SISTEM BILANGAN REAL

Oleh:
KELOMPOK 6
1) 1. Agung Gunawan (2019230012)
2) 2. Dhino Rahmad Kusuma (2019230037)
3) 3. Imam Andrianto (2019230016)
4) 4. Selfi Junior (2019230024)
PENGERTIAN

 Sistem bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan

gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.

 Himpunan adalah sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. Unsur-unsur

dalam himpunan S disebut anggota (elemen) S.

 Jika a merupakan anggota himpunan S, maka dituliskan a ε S dan dibaca “a

elemen S“. Jika a bukan anggota himpunan S, maka dituliskan a # S dan dibaca “a bukan
elemen S“.
Himpunan dapat disajikan dengan 2 cara

 Pertama, dengan menuliskan seluruh anggotanya. Sebagai

contoh, himpunan A yang terdiri atas unsur-unsur 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dapat dinyatakan
sebagai:
A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
 Kedua, yaitu dengan menuliskan syarat keanggotaan yang dimiliki oleh seluruh anggota
suatu himpunan tetapi tidak dimiliki oleh unsur-unsur yang bukan anggota himpunan
tersebut. Apabila himpunan A di atas dinyatakan dengan cara ini, maka dapat ditulis:
A = { x|x bilangan bulat positif kurang dari 10 }
 Adakalanya karena suatu keperluan anggota himpunan bilangan bulat dikaitkan dengan
sebuah titik pada sebuah garis yang kemudian dikenal sebagai garis bilangan.

 Himpunan A disebut himpunan bagian himpunan B, ditulis , jika setiap anggota A

merupakan anggota B. Beberapa himpunan bilangan yang dipandang cukup penting
adalah Himpunan semua bilangan asli adalah N = { 1,2,3,… }. Himpunan ini tertutup
terhadap operasi penjumlahan dan operasi pergandaan,
artinya dan untuk setiap
Macam-macam Bilangan Real

1. Bilangan Asli adalah suatu bilangan yang mula-mula dipakai untuk membilang. Bilangan
asli dimulai dari 1,2,3,4,…
Contoh: A = {1,2,3,4,…}

2. Bilangan Genap dirumuskan dengan 2n, n ε A.

Contoh: G = {2,4,6,8,…}
3. Bilangan Ganjil dirumuskan dengan 2n - 1, n ε A.
Contoh: Gj = {1,3,5,7,…}

4. Bilangan Prima adalah suatu bilangan yang dimulai dari 2 dan hanya dapat dibagi oleh
bilangan itu sendiri.
Contoh: P = {2,3,5,7,…}
5. Bilangan Real adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan bilangan
irasional. Bilangan real biasanya disajikan dengan sebuah garis bilangan.
Contoh: -1 -2 -3 0 1 2 3 4

6. Bilangan Bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif.
Contoh: B = {…,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…}

7. Bilangan Pecahan (Pc)

Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, a
sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, dengan a dan b 𝜖 B serta b ≠ 0.

𝟏
Contoh:
𝟐
8. Bilangan Rasional

Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan

dalam bentuk a dan bєB serta b ≠ 0.
(Gabungan bilangan bulat dengan himpunan bilangan pecahan).

Contoh:
Jika a/b = c/d maka, ad = bc.
9. Bilangan Irasional

Bilangan irasional adalah suatu bilangan yang tidak dapat dinyatakan

dalam bentuk a dan bєB serta b ≠ 0.

