Anda di halaman 1dari 29

1

KELOMPOK 1 (SURVAI GEOMETRI)

1. Jelaskan maksud dari pernyataan Postulat Playfair dan lukiskan pernyataan


dari postulat tersebut!
Jawab :
Postulat Playfair yang terjadi di bidang datar berbunyi, "Melalui sebuah titik
yang bukan pada garis lurus yang diberikan, hanya satu garis saja yang dapat
ditarik dan tak pernah bertemu garis yang diberikan.” Maksudnya, melalui
sebuah titik yang bukan pada garis lurus yang diberikan, hanya ada satu garis
saja yang dapat ditarik dan tak pernah bertemu garis yang diberikan (sejajar)

𝐴 𝑚

Diberikan garis lurus 𝑙, titik A diluar garis lurus 𝑙. Melalui titik A dapat dilalui
oleh berbagai garis seperti pada gambar di atas dan hanya ada satu garis lurus,
yaitu 𝑚 yang ditarik dari titik A dan sejajar garis 𝑙.

2. Analisislah bangun ruang balok berdasarkan pengenalan unsur dan konstruksi


bentuk dalam bidang pada metode global!
Jawab :
• Pengenalan Unsur
Berdasarkan pengamatan balok dapat kita lihat adanya bagian-bagian
bidang sisi, rusuk, dan titik sudut. Dari ketiga jenis bagian ini
diperkenalkanlah unsur-unsur geometri berupa bidang, garis, dan
titik.
• Konstruksi Bentuk dalam Bidang
Dari bentuk bidang sisi balok diperkenalkan persegi panjang.
Dimana, apabila persegi panjang diiris menurut salah satu
diagonalnya akan memberikan potongan berupa segitiga siku-siku.

KELOMPOK 3 (ISOMETRI DAN KOLINEASI)

• Buktikan akibat 2.1.1. yang belum terdapat dalam bukti dalil dimuka ! (Soal no 2)
Penyelesaian :
Dalil 2.1.1 : “Isometri adalah kolineasi”
Sehingga,

𝑈(𝐴) = 𝐴’

𝑈(𝐵) = 𝐵’ 𝑈(𝐴𝐵𝐶 ) = 𝐴′ 𝐵′ 𝐶 ′

𝑈(𝐶) = 𝐶’ atau

𝑈(𝑔) = 𝑔′
• 𝑔 = 𝑔’
Buktikan bahwa transformasi
dengan rumus
3 4
𝑥′ 6 −5 𝑥
( ) = ( 4 3) ( )
𝑦′ − − 𝑦
5 5
Merupakan suatu isometri. (Soal no 3)
Penyelesaian :
Misalkan 𝐴(𝑥₁, 𝑦₁) dibawa ke 𝐴′(𝑥₁′, 𝑦₁′)
𝐵(𝑥₂, 𝑦₂) 𝐵′(𝑥₂′, 𝑦₂′)
Sehingga,
3 4
𝑥′ = 𝑥 − 𝑦
5 5
4 3
𝑦′ = − 𝑥 − 𝑦
5 5
Maka,
3 4 4 3
𝐴(𝑥₁, 𝑦₁) ⇒ 𝐴′ ( 𝑥₁ − 𝑦₁ , − 𝑥₁ − 𝑦₁ )
5 5 5 5
3 4 4 3
𝐵(𝑥₂, 𝑦₂) ⇒ 𝐵′ ( 𝑥₂ − 𝑦₂ , − 𝑥₂ − 𝑦₂ )
5 5 5 5

̅̅̅̅̅̅̅
𝐴′ 𝐵′ = √(𝑥₂′ − 𝑥₁′ )2 + (𝑦₂′ − 𝑦₁′ )2

2 2
3 4 3 4 4 3 4 3
= √((5 𝑥₂ − 5 𝑦₂) − (5 𝑥₁ − 5 𝑦₁)) + ((− 5 𝑥₂ − 5 𝑦₂ ) − (− 5 𝑥₁ − 5 𝑦₁))

9 24 16
[ (𝑥₂ − 𝑥₁)2 − (𝑥₂ − 𝑥₁)(𝑦₂ − 𝑦₁) + (𝑦₂ − 𝑦₁)2 ] +
= √ 25 25 25
16 24 9
[ (𝑥₂ − 𝑥₁)2 + (𝑥₂ − 𝑥₁)(𝑦₂ − 𝑦₁) + (𝑦₂ − 𝑦₁)2 ]
25 25 25

25 25
= √[ (𝑥₂ − 𝑥₁)2 + (𝑦₂ − 𝑦₁)2 ]
25 25

= √(𝑥₂ − 𝑥₁)2 + (𝑦₂ − 𝑦₁)2


= ̅̅̅̅
𝐴𝐵
𝐴𝐵 = ̅̅̅̅̅̅
Karena ̅̅̅̅ 𝐴′𝐵′ maka rumus transformasi di atas merupakan isometri.

• Bila ∆𝐴𝐵𝐶 oleh isometri U dipetakan ke ∆𝐴′𝐵′𝐶′. Buktikan bahwa ∆𝐴𝐵𝐶 ≅


∆𝐴′𝐵′𝐶′. (kongruen). (Soal no 4)

𝑈(𝐴) = 𝐴’ 𝐴𝐵 = ̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅ 𝐴′𝐵′
𝑈(𝐴𝐵) = 𝐴’𝐵′

𝑈(𝐵) = 𝐵’ 𝐴𝐶 ̅̅̅̅̅ ′
̅̅̅̅ = 𝐴′𝐶
𝑈(𝐴𝐶) = 𝐴’𝐶′

𝑈(𝐶) = 𝐶’ 𝑈(𝐵𝐶) = 𝐵′𝐶’ 𝐵𝐶 = ̅̅̅̅̅


̅̅̅̅ 𝐵′𝐶 ′
Jadi, ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐴′𝐵′𝐶′

• Buktikan bahwa U (isometri) mempertahankan besar sudut ! (Soal no 7)


Penyelesaian :

𝑈(𝐴) = 𝐴’

