Anda di halaman 1dari 22

F.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

LEMBAR KERJA MAHASISWA


(LKM 1)

INTEGRAL TAK TENTU

Nama Mata Kuliah : Kalkulus Integral


Kode/SKS : KPM1209/3 SKS
Prasyarat : Kalkulus Diferensial
Pembina Mata Kuliah : Drs. Suharto, M.Kes.
Randi Pratama M., S.Pd., M.Pd

Capaian Pembelajaran:
Dengan berdiskusi, mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan
integral tak tentu.

Petunjuk Penggunaan Lembar Kerja:


1. Bacalah LKM ini dengan teliti dan cermat.
2. Tulislah nama kelompok pada tempat yang disediakan.
3. Diskusikan/kerjakan soal latihan yang disediakan secara kelompok.

KELOMPOK: ..........
Nama Anggota Kelompok:
1. ...............................................................................
2. ...............................................................................
3. ...............................................................................
4. ...............................................................................
5. ...............................................................................

28
Diberikan suatu fungsi f dengan rumus y = f(x) terturunkan pada sitiap x didalam
domainnya, maka didapat suatu fungs i dengan rumus y = f’(x) , sebagai contoh;

y = f(x) y  = f (x)
a. y X2
1 3
3 x
b. y X2
3
1
3 x 1
c. y X2
3
1
3 x 2
d. y X2
3
1
3 x C
Silahkan diisikan nilai f’ (x) tersebut di atas, seba;iknya bila diberikan suatu fungsi g
dengan ; y = g(x) = f (x) akan dapat dicari fungsi mula-mula yaitu f dengan rumus y
= f(x). Proses mendapatkan f(x) dari g = f (x) yang diberikan disebut melakukan
integral.
Jadi integral dari g(x) = f (x)= x2 dapat ditulis  g(x) dx =  f (x) dx =  x2 dx
Oleh Leibniz. Bagaimanakah hasilnya. Perhatikan pross di atas, hasilnya adalah
y x atau y  x  1 atau y 
3 3 3
1
3
1
3
1
3 x  2 . secara umum akan ditulis sebagai

berikut;

 x2 dx = 1
3 x + c ,dimana ; c = konstanta integrasi,  notasi integral; y = g(x) adalah
3

integran.

Definisi 1
Integral tak tentu

𝑑𝑓
⏟𝑔(𝑥)𝑑𝑥 =  𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥) + 𝐶 ⏟
𝑑𝑥
= 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑔(𝑥_

p q

dimana ; g(x) disebut integran, ( bentuk biimplikasi; p ↔ q


Akibat dari definisi di atas, terdapat 2 hal penting yang perlu anda ingat :

i.  g ( x ) dx   f ' ( x ) dx  f ( x )  C , x  D g

d (  g ( x ) dx) d ( f ( x)  C )
ii.   g ( x )  f ' ( x ), x  D g
dx dx
Rumus.
Bila y = xn maka y  = n xn - 1 (aturan pangkat untuk turunan) dimana n
bilangan rasional dan n ≠ -1, dan bila y = xn+1 maka y  = (n+1) xn+1 dengan
n 1
x
 x dx 
n
demikian diperoleh  C , disebut sebagai aturan pangkat
n 1
untuk integral.

29
Berlaku untuk n bila rasional.

Permasalahan pada aturan ini :


n 1 n 1
x x
 x dx   C , sebab - - -  D(
n
+ C) = xn.
n 1 n 1

Contoh:
 x3 dx = ¼ x4 + c

 x1/2 dx = 2/3 x 3/2 + C, sebab D(2/3 x 3/2 + C) = 2/3 .3/2 x1/2 = x1/2


1
x-3 dx = 1/-2 x-2 + c = - ½ 𝑥 2 + C

2. Bagaimanakah untuk n = 0 ?  x0 dx =  1 dx = x + C bila x ≠ 0 


sebab D(x + C)/dx = 1
3. Bagaimnakah untuk n = -1 ?
 
