DISKUSI 1
A. Pengertian Kekongruenan
Operasi bilangan modulo, misalnya modulo 4, serupa dengan bilangan jam empatan
seperti yang telah dipelajari di SD, dimana angka 4 diganti dengan angka nol. Pada jam
empatan, 13 senilai dengan 1, sebab 13 – 4 − 4 – 4 = 1. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa 1 adalah sisa dari mengurangkan 13 dengan kelipatan 4, yaitu sisa pembagian 13 oleh
4. Pengertian tersebut diperumum dalam definisi berikut.
Definisi 3.1
Jika m bilangan bulat positif, a dan b bilangan bulat, a kongruen b modulo m jika dan
hanya jika 𝑚|(𝑎 – 𝑏).
Contoh:
Teorema 3.1
Jika 𝒂 dan 𝒃 bilangan bulat, maka 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) jika dan hanya jika ada bilangan bulat
𝒌 sedemikian sehingga 𝒂 = 𝒃 + 𝒎𝒌.
Bukti:
𝒎|(𝒂 − 𝒃), maka menurut definisi 1.2 (keterbagian bilangan bulat) ada bilangan
bulat 𝒌 sedemikian sehingga 𝒂 − 𝒃 = 𝒎𝒌 atau 𝒂 = 𝒃 + 𝒎𝒌.
(←) 𝒂 = 𝒃 + 𝒎𝒌, maka 𝒂 − 𝒃 = 𝒎𝒌.
Contoh:
Teorema 3.2
a) Sifat Reflektif.
b) Sifat Simetris.
c) Sifat Transitif.
Bukti:
(a) Berdasarkan sifat dasar keterbagian bilangan bulat, 𝒎|𝟎 atau 𝒎|(𝒂 − 𝒂), berdasarkan
definisi 3.1 berarti 𝒂 ≡ 𝒂 (𝒎𝒐𝒅 𝒎).
𝒎|(𝒂 − 𝒃), maka menurut definisi 1.2 ada bilangan bulat 𝒌 sedemikian
(−𝒌)𝒎 = 𝒃 − 𝒂, maka menurut definisi 1.2 (keterbagian bilangan bulat) 𝒎|(𝒃 − 𝒂).
𝒎|(𝒃 − 𝒂), maka menurut definisi 3.1 𝒃 ≡ 𝒂 (𝒎𝒐𝒅 𝒎).
Contoh:
Teorema 3.3
Contoh:
a) 𝟑𝟏 ≡ 𝟏 (𝒎𝒐𝒅 𝟓)
b) 𝟑 ≡ 𝟑 (𝒎𝒐𝒅 𝟓)
c) 𝟐𝟎𝟏𝟕 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟓)
d) −𝟐𝟎𝟏𝟕 ≡ 𝟑 (𝒎𝒐𝒅 𝟓)
Dengan kata lain, untuk suatu bilangan bulat positif m, sembarang bilangan bulat a dipenuhi
𝒂 ≡ 𝒓 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) dengan 𝟎 ≤ 𝒓 ≤ 𝒎 − 𝟏.
Definisi 3.2
Untuk kekongruenan modulo 𝒎, dengan 𝒎 {0, 1, 2, ,3, …, m - 1}, disebut himpunan residu
nonnegatif terkecil modulo 𝒎.
Contoh:
Teorema 3.4
Jika 𝒂, 𝒃, dan 𝒎 bilangan bulat dengan 𝒎 > 𝟎, 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) jika dan hanya jika
𝒂 𝒎𝒐𝒅 𝒎 = 𝒃 𝒎𝒐𝒅 𝒎. Atau dengan kata lain 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) jika dan hanya jika 𝒂 dan
𝒃 mempunyai sisa yang sama jika dibagi 𝒎.
Bukti:
(→) Jika 𝒂 ≡ 𝒃(𝒎𝒐𝒅 𝒎) maka 𝒂 dan 𝒃 mempunyai sisa yang sama jika dibagi m
(←) Jika a dan b mempunyai sisa yang sama jika dibagi m maka 𝒂 ≡ 𝒃(𝒎𝒐𝒅 𝒎)
Contoh:
Definisi 3.3
Himpunan bilangan bulat {𝒓𝟏 , 𝒓𝟐 , 𝒓𝟑 , … , 𝒓𝒎 } disebut sistem residu lengkap modulo m jika
dan hanya jika setiap bilangan bulat kongruen modulo 𝒎 dengan satu dan hanya satu di
antara 𝒓𝟏 , 𝒓𝟐 , 𝒓𝟑 , …, atau 𝒓𝒎 . Dengan kata lain, himpunan bilangan bulat
{𝒓𝟏 , 𝒓𝟐 , 𝒓𝟑 , … , 𝒓𝒎 } disebut sistem residu lengkap modulo m jika dan hanya jika setiap 𝒚
bilangan bulat dengan 𝟎 ≤ 𝒚 < 𝒎, ada satu dan hanya satu 𝒓𝒊 dengan 𝟏 ≤ 𝒊 < 𝒎,
sedemikian sehingga 𝒚 ≡ 𝒙𝒊 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) atau 𝒙𝒊 ≡ 𝒚 (𝒎𝒐𝒅 𝒎).
