Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siskawati S.

NIM : 411416032
Kelas : Pendidikan Matematika E

Rangkuman beserta contoh dan pembuktian Teorema dari

1) Sifat sederhana grup


a. Teorema 2.3.1 : sifat kanselasi (penghapusan)
(G, #) suatu grup, ,maka untuk setiap 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺, berlaku:
i) Jika a # b = a # c  b = c (𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐾𝑎𝑛𝑠𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑖𝑟𝑖)
ii) 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑏 # 𝑎 = 𝑐 # 𝑎  b = c (𝐻𝑢𝑘𝑢𝑚 𝐾𝑎𝑛𝑠𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑛𝑎𝑛)
Bukti:
i) Ambil sebarang 𝑎,b,c ∈ 𝐺 dengan 𝑎 # 𝑏 = 𝑎 # 𝑐
untuk a  G maka ada 𝑑 ∈ 𝐺 sehingga a  d  d  a  e , dengan e elemen identitas dalam G
sedemikian hingga
d  ( a  b)  d  ( a  c )
karena dalam G berlaku (ii) asiosatif maka
(d  a)  b  (d  a)  c
ii) e  b  e  c atau b  c .
iii) Jadi untuk setiap a, b, c  G a  b  a  c  b  c terbukti

Rangkuman beserta contoh dan pembuktian Teorema dari

1. Sifat sederhana grup


Grup adalah suatu himpunan yang didalamnya terdapat operasi biner, baik berupa perkalian ataupun
penjumlahan yang memenuhi beberapa aksioma grup.
 Teorema 2.3.1 : Sifat kanselasi (penghapusan)
(G; #) suatu grup, maka untuk setiap a, b, c ∈ G, berlaku :
(i) Jika a # b = a # c maka b = c (kanselasi kiri)
(ii) Jika b # a = c # a maka b = c (kanselasi kanan)
Bukti :

(i) a#b=a#c …a∈G (kanselasi kiri)


jika a ∈ G maka 𝑎 −1 juga merupakan ∈ G, maka 𝑎−1 bisa kita masukkan pada operasi
dengan menggunakan kanselasi kiri, menjadi :
 𝑎−1 # (a # b) = 𝑎−1 # (a # c)
 (𝑎−1 # a) # b = (𝑎−1 # a) # c −> sifat assosiatif
−1
Karena dalam 4 aksioma grup 𝑎 # 𝑎 = 𝑒, maka
 e#b=e#c −> unsur identitas
b=c
Jadi terbukti a # b = a # c maka b = c

(ii) b # a = c # a maka b = c (kanselasi kanan)


jika a ∈ G maka 𝑎 −1 juga merupakan ∈ G, maka 𝑎−1 bisa kita masukkan pada operasi
dengan menggunakan kanselasi kanan, menjadi :
 (b # a) # 𝑎−1 = (c # a) # 𝑎−1
 b ( a # 𝑎−1 ) = c # (a # 𝑎−1 ) −> sifat assosiatif
−1
Karena dalam 4 aksioma grup 𝑎 # 𝑎 = 𝑒, maka
 b#e =c#e −> unsur identitas
b=c
Jadi terbukti b # a = c # a maka b = c
 Teorema 2.3.2 : (G; #) suatu grup dan a, b di G, maka persamaan-persamaan
a # x = b dan y # a = b mempunyai penyelesaian tunggal untuk x dan y anggota G
Bukti :
G adalah grup, a, b ∈ G
Sama dengan teorema 2.3.1, maka teorema 2.3.2 akan dibuktikan menggunakan kanselasi kanan
dan kiri tetapi mempunyai penyelesaian tunggal.
 a # x = b\

jika a ∈ G maka 𝑎 −1 juga merupakan ∈ G, maka 𝑎−1 bisa kita masukkan pada operasi
dengan menggunakan kanselasi kiri, menjadi :
a#x=b
𝑎−1 # a # x = 𝑎−1 # b
(𝑎−1 # a) # x = 𝑎−1 # b
Karena dalam 4 aksioma grup 𝑎−1 # 𝑎 = 𝑒, maka
e # x = 𝑎−1 # b
x = 𝑎 −1 # b
 y#a=b
y#a=b
y # a # 𝑎 −1 = b # 𝑎−1
y # ( a # 𝑎−1 ) = b # 𝑎−1
y # e = b # 𝑎−1
y = b # 𝑎 −1
y = 𝑎 −1 # b −> sifat komutatif
−1
 x=𝑎 #b
y = 𝑎 −1 # b