𝟏
x-1 dx = dx = ln x + c atau ln|x| + c rumus
𝒙

Sebab d( ln x + c )/ dx = 1/x ( tidak terkait dengan rumus di atas )

4. Bagaimanakah bila n bilangan real ?


Catatan:
Bila n = 0 untuk x ≠ 0 , maka  dx  xC
dy 1 1
Bila y = ln x →  , sehingga
dx x  x dx = ln x + C

Contoh
5
1
 x 4 dx 
5
x C

Sifat-Sifat:
Andaikan f dan g terintegralkan tak tertentu dan andaikan k dan l adalah
konstanta, maka
 [k f(x) + l g(x)] dx = k  f(x) dx + l  g(x) dx
disebut sifat kelinieran integral tak tentu
Contoh;

 5x dx  5 x 4 dx  .
4
5. 1/5 . x5 + c = x5 + c

Rumus ;
1.  [f(x) g(x) + g(x) f (x)] dx = f(x) g(x) + C,

30
Bukti
Contoh,
2
x
Hitung (  2x x  1) dx
2 x 1
Jawab.
1
f(x) = x2 dan g(x) = √𝑥 − 1 ; f’(x) = 2x serta g’(x) =
2 x 1
Jadi
2
x 2
(  2x x  1) dx  x x 1  C
2 x 1

2. Andaikan g adalah fungsi yang terdiferensialkan dan anggaplah F antiturunan dari f.


Kemudian u = g(x),

 f ( g ( x)) g ' ( x) dx   f (u) du  F (u)  C  F ( g ( x))  C


Aturan pangkat untuk integral digeneralisir sbb:

1
 ( f (x) )r. f ’ (x) .dx = (𝑓(𝑥))𝑟+1 + C’ , dimana r ≠ -1
𝑟+1

Contoh,
 (1  2 x
3 5
Hitung ) x 2 dx
Jawab,
f (x) = 1  2 x 3 , maka f ‘ (x) = - 6 x2, sehingga,
3 5 1 1
 (1  2 x ) 6 (6 x )dx  6  (1  2 x ) (6 x )dx
2 3 5 2

−1
= 36 (1 − 2𝑥 3 )6 + C
Atau
1
Misal u = 1  2 x 3 , maka du = - 6 x2 dx atau x2 dx = du, sehingga
−6

1 1 1 6
 (1  2 x ) x 2 dx   u 5 du   u 5 du  u C
3 5

6 6  36

−1
= (1 − 2𝑥 3 ) 6
36

Selesaikan;
3
∫ 2𝑥 3 + (3x) 2 dx = . . .

31
∫ √2𝑥 + 1 dx = . . .

5
∫ 2x3 + 5x – 2 + 4𝑥 3 dx
𝑥
∫3 dx
√1−3𝑥 2
3. Pengintegralan Parsial
Pengintegralan yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan metode
substitusi, misalnya bentuk integran yang merupakan perkalian dari dua fungsi
transenden maka teknik integrasi yang digunakan adalah dengan menggunakan
integral Parsial :
Y = u.v  d(u.v) = v du + u dv bila diintegralkan maka
∫ 𝑑(𝑢. 𝑣) =∫ 𝑣 𝑑𝑢 + ∫ 𝑢 𝑑𝑣
u.v =∫ 𝑣 𝑑𝑢 + ∫ 𝑢 𝑑𝑣

Jadi ∫ 𝑢 𝑑𝑣 = u.v -  v du atau  u dv  uv   v du


Contoh,
a.  t sin t dt b
b.  t - 2 cos t dt

3. Fungsi Trigonometri
a. Bila y = sin x maka y  = cos x, sehingga  cos x dx = sin x + C
b. Bila y = cos x maka y  = - sin x, sehingga  sin x dx = - cos x + C
c.

