Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SIMILARITAS DAN TARIKAN

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu


tugas mandiri dari mata kuliah
Geometri Transformasi

Dosen Pengampu Vina Erita, M.Pd

DisusunOleh :

IlmaSafitri

NIM : 2018102067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIIDIKAN MERANTI
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Similaritas dan Tarikan”. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa
STKIP MERANTI khususnya dan semua orang pada umumnya, dan kami
ucapkan juga terimakasih kepada yang terhormat Ibu Vina Erita,M.Pd selaku
Dosen mata kuliah Geometri Transformasi yang memberikan mata kuliah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa Memberikan kesehatan, iman, dan islam kepada
kita semua, Aamiin.

Selatpanjang, 25 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah............................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 6

A. Similaritas ......................................................................................................... 6
B. Tarikan .............................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Similaritas merupakan transformasi pada bidang yang meliputi homothety,
isometri dan komposisi antara keduanya sedemikian sehingga tipe
transformasi ini tidak mengubah ketetapan jarak tetapi hanya menggantinya
dengan perbandingan jarak. Similaritas dapat dinyatakan dalam suatu
persamaan analitik dengan menggabungkan antara geometri transformasi dan
geometri analitik sehingga persamaan ini dinamakan dengan persamaan
analitik untuk similaritas. Persamaan ini dapat diterapkan untuk membuktikan
permasalahan dalam geometri transformasi.
Pembuktian permasalahan geometri dengan mengguna-kan persamaan
analitik untuk similaritas ini melibatkan bilangan riil dan juga menerapkan
teknik secara aljabar dalam pembuktiannya. Permasalahan geometri yang
diambil yaitu permasalahan mengenai teorema kesebangunan pada segitiga.
Pembuktian teorema kesebangunan pada segitiga dengan menggunakan
persamaan analitik untuk similaritas merupakan pembuktian teorema
kesebangunan segitiga yang meliputi teorema sudut-sudut kesebangunan,
sudut-sudut-sudut kese-bangunan, sisi-sudut-sisi kesebangunan, sisi-sisi-sisi
kesebangun-an dan teorema segitiga siku-siku menyangkut hipotenusa.
Dalam pembuktiannya, poligon tersebut akan diletakkan dalam suatu sistem
koordinat siku-siku, kemudian ditentukan titik-titik sudutnya dan titik-titik
yang diperlukan berdasarkan yang diketahui. Setelah itu, akan dibuktikan
teorema kese-bangunan pada segitiga dengan menggunakan persamaan
analitik untuk similaritas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dua poligon
adalah sebangun jika poligon yang satu merupakan bayangan dari poligon
yang lain karena similaritas.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang dapat diangkat
antara lain sebagai berikut:
1. Apa itu similaritas?
2. Apa itu tarikan?

C. Tujuan
Tujuan dari penuliasan makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang similaritas
2. Untuk mengetahui tentang tarikan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Similaritas
1. Pengertian Similaritas

Similaritas adalah kemiripan menghitung kesamaan dan


ketidaksamaan antara dua objek yang diobservasi.Objek yang dimaksud disini
adalah komunitas yang saling berbeda. Ludwig & Reynolds (1988)
menyatakan bahwa kemiripan suatu komunitas dengan komunitas lain dapat
dinyatakan dengan similarity coefficients dan distance coefficients. Similarity
coefficients memiliki nilai yang bervariasi antara 0 (jika kedua komunitas
benar-benar berbeda) hingga 1 (jika kedua komunitas identik). Similarity
coefficients dapat ditunjukkan dengan beberapa indeks seperti indeks Dice dan
Jaccards. Distance coefficients atau dissimilarity coefficients merupakan
kebalikan dari similarity coefficients. Distance coefficients dapat dihitung
menggunakan tiga kelompok indeks yaitu E-group (the Euclidean distance
coefficients), BC-group (Bray-Curtis dissimilarity index), dan RE-group (the
relative Euclidean distance). Dari ketiga kelompok di atas, Ludwig &
Reynolds (1988) merekomendasikan untuk menggunakan BC-group (Bray-
Curtis dissimilarity index) dan RE-group (the relative Euclidean
distance) dalam menghitung indeks ketidaksamaan karena perhitungan
dengan Euclidean distance coefficients dapa tmemberikan hasil yang bias.
Suatu transformasi T adalah transformasi kesambungan apabila ada
sebuah konstanta k>0 sehingga untuk setiap pasang titik P, Q berlaku P’Q’= k
PQ dengan P’=T (p) dan Q’=T(Q).

