Anda di halaman 1dari 66

Kelompok

Berhitung Pada Zaman


9 Kebangkitan Ilmu
Pengetahuan

Anggota Kelompok :

1. Tiara Larasati (3115150117)


2. Savira Rahmah Z. (3115150751)
3. Eka Yunita Rahayu (3115150794)
4. Christine Elliana V. (3115150799)

Pendidikan Matematika
Pada abad ke-17, merupakan awal dari zaman
kebangkitan ilmu pengetahuan di Eropa.

Ada perluasan penyebaran pusat-pusat


pengetahuan dari Eropa Selatan ke Eropa
Utara, Tengah, dan Timur.

Pusat utama pengetahuan di Eropa mulai


bergeser ke Perancis, Inggris, dan kemudian ke
Jerman.

Pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh dengan


percobaan mulai menggantikan pengetahuan yang
semata-mata berdasarkan hasil pemikiran belaka.
Menurut Pendapat
Beberapa Ahli Pada Abad
Ke-17
Gamo • Dalam bidang matematika kita
menemukan matematika murni dan
w matematika terapan.

• Adanya jalinan hubungan antara


Kepler matematika dengan ilmu penge-
tahuan.

• Buku alam semesta ditulis dalam


Galileo bahasa matematika dan abjadnya
terdiri atas bentuk-bentuk ilmu ukur.
• “Harus ada ilmu pengetahuan
berwujud umum—yakni mate-
Descarte matika”, mencakup susunan dan
s ukuran, ditinjau secara terpisah
untuk setiap penerapan ke pokok-
pokok tertentu

• Perlu ditemukan asas-asas dalam


Newton bentuk matematika untuk di-
gunakan
Peristiwa Yang Terjadi Pada Abad Ke-17

Muncul paham-paham yang menumbangkan paham-


paham kuno dari Aristoteles dan Ptolemaeus tentang
hukum alam.

Muncul cara-cara penemuan asas ilmu pengetahuan


melalui percobaan-percobaan.

Muncul perpaduan antara ilmu pengetahuan dengan


matematika. Bersama itu ilmu pengetahuan dan
matematika maju bersama-sama.
Cara Deduksi
Kesimpulan diambil melalui penurunan
secara masuk akal dari asas-asas umum
yang memang diterima oleh akal
manusia.

Cara-cara Cara Induksi


Kesimpulan ditemukan dari sejumlah
Penemuan data pengamatan yang diperoleh melalui
Kesimpulan pencatatan gejala atau percobaan.

Cara Deduksi Induksi


Melahirkan suatu gambaran alam
semesta berwujud mekanika. Pandangan
mekanika adalah berbagai satuan dan
hukum berbentuk matematika terapan.
Berbagai Tafsiran Orang Tentang Abad
Ke-17 Dalam Sejarah Ilmu
Pengetahuan
a. Lancelot Law Whyte mempunyai gagasan tentang
“unitary man” menamakan zaman ini (abad ketujuh
belas) sebagai zaman asas heuristic umum pertama,
karena ia melihat zaman itu sebagai zaman pencetusan
pandangan-pandangan yang serba maju.
b. Alfred North Whitehead menamakan zaman ini (abad
ketujuh belas) sebagai zaman sintesis fisik pertama,
karena melihat munculnya berbagai sintesi pengetahuan.
c. Jean Lindsay menamakan zaman ketujuh belas sebagai
zaman kulminasi dari revolusi ilmu pengetahuan.
Perkembangan
Matematika Sejak Zaman
Kebangkitan Ilmu
Pengetahuan Secara Garis
Besar
Tahap Pertama

Pada abad ke-17 awal sampai abad ke-18 awal

Penemuan-penemuan baru dalam bidang matematika yang


memiliki kegunaan luas pada bidang pengetahuan lainnya.
Tahap Kedua

Pada abad ke-18 awal

Perluasan dan penggunaan matematika yang ditemukan


pada tahap pertama serta berupa penyusunan dasar-dasar
analisis. Pada tahap ini muncul kejanggalan-kejanggalan
dalam matematika karena ketidaktelitian dalam
penampilannya.
Tahap Ketiga

Pada abad ke-18 akhir sampai abad ke-19 akhir

Usaha pengetatan dasar matematika yang telah ditemukan


sebelumnya. Pada tahap ini muncul pula matematika
sintetik yang makin memisahkan berbagai cabang
matematika dari berhitung.
Tahap Keempat

