Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyeleseikan tugas makalah
tentang FPB ini.
Dalam penyusunan dan pengerjaan tugas makalah ini kami sadar sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun penyampaian
materi, mengingat akan terbatasnya kemampuan yang kami miliki.
Akhirnya kami berharap pembaca sekalian bisa mendapatkan tambahan ilmu yang
bermanfaat dari tugas makalah kami ini.
A. PENGERTIAN FPB
1. Bilangan c disebut faktor persekutuan bilangan bulat a, b jika c membagi a dan
b
sekaligus.
4. Dua bilangan bulat a dan b disebut relatif prima jika bilangan FPB(a, b) = 1
Lemma 1
= FPB(b, r).
metode untuk menentukan FPB(a, b), yaitu metode irisan himpunan, metode faktorisasdi
prima, dan algoritma Euclide.
Di dalam metode irisan himpunan, kita mendaftar semua bilangan dari himpunan pembagi
positif dari dua bilangan, kemudian kita menentukan himpunan semua pembagi sekutu, dan
akhirnya kita memilih unsur terbesar di dalam himpunan itu.
Contoh 1.
Jawab.
Misalkan kita lambangkan pembagi-pembagi positif 20 dan 32 masing-masing dengan F20 dan F32.
F20 = {1, 2, 4, 5, 10, 20 }
F32 = {1, 2, 4, 8, 16, 32 }
Himpunan pembagi sekutu atau faktor sekutu dari 20 dan 32 di atas adalah
Karena bilangan terbesar dalam himpunan pembagi sekutu tersebut adalah 4, FPB
dari 20 dan 32 adalah 4, ditulis FPB (20 , 32) = 4.
Contoh 2.
Jawab.
Misalkan kita lambangkan pembagi-pembagi positif dari 50, 45, dan 40 masing-masing dengan F50,
F45, dan F40.
F50 = {1, 2, 5, 10, 25, 50}
Himpunan pembagi sekutu atau faktor sekutu dari 50, 45, dan 40 di atas adalah
= 22 x 32 x 5
dan
168 =2 x2x2x3x7
= 23 x 3 x 7
Kita lihat bahwa 180 dan 168 mempunyai dua faktor sekutu prima, yaitu 2 dan 3. Faktor-
faktor sekutu prima tersebut membagi 180 dan 168. Pembagi-pembagi sekutu yang masih mungkin
adalah 1, 2, 22, 3, 2 x 3, dan 22 x 3. Dengan demikian, faktor persekutuan terbesar dari 180 dan 168
adalah 22 x 3.
Bagaimana Jika kita menggunakan metode faktorisasi prima tetapi kedua bilangan yang akan
dicari FPB-nya itu tidak mempunyai faktor-faktor sekutu prima? Sebagai contoh, kita akan
menentukan FPB (4, 9). Kita tahu bahwa 4 dan 9 tidak mempunyai faktor-faktor sekutu prima.
Akibatnya 1 adalah pembagi sekutu yang tunggal, dengan demikian FPB (4, 9) =1. Bilangan-bilangan
seperti 4 dan 9 dengan FPBnya 1 disebut saling prima (relative prime).
2. Algoritma Euclide
Algoritma Euclide dapat dijelaskan sebagai berikut: Misalkan a dan b dua buah bilangan
bulat. Karena FPB (|a|,|b|)=FPB (a , b) tidak salah untuk mengasumsikan bahwa a ≥ b>0 .
Jika yang terjadir ❑1=0 maka b|a dan FPB(a, b) = b. Jika r 1 ≠ 0, bagilah b oleh r1 untuk
Jika yang terjadi r 2=0 maka kita berhenti sampai di sini. Jika r1 0 teruskan langkahlangkah seperti
Proses pembagian ini diteruskan sampai diperoleh sisa nol, katakanlah pada langkah ke (n + 1) di
a=q 1 b+ r 1 0 ≤ r 1 b
b=q 2 r 1 +r 2 0 ≤r 2 r 1
r 1=q3 r 2 +r 3 0≤ r 3 r 2
.
r n−1=qn +1 r n +0
Kita menyatakan bahwa rn , sisa tidak nol terakhir yang muncul, sama dengan FPB(a, b).
Dengan demikian FPB(a, b) = sn
Teorema 1
Jika a dan b bilangan bulat dan d = FPB(a, b), Maka ada bilangan m dan n
sehingga
d = ma + nb
Contoh 1
Tentukan FPB(158,188) dengan menggunakan Algoritma Euclid!
Penyelesaian
188 = 1.158 + 30
158 = 5.30 + 8
30 = 3.8 +6
8 = 1.6 +2
6 = 3.2
Jadi FPB(158,188) = 2.
Contoh 2
Tentukan m dan n, sehingga FPB = 158m + 188n!
Penyelesaian
Untuk menentukan nilai m dan n yang memenuhi FPB = 158m + 188n, dilakukan langkah
mundur Algoritma Euclid dari hasil pada Contoh 3.1. Perhatikan bahwa
2 =8–6
= 8 – (30 – 3.8)
= 4.8 – 30
= 4(158-5.30) – 30
= 4. 158 – 21.30
= 4.158 – 21(188 – 158)
= 25. 158 -21. 188
Jadi nilai m dan n yang memenuhi berturut-turut adalah 25 dan -21 atau bisa ditulis
2 = 25. 158 +(-21). 188
Teorema 2
Jika p bilangan prima, a, b bilangan bulat dan p ab, maka p a atau p b.
Teorema 3
Jika a c, b c dan (a, b) =1, maka ab c.
Lemma 2 ( Lemma Euclid)
Jika a b c dan (a, b) =1, maka a c.
Teorema 4
a b
Jika (a, b) = d, maka , 1
d d
Teorema 5
Jika c bilangan bulat positif, maka (ca, cb) = c (a, b)
Teorema 6
(a2,b2) = (a,b)2.
Bukti
Berdasarkan teorema 4
a
b ,
1
(a,b) (a,b)
Karena itu 2 2
1
a , b
2 2
(a,
b) (a, b)
Selanjutnya, berdasarkan teorema 4, jika kedua ruas dikalikan (a,b)2, maka (a2,b2)
= (a,b)2
Terbukti.
Teorema 7
ab = (a, b)[a, b]
Rangkuman
1. Misalkan a dan b bilangan-bilangan bulat, dengan paling seditit satu diantaranya tidak
nol. Faktor persekutuan terbesar dari a dan b, ditulis FPB(a,b) adalah sebuah bilangan
bulat positif yang memenuhi: a. d a dan d b.
b. Jika c a dan c b maka c d.
2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan keduanya tidak nol maka ada bilangan-bilangan
bulat x dan y sedemikian sehingga FPB(a,b) = ax + by.