Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TRAYEKTORI ORTOGONAL

3.1 Trayektori Ortogonal Pada Sistem Koordinat Ortogonal


Dalam matematika terapan seringkali diperlukan kurva-kurva yang memotong tegak lurus kurva-
kura lainnya. Untuk keperluan ini, akan dibahas cara mencari kurva-kurva yang memotong tegak lurus
kurva-kurva lainnya, melalui perhitungan persamaan diferensial.
𝐹(𝑥. 𝑦, 𝑐) = 0 3.1
menyatakan suatu kurva pada bidang 𝑥𝑦 untuk suatu nilai𝑐, dan untuk 𝑐 yang berubah-ubah, (3.1)
menyatakan kurva-kurva yang disebut sistem kurva (keluarga kurva) dengan satu parameter c.
Contoh (1)
Sistem kurva 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑐) = 𝑥 2 − 𝑦 + 𝑐 = 0 adalah kumpulan parabola yang memiliki sumbu simetri pada
𝑥 = 0.
Contoh (2)
1 1 2
Sistem kurva 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑐) = 𝑥 2 + 𝑦 + 𝑐 = 0, 𝑐 < 0 adalah kumpulan elip yang berpusat di 0.
9 25

Misalkan 𝑦 = 𝑐𝑥 2

Untuk memeperoleh persamaan diferensial dari sitem parabola tersebut, diferensir 𝑦 = 𝑐𝑥 2 dan
subtitusikan 𝑐 = 𝑦/𝑥 2 , sehingga diperoleh 𝑥𝑦 ′ = 2𝑦 sebagai sistem parabola.
Banyak perekayasaan dan terapan lain yang memerlukan kurva-kurva yang memotong tegak lurus
kurva lain yang diketahui. Kedua kurva itu dikatakan saling tegak lurus, sedangkan system kurva yang
diperoleh disebut trayektori ortogonal dari system kurva yang diketahui.
Contoh (3)
Garis-garis yang melalui pusat sistem persamaan lingkaran yang sepusat adalah trayektori dari sistem
lingkaran yang terpusat tadi.
Definisi 3.1
Bila kumpulan garis lengkung 𝑓 memotong tegak lurus 𝑔, maka 𝑓disebut trayektori ortogonal dari 𝑔.
Bila kita artikan definisi di atas, artinya adalah kumpulan garis singgung pada masing-masing kumpulan
garis lengkung di titik potongnya tegak lurus sesamanya.
𝜕𝐹 𝜕𝐹 𝑑𝑦
Cara mencari trayektori ortogonal dari 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑐) = 0. Diferensir 𝐹 secara implisit, maka 𝜕𝑥 + 𝜕𝑦 𝑑𝑥 = 0

𝑑𝑦
Misal = 𝑓(𝑥, 𝑦). Maka keluarga kurva yang akan dicari memiliki gradient disetiap titik (𝑥, 𝑦) berbentuk
𝑑𝑥
𝑑𝑦 1
𝑑𝑥
= − 𝑓(𝑥,𝑦) 3.2

Karena trayektori tersebut memotong kurva 𝐹 secara tegak lurus.


Dengan demikian, trayektori ortogonal dari 𝐹 adalah solusi umum PD (3.2), dan berbentuk 𝐺(𝑥, 𝑦, 𝑘) = 0
atau 𝑦 = 𝐻(𝑥, 𝑘).
Contoh (4)
Tentukan trayektori ortogonal dari keluarga lingkaran
𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑐 2. 3.3
Jawab :
Cara 1, Langkah (1), diferensir (3.3) diperoleh
2𝑥 + 2𝑦 𝑦 ′ = 0
𝑥
𝑦′ = −
𝑦
𝑥 𝑦
Langkah (2), ganti − 𝑦 oleh 𝑥 , diperoleh

