Anda di halaman 1dari 14

ORBITS, CYCLES,DAN ALTERNATING GRUP

TEOREMA 1
A ≠ ∅ 𝜌: A → A. 𝜌: fungsi bijektif,didefenisikan Relasi f sebagai berikut :
( a,b ) ∈ f ↔ ∃ n ∈ Z ∋ b = 𝜌𝑛 ( a ), ∀ a,b ∈ A
Relasi F merupakan relasi ekuivalen
Bukti :
Akan ditunjukan f merupakan relasi equivalen artinya relasi f memenuhi 3 sifat
yaitu sifat Refleksif,Simetri,dan Transitif.
1.Sifat Refleksif ( a,a ) ∈ f

Ambil sembarang a ∈ A maka dengan fungsi identitas kita peroleh a = 1 ( a )

∀ a ∈ A atau a = 𝜌0 ( a ), ∀ a ∈ A dan 0 ∈ Z
Jadi ∃ 0 ∈ Z ∋ a = 𝜌0 ( a ), ∀ a∈ A.Ini berarti ( a,a ) ∈ f
( terbukti sifat Refleksif )

2.Sifat Simetri : ( a,b ) ∈ f → (b, a ) ∈ f, ∀ a,b ∈ Z

Ambil sembarang a,b ∈ A dengan (a, b ) ∈ f menurut defenisi


∃ n ∈ Z ∋ b = 𝜌𝑛 ( a ).
Dari b = 𝜌𝑛 ( a ) maka a = 𝜌−𝑛 ( b ) dengan –n ∈ Z.
Ini berarti ∃ n ∈ Z ∋ a = 𝜌−𝑛 ( b ) artinya (b,a ) ∈ f
(Terbukti sifat Simetri)

3.Sifat Transtif :
( a,b ) ∈ f dan ( b,c ) ∈ f → ( a,c ) ∈ f, ∀ a,b,c ∈ A.
Ambil sembarang a,b,c ∈ A dengan ( a,b ) ∈ f dan ( b, c ) ∈ f
( a,b ) ∈ f artinya ∃ n∈ Z ∋ b = 𝜌𝑛 ( a )
( b,c ) ∈ f artinya ∃ m ∈ Z ∋ c = 𝜌𝑚 ( b )

1
Jadi c = 𝜌:𝑚 ( b ) = 𝜌:𝑚 ( 𝜌:𝑛 (a ) ) = 𝜌𝑚+𝑛 ( a ). ∃𝑙 = 𝑚 + 𝑛 ∈ 𝑍
Artinya ( a,c ) ∈ f ( Terbukti sifat Transtif )
Dengan terbuktinya ketiga sifat tersebut maka f merupakan Relasi equivalen.
Kesimpulan yang diperoleh bahwa Himpunan A terpecah atas kelas – kelas yang saling
asing ( Cell ) yang disebut kelas –kelas equivalen.
Dengan kata lain :
𝑠𝑎 ={ x ∈ A │( x, a ) ∈ f } = { x ∈ A │∃ n ∈ 𝑧 ∋ a = 𝜌𝑛 ( x )}
𝑠𝑏 ={ x ∈ A │( x,b) ∈ f } = { x ∈ A │ ∃ n ∈ Z ∋ b = 𝜌𝑛 ( x )}
𝑠𝑐 ={ x ∈ A │ ( x,c) ∈ f } = { x ∈ A │ ∃ n ∈ Z ∋ c = 𝜌𝑛 ( x )}
𝑠𝑑 ={ x ∈ A │ ( x,d) ∈ f } = { x ∈ A│ ∃ n ∈ Z ∋ d = 𝜌𝑛 ( x )}
Dan seterusnya

Sehingga diperoleh A = 𝑠𝑎 ∪ 𝑠𝑏 ∪ 𝑠𝑐 ∪ 𝑠𝑑 ∪ …
Dan 𝑠𝑎 ∩ 𝑠𝑏 ∩ 𝑠𝑐 ∩ 𝑠𝑑 ∩ … = ∅

Defenisi 1 :
𝜌 merupakan permutasi dari himpunan a, kelas equivalen dalam A dinamakan orbit ,
contohnya 𝑠𝑎 ,𝑠𝑐 ,𝑠𝑐 ,𝑠𝑑
Contoh 1 :
12345678
Himpunan A = { 1,2,3,4,5,6,7,8 }; 𝜌 = ( )
38674152

