Anda di halaman 1dari 11

SIMILARITAS

Mata Kuliah : Geometri Transformasi

Dosen Pengampu : Vina Erita, M.Pd

Oleh : ROHANA ULI

NIM : 2018102078

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN


ILMU PENDIDIKAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang menciptakan alam semesta.


Sholawat serta salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Alhamdulillah penyusunan makalah yang berjudul “Similaritas” sebagai


tugas yang diberikan dosen mata kuliah Geometri Transformasi pada semester
lima tahun akademik 2020/2021 telah selesai pada waktunya yang sudah
ditetapkan.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
meminta kritik dan saran yang membangun demi lebih baiknya makalah ini. Kami
mengucapkan banyak terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua khususnya menambah wawasan bagi kita.

Tanjung, 16 November 2020

Penulis

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengertian Transformasi Similaritas.....................................................3


B. Dilatasi atau Tarikan.............................................................................5
C. Rumus-Rumus Similaritas....................................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................8

A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Hampir setiap aktifitas kita menggunakan ilmu matematika. Baik dalam
bentuk jual beli ataupun penghitungan luas suatu lahan atau yang lainnya.
Selain ilmu perhitungan tersebut matematika juga erat kaitanya dengan
aplikasi digital yang terdapat pada HP canggih seperti smartphone yang
kini tengah digandrungi oleh masyarakat dari anak kecil hingga orangtua.
Contohnya yaitu pada aplikasi edit foto, selain itu pergeseran/
perpindahan pada escalator, perputaran jarum jam, permainan catur dll.
Beberapa contoh tersebut menggunakan transformasi yaitu mengenai
Similaritas. Materi tersebut dipelajari oleh siswa SMA untuk itu
diharapkan pendidik mampu menguasai dan mampu menyampaikan
materi transformasi kepada peserta didiknya. Oleh karena itu, perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta memasukan mata kuliah geometri
transformasi kedalam mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi
pendidikan matematika. Salah satu sub babnya adalah Similaritas. Untuk
itu diharapkan mahasiswa mampu memahami materi Similaritas agar
dapat menyampaikan materi tersebut kepada peserta didik dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu transformasi Similaritas?
2. Apa itu dilatasi atau tarikan?
3. Bagaimanakah rumus-rumus similaritas itu?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tranformasi similaritas
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami dilatasi atau tarikan
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami rumus-rumus
similaritas

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transformasi Similaritas


Dalam geometri (Euclides) dikenal adanya beberapa bangun
geometri yang sebangun. Misalnya dua segitiga dikatakan sebangun jika
besar sudut-sudutnya sama atau sisi-sisi yang seletak punya perbandingan
yang sama. Berkenaan dengan itu dalam pembahasan transformasi juga
dikenal adanya transformasi kesebangunan atau similaritas.
Definisi:
Suatu transformasi L disebut suatu similaritas, jika terdapat
bilangan positif k sedemikian hingga untuk sebarang titik P, Q dipenuhi
ǀPʹQʹǀ = k ǀPQǀ, dengan Pʹ= L(P) dan Qʹ= L(P).
Selanjutnya, similaritas dengan faktor k tersebut dilambangkan
dengan Lk dan k disebut faktor similaritas.
Dari definisi diatas, tampak bahwa jika k=1 suatu similaritas adalah
kejadian khusus dari similaritas.
Sehingga berdasar definisi pula, dapat terlihat bahwa sifat yang tidak
dimiliki oleh similaritas adalah sifat mempertahankan jarak. Kemudian
sifat-sifat yang lain dinyatakan dalam teorema-teorema berikut.
1. Teorema:
Similaritas dalah suatu kolineasi
Ambil sebarang garis t, dan dua titik A , B di t yang berbeda dan
A’=T(A) , B’=T(B). Misal h garis yang melalui A’ dan B’. Misalkan
pula T suatu transformasi kesebangunan.
Akan dibuktikan bahwa T(t) = h. Untuk itu akan dibuktikan T(t) h
dan h T(t)
a. Bukti T(t) h
Ambil sebarang titik P di t dengan P berbeda dengan A dan B.
Misalkan P terletak antara A dan B , maka berlaku |AP|+|PB|=|AB|.

