Anda di halaman 1dari 14

TRANSFORMASI SUSUNAN SUMBU

1. Pengertian Translasi Susunan Sumbu

a. Definisi
Translasi adalah perpindahan tempat semua titik dalam
suatu bidang atau ruang menurut besar/jarak dan arah yang
sama.
Translasi atau perpindahan sumbu lama ke susunan
baru dari titik asal 𝑂(0,0) ke 𝑂 ′(𝑎, 𝑏) dapat diilustrasikan pada
gambar 7.1 di bawah ini.

Gambar 7.1.1

Titik C akan memiliki dua titik kooordinat yaitu


terhadap susunan sumbu lama (𝑥, 𝑦) dan terhadap
susunan sumbu yang baru (𝑢, 𝑣). Hubungan antar
kedua koordinat tersebut adalah

x=a+ u
𝑦=𝑏+ 𝑣

Contoh 1
Misalkan sumbu-sumbu lama ditranslasikan ke titik asal
yang baru dalam koordinat lama yaitu (2, −2).
Tentukanlah koordinat titik 𝐴(3,5) dalam susunan
koordinat yang baru.

Penyelesaian
Hubungan koordinat lama dan baru dapat dituliskan

𝑥 =2+𝑢
𝑦 = −2 + 𝑣

dengan demikian koordinat titik 𝐴(3,5) dalam susunan


koordinat yang baru adalah (1,6)

3=2+𝑢
𝑢=1
5 = −1 + 𝑣
𝑣 =6

Contoh 2
Misalkan sumbu-sumbu lama ditranslasikan ke titik asal
yang baru dalam koordinat lama yaitu (3, −2).
Tentukanlah koordinat titik 𝐴(1,4) dalam susunan
koordinat yang baru.

Penyelesaian
Hubungan koordinat lama dan baru dapat dituliskan

𝑥 =3+𝑢
𝑦 = −2 + 𝑣
dengan demikian koordinat titik 𝐴(1,4) dalam susunan
koordinat yang baru adalah (−2,5)

1=3+𝑢
𝑢 = −2
4 = −1 + 𝑣
𝑣=5
Contoh
3
Tentukan persamaan garis
2𝑥 + 𝑦 = 5
Terhadap koordinat baru setelah diadakan translasi sumbu
sehingga koordinat titik asal yang baru dalam koordinat
lama adalah (−4,2)

Penyelesaian:
Hubungan antara koordinat lama dan baru adalah

𝑥 = −4 + 𝑢
𝑦=2+𝑣

Subtitusikan ke persamaan garis

2𝑥 + 𝑦 = 5
2(−4 + 𝑢) + 1(2 + 𝑣) = 5
2𝑢 + 𝑣 − 8 + 2 = 5
2𝑢 + 𝑣 = 11

Jadi persamaan garis dalam susunan sumbu yang baru


adalah
2𝑢 + 𝑣 = 11

2. Penyederhanaan Persamaan Konik dengan


Translasi Sumbu

Misalnya titik awal baru 𝑂′ yang berkoordinat (𝑝1, 𝑝2)


terhadap system koordinat lama. Suatu titik𝑃(𝑥, 𝑦) terhadap
koordinat lama, akan mempunyai koordinat
(𝑥 ′, 𝑦 ′) terhadap syste, koordinat baru, dengan
hubungan

𝑥 = 𝑥 ′ + 𝑝1
𝑦 = 𝑦 ′ + 𝑝2

Gambar 7.2.1
Dengan translasi ini kita dapat menghilangkan bagian
linier dari persamaan

𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑎11𝑥2 + 2𝑎11𝑥𝑦 + 𝑎22𝑦2 + 2𝑎13𝑥 + 2𝑎23𝑦 +


𝑎33 = 0.

Titik awal koordinat baru akan menjadi pusat irisan


kerucut tersebut.
Contoh 4
Kita hendak menentukan jenis garis lengkung 2𝑥 2 +
2𝑦 2 − 4𝑥 + 6𝑦 = 4 bila titik awal di translasikan ke (1,
−1).