𝑦
𝑦′ =
𝑥
ini merupakan PD dari trayektori ortogonal.
Langkah (3), selesaikan PD
𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑦 = 𝑦 ′ 𝑥 ,atau = ,
𝑥 𝑦

diperoleh 𝑦 = 𝑘𝑥.
Cara 2,
−1
Langkah 1 dan 3 sama seperti cara (1), tetapi pada langkah 2, ganti 𝑦′ oleh 𝑦′
Contoh (5)
Tentukan trayektori ortogonal dari keluarga kurva 𝑥𝑦 = 𝑐, c paremter.
Jawab
Langlah (1), diferensir 𝑥𝑦 = 𝑐, diperoleh
𝑦 + 𝑥𝑦 ′ = 0.
𝑦
𝑦 ′ = − 𝑥.
1 1 𝑦
Langkah (2), ganti 𝑦′ oleh − , diperoleh − =−
𝑦′ 𝑦′ 𝑥

𝑦 𝑑𝑦 = 𝑥 𝑑𝑥
Langkah (3), selesaikan −𝑥 𝑑𝑥 + 𝑦 𝑑𝑦 = 0, diperoleh 𝑥 2 − 𝑦 2 = 𝑐.
Ini merupakan keluarga hiperbola.

Contoh (6)
Tentukan trayektori ortogonal dari keluarga kurva 𝑦 = 𝑐𝑒 𝑥 , c parameter.
Jawab
𝑦 = 𝑐𝑒 𝑥  𝑐 = 𝑦𝑒 −𝑥
Langkah (1), diferensir persamaan di atas, diperoleh 𝑦 ′ = 𝑦
1
Langkah (2), ganti 𝑦′ oleh − 𝑦′ = 𝑦

𝑑𝑥 + 𝑦 𝑑𝑦 = 0
Langkah (3), selesaikan PD di atas, diperoleh 𝑦 2 = −2𝑥 + 𝑘
Latihan 3.1
Tentukan trayektori ortogonal pada keluarga kurva berikut :

1. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑎𝑥 = 0, 𝑎 parameter.
2. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑎𝑦 + 1 = 0, 𝑎 parameter.
3. 𝑦 2 = 4𝑎𝑥(𝑥 + 𝑎), 𝑎 parameter.
4. 𝑦 2 = 4𝑎𝑥, 𝑎 parameter.
5. 𝑦 = 𝑎𝑥 𝑛 , 𝑎 parameter.
6. 𝑥𝑦 = 𝑎2 , 𝑎 parameter.
7. 𝑥 2 − 𝑎𝑥 + 4𝑦 = 0, 𝑎 parameter.
8. 𝑦 = (𝑥 3 − 𝑎2 )(3𝑥), 𝑎 parameter.
9. 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑎𝑥𝑦 = 1, 𝑎 parameter.
10. 𝑥 2 + 𝑦 2 = 2𝑎𝑥, 𝑎 parameter.
11. −𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥𝑦 − 2𝑎𝑥 = 0, 𝑎 parameter.
12. 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑎2 , 𝑎 parameter.
13. 𝑎𝑦 2 = 𝑥 3 , 𝑎 parameter.
𝑥2 𝑦2
14. (𝑝2 +𝑎)
+ (𝑞2 +𝑎) = 1, 𝑎 parameter.
𝑥 2⁄𝑝2 +𝑦 2
15. 𝑞2 +𝑎
= 1, 𝑎 parameter.
𝑑𝑦 2 𝑎
16. (𝑑𝑥 ) = 𝑥, 𝑎 parameter.
17. 𝑦 = 𝑎𝑥 3 , 𝑎 parameter.
18. 𝑐𝑥 2 + 𝑦 2 = 1, c parameter.
19. 𝑦 = 𝑥 − 1 + 𝑐𝑒 −𝑥 , c parameter.
20. 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑐𝑥 3 , c parameter.
21. 𝑦 2 = 𝑐𝑥, c parameter.
22. 𝑥 − 𝑦 = 𝑐𝑥 2 , c parameter.
23. Tentukan trayektori ortogonal dari keluarga lingkaran yang memiliki garis singgung terhadap sb y
di titik pusat.
24. Tentukan nilai k sehingga parabola 𝑦 = 𝑐1 𝑥 2 + 𝑘 merupakan trayektori ortogonal keluarga elip
𝑥 2 + 2𝑦 2 − 𝑦 = 𝑐2 .
𝑥
25. Tentukan n sehingga 𝑥 𝑛 + 𝑦 𝑛 = 𝑐 merupakan trayektori ortogonal keluarga 𝑦 = (1−𝑐𝑥)

