SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
PAJRI
TM.151266
SKRIPSI
PAJRI
TM.151266
ii
iii
PERSEMBAHAN
vi
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu
yang mengubah diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra‟d:11)/ sumber Al-Qur‟an dan
terjemahannya. ( Anonim. 2005 hlm.337 – 338 )
vii
ix
ABSTRAK
Nama : Pajri
Program studi : Tadris Matematika
Judul : Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika dengan Menggunakan Metode Team Quiz
dan Quiz Individual di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lesung Batu
x
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
11
ABSTRACT
Name :Pajri
Departerment : Mathematics
xi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
NOTA DINAS ............................................................................................ ii
PENGESAHAN .......................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
MOTTO ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
ABSTRAK .................................................................................................. x
ABSRACT .................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
xii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
13
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 63
B. Saran ........................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
14
DAFTAR TABEL
xiv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
15
DAFTAR GAMBAR
xv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
16
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
24
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2
Catatan: Diambil berdasarkan nilai lembar jawaban tes observasi awal siswa
kelas VIII Madrasyah Tsanawiyah N Lesung Batu 2019
Dari tabel diatas, siswa dengan pembelajaran tidak tuntas
terlihat pada kemampuan siswa menjawab soal yang
diberikan.Mengartikan pemecahan masalah sebagai satu usaha mencari
jalan keluar dari satu kesulitan guna mencapai satu tujuan yang tidak
begitu mudah segera untuk dicapai dan mengajukan empat langkah fase
penyelesaian masalah yaitu memahami masalah, merencanakan
penyelesaian, menyelesaikan masalah dan melakukan pengecekan kembali
semua langkah yang telah dikerjakansesuai dengan indikator menurut
Polya dalam Ghina Nadhifa (2016, h. 35) siswa sebagaimana pada contoh
berikut:
harga dibawah 80.000, siswa salah dalam mengartikan “tidak lebih dari”,
sehingga siswa salah dalam memberikan jawaban. Pada soal ini termasuk
kedalam indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang yaitu
memahami masalah danmenyelesaikan masalah matematika. Kenyataan
bahwa pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII masih rendah juga
didapat dari nilai rata-rata hasil ulangan harian siswa pada materi sistem
persamaan linier dua variabel yang masih dibawah KKM yaitu 70. Hal ini
terlihat dari nilai hasil ulangan harian masih banyak siswa yang mendapat
nilai di bawah 70 dari 51 siswa kelas VIII yang mendapat nilai di atas 70
hanya 4 siswa atau sekitar 10,5% dan selebihnya 47 siswa atau sekitar
89,5% mendapat nilai dibawah 70.
Proses pembelajaran yang sering dilakukan guru adalah lebih
banyak memintasiswa duduk, diam, mendengarkan, dan mencatat. Siswa
tidak diminta untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui,
menyusun model matematika, dan menyelesaikan hasil jawaban.Sehingga
dalam pelaksanaannya, siswa kurang memahami maksud maupun konsep
dari mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah belajar matematika.
Berdasarkan masalah diatas, dapat ditemukan alternatif tindakanya
itu dengan mengunakan metode kuis.Pemberian kuis merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk belajar dan
membuat siswa menjadi aktif, sehingga mampu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.Menurut Setyaningsi
dalam Agustina dkk, (2005, h. 86) metode quis adalah cara mudah bagi
siswa untuk menggulang dan mengingat kembali materi yang disampaikan
agar dapat diyakini bahwa isi dari materi dimegerti sepenuhnya oleh
siswa. Penulis disini menggunakan metode team quis dan quis individual
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif.
Metode team quis merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran
Active Learning yang berfungsi untuk menghidupkan suasana belajar,
mengaktifkan siswa untuk bertanya maupun menjawab dan meningkatkan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat masalah yang
dapat diidentifikasi, antara lain:
1. Siswa menyatakan bahwa saat belajar matematika mereka merasa
pusing, merasa kesulitan, dan kebingungan.
2. Siswa takut bertanya kepada guru karna rasa takut sehingga siswa
tidak aktif dalam proses belajar mengajar.
3. Siswa kurang bisa menggunakan kemampuan matematikanya secara
optimal dalam memecakan masalah matematika yang di hadapi.
4. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak keluar dari masalah penelitian dan agar penelitian ini tepat
sasaran maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut :
1. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII B
semester 2 di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lesung Batu.
2. Belajar yang diharapkan adalah kemampuan pemecahan masalah
martematika siswa pada ranah kognitif
3. Materi yang dibahas adalah materi tentang bangun ruang sisi datar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka yang
menjadi pokok masalah penelitian ini adalah “ Apakah Ada Perbedaan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Menggunakan
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna bagi:
a. Bagi Pihak sekolah dan Guru
Memberikan metode alternative bagi guru serta pengembangan
bahan ajarnya yang dapat dijadikan pertimbangan untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika bagi
sekolahmendapatkan dampak postif dari terseleggaranya penelitian
ini, karena kualitas siswa, guru dan pemelajaran semakin
meningkat serta dapat meningkatkan kinerja sekolah.
b. Bagi siswa
Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar matematika dan
melatih siswa agar dapat menyelesaikan masalah matematika yang
dihadapi.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Pemecahan Masalah
a. Pengertian Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan aktivitas yang sangat penting
dalam pembelajaran matematika, suatu masalah biasanya memuat
situasi yang dapat mendorong seseorang untuk menyelesaikannya.
Masalah dalam matematika adalah suatu persoalan yang ia sendiri
mampu menyelesaikan tanpa menggunakan cara, dan prosedur yang
rutin. (Erman Suherman, 2003,h. 63)
Mengajar penyelesaian masalah kepada siswa, memungkinkan
siswa itu lebih analitik dalam mengambil keputusan dalam
hidupnyaConney dalam Risnawati (2008, h. 110). Untuk
menyelesaikan masalah seseorang harus menguasai hal-hal yang telah
dipelajari sebelumnya dan kemudian menggunakan dalam situasi baru.
Karena itu masalah yang disajikan kepada peserta didik harus sesuai
dengan kemampuan dan kesiapannya serta proses penyelesaiannya
tidak dapat dengan prosedur rutin. Cara melaksanakan kegiatan
mengajar dalam penyelesaian masalah ini, siswa diberi pertanyaaan-
pertanyaan dari mudah ke yang sulit berurutan secara hakiki. Salah
satu fungsi utama pembelajaran matematika adalah untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan. Kennedy dalam
Risnawati(2008, h. 110) menyarankan empat langkah proses
pemecahan masalah, yaitu: “memahami masalah, merancang
pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan masalah dan
memeriksa kembali”. Kemampuan pemecehan masalah dapat
dipandang sebagai proses dimana siswa menemukank kombinasi
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
10
2. Meode Quiz
a. Team Quiz
Team Quiz merupakan salah satu tipe pembelajaran yang mampu
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam
metode ini siswa di bentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang
masing-msing anggotanya mempunyai tanggung jawab yang samaatas
keberhasilan kelompoknya dalam menguasai materi dan menjawab
soal dan siswa dilatih untuk bekerja sama.(Maisaroh & Rostrieningsi,
2010, h. 159). Metode ini juga dapat menanam inhibisi pada
pemikiran kreatif, karena ide-ide terlalu aneh dari beberapa anggota
kelompok bisa menambah gairah berpikir satu dan lainya (Mukhtar
dan Martinis Yamin 2003, h. 54-55)
Metode Team Quiz merupakan salah satu metode pembelajaran
bagi siswa yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis.
Secara definisi metode Team Quiz yaitu suatu metode yang
bermaksud melempar jawaban dari kelompok satu kekelompok yang
lain. Hisyam dalam Zaini (2012, h. 12) Sedangkan “Team quiz
merupakan metode pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Mel
Silberman, yang mana dalam tipe team quiz ini siswa dibagi menjadi
tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk
yang pemalu sekalipun untuk ikut aktif sebab anggota timnya dapat
membantu dan mendukungnya sehingga siswa menjadi lebih
percaya diri. Kegiatan ini dapat melatih kemampuan
berkomunikasi, kemampuan bekerjasama dan kemampuan
bertoleransi sehingga siswa menjadi lebih terbuka.
Berikut ini sintak pembelajaran menurut Suprijono (2012, h.
30) sebagai berikut.
Tabel 2.1
Sintaks Metode Team Quiz
Fase Peran guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan Menjelaskan tujuan pembelajaran, dan
memotivasi siswa memotivasi siswa
Fase 2 Pembagian kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri 4-5 siswa
Fase 3 Presentasi guru Guru menyampaikan materi
Fase 4 Membimbing kelompok Guru membimbing kelompok-
bekerja dan belajar kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Fase 5 Kuis (Evaluasi ) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui
pemberian kuis tentang materi yang
dipelajari juga melakukan penilaian
terhadap presentasi hasil kerja masing-
masing kelompok
Dan siswa juga di latih untuk bekerja sama dengan baik dalam
timnya.
b. Quis Individual
Pemberian quisindividual merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapatmendorong siswa untuk belajar dan dapat
membuat siswa menjadi aktif, sehingga mampu meningkatkan hasil
belajar siswa. Kuis merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.Subana dalalm Agustina dkk (2005, h. 86). Pemberian kuis
adalahcara mudah bagi siswa untuk mengulangdan mengingat kembali
materi yangdisampaikan agar dapat diyakini bahwaisi dari materi
dimengerti sepenuhnyaoleh siswa (Setyaningsih, 2009, h. 12).