Hitung :
c.  (t2 – 2 cos t) dt
d.  (3 sin x – 4 cos x) dx
e.  2 t + (1- t)2 dt

Tentukan hasil integrasi dari :

( z 2  1) 2
d.  z
dz

f.  cos (3x + 1) sin (3x +1) dx

Permasalahan 2
Dengan memanfaatkan permasalahan 1, kita dapat menentukan integral
trigonometri sbb:

32
1. Bila y = sin x maka y  = 2. Bila y = cos x maka y  =
............................. .............................
Sehingga  cos x dx = Sehingga  sin x dx =
................................. .................................
3. Selanjutnya lengkapi tabel berikut :
y = f(x) y  = dy/dx
y = tg x
y = cot x
y = sec x
y = cosec x
Dengan demikian,
3.1  sec 2 x dx = ...................................
3.2  cosec 2 dx = ..................................
3.3  sec x tg x dx = ..............................
3.4  cosec x cot x dx = .........................
Permasalahan 3

Manfaatkan sifat kelinieran, kemudian Jawab.


tentukan hasil integrasi dari : a.
a.  (t2 – 2 cos t) dt
b.  (3 sin x – 4 cos x) dx b.
c.  2 t + (1- t)2 dt
c.

Permasalahan 4
1

Bila y = kx ( konstanta), dy/dx = k, sehingga  k dx = kx + C, ( untuk n = 0)

dy 1 1
Bila y = ln x →  , sehingga
dx x  x dz = . . . ( ini adalah n = 1)

Lengkapi kalimat di bawah ini:

2. Tentukan hasil integrasi dari :


3 4 2
a.  (ππ  1) 3ππ dx
2 3
b.  (5x  1) 5x  3x  2 dx
3y
c.  dy
2
2y 5
d.  (sin x ) (x cos x2) dx
5 2

33
( z 2  1) 2
e.  z
dz

f.  cos (3x + 1) sin (3x +1) dx


g  cos2 x dx
h  cos3 x dx
i.  cos2 (3x) dx

3. Tentukan f(x) bila :


a. f  (x) = 3x + 1
x4 1
b. f  (x) =
x3

Permasalahan 5
Dalam Kalkulus I, telah dipelajari tentang dua masalah dengan satu tema, yaitu
tentang kemiringan garis lurus dan kecepatan sesaat yang dapat ditentukan dengan
turunan.
Sebelumnya diketahui suatu kurva kita dapat menentukan kemiringan garis singgung
yang melalui satu titik, demikian halnya dengan suatu lintasan, dapat ditentukan
kecepatan maupun suatu percepatan suatu partikel/benda. Kedua masalah tersebut
dapat ditentukan dengan menggunakan turunan / derivatif.
Sekarang bagaimana jika diketahui suatu kemiringan garis singgung untuk
mendapatkan persamaan kurvanya dan bagaimana pula jika diketahui
percepatan/kecepatan suatu benda untuk diperoleh lintasannya. Untuk menyelesaikan
hal ini, digunakan penyelesaian persamaan diferensial. Persamaan diferensial adalah
persamaan yang memuat satu atau lebih derivatif, dengan fungsinya tidak diketahui.
1.a. Dapatkan persamaan kurva yang Kemiringan di setiap titik (x,y) adalah
melalui (-3, 0) dan memiliki dy
 ........................... (disebut
kemiringan pada setiap titik 2x + 1! dx
Klasifikasikan kalimat di atas, tulis apa persamaan diferensial)
yang diketahui dan apa yang sehingga dy = .................... dx
dipermasalahkan! kedua ruas diintegralkan, menjadi
 dy =  ................ dx (metode
b. Berdasar jawaban di kolom samping, pemisahan
anda representasikan secara geometri variabel)
semua pernyataan yang penting! dengan demikian, y = ..........................
(sebagai solusi umum persamaan
diferensial)
karena kurva melalui titik (-3, 0) maka
-3 = ........................
diperoleh C = ........