Contoh:
π = 3,14159…, e = 2,71828….
SIFAT-SIFAT ALJABAR PADA SISTEM BILANGAN REAL

 Operasi Penjumlahan  Operasi Perkalian

Contoh: Contoh:
1. 4 + 6 = 10 1. 6 x 4 = 24
2. 4 + (-6 ) = -2 2. 6 x (-4) = -24

 Operasi Pengurangan  Operasi Pembagian

Contoh: Contoh:
1. -6 - 4 = -6 + (-4) = -10 1. 12 : 2 = 6
2. 3 - 6 - 4 = - 3 + (-4) = -7 2. 12 : -2 = -6
SIFAT-SIFAT OPERASI BILANGAN BULAT

 Sifat Komutatif (Pertukaran)

Dalam penjumlahan dan perkalian hasilnya akan tetap sama jika letak kedua bilangan
ditukar tempat antara satu dengan yang lain. Sebab penjumlahan dan perkalian memiliki
sifat komutatif atau pertukaran. Dalam penjumlahan dan perkalian bilangan bulat
a dan b selalu berlaku
Rumus:
a + b = b + a a.b = b.a
Contoh:
1. 5 + 6 = 6 + 5 = 11 2. 9 . 3 = 3 . 9 = 27
 Sifat Assosiatif (Pengelompokkan)

Pengelompokan pada penjumlahan dan perkalian bilangan bulat a, b, dan c selalu

berlaku
Rumus:
(a + b) + c = a + (b + c) (a . b) . c = a . (b . c)
Contoh:
1. (5 + 2) + 3 = 5 + (2 + 3) = 10
2. (5 x 2) x 3 = 5 x (2 x 3) = 30

 Sifat Distributif (Penyebaran)

Rumus :
a x (b + c) = ab + ac
Contoh:
5 x (3 + 6) = 5 . 3 + 5 . 6= 15 + 30= 45
Penjumlahan : 5 x ( 3 + 5) = (5 x 3) + (5 x 5)
SIFAT-SIFAT URUTAN BILANGAN REAL

 Trikotomi (Belah Tiga)

Jika 𝑥 dan 𝑦 adalah bilangan real, maka pasti berlaku salah satu 𝑥<𝑦 atau 𝑥=𝑦 atau 𝑥>𝑦
Contoh:
2 dan 5, yang berlaku hanyalah 2 < 5, tidak mungkin bahwa 2 = 5 atau 2 > 5.

 Transitif  Penambahan
𝑥 < 𝑦 dan 𝑦 < 𝑧 maka 𝑥 < 𝑧 𝑥 >𝑦 ↔ 𝑥 + 𝑧 > 𝑦 + 𝑧 𝑥 = 𝑦 ↔ 𝑥 + 𝑧 = 𝑦 + 𝑧

𝑥 > 𝑦 dan 𝑦 > 𝑧 maka 𝑥 > 𝑧 Contohnya:

Contohnya: Jika 𝑥=2 dan 𝑦=5 dan 𝑧=−10, maka =>

2 < 3 dan 3 < 5 maka 2 < 5 2<5 ↔ 2+(-10) < 5+(−10) 2<5 ↔ (−8) < (−5)
ATURAN-ATURAN ANGKA PENTING

 Angka yang bukan nol adalah angka penting.

Misal: 12345 = 5 angka penting.
859 = 3 angka penting.

 Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka nol bukan
angka penting.
Misal:
1250,00 = 4 angka penting.
125 = 3 angka penting (karena tidak ada tanda desimal).
125000,00 = 6 angka penting (karena ada desimal).
 Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda
desimal bukan angka penting.
Misal:
0,00123 = 3 angka penting.
0,12003 = 5 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan nol).
0,00012300 = 5 angka penting

 Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting.
Misal:
0,0012003 = 5 angka penting.
SIFAT KELENGKAPAN BILANGAN REAL

Sifat kelengkapan ini menyatakan bahwa setiap himpunan bagian tak kosong dari R yang
terbatas di atas mempunyai batas atas terkecil atau kita sebut sebagai supremum, dan
setiap himpunan bagian tak kosong dari R yang terbatas di bawah mempunyai batas
bawah terbesar atau kita sebut sebagai infimum.
(Hanya Konsep, Selebihnya Ada di Kelompok Sistem Pertidaksamaan).
Kesimpulan

 Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional. Himpunan bilangan real
yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem bilangan real.

Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi :

1. Sifat-sifat Aljabar, dan

2. Sifat-sifat Urutan.