Anda di halaman 1dari 8

Tugas individu

PEMODELAN MATEMATIKA

OLEH

HAMNIAR ( A1I1 18 045)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020

PEMODELAN MATEMATIKA PERTUMBUHAN POPULASI


Model-model pertumbuhan populasi yaitu:

1). Model Diskrit Pertumbuhan Populasi

Dalam suatu ekosistem diasumsikan terdapat satu spesies dengan persediaan makanan
cukup. Misal N menyatakan besar populassi, t waktu, Δt selang waktu. Diketahui bahwa
jumlah populasi akan berubah setiap waktunya maka N merupakan fungsi dari t yaitu N(t).
Besarnya populasi N akan berubah jika terjadi proses kelahiran, kematian, atau migrassi
masuk ataupun keluar populasi. Jika pertumbuhan populasi proporsional terhadap waktu,
maka perubahan populasi per satuan waktu adalah

∆N
¿ N ¿¿ (1)
∆T

Dan perubahan populasi persatuan waktu per individu, biasanya disebut laju
pertumbuhan populasi. R(t), didefinisikan sebagai

N ( t +∆ t )−N (t )
R(t) = (2)
∆t N (t)

Sehingga diperoleh

N(t+ ∆ t) = N(t) + R(t)∆ tN (t) (3)

Jika migrasi dianggap tidak ada maka pertumbuhan populasi hanya bergantung pada
kelahiran dan kematian saja, dan akan dapat hubungan

N(t+∆ t ¿ = N(t) + (banyaknya kelahiran dalam ∆ t pada populasi N(t)) – (banyaknya


kematian dalam ∆ t pada populasi N(t)) (4)

Selanjutnya didefinisikan laju perubahan kelahiran per satuan waktu per individu:

banyaknya kelahiran dalam dalam ∆ t pada populasi N ( t)


b(t) = (5)
N (t) ∆ t

dan laju kematian per satuan waktu per individu

banyaknya kematian dalam ∆ t pada populasi N (t)


d(t) = (6)
N (t) ∆ t

Dari persamaan (2),(4),(5), dan (6) diperoleh,

R(t) = b(t) – d(t) (7)


Jika diandaikan banyaknya kelahiran dan kematian proporsional terhadap besar populasi,
maka laju pertumbuhan populasi akan konstan

R(t) = R0 (8)

Dengan demikian persamaan (3) dapat ditulis

N(t+∆ t ¿ = N(t)(1+ R0 ∆ t ¿ (9)

Dan apabila diketahui t = t 0, N(t 0) = N 0, maka dari persamaan (9)

N(t 0+ ∆ t ¿=N 0 (1+ R0 ∆ t)

N(t 0+ 2 ∆ t ¿=N (t 0 + ∆ t)(1+ R0 ∆ t)

= N 0 ( 1+ R0 ∆ t )( 1+ R 0 ∆t )
2
= N 0 ( 1+ R0 ∆ t )

N(t 0+ 3 ∆ t ¿ = N(t 0+ 2 ∆ t ¿ ( 1+ R0 ∆ t )
3
= N 0 ( 1+ R0 ∆ t )

Dan akan diperoleh rumus bentuk umum

N(t 0+ n ∆ t ¿ = N 0 (1+ R0 ∆ t )n (10)

t −t 0
Jika diambil t = t 0+ n ∆ t , atau n = maka persamaan (18) dapat ditulis sebagai
∆t
t −t 0
N(t) = N (1+ R ∆ t ) ∆ t (11)
0 0

Dan jika (1+ R0 ∆ t ¿> 0 persamaan 10 dapat ditulis sebagai

∝ t−t 0
N(t) = N 0 e ( ) (12)
∆t

Dengan ∝=ln(1+¿ R 0 ∆ t)¿

Persamaan (10) dan persamaan (12) merupakan bentuk model matematika yang
merupakan model diskrit untuk laju pertumbuhan populasi suatu spesies. Persamaan (10) dan
persamaan (12) menunjukkan adanya keterkaitan antara besar populasi N(t) dengan waktu
pengamatan t, dengan ∆ tdiambil sebagai selang waktu pengamatan.
Contoh :

1. Diketahui laju kelahiran suatu populasi adalah 221 jiwa tiap 1000 penduduk setiap tahunnya
dan laju kematiannya adalah 215 jiwa tiap 1000 penduduk setiap tahunnya. Diketahui pada
tahun 1950 besar populasi 2000 jiwa , tentukan besar populasi pada tahun 1988.

Jawab:

Laju kelahiran adalah konstan, yaitu b 0 = 221/1000

Laju kematian adalah konstan, yaitu d 0 = 215/1000

Besar populasi pada awal pengamatan adalah N(t 0 ¿ = 2000, dengan t 0= tahun 1950 dan
∆ t=1tahun.

Dengan demikian laju pertumbuhan populasi adalah konstan, yaitu

R0 = b 0−d 0
= 0,221 – 0,215
= 0,006

Dari persamaan (10) diperoleh


t −t 0
N(t) = N (1+ R ∆ t ) ∆ t
0 0

t−1950
N(t) = 2000(1+0,006 ×1) 1

N(t) = 2000 × 1,006t −1950

Dengan t adalah nilai tahun . Dari model matematika diatas dapat dicari besar populasi pada
tahun 1988 sebesar

N(1988) = 2000 × 1,0061988−1950

= 2511

2). Suatu kehidupan mempunyai laju pertumbuhan a persen tiap tahun dan diketahui bahwa
besar populasi pada awal pengamatan adalah N 0. Selang waktu berapakah populasi menjadi
dua kali lipat?

Jawab:
Populasi menjadi dua kali lipat berarti

N(t) = 2 N 0

Dari model matematika (10) diketahui bahwa

a t −t 0
N(t) = N 0 (1+ )
100

Sehingga diperoleh:

a t −t 0
2 N 0= N 0 (1+ )
100

Atau

ln 2
t-t 0 =
ln ( 100+a ) −ln ⁡(100)

0,693
=
ln ( 100+a ) −4,605

2). Model Kontinu

Sebelumnya telah didefinisikan pengertian laju pertumbuhan populasi

N ( t +∆ t )−N (t )
R(t) = (14)
∆ t . N (t)

Apabila ∆ t diambil cukup kecil maka

N ( t+ ∆ t )−N (t)
R(t) = lim
∆ t →0 ∆ t N (t)

1 dN (t)
R(t) = (15)
N (t) dt

Jika laju pertumbuhan populasi dianggap konstan, R(t) = R0 , maka pernyataan diatas
dapat dinyatakan

dN (t)
= R0 N (t ) (16)
dt

Dan jika disyaratkan pula N(t 0 ¿ = N 0 , maka diperoleh


R0 (t−t )
N(t) = N 0 e 0
(17)

Persamaan (17) merupakan model matematika bebentuk model eksponensial untuk laju
pertumbuhan populasi atau spesies.

3). Model Logistik

Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa populasi tidak selamanya naik atau turun
secara eksponensial, tetapi dapat terjadi jika angka populasi naik maka angka pertumbuhan
cenderung turun. Bahkan untuk populasi yang cukup besar, bukan mustahil angka
pertumbuhan negative. Fenomena ini terjadi karena area dan fasilitas hidup terbatas. Oleh
Verhulst (1830), Pearl dan Reed (1920) dikemukakan model sederhana yang menyatakan
hubungan antara R(t) dan N(t). mereka menyatakan bahwa angka pertumbuhan dipengaruhi
oleh angka pertumbuhan tanpa dipengaruhi lingkungan (dilambangkan bilangan positif a)
dan efek naiknya angka kepadatan populasi (dilambangkan bilangan positif b) dalam
hubungan linear R(N) = a-bN. Jadi diperoleh persamaan

dN (t)
= N(t)(a-bN(t)) (18)
dt

Persamaan (18) disebut persamaan logistic

dN
Nilai N(t) dengan angka pertumbuhan populasi sama dengan nol ( = 0) disebut populasi
dt
keseimbangan (populasi ekuilibrium) dan dari persamaan (18) hal ini terjadi pada N = 0 dan
a
N = . populasi keseimbangan N = 0 tidak menarik untuk dibicarakan karena setelah itu
b
tidak aka nada lagi kehidupan spesies tersebut. Sedangkan populasi keseimbangan tak nol N
a
=
b

menarik untuk dibicarakan. Populasi keseimbangan tak nol terjadi antara lain karena
angka kematian sama dengan angka kelahiran. Populasi tak nol merupakan populasi
maksimal dari suatu spesies yang dapat bertahan, karenanya sering disebut kapasitas batas
(carrying capacity) populasi tak nol juga sering dikatakan mencapai tingkat jenuh
(saturation level. Karena setelah itu terjadi angka kematian lebih banyak daripada angka
kelahiran.

Contoh:
1. Diberikan model pertumbuhan populasi kota Surabaya berdasarkan data jumlah penduduk
kota Surabaya tahun 2018 sampai tahun 2019 dengan menggunakan model logistik.
Prediksilah jumlah penduduk kota Surabaya pada tahun 2025!

Data pada tabel menyatakan jumlah penduduk kota Surabaya dari tahun 2018-2019

Tabel 1

Tahun Jumlah Penduduk


2018 3.094.732
2019 3.158.943

Jawab :

Untuk menentukan model logistic dari data jumlah penduduk kota Surabaya pada tabel 1.
Sebelumnya diperhatikan terlebih dahulu bahwa karena jumlah penduduk kota Surabaya
sejak tahun 2018-2019 masih berada dibawah 3.500.000.

Solusi masalah pertumbuhan populasi terssebut secara logistic adalah

K
P(t) = −kt
e
( PK −1)+1
0

Untuk mencari nilai k, substitusikan t = 1, P0 = 3.094.732, nilai K = 3.500.000. dan P(I)


= 3.158.943 yang merupakan jumlah penduduk di tahun 2019, sehingga diperoleh

K
P(t) =
e
−kt
( PK −1)+1
0

3.500 .000
P(I) = 3.500 .000
e−k 1 ( 3.094 .732 )
−1 +1

3.500 .000
3.158.943 = −k
e ( 0,13095 )+ 1

3.158.943(e−k ( 0,13095 ) +1 ¿ = 3.500.000


413.663.58585 e−k + 3.158.943 = 3.500.000

413.663.58585 e−k = 3.500.000 – 3.258.943

413.663.58585 e−k = 341.057

341.057
e−k =
413.663 .58585

e−k = 0,8245

-k = ln 0,8245

-k = -0,192978

k = 0,192978

Dengan demikian, kita dapat mengestimasi jumlah penduduk pada tiap tahun dengan
jumlah penduduk pada tahun 2018 sebagai P0 ke dalam persamaan

K
P(t) =
e
−kt
( PK −1)+1
0

Sebagai contoh, estimasi jumlah penduduk pada tahun 2025 adalah P(7) yaitu

K
P(7) =
e
−k 7
( PK −1)+1
0

3.500 .000
P(7) = ( 3.500.000
3.094.732 )
−0,192978 ( 7 ) −1 +1
e

3.500.000
P(7) = −1,350846
e ( 0,13095 )+ 1

3.500.000
P(7) =
1,03392

P(7) = 3.385.174,87

P(7) = 3.385.175

Jadi, prediksi jumlah penduduk kota Surabaya pada tahun 2025 dengan menggunakan
model logistik adalah sekitar 3.385.175 jiwa

Anda mungkin juga menyukai