34
jadi persamaan kurva yang melalui (-3, 0)
dan memiliki kemiringan 2x + 1 adalah
...................
(sebagai solusi khusus persamaan
diferensial)
2. a. Tentukan persamaan kurva yang
melalui (1, 2) dengan kemiringan pada
setiap titik (x, y) adalah setengah
kuadrat koordinat y-nya. Sebelum anda
menjawab, Klasifikasikan kalimat di
atas, tulis apa yang diketahui dan apa
yang dipermasalahkan!
b. Representasikan secara geometri
3. Perlihatkan bahwa :
fungsi y = C1 sin x + C2 cos x adalah
suatu penyelesaian (solusi) dari
2
d y
persamaan diferensial : 2
y0
dx
Petunjukkan, carilah y” , lakukan
substitusi

4. Suatu partikel bergerak di sepanjang


garis koordinat dengan percepatan (1 +
t)-3 centimeter per detik per detik dengan
kecepatan awal 4 centimeter per detik
dan lintasannya 6, maka tentukan
kecepatan dan panjang lintasan setelah 2
detik.
5. Pada permukaan bulan, percepatan
gravitasi adalah -5,28 kaki per detik per
detik. Jika sebuah benda dilemparkan ke
atas dari suatu ketinggian awal 1000
kaki dengan kecepatan 56 kaki per detik,
cari kecepatan dan tingginya 4,5 detik
kemudian.
1. Sebuah obat yang ditembakan untuk bisa
masuk ke pembuluh darah memiliki
kecepatan volume obat mencair v(t) = 3 -
2t dalam mg/ detik. Dan bila volume
mula-mula = 500 mg, maka tentukan
volume obat pada saat t = 10 detik,

35
Kapan dia akan mencair semua ?
Selain untuk mendapatkan persamaan kurva maupun lintasannya suatu partikel,
integral tak tentu dapat digunakan untuk laju perubahan.
6. Suatu bola salju mencair dimana laju
perubahan volume V berbanding lurus
dengan luas permukaan.

36
LEMBAR KERJA MAHASISWA
(LKM 2)

INTEGRAL TENTU

Nama Mata Kuliah : Kalkulus Integral


Kode/SKS : KPM1209/3 SKS
Prasyarat : Kalkulus Diferensial
Pembina Mata Kuliah : Drs. Suharto, M.Kes.
Randi Pratama M., S.Pd., M.Pd

Capaian Pembelajaran:
Dengan berdiskusi, mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan
integral tentu.

Petunjuk Penggunaan Lembar Kerja:


1. Bacalah LKM ini dengan teliti dan cermat.
2. Tulislah nama kelompok pada tempat yang disediakan.
3. Diskusikan/kerjakan soal latihan yang disediakan secara kelompok.

KELOMPOK: ..........
Nama Anggota Kelompok:
1. ...............................................................................
2. ...............................................................................
3. ...............................................................................
4. ...............................................................................
5. ...............................................................................

37
Konsep Integral Tentu Berdasar Jumlah Reiman
Reiman memberikan definisi tentang integral tentu yang didasari oleh integral tentu
sebagai luas poligon dalam atau luar, Reiman lebih fleksibel, karena nilai f dapat
dibicaran untuk positip atau negatif serta nterjadi diskontinu atau tidak, perhatikan
gambar di bawa ini :
y = f(x)

a c b
Gambar 7. f dengan y = f(x) , x [a, b] diskontinu di x = c
Selang x pada [a,b] dibagi menjadi n partisi ( selang tidak perlu sama panjang)
memakai titik a = x0 < x1 < - - - < xn = b dan andaikan x i = xi+1 - xi , pada
setiap selang ,kemudian diambil sebarang xi = ½ (xi+1 + xi ), maka di dapat f( xi ).
n 
x i dan jumlah Reiman =Rr dimana Rr =  f ( x )x
i 1
i i

Definisi 1. integral Reiman ( Integral tentu ) sbb:


n
Fungsi f dengan rumus y = f(x) untuk x  [a, b] dan jika lim  f ( x )x
| p | 0 i 1
i i = ada ,

maka f terintegrasikan pada [a, b]. Kecuali itu tak terintegralkan .

untuk memahami konsep jumlah Reiman kerjakan permasalahan di bawah ini :