2
Kemudian misalkan P’ = T(P) dan faktor kesebangunan T adalah k,
maka berlaku
|A’P’| + |P’B’| = k|AP| + k|PB|

= k |AP + PB |

= k |AB|

Oleh karena |A’B’| = k|AB| maka |A’P’ |+|P’B’| = |A’B’|.

Jadi P’ terletak antara A’ dan B’ yang berarti bahwa A’, P’, dan B’
segaris. Dengan cara serupa, dapat ditunjukkan bahwa hal ini
berlaku pula untuk A antara P dan B maupun B antara A dan P.

Jadi P anggota h atau T(P)  h

b. Bukti h T(t).
Ambil sebarang titik Q’ pada h.
Karena T suatu transformasi, jadi surjektif maka ada Q pada
bidang V sedemikian sehingga Q’ = T(Q).
Misalkan Q’ terletak antara A’ dan B’. Sehingga berlaku |A’Q’|+|
Q’B’|=|A’B’|.
Misalkan Q tidak berada di t maka berlaku |AQ|+|QB|>|AB|,
akibatnya k|AQ|+k|QB|> k|AB|.
Sehingga |A’Q’|+|Q’B’|>|A’B’|. Ini bertentangan dengan |A’Q’|+|
Q’B’|=|A’B’|. Jadi haruslah Q terletak pada t.
Bukti serupa untuk A’ antara Q’ dan B’ dan juga B’ antara A’ dan
Q’.
Diperoleh h T(t).
Dari bukti a. dan b. dapat disimpulkan bahwa T(t) = h.
2. Teorema
Kesebangunan mempertahankan besar sudut
Misalkan diberikan sebarang sudut < ABC dan T(<ABC) =
<A’B’C’.

3
A. Kesebangunan mempertahankan besar sudut
Misalkan diberikan sebarang sudut < ABC dan T(<ABC) =
<A’B’C’.
Diperoleh |A’B’| = k|AB|, |B’C’| = k|BC|, dan |A’C’| = k|A’C’|.
Sehingga segitigaDiperoleh |A’B’| = dengan
A’B’C’ sebangun k|AB|, segitiga
|B’C’| =ABC.
k|BC|, dan |A’C’| = k|
Diperoleh
besar sudut A’B’C’A’C’|.
sama dengan besar sudut ABC.
Sehingga
Jadi terbukti bahwa segitiga
kesebangunan A’B’C’ sebangun
mempertahankan besardengan
sudut. segitiga ABC.
Akibat langsungDiperoleh besar sudut
dari bukti ini A’B’C’
adalahsama dengan besar sudut
kesebangunan juga ABC.
mempertahankan Jadi terbukti bahwa kesebangunan mempertahankan besar
ketegaklurusan.
sudut.
Akibat langsung dari bukti ini adalah kesebangunan juga
mempertahankan ketegaklurusan
3. Teorema
Kesebangunan mempertahankan kesejajaran.
Misalkan diberikan dua garis l dan m dengan l // m.
Andaikan T(l) memotong T(m) di sebuah titik A’, maka ada A di l
sedemikian sehingga T(A) terletak di T(l) dan juga T(A) terletak di
T(m). Hasil ini mengakibatkan A terletak di l sekaligus di m. Ini
mengatakan bahwa l dan m berpotongan dan menyebabkan terjadi
pertentangan dengan asumsi bahwa l dan m sejajar. Jadi haruslah T(l)
dan T(m) sejajar.
4. Teorema
Hasil kali similaritaas Lk dan Lm adalah similaritas Lkm yaitu suatu
similaritas dengan faktor km.
Ambil sebarang 2 titik, misal A dan B
Lm (A) = A’
Lm (B) = B’
A’B’= m(AB)
Lk (A’) = A”
Lk (B’) = B”
A”B” = k(A’B’)
A”B”= k(A’B’)
A”B” = k(m(AB))
A”B” = km (AB)
Artinya Lkm (A)= A” dan Lkm (B) = B”

4
B. Dilatasi atau Tarikan
Definisi:
Misal P suatu titik tertentu dan k≠0. Transformasi D P.k disebut suatu
dilatasi terhadap P dengan faktor k jika
a. DP.k (P) = P
b. Untuk sebarang tittik Q≠P, DP.k (Q) = Q’ dengan ǀPQ’ǀ = k PQǀ dan Q’
pada PQ untuk k>0 kemudian Q’ pada P/Q untuk k<0.

