Anda di halaman 1dari 15

BAB 5.

RELASI DAN FUNGSI

BAB 5. RELASI DAN FUNGSI


Kompetensi Dasar: mampu mengerjakan soal relasi dan fungsi

A. Pengertian Relasi

Sebagai pengertian primitif, relasi


adalah hubungan atau tabel
seperti tabel statistik pada kantor
pemerintah dan swasta. Sedang-
kan secara matematika, relasi
dapat dinyatakan dengan
himpunan pasangan berurut,
sebagai berikut:

Definisi Relasi biner dari himpunan A ke himpunan B, yang dinyatakan


sebagai R:A→B adalah himpunan bagian dari A x B. Jadi relasi R 
A x B dengan A x B ={(x,y) | x  A dan y  B}.

Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari relasi R, dan himpunan B


disebut sebagai daerah kawan (co-domain). Sedangkan himpunan { y | x 
A dan y B, dengan (x,y)  R} disebut daerah hasil (range). Pernyataan
bahwa (x,y)  R, maka x R y, yang berarti bahwa elemen x  A berelasi
dengan elemen y  B.

MATEMATIKA DISKRIT hal 42


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

Jika himpunan A sama dengan himpunan B, maka relasi R:A→A disebut


sebagai relasi pada himpunan A.

Perhatikan bahwa tidak semua elemen x  A di relasikan dengan elemen y


 B, dan elemen x A mungkin direlasikan lebih dari satu elemen y  B dan
tidak setiap y B, mempunyai x A sehingga x R y.

Relasi R: A → B, dapat disajikan dengan beberapa cara:

a. Notasi himpunan dengan mendiskripsikan anggotanya


Contoh : A ={2,3,4}, B = {1, 2, 3, ..., 10}. Relasi R dapat disajikan
dengan R = {(2,1), (2,4), (3,5), (3,6),(4,8)}.
b. Subset dari A x B, seperti pada definisi relasi.
c. Diagram panah, seperti dalam gambar di atas.
d. Matrik relasi, yaitu matrik M=(mij) berordo |A| x |B|, dengan elemen
1, jika (i, j )  R
mij  
0, jika (i, j )  R

Contoh Relasi R pada himpunan A = {1, 2, 3, 4} disajikan sebagai x|y


artinya x pembagi dari y. Penyajian relasi R secara matrik adalah

1 1 1 1
1 1 0 1
R
1 0 1 0
 
1 1 0 1

Definisi Suatu relasi R pada himpunan A, disebut relasi

a. refleksif, jika x  A, berlaku xRx


b. simetris, jika xRy, berlaku yRx
c. antisimetris, jika ( x, y)  R, berlaku ( y, x)  R dengan x  y
d. transitif, jika xRy dan yRz, berlaku xRz
e. relasi ekuivalen, jika relasi R adalah refleksif, simetris dan transitif.

MATEMATIKA DISKRIT hal 43


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

Contoh. Relasi R pada himpunan A = {1, 2, 3} yang didefinisikan sebgai


(x,y)  R bila x ≥ y dengan x, y  A . Relasi R ini bersifat refleksif, anti
simetris, transitif . Akibatnya relasi R bukan relasi ekuivalen.

Contoh. Relasi R pada himpunan segitiga yang menyatakan “kongruensi


segitiga” merupakan suatu relasi ekuivalen (mengapa?)

Suatu relasi equivalen akan membentuk partisi α pada A yang tergantung


pada kelas ekuivalensinya.

Definisi Himpunan [a] = {x A | (a,x)  R} disebut kelas ekuivalen yang


dibangkitkan oleh A, sedangkan partisi α = {[a] | a  A } disebut
partisi dalam A.

