Anda di halaman 1dari 12

Pengantar Dasar Matematika

Pertemuan Ke -5
Banyaknya Anggota Suatu Himpunan
Oleh: Herlina Hidayati, M.Pd
Banyaknya Anggota suatu Himpunan
notasi:
Banyaknya anggota (elemen) dari suatu himpunan A
dinyatakan dengan n (A)
Dalil:
jika dua buah himpunan A dan B yang tidak disjoint,
maka banyaknya elemen dalam union (gabungan)
mereka adalah:
n A  B   n( A)  n( B)  n( A  B)........(Rumus I)

Jika A dan B disjoint, maka:


n( A  B)  0, sehingga diperoleh
n( A  B)  n( A)  n( B)..................(Rumus 2)
Contoh:
1. Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis
dibagi 3 atau 5?
jawab:
A = Himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
B = Himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5
A B = Himpunan bilangan bulat yang habis dibagi oleh 3 x 5
jika x = 2, 3, 4, 5, ….., 99, maka diperoleh:
 x
A   x |    3,6,9,12,15,....,99 , n( A)  33
 3
 x
B   x |    5,10,15,20,....,95 , n( B )  19
 5
 x 
A  B  x |   15,30,45,....,90 , A  B  6
 3 5
n A  B   n( A)  n( B)  n( A  B )
 33  19 - 6  46
jadi ada 46 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5
2. Suatu survey mengenai mahasiswa STKIP M Sampit
menemukan bahwa 40 mahasiswa mengikuti UKM Musik dan
50 mahasiswa mengikuti UKM Futsal . Berapa banyak
mahasiswa yang hanya mengikuti UKM Musik, jika:
a. tidak satupun mahasiswa yang mengikuti UKM keduanya
b. delapan mahasiswa mengikuti UKM keduanya
jawab:
Misalnya
M = himpunan mahasiswa yang mengikuti UKM Musik
F = himpunan mahasiswa yang mengikuti UKM Futsal
M  FHimpunan
 mahasiswa yang mengikuti UKM keduanya
Maka : n( M )  40, n( F )  50
a). n M  F   0  n( M )  40  0  40
b). n( M  F )  8  n( M )  40  8  32
Terdapat suatu rumus yang mirip dengan (rumus 2) dalam
Probability Theory (teori peluang) yaitu hukum penjumlahan, Jika A1
dan A2 adalah Mutually exclusive events, maka:

P( A1 atau A2 )  P( A1 )  P( A2 )................(Rumus 3)

Misalnya A adalah suatu event (peristiwa), maka probability


(kemungkinan) peristiwa itu dinyatakan dengan P(A). Jika dua buah
peristiwa A1 dan A2 mempunyai sifat bahwa salah satu peristiwa itu
menghalangi terjadinya peristiwa yang lain, mereka disebut
peristiwa-peristiwa yang Mutually exclusive.
jika n menunjukkan jumlah banyaknya titik-titik sampel dalam sample
space (ruang sampel) dan jika peristiwa majemuk A terdiri dari
sejumlah n(A) maka nilai P(A) dapat diekspresikan dengan rumus:

n( A)
P( A) 
n
Contoh:
Dalam suatu eksperimen dilakukan pelemparan dua buah dadu,
misalkan A1 dan A2 menyatakan masing-masing peristiwa
memperoleh jumlah 7 dan 11 dari kedua dadu, berapakah
kemungkinan diperoleh jumlah 7 atau jumlah 11?
jawab:
sebuah dadu mempunyai 6 buah sisi yang masing-masing diberi
angka 1-6. misalkan kedua buah dadu dibedakan dengan diberi
warna yang berbeda, maka ruang sampel dari eksperimen
tersebut adalah sebagai berikut
S = {(1,1), (2,1), (3,1), (4,1), (5,1), (6,1)
(1,2), (2,2), (3,2), (4,2), (5,2), (6,2)
(1,3), (2,3), (3,3), (4,3), (5,3), (6,3)
(1,4), (2,4), (3,4), (4,4), (5,4), (6,4)
(1,5), (2,5), (3,5), (4,5), (5,5), (6,5)
(1,6), (2,6), (3,6), (4,6), (5,6), (6,6)}
Angka yang pertama dari setiap pasangan menunjukkan angka yang menghadap keatas dari
dadu yang pertama dan angka yang kedua berasal dari dadu yang kedua.
jadi n = 36 (titik sampel)
yang diperoleh jumlah 7 kita misalkan A1 maka:
A1 = {(1,6), (2,5), (3,4), (4,3),(5,2),(6,1)}
n (A1) = 6

yang diperoleh jumlah 11 kita misalkan A2, Maka:


A2 = {(5,6), (6,5)}
n( A1 ) 6 1
P( A ) 
n (A2) = 12  
n 36 6

A1 dan A2 adalah peristiwa-peristiwa yang mutually exclusive, sehingga:

n( A2 ) 2 1
P ( A2 )   
n 36 18
P( A1 atau A2 )  P( A1  A2 )
 P( A1 )  P( A2 )
1 1 4 2
   
6 18 18 9

Jadi peluang kemungkinan diperoleh jumlah 7 atau 11 adalah 2/9

Dalil dan rumus 1 pada pembahasan sebelumnya dapat


diperluas untuk 3 buah himpunan. Untuk 3 buah himpunan
misalkan A, B, dan C yang tidak disjoint satu sama lain,
banyaknya elemen dalam union mereka adalah:
n( A  B  C )  n( A)  n( B)  n(C )  n( A  B)
 n( A  C )  n( B  C )  n( A  B  C )......( Rumus 4)
Contoh:
Industrial Fabricating Company membuat bermacam-macam mesin
kecil di pabriknya. Mesin-mesin yang diproduksi didesain untuk
digunakan dalam generator, perahu dan traktor. Record gudang
perusahaan tersebut menyimpan jumlah mesin menurut kemungkinan
kegunaan mereka. Record tersebut memperlihatkan tipe-tipe mesin
berikut yang ada di dalam gudang.
generator 450
Perahu 700
Traktor 290
Perahu dan generator 100
Generator dan traktor 150
Perahu dan Traktor 200
Generator, Perahu dan Traktor 60
Sales manager ingin mengetahui berapa banyak mesin yang ada
dalam gudang dan berapa banyak mesin yang ada hanya untuk
perahu saja, untuk generator saja, dan untuk traktor saja?
Jawab:
Misalkan: P = Himpunan mesin untuk perahu
G = Himpunan mesin untuk generator
T = Himpunan mesin untuk traktor
Dari pertanyaan diketahui bahwa:
n(P) = 700, n(G) = 450, n(T) = 290

n( P  G )  100, n(G  T )  150, n( P  T )  200


n( P  G  T )  60
Dari (rumus 3) untuk himpunan-himpunan P,G dan T:

n( P  G  T )  n( P )  n(G )  n(T )  n( P  G )
 n(G  T )  n( P  T )  n( P  G  T )
 700  450  290  100  150  200  60
 1500  450  1050
Jadi banyaknya mesin yang ada dalam gudang adalah 1050 buah.
untuk menjawab pertanyaan ke-2 gambarkan diagram venn
terlebih dahulu untuk memudahkan dalam pengerjaan.

n( P  G  T )  60, maka isi sel 6 adalah 60


n( P  T )  200
 isi sel 6  isi sel 5
 60  isi sel 5
jadi isi sel 5 adalah 200 - 60  140

teruskan untuk lanjutannya..!


Thank you, see you next week

Anda mungkin juga menyukai