Pada abad ke-19 akhir sampai sekarang

Generalisasi dan abstraksi mendalam masalah dasar


matematika termasuk filsafat matematika. Pada
tahap ini lahir matematika baru berdasarkan teori
gugus atau teori himpunan.
Perkembangan
Matematika
1
Tahap Ke -
1. Penciptaan Logaritma
• Keperluan menghitung yang banyak diperlukan
oleh astronomi dan kegiatan-kegiatan lain.
• Ditemukan oleh John Napier (1550-1617)

• Daftar logaritma pertama yang ditemukan


adalah logaritma dari fungsi sudut ilmu ukur
segitiga.
2. Pengembangan Matematika
• Pengembangan yang ditemukan oleh Thomas
Harriot (1560-1621)

• Pengembangan yang ditemukan adalah teori


persamaan, berhitung, konformalitas,
pembujursangkaran, lingkaran, spiral
logaritma, deret pangkat, interpolasi, segitiga
bola, dan menulid Artis analyticae praxis pada
tahun 1631
Berikut ini adalah nama-nama ahli yang juga
menggembangkan matematika:

William Oughtred Galileo Galilei Johannes Kepler


(1564-1660) (1564-1660) (1571-1630)

dan masih banyak lagi.


3. Pengembangan Ilmu Ukur Deskriptif

Pengembangan ilmu ukur deskriptif


berwujud ilmu ukur proyeksi.
4. Ilmu Ukur Analitik
• Ilmu ukur analitik merupakan
penggabungan antara aljabar dan ilmu
ukur.
• Pengembangan ini dirintis oleh René
Descartes (1596-1650)
5. Teori Kemungkinan (Probabilitas)

• Penyusun teori kemungkinan atau


probabilitas adalah

Blaise Pascal Pierre de Fermat


(1623-1662) (1607-1665)
• Probabilitas dihitung terlebih dahulu
sebelum peristiwa itu terjadi atau disebut
juga probabilitas a priori (probabilitas
Matematika.

• Dengan syarat-syarat tertentu probabilitas


dapat ditetapkan melalui percobaan-
percobaan atau disebut juga sebagai
probabilitas a posteriori (probabilitas
statistik).
6. Pengembangan Deret Tak hingga

• Beberapa fungsi dapat diuraikan ke dalam


deret tak hingga dan dalam hal-hal tertentu
dapat membantu penentuan nilai-nilai secara
pendekatan.
• William Brouncker (1620-1684)
telah menggunakan deret tak
hingga bagi besaran yang tidak
dapat ditentukan dengan jalan
lain.
• James Gregory (1638-1675)
menyusun deret tak hingga
untuk , , dan pada tahun
1667.
• Mercator dan Saint Vincent
menguraikan fungsi logaritma James Gregory

naturalis ke dalam deret tak


hingga.
• John Wallis (1616-1703)
mengembangkan deret tak
hingga baik berupa penjumlahan
maupun bentuk perkalian. John Wallis
7. Penciptaan Differensial dan Integral

• Proses diferensiasi dan proses integrasi


adalah proses yang berkebalikan.
• Menurut sejarah hitungan integral
ditemukan terlebih dahulu.
• Hitungan integral dapat digunakan untuk
mencari luas permukaan yang dibatasi oleh
garis lengkung dengan menggunakan
“metoda menghabiskan” yang digunakan
Archimedes.
• Terdapat asas Cavalieri tentang cara
menghitung luas permukaan dan isi
ruang dengan menggunakan hitungan
intergral.
• Asas Cavelieri ditemukan oleh Francesco
Bonaventura Cavelieri (1598-1647).
• Hitungan diferensial dicapai
melalui beberapa hal meliputi
penentuan kecepatan sesaat
pada pergerakan benda, mencari
garis singgung, dan penentuan
maksimal dan minimum. Isaac Newton

• Pengembangan sepenuhnya
hitungan diferensial dan integral
ditemukan oleh Isaac Newton
( 1642-1727) dan Gottfried
Wilhelm Leibniz (1646-1717).
Gottfried Wilhelm
Leibniz
Perkembangan

2
Matematika
Tahap Ke -
1. Perkembangan Probabilitas
Dalam buku Jakob
Bernoulli
berjudul Ars
Conjunctandi (1713):

Menguraikan hasil
pengundian dengan syarat
tertentu, yang dikenal
dengan penyebaran
probabilitas.