Mengerjakan kuis siswa tidak dibolehkan untuk bekerja sama
dan membuka buku. Hal ini dikarenakan, kuis berfungsi untuk
mengetahui sampai dimana dan sejauh mana hasil pengajaran yang
telah dilakukan (evaluasi proses), sejauh mana tingkat penguasaan
siswa terhadap materi yang telah diberikan dalam rentang waktu
tertentu (evaluasi produk), dan untukmendapatkan umpan balik dari
siswa.Djamarah dalam Agustina dkk, ( 2005, h. 86)
Metode pembelajaran quis individual memungkinkan anak didik
mengalami kesulitan dalam bermasyarakat.Mereka tidak bisa terus
menerus mengharapkan masyarakat untuk memberi perhatian khusus
pada keunikan mereka seperti yang telah mereka dapat dalam
pendidikan individual.Sering di hadapkan dalam masyarakat yang
tidak sesuai dengan kebiasaan,minat ataupun kemampuan
mereka.Metode pembelajaran quis individual ini menyatakan bahwa
anak didik adalah unik dengan keunikan mereka,oleh karena itu setiap
siswa perlu mendapat perhatian khusus untuk mengembangkan potensi
semaksimal mungkin. Menurut Djamarah dalam Agustina dkk, (2006,
Tabel 2.2
Sintaks Metode Quiz Individual
Fase Peran Guru
Belajar Matematika
Bangun datar
Metode pembelajaran
Analisis
Simpulan
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berfikir,
dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1) Terdapat adanya pengaruh peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah dengan menggunakan metode Team Quiz Kelas VIIIMadrasah
Tsanawiyah Negeri Lesung Batu Tahun Ajaran 2018/2019.
2) Terdapat adanya pengaruh peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah dengan menggunakan metode Quiz Individual Kelas
VIIIMadrasah Tsanawiyah Negeri Lesung Batu Tahun Ajaran
2018/2019.
3) Terdapat adanya perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dengan
menggunakan metode Team Quiz dan Quiz Induvidual Kelas
VIIIMadrasah Tsanawiyah Negeri Lesung Batu Tahun Ajaran
2018/2019.
BAB III
METODE PENELITIAN
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
31
eksperimen. Ciri utama dari desain ini adalah sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara
random dari populasi tertentu, jadi cirinya adalah adanya kelompok
kontrol dan sampel dipilih secara random. Berdasarkan gambar diatas
ada dua bentuk dari desaign true-experimental yaitu: posttest-only
control desaign dan pretest-posttest control group desaign.
Penelitian ini menggunakan posttest-only control desaign. Dalam
design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang
lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (01: 02). Dalam
penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji
beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka
perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signinkan.
Setelah proses perlakuan diberikan, kemudian kedua kelas tersebut
diberikan post test untuk mengetahui hasil akhir antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol. (Sugiono, 2015, hal. 19
)Berdasarkan dari yang telah dipaparkan diatas maka bentuk desain
penelitiannya sebagai berikut
Ruang eksperimen R X1 O2
Ruang Eksperimen R X2 O4
Keterangan :
R : Dua kelas yang masing-masing dipilih secara random
X1 : perlakuan dengan model Quick on the Draw
X2 : perlakuan dengan model Student Team Achievement Division
O2 : hasil post-test kelas eksperimen 1
O4 : hasil post-test kelas eksperimen 2
Dalam desain ini terdapat dua kelas yang dipilih secara random
kemudian dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas untuk
1 VIII A 18
2 VIII B 21
3 VIII C 26
Jumlah 64
(h) Saat satu siswa dari kelompok sedang "berlari" anggota lainnya
membaca dan memahami sumber bacaan, sehingga mereka
dapat menjawab pertanyaan nantinya dengan lebih efesien.
(i) Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan
dinyatakan sebagai pemenang. Kemudian guru membahas
semua pertanyaan dengan cara menunjuk salah satu kelompok
untuk menyampaikan jawaban dari kartu soal didepan kelas.
3. Metode Student Teams Achievement Division (Stad)
a. Definisi Konseptual
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran kelompok
kecil yang terdiri dari beberapa siswa secara heterogen, sehingga
mereka dapat bekerja sama dengan baik untuk meneyelesaikan masalah
ataupun memahami materi pembelajaran. Mereka harus benar-benar
memastikan bahwa setiap anggota kelompok mereka telah paham
dengan materi atau masalah yang diberikan guru.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe
dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen, diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan
kelompok(Rusman, 2013, hal. 213).Yang membedakan pembelajaran
kooperatif dengan pembelajaran kelompok biasa adalah didalam
pembelajaran kooperatif siswa dapat menerima perbedaan individu,
perilaku mangganggu menjadi kecil, konflik antar pribadi berkurang
dan motivasi belajar menjadi meningkat.
b. Definisi Operasional
Tabel 3.2
Kisi-kisi Intrumen
kubus
3. Siswa dapat
menentukan
panjang
rusuk kubus 5 1
jika luas
permukaan
diketahui
4. Siswa dapat
menentukan
panjang 1
rusuk kubus 6
jika keliling
alas kubus
diketahui
6. Siswa dapat
menentukan
biaya jika
materi 15, 19 2
diterapkan
dalam
kehidupan
sehari-hari
7. Siswa dapat
menentukan
luas 13, 14, 16, 17 4
permukaan
balok
8. Siswa dapat
menentukan 8, 9, 10, 5
volume 18, 20
balok dan
kubus
Jumlah 20
5. Kalibrasi Instrumen
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda.
Dimana sebelum digunakan dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk
mengetahui valid atau tidaknya Menurut Sugiyono (2014) Validitas
kontruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat para ahli tentang
instrumen yang telah disusun,para ahli akan memberikan keputusan:
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Angka Indeks korelasi product momen
N : Jumlah responden
∑X : Skor Item
∑Y :Skor Total
∑XY :Jumlah hasil perkalian skor X dan skor Y
b. uji reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu
instrumen.Penentuan tes hasil belajar bentuk objektif dalam penelitian ini
menggunakan rumus :
𝑛 𝑀𝑡 𝑛 − 𝑀𝑡
𝑟11 = 1−
𝑛−1 𝑛 𝑠𝑡 2
Keterangan :
R11 : koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan
N : banyaknya butir item
Mt : Mean total
St2 : varians total
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyak peserta kelompok atas
JB :Banyak peserta kelompok bawah
𝐵𝐵
PB = 𝐽 :proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal salah.
𝐵
Keterangan :
𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Liliefors
𝑓(𝑧𝑖 ) =Beda peluangmasing-masingnilai z
𝑆(𝑧𝑖 ) = Frekuensikumulatifnyatadarimasing-masingnilai z
Kaidah keputusannya :
Jika 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka distribusi data tidak normal,
Jika 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka distribusi data normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varians,
penulis menggunakan uji F karna dalam penelitian terdapat dua
kelompok sampel.
Langkah – langkah dalam perhitungan uji f :
a. Hitung varians masing-masing kelompok data, dengan menggunakan
2
𝑛 𝑛𝑖=1 𝑥 𝑖2 − 𝑛 𝑛𝑖=1 𝑥 1
rumus 𝑠 = 𝑛 𝑛 −1
b. Hitung hasil bagi antara varians yang besar dengan varians yang
kecil:
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Keduanya dikatakan homogen apabila pada taraf signifikan (a) : 0,05
dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
1) Jika fhitung ≥ ftabel , kelompok sampel memiliki varians tidak
homogen.
2) Jika fhitung ≤ ftabel , kelompok sampel memiliki varians homogen.
c. Uji “t” atau t test
Setelah data yang diperlukan terkumpul maka data tersebut akan
dianalisis secara kuantitatif. pengujian hipotesis dalam penelitian
menggunakan”t test“untuk menentukan apakah ada perbedaan yang
𝑀1 − 𝑀2
𝑡0 =
𝑆𝐸𝑀1 −𝑀2
Keterangan :
𝑀1 = Mean Variabel X
𝑀2 = Mean Variabel Y
SE = Standar Eror
Langkah perhitungannya(Anas Sudijono, 2014 : 308 ):
a. Mencari mean variabel I (Variabel X ), dengan rumus
𝑋
𝑀𝑋 =
𝑁1
b. Mencari mean variabel II (Variabel Y), dengan rumus:
𝑌
𝑀𝑌 =
𝑁2
c. Mencari Deviasi Standar Skor Variabel X, dengan rumus :
𝑋2
𝑆𝐷𝑋 =
𝑁1
d. Mencari Standar Deviasi Standar Skor Variabel Y, dengan rumus
𝑦2
𝑆𝐷𝑦 =
𝑁2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
Data mengenai hasil belajar diperoleh dengan menggunakan tes
hasil belajar matematika siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lesung Batu sebanyak 39 responden. Sebelum mendapatkan data
dilakukan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Team Quiz
yang diterapkan di lokal VIII A ( 18 orang ) dan metode pembelajaran
Quiz Individual di lokal VIII B( 21 orang ).
Metode Pembelajaran Team Quiz diajarkan pada hari senin pada
jam pelajaran 1 - 2 dan hari rabu pada jam pelajaran 3 - 5,
sedangkanmetode Quiz Individual diajarkan pada hari senin pada jam
pelajaran 5 - 6 dan hari selasa pada jam pelajaran 6 – 8. Pertemuan
pertama materi yang diajarkan adalah sifat dan unsur-unsur dari limas dan
prisma. Pertemuan kedua menentukan luas permukaan limas dan prisma.