Gambaran no 1
−𝑥 2 − 𝑦 2
𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑎𝑥 = 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 = .
2𝑥
Diferensialkan secara total 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑎𝑥 = 0 diperoleh
−𝑥 2 −𝑦 2
2𝑥 + 2𝑦𝑦 ′ + 2𝑎 = 0. Substitusikan 𝑎 = , maka
2𝑥

−𝑥 2 −𝑦 2 1
2𝑥 + 2𝑦𝑦 ′ + 2 ( 2𝑥
) = 0, selanjutnya substitusikan 𝑦 ′ 𝑜𝑙𝑒ℎ − 𝑦′ .

−2𝑥𝑦𝑑𝑥 + (𝑥 2 − 𝑦 2 )𝑑𝑦 = 0 PD homogen.


Misalkan 𝑦 = 𝑣𝑥 dan seterusnya

Gambaran no 2. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑎𝑦 + 1 = 0, 𝑎 parameter.

2𝑥 + 2𝑦𝑦 ′ + 2𝑎𝑦 ′ = 0
−𝑥 2 −𝑦 2 −1
𝑎= dst
2𝑦
3.2 Trayektori Ortogonal dalam Koordinat Polar
Perhatikan gambar,

r = f()

r 𝛾
 

𝜑 adalah sudut yang dibentuk oleh radius vektor dengan sumbu polar. 𝛼 adalah sudut yang dibentuk oleh
garis singgung di titik P terhadap sumbu polar. 𝑂𝑃 = 𝑟 adalah radius vector. 𝛾 adalah sudut antara vector
dengan garis singgung.
Dari hubungan 𝛾 = 𝛼 − 𝜑, 𝛼 dapat ditentukan.
Misalkan persamaan hubungan lengkung diberikan dalam koordinat polar 𝑟 = 𝑓(𝜑) dimana 𝑓 suatu fungsi
yang dapat diturunkan terhadap 𝜑. Dengan melihat bahwa
𝑥 = 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜑 dan 𝑦 = 𝑟𝑠𝑖𝑛𝜑
Diperoleh bahwa 𝑥 dan 𝑦 masing-masing dapat diturunkan terhadap 𝜑, sehingga dengan penurunan
diperoleh :
𝑥 ′ (𝜑) = −𝑟(𝜑)𝑠𝑖𝑛𝜑 + 𝑟 ′ (𝜑)𝑐𝑜𝑠𝜑
𝑦 ′ (𝜑) = 𝑟(𝜑)𝑐𝑜𝑠𝜑 + 𝑟 ′ (𝜑)𝑠𝑖𝑛𝜑
Karena 𝛾 = 𝛼 − 𝜑, maka
tan 𝛼 − 𝑡𝑎𝑛𝜑
tan 𝛾 = tan(𝛼 − 𝜑) =
1 + tan 𝛼 tan 𝜑
Sedangkan,
𝑦′(𝜑) 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜑+𝑟′𝑠𝑖𝑛𝜑 𝑦 sin 𝜑
tan 𝛼 = 𝑥′(𝜑) = −𝑟𝑠𝑛𝜑+𝑟′𝑐𝑜𝑠𝜑 dan tan 𝜑 = 𝑥 = cos 𝜑
𝑟𝑐𝑜𝑠𝜑 + 𝑟′𝑠𝑖𝑛𝜑 sin 𝜑
tan 𝛼 − 𝑡𝑎𝑛𝜑 − 𝑟
−𝑟𝑠𝑛𝜑 + 𝑟′𝑐𝑜𝑠𝜑 cos 𝜑
tan 𝛾 = tan(𝛼 − 𝜑) = = =
1 + tan 𝛼 tan 𝜑 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜑 + 𝑟′𝑠𝑖𝑛𝜑 sin 𝜑 𝑟′
1+ .
−𝑟𝑠𝑛𝜑 + 𝑟′𝑐𝑜𝑠𝜑 cos 𝜑
𝑟 𝑑𝑟 𝑟 𝑑𝜑
tan 𝛾 = 𝑟′, karena 𝑟 ′ = 𝑑𝜑 maka 𝑟′ = 𝑟 𝑑𝑟 = 𝑡𝑎𝑛 𝛾 3.4