2. Sifat-sifat Similaritas

a. Similaritas mempertahankan besar titik sudut


Andaikan A’ = Lk(A)
B’ = Lk (B)
C’ = Lk (C)

6
Maka A’C’ = k AB,
B’C’ = k BC,
C’A’ = k CA

b. Similaritas mempertahankan kesejajaran


Ambil dua garis t, r dengan t//r. Titik P diluar t dan f. Tarik dua garis
melalui P yang memotong t di A dan di B, dan memotong r di C dan di D.
Misalkan similaritas Lk membawa gambar ini menjadi gambar yang lain
dengan
A’= L (A) ; B’=L (B) ; C’=L (C) ; D’= L (D) ; P’= L (P),maka P’, A’,
C’ akan segaris, P’, B’, D’ akan segaris A’B’= t’ ; C’ D’ = r’. Karena t//r maka
=
’ = = = = , jadi = .

c.. Similaritas Uniter Matriks Repesentasi Grup Berhingga


Menurut teorema Cayley, jika G suatu grup berhingga maka terdapat s
uatu grup permutasi yang isomorfis dengan G. Sembarang permutasi pada him
punan G dapat direpresentasikan oleh suatu matriks yang disebut matriks per
mutasi.
Definisi 1.1.
Misalkan G = { g1, g2, g3, ... , gn } dan p adalah suatu permutasi p
ada G dengan
g1 g2 g3 ......gn
p= p(g1) p(g2) p(g3) ......p(gn) .Dibentukmatriks
A(p) = [ aij(p) ]dengan 1, jika p (gi) = gj
0, jika p (gi) ≠ gj
A(p) disebut matriks permutasi dari p

Sebagai contoh misalkan G = { e, a, b, c }dan p permutasi pada G dengan


p(e) = a, p(a)= b, p(c) = d, p(d) = e yang dapat ditulis sebagai p = e a
b c

7
Diperoleh = a b
c e
a11(p) = 0 a12(p) = 1 a13(p) = 0 a14(p) = 0
a21(p) = 0 a22(p) = 0 a23(p) = 1 a24(p) = 0
a31(p) = 0 a32(p) = 0 a33(p) = 0 a34(p) = 1
a41(p) = 1 a42(p) = 0 a43(p) = 0 a44(p) = 0

0 1 0 0
JadiA(p) = 0 0 0 1
0 0 0 1
1 0 0 0
Sehingga setiap grup berhingga G dapat direpresentasikan oleh himpunan matriks
permutasi.
Jika: g1 g2 g3 ............... gn
P(g1) p(g2) p(g3) ...............p(gn)
Maka invers darip adalah p-1 p(g1) p(g2) p(g3) .........p(gn)
g1 g2 g3 .............gn

Jadi, diperoleh aij(p) = aji(p) = aij‐


1
(p). Sehingga matriks permutasi selalu merupakan matriks uniter.

3. Titik tetap dalam Similaritas


Misal A=(x,y) suatu titik tetap, maka berlaku(x,y)=((2x-y) , (x+y))
Sehingga berlaku x=2x-y dan y=x+y.
Di proleh x=0 dan y=0
Beart ititik (0,0) merupakan satu-satuny atitik tetap.

Misa lgaris 1 = axby+c=0 merupakan garis tetap.


