Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Aljabar Linear Elementer yang
dibimbing oleh Bapak Ery Hidayanto
Oleh :
1. AUDREY TALITHA M / 130312615445
2. M. HABIBURRAHMAN / 130312615434
3. PRATIWI RATIH DEWI / 130312615408
OFFERING H
v =
AB
Vektorvektor
Definisi
Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka jumlah v + w adalah vektor yang
ditentukan sebagai berikut : Tempatkan vektor w sedemikian rupa sehingga titik
awalnya berhimpitan dengan titik akhir v. Vektor v + w diwakili oleh anak panah
dari titik awal v hingga titik akhir w.
w
v
v+w
Vektor dengan panjang nol disebut vektor nol (zero vector) dan dinyatakan
sebagai 0. Didefinisikan
0+ v=v+ 0=v
Vektor nol memiliki arah sebarang. Jika v adalah vektor taknol sebarang, maka
-v adalah bentuk negatif dari v dan didefinisikan sebagai vektor yang besarnya
sama dengan v, tetapi memiliki arah yang berlawanan. Vektor ini memiliki sifat
v + (v ) =0
Definisi
Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka selisih (difference) w dari v
didiefinisikan sebagai
v-w
-w
v
w
v w=v +(w)
Definisi
Jika v adalah vektor taknol dan k adalah bilangan real (skalar) taknol, maka
hasilkali (product) kv didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya |k| kali
panjang v dan arahnya sama dengan v juka k> 0 dan arah berlawanan dengan v jika
k < 0. Didefiniskan kv=0 jika k = 0 atau v = 0.
v
1
2
v
v
2v
-3v
Vektor-vektor berbentuk kv disebut sebagai kelipatan skalar dari v. Dan vektorvektor ini sejajar satu sama lain.
u= u12+ u22
d= ( x2 x1 )2+( y 2 y 1 )2
Definisi
Jika u dan v adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 dan bedimensi 3 dan
adalah sudut antara u dan v, maka hasilkali titik atau hasilkali dalam Euclidean u . v
didefinisikan oleh
u . v= u v cosJikau 0 d anv 0
0 Jikau=0 atauv=0
) dan
u=
Jika
v1 v2
v = ) adalah dua vektor pada ruang berdimensi 2, maka rumus
u.v
u v
cos
Teorema 3.3.1
Misalkan
dan
berdimensi 3
(a)
v .v
= v
1/ 2
; yaitu v = ( v . v )
dan
Vektor-Vektor Ortogonal
Jika kita menganggap u dan v adalah 0. Maka kita dapat tanpa pengecualian bahwa dua
vektor u dan v orthogonal (tegak lurus) jika dan hanya jika u v=0 . Untuk
menyatakan bahwa u dan v adalah vektor-vektor ortoginal kita dapat menulisnya dengan
uv
Teorema 3.3.2 : Sifat-Sifat Hasilkali Titik
Jika u , v dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 dan berdimensi 3
dan k adalah scalar, maka :
u . v=v . u
(a)
u . ( v +w )=u . v +u . w
(b)
(c)
k ( u+ v )=( ku ) . v =u .(kv )
(d)
Proyeksi Ortogonal
Pada sejumlah aplikasi perlu menguraikan suatu vektor u menjadi jumlah dua vektor,
di mana yang satu sejajar dengan vektor teknol a tertentu, dan yang lain tegak lurus
terhahadap a.
Jika u dan a ditempatkan sedemikian sehingga titik-titik awalnya berhimpitan dengan Q,
maka dapat diuraikan vektor u dangan cara berikut : Tariklah garis dari ujung u yang
memotong tegak lurus a dan buatlah vektor w1 dan Q hingga ke kaki dari garis tegak
lurus tersebut. Kemudia menghitung selisih dari
w2= u w1
sebagaimana terlihat pada gambar dibawah, vektor w1 sejajar dengan a, vektor w2 tegak
terhadap a dan
w1 + w2 =w1 + (u w1) =u
Vektor w1 disebut proyeksi orthogonal u pada a atau terkadang disbut komponen vektor u
sepanjang a. ini dinotasikan sbagai
Proja u
Teorema 3.3.3
Jika u dan a adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 atau ruang berdimensi 3 dan
jika a0, maka
Proja u =
ua
a (komponen vektor u sepanjang a)
a . a
u - proja u = u -
ua
a (komponen vektor u yang ortoginal terhadap a)
a . a
Yang menghasilkan
u a
a
proj a u=
Jika
ax 0 +by 0 +c
a2 +b 2
u a= u a cos
, sehingga
D. Hasilkali Silang
Definisi
Jika u = (u1, u2, u3) dan v =(v1,v2,v3) adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 3.
Maka hasilkali silang u x v adalah vektor yang didefiniskan sebagai
u1 u2 u3
v 1 v2 v 3
u ( u v )=0
(b)
v (u v )=0
(c)
u v
(d)
= u 2 v 2 (u . v)2
u ( v w )= (u w ) v( u v ) w
2
silang)
(e) (u v w=( u w ) v( v w ) u
(identitas Lagrange)
(hub. Antara hasilkali titik dan hasilkali
(hub. Antara hasilkali titik dan hasilkali
silang)
= u
(u . v)2
u v = u v sin
Tetapi v sin adalah tinggi dari parallelogram (jajaran genjang) yang dibatasi oleh
u dan v. Jadi akan dapat di simpulkan :
A = (alas)(tinggi)= u v sin = u v
Hasil kali ini benar juga untuk u dan v yang berhimpit
v sama
Definisi
Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang dimensi 3, maka
u (v w)
disebut sebagai hasilkali tripel scalar (scalar triple product) dari u, v dan w.
