Anda di halaman 1dari 8

GRUP PERMUTASI

1. Pendahuluan
Pada pertemuan-pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai grup mulai dari definisi
grup, cara menentukan suatu himpunan merupakan grup atau bukan, menentukan finite dan
infinite grup, definisi subgrup, syarat-syarat subgrup pada suatu grup, menetukan order dari grup
dan order dari anggota grup, hingga penjelasan tentang grup siklik. Maka pada pertemuan ini akan
dijelaskan suatu himpunan fungsi satu-satu dari himpunan S onto dirinya sendiri. Dirnana himpunan
fungsi semacam ini dinotasikan dcngan simbol A(S). Schingga S kita ganti dcngan grup G maka
A(S) ditcrjcmahkan fungsi satu-satu dari suatu grup onto grup itu sendiri. Olch karcna setiap grup
dapat dircprescntasikan sebagai subgrup dari A(S). Jika grup G berhingga maka grup
berhingga ini dapat direpresentasikan sebagai subgrup dari S11 untuk suatu n dimana S11
merupakan grup simetris derajat n. Dengan kata Jain, grup permutasi dari himpunan A adalah
himpunan permutasi-permutasi dari A yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi
fungsi.
Dengan demikian, setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu:

a. Membentuk grup pcrrnutasi


b. Mcnjclaskan sifat-sifat grup pcrmutasi
c. Menentukan cycle (putaran) dan orbit dalam grup pcrmutasi
d. Menerapkan teorema-teorema yang berhubungan dengan grup permutasi
a. Defenisi Permutasi A dan Grup Permutasi A
Permutasi dari sebuah himpunan adalah fungsi dari A ke A yang berkorespondensi satu-satu
dan onto. Permutasi grup dari himpunan A adalah himpunan permutasi-permutasi dari A
yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi.
Contoh 1
Kita tuliskan sebuah permutasi dari himpunan {1,2,3,4} dengan menetapkan α(1)=2, α(2)=3,α(3)=1
dan α(4)=4 atau untuk lebih memudahkan korespondensi tersebut α dapat ditulis dalam barisan
dengan bentuk

1 23 4
( )
α= α ( 1 ) α ( 2 ) α ( 3 ) α (n)

(1 23 4)
α= 2 3 1 4

disini α(j) diganti secara langsung dibawah j untuk setiap j.


Begitu pun, permutasi dari β dari himpunan {1,2,3,4,5,6} ditetapkan β(1) =5, β(2)= 3 β(3)= 1, β(4)=6
β(5)=2. Β(6)=4
ditentukan dalam barisan sebagai berikut:

(1 23 4 5 6 )
β = 5 3 16 2 4

b. P errmutasi komposisi ditunjukkan dalam notasi barisan yang diangkat dari kanan
ke kiri dengan membawa dari atas kebawah Iagi"
contoh 2

(1 23 4 5 ) (1 23 4 5 )
σ= 2 4 3 5 1 dan ϒ= 5 4 12 3 maka , permutasi komposisi dari ϒσ adalah

(1 23 4 5 )(12 3 4 5)
ϒσ = 5 4 12 3 2 4 3 5 1

1 23 4 5
= ( 4 21 3 5 )

Dari kanan kita mempunyai 4 dibawah 1 jika (ϒσ)(1) = ϒ(σ(1)= ϒ(2)=4 jadi ϒσ mengirimkan 1 ke 4
sisa dari bawah ϒσ yang diperoleh dengan model yang sama.
c. “Grup permutasi”
Berikut ini beberapa contoh untuk grup-grup permutasi
1. Grup simetri ( S3 )
contoh

2
Misalkan S3 menyatakan semua himpunana fungsi satu-satu dari{1,2,3} untuk himpunan itu semua ,
maka S3 dengan fungsi komposisi adalah group dengan 6 elemen. 6 elemen tersebut adalah.
12 3 12 3 2 1 23
[ ] [ ] [ ]
ε = 12 3 α = 23 1 α = 3 2 1