Pertemuan ketiga menentukan volume limas dan prisma. Instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan
berupa tes pilihan essay. Tes yang dipersiapkan oleh peneliti berjumlah 4
soal. Setelah materi selesai, peneliti mengadakan tes untuk mengetahui
seberapa besar skor yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran.
Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui dan
membuktikan perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Team Quiz dengan metode Quiz Individual pada pokok
bahasan bangun ruang sisi datar.
Peneliti melakukan pengolahan data setelah data tes didapatkan,
dari hasil analisis data yang telah dikumpulkan maka nilai thitung akan
dibandingkan dengan ttabel . jika nilai thitung lebih besar dari ttabel maka
hipotesis alternatif yang diajukan dalam skripsi ini diterima, jika
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
25
sebaliknya thitung lebih kecil dari pada ttabel maka hipotesis alternatif
ditolak dan hipotesis nol diterima.
Tabel 4.1. skor hasil belajar siswa metode pembelajaran team quiz
No Nama Skor
1 Siswa 1 100
2 Siswa 2 75
3 Siswa 3 100
4 Siswa 4 100
5 Siswa 5 90
6 Siswa 6 80
7 Siswa 7 70
8 Siswa 8 80
9 Siswa 9 65
10 Siswa 10 80
11 Siswa 11 80
12 Siswa 12 100
13 Siswa 13 95
14 Siswa 14 90
15 Siswa 15 100
16 Siswa 16 95
17 Siswa 17 85
18 Siswa 18 90
Pada skor hasil belajar siswa diperoleh dari jawaban yang
diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 4 butir, siswa yang nilainya masih
dibawah KKM berjumlah 1 orang dan siswa yang nilainya sudah diatas
KKM berjumlah 17.
= 1 + 3,33 Log 18
= 1 + 4, 1800
= 5,1800
6
=6
f. Membuat tabel distribusi frekuensi .
Hasil juga dapat ditampilkan dalam grafik poligon seperti dalam gambar 4.1.
frekuensi (f)
6
4
2
0
95 – 100 89 – 94 83 – 88 77 – 82 71 – 76 65 – 70
nilai interval
1
.18−7
2
= 82,5 + .6
1
9−7
= 82,5 + .6
1
= 82,5 - 12
= 70,5
3. Mencari modus
𝑓𝑏
𝑀𝑜 = 𝑙 + .𝑖
𝑓𝑎 + 𝑓𝑏
4
= 82,5 + .6
3+ 4
4
= 82,5 + .6
7
= 82,5 + 3,43
= 85,93
4. Mencari Standar Deviasi
2 2
𝑓 . 𝑥′ 𝑓 . 𝑥′
𝑆𝐷 = 𝑖 . −
𝑁 𝑁
2
57 −8
=6. −
18 18
= 6 . 3,17 − 0,44 2
= 6 . 3,17 − 0,19
= 6 𝑥 2,98
= 17,88
Tabel 4.1. skor hasil belajar siswa metode pembelajaran Quiz Individual
No Nama Skor
1 Siswa 1 55
2 Siswa 2 80
3 Siswa 3 85
4 Siswa 4 70
5 Siswa 5 75
6 Siswa 6 90
7 Siswa 7 80
8 Siswa 8 35
9 Siswa 9 75
10 Siswa 10 90
11 Siswa 11 80
12 Siswa 12 70
13 Siswa 13 55
14 Siswa 14 85
15 Siswa 15 85
16 Siswa 16 45
17 Siswa 17 50
18 Siswa 18 30
19 Siswa 19 55
20 Siswa 20 65
21 Siswa 21 35
Pada skor hasil belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan
peneliti kepada siswa sebanyak 4 butir, siswa yang nilainya masih dibawah
KKM berjumlah 9 orang dan siswa yang nilainya sudah diatas KKM
berjumlah 13 orang.
55 90 35 70 55 45 65
80 75 80 90 85 50 55
85 70 75 80 80 30 35
Berdasarkan data diatas, maka diperoleh :
a. Skor tertinggi H = 90
b. Skor terendah L = 30
c. Menentukan total range (R) = 90 – 30 + 1 = 61
d. Menentukan banyak kelas
= 1 + 3,33 Log 21
= 1 + 4,403
= 5,403
6
= 10,17
11
f. Membuat tabel distribusi frekuensi .
tabel 4.3. distribusi frekuensi hasil belajar siswa metode Quiz Individual
Nilai
No f x x' f.x f.x' f.(x')2 Fk(b) Fk(a)
Interval
1 85 – 95 4 90 1 4 4 21 3
360
2 74 – 84 (6) 79 0 0 0 17 9
474
3 63 – 73 3 68 -1 -3 3 11 12
204
4 52 – 62 3 57 -2 -6 12 8 15
171
5 41 – 51 2 46 -3 -6 18 5 17
92
6 30 – 40 3 35 -4 -12 48 3 21
105
f.x'=-
Jumlah f=21 x' =- 9 f.x=1406 f.x'2=85
23
Hasil juga dapat ditampilkan dalam grafik poligon seperti dalam gambar 4.2.
7
6
5
frekuensi
4
3
2
1
0
85 – 95 74 – 84 63 – 73 52 – 62 41 – 51 30 – 40
interval nilai
1
.21−8
2
= 62,5 + .11
3
10,5−8
= 62,5 + .11
3
= 62,5 + 9,2
= 71,7
3. Mencari modus
𝑓𝑏
𝑀𝑜 = 𝑙 + .𝑖
𝑓𝑎 + 𝑓𝑏
3
= 62,5 + . 11
6+ 3
3
= 62,5 + . 11
9
= 66,2
4. Mencari Standar Deviasi
2 2
𝑓 . 𝑥′ 𝑓 . 𝑥′
𝑆𝐷 = 𝑖 . −
𝑁 𝑁
2
85 23
= 11 . −
21 21
= 11 . 4,05 − 1,10 2
= 11 . 4,05 − 1,21
= 11 𝑥 1,69
= 18,59
5. Mencari standar error
𝑆𝐷2
𝑆𝐸𝑀2 =
𝑁−1
18,59
=
21 − 1
18,59
=
4,47
= 4,16
4. Analisis Perbandingan Hasil Belajar Perbandingan Hasil Belajar
Siswa Yang Diajar Menggunakan Metode Pembelajaran Team Quiz
Dengan Metode Quiz Individual Di Madrasah Negeri Lesung Batu
Signifikan atau tidak Hasil Belajar Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Yang Diajar Menggunakan Metode Pembelajaran Team Quiz Dengan
Metode Quiz Individualdapat diukur dengan menggunakan teknik analisis
parametrik dengan rumus test t. Hasil ini peneliti lakukan untuk
membandingkan hasil belajar dikelas eksperimen I (variabel I) dan hasil
belajar dikelas eksperimen II (variabel II).Analisis data dimaksudkan
untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah
yang telah diajukan. Namun sebelum melakukan analisis data lebih lanjut,
maka perlu di uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Liliefors.
Setelah melakukan perhitungan dengan taraf signifikan α = 0,05, maka
diperoleh:
Pada kelas eksperimen I berdistribusi normal dengan Penerapan
metode pembelajaran Team Quizkarena dalam perhitungan didapat
𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.1314 dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,200yang berarti 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
atau 0,1314 < 0,200.
Begitu juga pada kelas eksperimen II berdistribusi normal dengan
penerapan metode pembelajaran Quiz Individual karena dalam
perhitungan didapat Lhitung = 0,0975 dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,187 yang berarti
𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,0975 < 0,187 .
Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan metode pembelajaran Team Quiz dan hasil
belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Quiz
Individual dapat dilihat di lampiran.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah data
homogen atau tidak. Dalam hal ini peneliti menggunakan uji beda
variansterbesar dibanding uji varians terkecil untuk menguji
homogenitas skor hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode
pembelajaran Team Quiz Setelah melakukan perhitungan dengan taraf
signifikan α = 0,05, maka diperoleh χ2 hitung = 1,06 dan χ2 tabel = 5,05.
= (9,82)2 + (4,16)2
= 96,43 + 17,31
= 113,74
= 10,66
e. Mencari to :
𝑀1 − 𝑀2
𝑡0 =
𝑆𝐸𝑀1 −𝑀2
87,17 − 66,95
=
10,66
20,22
=
10,66
= 1,90
f. Menginterpretasikan to dengan t1
𝐷𝑏 = 𝑁1 + 𝑁2 − 2
= 18 + 21 – 2
= 39 – 2
= 37 (konsultasi tabel nilai t)
Ternyata dalam tabel tidak ditemui db sebesar 37, karena
itu dipergunakan interpolasi untuk mencari nilai ttabel sebagai
berikut :
Pada taraf signifikasi 5% :
C = L tabel B = 37
C0 = 2,03 B0 = 35
C1 = 2,02 B1 = 40
𝐶1 − 𝐶0
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐶0 + 𝑋(𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
2,02−2,03
= 2,03 + 𝑋(37 − 35)
40−35
−0,01
= 2,03 − 𝑋(2)
5
= 2,026
Pada taraf signifikasi 1% :
C = L tabel B = 37
C0 = 2,72 B0 = 35
C1 = 2,71 B1 = 40
𝐶1 − 𝐶0
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐶0 + 𝑋(𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
2,71 − 2,72
= 2,71 + 𝑋(37 − 35)
40 − 35
−0,01
= 2,71 − 𝑋(2)
5
= 2,706
Jadi diperoleh nilai ttabel = 2,026 pada taraf signifikasi 5%
dan 2,706 pada taraf signifikasi 1%. Karena t yang diperoleh
dalam perhitungan (t0 = 1,90) lebih kecil dari pada ttabel atau
𝑡0 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis nihil diterima. Ini menunjukan bahwa
antara variabel I dan Variabel II tidak terdapat perbedaan yang
signifikan atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil
belajar antara yang menggunakan model pembelajaran Quick on
the Draw dengan metode pembelajaran Student Team Achievement
Division di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Merangin.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lesung Batu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode
pembelajaran Team Quiz dan metode pembelajaran Quiz Individual.