Penyelesaian
Rumus translasi: 𝑥 = 𝑥 ′ + 1
𝑦 = 𝑦′ − 1

Kita substitusikan :
2(𝑥′ + 1)2 + 3(𝑦′ − 1)2 − 4(𝑥′ + 1) + 6(𝑦′ − 1) = 4
Atau 2𝑥′2 + 3𝑦′2 = 12

Kita sesuaikan dengan persamaan standar, menjadi 𝑥′2 +


6
𝑦
′2 = 1, suatu eliips bertitik pusat di titik awal system
4

koordinat baru yaitu (1, −1), dengan setengah sumbu


panjang √6 dan setengah sumbu pendek 2.

Gambar 7.2.2

Contoh 5
Tentukan suatu translasi sumbu koordinat yang
mentransformasikan persamaan 3𝑥2 − 4𝑦 2 + 6𝑥 − 24𝑦
= 100 ke suatu bentuk standar (menghilangkan bagian
linier)

Penyelesaian
Misalkan kita melakukan translasi 𝑥 = 𝑥′ + 𝑝1
𝑦 = 𝑦1 + 𝑝2
Maka :𝑥 + 𝑝1𝑦 + 𝑝2
′ ′

3(𝑥′ + 𝑝1)2 − 4(𝑦′ + 𝑝2)2 + 6(𝑥′ + 𝑝2) − 24(𝑦′ + 𝑝2)


= 100

3𝑥′2 − 4𝑦′2 + 𝑥′(4 + 4𝑝1) + 𝑦′(−8 − 8𝑝2) + 𝑝12 − 𝑝22


+ 4𝑝1 − 8𝑝2 = 100
Maka haruslah (4 + 4𝑝1) = 0 dan (−8 − 8𝑝2) = 0 atau
𝑝1 = −1 dan 𝑝2 = −1
Persamaan menjadi 3𝑥′2 − 4𝑦′2 = 94

3. Pengertian Rotasi Sumbu

Dalam menentukan rumus rotasi untuk


menyederhanakan persamaan irisan kerucut kita
misalkan susunan sumbu koordinat dirotasikan sejauh
𝜃. Untuk melihat hubungan antar koordinat baru (𝑢, 𝑣)
dengan koordinat lama (𝑥, 𝑦).

Pada segitiga siku-siku OPC berlaku,

Gambar 7.3.1
𝑥
cos(𝜃 + 𝜑) =
Atau 𝑟
𝑥 = 𝑟 cos(𝜃 + 𝜑)
= 𝑟 cos 𝜑) cos 𝜃 − (𝑟 sin 𝜑) sin 𝜃
Karena, 𝑢 = r cos 𝜑 dan 𝑣 = 𝑟 sin 𝜑 maka 𝑥=
𝑢 cos 𝜃 − 𝑣 sin 𝜃
Dengan cara serupa kita memperoleh,
𝑦 = 𝑢 sin 𝜃 + 𝑣 cos 𝜃

Jadi setelah susunan sumbu koordinat dirotasikan sejauh 𝜃


maka hubungan antara (𝑢, 𝑣) dan (𝑥, 𝑦) adalah:
𝑥 = 𝑢 cos 𝜃 − 𝑣 sin 𝜃
𝑦 = 𝑢 sin 𝜃 + 𝑣 cos 𝜃

Contoh 6
Tentukan persamaan garis 𝑦 = 3𝑥 − 8 setelah susunan
sumbu dirotasikan 𝑢 = 𝑟 cos 𝜑 dan 𝑣 = 𝑟 sin 𝜑 di
𝜋
rotasikan sejauh 𝜃 =
4

Penyelesaian
Dengan rumus rotasi kita mempunyai
𝜋 𝜋 1 1
𝑥 = 𝑢 cos − 𝑣 sin = √2𝑢 − √2𝑣
𝜋6 6𝜋 21 21
𝑦 = 𝑢 sin + 𝑣 cos = √2𝑢 + √2𝑣
6 6 2 2
Substitusikan 𝑥 dan 𝑦 ke dalam persamaan garis sehingga
menjadi
1 1 1 1
√2𝑢 + √2𝑣 = 3 ( √2𝑢 − √2𝑣) − 8
21 21 32 32
√2𝑢 + √2𝑣 = ( √2𝑢 − √2𝑣) − 8
12 12 32 3 2
√2𝑢 + √2𝑣 − √2𝑢 − √2𝑣 + 8 = 0
2 2 3 2 3 2
√2𝑢 + √2𝑣 − √2𝑢 − √2𝑣 + 16 = 0
2 2
Jadi persamaan garis 𝑦 = 3𝑥 − 8 setelah susunan sumbu
dirotasikan
𝜋
sejauh
1 1
𝜃 = adalah (− √2) 𝑢 + (− √2) 𝑣 + 16 = 0
4 2 2

