Anda di halaman 1dari 60

PERANGKAT

PEMBELAJARAN

MATA KULIAH : MATEMATIKA


DISKRIT KODE :
MKK629515
DOSEN : EDY MULYONO,
M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
KONTRAK PEMBELAJARAN

MATEMATIKA
DISKRIT
MKK629515

Semester VI / 3
SKS
Program Studi Pendidikan
Matematika

Oleh
:
EDY MULYONO,
M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN
BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah MATEMATIKA
: Semester / SKS DISKRIT III / 3 SKS
: Pengampu Mata Kuliah EDY MULYONO,
: Kode Mata Kuliah M.Pd.
: MKK629515

B. Manfaat Mata Kuliah


Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Menggunakan induksi matematika dan proses berfkirnya dalam
pembuktian pernyataan.
2. Memahami tetang aturan penghitungan yaitu mengenai aturan
penjumlahan dan perkalian.
3. Memahami konsep dasar perumusan permutasi dan
kombinasi.
4. Menggunakan konsep relasi rekurensi dalam
pemecahan masalah.

C. Deskripsi Mata Kuliah


Matematika Diskrit akan diawali denngan dengan sifat-sifat dasar integer (bilangan
bulat). Enumerasi atau pencacahan merupakan bahasan selanjutnya dari
matematika diskrit yang digunakan sebagai alat dasar untuk mempelajari materi-
materi lainnya yang umumnya bersifat kombinatorik. Disamping itu ia juga
mempunyai aplikasi di banyak area seperti: teori peluang, statistika, teori graf, teori
koding, kriptogra dan analisis algoritma. Materinya selanjutnya ditekankan pada
bahasan relasi rekurensi.

D. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikato


r
1. Menggunakan logika 1.1 Menentukan nilai kebenaran dari suatu
dan induksi pernyataan menggunakan hukum-hukum
matematika pada logika.
pembuktian sebuah 1.2 Menggunakan induksi matematika untuk
2. pernyataan
Memahami beberapa membuktikan
2.1 Menggunakan aturan perkalian dan
metode penjumlahan secara
penghitungan (Counting tepat dalam pemecahan masalah.
Methods) 2.2 Menggunakan prinsip Inklusi Eksklusi dalam
pemecahan masalah dengan kejadian majemuk.
2.3 Menurunkan rumus permutasi berdasarkan
defnisi dan menggunakannya.
2.4 Menurunkan rumus kombinasi berdasarkan
defnisi dan menggunakannya.
3. Menggunakan konsep 2.5 3.1
Melakukan
Menyusunekspansi
Relasi binomial.
Rekurensi dari suatu
relasi permasalahan.
rekurensi dalam 3.2 Menyusun bentuk eksplisit dari suatu relasi
pemecahan masalah rekurensi dengan metode Iterasi
3.3 Menentukan solusi dari relasi rekurensi linear
homogen koefsien konstan dengan

E. Organisasi Materi
KD 2
KD 1
KD 3
F. Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan mengarah pada Active Learning.
Metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Practice Rehearsal Pairs
2. Kelompok Belajar (The Study Group)
3. Two stay two stray
4. Gallery of Learning
5. The Learning Cell

G. Sumber Belajar
[1] Rinaldi Munir. 2010. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika
[2] Drs. Jong Jek Siang, M.Sc. 2009. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Andi offset
[3] Modul Kuliah

H. Penilaian Dan Kriteria Pembelajaran


1. Presensi dan Keaktifan : 30 %
2. Tugas Terstruktur : 20 %
3. UTS : 20 %
4. UAS : 30 %
100
%

I. Jadwal Perkuliahan
Pertemua PEMBELAJAR
n AN
Materi :
1 Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan
menggunakan hukum- hukum logika.
Materi :
2 Menggunakan induksi matematika untuk membuktikan
kebenaran suatu pernyataan.
Pendalaman Materi :
3 Menggunakan induksi matematika untuk membuktikan
kebenaran suatu pernyataan
Materi :
4 Menggunakan aturan perkalian dan penjumlahan secara
tepat dalam pemecahan masalah.
Materi :
5 Menggunakan prinsip Inklusi Eksklusi dalam pemecahan
masalah dengan kejadian majemuk.

6 Materi :
Menurunkan rumus permutasi berdasarkan defnisi dan

7 Materi :
Menurunkan rumus kombinasi berdasarkan defnisi dan

8 Materi :
Melakukan ekspansi binomial.
9 Ujian Tengah Semester

10 Materi :
Menyusun Relasi Rekurensi dari suatu permasalahan.

11 Materi :
Menyusun bentuk eksplisit dari suatu relasi rekurensi dengan
Materi :
12 Menentukan solusi dari relasi rekurensi linear homogen
koefsien konstan dengan persamaan karakteristik jika semua
Materi :
13 Menentukan solusi dari relasi rekurensi linear homogen
koefsien konstan dengan persamaan karakteristik jika
14 QUIZ

REVIEW:
15
Persiapan Ujian Semester

16 Ujian Akhir Semester


UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN

SILABU
S

Program Studi : PENDIDIKAN


MATEMATIKA Kode Mata Kuliah :
MKK629515
Mata Kuliah : MATEMATIKA
DISKRIT Bobot : 3
SKS
Semester : VI
Mata Kuliah Prasyarat : Logika dan Himpunan, Teori Bilangan, dan Aljabar.
Standar Kompetensi : Melakukan pembuktikan secara logis, menggunakan kaidah pencacahan dalam melakukan enumerasi, dan
menyusun relasi
rekurensi serta menentukan penyelesainanya.

Alokasi
Sumber/ Penilaian/
Kompetensi Indikato Pengalaman Belajar Materi Pokok Waktu
Bahan/ Evaluasi
Dasar r (menit)
Alat
1. 1.1 Menentukan nilai Tatap muka Logika dan 3 150 Sumber : Bentuk
Menggunak kebenaran dari suatu Mengulas kembali hukum-hukum Buku evaluasi
logika Pembuktian panduan :
an logika pernyataan menggunakan
dan induksi hukum-hukum logika. Memberikan penjelasan tentang Induksi Matematika mata Pre-test
matematika 1.2 Menggunakan induksi induksi matematika kuliah Post-test
pada matematika untuk Memberikan pernyataan dan matemati
Instrumen :
pembuktian membuktikan kebenaran meminta mahasiswa menentukan ka diskrit
Lembar
sebuah suatu pernyataan. nilai kebenarannya dengan induksi
Kerja
pernyataan matematika Alat :
Individu
Laptop, LCD,
Lembar
Kegiatan terstruktur Whiteboard
Kegiatan
Mendiskusikan berbagai
kelompo
permasalahan pembuktian
2. 2.1 Menggunakan aturan Tatap muka Counting Methods 6 150 Sumber : Bentuk
Memaha perkalian dan Mendefinisikan aturan perkalian Buku evaluasi :
mi penjumlahan secara tepat dan aturan penjumlahan sebagai panduan Pre-test
beberapa dalam pemecahan masalah. teknik dalam enumerasi. mata kuliah Post-test
metode 2.2 Menggunakan prinsip Memanfaatkan konsep himpunan matematika
penghitung Inklusi Instrumen :
dalam menyelesaikan diskrit
an Eksklusi dalam pemecahan Lembar
permasalahan kombinatorik yaitu
(Counting masalah dengan kejadian Kerja
prinsip inklusi ekskulusi. Alat :
Methods) majemuk. Individu
Menurunkan rumus permutasi dari Laptop, LCD,
2.3 Menurunkan rumus permutasi Lembar
aturan Whiteboard
berdasarkan definisi dan
2.4 Menurunkan rumus Menurunkan rumus permutasi dari Kegiatan
kombinasi rumus kelompok
berdasarkan definisi kombinas
dan menggunakannya. i.
2.5 Melakukan ekspansi binomial. Menurunkan rumus ekspansi
binomial.

Kegiatan terstruktur
3. 3.1 Menyusun Relasi atap
T Mendiskusikan
muka berbagai Relasi Rekurensi 5 150 Sumber : Bentuk
Menggunakan Rekurensi dari suatu Menjelaskan tentang cara Buku evaluasi :
konsep relasi permasalahan. menyusun panduan Pre-test
rekurensi 3.2 Menyusun bentuk Relasi Rekurensi dari mata Post-test
dalam eksplisit dari suatu relasi suatu permasalahan. kuliah
Menjelaskan cara menyusun Instrumen :
pemecaha rekurensi dengan metode matemati
bentuk eksplisit dari suatu Lembar
n masalah Iterasi ka diskrit
relasi rekurensi dengan Kerja
3.3 Menentukan solusi dari relasi Individu
rekurensi linear homogen metode Iterasi Alat :
Lembar
koefisien konstan dengan Menjelaskan cara menentukan Laptop, LCD,
Kegiatan
persamaan karakteristik solusi dari relasi rekurensi linear Whiteboard
kelompo
homogen koefisien konstan dengan
k
persamaan karakteristik
Kegiatan terstruktur
RENCANA MUTU PERKULIAHAN
(RMP)

Nama Dosen : EDY


MULYONO, M.Pd.
Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Program Studi : PENDIDIKAN
MATEMATIKA

Mata Kuliah : MATEMATIKA


DISKRIT Kode Mata Kuliah :
MKK629515
Bobot :
3 SKS Semester
: VI
Pertemuan ke- : 1
s.d 3
Standart Kompetensi : Melakukan pembuktikan secara logis, menggunakan kaidah
pencacahan dalam melakukan enumerasi, dan menyusun relasi
rekurensi serta menentukan
penyelesainanya
Kompetensi Dasar : 1. Menggunakan logika dan induksi matematika pada
pembuktian sebuah pernyataan
Indikator : 1.1 Menentukan nilai kebenaran dari suatu
pernyataan menggunakan hukum-hukum logika.
1.2 Menggunakan induksi matematika untuk membuktikan
kebenaran suatu
pernyataan.
Tujuan : 1.1 Menentukan nilai kebenaran dari suatu
pernyataan menggunakan
hukum-hukum logika.
1.2 Menggunakan induksi matematika untuk membuktikan
kebenaran suatu
pernyataan.