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen I menggunakan metode
pembelajaran Team Quiz dan pada kelas eksperimen II menggunakan metode
pembelajaranQuiz Individual. Proses pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali
pertemuan. Diakhir pertemuan diberikan tes (postest) kepada kelompok kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II . pada kelas eksperimen I berjumlah 18
siswa diperoleh hasil postest terendah 65, tertinggi 100 dengan rata-rata hitung
87,17, standar deviasi 40,44 dan standar error 9,82 . sedangkan pada kelas
eksperimen II yang berjumlah 21 siswa diperoleh hasil postest terendah 30,
tertinggi 90 dengan nilai rata-rata hitung 66,95, standar deviasi 18,59 dan standar
error 4,16.
Dari skor yang diperoleh, terlihat bahwa nilai rata-rata siswa yang
menerapkan metode pembelajaran Team Quiz lebih besar dibandingkan dengan
nilai rata-rata siswa yang menerapkan metodeQuiz Individual, yaitu 87,17 >66,95
dan standar deviasi juga lebih besar yang menggunakan metodeTeam Quiz
dibandingkan dengan yang menerapkan metode Quiz Individual yaitu 40,44 >
18,59.
Selain itu, nilai median siswa yang menerapkan metode Team Quiz juga
lebih rendah dibandingkan dengan yang menerapkan metode pembelajaran Quiz
Individual yaitu 70,5 > 71,7. Untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode
pembelajaran Team Quiz dengan metode Quiz Individual maka dilakukan
analisis data dengan menggunakan uji 𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 . Dari hasil perhitungan diperoleh
𝑡0 = 1,90 lebih kecil dari dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (baik pada taraf signifikasi 5% ataupun 1%)
pada taraf signifikasi 5% diperoleh 2,026 sedangkan pada taraf signifikasi 1%
diperoleh 2,706%.
Dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Team Quiz dengan
metode pembelajaran Quiz Individual yang merupakan 𝐻0 yang disebutkan di
bab II, diterima.
Berdasrkan pada hasil penelitian Maisaroh dan Rotrieningsih yang
dilakukan penerapan metode pembelajaran Active Learning tipe Team Quiz dapat
mengoptimalkan meningkatkan hasil belajar secara kognitif, penerapan metode
team quiz juga dapat merasangsang antusiasnya dalam belajar serta
menyenangkan bagi siswa. Metode pembelajaran ini juga menekankan kepada
aktivitas siswa secara optimal untuk memproleh hasil belajar berupa perpaduan
antara aspek kognitif. Dari Hasil belajar siswa yang dilakukan melalui uji
hipotesis, menunjukan bahwa hasil belajar materi pesawat sederhana dengan
menggunakan metode Team Quiz mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (6,17>1,71) yang menunjukkan (Ha)
diterima yang berarti bahwa terdapat efektifitas metode pembelajaran aktif tipe
team quiz terhadap hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banda
Aceh. Adapun juga penelitian Mira Hastuti, dalam penelitianya yang berjudul
„‟perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Aktif Tipe Peeer Lesson dengan Tipe Team Quis di sekolah
Menengah Pertama di Kabupaten Tebo bahwa hasil belajar siswa yang
menggunakan model Aktif Tipe Peeer Lesson pembelajaran diperoleh mean =
77,878 ; standar deviasi = 7,336 ; standar eror 2,65; sedangkan siswa yang
diajarkan dengan metode ceramah diperoleh mean = 66,743 ; standar deviasi
=4,879 ; standar eror 2,00.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai
perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran
Quick on the Draw dan metode Student Team Achievement Divsion kelas
VIII di sekolah menengah pertama 7 Merangin diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Skor hasil belajar siswa yang menggunakan model Quick on the Draw
diperoleh rata-rata sebesar 87,17.
2. Skorhasilbelajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran Student
Team Achievement Divsion diperoleh rata-rata sebesar 66,95.
3. Berdasarkanhasilanalisis data yang
diperolehpadapenelitianinididapatkanbahwa tidak terdapat perbedaan
hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Quick
On The Draw dengan ModelStudent Teams Achievement Division
(STAD) subbab bangun ruang sisi datar di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 7 Merangin dengan diperoleh nilai ttabel = 1,98 pada taraf
signifikasi 5%. Karena t yang diperoleh dalam perhitungan (t0 = 1,90)
lebih kecil dari pada ttabel atau 𝑡0 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
B. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang telah disebutkan
sebelumnya, berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan
yaitu sebagai berikut :
1. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan sebagi bahan
pertimbangan guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.
2. Guru matematika dapat menerapkan model pembelajaran Quick on the
Draw dan metode pembelajaran Student Team Achievement Division
karna kedua metode ini dapat menjadi daya tarik siswa dalam belajar.
3. Dalam belajar, hendaknya siswa lebih aktif daripada guru, sehingga
kemandirian belajar siswa dapat meningkat dan lebih baik lagi.
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
65
66
Lampiran Uji Normalitas Populasi
4. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi yang membacanya
5. Kepada pembaca diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut
pada perbandingan metode Quick on the Draw dan metode Student
Team Achievement Division disekolah yang berbeda dan pada mata
pelajaran yang berbeda pula untuk melihat keefektifan model
pembelajaran ini
DAFTAR PUSTAKA
A. Kelas VIII A
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil hingga yang terbesar
NO X F FX
1 45 2 90
2 63 1 63
3 65 1 65
4 67 1 67
5 69 1 69
6 75 2 150
7 78 3 234
8 81 2 162
9 85 4 340
10 87 1 87
Jumlah 715 18 1327
𝑓𝑋 1327
𝑋= = = 73,72
𝑁 18
NO X F FX X2 FX2
1 45 2 90 2025 4050
2 63 1 63 3969 3969
3 65 1 65 4225 4225
4 67 1 67 4489 4489
5 69 1 69 4761 4761
6 75 2 150 5625 11250
7 78 3 234 6084 18252
8 81 2 162 6561 13122
9 85 4 340 7225 28900
10 87 1 87 7569 7569
Jumlah 715 18 1327 100587
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 18 100587 − 1327 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 18 18 − 1
49637
=
306
=12,74
B. Kelas VIII B
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil hingga yang terbesar
NO X F FX
1 45 1 45
2 62 1 62
3 63 1 63
4 64 1 64
5 65 1 65
6 67 1 67
7 68 1 68
8 69 1 69
9 71 1 71
10 72 2 144
11 73 1 73
12 74 1 74
13 75 2 150
14 76 1 76
15 78 1 78
16 81 1 81
17 85 1 85
18 87 2 174
Jumlah 21 1509
𝑓𝑋 1509
𝑋= = = 71,86
𝑁 21
3. Menghitung simpangan baku skor sampel
NO X F FX X2 FX2
1 45 1 45 2025 2025
2 62 1 62 3844 3844
3 63 1 63 3969 3969
4 64 1 64 4096 4096
5 65 1 65 4225 4225
6 67 1 67 4489 4489
7 68 1 68 4624 4624
8 69 1 69 4761 4761
9 71 1 71 5041 5041
10 72 2 144 5184 10368
11 73 1 73 5329 5329
12 74 1 74 5476 5476
13 75 2 150 5625 11250
14 76 1 76 5776 5776
15 78 1 78 6084 6084
16 81 1 81 6561 6561
17 85 1 85 7225 7225
18 87 2 174 7569 15138
Jumlah 21 1509 110281
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 21 110281 − 1509 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 21 21 − 1
38820
=
402
=9,61
4. Menghitung Z dengan rumus :
𝑋1 − 𝑋 45 − 71,86
𝑍1 = = = −2,79
𝑠 9,61
5. Menentukannilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berdasarkan nilai 𝑍𝑖
𝑍1 =bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi−2,79,
kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel
nilai kritis distribusi normal diperoleh nila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0.4974.
Untukmencarinila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 𝑍2 danseterusnyamakamengikuticara
yang telahdipaparkan.
6. Menentukannilai 𝐹(𝑍𝑖 ) berdasarkan nilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika𝑍𝑖 negatif (-) maka 0.5 – 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika 𝑍𝑖 positif(+) maka 0.5 + 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑍1 = −2,79, karena nilai pada 𝑍1 adalah negatif maka mencari 𝐹 𝑍𝑖
adalah
𝐹 𝑍1 = 0.5 − 0.4974 = 0,0026
Untukmencarinilai 𝐹 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
7. Menentukannilai 𝑆 𝑍𝑖
𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 1
𝑆 𝑍𝑖 = = = 0,0476
𝑛 21
Untukmencarinilai𝑆 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
8. Mencarinilai𝐿𝑡𝑢𝑛𝑔 yang merupakan selisih dari 𝐹(𝑍𝑖 ) – 𝑆(𝑍𝑖 )
𝐿1 = 𝐹 𝑍𝑖 − 𝑆 𝑍𝑖 = 0.0026 − 0.0476 = 0.0450
Untuk mengetahui nilai 𝐿2 dan dan seterusnya dapat mengikuti cara
yang telah dipaparkan.