1. Anda perhatikan Gambar pada soal no 1 bab 5.5 Purcell), tentukan batas-batas
daerahnya dengan aljabar, kemudian hitung jumlah Reiman,
2. Perintah sama dengan soal no 1, tapi gambar tersaji pada soal no 2 bab 5.5 Purcell.
3. Anda selesaikan soal no 4 bab 5.5 Purcell,
4. Selesaikan soal no 5 dan juga 6 pada bab 5.5.
5. Pada soal no 6 bab 5.5 Purcell, anda ubah partisinya menjadi n persegi panjang,
maka ;
5.a hitung jumlah Reimannya.
5.b untuk n makin besar positif , maka hitung limit dari jumlah reiman ?
5.c Berdasar pengalaman anda menghitung limit jumlah reiman dari soal 5.b, maka
berilah kesimpulan tentang limit jumlah reiman tsb dan tulis dalam bentuk
notasi integral.

38
untuk menjawab 5.c perhatikan definisi integral Reiman sbb; lihat contoh 3 dari bab
5.5 Purcell ,
Definisi 1. Integral Reiman ( Integral tentu ) sbb:
n
Fungsi f dengan rumus y = f(x) untuk x  [a, b] dan jika lim  f ( x )x
| p | 0 i 1
i i =

ada , maka f terintegrasikan pada [a, b]., kecuali itu tak terintegralkan .

b
Lebih lanjut notasi Leibznis disebut integral tentu ( atau integral
Reiman) f  f ( x) dx
a

dari a ke b, dimana a batas bawah dan b batas atas di tulis sbb ;


n

lim  f ( x )x
b

 f ( x) dx
a
=
| p | 0 i 1
i i

b
Berdasar notasi
 f ( x) dx
a
, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu
a
1) bila b = a, maka
 f ( x) dx
a
= 0,
a
2) bag dengan
 f ( x) dx
b
=---

3
Hitung
 x  3 dx
2
(dengan definisi Integral Remann)

25  1 
 f ( x ) x
i i  5
1  
5  n
Karena P adalah suatu partisi tetap, |p|  0 setara dengan n  . Kita simpulkan
bahwa
3
lim lim 25 1 35
 ( x  3) dx  | p | 0  f ( x )x
 23
i i 
n
[5  (1  )] 
2 n 2
35
Jadi  ( x  3) dx 
2 2

39
1
 , x0
Perhatikan fungsi f dengan f(x) =  x 2
 2 x0
a. sketsa grafiknya,
b. bila daerah E dibatasi oleh kurva y = f(x) dengan rumus di atas, sumbu x dab x
pada [-2, 2] ,maka hitung limit jumlah reiman untuk n mendekati besar positip
!
2
c. Bagaimanakah pendapat anda tentang hasil  f ( x)
2
dx ,

Teorema 1.
Jika f terbatas pada [a, b] dan ia kontinu di sana ,kecuali pada sejumlah terhingga titik, maka
f teringralkan pada [a, b]. Khusus bila f kontinu pada selang [a, b], maka ia terintegralkan
pada [a,b]

Teorema 4. Penambahan Selang.

f terintegralkan pada suatu selang yang memuat


A1 A2 tiga titik a, b dan c maka
c b c
a b c

a
f ( x) dx = 
a
f ( x) dx +  f ( x)
b
dx

2 1 2

 x x
2
Misal ; x2 dx = 2
dx + dx
0 a 1

2 3 2

 x2 x x
2 2
Atau dx = dx + dx
0 a 3

Teorema 7. TDK.2 Pendeferensial Integral Tentu.


