Anda di halaman 1dari 11

Bab 6.

Hasil Kali Beberapa Isometri

BAB VI
HASIL KALI BEBERAPA ISOMETRI

Dari bab-bab sebelumnya telah diketahui bahwa ada beberapa jenis


transformasi yang mempunyai sifat isometri. Berkenaan dengan pentingnya sifat
isometri dalam transformasi, berikut akan dibahas beberapa kombinasi dari
transformasi tersebut.

A. Refleksi Geser

Definisi:
Misalkan s suatu garis dan AB suatu garis berarah dengan AB s. suatu refleksi
geser G adalah pemetaan yang memenuhi G = Ms SAB.

Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa suatu refleksi geser adalah
suatu geseran yang bukan I yang dilanjutkan oleh suatu refleksi terhadap garis
yang sejajar dengan arah geseran. Berkenaan dengan sifat transformasi geseran
dan pencerminan yang merupakan isometri, maka G adalah suatu isometri.
Selanjutnya garis s tersebut disebut juga sumbu bagi refleksi geser itu.

Teorema berikut memperlihatkan bahwa urutan dalam refleksi geser dapat


dibalik.

Teorema :
Misal s garis dan AB garis berarah.
Jika s AB, maka Ms SAB.= SAB MS.

Bukti: r t
T T

S
P Q

T
Gambar 30

A B
1
Misalkan r dan t dua garis yang tegak lurus s sedemikian sehingga (r,t)= 2
|AB|

Misal P=(r,s) dan Q=(t,s).

Diperoleh:
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

MSSAB = MS HQ HP
=MS (MS Mt) (Mr MS)
=(MS MS)(Mt MS) MS
=I SABMS
Jadi terbukti G = MS SAB = SAB MS.

Teorema:
Suatu refleksi geser tidak mempunyai titik tetap.
Satu-satunya garis tetap adalah sumbunya sendiri.
(Buktikan sebagai latihan)

Teorema:
Misal t suatu garis dan CD suatu garis berarah sedemikian sehingga CD tidak tegak
lurus t. terdapat suatu refleksi geser G sedmikian sehingga G = SCDMt

Bukti:
Misal titik E sedemikian sehingga CE tegak lurus t dan ED t.
Diperoleh |CD|=|CE|+|ED|
E D

Gambar 31
1
C |CE|
Misalkan p suatu garis dengan p t dan jarak (p,t)= 2
p
Maka : t
SCD Mt = SED Mt
=SED (MPMt) Mt
=SED MP (MtMt)
=SEDMP I
=SEDMP =G (=suatu refleksi geser karena p ED).

Jadi terbukti jika t suatu garis dan CD suatu garis berarah sedemikian ssehingga
CD tidak tegak lurus t. terdapat suatu refleksi geser G sedemikian sehingga G =
SCDMt
Atau dapat dikatakan bahwa untuk CD yang tidak tegak lurus t, hasil kali suatu
pencerminan terhadap t dan geseran dengan vector CD selalu berupa garis refleksi.

Teorema:
Misal s suatu garis dan A titik diluar s. misalkan diketahui suatu sudut dengan
besar . Terdapat suatu refleksi geser G 1 dan G2 sedemikian sehingga G1=MSRA, dan
G2=RA, MS.
D
S
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri
r
(Dengan kata lain teorema init , mengatakan bahwa suatu putaran terhadap A dan
diikuti oleh suatu refleksi terhadap garis sC atau sebaliknya merupkaan suatu
refleksi geser).
A
Bukti:

Gambar 32

MIsalkan r garis yang melaui A dan r s.


1

Misalkan t garis yang melalui A dengan m(<(t,r))= 2 .

Diperoleh MS RA, = MS (MrMt)


=(MSMr) Mt
=SCDMt
=G1
Terbukti :
Untuk membuktikan RA, MS = G2 dapat dibuktikan dengan cara yang analog dengan
bukti diatas.
Perhatian:
Untuk titik A yang terletak pada garis s, dapat ditarik garis t melalui A dengan
1
m(<(s,t))= 2 . Sehingga:

MS RA,=MS (MsMt)
=(MSMs) Mt
=I Mt
= Mt
(suatu refleksi terhadap t)

Teorema:
Misalkan s suatu garis , P titik yang tidak terletak pada s. misal r garis yang melalui
P tegak lurus s. maka berlaku:
a. HPMS merupakan suatu refleksi geser yang sama dengan MrSAB.
b. MSHP merupakan suatu refleksi geser yang sama dengan SCDMr
Bukti:
Misal t adalah garis yang melalui P dengan t s dan r garis yang melalui P dengan r
tegak lurus s.
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

Misal AB garis berarah dengan AB r, | AB| =2 kali jarak (s,t) dan CD garis

berarah dengan CD r , |CD| = 2 kali jarak (t,s).

