Anda di halaman 1dari 13

SIMILARITAS

Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas terstruktur:

Mata Kuliah : Geometri Transformasi

Dosen Pengampuh : Eka Farida Fasha, S.Si., M.Pd

Oleh:

1. Nur Fitria Krismayantie NIM. 40316012


2. Vega Nautika Bahtera H. NIM. 40316015

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BUMIAYU

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang menciptakan alam
semesta. Sholawat serta salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Alhamdulillah penyusunan makalah yang berjudul “Similaritas” sebagai


tugas yang diberikan dosen mata kuliah Geometri Transformasi pada semester
empat tahun akademik 2017/2018 telah selesai pada waktunya yang sudah
ditetapkan.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
meminta kritik dan saran yang membangun demi lebih baiknya makalah ini. Kami
mengucapkan banyak terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
khususnya menambah wawasan bagi kita.

Bumiayu, 4 Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Transformasi Similaritas .................................................... 3


B. Dilatasi atau Tarikan ............................................................................ 5
C. Rumus-Rumus Similaritas ................................................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Hampir setiap aktifitas kita menggunakan ilmu matematika. Baik dalam
bentuk jual beli ataupun penghitungan luas suatu lahan atau yang lainnya.
Selain ilmu perhitungan tersebut matematika juga erat kaitanya dengan
aplikasi digital yang terdapat pada HP canggih seperti smartphone yang kini
tengah digandrungi oleh masyarakat dari anak kecil hingga orangtua.

Contohnya yaitu pada aplikasi edit foto, selain itu pergeseran/


perpindahan pada escalator, perputaran jarum jam, permainan catur dll.
Beberapa contoh tersebut menggunakan transformasi yaitu mengenai
Similaritas. Materi tersebut dipelajari oleh siswa SMA untuk itu diharapkan
pendidik mampu menguasai dan mampu menyampaikan materi
transformasi kepada peserta didiknya. Oleh karena itu, perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta memasukan mata kuliah geometri transformasi
kedalam mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi pendidikan
matematika. Salah satu sub babnya adalah Similaritas. Untuk itu diharapkan
mahasiswa mampu memahami materi Similaritas agar dapat menyampaikan
materi tersebut kepada peserta didik dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu transformasi Similaritas?
2. Apa itu dilatasi atau tarikan?
3. Bagaimanakah rumus-rumus similaritas itu?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tranformasi similaritas
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami dilatasi atau tarikan
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami rumus-rumus
similaritas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transformasi Similaritas


Dalam geometri (Euclides) dikenal adanya beberapa bangun
geometri yang sebangun. Misalnya dua segitiga dikatakan sebangun jika
besar sudut-sudutnya sama atau sisi-sisi yang seletak punya perbandingan
yang sama. Berkenaan dengan itu dalam pembahasan transformasi juga
dikenal adanya transformasi kesebangunan atau similaritas.
Definisi:
Suatu transformasi L disebut suatu similaritas, jika terdapat bilangan
positif k sedemikian hingga untuk sebarang titik P, Q dipenuhi ǀPʹQʹǀ = k
ǀPQǀ, dengan Pʹ= L(P) dan Qʹ= L(P).
Selanjutnya, similaritas dengan faktor k tersebut dilambangkan
dengan Lk dan k disebut faktor similaritas.
Dari definisi diatas, tampak bahwa jika k=1 suatu similaritas adalah
kejadian khusus dari similaritas.
Sehingga berdasar definisi pula, dapat terlihat bahwa sifat yang tidak
dimiliki oleh similaritas adalah sifat mempertahankan jarak. Kemudian
sifat-sifat yang lain dinyatakan dalam teorema-teorema berikut.
1. Teorema:
Similaritas dalah suatu kolineasi
Ambil sebarang garis t, dan dua titik A , B di t yang berbeda dan
A’=T(A) , B’=T(B). Misal h garis yang melalui A’ dan B’. Misalkan
pula T suatu transformasi kesebangunan.
Akan dibuktikan bahwa T(t) = h. Untuk itu akan dibuktikan T(t) h dan
h T(t)
a. Bukti T(t) h
Ambil sebarang titik P di t dengan P berbeda dengan A dan B.
Misalkan P terletak antara A dan B , maka berlaku |AP|+|PB|=|AB|.