Karena nilai x dan y sudah sama, jadi x = y

Maka terbukti a # x = b dan y # a = b mempunyai penyelesaian tunggal untuk x dan y

 Teorema 2.3.3 : Jika (G, #) suatu Grup dan untuk setiap a, b di G, berlaku:
(i) Invers dari invers a adalah a
(ii) (𝑎 # 𝑏)−1 = 𝑏 −1 # 𝑎−1
Bukti :=

(i) Karena a, b ∈ G maka 𝑎−1 juga merupakan ∈ G

 Karena yang akan dibuktikan adalah (𝑎−1 )−1 = a


Sama dengan teorema-teorema sebelumnya yang memakai konselasi kiri dan kanan,
maka teorema 2.3.3 pun seperti itu.
𝑎−1 # (𝑎−1 )−1 = 𝑎−1 # a
a # 𝑎 −1 # (𝑎−1 )−1 = a # 𝑎 −1 # a
(a # 𝑎−1 ) # (𝑎−1 )−1 = (a # 𝑎 −1) # a

Karena a # 𝑎−1 = e, maka


e # (𝑎−1 )−1 = e # a
(𝑎−1 )−1 = a
Jadi, terbukti invers dari invers a adalah a
(ii) (𝑎 # 𝑏)−1 = 𝑏 −1 # 𝑎−1
Dimisalkan G adalah Grup dan e merupakan elemen identitas di G.
Yang akan dibuktikan adalah (𝑎 # 𝑏)−1 = 𝑏 −1 # 𝑎−1
Dalam hal ini, ekuivalen dan menunjukkan bahwa
(𝑎 # 𝑏)−1 = 𝑏 −1 # 𝑎−1 (a # b) = e

 (𝑎 # 𝑏) (𝑏 −1 # 𝑎 −1 ) = ((a # b) # 𝑏 −1 ) # 𝑎−1
= (a # (b # 𝑏 −1 )) # 𝑎−1
= (a # e) # 𝑎−1
= a # 𝑎−1
=e
 (𝑏 # 𝑎 ) (𝑎 # 𝑏) = 𝑏 −1 # (𝑎−1 # (a # b))
−1 −1

= 𝑏 −1 # ((𝑎−1 # a) # b
= 𝑏 −1 # (e # b)
= 𝑏 −1 # b
=e
Jadi, (𝑎 # 𝑏) (𝑏 # 𝑎−1 ) = (𝑏 −1 # 𝑎−1 ) (𝑎 # 𝑏) = e
−1

Maka, terbukti bahwa (𝑎 # 𝑏)−1 = 𝑏 −1 # 𝑎−1


 Teorema 2.3.4 : Jika (G, #) suatu grup dan a di G serta m dan n bilangan bulat positif, maka :
(i) 𝑎𝑚 ∗ 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
(ii) (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛
Bukti menggunakan pembuktian langsung :

(i) 𝑎𝑚 ∗ 𝑎𝑛 = (a * a * a * …* a) * (a * a * a * … * a)
sebanyak m kali sebanyak n kali

= a * a * a * a * … * a * a * a * a * a * ….. * a

m+n

= 𝑎𝑚+𝑛

Jadi, terbukti bahwa 𝑎𝑚 ∗ 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛


(ii) (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚 * 𝑎𝑚 𝑎𝑚 *…* 𝑎𝑚 (sebanyak n faktor)
= (𝑎 * 𝑎 *…* a ) * (𝑎 ∗ 𝑎 *…* a) *… (a * 𝑎 *…* a )
m n… faktor m
= (𝑎 * 𝑎 *…* a )
mn
= 𝑎𝑚𝑛
Jadi, terbukti bahwa (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛
2. Sub Grup
Subgrup merupakan sebuah grup dalam grup itu sendiri.
 Teorema 2.4.1 : (G, #) suatu grup, H ⊆ G dan H ≠ ⊘ adalah Subgrup dari G jika dan hanya jika
:
(i) Untuk setiap a dan b di H maka a # b di H. (H tertutup terhadap operasi #) dan
(ii) Untuk setiap a di H maka invers a di H
Bukti :