Sehingga HPMS = (MrMt) MS


=Mr (MtMS)
=MrSAB
Kemudian MSHP = MS (MtMr)
= (MSMt) Mr
= SCDMr
Teorema:
Suatu refleksi geser G = M SSCD selalu dapat dinyatakan sebagai hasil kali H BMa atau
MbHA dengan a tegak lurus s dan b tegak lurus s serta A = (a,s) dan B=(b,s),(a,b)=
1
|CD|
2

A B
s

C D

Gambar 33
Bukti:
1
Dari yang diketahui s CD, dan as, b a dengan(a,b(= 2
|CD| ,

maka G = MSSCD = MS (MbMa)


= (MsMb) Ma
= HBMa
Kemudian karena berlaku MSMB = MbMs maka
G = (MsMb) Ma
= (MbMs) Ma
= Mb (MsMa)
= MbHA
Jadi terbukti suatu refleksi geser G = MSSCD selalu dapat dinyatakan sebagai
hasil kali HbMA atau MbHA dengan a tegak lurus s dan b tegak lurus s serta A =
1
(a,s) dan B = (b,s), (a,b) =
|CD| .
2

B. Geseran dan Putaran


Berikut ini akan dibahas hasil kali geseran dan putaran. Hasil kali putaran
dan geseran atau sebaliknya akan menghasilkan suatu putaran terhadap pusat
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

yang mungkin berbeda dengan pusat putaran sebelumnya, tetapi dengan sudut
putar yang sama dengan yang ada pada putaran sebelumnya.

Teorema :
Untuk sebarang titik A, B, P dan suatu sudut dengan besar , selalu dapat
ditemukan titik C dan D sedmikian sehingga :
a. SABRP, = RC,
b. RP, SAB = RD,
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

P r
r
A B

r
r
r r

p q

Gambar 34
r r
Bukti :
a. Dari yang diketahui titik-titik A, B, P serta suatu sudut dengan besar tarik

garis p melalui P dengan tegak lurus AB dan tarik garis q dengan q p, (p,q) =

|AB|. Kemudian buat garis r melalui P dengan m(<(r,p))= .

Sehingga:
SABRP, = (MqMp) (MpMr)
= Mq (Mp Mp ) Mr
= Mq I Mr
= Mq Mr
= RC ,
Terbukti.

b. Dari yang diketahui titik-titik A, B, P serta suatu sudut dengan besar


tarik

garis p melalui P dengan p tegak lurus AB dan tarik garis q dengan q p, (p,q)

= |AB|. Kemudian buat garis r melalui P dengan m(<(p,r))=


.

r
P

A B
r

r r

q p

r r
Gambar 35
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

Sehingga:

RP, SAB= (MrMp) (MpMq)


= Mr (Mp Mp ) Mq
= Mr I Mq
= Mr Mq
= RD,
Terbukti.

C. Putaran dan Putaran


Pada saat membahas tentang putaran telah diketahui bahwa hasil kali dua
putaran yang pusatnya sama, akan menghasilkan suatu putaran baru dengan
pusat semula dan besar sudut putar adalah jumlah dari kedua sudut semula, atau
RP , R P , =RP , +
dalam lambing putaran .
Berikut ini akan dibahas tentang hasil kali putaran dengan putaran tetapi
pusat kedua putaran tidak sama.

Teorema :
RA, RB , , A B
Hasil kali dua putaran dan akan berupa putaran lagi dengan

sudut putar + atau berupa geseran jika + =0.

Bukti :
Misal A dan B sebarang dua titik dibidang V dan , sebarang dua besar sudut.
Misal t adalah garis yang melalui A dan B, s garis yang melalui A dengan m(<(s,t) =
1 1
.
2 . Kemudian misal r garis yang melalui B dengan m(<(t,r)) = 2 Misalkan

juga C =(s,r).

rr

t
B A
B
s
Gambar36 s

Sehingga :
RB , R A , ( M r Mt ) ( M t M s )
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

M r ( Mt M t ) M s

Mr I Ms

Mr M s

RC , +

Perhatian :
1
m ( ABC )=m ( ( t , r ) ) =
Dalam segitiga ABC di atas, 2 . dan

1 1 1 ( + )
m ( CAB )=m ( ( s ,t ) )= m ( ACD ) =( ( s ,r ) )= + =
2 , maka 2 2 2 , sehingga

Mr M s + .
putaran yang dihasilkan oleh mempunyai sudut putaran sebesar

Hal tersebut tidak akan terjadi jika C tidak ada (yaitu dalam kondisi rs). Jadi
1 1
m ( (r , t) )=m ( ( s ,t ) )= m ( (t , r ) )=m ( ( r , t ) )=
apabila 2 , tetapi 2 . Jadi

1 1
= + =0 .
2 2 sehingga

Dalam hal ini


RB , R A , Mr M s

S CD

(dengan
|CD| = 2 kali jarak (s,r)

Terbukti.

B A

s
s
r

Gambar 37

Akibat :
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

Untuk tiga garis sebarang r,s,t yang tidak bertemu di satu titik dan tidak saling
Mt Ms Mr
sejajar, maka hasil kali tanpa memandang urutan merupakan suatu

refleksi geser.