Yang akan kitacari sekarang adalah persamaan lengkungan yang tegak lurus pada 𝑟 = 𝑓(𝜑). Persamaan
garis lengkung dalam koordinat polar dalam bentuk implisit adalah 𝑓(𝑟, 𝜑, 𝑎). (∗)
Misalkan 𝜌 dan 𝜃 adalah koordinat-koordinat polar suatu titik pada trayektori ortogonal 𝑟 = 𝑓(𝜑) dan 𝛽
sudut antara garis vektor dengan garis singgung, maka
𝑑𝜃
𝑡𝑎𝑛𝛽 = 𝜌 𝑑𝜌 3.5

𝑡𝑎𝑛𝛾 merupakan gradient pada lengkungan 𝑟 = 𝑓(𝜑), dan 𝑡𝑎𝑛𝛽 merupakan gradien garis pada lengkungan
𝜌 = 𝑓(𝜃).
Karena 𝜌 = 𝑓(𝜃) merupakan trayektori orthogonal dari 𝑟 = 𝑓(𝜑), maka gradien kedua garis singgung tadi
akan saling tegak lurus, sehingga berlaku
𝑡𝑎𝑛𝛾. 𝑡𝑎𝑛𝛽 + 1 = 0 3.6
𝑑𝜃
tan 𝛽 = 𝜌
𝑑𝜑
𝑑𝜑
tan 𝛾 = 𝑟
𝑑𝑟
𝑑𝜑 𝑑𝜃
Sehingga persamaan (3.6) menjadi 𝑟 .𝜌 +1=0
𝑑𝑟 𝑑𝜑

Karena 𝑟 = 𝜌 merupakan radius vector dan 𝜑 = 𝜃 merupakan sudut antara radius vektor dengan sumbu
polar, akibatnya (3.6) menjadi
𝑑𝜑 𝑑𝜃
𝑟 𝑑𝑟 . 𝜌 𝑑𝜌 = −1

𝑑𝜑 −1 𝑑𝜌
𝑑𝑟
= 𝜌2 𝑑𝜃
3.7

Catatan :
𝑟 dan 𝜌 adalah sama besar, demikian pula 𝜑 dan 𝜃, akan tetapi diferensial kuosien tidak sama besar. Pada
∂f 𝜕𝑓 𝑑𝜑
(∗), 𝑓(𝑟, 𝜑, 𝑎); 𝑎 dapat dieliminasi dari persamaan + 𝜕𝜑 𝑑𝑟 = 0 sehingga fungsi 𝑓 berubah menjadi
∂r
𝑑𝜑
𝑓 (𝑟, 𝜑, ) = 0. Sedangkan bentuk umum persamaan lengkungan trayektori ortogonal dinyatakan sebagai
𝑑𝑟
1 𝑑𝜌
𝑔(𝜌, 𝜃, − 2 = 0. Untuk menentukan persamaan lengkungan trayektori ortogonal dapat digunakan
𝜌 𝑑𝜃
langkah-langkah berikut :
1. Diferensir 𝒇(𝒓, 𝝋, 𝒂) = 𝟎.
𝟏 𝒅𝝆 𝒅𝝋
2. Subtitusikan − 𝝆𝟐 𝒅𝜽 sebagai pengganti 𝒅𝒓
.
3. Subtitusikan 𝝋 = 𝜽 dan 𝒓 = 𝝆.
4. Selesaikan PD dalam bentuk 𝒅𝝆 dan 𝒅𝜽.