Perhatikan bahwa 1’ adalah suatu garis dengan persamaan (a-b)x+(a+2b)y+3c=0.
Karna 1 merupakan garis tetap maka berlaku = =

8
B. TARIKAN
1. Pengertian Tarikan (Stretch)
Tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan/perjalanan yang menuju
kelokasi tertentu. Tahapan ini biasanya menggunakan data berbasis zona
untuk memodelkan besarnya pergerakan yang terjadi yaitu karena adanya
perubahan tataguna lahan. Setiap suatu kegiatan pergerakan mempunyai zona
asal dan tujuan, dimana zona asal merupakan zona yang menghasilkan
perilaku pergerakan, sedangkan zona tujuanadalah zona yang menarik pelaku
melakukan kegiatan. Jadi terdapat dua pembangkit pergerakan, yaitu:
 Lalulintas yang meninggalkan suatu lokasi, disebut juga bangkitan
perjalanan (trip production).
 .Lalu lintas yang menuju lokasi, disebut juga sebagai tarikan perjalanan
(trip attraction).

Dedi Arnaldi (2007) menulis tentang Tarikan Perjalanan Pada Rumah


Sakit di Kota Padang. Hasil penelitian tersebu tberupa model matematis:

Model tarikanpada jam puncak:

JM = 0,195 x JP0,95

JSM =0,347 x JTT0,986

Model tarikan total per hari:

JM = 1,561 x JP0,921

JSM = 3,044 x JP0,818

dengan:

JM = jumlahmobil

JSM = jumlahsepeda motor

JP = jumlahpegawaiJ

TT = jumlahtempattidur

9
2. Faktor yang mempengaruhi tarikan

a. Karakteristik Responden
Dari 120 kuisioner yang telah diterima dari responden yang
mengisi blangko pertanyaan, telah diperoleh data-data karakteristik
pengunjung ketiga pusat perbelanjaan di Kota Kupang yaitu 40 responden
pada Lippo Plaza, 40 responden pada Flobamora Mall dan 40 responden
pada Hypermart Bundaran PU. Hasil identifikasi karakteristik respon dan
untuk masing-masing pusat perbelanjaan terbagi atas 11 karakteristik yang
ditinjau yaitu jenis kelamin, usia, golongan pekerjaan, penghasilan, jumlah
kepemilikan kendaraan, asal tempat tinggal, jumlah anggota keluarga,
jarak pusat perbelanjaan dari tempat tinggal, kendaraan yang digunakan
kepusat perbelanjaan, maksud perjalanan kepusat perbelanjaan, dan jumlah
kunjungan kepusat perbelanjaan selama satu bulan.

b. Uji Validitas
Validitas instrumen adalah ukuran sejauh mana suatu alat uku
rdapa tmengukur apa yang ingin diukur (Supranto, 2003). Pemahaman ini
diperkuat oleh Sugiyono (2006:109), bahw a hasil penelitian benar-benar
valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Untuk menguji validitas
digunakan rumus pearson product moment (Riduwan, 2004), sebagai
berikut:

Ƭ hitung =
√ { }{ }

Di mana :

Ƭ hitung : Koefisien korelasi

∑X𝑖 : Jumlah skor item

∑Y𝑖 : Jumlah total skor (seluruh item)

ᶯ : Jumlah responden

c. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tidak berbeda jika dilakukan pengukuran ulang.


Menurut Sugiyono (2006), bahwa instrumen yang realibel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

10
sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan ini menggunakan
rumus cronbach Alpha (Riduwan, 2004).

k
r 11= {k-1} { }
Keterangan:
r 11 : Koefisien Korelasi
∑s𝑖 : Jumlah skor item
∑st : Jumlah totalskor (seluruh item)

Jurnal Teknik Sipil, Vol. V, No. 2, September 2016155 Frans, J. H.,


et.al., “Model Tarikan Pergerakan Transportasi pada Kompleks Lipo Plasa,
Flobamora Mall, dan Hypermart Bundaran PU” : :Jumlah responden Untuk
keperluan analisis realibilitas menggunakan bantuan komputer program SPSS
versi 17. Jika cronbach alpha lebih dari nilai 0,60 maka data dinyatakan
reliabel.