Andaikan f kontinu pada [a,b] dan andaikan x di dalam [a,b]
y=f(x) Maka
x
d
dx
(  f (t )
a
dt ) = f(x)
a c b

n n
 ix  x 2
f ti  t   f  
x
x n  ix 
 x3 n 2
a x2 b
G(x) = t dt ≈ ≈ .    3 . i 
a
i 1 i 1  nin n i 1  n  n i 1

x3 n(n  1)( 2n  1)

n3 6

40
lim lim x3 n(n  1)( 2n  1)
dt = | p | 0  i i n   n3 [
x
 
t
G(x) = 2 f (t ) t ]
6
a

lim x3 n(n  1)(2n  1)


= [ ]
n 6 n3

x 3 lim 2n3  3n2  1 x3 x3


= [ ] = . 2 =
6 n n3 6 3

x3 d ( x3
Karena G(x) = , maka G’(x) =
3 3

Teorema 2. Teorema Dasar Kalkulus2 (TDK.2) ;


Andaikan f kontinu ( karena terintegralkan ) pada [a, b] dan andaikan F sebarang anti turunan dari f di
b

 f ( x)
b
sana, maka dx = F(x) ]
a
= F(b) - F(a)
a

Teknik penggunaan TDK. 1 , dapat di kombinasi dengan model integral tak


b

  
b
tentu dengan kesepakatan sbb: f ( x) dx = f(x) dx ]
a
a

Permasalahan ;
Hitung dengan menggunakan TDK. 1
4 2

 (2x  3) dx  (x  1) dx
2
a. b.
0 1

41
jawab.
4

 (2x  3)
0
dx

= x2 + 3 x

Teorema 3. Kelinieran integral tentu.

Bila Fungsi f dan g terintegralkan pada [a, b] dan m, n konstanta, maka


b b b

 m f ( x)  n g ( x) dx = m
a

a
f ( x) dx + n  g ( x)
a
dx

Permasalahan Bab. 5.7


Y=g(x)
Teorema 5 : Perbandingan

Bila f dan g terintegralkan pada [a, b] dan f(x)  g(x) untuk


b b

Y=f(x) semua x, maka 


a
f ( x) dx   g ( x)
a
dx

1 1
19. x  x untuk x  [ 0,1 ], tunjukkan 
0
x dx  
0
x dx

M Teorema 6 : Keterbatasan
f terintegralkan pada [a,b] dan m  f(x)  M untuk semua x
dalam [a, b], maka
m
b
m (b – a)   f ( x)
a
dx  M (b – a)

  
20. -1  cos x  1 , untuk x  [ -
2
,  ] , maka tunjukkan -1( ) 
2  cos x dx 

2


1( )
2
21. Kerjakan soal bab 5.7 untuk soal no 1 s/d no 10 dengan menerapkan teorema-
teorema di atas !

42
Teorema 7. TDK.2 Pendeferensial Integral Tentu.
y=f(x) Andaikan f kontinu pada [a,b] dan andaikan x di dalam [a,b]
Maka
x
d
a x b dx
(  f (t )
a
dt ) = f(x)

x
Andaikan  f (t )
a
dt = G(x) dengan variabel x adalah batas atas berupa dalam

d d x
dx a
[a,b], maka (G(x))= ( f (t ) dt ) = f(x)
dx
22. Kerjakan soal bab 5.7 untuk no 11 s/d 22 , untuk itu perhatikan petunjuk di
bawah ini
x
Penyelesaian no 11. G(x) =  2t  1
6
dt , maka G’(x) = - - -

x
d
dx 6
Jawab . Berdasar teorema 7 , maka G’(x) = ( 2t  1 dt ) = 2 x + 1 atau


x
x
 2t  1 dt = t + t = ( x2 + x ) – [(-6)2+ 6] , maka G’(x) = 2 x + 1
2
G(x) =
6
6

Dari dua cara ini pilih yang mana ?


x
Bagaimanakah untuk soal no 13. G(x) = 
1
1  t 4 dt , maka G’(x) = - - -

Anda ingin mencoba dua cara, manakah yang lebih sengsara ?


Teorema 8. Nilai Rata-rata untuk Integral

y=f(x) Jika f kontinu pada [a,b], maka terdapat suatu bilangan c


antara a dan b sedemikian hingga ;
b

a c b
 f (t ) dt
a
= f(c) ( b – a )

f(c) adalah nilai rata-rata dari fungsi f pada [a, b]

23. Selesaikan soal bab 5.7 no 29 s/d 32, perhatikan contoh penyelesaian di bawah ini.
Contoh penyelesaian soal no 29 . Carilah c sedemikian hingga f( c ) nilai rata-rata
dari fungsi f(x) = 4 x3 pada x dalam [1, 3]
Jawab .

