Anda di halaman 1dari 19

BERHITUNG DI EROPA

LAMA
NAMA ANGGOTA :

1. Dea sukmanda putri


ACA 116 013
2. Dicky afrizal
ACA 116 050
3. Yuniar selvi erianti
ACA 116 052
Pengetahuan berhitung yang telah di kembangkan pada
zaman kejayaan kalifat Arab kuno kemudian
menyebarluas tidak saja di dalam batas wilayah kekuasaan
Arab melainkan juga ke wilayah yang terletak di luar
kekuasaan mereka.Antara lain Eropa Lama berangsur-
angsur mengenal berhitung Arab Kuno dan bersama itu
mengenal pula pengetahuan berhitung zaman sebelumnya
yang turut terbawa oleh berhitung Arab Kunoitu. Sebagai
penerima pengetahuan Arab Kuno ternyata orang-orang
Eropa Lama kemudian menjadi penerus bagi
pengembangan pengetahuan sehingga di tangan mereka
pengetahuan berhitung mencapai taraf yang lebih tinggi.
Pada zaman dahulu kebudayaan dan pengetahuan di barat
terpusat di sekitar Laut Tengah terutama di daerah sebelah
timurnya.
Dari sejarah Eropa kita dapat melihat beberapa hal
dalam perkembangan kebudayaan dan pengetahuan
Pertama, kebudayaan dan pengetahuan yang maju
berpusat di Yunani dan kemudian meluas di
Byzantium. Terputusnya hubungan antara Byzantium
dengan Romawi barat menyebabkan sebagian Eropa
pada waktu itu terputus dari pusat kebudayaan dan
pengetahuan.
Kedua, kekacauan dan penyerbuan-penyerbuan di
Eropa pada saat keruntuhan Romawi barat tidak
memberikan suasana yang baik kepada Eropa untuk
mengembangkan pengetahuan.
Ketiga,serbuan Arab kebarat yang menyusul keributan di
Eropa lebih lagi memencilkan Eropa dari dunia timur yang
berkebudayaan dan berpengetahuan yang tinggi.
Keempat, sifat pertanian di Eropa sama sekali tidak
mendorong pengetahuan astronomi sehingga bersama itu
pula tiada dorongan di Eropa untuk mempelajari pengetahuan
berhitung.
Kelima, baru pada abad kesebelas ketika kota-kota
perdagangan bertumbuh dan perdagangan dengan Arab
berlangsung terjadilah hubungan antara kota-kota Eropa
dengan kebudayaan dan pengetahuan Arab. Melalui
perdagangan itu pengetahuan Arab dan pengetahuan dari
dunia Timur berangsur-angsur masuk ke Eropa. Apalagi
perdagangan memerlukan pengetahuan berhitung praktis
sehingga pengetahuan berhitung pun masuk ke kota-kota itu.
Keenam, mundurnya Arab dari Spanyol menyebabkan
Eropa menemukan pusat-pusat pengetahuan di Spanyol.
Pada saat itu perpustakaan Arab di Cordoba menyimpan
tidakkurang dari 600.000 buku
Ketujuh, runtuhnya Byzantium menimbulkan arus
pengungsi dari Byzantium kebarat. Bersama pengungsi
itu terbawa pula kebudayaan dan pengetahuan Yunani ke
Eropa sehingga Eropa berkesempatan menemukan
pengetahuanYunani kuno langsung dari sumbernya. Dan
Kedelapan, kesederhanaan perumusan berhitung
melalui lambang bilangan dan lambang berhitung yang
sederhana dan jelas member peluang lebih besar bagi
perkembangan berhitung ke taraf yang lebih tinggi.
Sejarah pengetahuan berhitung di
Eropa(kuno) lama
Tahap Pertama mencakup pengetahuan berhitung dari
zaman Romawi sampai abad kesembilan yakni ketika Eropa
terpencil dari dunia timur yang berkebudayaan maju karena
perpecahan dengan Byzantium.
Tahap kedua meliputi pengetahuan berhitung dari abad
kesepuluh sampai abad keempat belas. Pada zaman itu
hubungan perdagangan antara Eropa dan Arab berlangsung
melalui kota-kota perdagangan di Italia. Para pedagang
memerlukan pengetahuan berhitung praktis sehingga
pengetahuan itu mereka pelajari di Arab.Dan pada zaman itu
Toledo telah terlepas dari kekuatan Arab sehingga orang
Eropa dapat mempelajari pengetahuan Arab di Toledo.
Tahap ketiga merupakan pengetahuan berhitung
pada abad kelima belas dan keenam belas. Pada waktu
itu pengungsi dari Byzantium membawa serta
pengetahuan Yunani Kuno kebagian Eropa lainnya.
Demikian juga pada zamanitu Spanyol seluruhnya
kembali ke tangan orang-orang Spanyol sehingga
pengetahuan Arab di pusat-pusat pengetahuan
spanyol terbuka bagi para ahli berhitung di Eropa.
Selanjutnya pada zaman itu mesin cetak model gerak
telah diciptakan sehingga buku pengetahuan dapat
disebarkan secara luas dan cepat.
Beberapa ahli berhitung dan karya berhitung
pada zaman Eropa Lama
Tahun/Abad Nama Keahlian/me Buku
nulis tentang Terjemahan