𝑈(𝐵) = 𝐵’ 𝑈(∆ 𝐴𝐵𝐶 ) = ∆ 𝐴′ 𝐵′ 𝐶 ′

𝑈(𝐶) = 𝐶’

𝑚 ∠ 𝐴𝐵𝐶 = 𝑚 ∠ 𝐴′𝐵′𝐶′
̅̅̅̅ ) = ̅̅̅̅̅̅
𝑈(𝐴𝐵 𝐴′𝐵′
∆ 𝐴′ 𝐵′ 𝐶 ′ 𝑚 ∠ 𝐵𝐶𝐴 = 𝑚 ∠ 𝐵′𝐶′𝐴′
̅̅̅̅̅ ′
̅̅̅̅ ) = 𝐴′𝐶
𝑈(𝐴𝐶
𝑚 ∠ 𝐶𝐴𝐵 = 𝑚 ∠ 𝐶′𝐴′𝐵′
̅̅̅̅ ) = ̅̅̅̅̅
𝑈(𝐵𝐶 𝐵′𝐶 ′
❖ U mempertahankan besar sudut
KELOMPOK 4 (HASIL KALI DUA TRANSFORMASI)

Contoh soal hasil (komposisi) dua transformasi

Diketahui: 𝑇1 (𝑥, 𝑦) = (𝑥 + 2, −𝑦)

𝑇2 (𝑥, 𝑦) = (𝑥, 2𝑦)

Tentukan 𝑇1 𝜊 𝑇2 dan 𝑇2 𝜊 𝑇1 , kemudian transformasikan 𝑇1 𝜊 𝑇2 ke 𝑥 2 + 𝑦 2 = 1!

Penyelesaian:

𝑇1 𝜊 𝑇2 = 𝑇1 (𝑇2 )

= 𝑇1 (𝑥, 2𝑦)

= (𝑥 + 2 , −2𝑦)

𝑇2 𝜊 𝑇1 = 𝑇2 (𝑇1 )

= 𝑇2 (𝑥 + 2 , −𝑦)

= (𝑥 + 2 , −2𝑦)

𝑥 2 + 𝑦 2 = 1 (persamaan lingkaran)

𝑇1 𝜊 𝑇2 (𝐿) = 𝐿′

𝑥′ = 𝑥 + 2 → 𝑥 = 𝑥′ − 2

1
𝑦 ′ = −2𝑦 → 𝑦 = − 𝑦′
2

𝐿 = 𝑥2 + 𝑦 2 = 1

1 2
𝐿′ = (𝑥 ′ − 2)2 + (− 𝑦′) = 1
2
1
𝐿′ = (𝑥 ′ − 2)2 + 𝑦′2 = 1
4
(𝑥 − 𝛼)2 (𝑦 − 𝛽)2
𝐿′ = + =1
𝑎2 𝑏2
1 2
(𝑥′ − 2)2 (− 2 𝑦′ − 0)
𝐿′ = + =1
12 12

(𝑥′ − 2)2 (𝑦′ − 0)2


𝐿′ = + =1
12 22
𝐿 𝑇1 𝜊 𝑇2 𝐿′

(lingkaran) (elips)

2.1.1. Dalil Hasil (Komposisi) Dua Transformasi II

“Hasil kali dua isometri adalah isometri”

“Hasil kali dua kolineasi adalah kolineasi”

Bukti:

Ambil contoh soal 2.1 no.3

3⁄ −4⁄
𝑥′
( )=( 5 5) (𝑥 )
𝑦′ −4 ⁄5 −3⁄5 𝑦

Transformasi diatas merupakan isometri dan kolineasi.

a. Hasil kali dua isometri adalah isometri


3⁄ −4⁄ 3 −4⁄
( 5 5) ( ⁄5 5) = (1 0)
−4⁄ −3⁄ −4⁄ −3⁄ 0 1
5 5 5 5
1 0
apakah ( ) isometri?
0 1
𝑥′ 1 0 𝑥
( )=( )( )
𝑦′ 0 1 𝑦

𝑥′ 𝑥
( ) = (𝑦)
𝑦′

𝑥′ = 𝑥
𝑦′ = 𝑦

Misalkan:𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) → 𝐴′(𝑥1 ′, 𝑦1 ′) = 𝐴′(𝑥1 , 𝑦1 )


𝐴(𝑥2 , 𝑦2 ) → 𝐴′(𝑥2 ′, 𝑦2 ′) = 𝐴′(𝑥2 , 𝑦2 )
̅̅̅̅ = ̅̅̅̅̅̅
Akan isometri jika𝐴𝐵 𝐴′𝐵′

̅̅̅̅
𝐴𝐵 = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
̅̅̅̅̅̅ = √(𝑥2 ′ − 𝑥1 ′)2 + (𝑦2 ′ − 𝑦1 ′)2
𝐴′𝐵′
̅̅̅̅̅̅
𝐴′𝐵′ = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
̅̅̅̅̅̅
𝐴′𝐵′ = ̅̅̅̅
𝐴𝐵 (Terbukti)

b. Hasil kali dua kolineasi adalah kolineasi

3⁄ −4⁄ 3 −4⁄
( 5 5) ( ⁄5 5) = (1 0)
−4⁄ −3⁄ −4⁄ −3⁄ 0 1
5 5 5 5
1 0
apakah ( ) kolineasi?
0 1
𝑥′ 1 0 𝑥
( )=( )( )
𝑦′ 0 1 𝑦

𝑥′ 𝑥
( ) = (𝑦)
𝑦′

𝑥′ = 𝑥

𝑦′ = 𝑦

Misalkan: 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛 (persamaan garis lurus)

𝑦′ = 𝑚𝑥′ + 𝑛 (persamaan garis lurus)

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 (persamaan garis lurus)


𝑎𝑥′ + 𝑏𝑦′ + 𝑐 = 0 (persamaan garis lurus)

∴ kolineasi terbukti

KELOMPOK 5 (HASIL KALI TRANSFORMASI)

