Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ring
Dosen Pengampu:
Di susun oleh:
PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN 2020
FAKTORISASI TUNGGAL
( ad , bd )=1
Bukti: berdasarkan teorema bachet-bezout, terdapat bilangan bulat x,y dimana ax+by = d.
Lemma 5.6
Untuk bilangan-bilangan bulat tak nol a, b, c berlaku ( a , bc )=(a , ( a , b ) c)
Bukti : karena (a , ( a , b ) c ) membagi ( a , b ) c ¿ membagi bc (menurut teorema 5.5 (a,b)c)
maka (a , ( a , b ) c ) membagi bc. Jadi (a , ( a , b ) c ) membagi a dan bc, atau dituliskan
Teorema 5.7
( a 2 , b2 ) =( a ,b)2
Contoh :
21n+ 4
2. (IMO 1959) Buktikan bahwa pecahan adalah irreducible (tidak dapat
14 n+3
disederhanakan) untuk setiap bilangan asli n
Jawab :
Untuk semua bilangan asli n dipunyai 3(14n+3)-2(21n+4) = 1. Jadi, berdasarkan
akibat 5.2, diperoleh bahwa pembilang dan penyebut adalah prima relative, atau
dengan kata lain tidak mempunyai faktor persekutuan yang lebih besar dari 1
Contoh :
1. tentukan semua bilangan bulat positif n untuk yang mana 3n – 4, 4n – 5, dan 5n – 3
adalah bilangan prima
Jawab :
Jumlah dari ketiga bilangan tersebut adalah 12n – 12, yang jelas merupakan suatu
bilangan genap, maka paling sedikit satu diantarnya adalah bilangan genap.
Dipunyai bahwa bilangan prima genap hanyalah 2. Diamati bahwa 4n – 5 tidak
mungkin menjadi bilangan genap karena 4n selalu genap untuk setiap n, sehingga
jika dikurangi suatu bilangan ganjil maka hasilnya ganjil. Tetapi 3n – 4 dan 5n – 3
adalah mungkin untuk menjadi bilangan genap. Karena itu diselesaikan persamaan
3n – 4 = 2 dan 5n – 3 = 2 yang secara berurutan menghasilkan n = 2 dan n = 1.
Secara mudah bisa diperiksa bahwa n = 2 akan membuat ketiga bilangan tersebut
adalah prima
Teorema 5.17
Jika bilangan bulat positif n adalah composite, maka n pasi mempunyai suatu faktor
prima p dengan p ≤ √ n
b 2=a21 p yang berarti p∨b. Jadi p adalah faktor persekutuan a dan b, sehingga ini
kontradiksi dengan asumsi. Jadi √ p bukan suatu bilangan rasional.
¿ ( 3 2 +1 )( 3 2 −1 )=( 32 +1 )( 32 +1 )( 32 −1 )
9 8 7 1 0
2 2 2 2 2
¿ ( 3 +1 )( 3 +1 )( 3 + 1 ) … ( 3 + 1 )( 3 +1 ) ( 3−1 )
Proposisi 5.25
Diambil m adalah suatu bilangan bulat postif dan a adalah bilangan bulat yang prima
relative terhadap m. diandaikan bahwa S adalah system sisa lengkap modulo m.
himpunan T =aS={as : s ∈ S } juga merupakan system lengkap modulo m
Contoh:
1. diambil suatu bilangan prima p ≥5. Buktikan bahwa p8=a(mod 240).
Jawab:
Dicatat bahwa 240=24 ∙3 ∙ 5. Berdasarkan Teorema Fermat, p2=1( mod 3) dan
p4 =1(mod 5). Karena suatu bilangan bulat postif adalah prima relative terhadap
24 jika hanya jika bilangan bulat postif adalah ganjil, maka φ ( 2 4 )=23 . Berdasarkan
Teorema Euler, dipunyai 28=1(mod 16). Oleh karena itu p8=1(mod m) untuk
m=3, 5, dan 6, yang berakibat p8=1( mod 240)