PEMBAHASAN
Pada simbol Brahmi belum mengenal angka nol. Angka nol mulai ada
setelah tahun 500 yaitu pada simbol Hindu hingga sekarang. Selanjutnya sistem
ini disempurnakan di Eropa dan hasil penyempurnaan itulah yang kita kenal
sekarang dalam sistem bilangan atau sistem Arab-Hindu.
Pada awal masuknya angka arab ke eropa, angka yang sering digunakan
orang-orang eropa untuk memcahkan masalah adalah menggunakan angka
romawi dimana dalam kode numerik angka romawi itu tidak ada istilah untuk
menyatakan angka nol, sehingga angka awalnya adalah satu dan seterusnya.
Silvister II yang dikenal dengan gerbert, setelah menyelesaikan studinya di
andalus dimana masa itu adalah masa pesatnya perkembangan islam, ia mencoba
memberi solusi masyarakat eropa yang tersendak pemikiran mereka dalam
perhitungan dikarenakan tidak adanya angka nol. Dengan kata lain silvister ingin
menunjukkan bahwa angka arab lebih lengkap ketimbang angka romawi.
Dalam perjalanannya selanjutnya, ia mendapatkan kendala karena
masyarkat eropa secara dominan lebih menjunjung tinggi budaya gereja mereka
dan budaya yunani, sehingga ia takut dikatakan bagian dari “barbarian
civilization”. Suatu istilah yang tunjukkan untuk sekelompok orang yang
mempunyai pemikiran berbeda dari yang lain. Ia pun menempuh jalan lain untuk
memasukkan angka arab ini ke eropa hingga pada ahirnya ia menemukan suatu
cara baru untuk mengelabuhi masyarakat eropa yaitu dengan menciptakan alat
yang disebut dengan abakus Gerbert.
1. JHON PHILOPONUS
Pada abad ke VI muncul sarjana terkenal bernama Jhon piloponus dari
Alexandria. Dia adalah seorang ahli fisika terkenal di dunia pada zamannya yang
tidak sependapat dengan hokum aristoteles mengenai gerakan benda-benda serta
kemustahilan ruang hampa udara. Philoponus juga menghasilkan karya dalam
bidang matematika diantaranya komentarnya atas karya
Nicomachus,”introduction to aritmatic”.
2. ALCUIN(735-804)
Alcuin dari York dilahirkan bertepatan dengan meninggalnya BeDe (673-
735), dia adalah mathematician Inggris yang banyak sekali menulis tentang
matematika, diantaranya yang paling terkenal adalah mengenai kalemder dan
finger reckoning (menghitung dengan jari). Alcuin mempunyai koleksi tentang
problem “puzzele” dan”rekreasi” berjudul “problems for the quickening of mind”,
diantara problem yang terdapat dalam buku ini adalah;
1) Apabila 100 gantang gandum dibagikan untuk 100 orang, dimana setiap laki-
laki memperoleh 3 gantang, wanita 2 gantang, sedangkan anak-anak
memperoleh masing-masing ½ gantang. Berapakah banyaknya laki-laki,
wanita dan anak-anak yang ada disana.
2) Seekor srigala, seekor kambing dan sebuah lobak akan dibawa menyeberang
sungai dengan perahu yang hanya bisa memuat salah satu dari ketiganya ini
disamping anak perahu. Bagaimanakah caranya tukang perahu membawa
mereka keseberang agar kambing tidak memakan lobak atau kambing tidak
dimakan serigala?
3) Seorang ayah yang akan meninggal dunia berpesan kepada istrinya yang
sedang hamil, apabila yang lahir seorang bayi laki-laki, anaknnya ini akan
memperoleh ¾ bagian dari harta yang ditinggalkan nya dan si ibu akan
memperoleh ¼ bagian sisanya. Tetapi jika yang lahi adalah anak perempuan,
puterinya ini akan memperoleh 7/12 bahagian dan si ibu mendapatkan sisanya
5/12 bahagian. Bagaimana cara membagi harta warisan si ayah jika yang lahir
adalah anak kembar, seorang laki-laki dan perempuan?
Selain itu Alcuin juga menulis tentang astronomi, tetapi karyanya ini tidak
sebaik karya-karya penulis Yunani.
3. GERBERT (940-1003)
Gerbert dilahirkan di Averge, perancis tetapi mendapatkan pendidikan di
Spanyol dan Italia. Dia pernah bekerja sebagai guru di Jerman dan diangkat
menjadi penasehat Kaisar Roma. Otto III, setelah menjadi Uskup Agung.