3
Kemudian misalkan P’ = T(P) dan faktor kesebangunan T adalah k,
maka berlaku
|A’P’| + |P’B’| = k|AP| + k|PB|

= k |AP + PB |

= k |AB|

Oleh karena |A’B’| = k|AB| maka |A’P’ |+|P’B’| = |A’B’|.

Jadi P’ terletak antara A’ dan B’ yang berarti bahwa A’, P’, dan B’
segaris. Dengan cara serupa, dapat ditunjukkan bahwa hal ini
berlaku pula untuk A antara P dan B maupun B antara A dan P.

Jadi P anggota h atau T(P)  h

b. Bukti h T(t).
Ambil sebarang titik Q’ pada h.
Karena T suatu transformasi, jadi surjektif maka ada Q pada bidang
V sedemikian sehingga Q’ = T(Q).
Misalkan Q’ terletak antara A’ dan B’. Sehingga berlaku
|A’Q’|+|Q’B’|=|A’B’|.
Misalkan Q tidak berada di t maka berlaku |AQ|+|QB|>|AB|,
akibatnya k|AQ|+k|QB|> k|AB|.
Sehingga |A’Q’|+|Q’B’|>|A’B’|. Ini bertentangan dengan
|A’Q’|+|Q’B’|=|A’B’|. Jadi haruslah Q terletak pada t.
Bukti serupa untuk A’ antara Q’ dan B’ dan juga B’ antara A’ dan
Q’.
Diperoleh h T(t).
Dari bukti a. dan b. dapat disimpulkan bahwa T(t) = h.
2. Teorema
Kesebangunan mempertahankan besar sudut
Misalkan diberikan sebarang sudut < ABC dan T(<ABC) =
<A’B’C’.

4
Diperoleh |A’B’| = k|AB|, |B’C’| = k|BC|, dan |A’C’| =
k|A’C’|.
Sehingga segitiga A’B’C’ sebangun dengan segitiga ABC.
Diperoleh besar sudut A’B’C’ sama dengan besar sudut ABC.
Jadi terbukti bahwa kesebangunan mempertahankan besar
sudut.
Akibat langsung dari bukti ini adalah kesebangunan juga
mempertahankan ketegaklurusan
3. Teorema
Kesebangunan mempertahankan kesejajaran.
Misalkan diberikan dua garis l dan m dengan l // m.
Andaikan T(l) memotong T(m) di sebuah titik A’, maka ada A di l
sedemikian sehingga T(A) terletak di T(l) dan juga T(A) terletak di
T(m). Hasil ini mengakibatkan A terletak di l sekaligus di m. Ini
mengatakan bahwa l dan m berpotongan dan menyebabkan terjadi
pertentangan dengan asumsi bahwa l dan m sejajar. Jadi haruslah T(l)
dan T(m) sejajar.
4. Teorema
Hasil kali similaritaas Lk dan Lm adalah similaritas Lkm yaitu suatu
similaritas dengan faktor km.
Ambil sebarang 2 titik, misal A dan B
Lm (A) = A’
Lm (B) = B’
A’B’= m(AB)
Lk (A’) = A”
Lk (B’) = B”
A”B” = k(A’B’)
A”B”= k(A’B’)
A”B” = k(m(AB))
A”B” = km (AB)

5
Artinya Lkm (A)= A” dan Lkm (B) = B”

B. Dilatasi atau Tarikan


Definisi:
Misal P suatu titik tertentu dan k≠0. Transformasi DP.k disebut suatu dilatasi
terhadap P dengan faktor k jika
a. DP.k (P) = P
b. Untuk sebarang tittik Q≠P, DP.k (Q) = Q’ dengan ǀPQ’ǀ = k PQǀ dan Q’
pada PQ untuk k>0 kemudian Q’ pada P/Q untuk k<0.