Diketahui
𝑥′ −𝑥 + 2
𝑇1 = ( ) = ( )
𝑦′ 2𝑦
𝑥′ 2𝑥 + 𝑦 − 3
𝑇2 = ( ) = ( )
𝑦′ 2𝑦 + 2
Tentukan rumus 𝑇1 𝑜𝑇2 dan 𝑇2 𝑜𝑇1 ?Penyelesaian :
a. 𝑇1 𝑜𝑇2 (𝑥, 𝑦) = 𝑇1 (𝑇2 (𝑥, 𝑦))
= 𝑇1 (2𝑥 + 𝑦 − 3,2𝑦 + 2)
= (−(2𝑥 + 𝑦 − 3) + 2, 2(2𝑦 + 2))
= (−2𝑥 − 𝑦 + 3 + 2, 4𝑦 + 4)
= (−2𝑥 − 𝑦 + 5, 4𝑦 + 4)
𝑇2 𝑜𝑇1 (𝑥, 𝑦) = 𝑇2 (𝑇1 (𝑥, 𝑦))
= 𝑇2 (−𝑥 + 2, 2𝑦)
= (2(−𝑥 + 2) + 𝑦 − 3, 2(2𝑦) + 2)
= (−2𝑥 + 4 + 𝑦 − 3, 4𝑦 + 2)𝑠𝑠
= (−2𝑥 + 𝑦 + 1, 4𝑦 + 2)

Diketahui 𝑇1 ((𝑥, 𝑦)) = (𝑥, −2𝑦) dan 𝑇2 ((𝑥, 𝑦)) = (𝑥 + 3, 𝑦 − 1)

Tentukan 𝑇1 𝑇2

Penyelesaian :

𝑥′ 𝑥+3
𝑇2 = (𝑥, 𝑦) → (𝑥 ′ , 𝑦 ′ ) dengan ( ) = ( )
𝑦′ 𝑦−1

𝑥′′ 𝑥′
𝑇1 = (𝑥′, 𝑦′) → (𝑥 ′′ , 𝑦 ′′ ) dengan ( )=( )
𝑦 ′′ −2𝑦′

𝑥′′ 𝑥′ 𝑥+3 𝑥+3


𝑇1 𝑇2 = (𝑥, 𝑦) → (𝑥 ′′ , 𝑦 ′′ ) dengan ( )=( )=( )=( )
𝑦′′ −2𝑦′ −2(𝑦 − 1) −2𝑦 +2

Jadi 𝑇1 𝑇2 ((𝑥, 𝑦)) = ( 𝑥 + 3, −2𝑦 + 2)

𝑇 adalah sebuah transformasi yang ditentukan oleh 𝑇(𝑃 ) = (𝑥 − 5, 𝑦 + 3) untuk


semua titik 𝑃(𝑥, 𝑦) ∈ 𝑢. Selidiki apakah 𝑇 suatu isometri

Pembahasan

Benda Bayangan

A (1,0) A’(-4,3)

B (0,1) B’(-5,4)

Syarat isometri
|𝐴𝐵| = |𝐴′ 𝐵′ |

2
√(𝑥𝐵 − 𝑥𝐴 )2 + (𝑦𝐵 − 𝑦𝐴 )2 = √(𝑥 ′ 𝐵 − 𝑥 ′𝐴 )2 + (𝑦 ′ 𝐵 − 𝑦 ′𝐴 )

√(0 − 1)2 + (1 − 0)2 = √(−5 + 4)2 + (4 − 3)2

√1 + 1 = √1 + 1

√2 = √2

Maka T(P) adalah isometri.

Contoh :

➢ 𝑇1 ((𝑥, 𝑦)) = (3𝑥 − 𝑦, 𝑥 + 4𝑦) merupakan kolineasi

Bukti :

Syarat Kolineasi = 𝑇 (𝑔) = 𝑔

𝑥′ = 3𝑥 − 𝑦; 𝑦′ = 𝑥 + 4𝑦

Eliminasi x :

𝑥 ′ = 3𝑥 − 𝑦 (× 1)

𝑦 ′ = 𝑥 + 4𝑦 (× 3)

𝑥 ′ = 3𝑥 − 𝑦
3𝑦 ′ = 3𝑥 − 12𝑦 −
𝑥 ′ − 3𝑦 ′ = 11𝑦
𝑥 ′ − 3𝑦′
𝑦=
11

Eliminasi y :

𝑥 ′ = 3𝑥 − 𝑦 (× 4)

𝑦 ′ = 𝑥 + 4𝑦 (× 1)
4𝑥 ′ = 12𝑥 − 4𝑦
𝑦 ′ = 𝑥 + 4𝑦 +
4𝑥′ + 𝑦 ′ = 13𝑥
4𝑥 ′ + 𝑦′
𝑥 = 13

Ambil sebarang garis lurus 𝑔 ≡ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Akan ditunjukkan 𝑔 juga garis lurus.

𝑔 ≡ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Substitusikan nilai x dan y ke persamaan :

4𝑥 ′ + 𝑦′ 𝑥 ′ − 3𝑦′
𝑎( )+𝑏( )+𝑐 =0
13 11

𝑎(4𝑥 ′ + 𝑦′) 𝑏(𝑥 ′ − 3𝑦 ′ )


+ +𝑐=0
13 11
4𝑎𝑥 ′ + 𝑎𝑦 ′ 𝑏𝑥 ′ − 3𝑏𝑦 ′
+ +𝑐=0
13 11
4𝑎 𝑏 𝑎 3𝑏
( + ) 𝑥′ + ( − ) 𝑦 ′ + 𝑐 = 0
13 11 13 11

4𝑎 𝑏 𝑎 3𝑏
𝑔≡( + ) 𝑥′ + ( − ) 𝑦 ′ + 𝑐 = 0 juga merupakan suatu garis lurus. Dengan
13 11 13 11
demikian 𝑇1 ((𝑥, 𝑦)) = (3𝑥 − 𝑦, 𝑥 + 4𝑦) suatu kolineasi

➢ 𝑇2 ((𝑥, 𝑦)) = (2𝑥 + 𝑦, 𝑥 − 2𝑦) merupakan kolineasi

Bukti :