Kemudian pada tahun 999 Gerbert diangkat menjadi Paus dengan gelar Paus
Sylfester II. Dia adalah orang Kristen pertama yang belajar di sekolah Islam. Dia
membawa system numerasi Hindu tanpa nol ke Eropa. Gerbert juga menulis
tentang aritmatika dan geometri.
Masa ini juga disebut sebagai zaman kejayaan pengetahuan Islam tetapi
sarjana-sarjana latin tidak sedikitpun menghargai karya-karya Islam ini.
4. ADELARD (1075-1160)
Adelard adalah seorang sarjana Kristen yang belajar di sekolah Islam di
Spanyol. Mathematician yang berasal dari Inggris ini juga melakukan perjalanan
secara intensif ke Mesir, Yunani dan Syria.
7. JHON HALFAK
Pada abad ke XII muncul beberapa mathematician Eropa, salah satunya
adalah Jhon halifak yang berasal dari Inggris. Dia adalah seorang guru yang
mengajar di Inggris dan disamping itu dia juga menulis kumpulan dari dalil-dalil
aritmatika.
8. LEONARDO FIBONACCI
Leonardo fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo de pisa adalah
mathematician yang paling berbakat pada abad pertengahan. Dia adalah anak
seorang pedagang yang mengikuti ayahnya berdagan ke Mesir, Sicilia,Yunani dan
Syria. Karyanya yang terbesar adalah subuah buku yang berjudul “Liber Abaci”
(buku Abacus). Buku ini berisi tentang problem-problem dengan menggunakan
lambing Hindu-Arab yang memperlihatkan bahwa dia dipengeruhi oleh aljabarnya
Alkhawarizmi dan Abu Kamil. Liber abaci ini lebih memfokuskan pada
aritmatika dibandingkan geometri, buku ini dimulai dengan penjelasan ‘sembilan
lambing bilangan India’ dengan menambahkan bilangan nol. Fibonacci pun secara
tetap menggunakan garis datar ( – ) sebagai lambang untuk menyatakan
pembagian, dalam buku ini Fibonacci menggunakan 3 jenis pecahan yaitu;
pecahan biasa, pecahan sexagesimal, dan pecahan unit.
Yang unik dari buku ini adalah cara penulisan pecahan campurannya
sebagai berikut;
tepat bahwa x bernilai problem ini terdapat dalam buku Liber Quadrtorum,
selain itu Fibonacci juga menuliskanidentitas-identitas dalam buku Liber
Quadrtorum seperti;
(a2+b2)(c2+d2) =(ac+bd)2+(bc–ad)2
=(ad+bc)2+(ac–bd)2
9. JORDANUS NEMORARIUS
Jordanus adalah penulis dari karya-karya matematika seperti aritmatika,
geometri, astronomi, aljabar dan kemungkinan juga ststistika disampimg
mekanika.dia adalah mathematician yang pertamakali menggunakan huruf sebagai
lambang dari sebuah bilangan.
Bukunya “Aritmatica” adalah buku yang merupakan basis bagi komentator-
komentator pada universitas Paris dalam abad ke XVI, buku ini hampir
menyerupai filsafah. Karya Jhordanus yang lainnya adalah “De numeris datis”,
buku ini berisikan kumpulan dair hokum-hukum aljabar. Sebagai contohnya:
Apabila suatu bilanganyang diketahui dibagi menjadi dua bagian sedemikian
sehingga perkalian bahagian yang satu dengan bahagian yang lain diketahui, maka
masing-masing dari kedua bahagian ini dapat di tentukan” hukum ini dinyatakan
oleh Jhordanus sebagai berikut “Misalnya diketahui bilangan abc dan misalkan
bilangan yang dibagi menjadi 2 adalah ab dan c dan misalkan lagi d adalah hasil
perkalian ab dan c, diketahui pula. Misalkan kuadrat dari abc adalah e dan
misalkan lagi 4 kali d adalah f dan misalkan g adalah hasil dari pengambilan f dari
e. maka g adalah kuadrat dari selisih antara ab dan c. misalkan h akar pangkat tiga
dari g, maka h adalah selisih antara ab dan ac. Karena h diketahui maka c dan ab
akan dapat ditentukan.