Contoh:
Nilai-nilai 𝒚 yang memenuhi adalah 𝟎, 𝟏, 𝟐, 𝟑 dan 𝟒. Jika kita selidiki, maka kita
peroleh:
𝟗 ≡ 𝟒 (𝒎𝒐𝒅 𝟓) 𝟖 ≡ 𝟑 (𝒎𝒐𝒅 𝟓)
Nilai-nilai 𝒚 yang memenuhi adalah 𝟎, 𝟏, 𝟐, 𝟑 dan 𝟒. Jika kita selidiki, maka kita
peroleh:
−𝟏 ≡ 𝟒 (𝒎𝒐𝒅 𝟓) 𝟕 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟓)
d) {10, -2, 17, -1, -8} adalah bukan sistem residu lengkap modulo 5.
Nilai-nilai 𝒚 yang memenuhi adalah 𝟎, 𝟏, 𝟐, 𝟑 dan 𝟒. Jika kita selidiki, maka kita
peroleh:
𝟏𝟎 ≡ 𝟎(𝒎𝒐𝒅 𝟓) −𝟐 ≡ 𝟑 (𝒎𝒐𝒅 𝟓) 𝟏𝟕 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟓)
−𝟖 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟓) −𝟏 ≡ 𝟒(𝒎𝒐𝒅 𝟓)
Dari hasil diatas, ditemukan untuk 𝒚 = 𝟐 ada lebih dari satu 𝒙𝒊 , yaitu 17 dan −𝟖
sehingga 𝟏𝟕 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟓) dan −𝟖 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟓).
Teorema 3.5
Bukti:
Contoh:
Bukti:
a) 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) dan 𝒄 ≡ 𝒅 (𝒎𝒐𝒅 𝒎), maka berdasarkan definisi 3.1 𝒎|𝒂 − 𝒃 dan
𝒎|𝒄 − 𝒅.
𝒎|𝒂 − 𝒃 dan 𝒎|𝒄 − 𝒅, maka berdasarkan definisi 1.2 ada bilangan bulat 𝒌 dan 𝒔
sedemikian sehingga 𝒌𝒎 = 𝒂 − 𝒃 dan 𝒔𝒎 = 𝒄 − 𝒅.
b) 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) dan 𝒄 ≡ 𝒅 (𝒎𝒐𝒅 𝒎), maka berdasarkan definisi 3.1 𝒎|𝒂 − 𝒃 dan
𝒎|𝒄 − 𝒅.
𝒎|𝒂 − 𝒃 dan 𝒎|𝒄 − 𝒅, maka berdasarkan definisi 1.2 ada bilangan bulat 𝒌 dan 𝒔
sedemikian sehingga 𝒌𝒎 = 𝒂 − 𝒃 dan 𝒔𝒎 = 𝒄 − 𝒅.
c) 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒎) dan 𝒄 ≡ 𝒅 (𝒎𝒐𝒅 𝒎), maka berdasarkan definisi 3.1 𝒎|𝒂 − 𝒃 dan
𝒎|𝒄 − 𝒅.
𝒎|𝒂 − 𝒃 dan 𝒎|𝒄 − 𝒅, maka berdasarkan definisi 1.2 ada bilangan bulat 𝒌 dan 𝒔
sedemikian sehingga 𝒌𝒎 = 𝒂 − 𝒃 dan 𝒔𝒎 = 𝒄 − 𝒅.
Perhatikan bahwa 𝒂𝒄 − 𝒃𝒅 = 𝒂𝒄 − 𝒃𝒄 + 𝒃𝒄 − 𝒃𝒅 = 𝒄(𝒂 − 𝒃) + 𝒃(𝒄 − 𝒅) =
𝒄𝒌𝒎 + 𝒃𝒔𝒎 = 𝒎(𝒄𝒌 + 𝒃𝒔), maka menurut definisi 1.2 𝒎|𝒂𝒄 − 𝒃𝒅.