MATER
I

LOGIKA DAN
PEMBUKTIAN
Logika adalah pembelajaran mengenai penalaran, khususnya mengenai apakah
penalaran anda benar. Logika memfokuskan pada hubungan antara pernyataan-
pernyataan yang bertentangan dengan isi dari pernyataan tertentu. Pandang, sebagai
contoh argumen ini.
Semua mahasiswa memakai
sepatu.
Siapa saja yang memakai sepatu adalah seorang
ahli aljabar.
Oleh karena itu, semua mahasiswa adalah
ahli aljabar.
Secara teknis, logika tidak membantu dalam menentukan apakah masing-masing
pernyataan tersebut benar, namun, jika dua pernyataan pertama benar, logika
menyakinkan kita bahwa pernyataan. Semua mahasiswa adalah ahli aljabar. Adalah
bernilai benar. Metode logis digunakan dalam matematika untuk membuktikan teorema
dan dalam ilmu komputer untuk membuktikan bahwa program melakukan apa yang
diharapkan akan dilakukan.

PROPOSI
SI
Yang mana dari kalimat-kalimat berikut bernilai benar atau salah (tapi
tidak keduanya)?
1. Bilangan bulat positif yang membagi habis bilangan 7 adalah 1
dan 7 itu sendiri.
2. Untuk setiap bilangan bulat positif n, terdapat sebuah bilangan prima positif lebih
besar daripada n.
3. Bumi adalah satu-satunya planet di alam semesta yang
mempunyai kehidupan.
4. Belilah dua tiket pertandingan sepakbola Persis vs Persik
nanti malam.

Kalimat 1, bernilai
benar. Kalimat 2,
bernilai benar.
Kalimat 3, bisa bernilai benar atau salah karena tidak ada yang tahu
keadaan sebenarnya. Kalimat 4, tidak benar dan tidak salah, karena
merupakan kalimat perintah.
Sebuah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya, disebut sebuah
proposisi.
Kalimat 1 -3 adalah proposisi, sementara kalimat 4, bukan.

Definisi. Pandang p dan q sebagai proposisi.


Konjungsi dari p dan q dengan notasi p q adalah
proposisi p dan q
Disjungsi dari p dan q dengan notasi p q adalah proposisi
p atau q

Definisi. Tabel kebenaran dari proposisi p q adalah


p Q p q
T T T
T F F
F T F
F F F

Definisi. Tabel kebenaran dari proposisi p q adalah


p Q p q
T T T
T F T
F T T
F F F

Definisi. Negasi p dinotasikan dengan p adalah proposisi tidak p


Definisi. Tabel kebenaran dari proposisi p adalah
P
p
T
FF
T

Contoh 1.
Jika diketahui
p : Blaire Pascal menciptakan beberapa mesin hitung.
q : Komputer digital all-electronic pertama dibangun pada abad
ke duapuluh. r : dihitung sampai 1,000,000 angka decimal
pada tahun 1954.
Representasikan proposisi berikut secara simbolik dan tentukan bernilai benar atau salah.
Blaire Pascal menciptakan beberapa mesin hitung dan bukan kasus komputer
digital all-electronic
pertama dibangun pada abad keduapuluh, atau dihitung sampai 1,000,000 angka
decimal pada tahun
1954.

Proposisi tersebut dapat dituliskan secara simbolis sebagai


(p q
r).
Pertama-tama, perhatikan bahwa p dan q bernilai benar dan r bernilai salah. (Karena
dihitung sampai
1,000,000 angka decimal pada tahun 1973. Perhitungan sampai 1,000,000,000 baru
saja dilakukan). Jika kita mengganti setiap simbol dengan tabel kebenarannya, maka
diperoleh
(p q ) r = (T T )
F
= (T F) F
=FF
=F
Jadi proposisi bernilai salah.
PROPOSISI BERSYARAT DAN LOGIKA EKUIVALENSI

Definisi. Jika p dan q adalah


proposisi, maka jika p
maka q
disebut proposisi bersyarat (conditional proposition) dan dinotasikan dengan
pq

Proposisi p disebut hipotesis (asteseden) dan proposisi q disebut kesimpulan (konsekuen).

Definisi. Tabel kebenaran dari proposisi bersyarat p q adalah


p Q pq
T T T
T F F
F T T
F F T

Contoh 2. Diandaikan bahwa p benar, q salah, dan r benar, carilah nilai kebenaran dari
tiap-tiap proposisi berikut:

(a) p q
r (b) p q
r (c) p q
r (d) p
q r
Setiap simbol p, q dan r digantikan dengan nilai kebenarannya untuk memperoleh
nilai kebenaran dari proposisi.

Jawab:
(a) (T F) T = F T =
Benar. (b) (T F) T = T
F = Salah. (c) T (F T)
= T T = Benar. (d) T (F
T) = T T = Benar.

Definisi. Jika p dan q adalah


proposisi, maka p jika
dan hanya jika q
disebut proposisi bikondisional (biconditional proposition) atau biimplikasi dan
dinotasikan dengan
p q
Tabel kebenaran dari proposisi biimplikasi p q adalah
p Q p q
T T T
T F F
F T F
F F T

Definisi. Andaikan proposisi P dan Q terdiri dai proposisi . Maka dikatakan P


dan Q adalah
ekuivalen logis: atau ekuivalen dan ditulis
PQ
yang berarti bahwa jika diberikan sebarang nilai kebenaran dari maka
keduanya P dan Q
bernilai benar, atau keduanya bernilai salah.
Contoh 3. Dalil De Morgan untuk Logika
a. p q = p q ,
b. b. p q = p q
Bukti a. ditunjukkan dengan tabel kebenaran
p q p q p q
T TT FF T F F
F F T T
F F
T T
PRINSIP INDUKSI MATEMATIKA

Definisi. Andaikan untuk setiap bilangan bulat positif n, S(n) adalah pernyataan yang
bisa benar atau salah. Dan andaikan
(a) S(1) benar;
(b) S(n) diandaikan benar,
maka S(n + 1) dapat dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian S(n) terbukti
bena r untuk semua bilangan bulat positif n.

Syarat (a) sering disebut Langkah Dasar dan syarat (b) sering disebut

Langkah Induksi. Contoh 4. Gunakan induksi matematika untuk

menunjukkan bahwa
n! untuk n = 1,2, (1)

Langkah Dasar. [Syarat (a)]. Kita harus menunjukkan bahwa persamaan (1) benar
untuk n = 1. Ini mudah, karena
1! = 1 (2)

Langkah Induksi. [Syarat (b)]. Harus diperlihatkan bahwa jika i! untuk i = 1, n,


maka
(n + 1)! (3)

Asumsikan bahwa i! 2i1 benar untuk i = 1,,n. Maka untuk i


= n, berlaku n!
(4)

Kita dapat menghubungkan persamaan (3) dan (4) dengan mengamati bahwa
(n + 1)! = (n + 1)(n!)

Dengan demikian
(n + 1)! = (n + 1)(n!)
(n + 1) 2n1 2. 2n1
karena n + 1 2
2 Terbukti
Jadi, persamaan (3) benar

Karena Langkah Dasar dari Langkah Induksi telah terbukti, Prinsip Induksi
Matematika menunjukkan bahwa persamaan (2) benar untuk setiap bilangan bulat
positif n

METODE PEMBELAJARAN
Learning Cell
LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi
Mengulas kembali hukum-hukum logika. 10 menit
2. Penyajian Eksplorasi
a. Memberikan permasalahan pembuktian 35 menit
pernyataan dengan menggunakan hukum-hukum
logika. 10 menit
b. Membentuk siswa dalam beberapa kelompok
Elaborasi 5 menit
a. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok
yang berisi contoh permasalahan. 10 menit
b. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 grup.
Setiap grup menuliskan permasalahan 30 menit
transportasi.
c. Pada kesempatan pertama, grup I bertugas sebagai
penanya dan grup II menjawab pertanyaan. Setelah
itu, bergantian grup II bertanya, dan grup I menjawab.
Eksplanasi 25 menit
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Secara individu, mahasiswa diminta membuktikan 30 menit
pernyataan menggunakan hukum-hukum logika

PERTEMUAN 2
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan a. Apersepsi
Mengulas tentang hukum-hukum 5 menit
logika. b. Motivasi
Memberikan gambaran tentang pembuktian 5 menit
pernyataan dengan induksi matematika.
2. Penyajian Eksplorasi
a. Memberikan pernyataan kemudian menjelaskan cara 35 menit
pembuktian dengan induksi matematika.
b. Membentuk siswa dalam beberapa kelompok 10 menit
Elaborasi
a. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok 5 menit
yang berisi beberapa pernyataan yang harus
diselidiki nilai kebenarannya. 5 menit
b. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 grup.
Setiap grup mendapatkan tugas yang 30 menit
berbeda..
c. Pada kesempatan pertama, grup I bertugas sebagai
penanya dan grup II menjawab pertanyaan. Setelah
itu, bergantian grup II bertanya, dan grup I menjawab. 25 menit
Eksplanasi
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Secara individu, mahasiswa diminta membuktikan 30 menit
pernyataan menggunakan induksi matematika

PERTEMUAN 3
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan Apersepsi dan motivasi
Mengulas tentang hukum-hukum logika dan induksi 10 menit
2. Penyajian Eksplo rasi
matematika.
a. Memberikan bpa eberpernyataan kemudian meminta 35 menit
mahasiswa
membuktikan dengan hukum logika dan induksi 10 menit
matematika b. Membentuk siswa dalam beberapa
kelompok 5 menit
Elaborasi
a. Memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok 5 menit
yang berisi beberapa pernyataan yang harus
diselidiki nilai kebenarannya. 30 menit
b. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 grup.
Setiap grup mendapatkan tugas yang
berbeda..
c. Pada kesempatan pertama, grup I bertugas sebagai 25 menit
penanya dan grup II menjawab pertanyaan. Setelah
3. Penutup Refleksi dan Evaluagrup
itu, bergantian si II bertanya, dan grup I menjawab.
Secara individu, mahasiswa diminta membuktikan 30 menit
pernyataan menggunakanhukum-hukum logika dan
induksi matematika.