1070-1136 Abraham Berhitng, Liber Karya


Bharchiia(Sava aljabar, ilmu Embadorum Aristoteles(Or
sonda) ukur, ganon)
astrologi,
menggunakan
lamang
biangan
Hindu-Arab

Abad ke-12 Adelard dari Berhitung, Reguer Abaci Karya Al-


Bath ilmu ukur, Kwarizmi;
astronomi karya
Euchilies dari
bahasa Arab
Pada tahun 775 Akuin menulis soal-soal untuk
mempercepat Pikiran para Remaja yang berisikan
sejumlah bahasan matematika (berhitung) serta
sekumpulan teka-teki. Berhitung pada tahap
pertama itu masih menggunakan lambang bilangan
Romawi serta diuraikan secara kisah tanpa lambing-
lambang berhitung yang ringkas. Beberapa contoh
soal dari tahap pertama ini, yaitu:
Kalau 100 gantang gandum dibagikan kepada 100
orang sehingga setiap pria menerima 3 gantang, setiap
wanita 2 gantang dan setiap anak ½ gantang, berapa
pria, berapa wnita dan berapa anakkah yang ada?
Pada tahap kedua berhitung Eropa Lama orang-
orang Eropa yang sudah mempunyai hubugan dengan
pengetahuan Arab mulai memperkenalkan
pengetahuan berhitung ke kota-kota Eropa. Mereka
mulai memperkenalkan lambang bilangan Hindu-
Arab. Mereka juga menerjemahkan karya Arab dan
juga karya Yunani Kuno serta India Kuno yang sudah
diterjamahkan ke bahasa Arab ke dalam bahasa latin.
Demikianlah kota-kota eropa mulai mengenal karya-
karya Brahmagupta, Al-banani, Euclides, Ptolematus,
Apollonius, Diophantus, Al-Khawarizmi, dan
bermacam-macam karya kuno lainnya.
Fibonacci menulis Liber Abaci
Didalamnya terdapat pengetahuan berhitung dengan bilangan
bulat dan pecahan, cara menghitung akar dua dan akar tiga,
cara memecahkan persamaan linear dan kuadrat, dan cara
berhitung melalui penjajagan dengan jawaban palsu. Pada
waktu itu Fibonacci cukup tenar sehingga ada kisah yang
menceritakan bahwa ia pernah ditantang oleh John dari Palemo
untuk memecahkan soal berhitung diistana kaisar Romawi Suci
Frederick II. soal itu adalah:
Mencari bilangan sehingga kuadratnya ditambah 5 dan
kuadratnya dikurangi 5 masing-masing adalah kuadrat dari
bilangan rasional.
Mencari bilangan agar kubiknya ditambah 2 kali kuadratnya
dan ditambah 10 kalinya sama dengan 20.
Deret Fibonacci
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, ……
Pada deret Fibonacci ini setiap suku adalah jumlah dari
dua suku sebelumnya.
Sifat khusus deret Fibonacci, yaitu perbandingan dua
suku yang berurutan (suku agak besar) hampir sama
dengan perbandingan pada potongan Emas Yunani
Kuno misalnya:
89 : 144 = 1 : 0,61805 …..
Demikian juga jumlah dua suku deret Fibonacci yang
berurutan adalah sama dengan jumlah dua suku disebelah-
menyebelah mereka ditambah atau dikurangi satu. Misalnya:
55 + 89 = (34 + 144) + 1
34 + 55 = (21 + 89) – 1
Selanjutnya apabila berhitung mulai suku ke dua setiap suku
pada deret Fibonacci dikuadratkan maka jumlah setiap dua
suku berurutan ini secara berturut-turut menunjukkan deret
