0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
195 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pengetahuan berhitung di Eropa Lama, dimulai dari penyebaran pengetahuan berhitung Arab ke Eropa, perkembangannya melalui perdagangan dengan Arab, hingga pengembangan lebih lanjut oleh ahli-ahli berhitung Eropa seperti Fibonacci dan Johannes Nemorarius.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pengetahuan berhitung di Eropa Lama, dimulai dari penyebaran pengetahuan berhitung Arab ke Eropa, perkembangannya melalui perdagangan dengan Arab, hingga pengembangan lebih lanjut oleh ahli-ahli berhitung Eropa seperti Fibonacci dan Johannes Nemorarius.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pengetahuan berhitung di Eropa Lama, dimulai dari penyebaran pengetahuan berhitung Arab ke Eropa, perkembangannya melalui perdagangan dengan Arab, hingga pengembangan lebih lanjut oleh ahli-ahli berhitung Eropa seperti Fibonacci dan Johannes Nemorarius.
ACA 116 013 2. Dicky afrizal ACA 116 050 3. Yuniar selvi erianti ACA 116 052 Pengetahuan berhitung yang telah di kembangkan pada zaman kejayaan kalifat Arab kuno kemudian menyebarluas tidak saja di dalam batas wilayah kekuasaan Arab melainkan juga ke wilayah yang terletak di luar kekuasaan mereka.Antara lain Eropa Lama berangsur- angsur mengenal berhitung Arab Kuno dan bersama itu mengenal pula pengetahuan berhitung zaman sebelumnya yang turut terbawa oleh berhitung Arab Kunoitu. Sebagai penerima pengetahuan Arab Kuno ternyata orang-orang Eropa Lama kemudian menjadi penerus bagi pengembangan pengetahuan sehingga di tangan mereka pengetahuan berhitung mencapai taraf yang lebih tinggi. Pada zaman dahulu kebudayaan dan pengetahuan di barat terpusat di sekitar Laut Tengah terutama di daerah sebelah timurnya. Dari sejarah Eropa kita dapat melihat beberapa hal dalam perkembangan kebudayaan dan pengetahuan Pertama, kebudayaan dan pengetahuan yang maju berpusat di Yunani dan kemudian meluas di Byzantium. Terputusnya hubungan antara Byzantium dengan Romawi barat menyebabkan sebagian Eropa pada waktu itu terputus dari pusat kebudayaan dan pengetahuan. Kedua, kekacauan dan penyerbuan-penyerbuan di Eropa pada saat keruntuhan Romawi barat tidak memberikan suasana yang baik kepada Eropa untuk mengembangkan pengetahuan. Ketiga,serbuan Arab kebarat yang menyusul keributan di Eropa lebih lagi memencilkan Eropa dari dunia timur yang berkebudayaan dan berpengetahuan yang tinggi. Keempat, sifat pertanian di Eropa sama sekali tidak mendorong pengetahuan astronomi sehingga bersama itu pula tiada dorongan di Eropa untuk mempelajari pengetahuan berhitung. Kelima, baru pada abad kesebelas ketika kota-kota perdagangan bertumbuh dan perdagangan dengan Arab berlangsung terjadilah hubungan antara kota-kota Eropa dengan kebudayaan dan pengetahuan Arab. Melalui perdagangan itu pengetahuan Arab dan pengetahuan dari dunia Timur berangsur-angsur masuk ke Eropa. Apalagi perdagangan memerlukan pengetahuan berhitung praktis sehingga pengetahuan berhitung pun masuk ke kota-kota itu. Keenam, mundurnya Arab dari Spanyol menyebabkan Eropa menemukan pusat-pusat pengetahuan di Spanyol. Pada saat itu perpustakaan Arab di Cordoba menyimpan tidakkurang dari 600.000 buku Ketujuh, runtuhnya Byzantium menimbulkan arus pengungsi dari Byzantium kebarat. Bersama pengungsi itu terbawa pula kebudayaan dan pengetahuan Yunani ke Eropa sehingga Eropa berkesempatan menemukan pengetahuanYunani kuno langsung dari sumbernya. Dan Kedelapan, kesederhanaan perumusan