12 3 1 23 12 3
β = [ 13 2 ] αβ =[ 3 21 ] α β =[ 3 21 ]
2

1 23
Catatan bahwa βα =[ 3 2 1 ]≠ αβ sehingga S adalah tidak abelian.
3

2. Grup simetri Sn
Contoh
Misalkan A={1,2,3,…n}seluruh himpunan permutasi A dinamkan grup simetri berderajat n, dan
dinotasikan dengan Sn. Anggota dari Sn mempunyai bentuk
1 2 3 … ..n
α=
[ α ( 1 ) α ( 2 ) α (3 ) …n ]
Hal ini untuk memudahkan untuk menghitung order Sn ada n pilihan dari α(1). Sekali α(1) ditentukan
maka ada n-1 kemungkinan untuk α(2) . setelah memilih α(2) maka pasti ada n-2 kemungkinan untuk
α(3) dan bentuk ini berlaku seterusnya. Kita lihat bahwa Sn mempunyai (n-1).(n-2)….(n…3.2.1)=n !
Elemen.
3. Simetri dari persegi
Kita menghubungkan setiap pergerakan dalam D4 dengan permutasi dari penempatan-penempatan
tiap empat sudut. Sebagai contoh, jika kita tandai empat posisi sudut seperti dalam gambar dibawah
dan terap menandai ini yang ditetapkan sebagai acuan. Kita dapat menggambarkan sebuah rotasi 90°
berlawanan arah jarum jam.

[ 12 3 4 ]
ρ= 23 4 1

sedangkan refleksi dengan garis mendatar sumbu horizontal menghasilkan

[ 12 3 4 ]
φ= 21 4 3

dua elemen ini secara umum menghasilkan group (bahwa, setiap elemen adalah kombinasi bebrapa ρ
dan φ. Jika D4 ditampilkan dengan cara ini, kita katakan bahwa D4 adalah sebuah subgroup dari S4 .
d. Notasi cycle (notasi putaran) dan orbit
1. notasi cycle
Sebagai ilustrasi dari notasi cycle misalkan kita mengganngap permutasi

[ 12 3 4 5 6 ]
α= 21 4 6 53

Nilai permutasi diatas adalah dapat ditampilkan secara skematis seperti dibawah ini.

3
Sehingga dapat ditulis (1,2) (3,4,5,6) (5) dari notasi cycle. Sebuah gambaran dari barisan (( α 1 α 2 …. αm )
disebut panjang cycle m atau perputaran m- cycle.
2.orbit dari grup permutasi.
Misalkan f suatu permutasi pada himpunan S sehingga f ϵ A(S) klas ekivalen yang terbentuk dalam S
yang disebabkan adanya relasi ekivalen diatas disebut orbit dari a oleh f untuk suatu a ϵ f ini terdiri
atas unsur-unsur.
Contoh
Misalkan dalam S6 suatu permutasi f ϵ A( S6) berbentuk

[ 12 3 4 5 6 ]
f ϵ 15 3 4 6 2

perhatikan :
 Orbit dari 1 hanya terdiri dari : 1 = 1f
 Orbit dari 2 diperoleh : 2f = 5, 2 f 2= 6 dan 2 f 3= 6f = 2,sehingga orbit dari 2 terdiri dari (256)
 Orbit dari 3, terdiri dari 3 sendiri karena 3=3f
 Orbit dari 4, juga terdiri dari 4 sendiri
Sehingga putaran dari f adalah : (1),(256)(3)(4). Putaran f diatas sering ditulis sebagai f = (256)
dimana orbit terdiri dari suatu unsur sering tidak dituliskan.

e. Teorema-teorema yang berhungan dengan Grup permutasi


1. Teorema 5.1 Produk disjoint cycle.
Setiap permutasi dari himpunan berhingga dapat ditulis sebagai cycle atau sebagai produk dari
disjoint cycles.
Contoh
Anggaplah α danβ permutasi dari himpunan {1 2 3} yang dinyatakan

[ 12 3]
α= 23 1 , dan β= 13 2[ 12 3]
dapat dituliskan dalam notasi cycle α=(123) dan β=(1)(23).
2. Teorema 5.2 Menguraikan Disjoint Cycle Commute.
Jika dua buah cycle α=(α 1 , α 2 , α 3 … . α m) dan β=¿) tidak memiliki anggota yang sama , kemudian αβ=βα.
Anggaplah α danβ permutasi dari himpunan {1 2 3 4} yang dinyatakan

[ 12 3] [ 12 3]
α= 12 3 , dan β= 13 2

jika ditulis dalam notasi cycle α=(1) danβ=(23) karena tidak ada entri yang sama maka αβ=βα.
3. Teorema 5.3 order suatu permutasi.