Mengemukakan
perhitungan pada
permainan berpeluang Jakob Bernoulli
dan juga membahas
permutasi dan kombinasi.
Nicolaus Bernoulli (1695-1726)

Mengemukakan satu soal


probabilitas dari St. Petersburg
yang dikenal sebagai paradoks
St. Petersburg. Paradoks ini
diselidiki oleh Daniel Bernoulli,
yang mengemukakan
gagasan harapan moral dalam
probabilitas
Nicolaus Bernoulli
De Moivre

De Moivre

Mengemukakan Mengemukakan fungsi


“Doktrin Peluang normal dan integral
(Chance)” (1716) probabilitas (1733)

De Moivre
Pierre-Rémond de Montmort
(1708) dalam Essai d’analyse
surles jeux de hazard

George Louis, Comte de Buffon (1707-1788)


Mengemukakan probabilitas ilmu ukur
melalui hasil lemparan jarum di atas alas
yang mengandung garis-garis.
Pierre Simon, Marquis de Laplace (1749-1812).
2. Perkembangan Kalkulus

Johann Bernoulli (1667-1748)

Mengembangkan kalkulus variasi serta menjadikan ilmu


ukur segitiga sebagai suatu cabang dari analisis (1742).
Daniel Bernoulli (1700-1782)

Mengembangkan persamaan diferensial parsial.


Mengembangkan hidrodinamika dan daripadanya
kita mengenal hukum Bernoulli (1738).
James Stirling (1692-1770)

Menggunakan cara diferensial dalam deret tak


hingga (1730), sehingga ditemukan rumus Stirling
berupa pendekatan hitungan factorial.
Leonhard Euler (1707-1783)

Ia menulis tentang diferensial dan integral serta teori


persamaan diferensial yang tercantum dalam Institutiones
calculi diferentialis (1755) dan dalam tiga jilid Institutiones
calculi integralis.

Dalam bidang kalkulus variasi, Euler menulis Methodus


inveniendi lineas curvas maximi minimive proprietate
gaundentes (1744) yang di dalamnya terdapat “persamaan
Euler”.
Jean-le-Ron D’Alembert (1717-1783)

Mencoba suatu pendekatan melalui pengertian limit sehingga


kalkulus atau analisis dapat berdiri di atas dasar yang kuat.

D’Alembert dan Bernoulli menjadi perintis dalam persamaan


diferensial.
3. Pengembangan Deret

Brook Taylor (1685-1731)

Menguraikan fungsi ke dalam deret pangkat dan


deret ini dikenal sebagai deret Taylor
Colin Maclaurin (1698-1746)

Mengambil fungsi nol dari deret Taylor dan dikenal sebagai deret
Maclaurin

Deret-deret ini kemudian dipergunakan oleh :

-Euler dalam hitungan diferensial (1755)

-Lagrange sebagai dasar dari teori fungsinya

-Taylor untuk mengintegrasi persamaan diferensial


De Moivre
Joseph Fourier Gauss

Menulis Miscellanea
Mengemukakan bahwa
analytica, de seriebus Mengemukakan deret
setiap fungsi periodic
qudraturis hipergeometrik serta
dapat dinyatakan sebagai
Membahas deret berulang masalah konvergensi
jumlah dari deret fungsi
dan ilmu ukur segitiga
ilmu ukur segitiga (1807). pada deret (1812).
analitik (1730).
4. Pengertian Bilangan yg Meluas
• Bilangan Negatif
• Penerimaan Akar Bilangan Negatif
sebagai Satuan Bilangan Khayal
• Bilangan Kompleks
Gauss menempatkan Bilangan
Kompleks
sebagai titik dalam Diagram
Argand
• Lagrange
- Dalil bahwa Bilangan Bulat
Positif tidak
lebih dari jumlah 4 bilangan
kuadrat
- Bersama Galois menyusun
Teori Himpunan

Joseph Louis Lagrange Evariste Galois


• Gauss
- Memberi bukti ketat dalil dasar
aljabar
melalui Disquisitiones
Arithmaticae, bahwa
setiap persamaan aljabar yg
memiliki koefisien
nyata paling sedikit memiliki 1 akar.
- Mengemukakan Hukum
Kebalikan Kuadratik
dalam Teori Bilangan

Carl Friedrich Gauss


5. Ilmu Ukur
Ilmu Ukur Analitik

• Claude Alexis Clairaut


Menyelidiki Ilmu Ukur
Analitik dan
Ilmu Ukur Diferensial dari
Lengkungan Ruang

• Gaspard Monge
Menyelidiki Ilmu Ukur
Diferensial
• Jean Baptiste Biot
Tulisan Biot Essai de
Geometrie
Analytique memberikan
bentuk Ilmu
Ukur Analitik saat ini.
• Charles Dupin
Membahas Teori
Permukaan
Mengemukakan pengertian
Asimptot
dan Garis Konjugasi
Ilmu Ukur Projektif