Contoh (7)
Tentukan trayektori ortogonal dari sistem 𝑟 2 = 𝑐𝑠𝑖𝑛2𝜑, 𝑐 konstanta.
Jawab
𝑟 2 = 𝑐𝑠𝑖𝑛2𝜑  𝑐 = 𝑟 2 ⁄𝑠𝑖𝑛2𝜑.
𝑑𝑟
Direfensir, sehingga diperoleh 2𝑟 𝑑𝜑
= 2𝑐 𝑐𝑜𝑠2𝜑.

𝑑𝑟 𝑐𝑜𝑠2𝜑
=𝑐
𝑑𝜑 𝑟
𝑟2 𝑐𝑜𝑠2𝜑
= 𝑠𝑖𝑛2𝜑 . 𝑟

𝑟𝑐𝑜𝑠2𝜑
= .
𝑠𝑖𝑛2𝜑

𝑑𝜑 𝑠𝑖𝑛2𝜑
Ini berarti 𝑑𝑟
= 𝑟𝑐𝑜𝑠2𝜑.

𝑑𝜑 1 𝑑𝜌
Dengan mensubtitusikan 𝑑𝑟
= − 𝜌2 𝑑𝜃
diperoleh −1⁄𝜌2 𝑑𝜌⁄𝑑𝜃 = 𝑠𝑖𝑛2𝜑⁄𝜌𝑐𝑜𝑠2𝜑, tetapi 𝜃 =
𝜑, maka
𝑑𝜌 −𝑠𝑖𝑛2𝜑 −𝑠𝑖𝑛2𝜃
𝜌
= 𝑐𝑜𝑠2𝜑
𝑑𝜑 = 𝑐𝑜𝑠2𝜃
𝑑𝜃.

1
ln|𝜌| = (𝑙𝑛|𝑐𝑜𝑠2𝜃|) + 𝑐 .
2
𝜌 = 𝑘 √(𝑐𝑜𝑠2𝜃), 𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎

Inilah yang dimaksud dengan trayektori ortogonal dari keluarga kurva 𝑟 2 = 𝑐𝑠𝑖𝑛2𝜑.

Contoh (8)
Tentukan trayektori ortogonal dari kumpulan garis lengkung 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2𝜑 = 𝑐.
Jawab
Diferensir 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2𝜑 = 𝑐.

↔ 2𝑟𝑠𝑖𝑛2𝜑 + 2𝑟 2 𝑐𝑜𝑠2𝜑 𝑑𝜑⁄𝑑𝑟 = 0


↔ 𝑠𝑖𝑛2𝜑 + 𝑟 𝑐𝑜𝑠2𝜑 𝑑𝜑⁄𝑑𝑟 = 0
Subtitusikan 𝑑𝜑⁄𝑑𝑟 = −1⁄𝜌2 𝑑𝜌⁄𝑑𝜃 dengan 𝑟 = 𝜌 dan 𝜑 = 𝜃 pada persamaan di atas,
diperoleh,
𝑠𝑖𝑛2𝜃 + 𝜌𝑐𝑜𝑠2𝜃[−1⁄𝜌2 𝑑𝜌⁄𝑑𝜃 ] = 0
↔ 𝑠𝑖𝑛2𝜃 −1⁄𝜌 𝑐𝑜𝑠2𝜃 𝑑𝜌⁄𝑑𝜃 = 0
↔ 𝑠𝑖𝑛2𝜃⁄𝑐𝑜𝑠2𝜃 𝑑𝜃 = 𝑑𝜌⁄𝜌
↔ −1⁄2 𝑙𝑛|𝑐𝑜𝑠2𝜃| − 𝑙𝑛|𝜌| + 𝑐 = 0
↔ 𝑙𝑛|𝑐𝜌| = −1⁄2 𝑙𝑛|𝑐𝑜𝑠2𝜃|