Himpunan α = {[a] | a  A } dikatakan membentuk partisi pada suatu


himpunan A berarti bahwa     i dan untuk setiap i ≠ j maka αi

saling asing dengan αj

Contoh. Relasi R pada himpunan A={0,1, 2, 3, 4, 5}, dimana x,y  A maka


x R y berarti x = y (mod 2). Relasi ini jelas bersifat refleksif, simetris
dan transitif, sehingga R adalah relasi ekuivalen. Perhatikan bahwa 0
= 0 (mod 2), 1=1 (mod 2), 2=0 (mod 2), 3=1 (mod 2), 4=0 (mod 2),
dan 5 = 1 (mod 2). Akibatnya [0] =[2] =[4] dan [1]=[3]=[5]. Partisi α
pada himpunan A = {[0],[1]}

Selanjutnya perhatikan teorema yang menyangkut relasi ekuivalen berikut


ini

Teorema. Pada relasi ekuivalensi R , berlaku:

a. a  [a]
b. b  [a], dengan a ≠ b, maka [a] = [b]
c. b  [a], dengan a ≠ b, maka [a] saling asing dengan [b]

Bukti.

MATEMATIKA DISKRIT hal 44


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

a. [a] = = {x A | (a,x)  R}, padahal R ekuivalen, sehingga R simetris,


artinya a R a. Akibatnya a  [a]
b. Akan ditunjukkan bahwa [a]  [b] dan [b]  [a]. Ambil sebarang x
 [a], maka x R a. Padahal b [a], berarti b R a. Karena R ekuivalen
maka R simetris, dan b R a berakibat a R b. Dari R transitif, untuk
x R a dan a R b, diperoleh x R b. Akibatnya x  [b]. Sehingga [a] 
[b]. Dengan cara yang sama dapat Anda ditunjukkan bahwa [b] 
[a]. Jadi [a] = [b]
c. Akan ditunjukkan dengan cara kontra posisi dari pernyataan
tersebut. Ditentukan [a] tidak saling asing dengan [b]. Akibatnya
terdapat elemen x  [a] dan x  [b]. Karena x  [a], maka x R a.
Begitu juga x [b] maka x R b. Karena R simetris, maka a R x. Dari
a R x dan x R b, maka a R b atau b R a, berarti bahwa b  [a].

Teorema. Pada suatu relasi ekuivalen R pada himpunan A, maka α = {[a]


| a  A } akan membentuk partisi pada A

Bukti. Andaikan terdapat elemen a  α, jadi a  [a]. Karena R simetris,


maka a R a . Akibatnya adalah α subset dari  [a ] . Sekarang ambil x
  [a ] . Diperoleh terdapatlah paling sedikit satu [a], sehingga x [a]
atau a α. Jadi  [a ] juga merupakan subset dari α. Dengan

demikian ditunjukkan bahwa α =  [a ] . Selanjutnya bila a ≠ b, maka


pada teorema dimuka [a] akan saling asing dengan [b]. Jadi ambil
[a], [b]  α . Jelas bahwa untuk a ≠ b, maka [a] akan saling asing
dengan [b]. Disimpulkan bahwa α membentuk partisi pada A

MATEMATIKA DISKRIT hal 45


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

Pengertian konsep relasi ekuivalen dengan kelas ekuivalensinya sangat


penting dalam matematika, di mana setiap anggota pada suatu kelas yang
sama akan mempunyai sifat relasi yang persis sama, dengan jika terletak
pada kelas yang berbeda akan mempunyai sifat yang sama sekali
berbeda. Ini mempermudah untuk membuktikan sifat pada suatu kelas,
dengan cukup mengambil salah satu elemen dalam kelas tersebut dan
kemudian menunjukkan kebenaran sifat yang ingin ditunjukkannya.

Contoh. Ditentukan himpunan A = {a,b,c,d,e} dan partisi α = {{a,b}, {c},


{d,e} pada A. Tunjukkan bahwa terdapat suatu relasi ekuivalen R
pada himpunan A tersebut.

Himpunan {a,b} merupakan salah satu anggota partisi pada A, maka


terdapat suatu relasi ekuivalen R1 pada {a,b}, di mana R1 = {(a,a) ,
(a,b), (b,a), (b,b)}.

Himpunan {c} merupakan salah satu anggota partisi pada A, maka


terdapat suatu relasi ekuivalen R2 pada {c}, di mana R2 ={(c,c)}.

Himpunan {d,e} merupakan salah satu anggota partisi pada A, maka


terdapat suatu relasi ekuivalen R3 pada {d,e}, di mana R3 ={(d,d) ,
(d,e), (e,d), (e,e)}.

