Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERLUASAN DAN GENERALISASI HARDY,


HAUSDORFF DAN NOETHER

Disusun Oleh : Kelompok 6


Anggota : 1. Dila Amanda (H0218002) A/2018
2. Nurbayani (H0218326) A/2018
3. Putri Ayu Purnama Sari (H0218321) A/2108
4. Ramlah (H0218024) B/2018
5. Andriana B/2016
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sulawesi Barat


2019
Jalan Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H. Lingkungan Talumung,
Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Demikian pula lantunan salam dan shalawat tak terlupakan tetap penulis panjatkan
kepada Nabiullah Muhammad SAW, semoga di hari kemudian dapat dipertemukan
dan mendapat syafaatnya.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dorongan positif dan gagasan-gagasan dalam menulis makalah ini,
semoga mereka tetap dalam lindungan-Nya dan diberkati oleh Allah SWT.
Adapun isi dari makalah ini berupa materi tentang “Perluasan dan
Generalisasi Hardy, Hausdorff dan Noether” yang dibuat berdasarkan referensi
yang diambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet.
Terakhir, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Sehingga masih sangat dibutuhkan kritik dan saran yang mebangun
dari pihak lain agar memudahkan penyusun dalam penulisan makalah yang lain di
masa mendatang. Namun, penyusun tetap berharap semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan, bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam proses perkuliahan.

Majene, 29 November 2019


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii


Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Biografi ........................................................................................................3
B. Perluasan dan Generalisasi Hardy, Hausdorff dan Noether .......................... 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................10
B. Saran ...........................................................................................................10
Daftar Pustaka ........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia ilmu pengetahuan terus mengalami perkembangan pesat dari
masa ke masa, hal tersebut didukung oleh bantuan teknologi yang juga semakin
canggih. Sehingga temuan-temuan baru dapat dicapai peneliti-peneliti dan
pakar-pakar yang ada di dunia. Dengan banyaknya temuan ilmu pengetahuan
yang ada saat ini maka terjadi pembagian ilmu yang salah satunya merupakan
ilmu matematika.
Matematika adalah pengetahuan yang senantiasa berkembang dari
masa ke masa. Sejak awal peradaban manusia, sudah ditemukan unusr-unsur
Matematika, seperti bilangan, geometri dan lain sebagainya. Perkembangan
matematika juga didasarkan dari pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh yang
menginginkan kemajuan bagi peradaban manusia. Konsep-konsep dalam
matematika yang abstraktis dan logis, membuat matematika menjadi objek
yang senantiasa mengalami perubahan. Entah perubahan yang memperbaiki
konsep sebelumnya, maupun perubahan yang menyempurnakan konsep
sebelumnya. Sifat matematika yang dinamis itulah, yang menyebabkan ilmu
matematika menarik untuk dipelajari.
Perkembangan metematika pada zaman kuno hingga zaman
perkembangan yang berarti dan mengalami kemandekan. Namun, setelah para
ilmuwan menyadari adanya hubungan yang bermanfaat antara matematika dan
sains, sejak saat itulah matematika mulai berkembang luas.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di
berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran, medis dan ilmu
sosial seperti ekonomi dan psikologi. Perkembagan ilmu matematika yang
terjadi saat ini tentu tidak terlepas dari temuan-temuan para ahli dan ilmuwan
matematika seperti Hardy, Hussdorff dan Noether yang akan dibahas dalam
makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Siapa itu Hardy, Hausdorff dan Noether?
2. Bagaimana perluasan, generalisasi dan sumbangsi ketiga matematikawan
tersebut di bidang matematika?
C. Tujuan
1. Siapa itu Hardy, Hausdorff dan Noether?
2. Bagaimana perluasan, generalisasi dan sumbangsi ketiga matematikawan
tersebut di bidang matematika?
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat karya
tulis ilmiah.
2. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah dimasa
mendatang.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi
1. Godfrey Harold Hardy
Hardy lahir di Cranleigh, Surrey pada 7 Februari 1877 adalah
matematikawan Inggris terkemuka, dikenal karena pencapaiannya dalam
teori bilangan dan analisis matematika. Lahir dari orang tua yang punya
kecenderungan di bidang matematika du Surrey, Inggris. Matematikawan
berkebangsaan Inggris ini menempuh pendidikan di University of
Cambridge.
Hardy mulai menunjukkan ketertarikan yang sama dengan orang
tuanya sejak usia muda. Ketika umurnya baru 2 tahun, dia bisa menulis
angka sampai jutaan dan menggunakan unsur-unsur dari angka yang ada
di buku pujian.
Dia biasanya dikenal di luar bidang matematika karena esainya yang
ditulis pada tahun 1940 tentang estetika matematika, A Mathematician’s
Apology, yang sering dianggap sebagai salah satu pandangan terbaik ke
dalam pikiran seorang matematikawan profesional, yang ditulis untuk
orang awam. Hardy meninggal di umur 70 tahun pada 1 Desember 1947
di Cambridge, Inggris.
Pada tahun 1914 dia merupakan mentor matematikawan India,
Srinivasa Ramanujan. Hubungan mereka kemudian menjadi terkenal.
Hardy hampir seketika mengenali kecemerlangan luar biasa tanpa
bimbingan Ramanujan, dan mereka kemudian menjadi kolaborator erat.
Dalam wawancara oleh Paul Erdos, ketika Hardy ditanyakan apa
kontribusi terbesarnya terhadap matematika, Hardy tanpa ragu-ragu
menjawab “penemuan Ramanujan”. Dia menyebut kolaborasi mereka
sebagai “satu kejadian romantis dalam hidup saya.”
2. Felix Hausdorff
Hausdorff lahir Breslau, pada 8 November 1868 dan meninggal
pada tanggal 26 Januari 1942. Hidup menjadi sulit bagi Hausdorff dan

