Anda di halaman 1dari 18

Validitas & Reliabilitas

Oleh:
Rifki Candra Nugraha
Pengertian Validitas
• Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi.
• Validitasnya bergantung pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi
tersebut.
• Suatu alat evaluasi disebut valid jika ia dapat mengevaluasi dengan tepat
sesuatu yang dievaluasinya.
Validitas Teoritik(Logic)
• Validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan teoritik atau
logika.
• Contoh pertimbangannya
• Apakah konsep dalam soalnya sudah benar?
• Apakah sesuai TIK, GBPP, atau buku sumber?
• Penggunaan bahasa dapat dipahami peserta uji?
• Jika pertimbangan-pertimbangan tersebut sudah terjawab dengan baik dan
terpenuhi, maka validitasnya bisa dikatakan baik.
Macam-Macam Validitas Teoritik
• Validitas isi (validitas kurikuler): ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi
materi yang dievaluasikan.
• Validitas muka/tampilan (validitas bentuk soal): keabsahan susunan
kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak
menyebabkan tafsiran lain.
• Validitas konstruksi psikologik: berkenaan dengan aspek sikap,
kepribadian, minat, bakat. Berupa non tes.
Validitas Isi
• Bahan evaluasi merupakan sampel representatif untuk mengukur seberapa
jauh tujuan (TIK dan TIU) dapat tercapai.
• Titik berat bahan dalam kurikulum, sesuai dengan alokasi waktu yang
disediakan untuk menyajikannya dalam kegiatan belajar mengajar.
• Untuk mengerjakan evaluasi tersebut tidak diperlukan pengetahuan lain
yang tidak relevan atau bahan yang tidak diajarkan.
Validitas Muka
• Menyangkut keabsahan penyajian alat evaluasi berkenaan dengan tampilannya.
• Jika soal sulit dipahami sehingga peserta uji tidak bisa menjawabnya dengan
baik, maka validitas muka nya kurang baik juga.
• Jika soalnya kurang bersih, tulisannya berdesakan, tanda baca atau notasi lain
mengenai bahan uji yang kurang jelas atau salah, mengurangi validitas mukanya
juga.
• Pada umumnya alat evaluasi yang mempunyai validitas isi yang baik, validitas
mukanya pun baik pula, tetapi tidak sebaliknya.
Validitas Konstruksi Psikologi
• Konstruksi disini bukan berarti susunan seperti dalam bidang konstruksi,
tetapi lebih ke psikologik.
• Penyusunan alat evaluasi jangan sekali-kali menyinggung emosi
responden.
• Hal-hal yang termasuk konstruksi psikologik seperti kepribadian,
intelegensi, bakat, berpikir kritis, kekuatan rasa diri, motivasi.
• Faktor psikologik sukar diukur secara langsung, tetapi dapat diukur secara
tidak langsung.
Validitas Kriterium
• Validitas kriterium atau lengkapnya validitas berdasarkan kriteria atau
validitas yang ditinjau dalam hubungannya dengan kriterium tertentu.
• Melalui observasi atau pengalaman yang bersifat empirik, kriterium itu
dipergunakan untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien validitas alat
evaluasi yang dibuat melalui perhitungan korelasi.
• Ada 2 macam validitas kriterium:
• Validitas banding
• Validitas ramal
Koefisien Validitas
• Menghitunga koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui
validitasnya dengan alat ukur lain yang telah memiliki validitas baik, sehingga
kriterium itu telah mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya.
• Ada 4 macam cara mencari koefisien validitas:
• Korelasi produk moment memakai simpangan
• Korelasi produk moment memakai angka kasar
• Korelasi metode rank
• Linier regresi
Korelasi Produk Moment Memakai
Simpangan
•  
• Dengan :
• = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
• , simpangan terhadap rata-rata dari setiap data pada kelompok variabel x
• y, simpangan terhadap rata-rata dari setiap data pada kelompok variabel y
Korelasi Produk Moment Memakai Angka
Kasar
•  
• Dengan N = banyak testi (peserta uji)
Korelasi Metode Rank
•  , dengan d = selisih rank antara X dan Y.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Validitas
• Petunjuk yang tidak jelas
• Perbendaharaan kata dan struktur kalimat yang sukar
• Penyusunan soal yang kurang baik
• Kekaburan
• Derajar kesukaran yang tidak cocok
• Materi tes tidak representatif
• Pengaturan soal yang kurang tepat
• Pola jawaban yang dapat diidentifikasi
Reliabilitas
• Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dipercaya
atau dapat diandalkan.
• Reliabilitas mengacu pada keajegan hasil evaluasi, yakni konsistensi skor tes (test
score) dari masa ke masa
• jika seorang guru memperoleh skor yang sama pada tes yang sama pada kelompok
siswa yang sama pada waktu yang berbeda, maka dia dapat menyimpulkan bahwa
hasil tes itu memiliki derajat reliabilitas tes yang tinggi dari suatu masa ke masa.
• konsistensi hasil evaluasi itu menjadi sangat berharga. Jika didasarkan pada data yang
valid dan ditetapkan secara objektif.
Pelaksanaan Tes Untuk Menentukan
Reliabilitas
• Tes tunggal: tes yang terdiri dari satu perangkat yang dikenakan terhadap
sekelompok subyek dalam satu kali pelaksanaan.
• Tes ulang: tes yang terdiri dari satu perangkat yang dikenakan terhadap
sekelompok subyek dalam dua kali pelaksanaan.
• Tes ekuivalen: tes yang terdiri dari dua perangkat di mana soal-soal pada
perangkat pertama ekuivalen dengan soal-soal perangkat kedua.
Sumber Varians Reliabilitas
• Faktor-faktor yang merupakan sumber varians murni antara penggunaan
cara yang satu dengan lainnya berbeda.
• Cara yang berbeda dapat menghasilkan reliabilitas yang berbeda pula.
• Dalam menghitung reliabilitas suatu alat evaluasi sangat dianjurkan untuk
mencantumkan teknik perhitungan reliabilitasnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Reliabilitas
• Panjang tes
• Kondisi peserta uji
• Kesukaran tes
• Pelaksanaan tes
• Reliabilitas ini berhubungan dengan masalah kepercayaan atau
keterandalan. Suatu tes yang memiliki reliabilitas tinggi jika ia dapat
memberikan hasil yang relatif tetap. Kualitas alat evaluasi yang berkenaan
degan validitas dan reliabilitas tersebut penting. Tetapi validitas lebih
penting karena validitas mempengaruhi derajat reliabilitas, sebaliknya
belum tentu. Dengan demikian reliabilitas alat evaluasi itu sifatnya perlu
sebagai akibat dari validitas

Anda mungkin juga menyukai