berhitung melalui lambang bilangan dan lambang berhitung yang sederhana dan jelas member peluang lebih besar bagi perkembangan berhitung ke taraf yang lebih tinggi. Sejarah pengetahuan berhitung di Eropa(kuno) lama Tahap Pertama mencakup pengetahuan berhitung dari zaman Romawi sampai abad kesembilan yakni ketika Eropa terpencil dari dunia timur yang berkebudayaan maju karena perpecahan dengan Byzantium. Tahap kedua meliputi pengetahuan berhitung dari abad kesepuluh sampai abad keempat belas. Pada zaman itu hubungan perdagangan antara Eropa dan Arab berlangsung melalui kota-kota perdagangan di Italia. Para pedagang memerlukan pengetahuan berhitung praktis sehingga pengetahuan itu mereka pelajari di Arab.Dan pada zaman itu Toledo telah terlepas dari kekuatan Arab sehingga orang Eropa dapat mempelajari pengetahuan Arab di Toledo. Tahap ketiga merupakan pengetahuan berhitung pada abad kelima belas dan keenam belas. Pada waktu itu pengungsi dari Byzantium membawa serta pengetahuan Yunani Kuno kebagian Eropa lainnya. Demikian juga pada zamanitu Spanyol seluruhnya kembali ke tangan orang-orang Spanyol sehingga pengetahuan Arab di pusat-pusat pengetahuan spanyol terbuka bagi para ahli berhitung di Eropa. Selanjutnya pada zaman itu mesin cetak model gerak telah diciptakan sehingga buku pengetahuan dapat disebarkan secara luas dan cepat. Beberapa ahli berhitung dan karya berhitung pada zaman Eropa Lama Tahun/Abad Nama Keahlian/me Buku nulis tentang Terjemahan
1070-1136 Abraham Berhitng, Liber Karya
Bharchiia(Sava aljabar, ilmu Embadorum Aristoteles(Or sonda) ukur, ganon) astrologi, menggunakan lamang biangan Hindu-Arab
Abad ke-12 Adelard dari Berhitung, Reguer Abaci Karya Al-
Bath ilmu ukur, Kwarizmi; astronomi karya Euchilies dari bahasa Arab Pada tahun 775 Akuin menulis soal-soal untuk mempercepat Pikiran para Remaja yang berisikan sejumlah bahasan matematika (berhitung) serta sekumpulan teka-teki. Berhitung pada tahap pertama itu masih menggunakan lambang bilangan Romawi serta diuraikan secara kisah tanpa lambing- lambang berhitung yang ringkas. Beberapa contoh soal dari tahap pertama ini, yaitu: Kalau 100 gantang gandum dibagikan kepada 100 orang sehingga setiap pria menerima 3 gantang, setiap wanita 2 gantang dan setiap anak ½ gantang, berapa pria, berapa wnita dan berapa anakkah yang ada? Pada tahap kedua berhitung Eropa Lama orang- orang Eropa yang sudah mempunyai hubugan dengan pengetahuan Arab mulai memperkenalkan pengetahuan berhitung ke kota-kota Eropa. Mereka mulai memperkenalkan lambang bilangan Hindu- Arab. Mereka juga menerjemahkan karya Arab dan juga karya Yunani Kuno serta India Kuno yang sudah diterjamahkan ke bahasa Arab ke dalam bahasa latin. Demikianlah kota-kota eropa mulai mengenal karya- karya Brahmagupta, Al-banani, Euclides, Ptolematus, Apollonius, Diophantus, Al-Khawarizmi, dan bermacam-macam karya kuno lainnya. Fibonacci menulis Liber Abaci Didalamnya terdapat pengetahuan berhitung dengan bilangan bulat dan pecahan, cara menghitung akar dua dan akar tiga, cara memecahkan persamaan linear dan kuadrat, dan cara berhitung melalui penjajagan dengan jawaban palsu. Pada waktu itu Fibonacci cukup tenar sehingga ada kisah yang menceritakan bahwa ia pernah ditantang oleh John dari Palemo untuk memecahkan soal berhitung diistana kaisar Romawi Suci Frederick II. soal itu adalah: Mencari bilangan sehingga kuadratnya ditambah 5 dan kuadratnya dikurangi 5 masing-masing adalah kuadrat dari bilangan rasional. Mencari bilangan agar kubiknya ditambah 2 kali kuadratnya