Ada empat macam isometri yang telah dibahas pada modul-modul dan kegiatan
belajar terdahulu, yaitu refleksi, translasi, rotasi, dan refleksi geser, juga telah mempelajari
komposisi-komposisinya. Anda akan dikhususkan mempelajari sistem yang berlaku pada
komposisi isometri-isometri tersebut. Sitem yang dimaksud adalah grup isometri.
Definisi 6.2
Suatu himpunan 𝑆 ≠ ∅ dan operasi ∘ yang dinotasikan dengan (𝑆 ,∘ )
disebut grup, jika memenuhi aksioma-aksioma berikut:
Pembuktian;
Aksioma II: ambil T1, T2 dan T3 DI S, menurut teorema 1.4 , komposisi transformasi bersifat
assosiatif, yaitu (T1 ∘ T2) ∘ T3 = T1 ∘ (T2 ∘ T3), jadi aksioma kedua terpenuhi
Aksioma III: ada transformasi identitas I yang didefenisi I(P)= P, ∀𝑃 ∈ v. Jelas I ∈ 𝑆. maka
untuk semua transformasi I ∈ 𝑆. Berlaku T ∘ I = I ∘ T = T menurut teorema 1.5.
jadi eksistensi identitas untuk operasi komposisi dipenuhi.
Aksioma IV: ambil T ∈ 𝑆. Menurut teorema 1.6, setiap transformasi mempunyai balikan,
sehingga T ∘ 𝑇 −1= 𝑇 −1 ∘ 𝑇= I. atau untuk ∀T ∈ 𝑆, ∃ 𝑇 −1 ∈ 𝑆 sehingga eksistensi
balikan dipenuhi (teorema 1.6)
Karena keempat aksioma grup diatas dipenuhi maka (S, ∘ ) adalah grup. S merupakan
transfrmasi.
Contioh:
Misal betuk himpunan C =(𝜇𝑡, 𝐼), C ⊂ S karena kita ketahui bahwa pencermina terhadap
garis t yang dinotasikan 𝜇𝑡 merupakan transformasi (menurut teorema). Juga pemetaan
identitas I yang didefenisika I(P) = P untuk setiap P di bidang merupakan transformasi
(menurut teorema). Jadi C =(𝜇𝑡, 𝐼) merupakan himpunan bagian dari S, selanjutnya akan
dibuktikan C =(𝜇𝑡, 𝐼) terhadap operasi komposisi ∘ merupakan grup.
Aksioma III: jelas I merupakan netral (identitas) untuk operasi komposisi di C, sebab untuk
setiap X ∈ 𝐶 berlaku XI = IX = X . jadi, aksioma 3 dipenuhi.
Aksioma IV; karena 𝜇𝑡 dan I transformasi maka 𝜇𝑡 dan I mempunyai balikan (menurut
teorema). Kita tahu bahwa 𝜇𝑡 ∘ 𝜇𝑡 = I, karena pencerminan involusi. Jadi 𝜇𝑡 −1 =
𝜇𝑡. karena I tranformasi identitas maka balikannya juga dirinya sendiri. Dengan
demikian ∀X ∈ 𝑆, ∃X ∈ 𝑆, sehigga XY = YX = I
Teorema 6.9
Himpunan isometri G yang anggota-anggotanya refleksi, translasi,
rotasi, dan refleksi geser adalah tertutup terhadap operasi
komposisi. Atau G = {𝛾AB , 𝜌𝐸,𝜑 , 𝛾 , 𝜇}
Dengan menggunakan teorema diatas maka bila kita bentuk komposisi terhingga dari
isometri-isometri pada G, hasilnya selalu pada G. Sehingga tak ada isometri lain selain
isometri yang ada pada G. Bagaimana menegnai setengah putaran? Setengah putaran adalah
sebuah rotasi yang pusatnya adalah titik pusat setengah putaran itu dan besar sudtnya adalah -
180° atau 180° maka jelas isometri juga merupakan anggota G.
b. Asosiatif
𝛾AB ∘ 𝜌𝐸,𝜑 ∘ 𝛾 = 𝛾AB ∘ (𝜌𝐸,𝜑 ∘ 𝛾)
𝜌∘𝛾 = 𝛾AB ∘ 𝛾
𝛾 = 𝛾
Aksioma 2 : Karena anggota G terdiri dari refleksi, traslasi, rotasi, dan refleksi geser yag
merupakan isometri, operasi komposisi bersifat assosiatif. Jadi, aksioma 2
dipenuhi.
Keempat aksioma diatas dipenuhi maka (G, ∘) merupakan grup. Karena G merupakan
himpunan-himpunan isometri maka (G, ∘) merupakan grup isometri.
Definisi 6.3
Jika H ⊂ G dengan H ≠ ∅, (G , ∘ ) adalah grup, dan jika (H , ∘ )
grup maka (H , ∘ ) disebut subgrup dari grup (G , ∘ ).
Maksudnya yaitu ada sebuah himounan dari G yang tidak sama dengan himpunan
kosong maka ada sebuah sub-sub lain bagian.
Contoh 6.3
T = {𝛾𝑛 AB |n bilangan bulat } dan ∘ adalah operasi komposisi. Periksa apakah ( T, ∘ ) merupakan.
Aksioma 1: Menurut teorema, operasi ∘ (komposisi) tertutup pada himpunan translasi. ( untuk
jelasnya anda coba lihat kembali sifat ketertutupan translasi terhadap operasi komposisi
). Jadi, aksioma ketertutupan.
Aksioma 2 : Juga menurut teorema operasi komposisi pada translasi bersifat assosiatif. Jadi, aksioma
2 dipenuhi.
Aksioma 3 : translasi 𝛾nAB dengan n = 0 maka berarti 𝛾0AB merupakan identitas. Dengan 𝛾nAB ∘ 𝛾0AB
= 𝛾0AB ∘ 𝛾nAB = 𝛾nAB . jadi identitasnya ada yaitu 𝛾0AB
Aksioma 4 : balikan dari 𝛾nAB adalah 𝛾−nAB sebab 𝛾nAB ∘ 𝛾−nAB = 𝛾−nAB ∘ 𝛾nAB = 𝛾0AB . Jadi ada
invers ( balikan ) untuk setiap translasi 𝛾nAB yaitu 𝛾−nAB.
Contoh :
Diketahui :
Z = { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,}
D = {0}
Jawab :