Contoh 7
Tentukan persamaan garis 𝑦 = 5𝑥 + 6 setelah susunan
sumbu dirotasikan 𝑢 = 𝑟 cos 𝜑 dan 𝑣 = 𝑟 sin 𝜑 di
𝜋
rotasikan sejauh 𝜃 =
6

Penyelesaian
Dengan rumus rotasi kita mempunyai

𝜋 𝜋 1 1
𝑥 = 𝑢 cos− 𝑣 sin = √3𝑢 − 𝑣
𝜋6 6 21
𝜋 1 2
𝑦 = 𝑢 sin + 𝑣 cos = 𝑢 + √3𝑣
6 6 2 2
Substitusikan 𝑥 dan 𝑦 ke dalam persamaan garis sehingga
menjadi
1 1 1 1
𝑢 + √3𝑣 = 5 ( √3𝑢 − 𝑣) + 6
21 21 52 52
𝑢 + √3𝑣 = √3𝑢 − 𝑣 + 6
12 12 52 52
𝑢 + √3𝑣 − √3𝑢 − 𝑣 − 6 = 0
2 𝑢 + √3𝑣
2 − 5√3𝑢
2 − 5𝑣2− 12 = 0
Jadi persamaan garis𝜋 𝑦 = 5𝑥 + 6 setelah susunan sumbu
dirotasikan sejauh 𝜃 = adalah (1 − 5√3)𝑢 + (5√3)𝑣 − 12 =0
6

Contoh 8
Tentukan persamaan kurva 4𝑥 2 − 3𝑥𝑦 = 18 jika susunan
𝜋
koordinat di rotasikan sejauh 𝜃 =
4
Penyelesaian :
Dari rumus rotasi kita mempunyai
1 1
𝑥 = √2𝑢 − √2𝑣
21 21
𝑦 = √2𝑢 + √2𝑣
2 2
Dengan mensubstitusikan (𝑥, 𝑦) di atas ke dalam persamaan
4𝑥2 − 3𝑥𝑦 = 18 kita memperoleh
2
1 1 1 1 1 1
4 ( √2𝑢 − √2𝑣) − 3 ( √2𝑢 − √2𝑣) ( √2𝑢 + √2𝑣)
2 2 = 18 2 2 2 2

1 1 1 1
4 ( √2𝑢 − √2𝑣) ( √2𝑢 − √2𝑣)
2 2 12 1 2 1 1
− 3 ( √2𝑢 − √2𝑣) ( √2𝑢 + √2𝑣) = 18
(2𝑢 − 2𝑢𝑣 − 2𝑢𝑣3+22𝑣2) 3 2
2
3
2
3
2
− ( 2𝑢2 + 2𝑢𝑣 − 2𝑢𝑣 − 2𝑣2) = 18
4 4 3 4 3 4
(2𝑢2 − 4𝑢𝑣 + 2𝑣2) − ( 2𝑢2 − 2𝑣2) = 18
4 3 2
4 4
( 4 3 2
− ) 𝑢 − 4𝑢𝑣 + ( − )𝑣 = 18
2 2 2 2
1 2
1 2
( ) 𝑢 − 4𝑢𝑣 + )𝑣 = 18
2 ( 2
1
𝑢
2 − 4𝑢𝑣 + 1 𝑣2 − 18 = 0
2 2

𝑢2 − 8𝑢𝑣 + 𝑣2 − 36 = 0

4. Penyederhanaan Persamaan Konik dengan Rotasi Sumbu


Perhatikan persamaan 𝐴𝑥2 + 𝐵𝑥𝑦 + 𝐶𝑦2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 +F=0