Bukti :
Mt Ms Mr Mt M s Mr
Pandang
M t R A,

r, s
misal m ( () )=
G

Apa yang terjadi jika r,s,t melalui satu titik yang sama?
Bagaimana pula jika rts

S r

B C

Gambar 38

Contoh-contoh :
1. Diketahui dua segitiga ABC dan segitiga ABC yang konkruen seperti pada
gambar berikut. Tentukan suatu refleksi geser G yang membawa segitiga ABC
menjadi ABC.
Jawab :
Andaikan G sudah didapat, berarti terdapat ruas garis berarah PQ dan garis s
sedemikian sehingga G = SPQMs yang berarti G(ABC) = ABC.
Misalkan ABC = Ms(ABC) dan ABC = SPQ(ABC), diperoleh ACAC dan
m(<(s,AC)) = m(<(s,AC)). Jadi m(<(AC, s )) = m(<(s,AC)). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa s sejajar dengan garis bagi (AC , AC).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diperoleh langkah-langkah dalam
mendapatkan refleksi geser G.
a. Lukis P = (AC , AC)
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

b. Lukis garis bagi <(AC , AC), yaitu garis t.


c. Lukis garis m, dengan m t dan garis l, dengan l
t. Misal A=(m,l).

d. Lukis garis s, dengan s t dan s melalui titik tengah AA.


e. Lukis titik-titik B dan C, dengan B=Ms(B) dan C=Ms(C).
f. Lukis titik Q di t sedemikian sehingga PQ=AA
g. Diperoleh G= SPQMs sedemikian sehingga (ABC) = SPQMs(ABC) = G(ABC)

2. Diketahui sepasang persegi panjang ABCD dan ABCD yang konkruen.


Tentukan rotasi R dan translasi S sedemikian sehingga :
a. SR (ABCD) = ABCD
b. RS (ABCD) = ABCD
Jawab :
Sudut putar sama dengan sudut yang dibentuk oleh BC dan BC. Oleh karena
itu lukisan dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Putar ABCD dengan sudut
terhadap B, kemudian geser dengan
vektor geseran BB.
b. Geser ABCD dengan vektor geseran BB, kemudian putar dengan sudut

putar sebesar
.
Perhatikan bahwa S dan R tidaklah tunggal, sebab dalam melukis titik pusatnya
dapat dipilih sebarang, baru vektor gesernya ditentukan kemudian.
3. Diketahui garis s dan titik A dan B yang terletak sepihak terhadap s. Tetapkan P
dan Q pada s sedemikian sehingga |PQ| = a dan jarak |AQ| + |PQ| + |PB|
terpendek.
Jawab :

A B

Q P
s

a
B B

Gambar 39

Andaikan sudah dapat ditemukan P dan Q pada s sedemikian sehingga |PQ| = a


dan jarak |AQ| + |PQ| + |PB| terpendek, maka dengan refeleksi geser terhadap
garis s dan dengan vektor geser PQ, B menjadi B dan |AQ| + |PB| = |AQ| + |QB|
akan terpendek jika AQB. Sehingga cara mendapatkan P dan Q adalah sebagai
berikut.
a. Tentukan titik B, dengan B = MSSPQ (B).
Bab 6. Hasil Kali Beberapa Isometri

b. Titik Q adalah titik potong s dengan AB atau Q = (s , AB).


c. Titik P adalah titik disebelah s sedemikian sehingga |PQ| =a.

Soal-soal latihan :
1. Diketahui titik-titik P,D,E dan segitiga ABC.
Lukislah (ABC) = RP,60 SDE(ABC). Tentukan pula suatu rotasi yang membawa
ABC ke ABC.
2. Misal garis garis r,s,t tidak setitik dan tidak sejajar. Kemudian
A=(r,s),B=(r,t),dan C=(s,t).
a. Lukis A=MtMsMr(A)
b. Lukis sumbu refleksi geser G = MtMsMr
3. Misal titik A(0,0), B(2,1) dan C(2,5)
a. Tentukan koordinat titik pusat rotasi RA,90SBC
b. Tentukan P = RA,90SBC (P), jika P=(x,y)
4. Misal titik P(4,1) dan Q(-1,2). Tentukan rumus hasil kali R Q,45RP,45 dan tentukan
pusat rotasinya.
5. Buktikan bahwa :
a. Jika G suatu refleksi geser , maka G2 suatu geseran.
b. Jika G suatu refleksi geser, maka G tidak mempunyai titik tetap.
6. Misal titik-titik A(2,3) dan B(1,6) dan garis s adalah sumbu X.
a. Tentukan peta dari A dan B oleh MtSAB.
b. Tentukan sumbu refleksi geser MtSAB.
7. Misal titik A dan B yang tidak sama. Tentukan titik-titik P yang memenuhi
RA,60(P) = RB,90(P)
8. Misal ABC suatu segitiga sama sisi dan titik P di luarnya. Kemudian T =
RB,120RC,120.
RA,120

a. Lukis P = T(P)
b. Apa kekhususan dari T?
9. Lukiskan suatu segiempat dengan sifat-sifat <C=<D, sisi AB dan CD, jumlah
panjang sisi AB dan CD serta jarak A terhadap CD.

Anda mungkin juga menyukai