Syarat Kolineasi = 𝑇 (𝑔) = 𝑔

𝑥′ = 2𝑥 + 𝑦; 𝑦′ = 𝑥 − 2𝑦

Eliminasi x :
𝑥 ′ = 2𝑥 + 𝑦 (× 1)

𝑦 ′ = 𝑥 − 2𝑦 (× 2)

𝑥 ′ = 2𝑥 + 𝑦
2𝑦 ′ = 2𝑥 − 4𝑦 −
𝑥 ′ − 2𝑦 ′ = 5𝑦
𝑥 ′ − 2𝑦′
𝑦= 5

Eliminasi y :

𝑥 ′ = 2𝑥 + 𝑦 (× 2)

𝑦 ′ = 𝑥 − 2𝑦 (× 1)

2𝑥 ′ = 4𝑥 + 2𝑦
𝑦 ′ = 𝑥 − 2𝑦 +
2𝑥′ + 𝑦 ′ = 5𝑥
2𝑥 ′ + 𝑦′
𝑥= 5

Ambil sebarang garis lurus 𝑔 ≡ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Akan ditunjukkan 𝑔 juga garis lurus.

𝑔 ≡ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Substitusikan nilai x dan y ke persamaan :

2𝑥 ′ + 𝑦 ′ 𝑥 ′ − 2𝑦 ′
𝑎( )+𝑏( )+𝑐 = 0
5 5

2𝑎𝑥 ′ + 𝑎𝑦 ′ + 𝑏𝑥 ′ − 2𝑏𝑦 ′ + 5𝑐 = 0

(2𝑎 + 𝑏)𝑥 ′ + (𝑎 − 2𝑏)𝑦 ′ + 5𝑐 = 0

𝑔 ≡ (2𝑎 + 𝑏)𝑥 ′ + (𝑎 − 2𝑏)𝑦 ′ + 5𝑐 = 0 juga merupakan suatu garis lurus. Dengan


demikian 𝑇2 ((𝑥, 𝑦)) = (2𝑥 + 𝑦, 𝑥 − 2𝑦) suatu kolineasi.
➢ Hasil kali dua kolineasi

𝑇1 𝑜 𝑇2 = 𝑇1 (𝑇2 )

= 𝑇1 (2𝑥 + 𝑦, 𝑥 − 2𝑦)

= (3(2𝑥 + 𝑦) − (𝑥 − 2𝑦), (2𝑥 + 𝑦) + 4(𝑥 − 2𝑦))

= (6𝑥 + 3𝑦 − 𝑥 + 2𝑦, 2𝑥 + 𝑦 + 4𝑥 − 8𝑦)

= (5𝑥 + 5𝑦, 6𝑥 − 7𝑦)

➢ Bukti bahwa 𝑇1 𝑜 𝑇2 adalah kolineasi

Syarat Kolineasi = 𝑇 (𝑔) = 𝑔

𝑥 ′ = 5𝑥 + 5𝑦;

𝑦′ = 6𝑥 − 7𝑦

Eliminasi x :

𝑥 ′ = 5𝑥 + 5𝑦 (× 6)

𝑦 ′ = 6𝑥 − 7𝑦 (× 5)

6𝑥 ′ = 30𝑥 + 30𝑦
5𝑦 ′ = 30𝑥 − 35𝑦 −
6𝑥 ′ − 5𝑦 ′ = 65𝑦
6𝑥 ′ − 5𝑦′
𝑦= 65

Eliminasi y :

𝑥 ′ = 5𝑥 + 5𝑦 (× 7)

𝑦 ′ = 6𝑥 − 7𝑦 (× 5)

7𝑥′ = 35𝑥 + 35𝑦


5𝑦 ′ = 30𝑥 − 35𝑦 +
7𝑥 ′ + 5𝑦 ′ = 65𝑥
7𝑥 ′ + 5𝑦′
𝑥= 65
Setelah didapat nilai x dan y, ambil sebarang garis lurus 𝑔 ≡ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Akan ditunjukkan 𝑔 juga garis lurus.

𝑔 ≡ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Substitusikan nilai x dan y ke persamaan :

7𝑥 ′ + 5𝑦′ 6𝑥 ′ − 5𝑦′
𝑎( )+𝑏( )+𝑐 = 0
65 65

𝑎(7𝑥 ′ + 5𝑦 ′ ) + 𝑏(6𝑥 ′ − 5𝑦 ′ ) + 65𝑐 = 0

7𝑎𝑥 ′ + 5𝑎𝑦 ′ + 6𝑏𝑥 ′ − 5𝑏𝑦 ′ + 65𝑐 = 0

(7𝑎 + 6𝑏)𝑥 ′ + (5𝑎 − 5𝑏)𝑦 ′ + 65𝑐 = 0

𝑔 ≡ (7𝑎 + 6𝑏)𝑥 ′ + (5𝑎 − 5𝑏)𝑦 ′ + 65𝑐 = 0 juga merupakan suatu garis lurus.
Dengan demikian, 𝑇1 𝑜 𝑇2 ((𝑥, 𝑦)) == (5𝑥 + 5𝑦, 6𝑥 − 7𝑦) terbukti merupakan suatu
kolineasi.

KELOMPOK 7 (TRANSLASI)

1. Buktikan bahwa S merupakan Transformasi

a. Fungsi Injektif
Ambil sembarang 2 titik 𝑄, 𝑅 ∈ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 dengan 𝑄 ≠ 𝑅
( )
sehingga 𝑆𝐴𝑃 𝑄 ≠ 𝑆𝐴𝑃 𝑅 ( )
Adib : 𝑆𝐴𝑃 (𝑄) ≠ 𝑆𝐴𝑃 (𝑅)
Misal : 𝑄(𝑥1 , 𝑦1 )

𝑅(𝑥2 , 𝑦2 )

𝑆𝐴𝑃 (𝑄) = 𝑄′

= (𝑥1 + 𝑎, 𝑦1 + 𝑏)

𝑆𝐴𝑃 (𝑅) = 𝑅′
= (𝑥2 + 𝑎, 𝑦2 + 𝑏)

Mengakibatkan 𝑄′ ≠ 𝑅′ sehingga 𝑆𝐴𝑃 (𝑄) ≠ 𝑆𝐴𝑃 (𝑅)


Maka S injektif

b. Fungsi Surjektif
Ambil sembarang titik 𝑄 ∈ 𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
′ 𝑃′

Jika ada sebuah titik 𝑅 ∈ ⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝑃 sehingga 𝑄 = 𝑆𝐴𝑃 (𝑅)
Maka 𝑅 = (𝑥2 − 𝑎 , 𝑦2 − 𝑏)
Akibatnya, setiap 𝑅 ∈ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝑃 ada 𝑄 ∈ 𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
′ 𝑃 ′ sehingga 𝑆 (𝑅) = 𝑄
𝐴𝑃
Maka S Surjektif

Karena S merupakan fungsi injektif dan surjektif maka S adalah fungsi bijektif
sehingga S merupakan transformasi.

