mirip dengan metoda itu antara lain
Fermat, Torricelli, Pascal, Saint Vincent, Barron, dan lain-lain. Dan di antaranya hasilnya
adalah hasil intehral dari fungsi-fungsi 𝑥 𝑛 , sin 𝑥, 𝑠𝑖𝑛2 𝑥, dan 𝑥 sin 𝑥.
8
Walles juga mengemukakan rumus yang ekivalen dengan perhiungan panjang busur kurva
𝑑𝑦 2 1
dengan rumus yang sesuai dengan : 𝑑𝑠 = [1 + (𝑑𝑥 ) ]2 𝑑𝑥
9
matematika, filsafat teologia dan hukum. Pada usia muda ia mengembangkan pemikiran
tentang karakteristik umum (characteristica generalis). Pada tahun 1675 ia ahli pertama yang
menggunakan lambang huruf S yang dipanjangkan berasal dari summa atau jumlah dari
bahasa ltin yang menyatakan jumlah tak terbagi pada konsep Cavaleri. Pada tahun 1675 itu
juga ia menulis lambang derivative pada pendiferensialan seperti digunakan sekarang. Untuk
integral disebut kalkulus summatorius. Maka penemuannya lah lambang ∫ y dy dan ∫ y dx
yang dikenal sekarang.
Pada tahun 1684, ia menerbitkan makalah tentang kalkulus differensial. Dalam
makalah itu ia memperkenalkan dx sebagai interval kecil dan menentukan dy dengan
membentuk perbandingan : dy : dx = y : subtangent
Aturan-aturan mendiferensial yang sederhana yang diajarkan di SLTA sekarang
adalah hasil penemuan Leibniz. Rumus untuk menentukan derivativ kali dua fungsi juga
berasal dari Leibniz. Pada tahun 1693 ia menemukan konsep teori determinan dari
penyelidikannya atas sistem persamaan linear.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep Integral ditemukan sebagai proses menjumlah untuk menentukan luas suatu
daerah geometri, menentukan isi suatu benda, dan panjang busur suatu kurva. Sedangkan
konsep diferensial ditemukan untuk menentukan garis singgung suatu kurva, dan penentuan
maksimum atau minimum suatu fungsi.
Sejarah integral dan differnsial dimulai dari matematika gerik purbakala abad ke-5
sebelum Masehi. Dimulai dengan bebrapa konsepnya antara lain:
1. Membagi tak berhingga yaitu suatu jarak dianggap dapat dibagi atas bagian bagiang
tak berhingga banyaknya.
2. Metode mengabiskan dari Eudoksus (± 370 BC) yaitu suatu ukuran dikurangkan tidak
kurang dari setengah, dan dari sisanya dikurangkan tidak kurang dari setengah, dan
seterusnya maka akan sisa suatu ukuran tidak kurang dari suatu ukuran yang
ditentukan lebih dahulu.
3. Perhitungan isi oleh Democritus (± 410 BC) yang menganggap bahwa suatu ukuran
selalu dibagi-bagi oleh jumlah tak berhingga bidang-bidang pengiris.
4. Metode Kesetimbangan Archimedes yaitu menentukan luas dilakukan dengan
memoton-motong bangun atas bidang-bidang sejajar sehngga terdapat lapisan-lapisan
tipis tak berhingga banyaknya yang kemudian digantungkan pada ujung suatu tuas di
satu ujung sehingga setimbang dengan suatu bangun yang diketahui luasnya. Metode
ini memandang bahwa suatu ukuran dipandang sebagai tersusun dari jumlah tak
berhingga potongan-potongan tak berhingga.
Lahirnya teori-teori mengintegralkan dan mendiferansialkan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Integral sebagai jumlah bagian-bagian Kecil tak berhingga.
Karya Archimedes masih dipakai hingga abad ke-17
Simon Stevin seorang insinyur Finlandia dan Luca Valerio ahli matematika
italia menggunakan limit untuk perhitungan integral
Kepler menggunakan pokok pikiran kecil tak berhingga dalam perhitungan
integral. Dalam perhitungan luas, suatu ukuran dapat dibagi atas bagian-
bagian kecil.
11
2. Metode tak terbagi. Pada bangun datar yang dimaksud dengan metode tak terbagi
adalah potongan ruas garis sejajar tak berhingga banyaknya sepert suatu tali, dan pada
benda adalah potongan bidang sejajar tak berhingga banyaknya. Potongan-potongan
tersebut dinamakan bagian tak terbagi.
Cavaleri dua prinsip yang dikenal dengan prinsip Cavaleri yakni:
1. Jika dua potongan daerah bidang yang terletak di antara sepasang garis sejajar
dipotong oleh garis-garis sejajar sehingga ruas ruas potong pada dua daerah itu
selalu sama panjang maka luas kedua daerah itu tentu sama.
2. Jika dua benda terdapat di antara dua bidang sejajar, dan jika irisan-irisan bidang
sejajar dengan dua bidang tersebut selalu sama , maka isi kedua benda itu pun
adalah sama.
3. Awal dari hitungan diferensial. Awal dari perhitungan diferensial adalah persoalan
menggambar garis singgung pada kurva-kurva dan menentukan nilai maksimum dan
minimum suatu fungsi. Yang dipandang sebagai penemu konsep diferensial adalah
Fermat tahun 1629.
4. Penemuan danIntegral dan Diferensial
1) John Wallis (1616-1703) adalah ahli pertama yang menguraikan pentingnya
peranan eksponen pecahan dan eksponen negatif juga memperkenalkan
lambang untuk tak berhingga. Ia berusaha menentukan nilai π dengan
perhitungan luas lingkaran kuadran pertama.
2) Issac Barrow (11630-1677). Ia menerbitkan bukunya “Lectiones opticae et
geometriae” yang menguraikan pendekatan proses pendiferensialan. I juga
menggunakan lambang Δ, segitiga diferensial yang dipakaii sekarang. Ia juga
ahli matematika pertama yang menghubnungkan konsep diferensial dengan
integral sebagai pengerjaan hitung yang berkebalikan.
3) Isaac Newton (1641-1727). Pada tahun 1665 menemukan teoema binomial,
menciptakan metode fluxion yakni analisa tentang perubahan kecil tak
berhingga yang dipakai pada diferrensial kalkulus. Pada 1736 ia menerbitkan
𝑑𝑦
karyanya tentang konsep metode , yang dipakai sampai sekarang. Dalam
𝑑𝑥
12
4) Godtfried Wilhelm Leibniz (1646-1716). Pad usia 20 tahun ia sudah
menguasai berbagai buku teks matematika, filsafat, teologia dan hukum. Ia
menemukan teorema dasar dari kalkulus, mengembangkan notasi-notasi
kalkulus dan menyusun sejumlah rumus-rumus mendiferensial sederhana. Ia
juga menulis lambang derivative pada diferensial, lambang ∫ y dy dan ∫ y dx.
5) Marqius de l’ Hospital (1661-1704). Ia menemukan dalil yang dikenal dengan
dalil de l’ Hospital untuk menentukan limit dari fungsi pecahan yang
pembilang dan penyebutnya bersama-sama mendekati nol.
13