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
76
Lampiran Uji Normalitas Populasi
𝐶1 − 𝐶0
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐶0 + × 𝐵 − 𝐵0
𝐵1 − 𝐵0
0.173 − 0.190
= 0.190 + × 21 − 20
25 − 20
−0.017
= 0.190 + × 1
5
= 0.187
Maka di dapati nilai𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tabel nilai kritis untuk uji liliefors
yaitu 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.187.Kriteria yang telah ditentukan𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka
𝐻0 diterima atau data distribusi normal apabila 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
𝐻0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di dapat harga terbesar dari
harga mutlak selisih yaitu 𝐿16 = 0,0955dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.187 , jadi 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
C. Kelas VIII C
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengurutkan data sampel dari yang kecil hingga yang terbesar
NO X F FX
1 42 2 84
2 45 1 45
3 50 2 100
4 53 1 53
5 55 2 110
6 58 1 58
FakultasTarbiyahdanKeguruan UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi
67
(Lanjutan)
7 60 2 120
8 61 1 61
9 63 1 63
10 65 2 130
11 70 4 280
12 75 1 75
13 78 1 78
14 79 1 79
15 80 1 80
16 89 1 89
17 90 2 180
Jumlah 1113 26 1685
Untuk menghitung rata-rata menggunakan rumus :
𝑓𝑋 1685
𝑋= = = 64,81
𝑁 26
3. Menghitung simpangan baku skor sampel
No X F Fx X2 Fx2
1 42 2 84 1764 3528
2 45 1 45 2025 2025
3 50 2 100 2500 5000
4 53 1 53 2809 2809
5 55 2 110 3025 6050
6 58 1 58 3364 3364
7 60 2 120 3600 7200
8 61 1 61 3721 3721
9 63 1 63 3969 3969
10 65 2 130 4225 8450
11 70 4 280 4900 19600
12 75 1 75 5625 5625
13 78 1 78 6084 6084
14 79 1 79 6241 6241
15 80 1 80 6400 6400
16 89 1 89 7921 7921
17 90 2 180 8100 16200
Jumlah 1113 26 1685 114187
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 26 114187 − 1685 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 26 26 − 1
49637
=
306
=12,74
4. Menghitung Z dengan rumus :
𝑋1 − 𝑋 42 − 64,81
𝑍1 = = = −1,62
𝑠 12,74
5. Menentukannilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berdasarkan nilai 𝑍𝑖
𝑍1 =bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi−1,62,
kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel
nilai kritis distribusi normal diperoleh nila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,4474.
Untukmencarinila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 𝑍2 danseterusnyamakamengikuticara
yang telahdipaparkan.
6. Menentukannilai 𝐹(𝑍𝑖 ) berdasarkan nilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika𝑍𝑖 negatif (-) maka 0.5 – 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika 𝑍𝑖 positif(+) maka 0.5 + 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑍1 = −2,79, karena nilai pada 𝑍1 adalah negatif maka mencari 𝐹 𝑍𝑖
adalah
𝐹 𝑍1 = 0.5 − 0.4474 = 0,9474
Untukmencarinilai 𝐹 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
7. Menentukannilai 𝑆 𝑍𝑖
𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 1
𝑆 𝑍𝑖 = = = 0,0385
𝑛 26
Untukmencarinilai𝑆 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
8. Mencarinilai𝐿𝑡𝑢𝑛𝑔 yang merupakan selisih dari 𝐹(𝑍𝑖 ) – 𝑆(𝑍𝑖 )
𝐿1 = 𝐹 𝑍𝑖 − 𝑆 𝑍𝑖 = 0.9474 − 0.0385 = 0.9089
Untuk mengetahui nilai 𝐿2 dan dan seterusnya dapat mengikuti cara
yang telah dipaparkan.
0,012
= 0,173 + 𝑋(1)
5
= 0,037
Maka di dapati nilai𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tabel nilai kritis untuk uji liliefors
yaitu 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,037.Kriteria yang telah ditentukan𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,
maka 𝐻0 diterima atau data distribusi normal apabila 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
maka 𝐻0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di dapat harga terbesar
dari harga mutlak selisih yaitu 𝐿1 = 0,9089dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,037 , jadi
𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat disimpulkan data berdistribusi tidak
normal.
D. Kelas VIII A
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
10. Mengurutkan data sampel dari yang kecil hingga yang terbesar
NO X F FX
1 45 2 90
2 63 1 63
3 65 1 65
4 67 1 67
5 69 1 69
6 75 2 150
7 78 3 234
8 81 2 162
9 85 4 340
10 87 1 87
Jumlah 715 18 1327
Untuk menghitung rata-rata menggunakan rumus :
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
79
Lamfpiran Uji Normalitas Populasi
𝑓𝑋 1327
𝑋= = = 73,72
𝑁 18
NO X F FX X2 FX2
1 45 2 90 2025 4050
2 63 1 63 3969 3969
3 65 1 65 4225 4225
4 67 1 67 4489 4489
5 69 1 69 4761 4761
6 75 2 150 5625 11250
7 78 3 234 6084 18252
8 81 2 162 6561 13122
9 85 4 340 7225 28900
10 87 1 87 7569 7569
Jumlah 715 18 1327 100587
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 18 100587 − 1327 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 18 18 − 1
49637
=
306
=12,74
Makadidapatinilai𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 padatabelnilaikritisuntukujililieforsyaitu
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.200
Kriteria yang telahditentukan 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima
atau data distribusi normal apabila 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
𝐻0 ditolakatau data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di dapat harga terbesar
dari harga mutlak selisih yaitu 𝐿7 = 0,1509dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.200 , jadi
𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
E. Kelas VIII B
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
10. Mengurutkan data sampel dari yang kecil hingga yang terbesar
NO X F FX
1 45 1 45
2 62 1 62
3 63 1 63
4 64 1 64
5 65 1 65
6 67 1 67
7 68 1 68
8 69 1 69
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
83
Lamfpiran Uji Normalitas Populasi
9 71 1 71
10 72 2 144
11 73 1 73
12 74 1 74
13 75 2 150
14 76 1 76
15 78 1 78
16 81 1 81
17 85 1 85
18 87 2 174
Jumlah 21 1509
𝑓𝑋 1509
𝑋= = = 71,86
𝑁 21
12. Menghitung simpangan baku skor sampel
NO X F FX X2 FX2
1 45 1 45 2025 2025
2 62 1 62 3844 3844
3 63 1 63 3969 3969
4 64 1 64 4096 4096
5 65 1 65 4225 4225
6 67 1 67 4489 4489
7 68 1 68 4624 4624
8 69 1 69 4761 4761
9 71 1 71 5041 5041
10 72 2 144 5184 10368
11 73 1 73 5329 5329
12 74 1 74 5476 5476
13 75 2 150 5625 11250
14 76 1 76 5776 5776
15 78 1 78 6084 6084
16 81 1 81 6561 6561
17 85 1 85 7225 7225
18 87 2 174 7569 15138
Jumlah 21 1509 110281
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 21 110281 − 1509 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 21 21 − 1
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
84
Lamfpiran Uji Normalitas Populasi
38820
=
402
=9,61
13. Menghitung Z dengan rumus :
𝑋1 − 𝑋 45 − 71,86
𝑍1 = = = −2,79
𝑠 9,61
14. Menentukannilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berdasarkan nilai 𝑍𝑖
𝑍1 =bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi−2,79,
kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel
nilai kritis distribusi normal diperoleh nila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0.4974.
Untukmencarinila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 𝑍2 danseterusnyamakamengikuticara
yang telahdipaparkan.
15. Menentukannilai 𝐹(𝑍𝑖 ) berdasarkan nilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika𝑍𝑖 negatif (-) maka 0.5 – 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika 𝑍𝑖 positif(+) maka 0.5 + 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑍1 = −2,79, karena nilai pada 𝑍1 adalah negatif maka mencari 𝐹 𝑍𝑖
adalah
𝐹 𝑍1 = 0.5 − 0.4974 = 0,0026
Untukmencarinilai 𝐹 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
16. Menentukannilai 𝑆 𝑍𝑖
𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 1
𝑆 𝑍𝑖 = = = 0,0476
𝑛 21
Untukmencarinilai𝑆 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
17. Mencarinilai𝐿𝑡𝑢𝑛𝑔 yang merupakan selisih dari 𝐹(𝑍𝑖 ) – 𝑆(𝑍𝑖 )
𝐿1 = 𝐹 𝑍𝑖 − 𝑆 𝑍𝑖 = 0.0026 − 0.0476 = 0.0450
Untuk mengetahui nilai 𝐿2 dan dan seterusnya dapat mengikuti cara
yang telah dipaparkan.