MEDIA PEMBELAJARAN
Whiteboard, LCD, Laptop

SUMBER BELAJAR
[1] Rinaldi Munir. 2010. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika
[2] Drs. Jong Jek Siang, M.Sc. 2009. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Andi ofset
[3] Modul Kuliah

PENILAIAN
1. Teknik : Hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi, hasil post-test
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian

SOAL
1
Evaluasi setiap proposisi berikut jika
diketahui p = F, q = T, r = F
1. p q p r
2. p r q r r p
3. p q q r
Tulislah tabel kebenaran dari setiap proposisi berikut.

4. p q p
5. p q p
6. p q p q
7. p q r p
8. p q p q p q p q
Dalam soal-soal berikut, representasikan pernyataan secara simbolis dengan
memperhatikan bahwa p : 5 < 9, q : 9 < 7, r : 5 < 7
Tentukan apakah setiap pernyataan bernilai benar atau salah
9. 5 < 9 dan 9 < 7.
10. Bukan merupakan kasus bahwa (5 < 9 dan 9 < 7)
11. 5 < 9 atau bukan merupakan kasus bahwa (9 < 7 dan 5 < 7)

Pada soal-soal berikut, ubahlah ekspresi simbolik ke dalam kata-kata menggunakan:


p: Hari ini
Senin q: Hari
hujan
r: Hari panas
12. p (q r).

13. p q r.
14. p q r p
15. p q r r q p
16. Buat tabel kebenaran untuk exclusive-or dari p dan q dimana p exor q bernilai
benar jika salah satu p atau q benar, tetapi tidak keduanya.
SOAL
2
1. Gunakan induksi matematika untuk memperlihatkan bahwa jika 1, untuk n =
0.1, berlaku:
n1
1
2 n 1
1

2. Gunakan induksi matematika untuk memperlihatkan bahwa 5 n1 habis dibagi oleh 4


untuk n = 1, 2,
3

3. Buktikan bahwa persamaan di bawah ini benar


1 3 5 2n
1
(a) 2n

1 , n = 1, 2, 3, ....
246
2n
(b) 2n n2, n = 4, 5, ...
(c) 6.7n 2.3n habis dibagi oleh 4, untuk n = 1,2,
4. Carilah rumus umum dan buktikan kebenarannya dengan induksi
1 1
1
2.3 nn 1
1.2

RENCANA MUTU PERKULIAHAN
(RMP)

Nama Dosen : EDY MULYONO, M.Pd.


Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : PENDIDIKAN MATEMATIKA

Mata Kuliah : MATEMATIKA


DISKRIT Kode Mata Kuliah :
MKK629515
Bobot :
3 SKS Semester
: VI
Pertemuan ke- : 4 s.d 8
Standart Kompetensi : Melakukan pembuktikan secara logis, menggunakan kaidah
pencacahan dalam
melakukan enumerasi, dan menyusun relasi rekurensi serta
menentukan penyelesainanya
Kompetensi Dasar : 2. Memahami beberapa metode penghitungan
(Counting Methods) Indikator : 2.1 Menggunakan aturan perkalian
dan penjumlahan secara tepat dalam
pemecahan masalah.
2.2 Menggunakan prinsip Inklusi Eksklusi dalam pemecahan
masalah
dengan kejadian majemuk.
2.3 Menurunkan rumus permutasi berdasarkan defnisi dan
menggunakannya.
2.4 Menurunkan rumus kombinasi berdasarkan defnisi dan
menggunakannya.
2.5 Melakukan ekspansi binomial.
Tujuan : Melakukan pemilihan penggunaan aturan perkalian dan
penjumlahan secara tepat dalam pemecahan masalah secara
tepat.
Menentukan pemecahan masalah dengan kejadian majemuk
menggunakan prinsip Inklusi Eksklusi.
Memecahkan permasalahan permutasi.
Memecahkan permasalahan kombinasi.
Menentukan suku ke-i dari penjabaran (a+b)n dengan ekspansi
binomial.

MATER
I
BASIC
PRINCIPLES

PRINSIP PERHITUNGAN PERTAMA (MULTIPLICATION PRINCIPLE) PP2:

Bila suatu aktivitas dapat dikonstruksikan dalam t langkah dan langkah ke i


dapat dilakukan dalam ni cara i = 1,2,,t, maka banyaknya aktivitas yang mungkin
adalah n 1, n2, ..., nt.

CONTOH
Gunakan PP1 untuk memperlihatkan bahwa sebuah himpunan x1 , elemen
mempunyai 2n
x 2 , x 3 ,, x n
subset
Jawab : yang memuat
n
Sebuah subset dapat dikonstruksikan dalam n langkah ambil atau tidak x 1 ambil atau
tidak x2, ambil atau tidak xn. Masing-masing langkah dapat dilakukan dalam dua cara.
Jadi banyaknya subset yang mungkin adalah 2 2 2 2 = 2n.
(please see more examples in the
text book!)
PRINSIP PERHITUNGAN KEDUA (ADDITION PRINCIPLE) PP2:

Misal bahwa X1, X2, ..., Xt adalah sejumlah himpunan dan himpunan Xi mempunyai
ni elemen , i =
X 1 , X 2 , ..., adalah family pasangan saling asing (pairwise disjoint
1, 2, , t.
Xt family), maka
Bila

banyaknya elemen-elemen yang mungkin yang dapat dipilih dari X1, atau X2, ..., Xt
adalah X1 + X2 + ... + Xt

CONTOH
Berapa banyak string 8 bit yang mulai dengan 101 atau 111 ?
Jawab:
Sebuah string 8 bit yang mulai dengan 101 dapat dikonstruksikan dalam lima
langkah berturut - turut pilih n bit keempat, pilih bit kelima, pilih bit kedelapan. Karena
masing-masing dari lima bit dapat dipilih dalam dua cara, dengan PP1 terdapat 2 . 2 . 2 .
2 . 2 = 25 = 32 string 8 bit yang mulai dengan 101. Dengan alasan yang sama terdapat
32 string 8 bit yang mulai dengan 111. Karena terdapat 32 string 8 bit yang mulai
dengan 101 dan 32 string 8 bit yang mulai dengan 111, maka ada 32 + 32 = 64 string
8 bi t yang mulai dengan 101 atau 111.

CONTOH
Dalam berapa cara dapat dipilih dua buku dari subyek yang berbeda di antara lima
buku komputer yang berbeda, tiga buku matematika yang berbeda dan dua buku seni
yang berbeda ?
Jawab :
Dengan PP1 pilih dua buku dengan kemungkinan
1 buku komputer dan 1 buku matematika ada 5 . 3 = 15 cara
1 buku komputer dan 1 buku seni ada 5 . 2 = 10 cara
1 buku matematika dan 1 buku seni ada 3 . 2 = 6 cara
Karena himpunan pemilihan adalah pairwise disjoint, maka dengan PP2 ada 15 + 10 + 6
= 31 cara untuk menjawab persoalan di atas.

CONTOH
Ada enam orang komite A, B, C. D, E dan F yang akan dipilih menjadi ketua, sekretaris dan
bendahara
(1) Dalam berapa cara hal ini dapat dilakukan ?
(2) Sama dengan (1) jika A atau B harus menjadi ketua ?
(3) Sama dengan (1) jika E harus memegang salah satu jabatan ?
(4) Sama dengan (1) jika baik D maupun F harus
memegang jabatan? Jawab :
(1) Dengan PP1 ada 6 . 5 . 4 = 120 cara
(2) Jika A menjadi ketua, maka untuk memilih jabatan sisanya ada 5 . 4 = 20 cara,
jika B menjadi ketua, maka untuk memilih jabatan sisanya ada 5 . 4 = 20 cara.
Karena kedua kasus ini disjoint maka dengan PP2 ada 20 + 20 = 40 cara
(3) [CARA 1] jika E jadi ketua, ada 20 cara untuk memilih jabatan sisanya. Dengan
cara yang sama jika F jadi sekretaris, maka ada 20 cara untuk memilih jabatan
sisanya. Jika F jadi bendahara, maka ada 20 cara untuk memilih jabatan
sisanya. Karena ketiga kasus ini adalah pairwise disjoint, maka dengan PP2 ada
20 + 20 + 20 = 60 cara
[CARA 2] ada tiga aktivitas yang ada, yaitu (a) beri E jabatan, (b) isi jabatan
tertinggi sisanya, (c) isi jabatan terakhir. Pada aktivitas (a) ada 3 cara, (b) ada 5
cara, (c) ada 4 cara. Dengan PP2 ada 3 .
5. 4 = 60 cara
(4) Ada tiga kegiatan (a) beri jabatan D, (b) beri jabatan F, (c) isi jabatan sisan ya.
Pada aktivitas (a)
ada 3 cara, (b) ada 2 cara, (c) ada 4 cara. Dengan PP2 ada 3 . 2 . 4 = 24 cara yang
mungkin.

