Anda di halaman 1dari 31

PERSAMAAN DEFERENSIAL

Persamaan Deferensial (PD) : adalah persamaan yang melibatkan peubah/variabel tak


bebas dan derivatif-derivatifnya terhadap variabel-variabel
bebas .
PD dibedakan menjadi dua:
PD Biasa ( ordinary differential equation ) ( PD yang melibatkan hanya satu variabel
bebas ) . Jika diambil y(x) sebagai fungsi satu variabel, dengan x sebagai variabel
bebas dan y sebagai variabel tak bebas.

Contoh :

PD Parsial ( partial differential equation) adalah suatu PD yang melibatkan dua atau
lebih variabel bebas )

Contoh :

Orde ( tingkat) n : Turunan yang tertinggi yang terdapat dalam persamaan adalah turunan ke
n , maka PD itu disebut PD orde (tingkat) n

Derajat k : Pangkat dari turunan tertinggi dalam persamaan deferensial itu adalah k ,
maka derajat dari PD adalah k

Contoh :
MENCARI PERS. DEFERENSIAL

Langkah-langkah mencari P.D.


1 Hitung banyaknya konstanta sembarang yang ada dalam Persamaan
2 Hilangkan konstanta dengan cara mengeliminasi semua konstanta sembarang itu . Jika
jumlah konstanta sembarang sama dengan n maka dibutuhkan ( n+1 ) persamaan
untuk mengelimanasi konstanta yang ada. Persamaan didapat dengan
mendeferensialkan persamaan mula-mula sampai turunan ke n
3 Banyaknya konstanta = orde tertinggi dari PD yang dicari

Contoh :

1. Cari PD dari persamaan :


y = Ce -4x , C adalah konstanta sembarang
Penyelesaian :

y = Ce -4x -------- ada 1 ( satu ) konstanta sembarang yaitu C, maka perlu 2


pers.untuk mengelimansi C

y = Ce -4x -------- (pers. 1)


2. Cari Persamaan Deferensial dari persamaan : y = A sin 3x + B cos 3x

Penyelesaian : Pers. Tersebut ada 2 konstanta sembarang yaitu ( A dan B ), maka perlu
(2+1= 3 ) persm.untuk mengelimasinya.

y = A sin 3x + B cos 3x pers.( 1)

3 Cari Persamaan Deferensial dari persamaan :

y = x3 + Ax2 +Bx +C

Penyelesaian : Pers. Ada 3 konstanta sembarang ( A,B,C) mk perlu (3+1=4) persm.

y = x3 + Ax2 +Bx +C

Penyelesaian Persamaan Deferensial


adalah suatu fungsi tanpa turunan -turunan dan yang memenuhi persamaan deferensial itu

Penyelesaian Persamaan Deferensial ada dua yaitu :


1. Penyelesaian Umum Persamaan Deferensial ( PUPD)
Adalah penyelesaian Persamaan Deferensial yang memuat konstanta konstanta sembarang
yang banyaknya sama dengan orde dari PD itu

2.Penyelesaian Partikulir Persamaan Deferensial ( PPPD)


Adalah penyelesaian PD yang didapat dari PUPD dimana konstanta sudah mempunyai nilai
tertentu

Contoh :

1 Tentukan PUPD dari :

2. Tentukan PPPD dari :


d2 y dy
Selesaikan PD berikut : =6 , pada saat x=0 y ( 0 ) =1 dan = -1
2 d x2 dx

Jawab :
2
d y d
dx
2
=6
dx (dydx ) =6 d ( dydx ) =6 dx

d (dydx ) =6 dx d ( dydx ) = 6 dx dydx =6x+ c 1

dy
=6x+c 1 dy = ( 6x+c 1 ) dx y =3 x 2 + c1 x+ c2 PUPD
dx

Masukkan Batasan / syarat awal yang diketahui

dy dy
=6x+c 1 x=0 , =1 1=6.0+ c 1
dx dx
c1 =1 , masukkan c1 ke PUPD

2 2
y =3 x + c1 x+ c2 y =3 x x +c 2

2
y=3 x x +c 2 x=0 , y ( 0 )=1 1=3.00+ c 2 c 2=1

Substitusikan c2 ke persamaan diatas , didapat : y=3 x 2x +1 PPPD

PERSAMAAN DEFERENSIAL
ORDE PERTAMA DERAJAT PERTAMA

1. PD dengan variabel terpisah

Bentuk PD. : f (x) dx + g (y) dy = 0

Penyelesaian Umum PD ( PUPD):