𝑠1 = { x ∈ A │( 1, x ) ∈ f } = { x ∈ A │∃ n ∈ Z ∋ x = 𝜌𝑛 ( 1 ) }
𝜌1 ( 1 ) = 3 ; 𝜌2 ( 1 ) = 6 ; 𝜌3 (1) = 1 Diperoleh 𝑠1 = { 1,3,6 }

𝑠2 = { x ∈ A │( 2,x ) ∈ f }= { x ∈ A │∃ n ∈ Z ∋ x = 𝜌𝑛 ( 2 ) }
𝜌1 ( 2 ) = 8 : 𝜌2 ( 2 ) = 2

Diperoleh 𝑠2 = { 2, 8}

Demikian juga dengan S4 ={4,7,5}

2
Terlihat bahwa 𝑠1 ∪ 𝑠2 ∪ 𝑠4 = A dan 𝑠1 ∩ 𝑠2 ∩ 𝑠4 = ∅

Notasi Cycle
Notasi lain yang biasa digunakan untuk menyatakan sebuah permutasi adalah notasi
cycle. Notasi ini diperkenalkan pertama kali oleh ahli matematika yang bernama Cuchy
pada tahun 1815. Notasi cycle ini penting dalam teorema-teorema yang berkaitan dengan
Permutasi.
Contoh:
Permutasi α yaitu

∝= ( 123456 )
214 653
Dapat dinyatakan dengan notasi cycle yaitu:

(12)(346)(5)

Defenisi 2 :
𝜌 merupakan permutasi dari himpunan a,dikatakan cycle jika 𝜌 mempunyai paling banyak
1 orbit yang mengandung lebih dari 1 elemen.selanjutnya panjang cycle didefenisikan
sebagai banyaknya unsur/elemen dari orbit tersebut.
1234 5
Contoh 1 : 𝜌 =( )
23415

𝜌1 ( 1 ) = 2; 𝜌2 ( 1) = 3 ; 𝜌3 ( 1 ) = 4 ; 𝜌4 ( 1 ) = 1 maka 𝑠1 = { 1,2,3,4 }
𝜌1 ( 5 ) = 5 maka 𝑠5 = { 5 }

3
Dapat dilihat bahwa 𝜌 mempunyai 1orbit yang mengandung lebih 1 unsur, dan 𝜌 dapat
ditulis sebagai 𝜌 = ( 1,2,3,4 ).Dan panjang cycle sama dengan 4.

12345678
Contoh 2 : ( )=𝜇
32645178
Dapat diperiksa bahwa µ merupakan Cycle dan µ dapat ditulis sebagai
µ =( 1,3,6 ) dengan panjang cycle 3.

12345
Contoh 3 : 𝜇=( )
32514
Dapat diperiksa bahwa µ juga merupakan Cycle dan dapat ditulis sebagai µ =( 1,3,5,4 ) = (
3,5,4,1 ) = ( 5,4,1,3 ) = ( 4,1,3,5 ) dengan panjang cycle adalah 4.

1234567
Contoh 4 : 𝜌 = ( )
3267415
𝜌1 ( 1 ) = 3 ; 𝜌2 (1 ) = 6; 𝜌3 ( 1 ) = 1 maka 𝑠1 = { 1,3,6 }
𝜌1 ( 2 ) = 2 maka 𝑠2 = { 2 }
𝜌1 ( 4 ) = 7; 𝜌2 ( 4 ) = 5; 𝜌3 ( 4 ) maka 𝑠4 = { 4,7,5 }
Dapat dilihat 𝜌 memiliki 2 orbit yang mengandung lebih dari 1 unsur yaitu 𝑠1 dan 𝑠4 ,
sehingga 𝜌 bukan Cycle.

12345678
Contoh 5 : 𝜇=( )
38674152
Dapat diperiksa bahwa µ bukan merupakan cycle karena µ memiliki 3 orbit yang
mengandung lebih dari 1 unsur yaitu 𝑠1 ,𝑠2 dan 𝑠4 hal itu dapat dilihat pada berikut ini :
𝜇1 ( 1) = 3 ; 𝜇 2 ( 1 ) = 6; 𝜇 3 ( 1 ) = 1 maka 𝑠1 = { 1,3,6 }
𝜇1 ( 2 ) = 8 ; 𝜇 2 ( 2 ) = maka 𝑠2 = { 2,8 }
𝜇1 ( 4 ) = 7 ; 𝜇 2 ( 4 ) = 4 maka 𝑠4 = { 4,7,5 }
12345678
Jadi µ = ( ) = (1, 3, 6 )(2, 8)(4, 7, 5)
38674152
Cycle – cycle ( 1,3,6 ) ; ( 2,8 ); (4,7,5 ) yang saling asing dapat disajikan sebagai
berikut :