2. Buktikan bahwa S mempertahankan kesejajaran berarti S(g) // g

Misalkan g : y = mx + n

Gradien g = m

S AB ( g ) = g ' , AB = ( a,b)

 x'   x + a  x' = x + a x = x'−a


  =    
 y'   y + b  y' = y + b y = y '−b

g : y = mx + n

y '−b = m( x'−a) + n

y '−b = mx'−ma + n

y ' = mx'−ma + n + b

y ' = mx'+(n + b − ma)

Gradien g’ = m

Karena m1 = m2 maka S(g) // g

3. Jika 𝑃(1,2), 𝑄(3,4), 𝑅 (−1, −2), tentukan 𝑔′′ jika 𝑔′′ = 𝑆𝑃𝑅 𝑆𝑄𝑅 (𝑔), dengan 𝑔 ≡
2𝑥 + 5𝑦 − 3 = 0
Penyelesaian :

Vektor PR = ( -2 , -4)

Vektor QR = ( -4 , -6)

g  2x + 5 y − 3 = 0

 x − 4
SQR ( x' , y ' ) =  
 y − 6

 x' '   ( x − 4) − 2   x − 6 
S PR SQR ( g ) =   =   =  
 y ' '   ( y − 6) − 4   y − 10 

x' ' = x − 6 x = x' '+6


Didapat y ' ' = y − 10 
y = y ' '+10

g ' '  2( x' '+6) + 5( y ' '+10) − 3 = 0

 2 x' '+12 + 5 y ' '+50 − 3 = 0

 2 x' '+5 y' '+59 = 0

KELOMPOK 8 (SETENGAH PUTARAN)

1. Jika 𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5), maka tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′


Penyelesaian :
Diketahui : 𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5)
Ditanya : Tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′
Jawaban :

𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5)

𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′

𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( )+2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏

𝑥′ −4 −2
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −(−5) 3

𝑥 ′ = −4 − 4 = −8
𝑦 ′ = 5 + 6 = 11

Jadi 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ adalah 𝐴′ (−8,11).

2. Jika 𝑠 = {(𝑥, 𝑦)|2𝑥 − 5𝑦 = 4} dan 𝑃(1,4). Tentukan


a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
b) Apakah 𝐶 (−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?
Penyelesaian
Diketahui : 𝑠 = {(𝑥, 𝑦)|2𝑥 − 5𝑦 = 4}
𝑃(1,4)
Ditanya : a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’
b) Apakah 𝐶 (−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?

Jawaban :

a) Tuliskan persamaan untuk 𝑠’


Ambil sebarang 𝐴(𝑥, 𝑦), sedemikian sehingga 𝐻𝑃 (𝐴) = 𝐴′

𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( )+2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏

𝑥′ −𝑥 1
( ) = ( )+2( )
𝑦′ −𝑦 4

𝑥 ′ = −𝑥 + 2 ⇒ 𝑥 = −𝑥 ′ + 2

𝑦 ′ = −𝑦 + 8 ⇒ 𝑦 = −𝑦 ′ + 8

Lalu substitusikan dalam persamaan garis 𝑠 ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = 4

Didapat persamaan

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2(−𝑥 ′ + 2) − 5(−𝑦 ′ + 8) = 4

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 4 + 5𝑦 ′ − 40 = 4

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 5𝑦 ′ = 4 − 4 + 40

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2𝑥 ′ + 5𝑦 ′ = 40

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = −40
Jadi persamaan 𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = −40.

b) Apakah 𝐶 (−1,6) ∈ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′ ?

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2𝑥 − 5𝑦 = −40

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ 2(−1) − 5(6) = −40

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −2 − 30 = −40

𝑠 ′ = 𝐻𝑃 (𝑠) ∶ −32 ≠ −40

Sehingga 𝐶 (−1,6) ∉ 𝐻𝐴 (𝑠) = 𝑠 ′

3. Diketahui : 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ , 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ ⇒ |𝐴′ 𝐵′ | = 2|𝐴𝐵|


Ditanya : Selidiki apakah pernyataan berikut benar
Jawab :
Ambil 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 )
|𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
i) 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ = 𝐻𝐵 (𝑥1 , 𝑦1 )
𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( )+2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏

𝑥′ −𝑥1 𝑥2
( )=( )+2( )
𝑦′ −𝑦1 𝑦2

𝑥 ′ = −𝑥1 + 2𝑥2

𝑦 ′ = −𝑦1 + 2𝑦2

Jadi 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ = 𝐻𝐵 (𝑥1 , 𝑦1 ) = (−𝑥1 + 2𝑥2 , −𝑦1 + 2𝑦2 )

ii) 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ = 𝐻𝐴 (𝑥2 , 𝑦2 )


𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( )+2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏
𝑥′ −𝑥2 𝑥1
( )=( )+2( )
𝑦′ −𝑦2 𝑦1

𝑥 = −𝑥2 + 2𝑥1
𝑦 ′ = −𝑦2 + 2𝑦1

Jadi 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ = 𝐻𝐴 (𝑥2 , 𝑦2 ) = (−𝑥2 + 2𝑥1 , −𝑦2 + 2𝑦1 )

2
|𝐴′ 𝐵′ | = √((2𝑥1 − 𝑥2 ) − (2𝑥2 − 𝑥1 )) + ((2𝑦1 − 𝑦2 ) − (2𝑦2 − 𝑦1 ))2

= √(−𝑥2 − 2𝑥2 + 2𝑥1 + 𝑥1 )2 + (−𝑦2 − 2𝑦2 + 2𝑦1 + 𝑦1 )2

= √(−3𝑥2 + 3𝑥1 )2 + (−3𝑦2 + 3𝑦1 )2

= √9(𝑥1 − 𝑥2 )2 + 9(𝑦1 − 𝑦2 )2

= 3√(𝑥1 − 𝑥2 )2 + (𝑦1 − 𝑦2 )2

= 3|𝐴𝐵|

Jadi, 𝐻𝐵 (𝐴) = 𝐴′ , 𝐻𝐴 (𝐵) = 𝐵′ ⇒ |𝐴′ 𝐵′ | = 2|𝐴𝐵| merupakan pernyataan yang salah.