2. PD dengan variabel yang bisa dipisahkan:

Bentuk PD : f1(x) g1(y) dx + f2(x) g2(y) dy =0

Diubah menjadi :

PUPD :

Contoh :
Selesaikan PD berikut ini :
1. x5 dx + (y+2)2 dy = 0

Penyelesaian :
1/6 x6 + 1/3 (y+2)3 = c1
X6 + 2 (y+2)3 = 6 c1
PUPD : x6 + 2( y+2)3 = c

2.

Penyelesaian :

2ln ( 1+x) + 3 ln (1 +y) = ln c

ln (1+x)2 ( 1 + y )3 = ln c

(1+x )2 (1 +y)3 = c ( PUPD )

3 x ( y +1) dx + x2 dy = 0

Penyelesaian :

x ( y +1) dx + x2 dy = 0 atau

atau
ln x + ln ( y+1 ) = ln c

ln ( x) ( y+1) = ln c

x (y+1) = c ( PUPD )

3. PD Homogen

Suatu fungsi f(x,y) dikatakan homogen berderajad n jika

f(

Pandang PD : M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0

PD dikatakan homogen jika M(x,y) dan N(x,y) adalah homogen dan berderajat sama
Langkah-langkah mencari PUPD :
Gunakan substitusi y = v x dy = x dv + vdx
atau
x=vy y dv + vdy

PD homogen tereduksi menjadi PD dengan variabel terpisah


Gunakan aturan PD dengan variabel terpisah utk mendapatkan PUPD
Gantilah v = y/x, jika menggunakan transformasi y = vx dan v =x/y , jika
menggunakan transformasi x= uy utk mendapatkan kembali variabel semula

Contoh :
Selesaikan PD homogen berikut ini :

1. ( x2 + y2 ) dx = 2xy dy

Penyelesaian :

Substitusi : y = vx

PD menjadi : ( x2 + (vx)2 ) dx = 2x (vx) ( xdv + vdx )


( x2 + (vx)2 ) dx = 2x3v dv + 2x2v2 dx
( x2 + (vx)2 dx - 2x2v2 dx = 2x3v dv
( x2 + (vx)2 - 2x2v2 )dx = 2x3v dv
( x2 - (vx)2 )dx = 2x3 v dv
( x2 ( 1- v2 )dx = 2x3 v dv
( x2 ( 1- v2 )dx - 2x3 v dv = 0
ln x + ln ( 1-v 2 ) = ln c

x ( 1- v2 ) = c

x( 1 - ( )2 ) = c

x =c

x2 - y2 = cx

2. ( x2 3y2) dx + 2xy dy = 0
Jawab :

: y = vx
Substitusi

( x2 3 (vx)2 ) dx + 2x.vx ( vdx +xdv) =0

X2 dx - 3 (vx)2 ) dx + 2x2v2dx + 2x3vdv =0

( x2 (vx) 2 ) dx + 2x3v dv =0

x2( 1-v2 ) dx + 2x3 v dv = 0

ln x - ln ( 1-v 2 ) = ln c
Carilah penyelesaian persamaan deferensial ( PUPD) berikut ini:
1 (y+2) dx yx dy =0
2 2y dx- 3x dy = 0
3 Sin x sin y dx + cos x cos y dy =0
4 xy dx - (x+2) dy =0
5 (1+2y)dx +(x-4) dy = 0
6 dy/dx + y/x =0
7 x(y2+2) dx+y(x2+1) dy =0
8 x cos 2y dx + tg y dy =0
9 (xy+x)dx + (xy-y)dy=0
10 (y2+1) dx +(x2+1) dy =0
Carilah PPPD dari PD berikut :
1 dy/dx + 2xy=0 , jika x=0 , y=y0
2 xy dy/dx y2 =1, jika x=2 , y=1
3 v dv/dx g = 0 , jika x=x0 , v = v0
4 dy/dx = -2y , y(1) = -5
5 dy/dx = y2 sin x , y(0) =

PERSAMAAN DEFERENSIAL DENGAN KOFISIEN FUNGSI LINIER

Bentuk Persamaan :
( ax + by + c ) dx + ( px + qy + r ) dy = 0

dengan a,b,c,p,q,r adalah bilangan real

a b
= atau px+qy=k( ( ax+by ) untuk k R
1 Jika p q

du-a dx
dy=
Dimisalkan ax + by = u dengan deferensialnya yaitu b
a b
atau px + qy k ( ax+by ) untuk setiap k R
2 Jika p q

Dimisalkan : x = u + x1 dx=du

y = v +y1 dy=dv

dengan x1 dan y1 berturut-turut adalah nilai x dan y yang merupakan penyelesaian dari sistem
persamaan linier :
ax + by + c = 0
px + qy + r = 0

Contoh :
Selesaikan persamaan deferensial : (x-2y+9) dx (3x-6y+19) dy = 0

PERSAMAAN DEFERENSIAL EKSAK

BENTUK PD : M (x,y) dx + N(x,y) dy = 0

Dikatakan PD eksak apabila


Mempunyai Penyelesaian Umum : F(x,y) = c

F (x,y) = c M (x,y) dx + N(x,y) dy


Mk :

F(x,y) bisa dicari dari M(x,y) atau dari N (x,y)

F(x,y) = (1)
Contoh :
Tentukan PUPD dari PD ini : 2xy dx + (x2+1) dy =0
Jawab :

M(x,y) = 2xy N(x,y) = x2+1

PD diatas adalah PD eksak

F(x,y) = .......(1)

Sehingga F(x,y) = x2 y + y = c

PD TIDAK EKSAK
(REDUKSI KE PERSAMAAN DEFERENSIAL EKSAK)

Jika M(x,y) dx +N (x,y) dy = 0 adalah persamaaan Deferensial tidak eksak ,dapat diubah
menjadi PD eksak dengan cara mengalikan suatu fungsi V(x,y) dengan PD tersebut sehingga
menjadi :
V(x,y).M(x,y) dx + V(x,y). N (x,y) dy = 0
V(x,y) dinamakan faktor integrasi, maka :

Beberapa jenis faktor integrasi ( kita ambil dua ) , yaitu :


1. Jika V = f (x) saja, 2. Jika V = f(y) saja
Setelah kita dapatkan faktor integrasi , masukkan ( kalikan faktor integrasi ke persamaan
deferensial mula-mula, dan selesaikan persamaan deferensial yang didapat dengan cara yang
ada.
1. Jika V = f(x) saja,maka :

Setelah menjadi PD eksak diselesaikan dengan cara penyelesaian PD eksak diatas


Contoh : Selesaikan PD : (x2+x-y)dx+xdy=0
M = x2+x-y ; N=x

Persamaan berubah menjadi Persamaan deferensial eksak yaitu menjadi :


V (x2+x-y)dx+V x dy=0

2.Jika V = f (y), maka


Setelah didapatkan faktor integrasi maka penyelesaian persamaan deferensial eksak yang
didapat seperti yang sudah dijelaskan dimuka.
Contoh :
Selesaikan PD : y3 x dx ( 1-x2y2)dy = 0
M = y3 x ; N = ( 1 - x2 y2 )

Selesaikan PD tidak Eksak berikut

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE PERTAMA

BENTUK PD :
Contoh : Selesaikan PD berikut :

Dari sini P(x) =1 , Q(x) = 2 +2x

Faktor integrasi : =

PUPD dari PD linier orde satu :

= 2 ex + 2x ex - 2ex +c
= 2x ex +c

y = ( 2x ex + c ) / ex = 2x + c e-x

PERSAMAAN DIFERENSIAL BERNOULLI

BENTUK PD :
Contoh :
Selesaikan PD Bernoulli berikut :

Dari sini :
P(x) = -1 ; Q(x) = x , n=2
Gunakan cara untuk menyelesaikan PD Bernoulli .

z=y -2+1 = y-1 =


dz/dx = -1 y-2 dy/dx ---- dy/dx = -y2 dz/dx
PD Bernoulli tereduksi menjadi :

Dalam hal ini :P(x)=1 ; Q(x) = -x


Faktor integrasi :

Faktor integrasi : =

PUPD dari PD linier orde satu :

z = 1-x + c /ex
1/y = 1 x + c e -x
Selesaikan PD linier orde satu berikut :
1. x dy 2y dx = (x-2) ex dx
2. x dy/dx = y(1-x tan x ) +x2 cos x
3. dy/dx +y cos x = sin 2x
4. dy/dx = 2 y/x + x2 e x

Selesaikan PD Bernoulli berikut :


1 dy/dx + y = y2 ex
2 x dy +y dx = x3 y 6 dx

P. D. LINIER ORDE n DENGAN KOEFISIEN KONSTAN

BENTUK PD:

P0
Dimana P0 0 , P1,P2, ......, Pn , Q adalah fungsi dari x atau konstan

Bentuk PD tsb dapat ditulis d, ng menggunakan operator diferensial D, dimana :

Bentuk PD diatas dapat ditulis sebagai :

Atau

Dan F(D) = dinamakan polinomial operator


dalam D

Jika semua P0, P1, P2, .........Pn adalah konstanta PD linier orde n dng
koefisisen konstanta
Jika tidak semua P0, P1, P2, .........Pn adalah konstanta ( ada atau
semuanya merupakan fungsi dari x ) PD linier orde n dng koefisisen
variabel
Jika Q = 0 , mk bentuk PD dinamakan PD linier homogen orde n
Jika Q 0 , mk bentuk PD dinamakan PD linier tidak homogen

Contoh :
1.

2.
3.

PD LINIER HOMOGEN ORDE n DENGAN KOEFISIEN KONSTAN

Bentuk PD:

P0
Atau

Dimana P0 0 , P1, P2, .........Pn adalah konstan


Substitusi y = e dan turunan-turunannya memberikan pers. karakteristik :

Pers. karakteristik ini dapat difaktorkan ke dalam :

PUPD dari PD diatas didasarkan pada jenis akar-akar dari pers. karakteristik
1 Semua akar riil dan berbeda , yaitu :

PUPD :

2 Jika
PUPD :

Secara umum , jika terjadi r kali, mk PUPD ini adalah :

3 Beberapa akarnya merupakan akar komplek


Jika P0, P1, P2, .........Pn adalah riil dan jika a b i adalah akar kompleks ,
mk PUPD :

Langkah langkah menentukan PUPD dari PD ini konstanta:


1 Tentukan persamaan karakteristiknya
2 Tentukan akar-akar dari persamaan karakteristiknya
3 Dengan memperhatikan ketiga jenis akar-akar persm.karakteristik mk
PUPD dapat ditentukan
Contoh :
Selesaikan PD dibawah ini :

1.
Jawab :
PD dapat ditulis sebagai :

, pers. karakteristiknya adalah :

PUPD : y = c1 e 2x + c2 e -2x + c3 e x + c4 e -x

2.
Jawab :
PD dapat ditulis sebagai :

, pers. karakteristiknya adalah :

PUPD : y = ( c1+c2x +c3 x2) e -x

3.
Jawab :
PD dapat ditulis sebagai :
, pers. karakteristiknya adalah :

PUPD : y = c1+(c2 +c3x +c4 x2) e 2x

PD LINIER TAK HOMOGEN ORDE n


DG KOEFISIEN KONSTAN

Bentuk PD:

P0
Atau

Dimana P0 0 , P1, P2, .........Pn adalah konstan dan q = Q(x) 0


PUPD dari pers. ini adalah jumlah dari penyelesaian komplementer /Yc (x) dan penyelesaian
partikuler /khusus / Yp (x)
PUPD : y = Yc(x) + Yp (x)
Yc(x) adalah PUPD dari PD linier homogen

Cara menentukan Yp(x) :


1 Metode Invers Operator

PD linier tak homogen orde n dg koefisien konstan dapat ditulis :


F( D )y = Q
Dg invers operator diperoleh hubungan bahwa :

Yp =

Atau : Yp =

Ada 3 cara utk menentukan Yp(x):


I. Metode pertama
1 Tentukan faktor riil linier dari F(D)
2 Tentukan invers operatornya, yaitu :

Yp =

3 Secara berantai, tentukan penyelesaian PD linier orde satu, yaitu :


Tahap 1 :

Misalnya : u =

Diperoleh : u = e

Tahap 2 :
Penyelesaian tahap 1 digunakan dalam tahap 2 :

Misalnya : v =
Dg langkah yang sama diperoleh bahwa :

v=e

Tahap 3. :
Penyelesaian tahap 2 digunakan dalam tahap 3 :
Penyelesaian tahap 1 digunakan dalam tahap 2 :

Misalnya : s =
Dg langkah yang sama diperoleh bahwa :

s=e
dan seterusnya ........
Tahap (n-1 )

Diperoleh w = = e

Tahap terakhir ( n)
Dalam tahap terakhir ini, berarti bahwa :

Yp =

Dg langkah yg sama diperoleh bhw :

Yp = e
4. Dg demikian penyelesaian partikulir Yp (x) telah diperoleh

II. Metode kedua

dinyatakan sebagai jumlahan dari n pecahan bagian :


Penyelesaian partikulir Yp(x) adalah :

Langkah-langkah utk menentukan Yp(x) adalah sbb :


1 Tentukan faktor linier dari F(D)

2 Tentukan invers operator yg dinyatakan sebagai jumlahan n pecahan bagian


yaitu :
=
3 Dg cara manyamakan koefisien dari masing-masing pembilang di ruas kanan dan
ruas kiri akan didapatkan besarnya N1, N2, ...., Nn
4 Setelah N1, N2, ...., Nn dpt ditentukan besdarnya, kemudian masukkanlah pd rumus
Yp(x)
5 Integrasikan bagian demi bagian
6 Yp(x) diperoleh

III. Metode singkat

Metode ini berlaku untk bentuk Q tertentu


a Jika Q berbentuk e ax maka :

Yp(x) = e ax = e ax , F(a) 0
b Jika berbentuk sin ( ax + b ) atau cos ( ax + b ) , maka :

1 Yp(x) =

2 Yp(x) =

3 Yp(x) =

4 Yp(x) =

c Jika Q berbentuk x n maka :

Yp(x) = xn =

Diperoleh dg menderetkan
d. Jika Q berbentuk e ax v(x) , maka :

Yp(x) = e ax v(x) = e ax v(x)


e. Jika Q berbentuk x v(x) maka :

Yp(x) = x v(x) = x v(x)- v(x)

Contoh metode pertama :


1. Selesaikan PD berikut :
( D2 4 D + 3 ) y = 1
Jawab : PD tsb adalah PD linier tak homogen, shg PUPD : y = Yc + Yp
Cara mencari Yc :

( D2 4 D + 3 ) = 0 , Pers. karakteristik adalah : ( 2


4 +3)=0

( -1 ) ( - 3)= 0

1 = 1 ; 2 = 3

Yc = c 1 e x + c2 e 3x

Cara menentukan Yp :

Yp =

=
Tahap 1 :

Misal u =

u=e

Tahap 2 :

Berarti
Yp = e

PUPD : y = Yc(x) + Yp (x) y = c 1 e x + c2 e 3x


+

2 (8 D2 6 D + 1) y = 6 e x + 3x - 16

Jawab : PD linier homogen : (8 D2 6 D + 1) y = 0


2
Pers. karakteristik : 8 6 +1= 0

Yc =

Yp = 6 e x + 3x - 16 ) =

Karena Q = 6 e x + 3x - 16 yaitu terdiri dari 3 suku maka :

Yp = 6ex) + 3x)- 16)

Suku pertama :

Yp1 = 6ex)
Tahap 1 : Misal u =

u=e

=e

Tahap 2 :

Berarti :

Yp1 = e

= 2 = 2 ex
Suku kedua : Yp2 = 3x )
Tahap 1 :

u=e

=e

= = - 3 x - 12

Tahap 2 :

Yp2 = e

=e = 3x + 18

Suku ke tiga : Yp3 = 16 )


Tahap 1 :
u=e

= - 16 e = - 16

Tahap 2 :

Yp3 = e

= 16 e = 16

Jadi : Yp = Yp1 + Yp2 - Yp3

= 2 e x + 3x + 18 - 16 = 2 e x + 3x +2

PUPD : y = Yc + Yp

y= + 2 e x + 3x +2
Contoh metode ke dua :
Spt soal ( 1 ) Selesaikan PD berikut :
( D2 4 D + 3 ) y = 1
Jawab :
Yc dari jawaban no 1 bisa dipakai ( tdk usah dicari lagi )
Yc = c 1 e x + c2 e 3x
Cara menentukan Yp :
2. (8 D2 6 D + 1) y = 6 e x + 3x - 16
Jawab :

Yc = (dari perhitungan soal no 2 diatas )

Dengan demikian diperoleh :

(6 e x + 3x - 16)= (6 e x + 3x - 16)

Anda mungkin juga menyukai