3
keluarganya setelah Kristallnacht pada tahun 1938. Tahun berikutnya ia
memulai upaya untuk beremigrasi ke Amerika Serikat, tetapi tidak dapat
membuat pengaturan untuk menerima beasiswa penelitian.
Ayah Hausdorff, pedagang Yahudi Louis Hausdorff (1843–1896),
pindah pada musim gugur 1870 bersama keluarga mudanya ke Leipzig dan
bekerja dari waktu ke waktu di berbagai perusahaan, termasuk pabrik linen
dan kapas. Ia adalah orang yang berpendidikan dan telah menjadi seorang
Morenu pada usia 14 tahun. Ada beberapa risalah dari pena, termasuk
karya panjang tentang terjemahan Alkitab bahasa Aram dari perspektif
hukum Talmud .
Ibu Hausdorff, Hedwig (1848–1902), yang juga disebut dalam
berbagai dokumen sebagai Johanna, berasal dari keluarga Tietz Yahudi.
Dari cabang lain dari keluarga ini datang Hermann Tietz , pendiri
department store pertama, dan kemudian co-pemilik rantai department
store yang disebut "Hermann Tietz". Selama periode kediktatoran Nazi
nama itu "Aryanised" untuk Hertie.
Dari tahun 1878 hingga 1887 Felix Hausdorff bersekolah di
Sekolah Nicolai di Leipzig, sebuah fasilitas yang memiliki reputasi
sebagai pusat pendidikan humanistik. Dia adalah seorang siswa yang
sangat baik, pemimpin kelas selama bertahun-tahun dan sering melafalkan
puisi-puisi Latin atau Jerman yang ditulis sendiri pada perayaan sekolah.
Dalam kelulusannya pada tahun 1887 (dengan dua Oberprimen), dia
adalah satu-satunya yang mencapai tingkat tertinggi.
3. Amalie Emmy Noether
Amalie Emmy Noether (1882-1935). Lahir di kota kecil Jerman
Selatan, Erlangen, tempat ayahnya, Max Noether, adalah seorang profesor
di Universitas. Namun, tidak ada apapun di tahun-tahun awal wanita yang
tampak sebagai pertanda kejeniusan matematika yang pasti akan dia
tunjukkan nanti. Agak mengingatkan pada Gauss, Emmy Noether
tampaknya lebih menyukai belajar bahasa pada awalnya. Setelah lulus dari

4
sekolah menengah, ia lulus tes memenuhi syarat untuk mengajar bahasa
Pranis dan Inggris.
Pada 1907, Emmy Noether telah menyelesaikan tesis doktoralnya,
On Complete System of Invariants for Temary Biquadratic Form, di bawah
pengawasan salah satu ahli matematika paling terkenal saat itu dan seorang
teman keluarga lama, Paul Gordan.
B. Perluasan dan Generalisasi Hardy, Hausdorff dan Noether
1. Hardy
Sejalan dengan biografinya, Hardy mengatakan bahwa kontribusi
terbesarnya dalam bidang matematika adalah penemuan Ramanujan.
Kolaborasinya dengan Ramnujan melambungkan kiprah matematikawan
Inggris di kancah internasional. Hardy banyak menghabiskan waktu dan
punya obsesi memecahkan fungsi Zeta dari Riemann.
Hardy membawa “rigour” di dunia matematika Inggris yang
merupakan pembuktian matematika dengan standar emas. Dia bekerja
keras pada analisa sejumlah teori bersama tokoh bernama J.E Littlewood.
Perkiraan Hardy dan Littlewood yang pertama dan kedua adalah contoh
yang nyata dari karya G.H. Hardy untuk pengembangan sejumlah teori.
Teori Hardy – Weinberg (Basics of Population Genetics / Dasar dari
Populasi Genetis) adalah contoh dari karyanya yang lain yang terkenal.
Persamaan Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa pada suatu lokus,
gen hanya mempunyai dua alel dalam satu populasi. Para ahli genetika
populasi menggunakan huruf p untuk mewakili frekuensi dari satu alel dan
huruf q untuk mewakili frekuensi alel lainnya.
Bila frekuensi yang satu dinyatakan dengan simbol p dan alelnya
dengan simbol q. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
P+q=1
( + q)2 = 12
P + 2pq + q2 = 1
Pp + 2pq + q2 = 1
Dimana :