Dengan mensubstitusi𝑥 = 𝑢 cos 𝜃 − 𝑣 sin 𝜃


𝑦 = 𝑢 sin 𝜃 − 𝑣 cos 𝜃

Dan dengan sedikit penjabaran, bentuk persamaan kuadrat


di atas menjadi

𝑎𝑢2 + 𝑏𝑢𝑣 + 𝑐𝑣12 + 𝑑𝑢 + 𝑒𝑣 + 𝑓 = 0


2 2
𝑎 = 𝐴 cos 𝜃 + 𝐵 sin 2𝜃 + 𝐶 sin 𝜃
12
𝑏 = −𝐴 sin 2𝜃 𝐵 sin 2𝜃 + 𝐶 sin 2𝜃
Dengan 𝑐 = 2𝐴 sin2𝜃 1 𝐵 sin 2 𝜃 + 𝐶 2
𝜃
cos
2

𝑑 = 𝐷 cos 𝜃 + 𝐸 sin 𝜃
𝑒 = −𝐷 sin 𝜃 + 𝐸 cos 𝜃
𝑓=𝐹

Agar persamaan ini tidak memuat suku campuran uv


maka haruslah b = 0
atau 𝐵 cos 2𝜃 − (𝐴 − 𝐶) sin 2𝜃 = 0
𝐴−𝐶
Berarti cot 𝑔2𝜃 =
𝐵

Jadi untuk melenyapkan suku campuran, kita harus


𝐴−𝐶
memilih 𝜃 sedemikian sehingga cot 𝑔2𝜃 = dengan
𝐵
demikian 0 ≤ 2𝜃 ≤ 𝜋.

Contoh 9 :
Gunakan rotasi sususan sumbu untuk tidak memuat suku
campuran pada persamaan 4𝑥2 + 2√3𝑥𝑦 + 2𝑦2 + 10√3𝑥 +
10𝑦2 = 5

Penyelesaian :

Pada persamaan4𝑥2 + 2√3𝑥𝑦 + 2𝑦2 + 10√3𝑥 + 10𝑦2 = 5


kita mempunyai 𝐴 = 4, 𝐵 = 2√3 dan 𝐶 = 2
𝐴−𝐶 4−2 1
Berarti cot 𝑔2𝜃 = = =
𝐵 2√2 √3

Rumus rotasinya adalah

√3 1 √3𝑢 − 𝑣
𝑥=𝑢 −𝑣 = 2
2 21 √3 𝑢 + √3𝑣
𝑦=𝑢 +𝑣 2
2 𝑣=
2
Maka subtitusikan nilai x dan y ke 4𝑥2 + 2√3𝑥𝑦 + 2𝑦2 +
10√3𝑥 + 10𝑦2 = 5 persamaan menjadi
2 2
(√3𝑢 − 𝑣) (2√3 − 𝑣)(𝑢 + √3𝑣 𝑢 + √3𝑣
4 + 2√3 ( )+2( )
4 4 4
√3𝑢 − 𝑣 𝑢 + √3𝑣
+ 10√3 ( ) + 10 )=5
( 2
2
Dan setelah disederhanakan, menjadi 5𝑢2 + 𝑣2 + 20𝑢 = 5
Untuk membuat persamaan ini dalam bentuk kuadratnya.
5(𝑢2 + 4𝑢 + 4) + 𝑣2 = 5 + 20
(𝑢 + 2)2 𝑣 2
+ =1
5 25
Contoh 10 :
Gunakan rotasi dan translasi sususan sumbu untuk
menghilangkan suku-suku berderajat 1 4𝑥2 + 9𝑦2 + 8𝑥 −
90𝑦 + 193 = 0
Penyelesaian :

4(𝑥2 + 2𝑥) + 9(𝑦2 + 10𝑦) = −193


4(𝑥2 + 2𝑥 + 1) + 9(𝑦2 − 10𝑦 + 25) = −193 + 4 + 225
4(𝑥 + 1)2 + 9(𝑦 − 5)2 = 36
(𝑥 + 1)2 (𝑦 −
+ 5)2
9 4
Translasi 𝑢 = 𝑥 + 1 dan 𝑣 = 𝑦 −5 mentransrormasikan ini menjadi
uᶺ 2 v ᶺ 2
+ =1
9 4
14

Anda mungkin juga menyukai