NIM : 2018102078
2020
i
KATA PENGANTAR
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
meminta kritik dan saran yang membangun demi lebih baiknya makalah ini. Kami
mengucapkan banyak terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua khususnya menambah wawasan bagi kita.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Hampir setiap aktifitas kita menggunakan ilmu matematika. Baik dalam
bentuk jual beli ataupun penghitungan luas suatu lahan atau yang lainnya.
Selain ilmu perhitungan tersebut matematika juga erat kaitanya dengan
aplikasi digital yang terdapat pada HP canggih seperti smartphone yang
kini tengah digandrungi oleh masyarakat dari anak kecil hingga orangtua.
Contohnya yaitu pada aplikasi edit foto, selain itu pergeseran/
perpindahan pada escalator, perputaran jarum jam, permainan catur dll.
Beberapa contoh tersebut menggunakan transformasi yaitu mengenai
Similaritas. Materi tersebut dipelajari oleh siswa SMA untuk itu
diharapkan pendidik mampu menguasai dan mampu menyampaikan
materi transformasi kepada peserta didiknya. Oleh karena itu, perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta memasukan mata kuliah geometri
transformasi kedalam mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi
pendidikan matematika. Salah satu sub babnya adalah Similaritas. Untuk
itu diharapkan mahasiswa mampu memahami materi Similaritas agar
dapat menyampaikan materi tersebut kepada peserta didik dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu transformasi Similaritas?
2. Apa itu dilatasi atau tarikan?
3. Bagaimanakah rumus-rumus similaritas itu?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tranformasi similaritas
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami dilatasi atau tarikan
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami rumus-rumus
similaritas
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kemudian misalkan P’ = T(P) dan faktor kesebangunan T adalah k,
maka berlaku
|A’P’| + |P’B’| = k|AP| + k|PB|
= k |AP + PB |
= k |AB|
Jadi P’ terletak antara A’ dan B’ yang berarti bahwa A’, P’, dan B’
segaris. Dengan cara serupa, dapat ditunjukkan bahwa hal ini
berlaku pula untuk A antara P dan B maupun B antara A dan P.
b. Bukti h T(t).
Ambil sebarang titik Q’ pada h.
Karena T suatu transformasi, jadi surjektif maka ada Q pada
bidang V sedemikian sehingga Q’ = T(Q).
Misalkan Q’ terletak antara A’ dan B’. Sehingga berlaku |A’Q’|+|
Q’B’|=|A’B’|.
Misalkan Q tidak berada di t maka berlaku |AQ|+|QB|>|AB|,
akibatnya k|AQ|+k|QB|> k|AB|.
Sehingga |A’Q’|+|Q’B’|>|A’B’|. Ini bertentangan dengan |A’Q’|+|
Q’B’|=|A’B’|. Jadi haruslah Q terletak pada t.
Bukti serupa untuk A’ antara Q’ dan B’ dan juga B’ antara A’ dan
Q’.
Diperoleh h T(t).
Dari bukti a. dan b. dapat disimpulkan bahwa T(t) = h.
2. Teorema
Kesebangunan mempertahankan besar sudut
Misalkan diberikan sebarang sudut < ABC dan T(<ABC) =
<A’B’C’.
3
A. Kesebangunan mempertahankan besar sudut
Misalkan diberikan sebarang sudut < ABC dan T(<ABC) =
<A’B’C’.
Diperoleh |A’B’| = k|AB|, |B’C’| = k|BC|, dan |A’C’| = k|A’C’|.
Sehingga segitigaDiperoleh |A’B’| = dengan
A’B’C’ sebangun k|AB|, segitiga
|B’C’| =ABC.
k|BC|, dan |A’C’| = k|
Diperoleh
besar sudut A’B’C’A’C’|.
sama dengan besar sudut ABC.
Sehingga
Jadi terbukti bahwa segitiga
kesebangunan A’B’C’ sebangun
mempertahankan besardengan
sudut. segitiga ABC.
Akibat langsungDiperoleh besar sudut
dari bukti ini A’B’C’
adalahsama dengan besar sudut
kesebangunan juga ABC.
mempertahankan Jadi terbukti bahwa kesebangunan mempertahankan besar
ketegaklurusan.
sudut.