5
pp = alel yang homozigot dominan
2pq = alel yang heterozigot
qq = alel yang homozigot resesif
Kontribusi penting yang juga berasal dari ahli matematika yang
cerdas ini adalah rumus asiomatik Hardy-Ramanujan yang didasarkan
pada pembagian bilangan utuh yang dikerjakannya bersama Ramanujan.
Dalam matematika, teorema Hardy-Ramanujan menyatakan bahwa
urutan normal angka ω(n) dari faktor prima yang berbeda dari bilangan n
adalah log(log(n)). Secara kasar, ini berarti bahwa sebagian besar angka
memiliki jumlah faktor prima yang berbeda ini. Hasil yang sama berlaku
untuk Ω(n), jumlah faktor prima dari n yang dihitung dengan
multiplisitas. Teorema ini digeneralisasi oleh teorema Erd-Kac, yang
menunjukkan bahwa ω(n) pada dasarnya terdistribusi normal.
Hardy menginginkan karyanya dianggap sebagai matematika murni
bukan matematika terapan. Ia sangat menentang penggunaan matematika
untuk manuver militer atau perang. Menurut pandangannya, matematika
bukanlah sesuatu yang bisa digunakan untuk menghancurkan sistem sosial
dan untuk memenuhi tujuan politis.
Hardy sangat tertarik dengan matematika murni dan topik-topik
seperti analisa Diophantine, pembagian bilangan prima, fungsi
trigonometri tak hingga, fungsi lemann Zeta dan sajian akhir dari
serangkaian pandangan yang berbeda.
2. Hausdorff
Menurut gagasan sebelumnya, teori himpunan tidak hanya
mencakup teori himpunan umum dan teori himpunan poin, tetapi juga
dimensi dan teori ukuran. Karya Hausdorff adalah buku teks pertama yang
menyajikan semua teori himpunan dalam arti luas ini, secara sistematis dan
dengan bukti lengkap. Hausdorff menyadari betapa mudahnya pikiran
manusia dapat berbuat salah sambil mencari ketelitian dan kebenaran.
Sumbangsih Hausdorff dalam bidang matematika terbilang cukup
banyak salah satunya adalah topologi modern. Konsep topologi awal dari

6
Emily Borel dan Henri Lebesgue, menarik perhatian Willian Young untuk
dikembangkan. Mereka menghasilkan karya Teori Set Point pada konsep
topologi. Maurice Frechet mengembangkan konsep Ruang Fungsi, dan
Felix Hausdorff mengembangkan konsep Ruang Topologi.
Ruang topologi disebut ruang haussdorff atau ruang topologi
terpisah jika setiap pasangan titik yang berbeda a dan b di X masing-
masing termasuk kedalam himpunan-himpunan terbuka disjoint. Konsep
“topologi” tentang dimensi pada ruang topologi. Juga terdapat dimensi
Hausdorff untuk ruang metrik, yang ini dibolehkan untuk yang bukan
bilangan bulay (khususnya untuk fraktal). Beberapa jenis ruang (misalnya,
ruang ukuran) tidak menerima konsep dimensi sama sekali.
3. Noether
Sama seperti Bernoullis di Swiss, Noethers memberikan contoh
yang mengejutkan dari keluarga yang berbakat secara matematis. Max
Noether (1844-1921) adalah ahli matematika terkemuka yang memainkan
peran penting dalam pengembangan teori fungsi aljabar, dan adik lelaki
Emmy Noether, Fritz, kemudian menjadi profesor matematika terapan di
Breslau.
Emmy Noether menghabiskan beberapa tahun berikutnya di
Erlangen, menerbitkan setengah lusin makalah dan kadang-kadang
menggantikan ayahnya di universitas ketika dia sakit. Selama waktu ini,
Hilbert sedang mengerjakan aspek matematika dari teori relativitas umum.
Karena dia mengalami masalah yang membutuhkan pengetahuan tentang
invarian aljabar, dia mengundang Emmy Noether untuk datang ke
G’ottingen pada tahun 1916 dan membantunya. Meskipun G’ottingan
adalah universitas pertama di Jerman yang memberikan gelar doktor
kepada seorang wanita yakni Sonya Kovalevsky in absentia dan Grace
Young melalui proses pemeriksaan regular, namun masih enggan
menawarkan posisi mengajar kepada seorang wanita, betapapun hebatnya
kemampuan dan pembelajarannya.