CONTOH 1.6
Berapa banyak string 8 bit dimulai dengan 101 atau mempunyai bit keempat 1 ?
Jawab :
Ada 25 = 32 string 8 bit yang dimulai dengan 101. Analog terdapat 2 7= 128 string
8 bit yang bit keempatnya adalah bilangan 1. Jumlah total kemungkinannya adalah
bukan penjumlahan, sebab keduanya tidak disjoint (sebuah string 8 bit dapat dimulai
dengan 1011). Untuk menyelesaikan masalah
ini dikomposisikan kemungkinan-kemungkinan ke dalam himpunan yang
saling asing berikut
X1 = {x : x adalah sebuah string 8 bit yang bit keempatnya adalah 1 dan dumulai
X2 = {xdengan 101} sebuah string 8 bit yang bit keempatnya adalah 1 dan tidak
: x adalah
X3 = {xdimulai dengan
: x adalah 101} string 8 bit yang bit keempatnya adalah 0 dan dimulai
sebuah
dengan 101}
Union X1 X2 X3 terdiri dari string 8 bit yang
akan dihitung.
Jelas bahwa X1 dan X3 mempunyai 24 = 16 string 8 bit masing-masing dimulai dengan
1011 dan 1010. Karena ada 27 = 128 string 8 bit yang bit keempatnya adalah 1 dan 16
diantaranya dimulai dengan 101, maka terdapat 128 16 = 112 elemen dalam X2.
Dengan PP2 terdapat 16 + 112 + 16 = 144 string 8 bit
yang dimulai dengan 101 atau mempunyai bit
keempat 1.
PERMUTATIONS AND COMBINATIONS
DEFINI
SI
Bila diberikan sebuah himpunan yang terdiri dari n elemen yang berbeda X = x1 , x 2 ,
x 3 ,, x n
maka
a. Sebuah permutasi dari X adalah sebuah cara menguraikan n elemen x1, x2, ..., xn.
b. Sebuah permutasi r dari X, dengan r n, adalah sebuah cara mengurutkan subset r
elemen dari X
c. Banyaknya permutasi r dari suatu himpunan dengan n elemen yang berbeda diberi
notasi P(n.r)
d. Sebuah kombinasi r dari X adalah pemilihan r elemen dari X tanpa memperhatikan
urutan
n
e. Banyaknya kombinasi r elemen dari sebuah himpunan dari n elemen diberi notasi
C(n.r) atau
r
CONTOH
Contoh permutasi dari X = {a, b, c} adalah abc,
acb, bca Contoh permutasi 2 elemen dari X adalah
ab, ba, ac, bc, cb Contoh kombinasi 2 elemen dari X
adalah {a, b} , {a , c} , {b , c}

TEOREMA
Terdapat n! himpunan dari n elemen
Bukti. Gunakan PP1

TEOREMA
Banyaknya permutasi r dari suatu himpunan n obyek yang berbeda adalah n . (n 1)(n
2)(n r + 1)
cara, r n
Bukti :
Elemen pertama dapat dipilih dalam n cara, elemen kedua dapat dipilih dalam n
1 cara, dan seterusnya sampai elemen ke r yang dapat dipilih dalam n r 1 cara.
Dengan PP1 diperoleh n.(n-1).(n-
2)(n-r+1) cara

CONTOH
Banyak permutasi dari huruf-huruf ABCDEF yang memuat
substring DEF? Jawab : 4! = 24
CONTOH
Berapa banyak permutasi dari huruf-huruf ABCDEF yang memuat substring DEF
bersama-sama dalam sebarang urutan?
Jawab : 3! . 4! = 6 . 24 = 144

CONTOH
Berapa banyak 2-permutasi dari X = {a, b, c} ? Tuliskan semua !
Jawab :
Menurut TEOREMA 2.2 ada P(3, 2) = 3 . 2 = 6, yaitu ab, ac, ba, bc, ca, cb
Cara lain penulisan P(n, r) adalah :
P(n, r) = n(n 1)(n r + 1)
n n 1 n 2... n r 1 n r n!
=
...3.2.1 n r
= !
n r
...3.2.1

TEOREMA
Banyaknya r-kombinasi dari suatu himpunan dengan n obyek yang berbeda adalah
n!
Pn, r n!
C(n,r)
=
n! 1

r!
r !
n n r !
r! n r ! r!

Bukti : Konstruksikan r-permutasi dari suatu himpunan X dengan n elemen dalam dua
langkah berturut- turut : pilih suatu r-kombinasi dari X (subset tak terurut dari r item),
kemudian urutkan. Sehingga P(n,r) = C(n,r) r!. Terbukti

CONTO
H
Dalam berapa cara dapat dipilih suatu panitia yang terdiri dua wanita dan tiga laki-laki
dari sekelompok lima wanita yang saling berbeda dan enam laki-laki yang berbeda ?
Jawab
:
Dua wanita dapat dipilih dalam C(5, 2) = 10 cara dan tiga laki-laki dapat dipilih dalam
C(6, 3) = 20 cara. Panitia dapat dikonstruksikan dalam dua langkah berturut-turut :
pilih wanita, pilih laki-laki. Dengan PP!
jumlah total panitia adalah 10 . 20
= 200

GENERALIZED PERMUTATIONS AND COMBINATIONS


CONTO
H
Berapa banyak string yang dapat dibentuk dengan menggunakan huruf-huruf berikut ?
MISSISSIP
PI
Jawab :
Karena adanya huruf yang sama, jawabannya adalah bukan 11!, tetapi suatu bilangan
yang kurang dari
11! Pandang problem untuk 11 tempat kosong berikut ini

dengan huruf-huruf yang diberikan. Ada C(11,2) cara untuk memilih posisi untuk memilih
dua P. Sesudah itu terdapat C(9, 4) cara untuk memilih posisi untuk ke empat S. Setelah
itu terdapat C(5, 4) cara untuk memilih posisi bagi empat 1. Yang terakhir,
terdapat satu posisi yang tersisa bagi M. Dengan
menggunakan PP1, banyaknya cara untuk mengurutkan huruf-
huruf itu adalah :

11! 9! 5!

C(11,2)C(9,4)C(5,4)
=
2! 9! 4! 5! 4! 1!

TEOREMA
Andaikan bahwa sebuah sequence S dari n elemen mempunyai n1 elemen identik tipe 1.
n2 elemen identik
n!
tipe 2, nt elemen identik tipe t. Maka banyaknya urutan n1 ! n 2 ! n t !
dari S adalah

CONTOH
Dalam berapa cara delapan buku yang berbeda dapat dibagikan kepada tiga orang
mahasiswa A, B dan C
bila A memperoleh empat buku. B dan C masing-masing memperoleh dua buku ?
Jawab :
Susun buku dalam urutan tertentu. Sekarang pandang urutan dari empat A, dua B dan
dua C. Sebuah
8!
contoh adalah AAABCACB. Dengan Teorema 3.1, banyaknya urutan seperti 4! 2! = 420
contoh adalah 2!

CONTO
H
Pandang tiga buah buku Komputer, Fisika dan Matematika. Andaikan perpustakaan
mempunyai paling tidak enam buah duplikat dari masing-masing buku, dalam berapa
cara dapat dipilih enam buku ?
Jawab
:
Masalahnya adalah memilih enam pilihan elemen dari himpunan buku {komputer, fsika,
matematika} dengan pengulangan diperbolehkan. Pilihan ditentukan secara tunggal
(unique) dengan jumlah dari masing-masing tipe buku terpilih. Pandang pilihan tertentu
sebagai

K F
M
x x x x x x

Di sini pilihan terdiri dari 3 buku komputer, 2 buku fsika dan satu
matematika. Contoh lain lagi adalah
K F
M
x x x x x
x
Nampak bahwa pilihan selalu terdiri dari enam x dan dua , sehingga masalahnya
adalah menghitung banyaknya urutan sedemikian, yaitu C(8, 2) = 28, yang merupakan
pemilihan dua posisi dari delapan posisi yang mungkin. Jadi terdapat 28 cara untuk
memilih buku tersebut

TEOREM
A
Bila X adalah sebuah himpunan yang memuat t elemen, maka banyaknya k elemen
pilihan tak berurutan
(unordered) dari X dengan pengulangan
diperbolehkan adalah
C(k + t 1, t 1) = C(k + t

1,k) Bukti : Ambil X = {a1, a2, ..., at } Pandang petak


sejumlah k + t 1

......
.
Dan k + t 1 simbol terdiri dari sejumlah k dari x dan (t 1) tanda . Setiap
penempatan simbol-simbol ini ke dalam petak menentukan sebuah pilihan. Jumlah n t
dari x sampai dengan tanda pertama mewakili pilihan n1a1, jumlah n2 dari x
sampai dengan tanda pertama mewakili pilihan n2a2 dan seterusnya. Karena
terdapat sejumlah C(k + t 1, t 1) cara untuk memilih posisi tanda , maka terdapat
C(k + t 1, t 1) pilihan Analog untuk posisi bagi x, yaitu sejumlah C(k + t 1, k) cara.
Dengan demikian terdapat C(k + t -1, t 1) = C(k + t 1, k) pilihan k elemen tak
beraturan dari X dengan pengulangan diperbolehkan
CONTO
H
Andaikan bahwa terdapat tumpukan bola merah, biru dan hijau masing-masing
tumpukan memuat paling tidak delapan bola.
(a) Dalam berapa cara dapat dipilih
delapan bola?
(b) Dalam berapa cara dapat dipilih delapan bola jika paling tidak terdapat satu bola
dari masing-masing warna?