∴ 𝜌 = 1⁄(𝑐√(𝑐𝑜𝑠2𝜃)

Latihan 3.2
Tentukan trayektori ortogonal bila 𝑎 parameter !

1. 𝑟 = 𝑎(1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
2. 𝑟 = 2𝑎⁄(1 + 𝑐𝑜𝑠𝜃)
3. 𝑟 𝑛 sin 𝑛𝜃 = 𝑎𝑛
4. 𝑟 𝑛 = 𝑎𝑛 cos 𝑛𝜃
5. 𝑟 = 𝑎 + 𝑠𝑖𝑛5𝜃
6. 𝑟 = 𝑎𝑠𝑖𝑛𝜃
7. 𝑟 = 𝑎(1 + 𝑐𝑜𝑠𝜃)

3.3 TRAYEKTORI ISOGONAL


Pada bagian ini, kita mencari keluarga kurva yang memotong suatu kurva yang diberikan kondisi tertentu.
Perhatikan gambar berikut :

F1

 F0

(xo,yo)

 

Diberikan suatu fungsi 𝐹1 , akan dicari keluarga kurva yang memotong 𝐹1 dan membentuk sudut sebesar 𝛾.
Andaikan kurva tersebut 𝐹0 dan garis singgung di (𝑥0 , 𝑦0 ) pada 𝐹1 membentuk sudut dengan sumbu 𝑥
positif sebesar 𝛽. Misalkan 𝛼 sudut yang dibentuk oleh garis singgung di (𝑥0 , 𝑦0 ) pada 𝐹0 . Sedangkan 𝛾
adalah besar sudut kedua kurva yang diwakili oleh sudut lancip dari kedua garis singgung.
𝑡𝑎𝑛𝛼 = 𝑑𝐹0 ⁄𝑑𝑥 = tan(𝛽 − 𝛾) = (𝑡𝑎𝑛𝛽 − 𝑡𝑎𝑛𝛾)⁄(1 + 𝑡𝑎𝑛𝛽. 𝑡𝑎𝑛𝛾), 𝑡𝑎𝑛𝛽 sudah diketahui yaitu
𝑑𝐹1 ⁄𝑑𝑥 .
Akhirnya, persamaan diferensial kumpulan trayektori isogonal diperoleh dengan mengganti 𝑑𝑦⁄𝑑𝑥 pada
𝐹1 oleh
𝑑𝐹0
− tan 𝛾
𝑑𝑥
𝑑𝐹
1 + tan 𝛾 . 0
𝑑𝑥
Sehingga keluarga lengkungan yang diperoleh berbentuk
𝑑𝐹0
− tan 𝛾
𝐹 (𝑥, 𝑦, 𝑑𝑥 )=0
𝑑𝐹
1 + tan 𝛾 . 0
𝑑𝑥
Contoh (9)
Tentukan trayektori isogonal yang memotong kumpulan lingkaran
(𝑥 − 𝑎)2 + 𝑦 2 = 𝑎2 dan membentuk sudut 45°.
Jawab

(𝑥 − 𝑎)2 + 𝑦 2 = 𝑎2
Dari sini diperoleh 𝑎 = (𝑥 2 + 𝑦 2 )/2𝑥, dan selanjutnya diferensir persamaan lingkaran di atas, diperoleh
2𝑥 − 2𝑎 + 2𝑦𝑦 ′ = 0.