“algorismus demonstratus” adalah sebuah karya Jhon nemorarius yang
berisikan tentang penjelasan tentang hukum-hukum aritmatika.
John von Neumann termasuk salah satu matematikawan abad 20. Seperti
kebanyakan matematikawan yang lain ia pun berkontribusi penting baik dalam
matematika maupun dalam sains. Von Neumann khususnya tertarik pada
permainan strategi dan peluang. Jadi tidak mengejutkan apabila ia adalah salah
seorang yang membuka bidang matematika baru yang disebut game theory (teori
permainan). Dengan menggunakan peluang yang terlibat dalam peluang strategi
dan ia membuat strategi yang menghasilkan “pemenang” dalam permainan
pembuatan keputusan, teori permainan von Neumann dapat menyelesaikan
masalah-masalah dalam ekonomi, sains, dan strategi militer.
a. Galileo (1564-1642)
Penemuan terpenting Galileo ialah ditemukannya salah satu rumus
yang berlatar belakang kecepatan benda jatuh tidak tergantung pada berat
benda itu, dalil itu sangat berlawanan dengan dalil Archimedes. Kemudian
pada tahun 1607, ia membuat sebuah teleskop dengan kekuatan pembesar
30 kali diameter benda yang diamati. Dengan teleskop buatannya, ia
berhasil mengamati titik bintik matahari, relief bulan, fase dari cincin
venus dan saturnus dan menemukan 4 satelit Jupiter. Dengan penemuan
itu menguatkan pendapat Copernicus tentang sistem matahari dan
menerbitkan buku pendukung teori Copernicus, dengan hasil karyanya
sangat menyumbang pertumbuhan ilmu pengetahuan akan mekanika
benda jatuh bebas.
Penemuan lainya adalah parabola dari proyektif dalam ruang
hampa dan juga menemukan hukum momentum, mikroskop dan kompas
juga hasil kreatif Galileo. Hasil pemikirannya yang lain adalah
menyatakan ekuivalensi dari himpunan tak hingga yang menjadi dasar
teori himpunan. Juga menerbitkan buku yang berjudul “DISCORSI F
DIMONSTRAZIONI MATHEMATICHE A DUE NUOVE SCIENCE”
pada tahun 1638 di leiden.
b. Kepler (1571-1630)
Ketertarikan Kepler akan pengetahuan astronomi dan
ketekunannya dalam melakukan berbagai percobaan, membuat dia
menyusun hukum-hukum tentang pergerakan planet, hukumnya adalah:
c. Desargues (1593-1662)
Krisis II. Pada abad ke-17, Newton dan Leibniz menemukan kalkulus. Hasil ini
sangat diagungkan karena penerapannya yang gemilang, dengan konsepnya
‘infinitesial’. Malangnya, hasil-hasil penerapannya justru digunakan untuk
menjelaskan landasannya. Krisis ini dapat diatasi pada abad ke-19 oleh Cauchy
dengan memperbaiki konsep kalkulus melalui konsep ‘limit’. Dengan aritmetisasi
oleh Wierstrass, krisis landasan II telah diatasi.
Setiap periode, baik yang membagi menjadi 3 atau pun 7, memiliki ciri
khas yang umum. Pada periode “dahulu”, ciri khasnya adalah empiris,
mendasarkan pada pengalaman (indera) hidup manusia. Periode “pertengahan”
mulai dengan analisis (Descartes, Newton, Leibniz, Galileo), sedangkan pada
periode “sekarang” ciri khasnya adalah metode abstraksi dan generalisasi.
Ternyata perkembangan matematika dilihat dari kualitas dan kekuatannya jauh
lebih penting daripada dilihat secara kuantitas. Ingatlah akan definisi matematika
yang mengatakan “matematika adalah cara berpikir dan bernalar”,
http://ulyanajra.blogspot.com/2012/01/perkembangan-matematika-eropa-
sampai.html
http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/13072-ahmad-ibnu-yusuf-
ilmuwan-ahli-matematika-dari-mesir.html
http://duniawiie.blogspot.com/2011/10/matematika-dan-warisan-budaya.html
http://akuyudhipblg.blogspot.com/2012/03/asal-mula-bilangan-nol-bilangan-
prima.html
http://personal.fmipa.itb.ac.id/hgunawan/files/2007/11/matematika-di-indonesia-
bagian-1.pdf
http://nadiyyazummi.blogspot.com/2012/09/perkembangan-matematika-pada-
abad.html