Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS REAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah analisis real

“SIFAT ALJABAR BILANGAN REAL”

Dosen Pengampu :

Febriana Kristanti, M.Si

Kelompok 1 :

1. Mawadatul Atiyah (D74217055)


2. Nafiatul Zuliana (D74217058)
3. Nina Alma’idah (D74217060)
4. Prasticia Wahyu Audytia (D74217062)
5. Ricca Damayanti (D74217063)

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2019

1|ANALISIS REAL
BILANGAN REAL

Bilangan real digunakan secara luas dui universitas dan sekolah menengah atas,
tetapi sering tidak didefinisikan secara mendalam. Jika bilangan bulat dan rasional
secara cermat di[elajari di sekolah sejak sekolah dasar, maka bilangan real, karena
kekontinuannya sering terlupakan. Siswa mengetahui fakta bahwa ada bilangan yang
tidak rasional, tetapi pertanyaan tentang “koleksi semua bilangan itu” diabaikan.
Mahasiswa tahun pertama cukup puas dengan ilustrasi bahwa bilangan real adalah titik-
titik pada garis bilangan. Kalkulus lanjut juga menghindari hal tersebut. Pada akhirnya,
presentasi formalnya baru ditemukan pada perkuliahan Analisis Real.

Banyak dari kita, meskipun lulusan S1 Matematika, memiliki ide yang samar-samar
tentang apa sesungguhnya bilangan real itu.

Berikut kita akan memahami mengenai bilangan real.

1. SIFAT ALJABAR R
2.1.1. Sifat-sifat aljabar R

Dalam bagian ini kita akan membahas “struktur aljabar” sistem bilangan
real. Pertama akan diberikan daftar sifat penjumlahan dan perkaliannya. Daftar ini
mendasari semua untuk mewujudkan sifat dasar aljabar R dalam arti sifat-sifat
yang lain dapat dibuktikan sebagai teorema. Dalam aljabar abstrak sistem bilangan
real merupakan lapangan/medan terhadap penjumlahan dan perkalian. Sifat-sifat
yang akan disajikan pada 2.1.1 berikut dikenal dengan “Aksioma medan”. Yang
dimaksud operasi biner pada himpunan F adalah suatu fungsi B dengan domain
F×F dan range di F. Jadi, operasi biner memasangkan setiap pasangan berurut (a,b)
dari unsur-unsur di F dengan tepat sebuah unsur B(a,b) di F. Tetapi, disamping
menggunakan notasi B(a,b), kita akan lebih sering menggunakan notasi
konvensional a+b dan a.b (atau hanya ab) untuk membicarakan sifat penjumlahan
dan perkalian. Contoh operasi biner yang lain dapat dilihat pada latihan.

Sifat-sifat aljabar R. Pada himpunan bilangan real R terdapat dua operasi


biner, dituliskan dengan “+” dan “.” dan secara berturut-turut disebut
penjumlahan dan perkalian. Kedua operasi ini memenuhi sifat-sifat berikut

(𝑨𝟏) 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎, ∀𝑎, 𝑏 ∈ ℝ (sifat komutatif penjumlahan)

2|ANALISIS REAL
(𝑨𝟐)(𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐), ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ (sifat asosiatif penjumlahan)

(𝑨𝟑)∃0 ∈ ℝ ∋ 0 + 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎 + 0, ∀𝑎 ∈ ℝ (eksistensi unsur nol)

(𝑨𝟒)∀𝑎 ∈ ℝ, ∃ − 𝑎 ∈ ℝ ∋ 𝑎 + (−𝑎)𝑑𝑎𝑛 (−𝑎) + 𝑎 = 0 (eksistensi negatif dari


unsur)

(𝑴𝟏)𝑎. 𝑏 = 𝑏. 𝑎, ∀𝑎, 𝑏 ∈ ℝ (sifat komutatif perkalian)

(𝑴𝟐)(𝑎. 𝑏)𝑐 = 𝑎(𝑏. 𝑐), ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ (sifat asosiatif perkalian)

(𝑴𝟑)∃1 ∈ ℝ = 1. 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎. 1 = 𝑎, ∀𝑎 ∈ ℝ (eksistensi unsur satuan)