𝐵 = 21
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
86
Lamfpiran Uji Normalitas Populasi
𝐵0 = 20
𝐵1 = 25
𝐶1 − 𝐶0
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐶0 + × 𝐵 − 𝐵0
𝐵1 − 𝐵0
0.173 − 0.190
= 0.190 + × 21 − 20
25 − 20
−0.017
= 0.190 + × 1
5
= 0.187
Maka di dapati nilai𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tabel nilai kritis untuk uji liliefors
yaitu 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.187.Kriteria yang telah ditentukan𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka
𝐻0 diterima atau data distribusi normal apabila 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
𝐻0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di dapat harga terbesar dari
harga mutlak selisih yaitu 𝐿16 = 0,0955dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.187 , jadi 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
F. Kelas VIII C
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
10. Mengurutkan data sampel dari yang kecil hingga yang terbesar
NO X F FX
1 42 2 84
2 45 1 45
3 50 2 100
4 53 1 53
5 55 2 110
6 58 1 58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
88
7 60 2 120
8 61 1 61
9 63 1 63
10 65 2 130
11 70 4 280
12 75 1 75
13 78 1 78
14 79 1 79
15 80 1 80
16 89 1 89
17 90 2 180
Jumlah 1113 26 1685
Untuk menghitung rata-rata menggunakan rumus :
𝑓𝑋 1685
𝑋= = = 64,81
𝑁 26
12. Menghitung simpangan baku skor sampel
No X F Fx X2 Fx2
1 42 2 84 1764 3528
2 45 1 45 2025 2025
3 50 2 100 2500 5000
4 53 1 53 2809 2809
5 55 2 110 3025 6050
6 58 1 58 3364 3364
7 60 2 120 3600 7200
8 61 1 61 3721 3721
9 63 1 63 3969 3969
10 65 2 130 4225 8450
11 70 4 280 4900 19600
12 75 1 75 5625 5625
13 78 1 78 6084 6084
14 79 1 79 6241 6241
15 80 1 80 6400 6400
16 89 1 89 7921 7921
17 90 2 180 8100 16200
Jumlah 1113 26 1685 114187
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 26 114187 − 1685 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 26 26 − 1
49637
=
306
=12,74
13. Menghitung Z dengan rumus :
𝑋1 − 𝑋 42 − 64,81
𝑍1 = = = −1,62
𝑠 12,74
14. Menentukannilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berdasarkan nilai 𝑍𝑖
𝑍1 =bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi−1,62,
kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel
nilai kritis distribusi normal diperoleh nila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,4474.
Untukmencarinila 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 𝑍2 danseterusnyamakamengikuticara
yang telahdipaparkan.
15. Menentukannilai 𝐹(𝑍𝑖 ) berdasarkan nilai 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika𝑍𝑖 negatif (-) maka 0.5 – 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika 𝑍𝑖 positif(+) maka 0.5 + 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑍1 = −2,79, karena nilai pada 𝑍1 adalah negatif maka mencari 𝐹 𝑍𝑖
adalah
𝐹 𝑍1 = 0.5 − 0.4474 = 0,9474
Untukmencarinilai 𝐹 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
16. Menentukannilai 𝑆 𝑍𝑖
𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 1
𝑆 𝑍𝑖 = = = 0,0385
𝑛 26
Untukmencarinilai𝑆 𝑍2 dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
17. Mencarinilai𝐿𝑡𝑢𝑛𝑔 yang merupakan selisih dari 𝐹(𝑍𝑖 ) – 𝑆(𝑍𝑖 )
𝐿1 = 𝐹 𝑍𝑖 − 𝑆 𝑍𝑖 = 0.9474 − 0.0385 = 0.9089
Untuk mengetahui nilai 𝐿2 dan dan seterusnya dapat mengikuti cara
yang telah dipaparkan.
ꟾ Fzi – Szi
No X Zi Ztabel Fzi F(Kum) S(Zi) ꟾ
1 42 -1,61528 0,4474 0,9474 1 0,038462 0,908938
2 42 -1,61528 0,4474 0,9474 2 0,076923 0,870477
3 45 -1,40281 0,4192 0,9192 3 0,115385 0,803815
4 50 -1,0487 0,3531 0,8531 4 0,153846 0,699254
5 50 -1,0487 0,3531 0,8531 5 0,192308 0,660792
6 53 -0,83624 0,2996 0,7996 6 0,230769 0,568831
7 55 -0,6946 0,2549 0,7549 7 0,269231 0,485669
8 55 -0,6946 0,2549 0,7549 8 0,307692 0,447208
9 58 -0,48213 0,1844 0,6844 9 0,346154 0,338246
10 60 -0,34049 0,1331 0,6331 10 0,384615 0,248485
11 60 -0,34049 0,1331 0,6331 11 0,423077 0,210023
12 61 -0,26967 0,1064 0,6064 12 0,461538 0,144862
13 63 -0,12802 0,0157 0,5157 13 0,5 0,0157
14 65 0,01362 0,004 0,496 14 0,538462 -0,04246
15 65 0,01362 0,004 0,496 15 0,576923 -0,08092
16 70 0,367727 0,1443 0,3557 16 0,615385 -0,25968
17 70 0,367727 0,1443 0,3557 17 0,653846 -0,29815
18 70 0,367727 0,1443 0,3557 18 0,692308 -0,33661
19 70 0,376773 0,1443 0,3557 19 0,730769 -0,37507
20 75 0,721835 0,2642 0,2358 20 0,769231 -0,53343
21 78 0,934299 0,3238 0,1762 21 0,807692 -0,63149
22 79 1,005121 0,3438 0,1562 22 0,846154 -0,68995
23 80 1,075942 0,3577 0,1423 23 0,884615 -0,74232
24 89 1,713336 0,4564 0,0436 24 0,923077 -0,87948
25 90 1,784158 0,4625 0,0375 25 0,961538 -0,92404
26 90 1,784158 0,4625 0,0375 26 1 -0,9625
0,161 − 0,173
= 0,173 + 𝑋(26 − 25)
30 − 25
0,012
= 0,173 + 𝑋(1)
5
= 0,037
Maka di dapati nilai𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tabel nilai kritis untuk uji liliefors
yaitu 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,037.Kriteria yang telah ditentukan𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,
maka 𝐻0 diterima atau data distribusi normal apabila 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
maka 𝐻0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di dapat harga terbesar
dari harga mutlak selisih yaitu 𝐿1 = 0,9089dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,037 , jadi
𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat disimpulkan data berdistribusi tidak
normal.
No X X2
1 45 2025
2 62 3844
3 63 3969
4 64 4096
5 65 4225
6 67 4489
7 68 4624
8 69 4761
9 71 5041
10 72 5184
11 73 5329
12 74 5476
13 75 5625
14 76 5776
15 78 6084
16 81 6561
17 85 7225
18 87 7569
Jumlah 1275 91903
Menghitung varians :
𝑁 𝑋2 − 𝑋 2
𝑆𝑋 2 =
𝑁 𝑁−1
18 91903 − 1275 2
𝑆𝑋 2 =
18 17
1654254 − 1625625
𝑆𝑋 2 =
306
28629
𝑆𝑋 2 =
306
𝑆𝑋 2 = 9,641
NO X X2
1 45 2025
2 62 3844
3 63 3969
4 64 4096
5 65 4225
6 67 4489
7 68 4624
8 69 4761
9 71 5041
10 72 5184
11 72 5184
12 73 5329
13 74 5476
14 75 5625
15 75 5625
16 76 5776
17 78 6084
18 81 6561
19 85 7225
20 87 7569
21 87 7569
Jumlah 1509 110281
Menghitung Varians :
𝑁 𝑋2 − 𝑋 2
𝑆𝑋 2 =
𝑁 𝑁−1
21 . 110281 − 15092
𝑆𝑋 2 =
21.20
2315901 − 2277081
𝑆𝑋 2 =
420
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
100
Lampiran uji Normalitas Data
38820
𝑆𝑋 2 =
420
𝑆𝑋 2 = 9,61
Mencari F Hitung :
𝑆𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑆𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙
9,64
𝐹=
9,61
𝐹 = 1,003
Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,00 dan dari grafik
daftar distribusi F dengan dk pembilang = 21-1 = 20. Dk penyebut = 18-1
= 17. Dan α = 0.05 dan F tabel = 2,23. Tampak bahwa F hitung < F tabel.
Hal ini berarti data variabel XI dan XIIhomogen.
No X X2
1 45 2025
2 62 3844
3 63 3969
4 64 4096
5 65 4225
6 67 4489
7 68 4624
8 69 4761
9 71 5041
10 72 5184
11 73 5329
12 74 5476
13 75 5625
14 76 5776
15 78 6084
16 81 6561
17 85 7225
18 87 7569
Jumlah 1275 91903
Menghitung varians :
𝑁 𝑋2 − 𝑋 2
𝑆𝑋 2 =
𝑁 𝑁−1
18 91903 − 1275 2
𝑆𝑋 2 =
18 17
1654254 − 1625625
𝑆𝑋 2 =
306
28629
𝑆𝑋 2 =
306
𝑆𝑋 2 = 9,641
NO X X2
1 45 2025
2 62 3844
3 63 3969
4 64 4096
5 65 4225
6 67 4489
7 68 4624
8 69 4761
9 71 5041
10 72 5184
11 72 5184
12 73 5329
13 74 5476
14 75 5625
15 75 5625
16 76 5776
17 78 6084
18 81 6561
19 85 7225
20 87 7569
21 87 7569
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
103
Lampiran uji Normalitas Data
21 . 110281 − 15092
𝑆𝑋 2 =
21.20
2315901 − 2277081
𝑆𝑋 2 =
420
38820
𝑆𝑋 2 =
420
𝑆𝑋 2 = 9,61
Mencari F Hitung :
𝑆𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑆𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙
9,64
𝐹=
9,61
𝐹 = 1,003
Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,00 dan dari grafik
daftar distribusi F dengan dk pembilang = 21-1 = 20. Dk penyebut = 18-1
= 17. Dan α = 0.05 dan F tabel = 2,23. Tampak bahwa F hitung < F tabel.
Hal ini berarti data variabel XI dan XIIhomogen.
