Contoh :
PD Parsial ( partial differential equation) adalah suatu PD yang melibatkan dua atau
lebih variabel bebas )
Contoh :
Orde ( tingkat) n : Turunan yang tertinggi yang terdapat dalam persamaan adalah turunan ke
n , maka PD itu disebut PD orde (tingkat) n
Derajat k : Pangkat dari turunan tertinggi dalam persamaan deferensial itu adalah k ,
maka derajat dari PD adalah k
Contoh :
MENCARI PERS. DEFERENSIAL
Contoh :
Penyelesaian : Pers. Tersebut ada 2 konstanta sembarang yaitu ( A dan B ), maka perlu
(2+1= 3 ) persm.untuk mengelimasinya.
y = x3 + Ax2 +Bx +C
y = x3 + Ax2 +Bx +C
Contoh :
Jawab :
2
d y d
dx
2
=6
dx (dydx ) =6 d ( dydx ) =6 dx
dy
=6x+c 1 dy = ( 6x+c 1 ) dx y =3 x 2 + c1 x+ c2 PUPD
dx
dy dy
=6x+c 1 x=0 , =1 1=6.0+ c 1
dx dx
c1 =1 , masukkan c1 ke PUPD
2 2
y =3 x + c1 x+ c2 y =3 x x +c 2
2
y=3 x x +c 2 x=0 , y ( 0 )=1 1=3.00+ c 2 c 2=1
PERSAMAAN DEFERENSIAL
ORDE PERTAMA DERAJAT PERTAMA
Diubah menjadi :
PUPD :
Contoh :
Selesaikan PD berikut ini :
1. x5 dx + (y+2)2 dy = 0
Penyelesaian :
1/6 x6 + 1/3 (y+2)3 = c1
X6 + 2 (y+2)3 = 6 c1
PUPD : x6 + 2( y+2)3 = c
2.
Penyelesaian :
ln (1+x)2 ( 1 + y )3 = ln c
3 x ( y +1) dx + x2 dy = 0
Penyelesaian :
x ( y +1) dx + x2 dy = 0 atau
atau
ln x + ln ( y+1 ) = ln c
ln ( x) ( y+1) = ln c
x (y+1) = c ( PUPD )
3. PD Homogen
f(
PD dikatakan homogen jika M(x,y) dan N(x,y) adalah homogen dan berderajat sama
Langkah-langkah mencari PUPD :
Gunakan substitusi y = v x dy = x dv + vdx
atau
x=vy y dv + vdy
Contoh :
Selesaikan PD homogen berikut ini :
1. ( x2 + y2 ) dx = 2xy dy
Penyelesaian :
Substitusi : y = vx
x ( 1- v2 ) = c
x( 1 - ( )2 ) = c
x =c
x2 - y2 = cx
2. ( x2 3y2) dx + 2xy dy = 0
Jawab :
: y = vx
Substitusi
( x2 (vx) 2 ) dx + 2x3v dv =0
ln x - ln ( 1-v 2 ) = ln c
Carilah penyelesaian persamaan deferensial ( PUPD) berikut ini:
1 (y+2) dx yx dy =0
2 2y dx- 3x dy = 0
3 Sin x sin y dx + cos x cos y dy =0
4 xy dx - (x+2) dy =0
5 (1+2y)dx +(x-4) dy = 0
6 dy/dx + y/x =0
7 x(y2+2) dx+y(x2+1) dy =0
8 x cos 2y dx + tg y dy =0
9 (xy+x)dx + (xy-y)dy=0
10 (y2+1) dx +(x2+1) dy =0
Carilah PPPD dari PD berikut :
1 dy/dx + 2xy=0 , jika x=0 , y=y0
2 xy dy/dx y2 =1, jika x=2 , y=1
3 v dv/dx g = 0 , jika x=x0 , v = v0
4 dy/dx = -2y , y(1) = -5
5 dy/dx = y2 sin x , y(0) =
Bentuk Persamaan :
( ax + by + c ) dx + ( px + qy + r ) dy = 0
a b
= atau px+qy=k( ( ax+by ) untuk k R
1 Jika p q
du-a dx
dy=
Dimisalkan ax + by = u dengan deferensialnya yaitu b
a b
atau px + qy k ( ax+by ) untuk setiap k R
2 Jika p q
Dimisalkan : x = u + x1 dx=du
y = v +y1 dy=dv
dengan x1 dan y1 berturut-turut adalah nilai x dan y yang merupakan penyelesaian dari sistem
persamaan linier :
ax + by + c = 0
px + qy + r = 0
Contoh :
Selesaikan persamaan deferensial : (x-2y+9) dx (3x-6y+19) dy = 0
F(x,y) = (1)
Contoh :
Tentukan PUPD dari PD ini : 2xy dx + (x2+1) dy =0
Jawab :
F(x,y) = .......(1)
Sehingga F(x,y) = x2 y + y = c
PD TIDAK EKSAK
(REDUKSI KE PERSAMAAN DEFERENSIAL EKSAK)
Jika M(x,y) dx +N (x,y) dy = 0 adalah persamaaan Deferensial tidak eksak ,dapat diubah
menjadi PD eksak dengan cara mengalikan suatu fungsi V(x,y) dengan PD tersebut sehingga
menjadi :
V(x,y).M(x,y) dx + V(x,y). N (x,y) dy = 0
V(x,y) dinamakan faktor integrasi, maka :
BENTUK PD :
Contoh : Selesaikan PD berikut :
Faktor integrasi : =
= 2 ex + 2x ex - 2ex +c
= 2x ex +c
y = ( 2x ex + c ) / ex = 2x + c e-x
BENTUK PD :
Contoh :
Selesaikan PD Bernoulli berikut :
Dari sini :
P(x) = -1 ; Q(x) = x , n=2
Gunakan cara untuk menyelesaikan PD Bernoulli .