d. Uji Asumsi Klasik


Analisis Regresi Linear Berganda dan Koefisien Determinasi.
Tahapan dalam melakukan analisis regresi linear berganda, koefisien
determinasi dan uji asumsi klasik dilakukan seperti analisis sebelumnya
yaitu analisis untuk membuat prediksi model tarikan kendaraan dan model
akumulasi parkir. Dalam analisis initerdapat 10 (sepuluh) variabel bebas
yaitu jenis kelamin (A1), usia (A2), jenis pekerjaan (A3), penghasilan
(A4), jumlah kepemilikan kendaraan (A5), asal tempat tinggal (A6),
jumlah anggota keluarga (A7), jarak pusat perbelanjaan darit empa ttinggal
responden (A8), penggunaan roda kendaraan kepusat perbelanjaan (A9),
dan maksud perjalanan responden kepusa tperbelanjaan (A10) yang
diregresi dengan variabel terika yaitu jumlah kunjungan kepusat
perbelanjaan selamasa tubulan (Y5).

e. Analisis Regresi Logistik Multinomial


Model logistik merupakan logaritma perbandingan peluang
terjadinya suatu peristiwa dengan peluang tidak terjadinya suatu peristiwa.
Analisis regresilogistik multinomial dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS versi 17. Dalam analisis ini digunakan 5 variabel
yang akan dibandingkan yaitu kelengkapan produk (W1), kualitas produk
(W2), ketersediaan produk (W3), harga produk (W4), dan fasilitas parkir
(W5) Model yang digunakan padaregresi logistik multinomial adalah:

Ln (P/1 – P)= β0 + β1W1+ .... + β5W5

11
Dimana: Ln = Logaritma natural.

P = Probabilitas.

β0 = Nilai konstanta dari persamaan regresi.

W1,W5= Variabel penelitian.

Metode regresi logistik dinyatakan dalam suatu model probabilitas yaitu


model dimana variabel dependen adalah logaritma dari probabilitas suatu atribut
akan berlaku dalam kondisi adanya variabel-variabel bebas tertentu.

Sifat-sifat Tarikan

1. Tarikan yang menyebabkan benda bergerak.

2. Tarikan yang menyebabkan benda bergerak menjadi diam.

3.Tarikan dapat merubah arah.

4. Tarikan dapat merubah bentuk benda.

5. Tarikan dapat mebuat benda menjadi lebih cepat.

3. Rumus Tarikan dan Penggunaannya

 Hukum Newton 1

Benda yang semula diam akan tetap diam,dan juga benda yang bergerak beraturan
akan tetap bergerak beraturan.

RUMUS : ΣF=0

Keterangan :

ΣF = Resultan Gaya(Kg m/s2)

 Hukum Newton 2

Gerak benda selalu berbanding lurus dengan resultan dan gaya akan bekerja pada
benda yang selalu berbanding terbalik dengan massa bendanya.

RUMUS : ΣF=m.a

12
Keterangan :

ΣF = Resultan Gaya(Kg m/s2)

m = massa benda(kg)

a = percepatan(m/s2)

 Hukum Newton 3

Disetiap aksi maka akan timbul sebuah reaksi,jika suatu benda mengerjakan
tarikan terhadap sebuah benda,maka berarti kedua benda akan saling membalas
gaya dari arah berlawanan.

RUMUS : ΣFAKSI = -ΣFREAKSI

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara teori setiap hasil pengukuran similaritas berada pada posisi tertentu
dalam ruang [ 0,1 ]2. Secara teori, setiap similaritas berdasarkan rumusannya
berbeda satu dengan yang lain, walaupun satu rumusan dapat diturunkan dari
rumusan yang lain. Namun, keberadaan suatu similaritas juga dapat
diungkapkan melalui komputasi dalam suatu simulasi, selain perbedaan
diantara mereka. Oleh karena itu, metode dengan melibatkan perbedaan
dalam teori dan simulasi mengungkapkan keberadaan suatu similaritas.

B. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi
matematika untuk kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi,
pendidikan, dan dalam berbagai disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu
penulis menyarankan agar kita lebih seius dalam mempelajari matematika
dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan
untuk dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak
terpisahkan dari kehidupan kita.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://mastyas.wordpress.com/2013/05/27/similaritas/
https://www.scribd.com/document/382531714/MAKALAH-SIMILARITAS
http://repository.unp.ac.id/7823/

15

Anda mungkin juga menyukai