Pada pembahasan berikut, akan ditunjukkan bahwa tidak ada masalah untuk
bilangan bulat positif b yang dipilih sebagai basis, karena setiap bilangan bulat positif
dapat dipilih sebagai basis.
Pembuktian Teorema 1:
Pertama-tama, n dibagi oleh b untuk memperoleh
… (1)
Jika ,
… (2)
Kita lanjutkan proses ini untuk memperoleh
Langkah terakhir dari proses di atas adalah ketika hasil bagi dari 0 diperoleh.
Untuk melihat langkah selanjutnya, yang harus diperhatikan adalah urutan dari
persamaan
Karena urutan adalah urutan penurunan bilangan bulat tak-negatif dengan
syarat yang positif, maka terdapat paling banyak variabel dalam urutan ini, dan
variabel terakhir adalah 0.
Dari persamaan pertama, kita peroleh
Untuk melihat bahwa persamaan tersebut hanya ada satu persamaan, asumsikan bahwa
kita mempunyai dua persamaan untuk n, yaitu
,
,
Dengan mengurangkan satu persamaan dari persamaan yang lain, maka diperoleh:
( ) ( ) ( ) ( )
Jika dua persamaan tersebut berbeda, maka terdapat bilangan bulat j, , sehingga
. Oleh karena itu,
( ) ( ) ( )
Sehingga
( ) ( ) ( )
Pemecahan untuk , kita peroleh
( ) ( )
( ) ( )
Dalam pengembangan dari penjelasan Teorema 1, b disebut basis. Kita menyebut notasi
basis sepuluh sebagai cara biasa dalam menulis bilangan bulat dan notasi desimal.
Pengembangan basis 2 disebut pengembangan biner, pengembangan basis 8 disebut
pengembangan oktal, pengembangan basis 16 disebut pengembangan heksadesimal.
Koefesien disebut digit dari pengembangan. Digit biner disebut bits dalam istilah
komputer.
Untuk membedakan representasi dari bilangan bulat dengan basis yang berbeda, kita
menggunakan notasi khusus. Kita tulis ( ) untuk menunjukkan angka
.
3
Untuk memperoleh nilai basis 2 dari 1864, kita hanya mengambil sisa dari setiap
pembagian tersebut. Sehingga diperoleh ( ) ( ) .
Sehingga diperoleh ( ) ( ) .
4
Sehingga diperoleh ( ) ( )
Konversikan juga ( ) dari basis 8 ke notasi desimal
Sehingga diperoleh ( ) ( )
Sehingga diperoleh ( ) ( )
Sehingga diperoleh ( ) ( )
6
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
∑ ∑ ∑( )
7
Kita simpulkan bahwa basis r merupakan penjabaran dari penjumlahan
( ) .
Ketika menunjukkan penjumlahan basis r dengan tangan, kita dapat menggunakan teknik
yang sama seperti yang kita gunakan dalam penjumlahan desimal.
Contoh 9 (Rosen, 2011: 55, contoh 2.5)
Untuk menjumlahkan ( ) dan ( ) , kita tulis sebagai berikut
1 1
1 1 0 1
+ 1 0 0 1
1 0 1 1 0
Penjabarannya sebagai berikut:
,
,
,
.
Sehingga diperoleh bahwa ( ) ( ) ( )
Contoh 10 (Rosen, 2011: 60, latihan 2.2, nomor 1)
Tentukan hasil penjumlahan dari ( ) dan ( ) .
Jawab:
0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1
1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 \
8
1 2 3 4 3 2 1
2 0 3 0 1 0 4
3 3 1 4 4 3 0 \
2. Pengurangan
Kita asumsikan bahwa , maka
∑ ∑ ∑( )
1 1 0 1 1
- 1 0 1 1 0
1 0 1
Penjabarannya sebagai berikut:
,
,
,
.
3. Perkalian
Sebelum membahas perkalian, kita membahas terlebih dahulu mengenai sifat
perpindahan. Untuk mengalikan ( ) oleh , kita hanya membutuhkan
pemindahan penjabaran ke sebelah kiri posisi dari m, penjabaran penambahan dengan m
0 digit.
Pertama kita bahas perkalian dari bilangan bulat ke-n dengan 1 digit bilangan bulat.
Untuk perkalian ( ) oleh ( ) , pertama kita tuliskan sebagai berikut:
.
10
Dan , karena ( ) .
Selanjutnya kita peroleh:
.
Dan .
Secara umum, kita peroleh
.
Dan .
Selanjutnya kita peroleh .
Dengan demikian, ( ) ( ) ( ) .
Untuk menunjukkan perkalian dari dua bilangan bulat ke-n, kita tuliskan
(∑ ) ∑( )
Untuk setiap j, pertama kita kalikan a oleh digit , kemudian pindahkan j ke kiri, dan
jumlahkan semua bilangan bulat n yang kita peroleh untuk mencari hasilnya. Ketika
mengalikan dua bilangan bulat dengan penjabaran basis r, kita gunakan metode perkalian
bilangan bulat desimal secara manual.
Contoh 14 (Rosen, 2011: 57, contoh 2.7)
Untuk mengalikan ( ) oleh , kita pindahkan digit ke kiri 5 tempat/langkah dan
penambahan 5 buah angka 0, menjadi ( ) .
1 1 0 1
x 1 1 1 0
0 0 0 0
1 1 0 1
1 1 0 1
+ 1 1 0 1
1 0 1 1 0 1 1 0
Untuk mengerjakannya, pertama-tama kita kalikan ( ) oleh setiap digit dari
( ) , setiap pemindahan tepat pada angka dari tempatnya, kemudian kita jumlahkan
bilangan bulat yang tepat untuk mencari hasilnya.
11
Penjabarannya sebagai berikut:
4. Pembagian
Kita akan mencari hasil bagi q di algoritma pembagian
,
Jika perluasan basis r dari q adalah ( ) , maka kita peroleh
(∑ )
12
Untuk menentukan digit pertama dari q, kita perhatikan
(∑ )
∑ ∑( ) ∑ ∑
yang berarti [ ].
Kita peroleh dari hasil pengurangan dari a sampai kita memperoleh hasil
yang negatif : adalah kurang satu dari hasil pengurangan.
Untuk mendapatkan digit yang lain dari q, kita definisikan urutan dari pembagian sisa
oleh , dan , untuk . Dengan induksi
matematika, kita tunjukkan
( ∑ ) ( )
( ∑ )
Kemudian
( ∑ )
( )
( ∑ )
13
negatif diperoleh, dan adalah kurang satu dari hasil pengurangan. Inilah proses
untuk memperoleh digit dari q.
Contoh 17 (Rosen, 2011: 59, contoh 2.9)
Untuk membagi ( ) oleh ( ) , kita misalkan ( ).
Kemudian kurangi ( ) ( ) dari ( ) untuk memperoleh ( ) , dan
sekali lagi untuk memperoleh sebuah hasil yang negatif, sehingga .
Sehingga ( ) ( ) ( ) .
Kita peroleh , karena hasil dari ( ) kurang dari 0, dan juga .
Oleh karena itu, hasil baginya adalah ( ) dan sisa pembagiannya adalah ( ) .
14