4
Order dari suatu permutasi himpunan berhingga dapat ditulis dalam disjoint cycle bentuknya adalah
KPK dari panjang cyclenya.
Contoh.1
Anggaplah α permutasi dari himpunan {1,2,3,4,5,6} yang dinyatakan

[ 12 3 4 5 6 ]
α= 21 4 6 53 jika ditulis dalam notasi cycle α=(12)(346)(5)

(12) adalah 2-cycle;(346) adalah 3-cycle dan (5) adalah 1-cycle maka order elemen dari α ditulis |α|
=KPK(231)=6
Contoh 2
Tentukan order dari permutasi (124)(357)
Jawab : karena order permutasi dari cyle telah berbentuk disjoint cycle maka order dari permtasi
tersebut adalah 3
Contoh 3
Tentukan order dari permutasi (1234)(24567)
Jawab : tentukan dulu disjoint cycle dari permutasi tersebut

[ 1223 35 44 5166 77][ 121 4334565 67 72]=[ 122 4354165 67 73]


Sehingga diperoleh disjount cycledaru permutasi tersebut (124)(3567) maka order permutasi
tersebut adalah 12
4. Teorema 5.4
Setiap permutasi dalam n untuk n<1 membentuk perkalian cycle-2 (cycle panjang 2)
Contoh
Anggaplah α permutasi dari himpunan {1,2,3,4,5,6} yang dinyatakan

[ 12 3 4 5 6 ]
α= 21 4 6 53

jika ditulis dalam notasi cycle α=(12)(346)(5)


=(12)(34)(46)
=(21)(34)(46)
5. Lemma
Jika ε= β 1 β 2 … βr dimana β s adalah 2 cycle, kemudian r adalah genap

6.. Teorema 5.5


“if a permutation a can be expressed as aproduct of an even (odd) number of 2-cycle, then every
decomposition of a into a product of 2-cycle must have an even (odd) number of 2-cycles.in symbols,
if” α= β 1 β 2 … βr , dan α =γ 1 γ 2 … γ s
Dimana β danϒ adalah 2-cycles, maka r dan s keduanya genap atau ganjil.

5
Defenisi: Permutasi yang dinyatakan sebagai hasil kali banyak 2-cycle yang genap dikatakn
permutasi genap. Permutasi yang dinyatakan sebagai hasil kali banyaknya 2-cycle yang ganjil
dikatakan permutasi ganjil.
Contoh 1
Misalkan permutasi α dalam notasi cycle α =(13567)
=(17)(16)(15)(13)
Permutasi α = (17)(16)(15)(13) dikatakan permutasi genap
Contoh 2
Misalkan permurtasi β dalam notasi cycle β = (12)(134)(152)
= (12)(14)(12)(15)
Maka permutasi β = (12)(14)(13)(12)(15) dikatakan permutasi ganjil
7. Teorema 5.6
Permutasi genap membentuk grup
Defenisi : grup permutasi genap dari n dinotasikan dengan An
Contoh
Misalkan permutasi dalam S3

[ 12 3]
α = 12 3 (1)

12 3
β = [ 23 1 ] (123)=(13)(12)

12 3
ϒ = [ 31 2 ] (132)=(12)(13)

12 3
δ = [ 13 2 ] (1)(23)=(23)

12 3
μ = [ 21 3 ] ((12)(3)=(12)

12 3
ρ = [ 3 21 ] (13)(2)=(13)

disimpulkan {α,β,ϒ} adalah subgroup S3


Defenisi : Grup permutasi dari n dinotasikan dengan An dan disebut grup bertukar dari tingkat n
Misalkan permjtasi dari S3

[ 12 3]
α = 12 3 (1)

12 3
β = [ 23 1 ] (123)=(13)(12)

12 3
ϒ = [ 31 2 ] (132) =(12)(13)

Dituliskan A3 = {β,ϒ} adalah grup alternating derajat 3.


8. Teorema 5.7
n!
Untuk n>1, An mempunyai order 2 .

Contoh
6
Misalkan permutasi dalam S3

[ 12 3]
α = 12 3 (1)

12 3
β = [ 23 1 ] (123)=(13)(12)

12 3
ϒ = [ 3 21 ] (132)=(12)(13)

n!
Dituliskan A3 = {α,β,ϒ} adalah grup alternating derajat 3 dismpulkan order A3= |s3|= 2 =3

Anda mungkin juga menyukai