1 1
(𝑴𝟒)∀ 𝑎 ≠ 0 ∈ ℝ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 ∈ ℝ 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑎 (𝑎) =
𝑎
1
1 𝑑𝑎𝑛 (𝑎) 𝑎 = 1 (unsur balikan)

(𝑫) 𝑎(𝑏 + 𝑐) = (𝑎. 𝑏) + (𝑎. 𝑐) 𝑑𝑎𝑛 (𝑏 + 𝑐)𝑎 = (𝑏. 𝑎) + (𝑐. 𝑎), ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ


(sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan)

2.1.2. Teorema
(a) Jika 𝑧 dan 𝑎 ∈ 𝑅dengan 𝑧 + 𝑎 = 𝑎, maka 𝑧 = 𝑎
(b) Jika 𝑢 dan 𝑏 ≠ 0 ∈ 𝑅 dengan 𝑢. 𝑏 = 𝑏, maka 𝑢 = 1
(c) Jika 𝑎 ∈, maka 𝑎. 0 = 0
Pembuktian :
a. Diketahui :
 𝑧, 𝑎 ∈ 𝑅
 𝑧+𝑎 =𝑎
Akan dibuktikan : 𝑧 = 0
Bukti :
𝑧 =𝑧+0 (A3) Eksistensi Unsur nol
= 𝑧 + (𝑎 + (−𝑎)) (A4) Eksistensi negatifdari unsur
= (𝑧 + 𝑎) + (−𝑎) (Dimanipulasi)
Sehingga :
𝑎 + (−𝑎) = 0 (A4) Eksistensi negatif dari unsur

Jadi terbukti 𝑧 = 0

b. Diketahui :
 𝑢&𝑏 ≠0

3|ANALISIS REAL
 𝑢. 𝑏 = 𝑏
Akan dibuktikan : 𝑢 = 1
Bukti :
Karena 𝑏 ∈ 𝑅 dan 𝑏 ≠ 0
1
Berdasarkan sifat (M4) ada unsur 𝑏 ∈ 𝑅
1
Sehingga 𝑏. (𝑏) = 1

Jadi,
𝑢. 𝑏 = 𝑏
1 1
𝑢. 𝑏 (𝑏) = 𝑏 (𝑏) (M4)

𝑢. 1 = 1 (M3)
𝑢=1
Jadi terbukti 𝑢 = 1
c. Diketahui :
 𝑎∈𝑅
Akan dibuktikan : 𝑎. 0 = 0
Jawab :
 Ruas kiri
𝑎. 0 = 0
= 𝑎 + 𝑎. 0 (tambahkan 𝑎 ∈ 𝑅)
= 𝑎. 1 + 𝑎. 0
= 𝑎(1 + 0) (D)
= 𝑎. 1 (A3)
=𝑎 (M3)
 Ruas kanan
=0
= 𝑎. 0 (tambahkan 𝑎 ∈ 𝑅)
=0
Sehingga dapat disimpulkan 𝑎. 0 = 0
2.1.3. Teorema
1
(a) Bila a + 0 dan b unsur di R sehingga a.b = 1 maka b = 𝑎

(b)Jika a . b = 0 maka a = 0 atau b = 0

(a) Diketahui:
a≠0
b≠R

4|ANALISIS REAL
a.b = 1
1
Akan dibuktikan: b = 𝑎

Bukti:
Karena a.b = 1, maka
1 1 1
a.b = 1 <=> (𝑎) (a.b) = 𝑎 . 1 (masing-masing ruas dikalikan dengan 𝑎

yang merupakan invers dari a)


1 1
<=> (𝑎 . 𝑎) (b) = (𝑎) ((M2) asosiatif)
1
<=> 1 . b = (𝑎) (M4)
1
<=> b = (𝑎) (M3)
1
Jadi terbukti b = 𝑎

(b) Jika a . b = 0 maka a = 0 atau b = 0


Diketahui: a.b=0
Akan dibuktikan:
a) a = 0
b) b = 0
a) a = 0, maka
a.b = 0 , b≠0
a.b = a.b + (-ab)
a.b = b (a + (-a)) (D)
a.b = b . 0 (A4)
a=0
b) b = 0
a.b = 0, a ≠ 0
a.b = (-ba) + b.a
a.b = a ((-b) + b) (D)
a.b = a . 0 (A4)
b=0
Jadi terbukti a = 0 dan b = 0
2.1.4. Teorema
“Tidak ada bilangan rasional 𝑟, sehingga 𝑟 2 = 2”
Bukti :