Jawab
:
(a) Dengan TEOREMA 3.2 banyaknya cara untuk memilih
delapan bola adalah
C(8 + 3 1, 3 1) = C(10, 2) = 45
Untuk menyelesaikan bagian (b) dapat juga digunakan TEOREMA 3.2. Bila
pertama-tama dipilih sebuah bola dari masing-masing warna. Untuk melengkapi
pemilihan harus dipilih lima bola tambahan lagi. Hal ini dapat dilakukan dalam
C(5 + 3 1, 3 1) = C(7, 2) = 21 cara

CONTO
H
Dalam berapa cara 12 buku matematika identik didistribusikan di antara
mahasiswa A, B, C dan D ?

Jawab
:
Gunakan TEOREMA 3.2 untuk menyelesaikan masalah ini, yaitu masalahnya menjadi
pelabelan tiap buku dengan nama mahasiswa-mahasiswa yang menerimanya. Hal ini
sama seperti memilih 12 item (nama- nama mahasiswa-mahasiswa) dari himpunan {A,
B, C, D}, pengulangan diperbolehkan. Dengan TEOREMA
3.2, banyaknya cara untuk mengerjakan hal
ini adalah
C(12 + 4 1, 4 1) = C(15, 3)
= 455

BINOMIAL COEFFICIENTS AND COMBINATORIAL


IDENTITIES

Pandang ekspansi
dari
(a + b)n = (a + b) (a + b) (a + b) (4.1)

n faktor
Ekspansi di atas merupakan hasil dari memilih baik a atau b dari tiap n faktor,
mengalikan pemilihan itu bersama-sama, dan kemudian menjumlahkan semua hasil kali
yang diperoleh.
Sebagai
contoh :
(a + b)3 = (a + b)(a +
b)(a + b)
= aaa + aab + aba + abb + baa + bab + bba + bbb
= a3+3a2b+3ab2+b3
Dalam (4.1). sebuah suku berbentuk ank.bk muncul dari pemilihan b dari k faktor dan a
dari (n k) faktor yang lain. Hal ini dapat dilakukan dalam C(n, k) cara, karena C(n, k)
menghitung banyaknya cara memilih k obyek dari n item. Jadi ank.bk muncul sebanyak
C(n, k) kali. Oleh karena itu
(a + b)n = C(n, 0)an.b0 + C(n, 1)an1.b1 + ... + C(n,
k)ank .bk + ...
+ C(n, n-1)a1.bn1 + C(n,
n)a0.bn (4.2) Hasil ini dikenal sebagai Binomial
Theorem.

THEOREM: Binomial
Theorem
Jika a dan b bilangan real dan n bilangan bulat
positif, maka\
n
a b n Cn, k
a nk b k
k 0
Bukti. Lihat pernyataan sebelum theorem !
Bilangan C(n,r) dikenal sebagai binomial coefcient.

CONTOH
Dengan mengambil n = 3 dalam teorema di atas diperoleh
3
a b3 C3, k a 3k b k
k 0
= C(3, 0) a3b0 + C(3, 1) a2b1 + C(3, 2) a1b2 + C(3, 3) a0b3
= a3+3a2b+3ab2+b3
CONTO
H
Ekspansikan (3x 2y)4 dengan menggunakan Binomial
Theorem ! (Exercise)

CONTO
H
Cari koefsien dari a5b4 dalam
ekspansi !
Jawab
:

Suku yang melibatkan a muncul dalam Binomial Theorem dengan mengambil


n = 9 dan k = 4
C(n, k) ank.bk = C(9, 4) a5.b4 =126
a .b . Jadi koefsien dari a5.b4 adalah 126
5 4

CONTO
H
Carilah koefisien dari x2 y3 z4 dalam ekspansi (x
+ y + z)9 !
Jawab
:
Karena (x + y + z)9 = (x + y + z) (x + y + z) (x + y + z) (sembilan suku), maka x 2 y3
z4 diperoleh tiap kali mengalikan bersama-sama x yang dipilih dari dua dalam sembilan
suku, y dipilih dari tiga dalam sembilan suku dan z dipilih dari empat dalam sembilan
suku. Dua suku dari x dapat dipilih dalam C(9,2) cara. Dengan telah membuat pemilihan
ini, maka tiga suku dari y dapat dipilih dalam C(7,3) cara. Akhirnya, empat suku dari z
dapat dipilih dalam C(4,4) cara. Sehingga koefsien yang dicari adalah :
C(9,2)C(7,3)C(4,4) = 1260. Koefsien-koefsien binomial dapat ditulis dalam bentuk
segitiga yang dikenal dengan Pascals triangle. Suatu identitas yang merupakan hasil
dari suatu proses perhitungan disebut
combinatorial identity dan argument yang menghasilkan formulanya disebut
combinatorial argument.
THEOREM C(n + 1, k) = C(n, k 1) + C(n, k) untuk 1 k n

Bukti :
Exercise !

CONTOH
Gunakan Binomial theorem untuk menurunkan persamaan
n

Cn, k =
2n
k 0
Jawab :
Perhatikan teorema binomial n
berikut: a b n Cn, k a nk b k
k 0
Ambil a = b = 1 dalam Binomial theorem, diperoleh
n n
2 n = 1 1 n Cn, k 1 nk 1 k = (terbukti)

Cn, k k 0 k 0

CONTOH
Gunakan Theorem 4.2 untuk menunjukkan
bahwa
n

Ci, k
ik
= C(n+1, k+1)

CONTOH
Gunakan hasil Contoh 4.6 untuk mencari jumlah dari 1 + 2 ++ n
Jawab :
1 + 2 ++ n = C(1,1) + C(2,1) ++ C(n,1)
= C(n+1, 2)
1
= n n 1
2

METODE PEMBELAJARAN
Two Stay Two Stray dan Gallery of Learning

LANGKAH
PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 4
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi
Mengulas tentang berbagai permasalahan sehari-hari 10 menit
yang akan diseleaikan dengan aturan penjumlahan
2. Penyajian Eksplorasi
dan perkalian.
Memberi perbedaan mendasar pada aturan 35 menit
penjumlahan dan perkalian.
Elaborasi
a. Memberikan permaslahan enumerasi yang 5 menit
menggunakan konsep aturan penjumlahan dan
perkalian.
b. Kegiatan Kelompok 30 menit
Meminta mahasiswa secara berkelompok untuk
menentukan penyelesaiannya. 5 menit
Setiap kelompok menempelkan hasil diskusinya
pada tempat yang telah disediakan.
c. Diskusi antar kelompok 40 menit
3 orang anggota kelompok diberi tugas untuk tetap
berada di posisi semua untuk menjelaskan apabila
ada pertanyaan atau koreksi yang nantinya
diberikan kelompok lain.
3 orang yag lain ditugaskan untuk berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk
20 menit
mengomentari dan bertanya pekerjaan
kelompok lain.
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Penarikan kesimpulan mengenai aturan 5 menit
perkalian dan penjumlahan.

PERTEMUAN 5
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan Apersepsi
Mengulas aturan penjumlahan dan perkalian 15 menit
Motivasi
Memberikan permasalahan yang sulit dikerjakan
dengan aturan penjumlahan dan pengurangan, dan
akan diselesaikan dengan konsep inklusi eksklusi.
2. Penyajian Eksplorasi
Memberi penjelasan tentang prinsip inklusi- 30 menit
eksklusi dalam enumerasi.
Elaborasi
a. Memberikan beberapa permaslahan 5 menit
enumerasi yang membutuhkan konsep
inklusi eksklusi.
b. Kegiatan Kelompok 30 menit
Meminta mahasiswa secara berkelompok untuk
menentukan penyelesaiannya.
Setiap kelompok menempelkan hasil diskusinya 5 menit
pada tempat
yang telah
disediakan. c. Diskusi 40 menit
antar kelompok
3 orang anggota kelompok diberi tugas untuk tetap
berada di posisi semua untuk menjelaskan apabila
ada pertanyaan atau koreksi yang nantinya
diberikan kelompok lain.
3 orang yag lain ditugaskan untuk berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk
mengomentari dan bertanya pekerjaan 20 menit
3. Penutup Refleksikelompok
dan Evaluasi
lain.
Penarikan kesimpulan mengenai ciri kasus yang 5 menit
yang dapat diselesaikan dengan prinsip inklusi-
eksklusi.
PERTEMUAN 6
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan Apersepsi
Mengulas aturan penjumlahan dan perkalian 15 menit
Motivasi
Memberikan permasalahan yang sulit dikerjakan
dengan aturan penjumlahan dan perkalian, dan akan
diselesaikan dengan permutasi.
2. Penyajian Eksplorasi
Memberi penjelasan tentang definisi dan 30 menit
penurunan rumus permutasi dari aturan
perkalian.
Elaborasi 5 menit
a. Memberikan beberapa permaslahan enumerasi yang
berkonsep permutasi yang menyangkut:
Permutasi dengan unsur yang sama
Permutasi 30 menit
siklis b. Kegiatan
Kelompok 5 menit
Meminta mahasiswa secara berkelompok untuk
menentukan penyelesaiannya.
Setiap kelompok menempelkan hasil diskusinya 40 menit
pada tempat yang telah disediakan.
c. Diskusi antar kelompok
3 orang anggota kelompok diberi tugas untuk tetap
berada di posisi semua untuk menjelaskan apabila
ada pertanyaan atau koreksi yang nantinya
diberikan kelompok lain.
3 orang yag lain ditugaskan untuk berkeliling
20 menit
dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk
mengomentari dan bertanya pekerjaan
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Penarikan kesimpulan mengenai ciri kasus yang 5 menit
yang dapat diselesaikan dengan permutasi.