4
12345678
(1,3,6 ) = ( )
32645178
12345678
( 2,8 ) = ( )
18345672
12345678
( 4,7 5 ) = ( )
12357648
Dapat diperiksa bahwa penggadaan dari ( 1,3,6 ),(2,8 ),( 4,7,5 ) akan menghasilkan
12345678
µ=( )
38674152

TEOREMA 2
Setiap permutasi 𝜌 dari himpunan yang berhingga adalah product dari cycle – cycle
yang saling asing,
Bukti :
Misal 𝐵1,𝐵2,……, 𝐵𝑡 adalah orbit – orbit dari 𝜌 dan misalkan 𝜇1 adalah cycle yang
didefinisikan sebagai berikut :
𝜌(𝑥) , ∀𝑥 ∈ 𝐵
𝜇1 ( x ) = {
𝑥 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 ℎ𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑖𝑛
Karena orbit - orbit 𝐵1 ,𝐵2 ,….𝐵𝑡 saling asing maka cycle – cycle 𝜇1 ,𝜇2 ….𝜇𝑡 juga saling
asing sehingga penggandaan 𝜇1 . 𝜇2 … 𝜇𝑡 = 𝜌

Contoh 6 :
123456
Perhatikan permutasi 𝜎 = ( )
652431
Permutasi tersebut merupaka penggandaan cycle – cycle yang saling asing yaitu
( 1,6 ) dan ( 2,5,3 ) atau
123456
𝜎= ( ) = (1, 6)(2, 5, 3)
652431
Apakah ( 1,6 ) ( 2,5,3 ) = ( 2,5,3 ) ( 1,6 )?
Jawab
123456 123456
Ya, sama sebab ( 1,6 ) ( 2,5,3 ) = ( ) dan ( 2,5,3 ) (1,6 ) = ( )
652431 652431
maka berlaku hukum komutatif untuk penggandaan cycle-cycle yang saling asing.

5
Contoh 7 :
Misalkan ( 1,4,5,6 ) dan ( 2,1,5 ) adalah cycle – cycle dalam 𝑠6
123456
( 1,4,5,6 ) = ( ) dan
423561
123456
( 2, 1,5 ) = ( ) sehingga
513426
123456
( 1,4,5,6 ) (2,1,5 ) = ( )
643521
123456
( 2,1,5 ) ( 1,4 ,5,6 ) = ( ) terlihat bahwa sifat komutatif untuk Penggandaan
413265
cycle yang tidak saling asing tidak berlaku.

Order dari Permutasi


Order dari suatu permutasi himpunan berhingga dalam satu cycle disjoint adalah kelipatan
terkecil (KPK) dari panjang cycle-cycle tersebut.
Bukti:
Andaikan bahwa 𝛼 dan 𝛽 adalah cycle yang saling asing dengan panjang m dan n. dengan
mengikuti teorema criteria permutasi, bahwa kedua 𝛼 𝑘 dan 𝛽 𝑘 adalah identitas permutasi 𝜀
dan karena 𝛼 dan 𝛽 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑡𝑎𝑡𝑖𝑓, (𝛼𝛽)𝑘 =𝛼 𝑘 𝛽 𝑘 juga merupakan identitas. sehingga dengan
corollary teorema 4.1 (𝑎𝑘 = 𝑒 mengakibatkan |𝑎|membagi k) maka order dari 𝛼𝛽 andaikan
t maka harus dibagi k. tetapi karena (𝛼𝛽)𝑡 =𝛼 𝑡 𝛽 𝑡 = 𝜀 sehingga 𝛼 𝑡 = 𝛽 −𝑡 .

Defenisi 3:
TRANSPOSITION ADALAH CYCLE DENGAN PANJANG 2 ( DUA )
123456
Contoh 1 : 𝛼 = ( ) = (1, 6)
623451
Akibatnya : Sembarang permutasi yang finite yang mengandung sekurang –kurangnya dua
elemen adalah suatu hasil produk ganda transposition.