(i) Karena H merupakan subgroup dari G


Maka akan dibuktikan bahwa Ɐa, b di H maka terdapat a # b di H
Karena a ∈ G maka 𝑎−1 juga merupakan ∈ G
 Pada sifat tertutup diketahui bahwa
Ɐa, b di H maka terdapat a # b ∈ H
Jadi sifat tertutup terpenuhi
 Karena H merupakan subgrup dari G maka H mempunyai sifat asosiatif
 Ɐa, ∈ H maka 𝑎−1 ∈ H
Karena tertutup maka a # 𝑎−1 = e dan e ∈ H. H mempunyai elemen identitas
(ii) Ɐa, ∈ H maka 𝑎−1 ∈ H
Berarti setiap anggota H mempunyai invers.
Jadi (H, #) subgrup dari (G, #)
 Teorema 2.4.2 : (G, #) suatu grup, H ⊆ G dan H ≠ ⊘ adalah Subgrup dari G jika dan hanya jika
untuk setiap a, b ∈ H maka a # 𝑏 −1 ∈ H
Bukti :
Jika H subgrup dari G, maka untuk setiap a, b ∈ H berlaku a # 𝑏 −1 ∈ H
Karena H merupakan subgrup dari G berarti (H, #) suatu grup
 Kita ambil b ∈ H, karena H adalah suatu grup maka 𝑏 −1 ∈ H.
 Ambil a ∈ H dan 𝑏 −1 ∈ H, karena H suatu grup maka a # 𝑏 −1 ∈ H
Jadi, terbukti bahwa jika a, b ∈ H maka a # 𝑏 −1 ∈ H
 Teorema 2.4.3 : (G, o) suatu grup. Apabila H dan K masing-masing adalah subgrup dari G maka
H ∩ K merupakan suatu subgrup dari G
Bukti:
(i) Ambil sebarang a, b ∈ H ∩ K
Pertama, untuk a
Jika a ∈ H ∩ K maka a ∈ H dan a ∈ K
Kedua, untuk b
Jika b ∈ H ∩ K maka b ∈ H dan b ∈ K
Karena a ∈ H dan b ∈ H maka bisa dikatakan a # b ∈ H
Karena a ∈ K dan b ∈ K maka bisa dikatakan a # b ∈ K
Karena a # b ∈ H dan a # b ∈ K maka a # b ∈ H ∩ K
Jadi H ∩ K tertutup terhadap operasi #

(ii) Ambil sebarang a ∈ H ∩ K maka a ∈ H dan a ∈ K.


Karena a ∈ H dan H maka 𝑎−1 ∈ H
Karena a ∈ K dan K maka 𝑎−1 ∈ K
Karena 𝑎−1 ∈ H dan 𝑎 −1 ∈ K maka 𝑎−1 ∈ H ∩ K
Jadi setiap elemen H ∩ K mempunyai invers

Dari (i) dan (ii) dapat diambil kesimpulan bahwa H ∩ K adalah subgrup dari G.

 Teorema 2.4.4 : (G, #) suatu grup. Jika H adalah subgroup dari G maka HH = H
Bukti :
(i) Pertama, ambil sembarang y ∈ HH, maka
y = a # b dengan a, b ∈ H.
karena a, b ∈ 𝐻, dan H suatu subgroup, maka a # b ∈ H, 𝑦 ∈ HH, 𝑦 = a # b dan a # b ∈
H. Berarti 𝑦 ∈ H.
Jadi HH ⊂ H
(ii) Kedua, ambil 𝑧 ∈ H. karena H subgroup, maka 𝑧 # e ∈ HH.
Tetapi karena 𝑧 # e = 𝑧, maka 𝑧 ∈ H
Jadi H ⊂ HH
Dari (i) dan(ii) dapat disimpulkan bahwa HH = H