PERTEMUAN 7
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan Apersepsi
Mengulas kembali tentang permutasi 15 menit
Motivasi
Memberikan permasalahan yang sulit dikerjakan
dengan aturan penjumlahan dan pengurangan, dan
akan diselesaikan dengan permutasi.
2. Penyajian Eksplorasi
15 menit
Memberi penjelasan tentang definisi dan penurunan rumus
kombinasi dari permutasi 15 menit
Memberi penjelasan tentang kombinasi yang diperumum.
Elaborasi 5 menit
a. Memberikan beberapa permaslahan enumerasi yang
berkonsep kombinasi.
b. Kegiatan Kelompok
Meminta mahasiswa secara berkelompok untuk 30 menit
menentukan penyelesaiannya.
Setiap kelompok menempelkan hasil diskusinya 5 menit
pada tempat yang telah disediakan.
c. Diskusi antar kelompok 40 menit
3 orang anggota kelompok diberi tugas untuk tetap
berada di posisi semua untuk menjelaskan apabila
ada pertanyaan atau koreksi yang nantinya
diberikan kelompok lain.
3 orang yag lain ditugaskan untuk berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk
mengomentari dan bertanya pekerjaan
kelompok lain. 20 menit
Eksplanasi
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Penarikan kesimpulan mengenai ciri kasus yang 5 menit
yang dapat diselesaikan dengan kombinasi.

PERTEMUAN 8
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan Apersepsi
Mengulas kembali tentang kombinasi 15 menit
Motivasi
Memberikan gambaran permasalahan yang akan
diselesaikan dengan ekspansi binomial.
2. Penyajian Eksplorasi
Memberi penjelasan tentang ekspansi binomial 15 menit
Memberi penjelasan tentang cara mencari suku ke-i dari 15 menit
penjabaran bentuk (a+b)n.
Elaborasi
a. Memberikan permasalahan ekspansi binomial sebagai 5 menit
berikut.
(a+b+c)n
(a+b+c+d)n
b. Kegiatan Kelompok 30 menit
Meminta mahasiswa secara berkelompok untuk
menentukan penyelesaiannya. 5 menit
Setiap kelompok menempelkan hasil diskusinya
pada tempat yang telah disediakan.
c. Diskusi antar kelompok 40 menit
3 orang anggota kelompok diberi tugas untuk tetap
berada di posisi semua untuk menjelaskan apabila
ada pertanyaan atau koreksi yang nantinya
diberikan kelompok lain.
3 orang yag lain ditugaskan untuk berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk
mengomentari dan bertanya pekerjaan
20 menit
kelompok lain.
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Penarikan kesimpulan mengenai ciri kasus yang 5 menit
yang dapat diselesaikan dengan kombinasi.

MEDIA PEMBELAJARAN
Whiteboard, LCD, Laptop
SUMBER BELAJAR
[1] Rinaldi Munir. 2010. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika
[2] Drs. Jong Jek Siang, M.Sc. 2009. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Andi offset
[3] Modul Kuliah

PENILAIAN
1. Teknik Hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi, hasil
2. Bentuk
: Instrumen Tes Uraian
post-test
3. :Contoh Instrumen Terlampir
:
SOAL
1
1. Sebuah klub penggemar mobil antik terdiri atas 8 pria dan 6 wanita. Terdapat
sepasang suami istri didalamnya. Akan dibentuk panitia yang terdiri atas 3 pria
dan 3 wanita. Salah satu dari suami atau istri tersebut harus menjadi panitia,
tetapi tidak boleh keduanya. Tentukan banyak cara pemilihan panita tersebut!
2. Tentukan banyaknya bilangan ribuan yang habis dibagi 5 atau bilangan ribuan
yang tidak memuat pengulangan angka!
3. Ada enam orang komite A, B, C. D, E dan F yang akan dipilih menjadi ketua,
sekretaris dan bendahara. Berapa cara yang dapat dilakukan jika A atau B
harus menjadi ketua ?
4. Terdapat 15 pasangan suami isteri Tentukan banyaknya cara memilih seorang
wanita dan seorang laki-laki pada pesta tersebut sedemikian sehingga
a. keduanya adalah pasangan suami isteri dan
b. keduanya bukan pasangan suami isteri
1. Sebuah kelompok terdiri atas 7 orang wanita dan 4 orang pria. Berapa banyak
perwakilan 4 orang yang dapat dibentuk dari kelompok itu, jika paling sedikit harus
ada dua wanita di dalmnya?
2. Dalam berapa macam cara, 6 orang dapat duduk dalam meja bundak jika ada 2
orang yang saling membenci sehingga keduanya tidak mau duduk bersebelahan?
3. Dari kata HULLABALOO,
a. Berapa macam cara berbeda untuk mengatur huruf-hurufnya?
b. Berapa macam cara untuk mengatur huruf-hurufnya jika harus dimulai huruf
U dan berakhir huruf L?
c. Berapa macam cara untuk mengatur huruf-hurufnya jika dalam pengaturan
tersebut harus memuat huruf HU yang bersebalahan satu sama lain?
4. Tentukan banyak string 28 bit dari angka 0 dan 1 yang terdiri dari 8 bit
berangka 1 atau 9 bit
berangka 0!
5. Di sebuah meja terdapat tumpukan buku Aljabar, Kalkulus, dan Geometri yang
masing-masing banyaknya tidak kurang dari 10. Tentukan banyak cara mengambil
10 buku secara acak dari ketiga tumpukan tersebut!
1. Ekspansikan berikut dengan menggunakan
Binomial Theorem a. (x + y)5
b. (2c 3d)5
2. Carilah koefisien suku berikut bila ekspresi
diekspansikan a. x4y7 dari (x + y)11
b. s6t6 dari (2s t)12
c. x2y3z5 dari (x + y + z)10
d. w2x3y2z5 dari (2w + x + 3y + z)12
e. a2x3 dari (a + ax + x)(a + x)4
3. Carilah barisan berikutnya dari segitiga Pascal berikut
1 7 21 35 35 21 7 1
4. Gunakan Binomial theorem untuk membuktikan bahwa
n

2 k Cn, k =
3n
k 0
RENCANA MUTU PERKULIAHAN
(RMP)

Nama Dosen : EDY MULYONO, M.Pd.


Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : PENDIDIKAN MATEMATIKA

Mata Kuliah : MATEMATIKA


DISKRIT Kode Mata Kuliah :
MKK629515
Bobot :
3 SKS Semester
: VI
Pertemuan ke- : 10 s.d 13
Standart Kompetensi : Melakukan pembuktikan secara logis, menggunakan kaidah
pencacahan dalam
melakukan enumerasi, dan menyusun relasi rekurensi serta
menentukan penyelesainanya
Kompetensi Dasar : 3. Menggunakan konsep relasi rekurensi dalam pemecahan
masalah
Indikator : 3.1 Menyusun Relasi Rekurensi dari suatu permasalahan.
3.2 Menyusun bentuk eksplisit dari suatu relasi rekurensi dengan
metode
Iterasi.
3.3 Menentukan solusi dari relasi rekurensi linear
homogen koefsien konstan dengan persamaan
karakteristik.
Tujuan : Menyusun Relasi Rekurensi dari suatu permasalahan.
Menyusun bentuk eksplisit dari suatu relasi rekurensi dengan
metode Iterasi.
Menentukan solusi dari relasi rekurensi linear homogen
koefsien konstan dengan persamaan karakteristik.

MATER
I
PENDAHULUA
N
Seringkali dimungkinkan untuk mengembangkan hubungan di antara elemen-
elemen dari sebuah sequence yang disebut sebagai relasi rekurensi. Relasi rekurensi
menghubungkan elemen ke n dari suatu sequence ke suku-suku sebelumnya.

CONTOH
Seseorang menginvestasikan uangnya Rp 1.000, dengan bunga 12% per tahun.
Bila An adalah jumlah pada akhir tahun ke-n, tentukan hubungan yang terdapat di antara
An dan An-1.
Jawab : Pada akhir tahun ke n 1, jumlahnya adalah An-1. Sesudah satu tahun, maka
akan diperoleh
jumlah An-1 ditambah dengan
bunga. Jadi : An = An-
1 + (0,12)An-1
= (1,12)An-1
(1.1)
Nilai
awal A0= 1.000 (1.2)
Dari persamaan (1.1) dapat dihitung nilai An untuk
sebarang n. Sebagai contoh :
A3= (1,12)A2
= (1,12)(1,12)A1
= (1,12)(1,12)(1,12)A0
= (1,12)3(1.000) = 1.404,93 (1.3)
Jadi pada akhir tahun ketiga, jumlahnya adalah Rp.
1.404,93
Perhitungan (1.3) dapat dipakai untuk harga n yang berubah-ubah,
sehingga diperoleh
An = (1,12)An-1
= (1,12)n(1.000) (1.4)
DEFINI
SI
Sebuah relasi rekurensi untuk sequence a0, a1, , adalah sebuah persamaan yang
menghubungkan a n
dengan suku-suku pendahulunya a0,
a1, ,an-1

Problem : Sesudah satu tahun berapa banyak pasangan kelinci akan diperoleh apabila
pada awal tahun terdapat sepasang kelinci dan pada setiap bulan setiap pasangan
melahirkan pasangan baru yang menjadi pasangan produktif sesudah satu bulan ?
Diasumsikan lebih jauh bahwa tidak terjadi kematian dalam tahun tersebut.