Contoh 2 :
123456
𝜎= ( ) = (2, 5, 3) = (2, 3)(2, 5)
152436

6
Secara umum
𝑎1 𝑎2 𝑎3 … 𝑎𝑛
( 𝑎 𝑎 𝑎 … 𝑎 ) = (𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 … , 𝑎𝑛 )
2 3 4 1

(𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 … , 𝑎𝑛 ) = (𝑎1 , 𝑎𝑛 )(𝑎1 , 𝑎𝑛−1 ) … (𝑎1, 𝑎3 )(𝑎1 , 𝑎2 )

Lemma:
𝜎 𝜖 𝑆𝑛, 𝜇 : Transposisi 𝜖 𝑆𝑛 . Jumlah orbit 𝜎 dan jumlah orbit 𝜇𝜎 berbeda 1 orbit.
Contoh 4:
Misalkan 𝜎 = (1, 3, 6) (2, 8) (4, 7, 5) 𝜖 𝑆8
𝜇 = (2, 3)

Kejadian I dapat dilihat bahwa 2 𝜖 (2, 8) dan 3 𝜖 (1, 3, 6)


𝜇𝜎 = (2, 3) (1, 3, 6) (2, 8) (4, 7, 5)
= (1, 2, 8, 3, 6) (2, 8) (4, 7, 5) terdiri dari 2 orbit
Sedangkan 𝜎 = (1, 3, 6) (2, 8) (4, 7, 5) terdiri dari 3 orbit
Misalkan 𝜇 = (3, 6)
Kejadian II dapat dilihat bahwa (3, 6) 𝜖 (1, 3, 6)
𝜇𝜎 = (3, 6) (1, 3, 6) (2, 8) (4, 7, 5)
Dapat dilihat bahwa orbit dari 𝜎 dan 𝜇𝜎 berbeda 1
Kejadian I orbit dari 𝜇𝜎 berkurang 1, sedangkan pada kejadian II orbit dari 𝜇𝜎 bertambah 1.

Theorema 5.5
Jika sebuah permutasi α dapat dinyatakan dengan cycle yang panjangnya 2 dan
jumlah cycle yang terbentuk adalah genap, kemudian setiap penguraian α yang menjadi
cycle panjang 2 juga berjumlah genap, disimbolkan dengan

∝= 𝛽1 , 𝛽2 , … , 𝛽𝑟 dan ∝= 𝛾1 , 𝛾2 , … , 𝛾𝑠

Dimana β’s dan γ’s adalah


Cycle yang panjangnya 2, kemudian r dan s keduanya ganjil atau keduanya genap.

7
Contoh:
∝= ( 1 2 3 4 5 )
∝= (12)(13)(14)(15) → 𝑟 = 4
∝= (23)(24)(25)(21) → 𝑠 = 4

Definisi 4 :
SUATU PERMUTASI FINITE ADALAH GENAP ATAU GANJIL TERGANTUNG
APAKAH PERMUTASI DAPAT DISAJIKAN DALAM JUMLAH PERGANDAAN
TRANSPOSISI GENAP ATAU GANJIL.

Contoh :
123456
𝜎= ( ) = (1, 6)(2, 5, 3) = (1, 6)(2, 3)(2, 5) merupakan permutasi ganjil
652431
Sedangkan
12345678
𝜎= ( ) = (1, 3, 6)(2, 8)(5, 7) merupakan permutasi genap
38647152
Karena dapat disajikan sebagai penggandaan transposisi sebanyak genap

TEOREMA 3 :
𝐴𝑛 = { 𝜌 ∈ 𝑆𝑛 │ 𝜌 = permutasi genap }
Operasi 𝜌 ∗ 𝛾 : Operasi penggandaan permutasi, 𝐴𝑛 merupakan grup
Bukti :
1. Sifat tertutup
Ambil sembarang 𝜌𝛾𝜖𝐴𝑛
Maka 𝜌 ∗ 𝛾 = ( permutasi genap ) ∗ ( permutasi genap )
= permutasi genap ∈ 𝐴𝑛
2. Sifat Assosiatif dipenuhi karena penggandaan permutasi genap merupakan
komposisi dari fungsi.