5|ANALISIS REAL
Pengandaian terdapat bilangan rasional yang kuadratnya adalah 2
𝑝
Misal 𝑟 = 𝑞 dengan 𝑞 ≠ 0 dan faktor dari p dan q bernilai 1 atau (𝑝. 𝑞) = 1

Sehinga 𝑟 2 = 2
𝑝 2
( ) =2
𝑞
𝑝2
=2
𝑞2
𝑝2 = 2. 𝑞 2
Artinya 𝑝2 bernilai genap
Lalu akan ditunjukkan p bernilai genap (untuk menggagalkan pemisalan (𝑝, 𝑞) =
1)
Bukti :
Andaikan p ganjil
Misal 𝑝 = 2𝑚 − 1, 𝑚 ∈ 𝑍
Sehingga 𝑝2 = (2𝑚 − 1)2 = 4𝑚2 − 4𝑚 + 1
= 2(2𝑚2 − 2𝑚 + 1) − 1
𝑝2 bernilai ganjil dan kontradiksi dengan 2. 𝑞 2 , jadi p genap.
Karena p genap, maka 𝑝 = 2𝑚
Sehingga 𝑝2 = 2𝑞 2
(2𝑚)2 = 2𝑞 2
4𝑚2 = 2𝑞 2
2𝑚2 = 𝑞 2
Artinya 𝑞 2 bernilai genap dan 𝑞 bernilai genap. Karena p dan q bernilai genap
maka (𝑝, 𝑞) ≠ 1. Akibatnya, pengandaian terdapat bilangan rasional yang
kuadratnya 2 adalah salah atau tidak ada.
2.1.5. Contoh
1) Buktikan jika 𝑎 , 𝑏 𝜖 𝑅 maka −( 𝑎 + 𝑏 ) = (−𝑎) + (−𝑏)
Pembahasan :
Diketahui : 𝑎 , 𝑏 𝜖 𝑅
Jawab :
−( 𝑎 + 𝑏 ) = (−1)(𝑎 + 𝑏)
= ((−1)(𝑎) + ((−1)(𝑏))
= (−𝑎) + (−𝑏 )

Maka

6|ANALISIS REAL
Terbukti −( 𝑎 + 𝑏 ) = (−𝑎) + (−𝑏)

2) Jika 𝑎 , 𝑏 𝜖 𝑅 sehingga 𝑎𝑎 = 𝑏𝑏, buktikan bahwa 𝑎 = 𝑏 atau 𝑎 = −𝑏


Diketahui
𝑎 ,𝑏 𝜖 𝑅
𝑎𝑎 = 𝑏𝑏
Adib :
 𝑎=𝑏
 𝑎 = −𝑏

Jawab :

𝑎𝑎 = 𝑏𝑏

𝑎𝑎 + (−𝑏𝑏) = 𝑏𝑏 + (−𝑏𝑏) (Masing-masing ruas


dikurangkan dengan 𝑏𝑏)

𝑎2 + (−𝑏 2 ) = 0 (Bentuk pers kuadrat)

(𝑎 + (−𝑏))(𝑎 + 𝑏) = 0

𝑎+𝑏 =0
(𝑎 + 𝑏) + (−𝑏) = 0 + (−𝑏) (Masing-masing ruas kurangkan dengan
–b)
𝑎 + (𝑏 + (−𝑏)) = 0 + (−𝑏) (𝐴2 )
𝑎+0 = 0 + (−𝑏) (𝐴4 )
𝑎 = −𝑏 (𝐴3 )
 𝑎 + (−𝑏) = 0
(𝑎 + (−𝑏)) + 𝑏 = 0 + 𝑏 (Masing-masing ruas
ditambahkan b)
(𝑎 + (−𝑏)) + 𝑏 = 0 + 𝑏
(𝑎 + ((−𝑏) + 𝑏) = 0 + 𝑏 (𝐴2 )
𝑎+0= 0+𝑏 (𝐴4 )
𝑎=𝑏 (𝐴3 )

Berdasarkan pemfaktoran kuadrat didapatkan

(𝑎 + (−𝑏)) = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑎 + 𝑏) = 0

Terbukti a = b atau a = −b

7|ANALISIS REAL

Anda mungkin juga menyukai