UjiNormalitas Data
Ujinormalitas data
dilakukandenganmenggunakanrumusujililiefors.Langkah-
langkahujinormalitasuntukvariabel model pembelajaranTeam Quiz dan Quiz
Individual Kemampuan Pemecahan Masalah matematikapadapokokbahasan
Limas dan Prisma
Mencari rata-rata
𝑓𝑋 1575
𝑋= = = 87,5
𝑁 18
Mencarisimpanganbaku (s)
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 18 139925 − 1575 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 18 18 − 1
38025
=
306
=11,15
Jadi, diketahui:
Rata-rata 𝑋 = 87,5
Simpangan baku (s) = 11,15
Tabel
Mencari rata-rata
𝑓𝑋 1545
𝑋= = = 73,57
𝑁 21
Mencarisimpanganbaku (s)
𝑁 𝑓𝑋 2 − 𝑓𝑋 2 21 116475 − 1545 2
𝑠= =
𝑁 𝑁−1 21 21 − 1
58950
=
420
=11,85
Jadi, diketahui:
Rata-rata 𝑋 = 73,57
Simpangan baku (s) = 11,85
Tabel
𝐶 = 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐶0 = 0.190
𝐶1 = 0.173
𝐵 = 21
𝐵0 = 20
𝐵1 = 25
𝐶1 − 𝐶0
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐶0 + × 𝐵 − 𝐵0
𝐵1 − 𝐵0
0.173 − 0.190
= 0.190 + × 21 − 20
25 − 20
−0.017
= 0.190 + × 1
5
= 0.187
Maka di dapati nilai𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tabel nilai kritis untuk uji liliefors
yaitu 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.187.Kriteria yang telah ditentukan𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka
𝐻0 diterima atau data distribusi normal apabila 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
𝐻0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan yang
telah dilakukan di dapat harga terbesar dari harga mutlak selisih yaitu 𝐿7 =
0,0975dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.187 , jadi 𝐿𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat disimpulkan
data berdistribusi normal.
TABEL
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR :
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Mensyukuri karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar menentukan luas
permukaan prisma dan luas
2. Memiliki sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa
lain dan atau guru
3. Memiliki sikap ketertarikan terhadap matematika
4. Menghitung r luas permukaan dan volume prisma dan limas
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Prisma
Gambar 1 berikut ini merupakan beberapa contoh prisma. Setiap
prisma dibatasi oleh dua bidang berhadapan yang sama dan sebangun atau
kongruen (memiliki bentuk dan ukuran yang sama) dan sejajar. Pada
gambar tersebut, bidang-bidang yang saling sejajar dan kongruen ditandai
dengan arsiran, sedangkan bidang-bidang lainnya berpotongan menurut
garis –garis yang sejajar, sehingga terdapat rusuk-rusuk yang sejajar.
Gambar 1
Prisma diberi nama berdasarkan bentuk segi-n pada bidang alas ataun
bidang atasnya. Gambar 1(a) adalah prisma segi empat, karena alasnya
berbentuk segi empat. Sedangkan Gambar 1(b) dan (c) masing-masing
disebut prisma segitiga dan prisma segi lima. Rusuk-rusuk prisma pada
Gambar 1(a), (b), dan (c) tegak lurus terhadap bidang alas maupun bidang
atas, sehingga prisma-prisma tersebut disebut prisma tegak.Gambar 1(d)
disebut prisma condong atau prisma miring.
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berhadapan yang
sama dan sebangun atau (kongruen) dan sejajar, serta bidang-bidang lain yang
berpotongan menurut rusuk-rusuk yang sejajar.
Karena pada prisma tegak, rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus dengan alas,
maka bidang-bidang tegak prisma berbentuk persegi panjang.Luas
permukaan prisma diperoleh dengan menjumlahkan luas bidang-bidang
pada permukaannya, yaitu sebagai berikut.
Volume prisma
Pengertian Limas
Gambar 3 berikut ini adalah beberapa contoh limas.Setiap limas
dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas dan
beberapa buah segitiga sebagai bidang tegak yang titik puncaknya
bertemu pada satu titik. Limas diberi nama berdasarkan bentuk segi-n
pada bidang alasnya. Gambar 3(a) adalah limas segi empat.Gambar
3(b) dan 3(c) masing-masing adalah limas segi enam dan limas
segitiga.
Luas permukaan limas= luas alas + jumlah luas segitiga bidang tegak
Volume limas
Volume limas dapat ditemukan menggunakan kubus.Diagonal
diagonal kubus bertemu di satu titik.Di dalam kubus terbentuk enam
buah limas sehingga perpotongan diagonal-diagonal ruang
kubusmenjadi titik puncak limas.
𝟏
Volome limas = 𝟐Volome kubus
bangun datar.
1
Ll= ×𝑎×𝑡 ×2
2
Lll = 𝑝 × 𝑙
Llll= 𝑝 × 𝑙
Llv= 𝑝 × 𝑙
Melaksanakan rencana
penyelesaian mencari luas
masing-masing bangun
𝑡 = 𝐴𝐶 2 − 𝑂𝐶 2
𝑡 = 2.5 2 − 2 2
𝑡 = (2.25)
𝑡 = 1.5
1
Ll= 2 × 𝑎 × 𝑡 × 2
4. PENILAIAN
1. Jenis /teknik penilaian: tes essay
Aspek yang Waktu
No Tehnik Penilaian Penilaian
diamati/dinilai
1. Sikap bersyukur Penilaian diri
Siswandi
Lampiran 1(LKS 1)
Lembar Kerja siswa 1
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
Kelas :
Petunjuk :Bacalah dan kerjakan
Waktu : 10 Menit
SOAL:
1. Piramida yang paling terkenal berada di Mesir. Piramida yang paling
besar, luas bagian alasya 756 kaki persegi dan tingginya adalah 451 kaki.
Berapa kaki kubikkah material yang dibutuhkan untuk membangun
piramida tersebut?
2. Ayah mengisi aquarium berbentuk kubus (prisma segiempat) dengan
volume 125000 cm3Ayah ingin memindahkan air kedalam wadah ber
Lampiran 1(LKS 2)
Lembar Kerja siswa 2
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
Kelas :
Petunjuk :Bacalah dan kerjakan
Waktu : 10 Menit
SOAL:
Lampiran 3
PENILAIAN SIKAP
Jumlah
Kriteria :
Skor 1 jika tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
Skor 2 jika kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 jika sering melakukan sesuai pernyataan
Skor 4 jika selalu melakukan sesuai pernyataan
b. Penilaian Diri :
T K S S
No Pernyataan
P D R L
KI 1 sikap spiritual
1 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu kegiatan
2 Saya memberi salam sebelum dan sesudah
mengungkapkan pendapat di depan umum
Jumlah
Kriteria penilaian:
TP (1) : tidak pernah melakukan
KD (2) : kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
SR(3) :sering melakukan sesuai pernyataan tetapi kadang tidak
melakukan
SL (4) : selalu melakukan sesuai pernyataan
PENILAIAN PENGETAHUAN
No
No Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Skor
Soal
Skor maksimal 15
Skor minimal 0
Skor maksimal 15
Skor minimal 0
Jawaban salah 1
Skor maksimal 15
Skor minimal 0
Jawaban salah 1
Skor maksimal 15
Skor minimal 0
Jawaban salah 1
Skor maksimal 15
Skor minimal 0
E. KOMPETENSI INTI :
4. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
5. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
6. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
G. TUJUAN PEMBELAJARAN :
5. Mensyukuri karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui belajar menentukan luas
permukaan kubus dan balok
6. Memiliki sikap ingin tahu yang ditandai dengan bertanya kepada siswa
lain dan atau guru
H. MATERI PEMBELAJARAN
Menemukan Luas Permuakaan Prisma dan Limas:
Gambar 1 berikut ini merupakan beberapa contoh prisma. Setiap
prisma dibatasi oleh dua bidang berhadapan yang sama dan sebangun
atau kongruen (memiliki bentuk dan ukuran yang sama) dan sejajar. Pada
gambar tersebut, bidang-bidang yang saling sejajar dan kongruen ditandai
dengan arsiran, sedangkan bidang-bidang lainnya berpotongan menurut
garis –garis yang sejajar, sehingga terdapat rusuk-rusuk yang sejajar.
Gambar 1
Prisma diberi nama berdasarkan bentuk segi-n pada bidang alas ataun
bidang atasnya. Gambar 1(a) adalah prisma segi empat, karena alasnya
berbentuk segi empat. Sedangkan Gambar 1(b) dan (c) masing-masing
disebut prisma segitiga dan prisma segi lima. Rusuk-rusuk prisma pada
Gambar 1(a), (b), dan (c) tegak lurus terhadap bidang alas maupun bidang
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berhadapan yang
sama dan sebangun atau (kongruen) dan sejajar, serta bidang-bidang lain yang
berpotongan menurut rusuk-rusuk yang sejajar.
Volume limas
Volume limas dapat ditemukan menggunakan
kubus.Diagonal diagonal kubus bertemu di satu titik.Di dalam
kubus terbentuk enam buah limas sehingga perpotongan diagonal-
diagonal ruang kubus menjadi titik puncak limas.
Pengertian Limas
Gambar 3 berikut ini adalah beberapa contoh limas.Setiap limas
dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas dan
beberapa buah segitiga sebagai bidang tegak yang titik puncaknya
bertemu pada satu titik. Limas diberi nama berdasarkan bentuk segi-n
pada bidang alasnya. Gambar 3(a) adalah limas segi empat.Gambar
3(b) dan 3(c) masing-masing adalah limas segi enam dan limas
segitiga.
Volume limas
Volume limas dapat ditemukan menggunakan
kubus.Diagonal diagonal kubus bertemu di satu titik.Di dalam
kubus terbentuk enam buah limas sehingga perpotongan diagonal-
diagonal ruang kubusmenjadi titik puncak limas.