Akibat langsung dari bukti ini adalah kesebangunan juga
mempertahankan ketegaklurusan
3. Teorema
Kesebangunan mempertahankan kesejajaran.
Misalkan diberikan dua garis l dan m dengan l // m.
Andaikan T(l) memotong T(m) di sebuah titik A’, maka ada A di l
sedemikian sehingga T(A) terletak di T(l) dan juga T(A) terletak di
T(m). Hasil ini mengakibatkan A terletak di l sekaligus di m. Ini
mengatakan bahwa l dan m berpotongan dan menyebabkan terjadi
pertentangan dengan asumsi bahwa l dan m sejajar. Jadi haruslah T(l)
dan T(m) sejajar.
4. Teorema
Hasil kali similaritaas Lk dan Lm adalah similaritas Lkm yaitu suatu
similaritas dengan faktor km.
Ambil sebarang 2 titik, misal A dan B
Lm (A) = A’
Lm (B) = B’
A’B’= m(AB)
Lk (A’) = A”
Lk (B’) = B”
A”B” = k(A’B’)
A”B”= k(A’B’)
A”B” = k(m(AB))
A”B” = km (AB)
Artinya Lkm (A)= A” dan Lkm (B) = B”
4
B. Dilatasi atau Tarikan
Definisi:
Misal P suatu titik tertentu dan k≠0. Transformasi D P.k disebut suatu
dilatasi terhadap P dengan faktor k jika
a. DP.k (P) = P
b. Untuk sebarang tittik Q≠P, DP.k (Q) = Q’ dengan ǀPQ’ǀ = k PQǀ dan Q’
pada PQ untuk k>0 kemudian Q’ pada P/Q untuk k<0.
P/Q adalah sinar garis yang berarah berlawanan dengan arah PQ atau
sinar dari P menjauhi Q. Bilangan k disebut factor dilatasi dan
Pdisebut pusat dilatasi.
Teorema:
Untuk sebarang garis g dan g’= DP.k (g) berlaku:
a. g’=g jika P terletak pada g.
b. g’//g jika P tidak terleetak pada g.
Teorema:
Hasil kali suatu dilatasi dan suatu isometri adalah suatu similaritas.
Sebaliknya, suatu similaritas selaludapat dinyatakan sebagai hasil kali
suatu dilatasi dan suatu isometric.
Teorema:
Untuk sepasang segitiga ABC dan A’B’C’ terdapat tepat satu similaritas L
yang membawa A ke A’, B ke B’, dan C ke C’.
C. Rumus-Rumus Similaritas
1. Rumus dilatasi
Misalkan titik P(x,y) suatu titik tertentu. T(a,b) sebarang titik
dengan T’(a’,b’) sedemikian hingga T’=DP,k(T).
Kemudian p adalah vektor posisi dari P(x,y), t’ vektor posisi
dari T’(a’,b’) dan t vektor posisi dari T(a,b)
5
T’(a’,b’)
P(x,y)
t’
x T(a,b)
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Suatu transformasi L disebut suatu similaritas, jika terdapat bilangan
positif k sedemikian hingga untuk sebarang titik P, Q dipenuhi ǀPʹQʹǀ =
k ǀPQǀ, dengan Pʹ= L(P) dan Qʹ= L(P).
2. Misal P suatu titik tertentu dan k≠0. Transformasi D P.k disebut suatu
dilatasi terhadap P dengan factor k jika
a. DP.k (P) = P
b. Untuk sebarang tittik Q≠P, DP.k (Q) = Q’ dengan ǀPQ’ǀ = k PQǀ dan
Q’ pada PQ untuk k>0 kemudian Q’ pada P/Q untuk k<0.
Sehingga dengan menggunakan aturan vektor dan matriks diperoleh:
PTʹ= k(PT)
tʹ‒x = k(t-x)
a' −x a−x a' a x
atau [ ] [ ]
'
b −y
=k
b− y
Sehingga
b ' [ ] []
= k + (1‒ k)
b y []
3. Rumus Umum Similaritas
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat terbuka kritik dan saran bersifat membangun
dari pembaca. Dan karena makalah ini kurang sempurna maka diharapkan
para pembaca tidak hanya menjadikan makalah ini sebagai acuan dalam
pembelajaran
7
DAFTAR PUSTAKA