Contoh:
Teorema 3.7
Bukti:
Contoh:
Teorema 3.8
Bukti:
Contoh:
b) −𝟐𝟑 ≡ 𝟏𝟕 (𝒎𝒐𝒅 𝟖), maka −𝟐𝟑. 𝟒 ≡ 𝟏𝟕. 𝟒 (𝒎𝒐𝒅 𝟖. 𝟒) atau −𝟗𝟐 ≡ 𝟔𝟖 (𝒎𝒐𝒅 𝟑𝟐)
Teorema 3.9
Bukti:
Contoh:
Teorema 3.10
𝒎
ac bc (mod m) dengan FPB(c, m) = d jika dan hanya jika a b (mod 𝒅 )
Bukti:
(→) ac bc (mod m), maka sesuai dengan definisi 3.1 𝒎|𝒂𝒄 − 𝒃𝒄.
𝒎|𝒂𝒄 − 𝒃𝒄, maka sesuai dengan definisi 1.2 ada 𝒕 bilangan bulat
𝒎 𝒄
( 𝒅 ) | (𝒅 (𝒂 − 𝒃)).
𝒄 𝒎
Menurut teorema 1.15, 𝑭𝑷𝑩 (𝒅 , 𝒅 ) = 𝟏.
𝒄 𝒎 𝒎 𝒄 𝒎
Menurut lema euclide 1.22, 𝑭𝑷𝑩 (𝒅 , 𝒅 ) = 𝟏 dan ( 𝒅 ) | (𝒅 (𝒂 − 𝒃)) berakibat |(𝒂 −
𝒅
𝒃).
𝒎 𝒎
|(𝒂 − 𝒃), maka berdasarkan definisi 3.1 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒅 ).
𝒅
𝒎 𝒎𝒄
(←) 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 ), maka menurut teorema 3.8 𝒂𝒄 ≡ 𝒃𝒄 (𝒎𝒐𝒅 ).
𝒅 𝒅
𝒎𝒄 𝒎𝒄
Karena 𝒎| dan 𝒂𝒄 ≡ 𝒃𝒄 (𝒎𝒐𝒅 ), maka berdasarkan teorema 3.9
𝒅 𝒅
𝒂𝒄 ≡ 𝒃𝒄 (𝒎𝒐𝒅 𝒎).
Contoh:
𝟔
a) 𝟖. 𝟕 ≡ 𝟖. 𝟏 (𝒎𝒐𝒅 𝟔) dan 𝑭𝑷𝑩(𝟖, 𝟔) = 𝟐, maka 𝟕 ≡ 𝟏(𝒎𝒐𝒅 ) atau 𝟕 ≡ 𝟏 (𝒎𝒐𝒅 𝟐)
𝟐
𝟏𝟔
b) 𝟏𝟐. 𝟏𝟕 ≡ 𝟏𝟐. 𝟏 (𝒎𝒐𝒅 𝟏𝟔) dan 𝑭𝑷𝑩(𝟏𝟐, 𝟏𝟔) = 𝟒, maka 𝟏𝟕 ≡ 𝟏 (𝒎𝒐𝒅 ) atau
𝟒
𝟏𝟕 ≡ 𝟏 (𝒎𝒐𝒅 𝟒)
Teorema 3.11
Bukti:
Contoh:
Teorema 3.12
Bukti:
Contoh:
b) 𝟓𝟎 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟔) dan 𝟓𝟎 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟖), maka 𝟓𝟎 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝑲𝑷𝑲 [𝟔, 𝟖]) atau
𝟓𝟎 ≡ 𝟐 (𝒎𝒐𝒅 𝟐𝟒)
Teorema 3.13
Jika 𝒂, 𝒃, 𝒌, dan 𝒎 bilangan dengan 𝒌 > 𝟎, 𝒎 > 𝟎, dan 𝒂 ≡ 𝒃 (𝒎𝒐𝒅 𝒎), maka 𝒂𝒌 ≡
𝒃𝒌 (𝒎𝒐𝒅 𝒎).
Bukti:
Contoh:
Teorema 3.14
Misalkan f(x) merupakan polinom dengan semua koefisiennya bilangan bulat. Jika a b
(mod m) maka f(a) f (b) (mod m).
Contoh: Misalkan f(x) = 2x4 – x3 +5x dan 7 2 (mod 5).
f(7) = 4494 dan f(2) = 34, maka 4494 ≡ 34 (𝑚𝑜𝑑 5)