8
3. Unsur Identitas I ( 𝑎1 ,𝑎2 ) ( 𝑎1 ,𝑎2 ) ∈ 𝐴𝑛
Ambil sembarang 𝜌 ∈ 𝐴𝑛 maka 𝜌 ∗ I = I ∗ 𝜌 = 𝜌
4. Unsur Invers
Ambil sembarang 𝜌 ∈ 𝐴𝑛
Misalkan 𝜌 = ( 𝑎1 ,𝑎2 ) ( 𝑎3 ,𝑎4 ) … ( 𝑎𝑛−2 ,𝑎𝑛−1 ) ( 𝑎𝑛−1 ,𝑎𝑛 )
𝜌−1 = ( 𝑎𝑛−1 ,𝑎𝑛 ) ( 𝑎𝑛−2 , 𝑎𝑛−1 ) ….( 𝑎3 ,𝑎4 ) ( 𝑎1 ,𝑎2 )
1
𝜌∗ 𝜌 = ( 𝑎1 ,𝑎2 ) ( 𝑎3 ,𝑎4 ) … ( 𝑎𝑛−2 ,𝑎𝑛−1 ) ( 𝑎𝑛−1 ,𝑎𝑛 ) ∗ ( 𝑎𝑛−1 ,𝑎𝑛 )
( 𝑎𝑛−2 ,𝑎𝑛−1 ) … ( 𝑎3 ,𝑎4 ) ( 𝑎1 ,𝑎2 )
Dengan menggunakan defenisi penggandaan yang menghasilkan Identitas yaitu
( 𝑎𝑛−1 ,𝑎𝑛 ) ( 𝑎𝑛−1 ,𝑎𝑛 ) = I
Maka hasil 𝜌 ∗ 𝜌 1 = 1. Demikian juga dengan 𝜌 1 ∗ 𝜌 = I
Dengan dipenuhinya keempat sifat maka 𝐴𝑛 merupakan grup.

DEFENISI 5:
SUBGRUP DARI 𝑆𝑛 YAITU 𝐴𝑛 = { 𝜌 ∈ 𝑆𝑛 | : PERMUTASI GENAP} DIKATAKAN
ALTERNATING GRUP.

Teorema 4:
Untuk n>1, An memiliki order n!/2

Bukti:
Untuk setiap 𝜎 permutasi ganjil, permutasi (12) 𝜎 adalah genap. Sehingga terdapat paling
sedikit satu permutasi ganjil. Dengan kata lain, untuk setiap permutasi genap 𝜑, permutasi
(12) 𝜑 adalah ganjil. Sehingga terdapat paling sedikit satu permutasi ganjil pada permutasi
genap. Jika mengikuti hal tersebut di atas permutasi genap dan ganjil adalah sama.
Akibatnya |𝑆𝑛 | = n!, maka diperoleh |𝐴𝑛 | = n!/2.

9
Contoh 1:
123 123 123
𝜌0 = ( ) 𝜌1 = ( ) 𝜌2 = ( )
123 231 312

123
𝜌0 = ( ) = (1 2) (2 1) = I
123
123
𝜌1 = ( ) = (1 2 3) = (1 3) (1 2)
231
123
𝜌2 = ( ) = (1 3 2) = (1 2) (1 3)
312

Maka, 𝐴3 = {𝜌0, 𝜌1 , 𝜌2 }

Contoh 2:
Tabel. Alternating Grup A4 untuk permutasi genap dari {1, 2, 3, 4 }

𝛼1 𝛼2 𝛼3 𝛼4 𝛼5 𝛼6 𝛼7 𝛼8 𝛼9 𝛼10 𝛼11 𝛼12


(1) = 𝛼1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(12)(34) = 𝛼2 2 1 4 3 6 5 8 7 10 9 12 11
(13)(24) = 𝛼3 3 4 1 2 7 8 5 6 11 12 9 10
(14)(23) = 𝛼4 4 3 2 1 8 7 6 5 12 11 10 9
(123) = 𝛼5 5 8 6 7 9 12 10 11 1 4 2 3
(234) = 𝛼6 6 7 5 8 10 11 9 12 2 3 1 4
(142) = 𝛼7 7 6 8 5 11 10 12 9 3 2 4 1
(134) = 𝛼8 8 5 7 6 12 9 11 10 4 1 3 2
(132) = 𝛼9 9 11 12 10 1 3 4 2 5 7 8 6
(143) = 𝛼10 10 12 11 9 2 4 3 1 6 8 7 5
(234) = 𝛼11 11 9 10 12 3 1 2 4 7 5 6 8
(124) = 𝛼12 12 10 9 11 4 2 1 3 8 6 5 7