P/Q adalah sinar garis yang berarah berlawanan dengan arah PQ atau
sinar dari P menjauhi Q. Bilangan k disebut factor dilatasi dan Pdisebut
pusat dilatasi.

Teorema:
Untuk sebarang garis g dan g’= DP.k (g) berlaku:
a. g’=g jika P terletak pada g.
b. g’//g jika P tidak terleetak pada g.
Teorema:
Hasil kali suatu dilatasi dan suatu isometri adalah suatu similaritas.
Sebaliknya, suatu similaritas selaludapat dinyatakan sebagai hasil kali suatu
dilatasi dan suatu isometric.
Teorema:
Untuk sepasang segitiga ABC dan A’B’C’ terdapat tepat satu similaritas L
yang membawa A ke A’, B ke B’, dan C ke C’.

C. Rumus-Rumus Similaritas
1. Rumus dilatasi
Misalkan titik P(x,y) suatu titik tertentu. T(a,b) sebarang titik
dengan T’(a’,b’) sedemikian hingga T’=DP,k(T).
Kemudian p adalah vektor posisi dari P(x,y), t’ vektor posisi dari
T’(a’,b’) dan t vektor posisi dari T(a,b)

6
T’(a’,b’)

P(x,y)

t’

x T(a,b)

Sehingga dengan menggunakan aturan vektor dan matriks diperoleh:


PTʹ= k(PT)
tʹ‒x = k(t-x)
atau
a′ − x a−x
[ ′ ]= k[b − y]
b −y
Sehingga
a′ a x
[ ]= k [ ]+ (1‒ k) [y]
b′ b
2. Rumus Umum Similaritas
Dalam bab terdahulu telah diperoleh, bahwa rumus suatu isometri dapat
ditulis sebagai berilut.
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:
xʹ p q x m
[ ] = [±q ±p] [y]+[ ] dengan p2 + q2 = 1
yʹ n
Dengan cara yang sama akan diperoleh rumus similaritas sebagai
berikut.
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:
xʹ p q x m
[ ] = [±q ±p] [y]+[ ] dengan p2 + q2 = k2 ≠ 0
yʹ n

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Suatu transformasi L disebut suatu similaritas, jika terdapat bilangan
positif k sedemikian hingga untuk sebarang titik P, Q dipenuhi ǀPʹQʹǀ =
k ǀPQǀ, dengan Pʹ= L(P) dan Qʹ= L(P).
2. Misal P suatu titik tertentu dan k≠0. Transformasi DP.k disebut suatu
dilatasi terhadap P dengan factor k jika
a. DP.k (P) = P
b. Untuk sebarang tittik Q≠P, DP.k (Q) = Q’ dengan ǀPQ’ǀ = k PQǀ dan
Q’ pada PQ untuk k>0 kemudian Q’ pada P/Q untuk k<0.
Sehingga dengan menggunakan aturan vektor dan matriks diperoleh:
PTʹ= k(PT)
tʹ‒x = k(t-x)
atau
a′ − x a−x
[ ′ ]= k[b − y]
b −y
Sehingga
a′ a x
[ ]= k [ ]+ (1‒ k) [y]
b′ b
3. Rumus Umum Similaritas
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:
xʹ p q x m
[ ] = [±q ±p] [y]+[ ] dengan p2 + q2 = 1
yʹ n
Untuk sebarang titik dengan koordinat (xʹ,yʹ) dipetaken pada suatu titik
(xʹ,yʹ) dengan:
xʹ p q x m
[ ] = [±q ±p] [y]+[ ] dengan p2 + q2 = k2 ≠ 0
yʹ n

8
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat terbuka kritik dan saran bersifat membangun dari
pembaca. Dan karena makalah ini kurang sempurna maka diharapkan para
pembaca tidak hanya menjadikan makalah ini sebagai acuan dalam
pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Iswahyudi, Gatut. 2003. Geometri Transformasi. Surakarta: Sebelas Maret


University Press
Rejeki, Sri. Tanpa tahun. Geometri Transformasi . Surakarta: FKIP UMS

10

Anda mungkin juga menyukai