Fibonacci dengan lompatan satu suku. Setelah dikuadratkan
deret Fibonacci itu menjadi
1, 4, 9, 25, 64, 169, 441, 1156, 3025, …..
Dan jumlah setiap 2 suku berurutan adalah
5, 13, 34, 89, 233, ….
Johannes Nemorarius
Johannes Nemorarius yang menulis tentang
berhitung, aljabar, ilmu ukur, dan astronomi.
Nemorarius sudah mulai menggunakan huruf untuk
menyatakan bilangan. Hal ini merupakan dasar dari
aljabar lambang. Nicole Oresme telah menggunakan
pangkat pecahan dalam berhitung setelah ia
memperhatikan bahwa 64 = 8². Oresme juga menulis
De Letitudisibus formarkm yang menggambarkan
variable tak bebas (latitude) terhadap variable bebas
(longitude) sehingga hal ini merupakan permulaan
dari system koordinat.
Beberapa soal berhitung yang tercantum dalam Liber
Abaci hasil karya Fibonacci:
Apabila A memperoleh dari B 7 dinar maka milik A
menjadi 5 kali milik B. jika B memperoleh dari 5 dinar
maka milik B menjadi 7 kali milik A. berapakah milik
mereka masing-masing?
Seorang raja mengirimkan 30 orang ke kebun buah-
buahannya untuk menanam. Jika mereka dapat
menanam 1000 pohon dalam waktu 9 hari, dalam
berapa harikah 30 orang itu dapat menanam 4400
pohon?
Pada tahap ketiga berhitung Eropa Lama buku-buku
praktis untuk berhitung makin bertambah banyak.
Sebelum abad ketujuh belas telah terdapat 300 judul
lebih buku-buku popular yang ditulis untuk keperluan
perdagangan dalam bahasa latin atau dalam bahasa
sehari-hari.
Dalam berhitung praktis itu mereka juga
mengemukakan berbagai daftar pembantu berhitung.
Sampai abad keenam belas ditemukan berbagai
kemajuan dalam berhitung dan matematika. Pertama,
aljabar lambang sudah mulai diperkenalkan. Kedua,
perhitungan dengan lambang bilangan Hindu-Arab
sudah dibakukan. Bahkan lambang bilangan demikian
telah dipergunakan juga diluar berhitung. Ketiga,
pecahan dengan letak desimal telah dikembangkan.
Keempat, persamaan kubik dan kuartik telah
dipecahkan dan teori persamaan telah berkembang lebih
lanjut. Persamaan dalam bentuk umum telah dibahas.
Kelima, bilangan negatif mulai dibahas dan ada yang
sudah menerimanya. Keenam, ilmu ukur segitiga telah
disempurnakan dan disistematiskan. Kerujuh, daftar-
daftar yang baik telah disusun.
Albercht Durer
Petak ajaib Melancholia yang tercantum dalam Melancholia dari tahun
1514.
Berikut beberapa sifat dari petak ajaib.
Ditengah-tengah baris terbawah terdapat angka 1514 yakni tahun petak
ajaib itu dibuat.
Semua baris berjumlah 34
Semua lajur berjumlah 34
Semua arah sudut-menyudut berjumlah 34
Jumlah angka pada keempat pojok, bujur sangkar tengah adalah 34
Jumlah pasangan angka yang berhadapan masing-masing sama dengan
34
Jumlah angka pada persegi miring masing-masing adalah 34
Jumlah persegi pojok masing-masing adalah 34
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai