Koordinat Kutub
Bagian 7 Koordinat Kutub mempelajari bagaimana teknik integrasi yang telah Anda
pelajari dalam bagian sebelumnya dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang
berhubungan dengan koordinat kutub, yaitu sistem koordinat yang terdiri dari nilai x
dan nilai sudut. Pengetahuan teknik integrasi dan teknik differensial yang telah
Anda pelajari pada bagian sebelumnya, sangat bermanfaat untuk digunakan pada
bagian tujuh ini. Untuk itu kuasai teknik integrasi dan differensial agar Anda tidak
mempunyai masalah dalam penyelesaian soal koordinat kutub.
Kompetensi yang diharapkan setelah Anda menyelesaikan bagian 7 Koordinat
Kutub adalah Anda akan mampu:
1. Membuat gambar grafik yang berasal dari persamaan kutub.
2. Menentukan koordinat kartesius yang berasal dari koordinat kutub, dan
sebaliknya.
3. Menentukan persamaan ellips untuk koordinat kutub.
4. Menentukan titik potong untuk dua grafik koordinat kutub.
5. Menghitung garis singgung dan menghitung luas grafik koordinat kutub.
7.1
Gambar 7.1
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub
Gambar 7.2
119
Gambar 7.3
Gambar 7.4
Perhatikan sebuah sifat berikut yang tidak ada pada sebuah system koordinat
Cartesius. Tiap titik memiliki banyak koordinat kutub. Ini adalah akibat sifat bahwa
sudut-sudut + 2n, n = 0, 1, 2,memiliki kaki-kaki yang sama. Misalnya, titik
dengan koordinat kutub (4, /2) juga memiliki koordinat (4, 5/2), (4, 9/2), (-4,
3/2), dan seterusnya. Bahkan hal ini berlaku juga jika r diperbolehkan memiliki nilai
yang negatif. Dalam hal ini (r, ) terletak pada sinar yang berlawanan arah dengan
sinar yang dibentuk oleh dan yang terletak r satuan dari titik asal. Dengan
demikian, titik dengan koordinat kutub (-3, /6) dapat kita lihat pada Gambar 4.4,
sedangkan (-4, 3/2) adalah koordinat lain untuk (4, /2). Titik asal mempunyai
koordinat (0, ), di mana sudut sembarang.
dan
r =
2
1 - cos
120
Seperti halnya dengan system koordinat siku-siku, kita juga dapat menggambarkan
grafik sebuah persamaan kutub. Grafik persamaan kutub adalah himpunan titik-titik
yang mempunyai paling sedikit sepasang koordinat kutub yang memenuhi
persamaan yang bersangkutan. Salah satu cara untuk menggambar grafik itu adalah
dengan menyusun daftar nilai-nilai koordinat, kemudian menggambar titik dengan
koordinat-koordinat yang bersangkutan dan akhirnya menghubungkan titik itu
dengan sebuah kurva yang mulus.
Contoh 7.1. : Gambar grafik persamaan kutub r = 8 sin
Penyelesaian :
Kita ganti kelipatan /6 untuk dan menghitung nilai r yang bersangkutan. Apabila
naik dari 0 hingga 2, grafik dilintasi dua kali (Gambar 4.5).
Contoh 7.2
Gambarlah grafik dari r =
2
1 - cos
Penyelesaian :
Lihat Gambar 4.6. Perhatikan gejala yang tidak akan terjadi dengan system
koordinat siku-siku. Koordinat (-2, 3/2) tidak memenuhi persamaan. Walaupun
demikian titik P (-2, 3/2) terletak pada grafik, sebab (2, /2) merupakan koordinat P
dan memang memenuhi persamaan tersebut. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa
dalam system koordinat kutub, walaupun ada sepasang koordinat tertentu yang tidak
memenuhi suatu persamaan, tetapi ini tidak perlu mengakibatkan bahwa titik yang
bersangkutan tidak terletak pada grafik persamaan itu. Kenyataan ini mengakibatkan
banyak kesulitan; kita harus belajar terbiasa dengan kenyataan tersebut.
121
Gambar 7.6
r2 = x2 + y2
y = r sin
tan =
y
x
Hubungan tersebut jelas berlaku untuk sebuah titik P yang berada di dalam kuadran
pertama, yang dapat kita lihat pada Gambar 4.7. mudah dibuktikan untuk titik-titik
dalam kuadran lain.
Gambar 7.7
Gambar 7.8
Contoh 7.3
Tentukan koordinat Cartesius dari titik yang koordinat kutubnya adalah (4, /6).
Tentukan juga koordinat kutub titik yang koordinat Cartesiusnya adalah (-3, 3 ).
Penyelesaian :
Jika (r, ) = (4, /6), maka
122
x = 4 cos
y = 4 sin
3
=2 3
2
= 4.
=4.
1
=2
2
6
Jika, (x, y) = (-3, 3 ), maka (lihat Gambar 8)
r2 = (-3)2 + ( 3 )2 = 12
tan =
3
3
Salah satu nilai (r, ) adalah (2 3 , 5/6). Nilai lainnya adalah (-2 3 , -/6).
Ada kalanya grafik persamaan kutub dapat kita lukis dengan mencari persamaannya
dalam system Cartesius. Sebagai contoh kita sajikan kasus di bawah ini.
Contoh 7.4
Buktikan bahwa grafik persamaan r = 8 sin (Contoh 1) adalah sebuah lingkaran
dan bahwa grafik persamaan r = 2 / (1- cos ) (Contoh 2) adalah sebuah parabol
dengan jalan menulis persamaan Cartesius kurva tersebut.
Penyelesaian :
Kalikan ruas kiri dan kanan persamaan r = 8 sin dengan r, kita peroleh
r2 = 8r sin
dalam bentuk Cartesius persamaan tersebut, menjadi :
x2 + y2 = 8y
dan persamaan ini dapat diubah sebagai berikut :
x2 + y2 - 8y = 0
2
2
x + y - 8y + 16 = 16
x2 + (y - 4)2 = 16
Persamaan terakhir ini adalah persamaan lingkaran yang berpusat di (0, 4) dan
berjari-jari 4.
PERHATIKAN
Karena r bisa bernilai 0, ada kesalahan yang mungkin terjadi dalam mengalikan
kedua sisi pada suatu persamaan kutub dengan r atau dalam membagi kedua
bagian tersebut dengan r. Pada kasus yang pertama, kita dapat menambahkan
kutub pada grafik; pada kasus kedua, kita dapat menghilangkan kutub dari grafik.
Dalam Contoh di atas, kita kalikan kedua sisi dari r = 8 sin dengan r tanpa
menimbulkan kesalahan karena kutubnya telah terdapat pada grafik sebagaimana
titik dengan koordinat- 0.
Persamaan kedua kita ubah berturut-turut sebagai berikut :
r =
2
1 - cos
r r cos
r-x =2
r
r2
x2 + y2
y2
=2
=x+2
= x2 + 4x + 4
= x2 + 4x + 4
= 4(x + 1)
123
Kita lihat bahwa persamaan terakhir ini adalah persamaan parabol dengan puncak di
(-1, 0) dan dengan fokus di (0, 0)
d
cos ( - 0 )
Gambar 7.9
Gambar 7.10
Suatu hal yang menarik jika 0 = 0 dan 0 = /2. Yang pertama menghasilkan
persamaan r = 2a cos ; yang kedua menghasilkan r = 2a cos ( /2) atau r = 2a
sin . Persamaan terakhir hendaknya dibandingkan dengan Contoh 1.
Akhirnya kalau sebuah konik (elips, parabol atau hiperbol) diletakkan sedemikian
hingga fokusnya berada di kutub, garis arahnya berjarak d satuan dari kutub
(Gambar 7.11), maka dengan menggunakan definisi konik, yaitu PF = e PL kita
akan memperoleh
r = e [d - r cos( - 0 )]
atau secara setara : Konik : r =
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub
ed
1 + e cos( - 0 )
124
Gambar 7.11
Ada lagi kasus yang menarik, yaitu untuk 0 = 0 dan 0 = /2. Perhatikan bahwa
apabila e = 1 dan 0 = 0 kita memperoleh persamaan dalam Contoh 7.2.
Hasil di atas kita ikhtisarkan dalam diagram berikut:
125
Contoh 7.5
Tentukan persamaan elips mendatar dengan keeksentrikan 12 , berfokus di kutub
dan dengan garis arah tegak yang jaraknya 10 satuan disebelah kanan kutub.
Penyelesaian :
r =
1
2
1
2
. 10
10
=
1 + cos
2 + cos
Contoh 7.6
Tentukan jenis konik dan gambarlah grafik yang persamaannya r =
7
2 + 4 sin
Penyelesaian
Kita tulis persamaan itu dalam bentuk baku sebagai berikut.
r =
7
2( 72 )
7
2
=
=
2 + 4 sin
1 + 2 sin
1 + 2 sin
yang kita kenal sebagai koordinat kutub menggambar sebuah hiperbol dengan e = 2,
berfokus di kutub dan dengan garis arah yang mendatar, sejauh 74 satuan di atas
sumbu polar (Gambar 7.12).
Gambar 7.12
126
Sifat simetri dapat membantu kita menggambar sebuah grafik. Di bawah ini ada
beberapa pengujian kesimetrian yang cukup dalam koordinat kutub. Kebenarannya
dapat dilihat pada gambar yang bersangkutan.