3. Diketahui △ 𝐴𝐵𝐶, buatlah 𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶)

𝑨 𝑩

Penyelesaian :

Diketahui : △ 𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝐾

Ditanya : 𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶 )

Jawaban :

𝐻𝐾 (△ 𝐴𝐵𝐶 ) = △ 𝐴′𝐵′𝐶′

Dari pernyataan akan di dapat

i) Untuk 𝐴 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah ̅̅̅̅̅


𝐴𝐴′ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐴) = 𝐴′
ii) Untuk 𝐵 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐵𝐵′ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐵) = 𝐵′
iii) Untuk 𝐶 ≠ 𝐾, 𝐾 adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐶𝐶′ dengan demikian 𝐻𝐾 (𝐶 ) = 𝐶′

𝑩’
𝑨’
𝑪

𝑪’

𝑨 𝑩
KELOMPOK 9 (SETENGAH PUTARAN)

4. Jika 𝑃(−2,3) , 𝐴(4, −5), 𝐵(−6,7) maka tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ ′


Penyelesaian :
Diketahui : 𝑃(−2,3), 𝐴(4, −5) dan 𝐵 (−6,7)
Ditanya : Tentukan 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ ′
Jawaban :

𝑃(−2,3) dan 𝐴(4, −5)

𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′

𝑥′ −𝑥 𝑎
( ) = ( )+2( )
𝑦′ −𝑦 𝑏

𝑥′ −4 −2
( )=( ) + 2( )
𝑦′ −(−5) 3

𝑥 ′ = −4 − 4 = −8

𝑦 ′ = 5 + 6 = 11

Jadi 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ adalah 𝐴′ (−8,11)

Kemudian mencari 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ ′

𝑥′′ −𝑥′ 𝑐
( )=( )+ 2( )
𝑦′′ −𝑦′ 𝑑

𝑥′′ = -(-8) + 2(-6) = 8 + (-12) = -4

𝑦′′ = -11 + 2(7) = -11 + 14 = 3

Jadi 𝐻𝑝 (𝐴) = 𝐴′ ′adalah 𝐴′ ′(−4,3)

5. Diketahui 𝑃 (4,1). Tentukan koordinat 𝐻𝑝 {(1,3)} dan 𝐻𝑝 −1 {(2,-5)}.


Diketahui = 𝑃 (4,1).
Ditanya = a) tentukan koordinat 𝐻𝑝 {(1,3)}
b) tentukan koordinat 𝐻𝑝 −1 {(2,-5)}.
Penyelesaian :
a) 𝐻𝑝 {(1,3)} = (−4
−1
) + 2(13)
= −4+2
(−1+6)

= (−2
5
)

Jadi koordinat 𝐻𝑝 {(1,3)} adalah (-2,5)

b)
𝐻𝑝 −1 {(2,-5)} = (−4
−1
2
) + 2(−5)
−4+4
= (−1+(−11) )
0
= (−11 )
𝐻𝑝 −1 = 𝐻𝑝 = (0,-11)
𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝐻𝑝 −1 {(2,-5)} adalah (0,-11)

KELOMPOK 11 (PENCERMINAN)

1. Diketahui: 𝑔 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑥 = −3}

Ditanya :

a. 𝐴′ = 𝑀𝑔 (𝐴), 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝐴(2,1)


b. Bila 𝑀𝑔 (𝐶 ) = (−1,7), maka 𝐶 = ….
c. 𝑃 (𝑥, 𝑦), maka 𝑀𝑔 (𝑃 ) = ….

Jawab :

a. Persamaan garis yang melalui 𝐴(2,1) dan tegak lurus 𝑔 adalah 𝑦 = 1.


𝐵(−3,1) adalah titik tengah ̅̅̅̅̅̅
𝐴𝐴′ .

𝑥𝐴+𝑥𝐴′ 𝑦𝐴 +𝑦𝐴′ 2 +𝑥𝐴′ 1+𝑦𝐴′


Maka (−3,1) = ( 2
, 2
)=(
2
, 2 )
Jelas (−6,2) = (2 + 𝑥𝐴′ , 2 + 𝑦𝐴′ )
(𝑥𝐴′ , 𝑦𝐴′ ) = (−8,1)
Jadi, 𝐴′ = (−8,1)

b. Persamaan garis yang melalui 𝑀𝑔 (𝐶 ) = (−1,7) dan tegak lurus 𝑔 adalah y =


7.
𝐷(−3,7) adalah titik tengah ̅̅̅̅̅̅
𝐶𝐶 ′ .
𝑥𝐶 +𝑥𝐶′ 𝑦𝐶 +𝑦𝐶′ 𝑥𝐶 −1 𝑦𝐶 +7
Maka (−3,7) = ( 2
, 2
)=(
2
, 2
)
Jelas (−6,14) = (𝑥𝐶 − 1, 𝑦𝐶 + 7)
(𝑥𝐶 , 𝑦𝐶 ) = (−5,7)
Jadi, 𝐶 = (−5,7)
c. Persamaan garis yang melalui 𝑃(𝑥, 𝑦) dan tegak lurus g adalah 𝑦 = 𝑦𝑝 .
Misal 𝑄 = (𝑥𝑝 , 𝑦𝑝 ) adalah titik tengah ̅̅̅̅̅
𝑃𝑃 ′
𝑥𝑝+𝑥𝑝′ 𝑦𝑝 +𝑦𝑝′
Jelas 𝑄 = (−3, 𝑦𝑝 ) = ( , ) ⇔ (−6,2𝑦𝑝 ) = (𝑥𝑝 + 𝑥𝑝′ , 𝑦𝑝 + 𝑦𝑝′ )
2 2

⇔ (𝑥𝑝 , 𝑦𝑝 ) = (−6 − 𝑥𝑝 , 𝑦𝑝 )

Jadi apabila 𝑃(𝑥, 𝑦)maka 𝑀𝑔 (𝑃 ) = 𝑃 ′ = (−6 − 𝑥, 𝑦)

KELOMPOK 12 (ROTASI)

1. Diketahui 𝐴 = (0,0), 𝑔 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑥 = 0} dan 𝑙 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑦 = 𝑥}


a. Tentukanlah peta oleh Ml Mg dari titik-titik 𝐵 = (1,0), 𝐶 = (0,3), 𝐷 = (2, −2)
b. Jika 𝑃 = (𝑥, 𝑦) tentukan koordinat-koordinat Ml Mg (P)
c. Tuliskan Ml Mg sebagai satu transformasi.

Penyelesaian:

Diketahui 𝐴 = (0,0), 𝑔 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑥 = 0} dan 𝑙 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑦 = 𝑥}


a. Peta oleh Ml Mg dari titik 𝐵 = (1,0), 𝐶 = (0,3), 𝐷 = (2, −2)
1. Ml Mg (B) = Ml Mg (1,0)
= Ml (-1,0)
= (0,-1)
2. Ml Mg (C) = Ml Mg (0,3)
= Ml (0,3)
= (3,0)
3. Ml Mg (D) = Ml Mg (2,-2)
= Ml (-2,-2)
= (-2,-2)
b. Jika 𝑃 = (𝑥, 𝑦) tentukan Ml Mg (P)
Ml Mg (P) = Ml Mg (x,y)

= Ml (-x,y)

= (y,-x)

c. Tuliskan Ml Mg sebagai satu transformasi.


Ml Mg = R A, 90°

2. Diketahui titik-titik A dan P yang berbeda. Lukislah:


a. R A, 90° (P)
b. R A, 150° (P)
c. R A, -45° (P)
d. Q sehingga R A, 30° (Q) = P

Penyelesaian:

a.

b.

c.

d.
KELOMPOK 13 (ROTASI)

1 √3
1. Tentukan rotasi yang memetakan 𝐵 (1,0) ke 𝐵’ (− 2 , 2
) mengelilingi titik 𝐴 (0,0)
2. Jika 𝑂 adalah titik asal dan 𝐴 (1,0). Tentukan koordinat dari 𝑅𝑂,60° (𝐴)
3. Tentukan koordinat dari 𝑅𝑃,120° (𝐴), jika diketahui 𝑃 = (1,1) dan 𝐴 = (1,0).

Penyelesaian:

1 √3
1. Diketahui : 𝐵′ (− , ), 𝐵(1,0)
2 2
Ditanya : Rotasi yang memetakan B ke B’ mengelilingi titik A(0,0)
Penyelesaian :
𝑥 ′ = 𝑥 cos 𝜃 − 𝑦 sin 𝜃
1
− = 1 cos 𝜃 − 0 sin 𝜃
2
1
− = cos 𝜃
2
1
𝜃 = cos−1 (− 2) = 120° 𝑎𝑡𝑎𝑢 240°
𝑦 ′ = 𝑥 sin 𝜃 + 𝑦 cos 𝜃
√3
2
= 1 sin 𝜃 + 0 cos 𝜃
√3
2
= sin 𝜃
√3
𝜃 = sin−1 ( 2 ) = 60° 𝑎𝑡𝑎𝑢 120°
Maka, nilai 𝜃 yang memenuhi adalah 120°
Jadi, rotasi yang memetakan B ke B’ adalah 𝑅𝐴,120° (𝐵)

2. a. 𝑅0,60° (𝐴)

𝑥′ cos 𝜃 − sin 𝜃 𝑥
[ ]=[ ][ ]
𝑦′ sin 𝜃 cos 𝜃 𝑦

𝑥′ cos 60° − sin 60° 1


[ ]=[ ][ ]
𝑦′ sin 60° cos 60° 0
1 1
− √3
𝑥′ 2 ] [1]
[ ]=[ 2
𝑦′ 1 1 0
√3
2 2
1 1
1. − 0. (− √3)
𝑥′
[ ]=[ 2 2 ]
𝑦′ 1 1
1. √3 − 0.
2 2
1
𝑥′
[ ]=[ 2 ]
𝑦′ 1
√3
2
1 1
Jadi koordinat dari 𝑅𝑂,60° (𝐴) adalah (2 , 2 √3).

3. 𝑅𝑃,120° (𝐴) dimana 𝑃 = (1,1) dan 𝐴 = (1,0).


𝑥′ 𝑥 cos 𝜃 − 𝑦 sin 𝜃 + 𝑝
[ ]=[ ]
𝑦′ 𝑥 sin 𝜃 + 𝑦 cos 𝜃 + 𝑞

𝑥′ 1. cos(120°) − 0. sin(120°) + 1
[ ]=[ ]
𝑦′ 1. sin(120°) + 0. 𝑐𝑜𝑠(120°) + 1
1
𝑥′ 1. (− ) + 1
[ ]=[ 1 2 ]
𝑦′ 1. (2 √3) + 1

1
𝑥′ ( )
2
[ ]=[ ]
𝑦′ 1
1 + ( √3)2

1 1
Jadi koordinat dari 𝑅𝑃,120° (𝐴) adalah (2 , 1 + 2 √3).
Dari hasil di atas, karena jumlahan dua vektor bersifat komutatif, jadi
⃗⃗⃗⃗⃗ + CD
AB ⃗⃗⃗⃗⃗ = CD
⃗⃗⃗⃗⃗ + AB
⃗⃗⃗⃗⃗ sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝑆𝐶𝐷 𝑆𝐴𝐵 =
𝑆𝐴𝐵 𝑆𝐶𝐷 , berarti hasil kali dua geseran bersifat komutatif.