Misal fi adalah jumlah pasangan kelinci pada akhir bulan


ke-i. maka :
f0 = 1 (1.5)
Sesudah satu bulan, masih terdapat sepasang kelinci karena pasangan itu belum
produktif di bawah usia satu bulan. Sehingga ;
f1 = 1 (1.6)
Persamaan (1.5) dan (1.6) adalah syarat awal untuk Fibonacci sequence. Pertambahan
pasangan kelinci fn fn-1 dari bulan ke n 1 ke bulan ke n adalah dengan memandang
bahwa tiap pasangan yang hidup dalam bulan ke n 2 menghasilkan tambahan
sepasang kelinci. Yaitu :
fn fn-1 = fn-2 atau
fn = fn-1 + fn-2 (1.7)
Relasi rekurensi (1.7) bersama-sama syarat awal (1.5) dan (1.6) mendefnisikan
Fibonacce sequence. Sehingga solusi terhadap pertanyaan Fibonacci adalah f12 = 233

CONTOH : TOWER OF
HANOI
Menara Hanoi adalah sebuah puzzle yang terdiri dari tiga buah tongkat yang terpancang
pada suatu papan dan n disk dari bermacam ukuran dengan lubang pada pusatnya.
(Gambarkan !)
Diasumsikan bahwa bila sebuah disk ditempatkan pada tongkat, maka hanya disk
dengan diameter yang lebih kecil yang boleh ditempatkan di atas disk pertama. Apabila
diketahui semua disk ditempatkan pada tongkat pertama, maka masalahnya adalah
memindahkan disk ke tongkat yang lain satu demi satu.
Bila Cn adalah jumlah perpindahan yang menyelesaikan puzzle n disk ini, cari relasi
rekurensi dan syarat awal untuk sequence C1, C2,

Jawab
:
Andaikan bahwa dipunyai n disk pada tongkat 1 (Refer to Gambar !). Maka dalam
perpindahan C n-1, dapat dipindahkan n 1 disk pada tiang ke dua (Gambarkan !). Selama
perpindahan ini, disk paling bawah pada tongkat 1 tetap di tempat. Berikutnya,
dipindahkan disk yang tersisa pada tongkat 1 ke tongkat 3. Akhirnya, dalam Cn-1
perpindahan, dapat dipindahkan n 1 disk pada tongkat 2 ke tongkat 3. Oleh karena itu,
relasi rekurensi yang diinginkan adalah
Cn = 2Cn-1 + 1 (1.8)
Syarat awal C1 = 1
adalah
CONTOH :
DERANGEMENTS

Pada suatu pertemuan, n orang menitipkan mantelnya. Sewaktu mereka pulang, mantel
dikembalikan secara acak dan, malangnya, tidak ada seorangpun yang menerima
mantelnya secara benar. Bila D n dalah jumlah cara n orang menerima mantel yang salah,
maka perlihatkan bahwa sequence D1, D2, memenuhi
relasi
rekurensi.
Dn = (n 1)(Dn-1 + Dn 2) (1.9)
Jawab : Nampak bahwa Dn adalah jumlah

permutasi m1, m2, ,

mn
dari 1, 2, , n, dengan m1 i untuk i = 1, 2, , n. Permutasi semacam ini disebut
derangement.
Andaikan terdapat C derangement dari 1, 2, , n dengan bentuk
2, m2, , mn
Dengan saling mengganti 2 dan 3, terlihat bahwa terdapat juga C derangement dari
1, 2, ,n dalam
bentuk
3, m2, , mn
Dapat diturunkan bahwa C derangement dari 1, 2, ,n

dengan bentuk k, m2, ,mn


Dengan k adalah integer tertentu di antara 2 dan n
Karena terdapat n 1 kemungkinan : 2, , n, untuk suku pertama, maka
Dn = (n-1)C (1.10)
Sekarang dibagi derangement 1, 2, ,n
2, m2, ,mn
Ke dalam bentuk-bentuk
2, 1, m3, ,mn

(1.11) Dan
2, m2, m3, ,mn (1.12)
Dengan m2 1. Dalam (1.11) jumlah n 2 dari m3, ,mn semuanya tidak tepat
pada posisinya,
sedemikian sehingga (1.11) terdiri dari 2, 1 diikuti dengan sebuah derangement 3, ,n,
yaitu sejumlah D n-
2. Dalam (1.12), jumlah dari m2, m3, ,mn semuanya tidak pada posisinya sedemikian
sehingga (1.12)
terdiri dari 2 diikuti dengan derangement 1, 3, 4, ,n, yaitu sejumlah D n-1. Dengan
demikian
C = Dn-1 + Dn-2
Dengan mengkombinasikan persamaan di atas dengan persamaan (1.10) diperoleh relasi
rekurensi
Dn = (n-1)(Dn-1 + Dn-2)

CONTOH : ACKERMANN FUNCTION

Fungsi Ackermann dapat didefnisikan dengan relasi rekurensi


A(m,0) = A(m-1, 1), m = 1,2,
(1.13) A(m,n) = A(m-1 , A(m,n-1), m = 1,2,
m = 1,2,
(1.14)
dan syarat A(0,n) = n + 1, n = 0,1, (1.15)
awal

Fungsi Ackermann secara teoritis adalah penting karena angka pertumbuhannya yang
cepat.
Perhitungannya
A(1,1) = A(0,A(1,0)) dengan (1.14)
= A(0,A(0,1)) dengan (1.13)
= A(0,2) dengan (1.15)
= 3 dengan
(1.15) Menunjukkan penggunaan persamaan
(1.13) (1.15).
SOLVING RECURRENCE
RELATION

Untuk menyelesaikan relasi rekurensi yang melibatkan sequence a 0, a1, adalah


mencari formula eksplisit untuk suku umum an. Dalam bagian ini akan dibahas dua
metode penyelesaian relasi rekurensi iterasi dan metoda khusus yang diaplikasikan
terhadap relasi rekurensi homogen linear dengan koefsien konstan.
Untuk menyelesaikan relasi rekurensi yang melibatkan a 0, a1, dengan iterasi,
digunakan relasi
rekurensi untuk menuliskan suku ke n an dalam hubungannya dengan suku-suku
sebelumnya an-1, , a0. Kemudian digunakan relasi rekurensi untuk menggantikan
tiap a n-1, dengan memandang suku sebelumnya. Demikian seterusnya sehingga
diperoleh formula eksplisit. Metoda iterative digunakan untuk menyelesaikan relasi
rekurensi dari CONTOH 1.1.

CONTO
H
Pandang relasi rekurensi Sn = 2Sn-1 dengan syarat awal S0 = 1. Dengan metoda
iterasi diperoleh
Sn = 2Sn-1 = 2(2Sn-2) = = 2nS0 = 2n

CONTO
H
Cari sebuah formula eksplisit untuk Cn, jumlah perpindahan untuk menyelesaikan n
disk dalam puzzle
Tower of
Hanoi.
Dari Contoh 1.3 diperoleh relasi
rekurensi
Cn = 2Cn-1 + 1 dan syarat awal C1 = 1
(2.1) Dengan menggunakan metoda iterasi terhadap
persamaan (2.1) diperoleh
Cn = 2Cn-1 + 1
= 2(2Cn-2 + 1) + 1
= 22Cn-2 + 2 + 1
= 22(2Cn-3 + 1) + 2 + 1
= 23Cn-3 + 22 + 2 + 1
= 2n-1C1 + 2n-2 + 2n-3 + + 2 + 1
= 2n-1 + 2n-2 + 2n-3 + + 2 + 1
= 2n 1
Langkah terakhir adalah formula untuk jumlah deret
geometri.

DEFINI
SI
Sebuah relasi rekurensi homogen linear berorder k dengan koefsien konstan adalah
relasi rekurensi dengan bentuk
an = c1an-1 + c2an-2 + = ckan-k
Perhatikan bahwa sebuah relasi rekurensi homogen linear berorder k(2,2), bersama-
sama dengan k syarat awal
a0 = C0 , a1 = C1 , , ak-1 = Ck-1,
mendefnisikan secara tunggal sebuah sequence
a 0, a1,

CONTOH
Relasi
rekurensi An = (1,12)An-1 (2.3)

Dari CONTOH barisan fbonacci, dan


fn = fn-1 + fn-2 (2.4)
dari CONTOH Fibonacci sequence kedua-duanya merupakan relasi rekurensi homogen
linear dengan koefsien konstan. Relasi (2.3) berorder 1 dan (2.4) berorder 2.
Akan diilustrasikan metoda umum untuk menyelesaikan relasi rekurensi homogen
linear dengan
koefsien konstan dengan mencari formula eksplisit untuk
Fibonacci sequence. Solusi dari (2.3) adalah berbentuk
An = Ctn
Kemudian akan dicari solusi dari relasi rekurensi Fibonacci (2.4) dalam
bentuk t n. Diperoleh tn = tn-1 + tn-2
atau tn - tn-1 - tn-2 = 0
atau t2 t 1 = 0 (2.5)
Solusi dari (2.5) adalah

t=
1
2
1 5
Sampai di sini dipunyai dua solusi dari (2.4), yaitu:
1 n n (2.6)
Sn =
1
5
, T = 1 1 5

n


2 2

Dengan Teorema 2.1 berikut bahwa apabila Sn dan Tn adalah solusi-solusi dari (2.4),
maka bSn + dTn
adalah juga solusi dari (2.4) . Oleh karena itu
Un = bSn + dTn

=b
1 1
5


n
n +d
1

1 5 n


2

2
Adalah juga merupakan solusi dari (2.4)
Untuk memenuhi syarat awal f0 = 1 = f1 dari Fibonacci sequence, haruslah dipunyai
U0 = 1 = U1
Ata
u bS0 + dT0 = b + d
=1 1
1
bS1 + dT1 =
b
1 5 +d 1 5 =1

2 2
Dengan menyelesaikan persamaan-persamaan di atas untuk b dan d, diperoleh
1 1 1
dan d= 1
b=

1 5
1 5

5 2 5 2

oleh karena
itu,
n1 n1
11
1 1
fn =

1 5 1 5
5 2
5 2
TEOREMA

Misal : an = c1an-1 + c2an-2 (2.7)


Sebagai sebuah relasi rekurensi homogen linear order dua dengan
koefsien konstan. Jika Sn dan Tn adalah solusi dari (2.7), maka Un = bSn
+ dTn adalah juga solusi dari (2.7) Jika r adalah akar dari
t2 c1t c2 = 0, (2.8)
Maka rn adalah solusi dari (2.7)
Misal an solusi dari (2.8) yang memenuhi
a 0 = C0 , a 1 = C1 (2.9)
Jika r1 dan r2 akar-akar dari (2.8) dan r1 r2, maka terdapat konstan b dan d
sedemikian sehingga an = br1n + dr2n , n = 0, 1,
THEOREM