dan ditambah 10 kalinya sama dengan 20. Deret Fibonacci 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, …… Pada deret Fibonacci ini setiap suku adalah jumlah dari dua suku sebelumnya. Sifat khusus deret Fibonacci, yaitu perbandingan dua suku yang berurutan (suku agak besar) hampir sama dengan perbandingan pada potongan Emas Yunani Kuno misalnya: 89 : 144 = 1 : 0,61805 ….. Demikian juga jumlah dua suku deret Fibonacci yang berurutan adalah sama dengan jumlah dua suku disebelah- menyebelah mereka ditambah atau dikurangi satu. Misalnya: 55 + 89 = (34 + 144) + 1 34 + 55 = (21 + 89) – 1 Selanjutnya apabila berhitung mulai suku ke dua setiap suku pada deret Fibonacci dikuadratkan maka jumlah setiap dua suku berurutan ini secara berturut-turut menunjukkan deret Fibonacci dengan lompatan satu suku. Setelah dikuadratkan deret Fibonacci itu menjadi 1, 4, 9, 25, 64, 169, 441, 1156, 3025, ….. Dan jumlah setiap 2 suku berurutan adalah 5, 13, 34, 89, 233, …. Johannes Nemorarius Johannes Nemorarius yang menulis tentang berhitung, aljabar, ilmu ukur, dan astronomi. Nemorarius sudah mulai menggunakan huruf untuk menyatakan bilangan. Hal ini merupakan dasar dari aljabar lambang. Nicole Oresme telah menggunakan pangkat pecahan dalam berhitung setelah ia memperhatikan bahwa 64 = 8². Oresme juga menulis De Letitudisibus formarkm yang menggambarkan variable tak bebas (latitude) terhadap variable bebas (longitude) sehingga hal ini merupakan permulaan dari system koordinat. Beberapa soal berhitung yang tercantum dalam Liber Abaci hasil karya Fibonacci: Apabila A memperoleh dari B 7 dinar maka milik A menjadi 5 kali milik B. jika B memperoleh dari 5 dinar maka milik B menjadi 7 kali milik A. berapakah milik mereka masing-masing? Seorang raja mengirimkan 30 orang ke kebun buah- buahannya untuk menanam. Jika mereka dapat menanam 1000 pohon dalam waktu 9 hari, dalam berapa harikah 30 orang itu dapat menanam 4400 pohon? Pada tahap ketiga berhitung Eropa Lama buku-buku praktis untuk berhitung makin bertambah banyak. Sebelum abad ketujuh belas telah terdapat 300 judul lebih buku-buku popular yang ditulis untuk keperluan perdagangan dalam bahasa latin atau dalam bahasa sehari-hari. Dalam berhitung praktis itu mereka juga mengemukakan berbagai daftar pembantu berhitung. Sampai abad keenam belas ditemukan berbagai kemajuan dalam berhitung dan matematika. Pertama, aljabar lambang sudah mulai diperkenalkan. Kedua, perhitungan dengan lambang bilangan Hindu-Arab sudah dibakukan. Bahkan lambang bilangan demikian telah dipergunakan juga diluar berhitung. Ketiga, pecahan dengan letak desimal telah dikembangkan. Keempat, persamaan kubik dan kuartik telah dipecahkan dan teori persamaan telah berkembang lebih lanjut. Persamaan dalam bentuk umum telah dibahas. Kelima, bilangan negatif mulai dibahas dan ada yang sudah menerimanya. Keenam, ilmu ukur segitiga telah disempurnakan dan disistematiskan. Kerujuh, daftar- daftar yang baik telah disusun. Albercht Durer Petak ajaib Melancholia yang tercantum dalam Melancholia dari tahun 1514. Berikut beberapa sifat dari petak ajaib. Ditengah-tengah baris terbawah terdapat angka 1514 yakni tahun petak ajaib itu dibuat. Semua baris berjumlah 34 Semua lajur berjumlah 34 Semua arah sudut-menyudut berjumlah 34 Jumlah angka pada keempat pojok, bujur sangkar tengah adalah 34 Jumlah pasangan angka yang berhadapan masing-masing sama dengan 34 Jumlah angka pada persegi miring masing-masing adalah 34 Jumlah persegi pojok masing-masing adalah 34 SEKIAN DAN TERIMA KASIH