43
=
3
3
Ada c dalam [1, 3] sehingga f(c) ( 3 – 1) = 4x
3
dx = - - - - --- =
1
1

80
Sehingga f(c) =- - - maka - - - Jadi c = - - - atau
Bagaimnakah dengan nilai rerata fungsi tsb ?

24. Selesaikan soal bab. 5.7 untuk no 23 s/d 26, 27, 28, 33,
34,35,36,37,38,39,40,41,42.

Teorem 9. Metode Substitusi Integral tentu


Andaikan g mempunyai turunan yang kontinu pada [a, b] dan andaikan f
kontinu pada daerah dari nilai g, maka
b g (b )

 f ( g ( x)) g ' ( x) dx
a
=  f (u)du .
g (a)

Catatan , misal substitusikan u = g(x) , maka f(g(x) = f(u) dan du = g’(x) dx , Untuk
batas sbb: x1 = a,  u1 = - - - dan x2 = b  u2 = - - -

Contoh 1 :
x 1
1 9
1 -1 1
0 ( x2  2 x  6)2 dx u
2 9
Hit = du = -
2
u ]6
=-
2
{
u1  6

1 1
 }
9 6
Jawab .
1
Misal u = x2 + 2x + 6 maka du = (2x + 2 ) dx =
36
1
du = (x+1) dx
2
Batas x1 = 0, maka u1 = 6 dan x2 = 1, maka u2 = 9

Atau batas tidak diperhatikan sehingga ,

x 1
1
1 1 1 1 1 1
 (x dx =  u du = - u-1 = -
2 1
] =- (  ) =
0
2
 2 x  6) 2
2 2 ( x  2 x  6)
2 0 2 9 6
1
36

44
1
2
Contoh 2. Bentuk substitusi lebih komplek Hit 
0
1  x 2 dx ( silahkan

dibaca bab teknik integrasi atau identifikasi bentuk fungsi batas memenuhi
syarat/tidak, juga model substitusi apa yang efektif, coba anda ingat bentuk
identitas pada trigonometri?

Teorema 10. Integral fungsi genap dan fungsi ganjil


a a
Bila f fungsi genap, maka 
a
f ( x) dx = 2  f ( x) dx
0
dan

a
Bila f fungsi ganjil , maka  f ( x) dx = 0
a

Bukti teorema ini, anda baca bab 5.8 teorema c

Cat . f fungsi genap, bila f(-x) = f(x) untuk setiap x  Df atau secara geometris
grafik f simetris terhadap sumbu y, sedang
f fungsi ganjil, bila f(-x) = - f(x) untuk setiap x  Df atau secara geometris
grafik f simetris terhadap titik O(0,0)

Coba anda perhatikan fungsi dibawah ini :


1. y = Cos x
2. y = sin x
3. y = 3x 2 + 1
4. y = ½ x3
5. y = |x|
Manakah yang merupakan fungsi genap atau ganjil atau bukan, jelaskan mengapa?

Bagaimanakah cara mendapatkan hasil integrasi dari :


2 3
a. 
2
( x3  3x2  4)dx b. 
3
(½ x3 + |x| -1) dx


1 1
c.   (2Cosx  sin x)dx

2 d.  1
(x 
x2
)dx
2

Teorema 11. integral fungsi periodik


b p

f fungsi periodik dengan periode terkecil p, maka  f ( x) dx =


a p

 f ( x)
a
dx

45
Cat. f fungsi periodik dengan periode terkecil p , bila f( x + p) = f( x ) , setiap x 
Df

1. Coba anda selidiki fungsi di bawah ini fungsi periodik atau bukan, bila ya,
jelaskan dan sketsa grafiknya, kemudian sebutkan periode terkecilnya!