• Gerard Desargues

• Gaspard Monge

• Jean Victor Poncelet


Perkembangan

3
Matematika
Tahap Ke -
1. Kalkulus, Deret, dan Fungsi
• Meliputi Limit, Konvergensi,
Divergensi, Keserbaterusan,
Terdiferensiasi, dan Fungsi
Eliptik
• Gagasan Limit D’Alembert,
Cauchy menggunakan bilangan
variabel yang mempunyai limit
nol atau ia sebut dengan Variable
Infiniment Petit
• Cauchy mengemukakan Turunan
Fungsi

Augustin Louis Cauchy


• Carl Gustav Jacob Jacobi
Mengembangkan bidang
Diferensial
Parsial, Fungsi Eliptik, dan
Determinan

• William Rowan Hamilton


Mengembangkan bidang Kalkulus
Variasi dan Persamaan
Diferensial
• Bernhard Riemann
Mengembangkan bidang Fungsi
Kompleks dan Deret

• Karl Weierstrass & Leopold


Kronecker
Mengembangkan bidang Fungsi
Eliptik

Karl Weierstrass Leopold Kronecker


2. Ilmu Ukur pada Beberapa Cabang
• Jakob Steiner
Merintis Ilmu Ukur Tanpa
Bilangan
atau Ilmu Ukur Sintetik/Murni
• August Ferdinand Möbius
• Julius Plücker
• Michel Chasles
• Herman Schubert
• Hieronymus Georg Zeuthen
• Arthur Cayley
Membahas Ilmu Ukur Aljabar
August F. Möbius Julius Plücker Michel Chasles

Herman Schubert Arthur Cayley


Hieronymus G. Zeuthen
3. Perkembangan Aljabar dan
Teori Group
• Mencakup aljabar nonkomutatif dan
nonasosiatif.

Hamilton, penemu hukum Sophus Lie, penemu hukum


aljabar nonkomutatif aljabar nonasosiatif
• Henrik Abel (1802-1829) :
membuktikan bahwa
persamaan tingkat lima
tidak dapat dipecahkan
dengan cara aljabar.

• Teori group dikemukakan oleh Galois, Abel


dll. Dalam tahap ini teori group kemudian
mengalami penerapan luas dalam bidang
matematika ataupun diluarnya
4. Teori Bilangan
• Berkembang bersama pengetatan dasar
matematika atau pemberhitungan
matematika.

• Sebagai lanjutan dari usaha


pengetatan dasar matematika,
pengetatan itu dijadikan
pokok dalam matematika
oleh Weierstrass.
5. Pengertian Bilangan dari Teori Group
diterapkan sebagai Cabang Matematika
• Pernyataan David Hilbert (1862-1943) pada
Kongres Matematika Internasional di Paris pada
tahun 1900 sekaligus menutup perkembangan
matematika pada tahap ke-3.
• Ia mengemukakan dua puluh
tiga proyek penelitian
matematika sebagai akibat hasil
penelitian matematika
beberapa puluh tahun
sebelumnya. Proyek itu
mencakup berbagai hal itu dari
teori bilangan sampai topologi.
Perkembangan

4
Matematika
Tahap Ke -
“Dimulai pada abad kesembilan belas yang merupakan
awal matematika baru dan mencakup pendalaman cabang
matematika serta penelitian dalam filsafat matematika.
Serta ditemukan dasar aksioma matematika.”
1. Gottlob Frege (1848-1925)

Memberikan logika pada teori bilangan


transfinite.
2. Giuseppe Peano (1858-1932)

Memberikan dasar logika pada asas ilmu


ukur serta menyusun suatu sistem aksioma
pada matematika.
3. Bertrand Russel (1872-1970) dan
Alfred North Whitehead (1861-1947)

Bertrand Russel Alfred North Whitehead

Memperbaiki gagasan Frege serta menyusun dasar


logika dalam matematika dan menuangkannya
dalam Principia Mathematica (1910-1913).
4. Henry Poincaré (1854-1912)

Membahas hampir seluruh cabang


matematika.
5. Norbert Wiener (1894-1964)

Menyusun matematika dalam cabang


komunikasi yang berarah ke sibernetika.
6. John von Neumann (1903-1957)

Menggunakan matematika untuk menyusun


“game theory”.
7. Claud Shannon (1916-2001)

Menyusun teori matematika informasi.

Anda mungkin juga menyukai