10
Pembuktian:
1234
𝛼1 = ( ) = (1)(2)(3)(4) = (1 2)(2 1) → permutasi genap
1234
1234
𝛼2 = ( ) = (1 2)(3 4) → permutasi genap
2143
1234
𝛼3 = ( ) = (1 3)(2 4) → permutasi genap
3412
1234
𝛼4 = ( ) = (1 4)(2 3) → permutasi genap
4321
1234
𝛼5 = ( ) = (1 2 3) = (1 3)(1 2) → permutasi genap
2314
1234
𝛼6 = ( ) = (2 4 3) = (2 3)(2 4) → permutasi genap
1423
1234
𝛼7 = ( ) = (1 4 2 ) = (1 2)(1 4) → permutasi genap
4132
1234
𝛼8 = ( ) = (1 3 4) = (1 4)(132) → permutasi genap
3241
1234
𝛼9 = ( ) = (1 3 2) = (1 2)(1 3) → permutasi genap
3124
1234
𝛼10 = ( ) = (1 4 3) = (1 3)(1 4) → permutasi genap
4213
1234
𝛼11 = ( ) = (2 3 4) = (2 4)(2 3) → permutasi genap
1342
1234
𝛼12 = ( ) = (1 2 4) = (1 4)(1 2) → permutasi genap
2431
1234
𝛼13 = ( ) = (3 4)
1243
1234
𝛼14 = ( ) = (2 3)
1324
1234
𝛼15 = ( ) = (2 4)
1432

11
1234
𝛼16 = ( ) = (1 2)
2134
1234
𝛼17 = ( ) = (1 2 4 3) = (1 3)(1 4)(1 2)
2413
1234
𝛼18 = ( ) = (1 3)
3214
1234
𝛼19 = ( ) = (1 3 4 2) = (1 2)(1 4)(1 3)
3142
1234
𝛼20 = ( ) = (1 3 2 4) = (1 4)(1 2)(1 3)
3421
1234
𝛼21 = ( ) = (1 4 3 2) = (1 2)(1 3)(1 4)
4123
1234
𝛼22 = ( ) = (1 4)
4231
1234
𝛼23 = ( ) = (1 4 2 3) = (1 3)(1 2)(1 4)
4312
1234
𝛼24 = ( ) = (1 2 3 4) = (14)(1 3)(1 2)
2341

Jadi, 𝑨𝟒 = {𝜶𝟏, 𝜶𝟐 , 𝜶𝟑 , 𝜶𝟒 , 𝜶𝟓 , 𝜶𝟔 , 𝜶𝟕 , 𝜶𝟖 , 𝜶𝟗 , 𝜶𝟏𝟎 , 𝜶𝟏𝟏 , 𝜶𝟏𝟐 }

12
KESIMPULAN
1. 𝜌 merupakan permutasi dari himpunan A, kelas Equivalen dalam A dinamakan
orbit, contohnya 𝑆𝑎 , 𝑆𝑏 , 𝑆𝑐 , 𝑆𝑑
2. 𝑆𝑎 = {𝑥 ∈ 𝐴│(𝑥, 𝑎) ∈ 𝑓} = {𝑥 ∈ 𝐴│∃ 𝑛 ∈ 𝑍 ∋ 𝑎 = 𝜌𝑛 (𝑥)}
3. 𝑆𝑎 ∪ 𝑆𝑏 ∪, 𝑆𝑐 ∪ 𝑆𝑑 ∪ … = 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑎 ∩ 𝑆𝑏 ∩, 𝑆𝑐 ∩ 𝑆𝑑 … = ∅
4. 𝜌 merupakan permutasi dari himpunan A.
5. 𝜌 ikatan cycle jika 𝜌 mempunyai paling banyak 1 orbit yang mengandung lebih dari
satu elemen,
6. Setiap permutasi 𝜌 dari himpunan yang berhingga adalah product dari cycle-cycle
yang saling asing.
7. Penggandaan cycle yang tidak saling asing tidak berlaku sifat komutatif.
8. Transposition adalah cycle dengan panjang 2 (dua).
9. Suatu permutasi finite adalah genap atau ganjil tergantung apakah permutasi
tersebut dapat disajikan dalam jumlah pergandaan transposisi genap atau ganjil.
10. Subgroup dari 𝑆𝑛 yaitu 𝐴𝑛 = {𝜌 ∈ 𝑆𝑛 │𝜌 ∶ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙} dikatakan
alternating grup.

13
DAFTAR PUSTAKA

Galian, A Joseph. 1998. Contemporary Abstract Algebra. Boston: New York


Saragih, Sahat. 2010. Struktur Aljabar I. Medan: FMIPA UNIMED

14

Anda mungkin juga menyukai