Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH LOGIKA MATEMATIKA

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah logika matematika

Dosen Pengampuh

Sukiyanto, M.Si

Disusun Oleh :

1. Imro’atun Najiyah (1093.04.1.1.18.444)


2. Mohammad Nurul Alamin (1093.04.1.1.18.408)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS BILLFATH LAMONGAN
2019
PERNYATAAN BERKUANTOR

1. Predikat
Pernyataan yang memuat variabel, seperti “ x > 7” , “x = y+7”, dan “x+y=z” dalam
kalimat matematika sering dijumpai pernyataan “x lebih besar dari 7” dari dua bagian.
Dimana “x” adalah subjek, “lebih besar dari 7” adalah predikat. Dalam hal ini kita
dapat menyimbolkan “x lebih besar dari 7” dengan P (x), dimana P menandakan
predikat “lebih besar dari 7” dan x adalah variabel. Pernyataan P (x) juga disebut nilai
fungsi proposional P pada x. Setiap kita memberikan nilai ke-x, maka pernyataan P (x)
mempunyai nilai kebenaran.
Contoh
Misalkan Q(x,y) menandakan pernyataan “x=y+1”. Apakah nilai kebenaran dari
pernyataan Q(2,3) dan Q(5,4) ?
Penyelesaian
Untuk mendapatkan nilai kebenaran Q(2,3), tetapkan x = 2 dan y = 3 pada pernyataan
Q (x,y). Dari sini diketahui Q (2,3) = “2=3+1” bernilai salah. Pernyataan Q(5,4) =
“5=4+1” bernilai benar.
2. Kuantor
A. Kuantor tunggal
Jika semua variabel dalam fungsi proposional ditetapkan, maka pernyataan yang
dihasilkan mempunyai nilai kebenaran. Namun demikian, ada cara lain untuk
mengubah fungsi proposisi kedalam proposisi (pernyataan) yang disebut
kuantifikasi (kuantor). Selanjutnya, nilai kebenaran proposisi ini bisa ditentukan
nilai kebenarannya, meskipun variabelnya belum ditentukan.
Ada dua tipe kuantifikasi (kuantor) :
a. Kuantor universal
Kuantor universal dari P (x) adalah preposisi
“P (x) adalah benar untuk semua nilai dari x dalam semesta
pembicaraan”.notasi∀xP(x) menandakan kuantor universal dari P(x). Preposisi
∀𝑥𝑃(𝑥) juga diekspresikan sebagai “untuk semua x P(x)” atau “ untuk setiap
xP(x)”
Contoh
Misalkan P(x) adalah pernyataan “x+1>x” apa nilai kebenaran dari kuantor
∀𝑥𝑃(𝑥), dengan semesta pembicaraan adalah himpunan bilangan riil ?
Penyelesaian
Karena P(x) adalah benar untuk semua bilangan riil x, maka kuantor ∀𝑥𝑃(𝑥)
bernilai benar.
b. Kuantor eksistensi
Kuantor eksistensi dari P(x) adalah preposisi
“ada satu elemen x dalam semesta pembicaraan sedemikian sehingga P(x)
bernilai benar” dengan simbol ∃𝑥𝑃(𝑥)
Kuantor eksistensi ∃𝑥𝑃(𝑥)𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑑𝑖𝑒𝑘𝑠𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖
“ ada satu x sedemikian sehingga P(x)” atau
“ada paling sedikit satu x sedemikian sehingga P(x)” atau
“untuk beberapa x P(x)”
Contoh
Misalkan p(x) adalah pernyatann x>3. Apa nilai kebenaran dari kuantor
∃𝑥𝑃(𝑥), dengan semesta pembicaraan adalah himpunan bilangan riil?
Penyelesaian
Karena x>3 adalah benar untuk x=4, maka kuantor eksistansi dari P(x), yaitu
∃𝑥𝑃(𝑥) bernilai benar.
B. Kuantor Berganda

Banyak pernyataan matematika yang mengandung kuantor berganda dalam fungsi


proporsional yang memuat lebih dari satu variabel. Urutan dari kuantor sangat
berpengaruh dalam menetukan nilai kebenaran, kecuali jika semua kuantor adalah
kuantor universal atau kuantor eksistensial.

Contoh :

1. Setiap bangku ada mahasiswa sedemikian sehingga mahasiswa duduk di


bangku tersebut.

2. Ada mahasiswa (sehingga) setiap bangku, mahasiswa duduk di bangku


tersebut.

Nilai kebenaran dari kalimat pernyataan berkuantor ganda disajikan pada tabel
berikut :

Pernyataan Kapan bernilai benar ? Kapan bernilai salah ?


∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) 𝑃(𝑥, 𝑦) bernilai benar untuk Ada pasangan 𝑥, 𝑦 yang
∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) setiap pasangan 𝑥, 𝑦. mana 𝑃(𝑥, 𝑦) bernilai salah.
∀𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) Untuk setiap 𝑥 ada suatu 𝑦 Ada suatu 𝑥 sedemikian
yang mana 𝑃(𝑥, 𝑦) bernilai sehingga 𝑃(𝑥, 𝑦) bernilai
benar. salah untuk setiap 𝑦.
∃𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) Ada suatu 𝑥 dimana 𝑃(𝑥, 𝑦) Untuk setiap 𝑥 dan 𝑦 dimana
bernilai benar untuk setiap 𝑃(𝑥, 𝑦) bernilai salah.
𝑦.
∃𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) Ada pasangan 𝑥, 𝑦 yang 𝑃(𝑥, 𝑦) bernilai salah untuk
∃𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) mana 𝑃(𝑥, 𝑦) bernilai benar setiap pasangan 𝑥, 𝑦.

1. ∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦)

Contoh :

Misalkan 𝑃(𝑥, 𝑦) adalah pernyataan “𝑥 + 𝑦 = 𝑦 + 𝑥”. Apa nilai kebenaran dari


kuantor ∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ?

Penyelesaian :

Kuantor ∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) menandakan preposisi “Untuk semua bilangan riil 𝑥 dan


untuk semua bilangan rill 𝑦, hal ini benar bahwa 𝑥 + 𝑦 = 𝑦 + 𝑥”. Karena 𝑃(𝑥, 𝑦)
adalah benar untuk semua bilangan rill 𝑥 dan 𝑦, maka preposisi ∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦)
adalah benar.

Contoh :

Misalkan 𝑃(𝑥, 𝑦) adalah pernyataan “𝑥 − 𝑦 = 𝑦 − 𝑥”. Apa nilai kebenaran dari


kuantor ∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ?

Penyelesaian :

Kuantor ∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) menandakan preposisi “Untuk semua bilangan riil 𝑥dan


untuk semua bilangan rill 𝑦, hal ini benar bahwa 𝑥 − 𝑦 = 𝑦 − 𝑥”. Karena 𝑃(𝑥, 𝑦)
bernilai salah untuk 𝑥 = 1dan 𝑦 = 2, maka preposisi ∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) adalah salah.

2, ∀𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦)

Contoh :

Misalkan 𝑄(𝑥, 𝑦) menandakan “𝑥 + 𝑦 = 0”. Apa nilai kebenaran dari kuantor


∀𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ?

Penyelesaian :
Kuantor ∀𝑥∃𝑦𝑄(𝑥, 𝑦) menandakan preposisi “Untuk setiap bilangan riil 𝑥 ada
suatu bilangan rill 𝑦 sedemikian sehigga 𝑄(𝑥, 𝑦) bernilai benar.

Diberikan sembarang sebuah bilangan riil 𝑥 ada suatu bilangan rill 𝑦 sedemikian
sehigga𝑥 + 𝑦 = 0. Bilangan riil yang memenuhi yaitu 𝑦 = −𝑥. Dari sini
disimpulkan bahwa pernyataan ∀𝑥∃𝑦𝑄(𝑥, 𝑦) bernilai benar.

3. ∃𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦)

Contoh :

Misalkan 𝑄(𝑥, 𝑦) menandakan “𝑥 + 𝑦 = 0. Apa nilai kebenaran dari kuantor


∃𝑥∀𝑦𝑄(𝑥, 𝑦) ?

Penyelesaian :

Kuantor ∃𝑥∀𝑦𝑄(𝑥, 𝑦) menandakan preposisi “Ada bilangan riil 𝑦 sedemikian


sehingga untuk bilangan riil 𝑥, maka 𝑄(𝑥, 𝑦) bernilai benar.

Tidak menjadi masalah nilai apa untuk 𝑦 yang dipilih, tetapi yang jelas hanya ada
satu nilai 𝑥 yang dapat memenuhi 𝑥 + 𝑦 = 0 untuk nilai 𝑦 yang dipilih terlebih
dahulu. Karena tidak ada bilangan riil 𝑦 sedemikian sehingga 𝑥 + 𝑦 = 0 untuk
setiap bilangan riil 𝑥, maka pernyataan ∃𝑥∀𝑦𝑄(𝑥, 𝑦) bernilai salah.

4. ∀𝑥∀𝑦∃𝑧𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧)

Contoh :

Misalkan 𝑄(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah pernyataan "𝑥 + 𝑦 = 𝑧”. Apa nilai kebenaran dari
persamaan ∀𝑥∀𝑦∃𝑧𝑄(𝑥, 𝑦) ?

Penyelesaian :

Misalkan bahwa 𝑥 dan 𝑦 sudah ditetapkan nilai terlebih dahulu. Selanjutnya akan
dipilih satu bilangan riil yang disimbolkan dengan 𝑧 yang memenuhi persamaan
𝑥 + 𝑦 = 𝑧. Umtuk memenuhi persamaan tersebut dipilih z adalah bilangan riil
𝑥 + 𝑦. Jadi ada bilangan riil 𝑧 sedemikian sehingga𝑥 + 𝑦 = 𝑧. Sehingga
akibatnya, kuantor ∀𝑥∀𝑦∃𝑧𝑄(𝑥, 𝑦) yang merupakan pernyataan “Untuk semua
bilangan riil 𝑥 dan untuk semua bilangan riil 𝑦 ada bilangan 𝑧 sedemikian
sehingga 𝑥 + 𝑦 = 𝑧 bernilai benar.