𝟏
Volume limas = 𝟑La x t
I. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Kooperatif
6. Metode : Quis Individual
J. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
4. Media : model prisma dan limasdari coklat dan lembar kerja
siswa
5. Alat : coklat
6. Sumber belajar : lembar kerja siswa dan buku paket
K. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKA
PEMBELAJARAN Kegiatan Guru Kegiatan Siswa SI
WAKTU
dimiliki
sebelumnya
Fase 4
Mengecek pemahaman
luas masing-masing
bangun Karena alas
cokelat berbentuk
segitiga sama kaki,
maka kita cari tinggi
alasnya terlebih dahulu,
yaitu :
𝑡 = 𝐴𝐶 2 − 𝑂𝐶 2
1
Ll= ×𝑎×𝑡 ×2
2
Lll = 𝑝 × 𝑙
Llll= 𝑝 × 𝑙
Llv= 𝑝 × 𝑙
Melaksanakan rencana
penyelesaian mencari luas
masing-masing bangun
𝑡
= 𝐴𝐶 2 − 𝑂𝐶 2
𝑡 = 2.5 2 − 2 2
𝑡 = (2.25)
𝑡 = 1.5
1
Ll= 2 × 𝑎 × 𝑡 × 2
Pertemuan kedua
Fase 3 : Membimbing
pelatihan
1. membimbing siswa 1. mendengarkan dan
untuk menyimak materi dari
mengidentifikasi guru untuk memecahkan
masalah pada masalah yang dijelaskan
LKS-2 untuk quis
2. Siswa diminta 2. menyampaikan yang
untuk telah disampaikan
menyampaikan
hasil
identifikasinya.
3. menampung apa 3. Siswa mencoba
yang disampaikan menyimpulkan volume
siswa kemudian prisma dan limas
menegaskan
masalah yang
sebenarnya.
Dapatkah kalian
menemukan volume
prisma?Dapatkah
kalian menemukan
volume limas?
Fase4:Mengecek
pemahaman dan
member umpan balik
Volume limas=
1
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠
2
L. PENILAIAN
4. Jenis /teknik penilaian:
Aspek yang Waktu
No Tehnik Penilaian
diamati/dinilai Penilaian
1. Sikap bersyukur Penilaian diri
2. Sikap ingin tahu Pengamatan, Penilaian DiriKegiatan Inti dan
Penutup
3. Sikap Pengamatan, Penilaian Diri Kegiatan Inti dan
ketertarikan Penutup
4. Pengetahuan: Penugasan 1 (mengerjakan Kegiatan Inti
kemampuan latihan)
menentukan luas Penugasan 2 (mengerjakan Awal pertemuan
permukaan kubus mengambar jaring-jaring berikutnya
dan balok kubus dan balok yang
berbeda)
Lampiran 1 ( LKS- 1)
alasnya berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi alas segitiganya
4 cm dan kedua sisi kakinya 2.5 cm. Jika diketahui luas permukaan
bungkus coklat 96 cm2. Tentukan volume enting-enting tersebut!
2. Sebuah alat peraga berbentuk limas segiempat dibuat dari kertas warna
seperti gambar di bawah ini. Diketahui panjang rusuk alasnya 6 cm, dan
luas permukaan alat peraga tersebut 96cm2Tentukan volume alat peraga
bangun tersebut
Lampiran 1 ( LKS- 1)
Waktu : 25 Menit
Petunjuk : Kerjakan dan Selesaikan soal dibawah ini
1. Sebuah jam duduk digital berbentuk limas dengan alas persegi, panjang
rusuk alasnya 12 cm, dan diketahui luas permukaan bangun limas tersebut
adalah 384 cm2Tentukan volume jam yang berbentuk limas tersebut!
Lampiran 3
PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 1 jika selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 2 jika sering melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 jika kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
Skor 4 jika tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
e. Penilaian Diri :
S S K T
No Pernyataan
L R D P
KI 1 sikap spiritual
1 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu kegiatan
2 Saya memberi salam sebelum dan sesudah
mengungkapkan pendapat di depan umum
3 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan
Ulangan dan mengerjakan tugas.
KI 2 sikap sosial ingin tahu
6 Saya bertanya kepada teman atau guru jika
mengalami kesulitan
7 Saya membaca buku sumber lain untuk
menambah pengetahun
Jumlah
Kriteria penilaian:
SL(1) : selalu melakukan sesuai pernyataan
SR (2) : sering melakukan sesuai pernyataan tetapi kadang tidak
melakukan
KD (3) : kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
TP (4) : tidak pernah melakukan
f. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
Nama siswa yang dinilai : ............................
Kelas/ Mata Pelajaran : VIII/Matematika
Tanggal Mengisi : ………………………….
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Peduli terhadap kesulitan teman lain
2 Tekun (sungguh-sungguh) dalam menyelesaikan
tugas
3 Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas
4 Percaya diri dalam menyelesaikan tugas
5 Santun dalam menyampaikan pendapat
JUMLAH
Keterangan:
1 = selalu melakukan sesuai pernyataan
2 = sering melakukan sesuai pernyataan tapi kadang tidak melakukan
3 = kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
4 = tidak pernah melakukan
Status sikap :
Sangat Baik jika 15 < Jumlah Skor ≤ 20,
Baik jika 10 < Jumlah Skor ≤ 15,
Cukup jika 5 < Jumlah Skor ≤ 10,
Kurang jika 0 < Jumlah Skor ≤ 5.
PENILAIAN PENGETAHUAN
2. Sebuah alat peraga berbentuk limas segiempat dibuat dari kertas warna
seperti gambar di bawah ini. Diketahui panjang rusuk alasnya 6 cm, dan
luas permukaan alat peraga tersebut 96cm2Tentukan volume alat peraga
bangun tersebut
3. Sebuah jam duduk digital berbentuk limas dengan alas persegi, panjang
rusuk alasnya 12 cm, dan diketahui luas permukaan bangun limas tersebut
adalah 384 cm2Tentukan volume jam yang berbentuk limas tersebut!
Kunci jawaban :
Jawab:
No
No Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Skor
Soal
1 Menuliskan seluruh apa yang diketahui 4
Pemahaman yaitu luas alas dan sisi tegak
terhadap konsep
1 Menuliskan sebagian apa yang diketahui 3
luas permukaan
Menuliskan tetapi tidak yang diketahui 1
prisma
Tidak ada respon/jawaban 0
Langkah-langkah pengerjaan seluruhnya 4
benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 3
2 Proses perhitungan besar benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 1
kecil benar
Tidak ada respon/jawaban 0
Jawaban benar nilainya maupun satuan 4
Kebenaran jawaban Jawaban sebagian hampir benar 3
3
akhir Jawaban salah 1
Tidak ada respon/jawaban 0
Skor maksimal 25
Skor minimal 0
Skor minimal 0
3 1 Pemahaman Menuliskan seluruh apa yang diketahui 4
terhadap konsep tentang luas prisma
volume prisma Langkah-langkah pengerjaan sebagian 3
besar benar
Menuliskan tetapi tidak yang diketahui 1
Tidak ada respon/jawaban 0
2 Proses perhitungan Langkah-langkah pengerjaan seluruhnya 4
benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 3
besar benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 1
kecil benar
Tidak ada respon/jawaban 0
3 Kebenaran jawaban Jawaban benar nilainya maupun satuan 4
akhir Jawaban sebagian hampir benar 3
Jawaban salah 1
Tidak ada respon/jawaban 0
Skor maksimal 25
Skor minimal 0
4 1 Pemahaman Menuliskan seluruh apa yang diketahui 4
terhadap konsep yaitu panjang, lebar, tinggi.
volume limas Menuliskan sebagian apa yang diketahui 3
dengan benar
Menuliskan tetapi salah 1
Tidak ada respon/jawaban 0
2 Proses perhitungan Langkah-langkah pengerjaan seluruhnya 4
benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 3
besar benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 1
kecil benar
Tidak ada respon/jawaban 0
3 Kebenaran jawaban Jawaban benar nilainya maupun satuan 5
akhir Jawaban sebagian hampir benar 3
Jawaban salah 1
Tidak ada respon/jawaban 0
Skor maksimal 25
Skor minimal 0
5. 1 Pemahaman Menuliskan seluruh apa yang diketahui 5
terhadap konsep yaitu panjang, lebar, tinggi.
luas permukaan
prisma
Menuliskan sebagian apa yang 3
diketahuidengan benar
Menuliskan tetapi salah 1
Tidak ada respon/jawaban 0
2 Proses perhitungan Langkah-langkah pengerjaan seluruhnya 4
benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 3
besar benar
Langkah-langkah pengerjaan sebagian 1
kecil benar
Tidak ada respon/jawaban 0
3 Kebenaran jawaban Jawaban benar nilainya maupun satuan 5
akhir Jawaban sebagian hampir benar 3
Jawaban salah 1
Tidak ada respon/jawaban 0
Skor maksimal 25
Skor minimal 0
Dokumentasi Penelitian
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Pajri
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat,tgl lahir : LesungBatu, 24 Febuari 1997
Alamat : Jl.Sumatra Selatan KabmurataraKecRawasUlu, Ds
LesungBatu
Pengalaman-pengalaman
Pendidikan Formal :
1. SDN 3 Lesung Batu :Tamat Tahun 2010
2. Mts N Lesung Batu :Tamat Tahun 2013
3. SMA N Surulangun :Tamat Tahun 2105
4. S1 Jurusan Pendidikan Matematika :Tamat Tahun 2019
UIN STS Jambi
Pengalaman Organisai :
1. IMMATIK
Motto Hidup
“sukses kita adalah doa, keringat dan air mata orang tua bersyukur dan selalu
berbaktilah kita pada keduanya maka kesuksesan di tangan “.
Pajri