Subtitusikan 𝑎, diperoleh 𝑥 2 − 𝑦 2 + 2𝑥𝑦 𝑦 ′ = 0.


Selanjutnya ganti 𝑦′ oleh
𝑑𝑦
− tan 1/4𝜋 𝑦 ′ − 1
𝑑𝑥 =
1 𝑑𝑦 1 + 𝑦′
1 + tan .
4𝜋 𝑑𝑥
Sehingga diperoleh
(1 + 𝑦 ′ )( 𝑥 2 − 𝑦 2 ) + 2𝑥𝑦(𝑦 ′ − 1) = 0

↔ ( 𝑥 2 − 𝑦 2 ) + ( 𝑥 2 − 𝑦 2 + 2𝑥𝑦)𝑦 ′ − 2𝑥𝑦 = 0

↔ ( 𝑥 2 − 𝑦 2 − 2𝑥𝑦) + ( 𝑥 2 − 𝑦 2 + 2𝑥𝑦)𝑦 ′ = 0

↔ ( 𝑥 2 − 𝑦 2 − 2𝑥𝑦)𝑑𝑥 + ( 𝑥 2 − 𝑦 2 + 2𝑥𝑦)𝑑𝑦 = 0
Merupakan PD homogen derajat 2.

Solusi umumnya 𝑐(𝑥 2 + 𝑦 2 ) = 𝑦 − 𝑥

Contoh (10)
Tentukan trayektori isogonal yang memotong keluarga parabola 𝑦 = 𝑐𝑥 2 dan membentuk sudut 𝜑 dengan
𝑠𝑖𝑛𝜑 = 3⁄5.
Jawab
𝑦 = 𝑐𝑥 2 maka 𝑐 = 𝑦⁄𝑥 2 .

Diferensir keluarga parabola tersebut, diperoleh 𝑦 ′ = 2𝑐𝑥 = 2. 𝑦⁄𝑥 2 . 𝑥 = 2 𝑦⁄𝑥 .


Selanjutnya ganti 𝑦′ oleh
𝑑𝑦
− 𝑡𝑎𝑛𝜑 𝑦 ′ − 3/4
𝑑𝑥 =
𝑑𝑦 1 + 3/4𝑦′
1 + 𝑡𝑎𝑛𝜑.
𝑑𝑥
Sehingga diperoleh (4𝑑𝑦 − 3𝑥𝑑𝑥)𝑥 = 2𝑦(4𝑑𝑥 + 3𝑑𝑦).

↔ 4𝑥𝑑𝑦 − 3𝑥𝑑𝑥 = 8𝑦𝑑𝑥 − 6𝑦𝑑𝑦


↔ (4𝑥 + 6𝑦)𝑑𝑦 − (3𝑥 + 8𝑦)𝑑𝑥 = 0
Merupakan PD homogeny berderajat 1.
Solusinya cari sendiri sebagai latihan.

Latihan 3.3
Kerjakan soal berikut :
1. Tentukan trayektori isogonal yang memotong keluarga hiperbola 𝑥𝑦 = 𝑐 dan membentuk sudut
45°.
2. Tentukan trayektori isogonal yang memotong keluarga lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑐 2 , dan membentuk
sudut 45°.
3. Tentukan trayektori isogonal yang memotong keluarga lingkaran 𝑦 2 = 𝑐𝑥, dan membentuk sudut
60°.
4. Tentukan trayektori isogonal yang memotong keluarga lingkaran 𝑥 + 𝑦 = 𝑐𝑥 2 , dan membentuk
sudut 𝛽, dengan 𝑡𝑎𝑛𝛽 = 2.
5. Keluarga kurva disebut ortogonal terhadap dirinya sendiri jika keluarga trayektori ortogonalnya
sama seperti keluarga yang diberikan.
Tunjukkan bahwa keluarga parabola 𝑦 2 = 2𝑐𝑥 + 𝑐 2 ortogonal terhadap dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai