PEMODELAN MATEMATIKA
OLEH
KENDARI
2020
Dalam suatu ekosistem diasumsikan terdapat satu spesies dengan persediaan makanan
cukup. Misal N menyatakan besar populassi, t waktu, Δt selang waktu. Diketahui bahwa
jumlah populasi akan berubah setiap waktunya maka N merupakan fungsi dari t yaitu N(t).
Besarnya populasi N akan berubah jika terjadi proses kelahiran, kematian, atau migrassi
masuk ataupun keluar populasi. Jika pertumbuhan populasi proporsional terhadap waktu,
maka perubahan populasi per satuan waktu adalah
∆N
¿ N ¿¿ (1)
∆T
Dan perubahan populasi persatuan waktu per individu, biasanya disebut laju
pertumbuhan populasi. R(t), didefinisikan sebagai
N ( t +∆ t )−N (t )
R(t) = (2)
∆t N (t)
Sehingga diperoleh
Jika migrasi dianggap tidak ada maka pertumbuhan populasi hanya bergantung pada
kelahiran dan kematian saja, dan akan dapat hubungan
Selanjutnya didefinisikan laju perubahan kelahiran per satuan waktu per individu:
R(t) = R0 (8)
= N 0 ( 1+ R0 ∆ t )( 1+ R 0 ∆t )
2
= N 0 ( 1+ R0 ∆ t )
N(t 0+ 3 ∆ t ¿ = N(t 0+ 2 ∆ t ¿ ( 1+ R0 ∆ t )
3
= N 0 ( 1+ R0 ∆ t )
t −t 0
Jika diambil t = t 0+ n ∆ t , atau n = maka persamaan (18) dapat ditulis sebagai
∆t
t −t 0
N(t) = N (1+ R ∆ t ) ∆ t (11)
0 0
∝ t−t 0
N(t) = N 0 e ( ) (12)
∆t
Persamaan (10) dan persamaan (12) merupakan bentuk model matematika yang
merupakan model diskrit untuk laju pertumbuhan populasi suatu spesies. Persamaan (10) dan
persamaan (12) menunjukkan adanya keterkaitan antara besar populasi N(t) dengan waktu
pengamatan t, dengan ∆ tdiambil sebagai selang waktu pengamatan.
Contoh :
1. Diketahui laju kelahiran suatu populasi adalah 221 jiwa tiap 1000 penduduk setiap tahunnya
dan laju kematiannya adalah 215 jiwa tiap 1000 penduduk setiap tahunnya. Diketahui pada
tahun 1950 besar populasi 2000 jiwa , tentukan besar populasi pada tahun 1988.
Jawab:
Besar populasi pada awal pengamatan adalah N(t 0 ¿ = 2000, dengan t 0= tahun 1950 dan
∆ t=1tahun.
R0 = b 0−d 0
= 0,221 – 0,215
= 0,006
t−1950
N(t) = 2000(1+0,006 ×1) 1
Dengan t adalah nilai tahun . Dari model matematika diatas dapat dicari besar populasi pada
tahun 1988 sebesar
= 2511
2). Suatu kehidupan mempunyai laju pertumbuhan a persen tiap tahun dan diketahui bahwa
besar populasi pada awal pengamatan adalah N 0. Selang waktu berapakah populasi menjadi
dua kali lipat?
Jawab:
Populasi menjadi dua kali lipat berarti
N(t) = 2 N 0
a t −t 0
N(t) = N 0 (1+ )
100
Sehingga diperoleh:
a t −t 0
2 N 0= N 0 (1+ )
100
Atau
ln 2
t-t 0 =
ln ( 100+a ) −ln (100)
0,693
=
ln ( 100+a ) −4,605
N ( t +∆ t )−N (t )
R(t) = (14)
∆ t . N (t)
N ( t+ ∆ t )−N (t)
R(t) = lim
∆ t →0 ∆ t N (t)
1 dN (t)
R(t) = (15)
N (t) dt
Jika laju pertumbuhan populasi dianggap konstan, R(t) = R0 , maka pernyataan diatas
dapat dinyatakan
dN (t)
= R0 N (t ) (16)
dt
Persamaan (17) merupakan model matematika bebentuk model eksponensial untuk laju
pertumbuhan populasi atau spesies.
Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa populasi tidak selamanya naik atau turun
secara eksponensial, tetapi dapat terjadi jika angka populasi naik maka angka pertumbuhan
cenderung turun. Bahkan untuk populasi yang cukup besar, bukan mustahil angka
pertumbuhan negative. Fenomena ini terjadi karena area dan fasilitas hidup terbatas. Oleh
Verhulst (1830), Pearl dan Reed (1920) dikemukakan model sederhana yang menyatakan
hubungan antara R(t) dan N(t). mereka menyatakan bahwa angka pertumbuhan dipengaruhi
oleh angka pertumbuhan tanpa dipengaruhi lingkungan (dilambangkan bilangan positif a)
dan efek naiknya angka kepadatan populasi (dilambangkan bilangan positif b) dalam
hubungan linear R(N) = a-bN. Jadi diperoleh persamaan
dN (t)
= N(t)(a-bN(t)) (18)
dt
dN
Nilai N(t) dengan angka pertumbuhan populasi sama dengan nol ( = 0) disebut populasi
dt
keseimbangan (populasi ekuilibrium) dan dari persamaan (18) hal ini terjadi pada N = 0 dan
a
N = . populasi keseimbangan N = 0 tidak menarik untuk dibicarakan karena setelah itu
b
tidak aka nada lagi kehidupan spesies tersebut. Sedangkan populasi keseimbangan tak nol N
a
=
b
menarik untuk dibicarakan. Populasi keseimbangan tak nol terjadi antara lain karena
angka kematian sama dengan angka kelahiran. Populasi tak nol merupakan populasi
maksimal dari suatu spesies yang dapat bertahan, karenanya sering disebut kapasitas batas
(carrying capacity) populasi tak nol juga sering dikatakan mencapai tingkat jenuh
(saturation level. Karena setelah itu terjadi angka kematian lebih banyak daripada angka
kelahiran.
Contoh:
1. Diberikan model pertumbuhan populasi kota Surabaya berdasarkan data jumlah penduduk
kota Surabaya tahun 2018 sampai tahun 2019 dengan menggunakan model logistik.
Prediksilah jumlah penduduk kota Surabaya pada tahun 2025!
Data pada tabel menyatakan jumlah penduduk kota Surabaya dari tahun 2018-2019
Tabel 1
Jawab :
Untuk menentukan model logistic dari data jumlah penduduk kota Surabaya pada tabel 1.
Sebelumnya diperhatikan terlebih dahulu bahwa karena jumlah penduduk kota Surabaya
sejak tahun 2018-2019 masih berada dibawah 3.500.000.
K
P(t) = −kt
e
( PK −1)+1
0
K
P(t) =
e
−kt
( PK −1)+1
0
3.500 .000
P(I) = 3.500 .000
e−k 1 ( 3.094 .732 )
−1 +1
3.500 .000
3.158.943 = −k
e ( 0,13095 )+ 1
341.057
e−k =
413.663 .58585
e−k = 0,8245
-k = ln 0,8245
-k = -0,192978
k = 0,192978
Dengan demikian, kita dapat mengestimasi jumlah penduduk pada tiap tahun dengan
jumlah penduduk pada tahun 2018 sebagai P0 ke dalam persamaan
K
P(t) =
e
−kt
( PK −1)+1
0
Sebagai contoh, estimasi jumlah penduduk pada tahun 2025 adalah P(7) yaitu
K
P(7) =
e
−k 7
( PK −1)+1
0
3.500 .000
P(7) = ( 3.500.000
3.094.732 )
−0,192978 ( 7 ) −1 +1
e
3.500.000
P(7) = −1,350846
e ( 0,13095 )+ 1
3.500.000
P(7) =
1,03392
P(7) = 3.385.174,87
P(7) = 3.385.175
Jadi, prediksi jumlah penduduk kota Surabaya pada tahun 2025 dengan menggunakan
model logistik adalah sekitar 3.385.175 jiwa