5. ∃𝑥∀𝑦∀𝑧𝑄(𝑥, 𝑦, 𝑧)
Contoh :

Misalkan 𝑄(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah persamaan "𝑥 + 𝑦 = 𝑧”. Apa nilai kebenaran dari
persamaan ∃𝑥∀𝑦∀𝑧𝑄(𝑥, 𝑦, 𝑧) ?

Penyelesaian :

Disini, urutan dari kuantor sangat penting, karena kuantor ∃𝑥∀𝑦∀𝑧𝑄(𝑥, 𝑦, 𝑧),
yaitu pernyataan “Ada bilangan riil 𝑧 sedemikian sehingga untuk semua bilangan
riil 𝑥 dan semua bilangan riil 𝑦, hal ini benar bahwa 𝑥 + 𝑦 = 𝑧 bernilain salah
karena tidak ada nilai dari 𝑧 yang memenuhi persamaan 𝑥 + 𝑦 = 𝑧 untuk semua
nilai dari 𝑥 dan 𝑦. Bilangan riil yang disimbulkan dengan 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi
𝑥 + 𝑦 = 𝑧 hanya bilangan riil tertentu saja.

C. Negasi dari Pernyataan Berkuantor

Seperti halnya kalimat biasa, kalimat berkuantor juga memiliki negasi.

Contoh :

“Setiap mahasiswa dalam kelas ini sudah lulus matematika”. Pernyataan ini
adalah adalah berkuantor universal, yaitu : ∀𝑥𝑃(𝑥, 𝑦), dengan 𝑃(𝑥) adalah
pernyataan “𝑥 lulus matematika”.

Negasi dari pernyataan ini adalah “Hal ini tidak benar bahwa setiap mahasiswa
dalam kelas ini sudah lulus matematika”. Pernyataan ini ekuivalen dengan “Ada
mahasiswa dalam kelas ini yang belum lulus matematika”. Dapat dilihat bahwa
pernyataan “Ada mahasiswa dalam kelas ini yang belum lulus matematika”
merupakan kuantor eksistensi dari negasi dari fungsi proporsional semula, yaitu :

∃𝑥¬𝑃(𝑥).

Oleh karena itu, diperoleh hubungan :

¬[∀𝑥𝑃(𝑥)] ↔ ∃𝑥¬𝑃(𝑥)

Negasi dalam kuantor dijelaskan dalam tabel berikut :

Negasi Pernytaan Kapan negasi benar ? Kapan negasi salah ?


ekuivalen
¬[∃𝑥𝑃(𝑥)] ∀𝑥¬𝑃(𝑥) 𝑃(𝑥) adalah salah untuk Ada suatu 𝑥 dimana
setiap 𝑥. 𝑃(𝑥) berniai benar.
¬[∀𝑥𝑃(𝑥)] ∃𝑥¬𝑃(𝑥) Ada suatu 𝑥 dimana 𝑃(𝑥) adalah benar
𝑃(𝑥) berniai salah. untuk setiap 𝑥.

Contoh :

“Setiap mahasiswa ada pondok sedemikian sehingga mahasiswa mondok pada


pondokan tersebut. Pernyataan ini disimbulkan dengan ∀𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦)” dengan
𝑃(𝑥, 𝑦) adalah pernyataan 𝑥 mondok di 𝑦. Negasi dari pernyataan tersebut adalah
“Hal itu tidak benar bahwa , setiap mahasiswa ada pondok sedemikian sehingga
mahasiswa mondok pada pondokan tersebut. Peryataan ini ekuivalen dengan “Ada
mahasiswa sehingga setiap pondok, mahasiswa tersebut tidak mondok pada
pondokan tersebut”. Pernyataan ini disimbolkan ∃𝑥∀𝑦¬𝑃(𝑥, 𝑦)”.

Tabel negasi kuantor berganda :

Pernyataan Negasi pernyataan


∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ∃𝑥∃𝑦¬𝑃(𝑥, 𝑦)
∀𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ∃𝑥∃𝑦¬𝑃(𝑥, 𝑦)
∀𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ∃𝑥∀𝑦¬𝑃(𝑥, 𝑦)
∃𝑥∀𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ∀𝑥∃𝑦¬𝑃(𝑥, 𝑦)
∃𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ∀𝑥∀𝑦¬𝑃(𝑥, 𝑦)
∃𝑥∃𝑦𝑃(𝑥, 𝑦) ∀𝑥∀𝑦¬𝑃(𝑥, 𝑦)

Anda mungkin juga menyukai