Faktor integrasi : =
z = 1-x + c /ex
1/y = 1 x + c e -x
Selesaikan PD linier orde satu berikut :
1. x dy 2y dx = (x-2) ex dx
2. x dy/dx = y(1-x tan x ) +x2 cos x
3. dy/dx +y cos x = sin 2x
4. dy/dx = 2 y/x + x2 e x
BENTUK PD:
P0
Dimana P0 0 , P1,P2, ......, Pn , Q adalah fungsi dari x atau konstan
Atau
Jika semua P0, P1, P2, .........Pn adalah konstanta PD linier orde n dng
koefisisen konstanta
Jika tidak semua P0, P1, P2, .........Pn adalah konstanta ( ada atau
semuanya merupakan fungsi dari x ) PD linier orde n dng koefisisen
variabel
Jika Q = 0 , mk bentuk PD dinamakan PD linier homogen orde n
Jika Q 0 , mk bentuk PD dinamakan PD linier tidak homogen
Contoh :
1.
2.
3.
Bentuk PD:
P0
Atau
PUPD dari PD diatas didasarkan pada jenis akar-akar dari pers. karakteristik
1 Semua akar riil dan berbeda , yaitu :
PUPD :
2 Jika
PUPD :
1.
Jawab :
PD dapat ditulis sebagai :
PUPD : y = c1 e 2x + c2 e -2x + c3 e x + c4 e -x
2.
Jawab :
PD dapat ditulis sebagai :
3.
Jawab :
PD dapat ditulis sebagai :
, pers. karakteristiknya adalah :
Bentuk PD:
P0
Atau
Yp =
Atau : Yp =
Yp =
Misalnya : u =
Diperoleh : u = e
Tahap 2 :
Penyelesaian tahap 1 digunakan dalam tahap 2 :
Misalnya : v =
Dg langkah yang sama diperoleh bahwa :
v=e
Tahap 3. :
Penyelesaian tahap 2 digunakan dalam tahap 3 :
Penyelesaian tahap 1 digunakan dalam tahap 2 :
Misalnya : s =
Dg langkah yang sama diperoleh bahwa :
s=e
dan seterusnya ........
Tahap (n-1 )
Diperoleh w = = e
Tahap terakhir ( n)
Dalam tahap terakhir ini, berarti bahwa :
Yp =
Yp = e
4. Dg demikian penyelesaian partikulir Yp (x) telah diperoleh
Yp(x) = e ax = e ax , F(a) 0
b Jika berbentuk sin ( ax + b ) atau cos ( ax + b ) , maka :
1 Yp(x) =
2 Yp(x) =
3 Yp(x) =
4 Yp(x) =
Yp(x) = xn =
Diperoleh dg menderetkan
d. Jika Q berbentuk e ax v(x) , maka :
( -1 ) ( - 3)= 0
1 = 1 ; 2 = 3
Yc = c 1 e x + c2 e 3x
Cara menentukan Yp :
Yp =
=
Tahap 1 :
Misal u =
u=e
Tahap 2 :
Berarti
Yp = e
2 (8 D2 6 D + 1) y = 6 e x + 3x - 16
Yc =
Yp = 6 e x + 3x - 16 ) =
Suku pertama :
Yp1 = 6ex)
Tahap 1 : Misal u =
u=e
=e
Tahap 2 :
Berarti :
Yp1 = e
= 2 = 2 ex
Suku kedua : Yp2 = 3x )
Tahap 1 :
u=e
=e
= = - 3 x - 12
Tahap 2 :
Yp2 = e
=e = 3x + 18
= - 16 e = - 16
Tahap 2 :
Yp3 = e
= 16 e = 16
= 2 e x + 3x + 18 - 16 = 2 e x + 3x +2
PUPD : y = Yc + Yp
y= + 2 e x + 3x +2
Contoh metode ke dua :
Spt soal ( 1 ) Selesaikan PD berikut :
( D2 4 D + 3 ) y = 1
Jawab :
Yc dari jawaban no 1 bisa dipakai ( tdk usah dicari lagi )
Yc = c 1 e x + c2 e 3x
Cara menentukan Yp :
2. (8 D2 6 D + 1) y = 6 e x + 3x - 16
Jawab :
(6 e x + 3x - 16)= (6 e x + 3x - 16)