1. Grafik persamaan kutub simetri terhadap sumbu x (yaitu sumbu kutub dan
perpanjangannya ke kiri) apabila diganti dengan menghasilkan persamaan
yang sama (Gambar 7.13).
2. Grafik persamaan kutub simetri terhadap sumbu y (yaitu garis = /2) apabila
diganti dengan - menghasilkan persamaan yang sama (Gambar 7.14).
3. Grafik persamaan kutub simetri terhadap titik asal, apabila r diganti r
menghasilkan persamaan yang sama (Gambar 7.15).
Karena penggambaran banyak titik di dalam koordinat kutub, maka kemungkinan
adanya simetri tidak teridentifikasi oleh ketiga tes ini.
Gambar 7.13
Gambar 7.14
Gambar 7.15
r = a b sin
127
Gambar 7.16
Contoh 7.7
Selidiki persamaan r = 2 + 4 cos mengenai kesimetrian dan gambarlah grafiknya.
Penyelesaian
Oleh karena kosinus adalah fungsi genap (artinya cos(-) = cos , untuk semua ),
grafiknya simetrik terhadap sumbu x. Pengujian kesimetrian yang lain tidak berhasil.
Daftar nilai dan grafiknya dapat dilihat pada Gambar 7.17.
Gambar 7.17
7.2.1. Lemniskat
Grafik dari:
r2 = a cos 2
r2 = a sin 2
128
Maka grafiknya adalah simetrik terhadap sumbu x dan sumbu y (garis = 12 ). Jadi
simetrik juga terhadap titik asal. Daftar nilai dan grafik diperlihatkan pada Gambar
4.18.
Gambar 7.18
7.2.2. Mawar
Grafik persamaan kutub yang berbentuk
r = a cos n
r = a sin n
129
Gambar 7.19
7.2.3. Spiral
Grafik persamaan r = a disebut spiral Archimedes; grafik persamaan r = aeb
dinamakan spiral logaritma.
Contoh 7.10
Gambarlah grafik r = untuk 0.
Penyelesaian
Kita hilangkan daftar nilai, tetapi perhatikan bahwa grafik memotong sumbu kutub di
(0, 0), (2, 2), (4, 4),dan memotong perpanjangannya yang ke kiri di (, ),
(3, 3), (5, 5),seperti dapat dilihat pada Gambar 4.20.
Gambar 7.20
Satu pasang dapat memenuhi persamaan polar dari kurva yang lain. Misalnya (lihat
Gambar 4.21), lingkaran r = 4 cos memotong garis = /3 di dua titik, yaitu kutub
dan (2, /3). Tetapi harga pasangan terakhir inilah yang memenuhi kedua
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub
130
Gambar 7.21
Gambar 7.22
Contoh 7.11
Tentukan titik potong kardioid r = 1 + cos dan r = 1 - sin .
Penyelesaian
Apabila r dihilangkan dari dua persamaan tersebut, kita peroleh 1 + cos = 1 - sin
. Jadi cos = - sin , atau tan = -1. Kita simpulkan bahwa = 34 dan = 74 ,
yang menghasilkan dua titik potong (1- 12 2 , 34 ) dan (1+ 12 2 , 34 ). Grafik pada
Gambar 7.22, memperlihatkan, adanya titik potong yang ketiga, yaitu kutub. Ini
disebabkan r = 0 dalam persamaan r = 1 + cos menghasilkan = , tetapi r = 0
dalam persamaan r = 1- sin kita peroleh = /2.
7.4
131
Gambar 7.23
[f(u i )]2 i
A(Ri)
1
2
[f(v i )]2 i
dengan demikian
n
1
2
i =1
i =1
1
2
Gambar 7.24
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub
132
Gambar 7.25
Ruas pertama dan ruas ketiga pertidaksamaan tersebut adalah jumlah Riemann
1
2
A =
1
2
[f()]2d
Tentu saja rumus ini dapat dihafalkan. Akan tetapi yang lebih penting ialah
mengingat cara bagaimana rumus ini kita peroleh. Juga dalam koordinat kutub, tiga
kata kunci yang diperlukan ialah, potongan, aproksimasi, dan integralkan. Di bawah
ini diberikan contoh-contoh tentang apa yang kita maksud.
Contoh 7.12
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh limason r = 2 + cos .
Penyelesaian
Gambar grafik ada di Gambar 7.26; bergerak dari 0 hingga 2. Kita potong,
aproksimasi dan kemudian integralkan.
7.4.2. Titik-titik Ekikordial
Limason bersama dengan lingkaran memiliki suatu titik ekikordial (yaitu suatu titik
yang dilalui oleh talibusur-talibusur yang panjangnya sama). Untuk limason r = 2 +
cos pada Contoh 7.12.