a. y = cos 2x,
b. y = sin( ½ x),
c. y = tangen x
3
2. Anda hitung   cos(2x)dx

2

 x 2 , untukx  0, 2
3. f(x) = 
 f ( x  2), untuk x yang lain
Berdasar rumus di atas, anda tentukan;
a. nilai fungsi untuk x= 0, ½, 1, 2, -1/2, 2½,
b. sketsa grafik fungsi f ini,
1 3, 5 3
2
   f (x)
2
c.
0
f ( x)dx d. 
1
2
2 f ( x)dx e.
2
f(x) dx, f.
1
dx


Contoh 1.  (sin x  cos x) dx

=---


Fungsi dengan persamaan y = sin x adalah fungsi ganjil sehingga

 (sin x dx =0

 

dan (cos x) dx

= 2  (cos x) dx = 2 sin x
0
]0
= 2( sin  - sin 0 ) = 0


Jadi  (sin x  cos x) dx

=0


25. Bagaimanakah dengan
1
 (cos x) dx kerjakan dengan banyak cara
 
2

perhatikan teorema yang saudara gunakan, coba anda tulis teorema yang
anda gunakan ?
1

 (| x |  x 3 dx ?
3
26. Bagaimnakah dengan
1

27. a. Tunjukkan f dengan y = 1 – 2x2 adalah fungsi genap !,

46
b. Sketsa grafiknya, apakah f(-2) = f(2) ?
2 2
c. Hitung 
2
1 – 2x2 dx, d. 
1
1 – 2x2 dx,

28. a. Tunjukkan f dengan y = x3


adalah fungsi ganjil,
b. Sketsa grafiknya, apakah f(-2) = f(2) ?
2
c. Hitung 
2
x3 dx,

 x2 untuk 0  x  2
29. a. Tunjukkan f dengan f(x) =  adalah fungsi peiodik
 f ( x  2) x yang lain
dengan periode terkecil p = 2,
b. Tentukan nilai fungsi untuk x = 0, 1, 2, -1 ,
c. Sketsa grafiknya !
1, 5 3, 5 3
d. Hitung  f(x) dx, d. 2
f(x) dx, e.  f (x)
1
dx
0

30. Kerjakan soal-soal bab 5.8


31. Bila ingin mahir dalam berkomunikasi , coba anda bahas permasalahan soal
5.9 dan soal aneka ragam ? Selamat mencoba < ada masalah konsultasikan
dengan teman, dosen atau saudara atau tetangga anda .
Permasalahan
Contoh 3:
Hitung  x  3 dx (dengan definisi Integral Remann)
2
Penyelesaian :
Partisikan selang [-2, 3] menjadi n selang bagian yang sama, masing-masing dengan
panjang x = 5/n. Dalam tiap selang bagian [xi - 1, xi ] gunakan sebagai titik sampel
Maka, x0 = - 2
x1 = - 2 + x = - 2 +
x2 = - 2 + 2 x = - 2 + 2

xi = - 2 + i x = - 2 + i

xn = - 2 + n x = - 2 + n
n
  n

 f  x i  xi   f  xi  x
Jadi, f(xi) = xi + 3 = 1 + i (5/n), sehingga i 1  i 1

n
  5  5
=  1  i n  n
i 1 
25  1 
Memanfaatkan sifat dari notasi sigma maka  f ( xi ) xi  5  1  
5  n

Karena P adalah suatu partisi tetap, |p|  0 setara dengan n  . Kita simpulkan bahwa
3
lim lim 25 1 35
2( x  3) dx  | p | 0  f ( xi )xi  n   [5  2 (1  n )]  2

47
Untuk mengetahui beberapa sifat dan teorema dasar kalkulus yang dapat membantu
dalam penyelesaian integran pilih materi dan bila tidak dapat lanjutkan ke soal

Berarti konsep integral masih harus dipahami lebih mendalam, perhatikan contoh
berikut :

1
 jika x  0
f ( x)   x 2

 1 jika x  0

fungsi ini tak terbatas pada x = 0 sehingga tak terintegralkan di sana

48
49

Anda mungkin juga menyukai