D. Contoh Soal
a. Contoh 1 Translasi Titik
2
Tentukan bayangan titik P(1,4) yang ditranslasikan oleh T= ( )
3

Penyelesaian

2
𝑇( )
3
Titik P(1,4) → 𝑃′(1 + 2, 4 + 3) = 𝑃′(3,7)

Jadi bayangan titik P adalah 𝑃′(3,7)

b. Contoh 2 Translasi Garis


Tentukan persamaan petanya jika diketahui persamaan grafik fungsi
3
𝑦 = 2𝑥 + 3 oleh translasi ( ). Bentuk ini ditulis dalam bentuk rumus
2
fungsi:

13
𝑓: 𝑥 → 2𝑥 + 3.

Dengan demikian setiap titik P pada 𝑦 = 2𝑥 + 3 dapat ditulis dalam


bentuk umum 𝑃(𝑥, 2𝑥 + 3)

Penyelesaian:

3
Misal oleh translasi ( ) peta P adalah 𝑃′ (𝑥 ′ , 𝑦 ′)
2

maka didapat:

𝑥′ 𝑥 3
( )=( )+( )
𝑦′ 2𝑥 + 3 2

𝑥′ 𝑥+3
⇔( )=( )
𝑦′ 2𝑥 + 3 + 2

𝑥′ 𝑥+3
⇔( )=( )
𝑦′ 2𝑥 + 5

⇔ 𝑥 ′ = 𝑥 + 3 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′ = 2𝑥 + 5

Dengan mengelimir 𝑥 dari kedua persamaan di atas didapat:

𝑥 = 𝑥 ′ − 3 … . . (1)

Substitusi (1) ke persamaan 𝑦 ′

𝑦 ′ = 2𝑥 + 5

𝑦 ′ = 2(𝑥 ′ − 3) + 5

𝑦 ′ = 2𝑥 ′ − 6 + 5

𝑦 ′ = 2𝑥 ′ − 1

Jadi persamaan petanya adalah 𝑦 = 2𝑥 − 1

Dari persamaan peta yang telah didapatkan, apabila digambarkan pada


grafik akan menghasilkan garis sejajar antara 𝑓: 𝑥 → 2𝑥 + 3 dengan
𝑔: 𝑥 → 2𝑥 − 1 yang disajikan pada gambar di bawah ini.

14
c. Contoh 3 Translasi Parabola
Diketahui persamaan awal parabola 𝑃: 𝑦 2 − 8𝑦 − 4𝑥 = −24 dan
2
vektor arah T = ( ), tentukan persamaan bayangan parabola.
1

Penyelesaian

2
Diketahui : 𝑃: 𝑦 2 − 8𝑦 − 4𝑥 = −24; vektor arah T = ( )
1

Ditanyakan : 𝑃′ = 𝑆𝑇 (𝑃) ?

Jawab :

Kita ubah persamaan yang diketahui sesuai dengan rumus parabola

Rumus parabola: (𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎)

𝑦 2 − 8𝑦 − 4𝑥 = −24

𝑦 2 − 8𝑦 + 24 = 4𝑥

(𝑦 2 − 8𝑦 + 16) + 8 = 4𝑥

(𝑦 − 4)2 + 8 = 4𝑥

(𝑦 − 4)2 = 4𝑥 − 8

(𝑦 − 4)2 = 4(𝑥 − 2)

15
𝑝 = 1; 𝑏 = 4; 𝑎 = 2

Titik puncaknya (a,b)

TP = (2,4)

Kemudian kita cari persamaan bayangan dari parabola

𝑥′ 𝑎 2
( )= ( )+( )
𝑦′ 𝑏 1

𝑥′ 2 2
( )= ( )+( )
𝑦′ 4 1

𝑥′ 2+2
( )=( )
𝑦′ 4+1

𝑥′ 4
( ) = ( ) = (𝑎′)
𝑦′ 5 𝑏′

𝑃′ : (𝑦 − 𝑏′)2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎′)

𝑃′ : (𝑦 − 5)2 = 4.1(𝑥 − 4)

𝑃′ : (𝑦 − 5)2 = 4(𝑥 − 4)

𝑃′ : 𝑦 2 − 10𝑦 + 25 = 4(𝑥 − 4)

𝑃′ : 𝑦 2 − 10𝑦 + 25 = 4𝑥 − 16

𝑃′ : 𝑦 2 − 10𝑦 + 25 + 16 = 4𝑥

𝑃′ : 𝑦 2 − 10𝑦 + 41 = 4𝑥

𝑃′ : 𝑦 2 − 10𝑦 + 41 − 4𝑥 = 0

𝑃′ : 𝑦 2 − 10𝑦 − 4𝑥 + 41 = 0

Jadi persamaan bayangan parabola adalah 𝑃′ : 𝑦 2 − 10𝑦 − 4𝑥 + 41 =


0

16
d. Contoh 4
Diketahui titik 𝐴 (1,2) dan 𝐵(3,4). Tentukanlah titik 𝐶 jika dipenuhi
bahwa 𝐶 adalah hasil geseran terhadap ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 pada titik 𝐷(1,1).

Jawab:

Misalkan 𝐶(𝑥, 𝑦)

Sehingga 𝑆𝐴𝐵 (𝐷 ) = 𝐶

⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝐴𝐵
𝐷𝐶 ⃗⃗⃗⃗⃗

(𝑥𝐶 − 𝑥𝐷 , 𝑦𝐶 − 𝑦𝐷 ) = (𝑥𝐵 − 𝑥𝐴 , 𝑦𝐵 − 𝑦𝐴 )

(𝑥𝐶 − 1, 𝑦𝐶 − 1) = (3 − 1, 4 − 2)

(𝑥𝐶 − 1, 𝑦𝐶 − 1) = (2,2)

Maka diperoleh

𝑥𝐶 − 1 = 2 ↔ 𝑥𝐶 = 3 dan 𝑦𝐶 − 1 = 2 ↔ 𝑦𝐶 = 3

Jadi, titik 𝐶(3,3).

17

Anda mungkin juga menyukai