hasilkali tripel scalar dari u = (u1, u2, u3), v =(v1,v2,v3),dan w = (w1, w2, w3) dapat
dihitung rumus
Sama dengan luas parallelogram pada ruang berdimensi 2 yang dibatasi oleh vektorvektor u = (u1, u2) dan v =(v1,v2)
( b ) Nilai absolut dari determinan
Sama dengan volume parallelepiped (balok genjang) pada ruang berdimensi 3 yang
dibatasi oleh vektor-vektor u = (u1, u2, u3), v =(v1,v2,v3),dan w = (w1, w2, w3)
CATATAN. Jika V menyatakan volume dari parallelepiped yang dibatasi oleh vektorvektor u, v dan w , maka sesuai dengan teorema 3.4.4 maka diperoleh
Teorema 3.4.5
Jika vektor-vektor u = (u1, u2, u3), v =(v1,v2,v3),dan w = (w1, w2, w3) memiliki titik awal
yang sama, makavektor-vektor tersebut akan terletak pada bidang yang sama jika dan
hanya jika
(1)
Karena P0P = (x - x0, y y0, z - z0), maka Persamaan (1) dapat ditulis kembali sebagai
a(x - x0) + b( y y0) + c(z - z0) = 0
(2)
Kita menyebut ini sebagai bentuk normal-titik (point-normal) dari persamaan suatu
bidang.
Teorema 3.5.1
Jika a, b, c dan d adalah konstanta dan a, b dan c tidak semuanya nol, maka grafik dari
persamaan
ax + by + cz + d = 0
(3)
Persamaan (3) adalah suatu persamaan linier dalam x, y dan z dan disebut sebagai
bentuk umum (general form) dari persamaan suatu bidang.
Bukti : Menurut hipotesis, koefisien-koefisien a, b dan c tidak semuanya nol. Asumsikan
untuk sementara, bahwa a 0. Maka persamaan ax + by + cz + d = 0 dapat ditulis
kembali dalam bentuk a(x + (d/a)) + by + cz = 0. Tetapi ini adalah bentuk normal titik
dari suatu bidang yang melewati titik (-d/a, 0,0) dan memiliki n = (a, b, c) sebagai
normalnya. Jika
a = 0, maka kalau tidak b 0 maka c 0. Suatu modofikasi
langsung dari argumen diatas akan berlaku untuk kasus-kasus berikut ini.
Sebagaimana solusi dari sistem persamaan linier
ax + by = k1
cx + dy = k2
bersesuaian dengan titik-titik potong garis-garis ax + by = k1 dan cx + dy = k2 pada
bidang xy, maka demikian juga solusi dari sistem
ax + by + cz = k1
dx + ey + fz = k2
gx + hy + iz = k3
(4)
(5)
ini disebut bentuk vektor dari persamaan suatu bidang (vector form of the equation of a
plane)
2. Garis pada Ruang Berdimensi 3
Pada subbab ini akan dijelaskan bagaimana memperoleh persamaan untuk garis pada
ruang berdimensi 3. Misalkan garis I adala garis pada ruang berdimensi 3 yang melewati
titik P0(x0, y0, z0) dan sejajar dengan vektor taknol v = (a, b, c). Maka jelas bahwa I terdiri
dari tepat titik titik P(x, y, z) tersebut dimana vektor P0P sejajar dengan v, yaitu dimana
terdapat suatu skalar t, sedemikan hingga
P0P
(6)
Pada saat parameter t bervariasi antara (-,), titik P(x, y, z) menelusuri garis l
.Persamaan- persamaan
x = x0 + ta, y = y0 + tb, z = z0 + tc (- < t < )
(7)
(8)
Ini disebut bentuk vektor dari persamaan suatu garis (vectir form of the equation of a
line)
Masalah mendasar mengenai jarak pada ruang berdimensi 3 adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jarak antara suatu titik denagn suatu bidang
2. Menetukan jarak antara dua bidang yang sejajar
Kedua masalah tersebut saling berkaitan. Jika dapat dicari suatu jarak antara suatu titik
dan suatu bidangmaka dapat dicari jarak antara dua bidang yang sejajar dengan
menghitung jarak antara salah satu bidang dan suatu titik P0 sebarang yang terletak pada
bidang lainnya.
ax 0 +by 0 +cz 0 +d
a +b 2+ c2
2
(9)
Bukti : Misalkan Q(x1, y1, z1) adalah suatu titik sebarang pada bidang. Tempatkan normal
n = (a, b, c) sedemikian rupa sehingga titik awanya terletak pada Q. Jarak D sama dengan
panjang dari proyeksi ortogonal QP0 pada n. Jadi, dari (10) subbab 3.3
D = || projn QP0 || =
Q P0 . n
Tetapi
QP0 = (x0 x1, y0 y1, z0 z1)
QP0 . n = a(x0 x1) + b( y0 y1) + c(z0 z1)
|| n || =
a2 +b2 +c 2
Jadi,
a(x 0 x 1)+b( y 0 y 1)+c (z 0 z 1)
D=
a + b2 +c 2
2
(10)
Karena titik Q(x1, y1, z1) terletak pada bidang tersebut, koordinat-koordinatnya
memenuhi persamaan bidang tersebut, sehingga
ax1 + by1 + cz1 + d = 0
atau
d = -ax1 - by1 - cz1
Dengan mensubtitusikan pernyataan ini ke dalam (10) menghasilkan (9)
CATATAN : Perhatikan kemiripan antara (9) dan rumus untuk jarak antara suatu titik dan
suatu gaaris pada ruang berdimensi 2 [(13) pada Subbab 3.3