Misal : an = c1an-1 + c2an-2 (2.10)


Adalah relasi rekurensi homogen linear order dua dengan koefsien konstan
Misal an solusi dari (2.10) yang

memenuhi a0 = C0 ,

a 1 = C1

Jika kedua akar dari


t 2 c1 t c2 = 0 (2.11)
sama dengan r, maka terdapat konstanta b dan d
sedemikian sehingga an = brn + dnrn , n
= 0, 1,
CONTOH

Selesaikan relasi rekurensi : dn = 4(dn-1 dn-2)


(2.12) Dengan syarat awal : d0 = 1 = d1
Jawab :
Menurut THEOREM 2.1, Sn = rn adalah solusi dari (2.12) dimana r
adalah solusi dari t2 4t + 4 = 0
(2.13)
Jadi diperoleh solusi
S n = 2n
Dari (2.12). karena 2 adalah satu-satunya solusi dari (2.13), dengan THEOREM 2.2
Tn = n2n
Adalah juga solusi dari (2.12). Sehingga solusi umum dari (2.12) berbentuk
Un = aSn + bTn
Harus dipunyai juga : U0 = 1 = U1
Sehingga aS0 + bT0 = a +
0b = 1 aS1 + bT1 =
2a + 2b = 1
dengan menyelesaikan untuk a dan b diperoleh: a = 1, b = -1/2
oleh karena itu solusi dari (2.12)
adalah dn = 2n
n2n-1
NOTE : Untuk relasi rekurensi berorder k dengan koefsien konstan (2,2), jika r adalah
akar dari
tk c1tk-1 c2tk-2 - - ck = 0
dengan multisiplitas m, dapat
ditunjukkan bahwa
rn, nrn, , nm-1rn
adalah juga solusi dari (2.2)
METODE PEMBELAJARAN
Practice Rehearsal Pairs
LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 10
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan a. Apersepsi
Mengulas kembali tentang 5 menit
enumerasi. b. Motivasi
Memberikan permasalahan sehari-hari yang 10 menit
berkaitan dengan relasi rekurensi
2. Penyajian Eksplorasi
Memberi penjelasan tentang cara membentuk relasi 10 menit
rekurensi. Elaborasi
a. Meminta mahasiswa berkelompok. 5 menit
b. Memberikan mahasiswa permasalahan 5 menit
penyusunan relasi rekurensi.
c. Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, dan 30 menit
setiap tim harus menyelesaiakan permassalahan
yang ada pada LKM. 30 menit
d. Setelah selesai, salah satu tim diminta menjelaskan
kepada tim yang lain. Pada tahap berikutnya kedua
tim bertukar peran. 15 menit
Eksplanasi
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Menyimpulkan tentang penyusunan relasi rekurensi. 10 menit

PERTEMUAN 11
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan a. Apersepsi
Mengulas kembali tentang relasi 5 menit
rekurensi. b. Motivasi
1. Memberikan permasalahan relasi rekurensi dan
meminta mahasiswa menentukan suku ke-n dari 10 menit
suatu rumus relasi rekurensi.
2. Mengungkapkan kesulitan yang dialami
pada saat menentukan suku ke-n
2. Penyajian Eksplorasi
Memberi penjelasan tetang penyusunan bentuk 20 menit
eksplisit dari suatu relasi rekurensi dengan relasi
metode iterasi
a. Meminta mahasiswa berkelompok, dan memberikan 5 menit
mahasiswa permasalahan tetang penyusunan bentuk
eksplisit dari suatu relasi rekurensi berderajad 1
dengan relasi rekurensi. 20 menit
b. Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, dan
setiap tim harus menyelesaiakan permassalahan 25 menit
yang ada pada LKM.
c. Setelah selesai, salah satu tim diminta menjelaskan
kepada tim yang lain. Pada tahap berikutnya kedua 15 menit
tim bertukar peran.
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Memberikan sebuah relasi rekurensi dan meminta 20 menit
mahasiswa secara individu untuk menentukan bentuk
eksplisitnya dengan metode iterasi.

PERTEMUAN 12
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan a. Apersepsi
Mengulas kembali tentang membentuk bentuk 5 menit
eksplisit relasi rekurensi dengan metode iterasi.
b. Motivasi
1. Memberikan permasalahan relasi rekurensi linear 10 menit
homogen koefisien konstan dan meminta
mahasiswa menentukan bentuk eksplisitnya.
2. Mengungkapkan kesulitan yang dialami
pada saat menentukan bentuk
2. Penyajian Eksplorasi
Memberi penjelasan tetang penyusunan bentuk 20 menit
eksplisit dari suatu relasi rekurensi linear homogen
koefisien konstan dengan persamaan karakteristik
yang semua akarnya tidak sama.
Elaborasi 5 menit
a. Meminta mahasiswa berkelompok, dan memberikan
mahasiswa permasalahan tetang penyusunan bentuk
eksplisit dari suatu relasi rekurensi linear homogen
koefisien konstan dengan persamaan karakteristik 20 menit
yang semua akarnya tidak sama.
b. Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, dan 25 menit
setiap tim harus menyelesaiakan permassalahan
yang ada pada LKM.
c. Setelah selesai, salah satu tim diminta menjelaskan 15 menit
kepada tim
yang lain. Pada tahap berikutnya kedua tim
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Memberikan sebuah relasi rekurensi linear 20 menit
homogen dengan persamaan karakteristik.

PERTEMUAN 13
Alokasi
No. Taha Kegiatan
Waktu
p Pembelajaran
1. Pendahuluan a. Apersepsi
Mengulas kembali tentang membentuk bentuk 5 menit
eksplisit relasi rekurensi liear homogen koefisien
konstan.
b. Motivasi 10 menit
1. Memberikan permasalahan relasi rekurensi linear
homogen koefisien konstan yang memiliki akar
sama dan meminta mahasiswa menentukan
bentuk eksplisitnya.
2. Penyajian Eksplorasi
Memberi penjelasan tetang penyusunan bentuk 20 menit
eksplisit dari suatu relasi rekurensi linear homogen
koefisien konstan dengan persamaan karakteristik
yang memiliki akar sama.
Elaborasi 5 menit
a. Meminta mahasiswa berkelompok, dan memberikan
mahasiswa permasalahan tetang penyusunan bentuk
eksplisit dari suatu relasi rekurensi linear homogen
koefisien konstan dengan persamaan karakteristik 20 menit
yang memiliki akar sama.
b. Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, dan 25 menit
setiap tim harus menyelesaiakan permassalahan
yang ada pada LKM.
c. Setelah selesai, salah satu tim diminta menjelaskan 15 menit
kepada tim yang lain. Pada tahap berikutnya kedua
tim bertukar peran.
3. Penutup Refleksi dan Evaluasi
Memberikan sebuah relasi rekurensi linear 20 menit
homogen dengan persamaan karakteristik.

MEDIA PEMBELAJARAN
Whiteboard, LCD, Laptop
SUMBER BELAJAR
[1] Rinaldi Munir. 2010. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika
[2] Drs. Jong Jek Siang, M.Sc. 2009. Matematika Diskrit. Yogyakarta: Andi offset
[3] Modul Kuliah

PENILAIAN
1. Teknik Hasil diskusi, keaktifan dalam diskusi, hasil
2. Bentuk
: Instrumen Tes Uraian
post-test
3. :Contoh Instrumen Terlampir
:
SOAL
1
1. a. Seorang menginvestasikan $2000 dengan bunga 14% per tahun. Jika A n
menyatakan jumlah pada akhir n tahun, carilah relasi rekurensi dan syarat awal
untuk sequence A0,A1,
b. Berikan rumus eksplisit untuk An
2. Jika Pn menyatakan banyaknya permutasi dari n objek yang berbeda, carilah relasi
rekurensi dan syarat awal untuk sequence P1, P2,
3. Misal dipunyai n dolar dan tiap hari dibelikan salah satu dari orange juice ($1), milk
($2) atau tea ($2).
Jika Cn adalah banyaknya cara membelanjakan semua uang tersebut, tunjukkan bahwa
Cn = Cn-1 + Cn-2
4. Carilah A(2,2)
Katakan apakah relasi rekurensi dalam exercise 1-10 berikut merupakan relasi
rekurensi homogen dengan koefsien konstan atau tidak. Berikan ordernya bila ya
1. an = -3an-1 6. an = an-1 + 1 + 2n-1
2. an = 2nan-1 7. an = (log 2n)an-1 [log(n-1)]an-2
3. an = 2nan-2 an-1 8. an = 6an-1 9an-2
4. an = an-1 + n 9. an = -an-1 an-2
5. an = 7an-2 6an-3 10. an = -an-1 + 5an-2 3an-3
Dalam exercises 11-18, selesaikan relasi rekurensi yang diberikan dengan syarat awal
yang diberikan
11. Exercise 1, a0 = 2
12. Exercise 2, a0 = 1
13. Exercise 4, a0 = 0
Dalam exercises 11-18, selesaikan relasi rekurensi yang diberikan dengan syarat awal
yang diberikan
1. an = 6an-1 8an-2 ; a0 = 1, a1 = 0
2. an = 7an-1 10an-2 ; a0 = 5, a1 = 16
3. an = 2an-1 + 8an-2 ; a0 = 4, a1 = 10
4. 2an = 7an-1 3an-2 ; a0 = a1 = 0
5. a n a n1 a n2 dengan a0 = a1 = 1
2

(Gunakan substitusi an )
bn =

Anda mungkin juga menyukai