7
Tidak lama setelah kekalahan Jerman dalam perang besar, siswa
asing sekali lagi memadati G’ottingen karena reputasi guru-guru besarnya.
Meskipun Emmy Noether tidak pernah kedudukan akademis karena dia
berada di negaranya sendiri, dia tetap menjadi pusat kelompok aljabar
muda paling subur di Eropa.
Matematika yang tumbuh dari makalahnya setelah 1920 dan
ceramah yang ia berikan di G’ottingen kepada “Noether boys” menjadikan
Emmy Noether salah satu pelopor aljabar modern. Sementara aljabar
klasik berkaitan dengan teori persamaan aljabar, aljabar modern cenderung
berkonsentrasi pada studi sifat-sifat formal dari set dimana operasi abstrak
tertentu ditentukan. Di bawah pengaruh pemikiran aksiomatis Hilbert,
Emmy Noether mencari sistem aksioma untuk “cincin” yang akan
menginginkannya untuk merangkum sejumlah hasil sebelumnya di bawah
teori umum. Aksioma-aksioma ini muncul pada tahun 1921 dalam
makalahnya yang sekarang terkenal, Theory of Ideals in Rings. Noether
bukan yang pertama memberikan definisi abstrak dari cincin (komutatif),
yang telah didahuluui oleh Abraham Fracnkle pada tahun 1914 dan
Masazo Sono pada tahun 1917. Dia tampaknya tidak mengetahui tentang
karya Sono, karena penerbitannya dalam jurnal Jepang yang tidak jelas
selama perang besar, tetapi mengutip Fracnkle sebagai referensi dalam
makalahnya yang terkenal. Menghapus beberapa aksioma asing, Noether
memberikan definisi yang relatif modern. Baginya cincin R adalah
“sistem” yang ditutup di bawah dua operasi abstrak “+” dan “.” yang dia
berikan penambahan nama dan perkalian. Operasi ini diperlukan untuk
memenuhi enam kondisi:
1. Hukum asosiatif untuk penjumlahan: (a+b)+c = a+(b+c)
2. Hukum komutatif untuk penjumlahan: a+b = b+a
3. Hukum asosiatif untuk perkalian: (a.b).c = a.(b.c)
4. Hukum komutatif untuk perkalian: a.b = b.a
5. Hukum distributif untuk perkalian dan penjumlahan: a.(b+c) = a.b+a.c

8
6. Untuk a dan b dalam R, ada elemen x yang memenuhi persamaan a+x
=b
Noether menerbitkan banyak paper penelitan, tetapi penemuannya
yang paling dikenal adalah teorema yang Ia cetuskan yang juga dinamai
sesuai namanya "Teorema Noether". Teorema ini berkaitan dengan simetri
di alam semesta dan hukum kekekalan alam semesta. Banyak pihak
menyebut bahwa teorema Noether sama pentingnya dengan teori
relativitas milik Einstein. Teorema Noether menjelaskan hubungan antara
simetri dengan hukum kekekalan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hardy memiliki kontribusi di bidang matematika berupa Teori Hardy –
Weinberg (Basics of Population Genetics / Dasar dari Populasi Genetis)
yang juga sangat bermanfaat di bidang biologi. Selain itu, ia juga
berkolaborasi dengan Ramanujan dan melahirkan sebuah teorema Hardy-
Ramanujan yang menyatakan bahwa urutan normal angka ω(n) dari faktor
prima yang berbeda dari bilangan n adalah log(log(n)).
2. Adapun Hausdorff, kontribusinya dalam matematika berada pada bidag
topologi modern.
3. Dan Noether berkontribusi dalam bidang matematika dengan teori cincin
yang melahirkan operasi-operasi dasar seperti konutatif, distributif dan
asosiatif.
B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan
maupun isi. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kumparan. (2018). Kontribusi Emmy Noether Mengembangkan Teori Aljabar.


(Online https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/potongan-
nostalgia/kontribusi-emmy-noether-mengembangkan-teori-aljabar-
1543900348677633933)

Sihombing, Charolina Sagita. (2018). Ruang Metrik dan Ruang Metrik Parsial.
(online :https://www.academia.edu/36747430/Ruang_Metrik_dan_Ruang_
Metrik_Parsial diakses pada tanggal 29 November 2019)

Wikipedia. (2017). Hardy-Ramanujan Theorem. (Online:


https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hardy-Ramanujan_theorem).

Wikipedia. (2018). Godfrey Harold Hardy. (Online


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Godfrey_Harold_Hardy)

11

Anda mungkin juga menyukai