P/Q adalah sinar garis yang berarah berlawanan dengan arah PQ atau
sinar dari P menjauhi Q. Bilangan k disebut factor dilatasi dan
Pdisebut pusat dilatasi.

Teorema:
Untuk sebarang garis g dan g’= DP.k (g) berlaku:
a. g’=g jika P terletak pada g.
b. g’//g jika P tidak terleetak pada g.
Teorema:
Hasil kali suatu dilatasi dan suatu isometri adalah suatu similaritas.
Sebaliknya, suatu similaritas selaludapat dinyatakan sebagai hasil kali
suatu dilatasi dan suatu isometric.
Teorema:
Untuk sepasang segitiga ABC dan A’B’C’ terdapat tepat satu similaritas L
yang membawa A ke A’, B ke B’, dan C ke C’.

C. Rumus-Rumus Similaritas
1. Rumus dilatasi
Misalkan titik P(x,y) suatu titik tertentu. T(a,b) sebarang titik
dengan T’(a’,b’) sedemikian hingga T’=DP,k(T).
Kemudian p adalah vektor posisi dari P(x,y), t’ vektor posisi
dari T’(a’,b’) dan t vektor posisi dari T(a,b)

5
T’(a’,b’)

P(x,y)

t’

x T(a,b)

Sehingga dengan menggunakan aturan vektor dan matriks diperoleh:


PTʹ= k(PT)
tʹ‒x = k(t-x)
atau
a' −x a−x
[ ] [ ]
'
b −y
=k
b− y
Sehingga
a' a x
[ ] []
b'
= k + (1‒ k)
b y []
2. Rumus Umum Similaritas
Dalam bab terdahulu telah diperoleh, bahwa rumus suatu isometri
dapat ditulis sebagai berilut.
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:

[ xʹyʹ ] = [ ±pq ±qp][ xy ]+[ mn ] dengan p + q = 1


2 2

Dengan cara yang sama akan diperoleh rumus similaritas sebagai


berikut.
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:

[ xʹyʹ ] = [ ±pq ±qp][ xy ]+[ mn ] dengan p + q = k ≠ 0


2 2 2

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Suatu transformasi L disebut suatu similaritas, jika terdapat bilangan
positif k sedemikian hingga untuk sebarang titik P, Q dipenuhi ǀPʹQʹǀ =
k ǀPQǀ, dengan Pʹ= L(P) dan Qʹ= L(P).
2. Misal P suatu titik tertentu dan k≠0. Transformasi D P.k disebut suatu
dilatasi terhadap P dengan factor k jika
a. DP.k (P) = P
b. Untuk sebarang tittik Q≠P, DP.k (Q) = Q’ dengan ǀPQ’ǀ = k PQǀ dan
Q’ pada PQ untuk k>0 kemudian Q’ pada P/Q untuk k<0.
Sehingga dengan menggunakan aturan vektor dan matriks diperoleh:
PTʹ= k(PT)
tʹ‒x = k(t-x)
a' −x a−x a' a x
atau [ ] [ ]
'
b −y
=k
b− y
Sehingga
b ' [ ] []
= k + (1‒ k)
b y []
3. Rumus Umum Similaritas
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:

[ xʹyʹ ] = [ ±pq ±qp][ xy ]+[ mn ] dengan p + q = 1


2 2

Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:

[ xʹyʹ ] = [ ±pq ±qp][ xy ]+[ mn ] dengan p + q = k ≠ 0


2 2 2

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat terbuka kritik dan saran bersifat membangun
dari pembaca. Dan karena makalah ini kurang sempurna maka diharapkan
para pembaca tidak hanya menjadikan makalah ini sebagai acuan dalam
pembelajaran

7
DAFTAR PUSTAKA

Iswahyudi, Gatut. 2003. Geometri Transformasi. Surakarta: Sebelas Maret


University Press
Rejeki, Sri. Tanpa tahun. Geometri Transformasi . Surakarta: FKIP UMS

Anda mungkin juga menyukai