133
Gambar 7.26
Semua talibusur yang melalui kutub memiliki panjang 4. Perhatikan bahwa limason
ini mempunyai luas 9/2, sedangkan lingkaran berdiameter 4 yang bersesuaian
dengannya mempunyai luas 4. Jadi, memiliki talibusur yang panjangnya sama
dalam semua arah melalui suatu titik belum cukup untuk menghitung luas.
Di sini diberikan satu soal terkenal yang tidak terpecahkan yang pertama kali
diajukan pada tahun 1916. Dapatkah sebuah daerah pada bidang memiliki dua titik
ekikordal ? Jawaban yang benar untuk pertanyaan ini (dengan buktinya) akan
membuat Anda menjadi terkenal. Tetapi kami sarankan agar Anda menjawab soal
ini pada bagian akhir pasal ini sebelum mencoba menjawab tantangan ini.
Karena kesimetrian, integral kita peroleh dengan batas antara 0 dan dan
kemudian mengalikannya dengan 2. Jadi,
( 4 + 4 cos + cos ) d
2
1
= 4d + 4 cos d + (1 + cos 2 ) d
20
0
0
=
9
1
0 2 d + 40 cos d + 4 0 cos 2 . 2 d
9
1
= + [4 sin ]0 + sin 2
2 0
4
0
9
=
2
Contoh 7.13
Tentukan luas satu daun dari mawar berdaun-empat r = 4 sin 2.
Penyelesaian
Mawar lengkap telah digambar pada Contoh 7.13, subbab sebelumnya. Di sini kita
perlihatkan daun yang ada dalam kuadran pertama (Gambar 7.27).
Matematika Teknik 1/Koordinat Kutub
134
1
[f( )]2
2
/2
1
A =
(4 sin 2 ) 2 d
2 0
A
/2
/2
1
1 - cos 4
A =
16 sin 2 2 d = 8
d
2 0
2
0
/2
A = 4 d 0
A = [4 ]0
/2
/2
cos 4 . 4 d
0
- [sin 4 ]0
/2
= 2
Gambar 7.27
Contoh 7.14
Tentukan luas daerah yang ada di luar kardioid r = 1 + cos dan di dalam lingkaran
r = 3 sin .
Penyelesaian
Grafik kurva yang diketahui digambarkan pada Gambar 7.28. Kita perlukan
koordinat titik-titik potong; nilai kita tentukan dengan mencoba menyelesaikan
kedua persamaan secara serentak.
1 + cos
1 + 2 cos + cos2
1 + 2 cos + cos2
4 cos2 + 2 cos - 2
2 cos2 + cos - 1
(2 cos 1)(cos + 1)
=
=
=
=
=
=
3 sin
3 sin2
3(1 - cos2 )
0
0
0
1
3 sin 2 - (1 + cos ) 2
2
135
A =
1
3 sin 2 - (1 + cos ) 2 d
2 /3
cos =
1
, -1
2
1
= 3 sin 2 - 1 - 2 cos - cos 2 d
2 /3
1
1 3
2 /3 2
2
1
= [ - 2 cos - 2 cos 2 ] d
2 /3
1
[- 2 sin - sin 2 ] / 3
2
1 3
3 3 3
+
= 2
1.299
=
2 2
2
4
=
Gambar 7.28
y/ dy/d
dy
y
= lim
= lim
=
dx x 0 x 0 x/ dx/d
136
karena itulah,
m =
Rumus di atas menjadi sederhana apabila grafik r = f() melalui kutub. Andaikan,
sebagai contoh, untuk suatu sudut , r = f() = 0 dan f() 0. Maka di kutub
tersebut kita peroleh
m =
f' ( )sin
= tan
f' ( )cos
Oleh karena garis = memiliki kemiringan tan juga, maka kita dapat
mengatakan bahwa garis tersebut menyinggung kurva di kutub.Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa garis singgung kurva di kutub dapat ditemukan dengan
menyelesaikan persamaan f() = 0. Kita beri contoh sebagai berikut.
Contoh 7.15
Perhatikan persamaan kutub r = 4 sin 3.
a. Tentukan kemiringan garis singgung di = /6 dan = /4.
b. Tentukan garis singgung di kutub.
c. Gambar grafik.
d. Tentukan luas satu daun kurva.
Penyelesaian
a. m =
Di = /6,
3
1
+ 12 . 0 .
2
2 = - 3
m =
1
3
- 4 . 1 . + 12 . 0 .
2
2
4 . 1.
Di = /4,
2 2
+ 12 .
.
2
2
m =
2 2
- 4.
.
- 12 .
2 2
4.
2
.
2
2
.
2
2
2 = 2-6 = 1
-2-6 2
2
2
137
Gambar 7.29
d. A =
1
2
/3
/3
= 4
/3
(4 sin 3 ) 2 d = 8 sin 2 3 d
0
/3
/3
4
(1 - cos 6 ) d = 4 d - cos 6 .6 d
6 0
0
/3
= 4 - sin 6
3
4
3
138