 Teorema 2.4.5 : (G, #) suatu grup, sedangkan H dan K merupakan subgrup dari G, maka HK
merupakan subgroup dari G jika HK = KH
Bukti:
(i) Jika HK subgroup dari G maka HK = KH
Menurut teorema 2.4.4 (ii) HK subgroup maka (𝐻𝐾)−1 = HK
Begitu pula H subgroup maka 𝐻 −1 = H dan K subgroup maka
𝐾 −1 = K (1)
(𝐻𝐾)−1 = 𝐾 −1 𝐻 −1
(𝐻𝐾)−1 = KH (2)
Dari (1) dan (2) disimpulkan bahwa HK = KH
(ii) Jika HK = KH maka HK suatu subgroup dari G.
Ambil sembarang a, c ∈ H dan b, d ∈ K dan karena H dan K masing- masing subgroup
maka a # c ∈ H dan b # d ∈ K
ambil (a # b) ∈ HK dan (c # d) ∈ HK maka
(a # b) # (c # d) = ((a # b) # c) # d (sifat asosiatif)
= (a # ( b # c)) # d (sifat asosiatif)
= (a # (c # b)) HK = KH
= ((a # b) # b) # d (sifat asosiatif)
Jadi (a # b) # (c # d) = (a # c) # (b # d)
Karena a # b ∈ H dan b # d ∈ K, maka (a # c) # (b # d) ∈ HK
Sehingga (a # b) # (c # d) ∈ HK pula.
Hal ini berarti HK tertutup terhadap operasi # (1)
(iii) Ambil a ∈ H dan b ∈ K maka (a # b) ∈ HK
a ∈ H dan H suatu subgroup maka 𝑎 −1 ∈ HK
b ∈ K dan K suatu subgroup maka 𝑏 −1 ∈ K
𝑎−1 H dan 𝑏 −1 K maka 𝑎−1 o 𝑏 −1 ∈ HK
Ingatlah bahwa (𝑎 # 𝑏)−1 = 𝑏 −1 # 𝑎 −1
= 𝑎 −1 # 𝑏 −1 karena HK = KH
Sehingga (𝑎 # 𝑏)−1 ∈ HK pula
Jadi jika (a #b) ∈ HK maka (𝑎 # 𝑏)−1 ∈ HK.
Berarti, setiap elemen HK mempunyai invers terhadap operasi # (2)
Dari (1) dan (2) dapat disimpulkan bahwa HK merupakan subgroup dari G.

3. Koset
Dalam pengertiannya, koset merupakan pertisi suatu grup. Misalkan diberikan suatu grup G, dan
diberikan H adalah subgrup G. Subgrup H adalah yang nantinya akan mempartisi semua elemen-
elemen di grup G menjadi beberapa bagian atau kelompok, kelompok-kelompok tersebot yang
kemudian dinamakan koset.
Misalkan G suatu grup dan H adalah subgrup dari G, misalkan g sembarang tetapi tetap di G,
didefinisikan :
 H g = { hg | h ∈ H }, maka Hg dinamakan koset kanan dari H di G.
Contoh pembuktian :
1. Diberikan G = (Z9,+) dan H = { 0, 3, 6 } dimana H < G. Dapatkan koset dari H.
 Koset Kiri dari H adalah
0 + H = { 0,3,6 }
1 + H = { 1,4,7 }
2 + H = { 2,5,8 }
3 + H = { 3,6,0 }
4 + H = { 4,7,1 }
5 + H = { 5,8,2 }
6 + H = { 6,0,3 }
7 + H = { 7,1,4 }
8 + H = { 8,2,5 }
Jadi koset kiri dari H adalah 0 + H, 1 + H, 2 + H.
Karena 0 + H = 3 + H = 6 + H, 1 + H = 4 + H = 7 + H, 2 + H = 5 + H = 8 + H
Terlihat bahwa
0+H=H+0
1+H=H+1
2+H=H+2
Maka dapat disimpulkan bahwa koset kiri dan koset kanan dari H adalah sama

Anda mungkin juga menyukai