Relasi R = U Ri = {(a,a) , (a,b), (b,a), (b,b) , (c,c) , (d,d), (d,e), (e,d),


(e,e) } merupakan suatu relasi ekuivalen pada A yang membentuk
partisi α

MATEMATIKA DISKRIT hal 46


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

Definisi. Andaikan terdapat suatu relasi R: A → B. Converse dari R,


-1
disajikan dengan R adalah R -1: B→A yang didefinisikan sebagai
R-1 ={(y,x) | (x,y)  R}.

Contoh Relasi R didefiniskan sebagai {(1,1),(1,2), (2,2),(2,3),(3,3)} pada


himpunan A={1,2,3}, maka R-1 = {(1,1),(2,1), (2,2),(3,2),(3,3)}

B. POSET

Konsep poset sangat penting


didalam matematika khususnya
dalam mengenal adanya suatu
“urutan” antar elemen dalam
suatu himpunan, meskipun
“urutan” tersebut hanya dapat
dilakukan pada sebagian anggota
dari himpunan tersebut.

Definisi. Jika suatu relasi R pada A mempunyai sifat refleksif, antisimetris


dan transitif, maka sistem (A,R) membentuk POSET (partially
ordered set). Relasi R pada poset disebut “merendahi” dan
dilambangkan dengan  . Jika (a,b)  R, maka a  b (a merendahi
b), dan jika (a,b)  R, maka elemen a disebut tak terbandingkan
(uncomparable) dengan elemen b.

Bila dalam POSET berlaku setiap elemen dalam A dapat


dibandingkan, maka POSET membentuk suatu TOSET (totally
ordered set).

Contoh. Relasi “subset” pada himpunan kuasa 2 A, dengan A = {a,b,c}.


Perhatikan bahwa 2 A = { { }. {a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c}, A}. Relasi
ini jelas bersifat refleksi, anti simetris, dan transitif. Akibatnya sistem
(A,  ) adalah suatu poset. Pada elemen ini {a} komparabel dengan
{a,b} tetapi tidak komparable dengan {b,c}

MATEMATIKA DISKRIT hal 47


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

POSET dapat digambarkan dengan suatu diagram yang disebut diagram


Hasse.. Penggambaran ini didasarkan aturan bahwa jika x R y, maka
terdapat garis hubung antara x menuju y. Misalnya pada contoh poset di
muka diagram Hasse yang dapat disajikan adalah sebagai berikut/

Definisi. Pada POSET (A,R), dikenal beberapa elemen

a. x  A disebut elemen maksimal, bila tidak terdapat suatu elemen


a  A, x  a, berlaku (a, x)  R
b. x  A disebut elemen minimal, bila ~ b  A, x  b, berlaku(b, x)  R
c. x  A disebut elemen terkecil, bila b  A, x  b, berlaku(b, x)  R
d. x  A disebut elemen terbesar, bila b  A, x  b, berlaku( x, b)  R

Contoh. Perhatikan poset (A,R) pada himpunan A = {1, 2, .. ,9} yang


digambarkan dalam diagram Hasse berikut ini

MATEMATIKA DISKRIT hal 48


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

Pada poset (A,R) disamping ini


terdapat elemen maksimal adalah 1,
Elemen minimal adalah 8 dan 9.
Elemen terbesar adalah 1 dan tidak
terdapat elemen terkecil

Teorema. Jika pada setiap POSET terdapat elemen terkecil dan elemen
terbesar, maka elemen tersebut pastilah tunggal,

Teorema. jika himpunan A finite pada poset (A,R), maka pastilah terdapat
elemen minimal dan elemen maksimal.

Bukti dari ke dua teorema tersebut diserahkan pada pembaca sebagai


bahan latihan

Definisi. Andaikan terdapat himpunan B  A pada suatu POSET (A,R).


Suatu elemen x  A

a. disebut batas atas dari B, jika b  B, (b, x)  R


b. disebut batas bawah dari B, jika b  B, ( x, b)  R
c. disebut batas atas terkecil (least upper bound-lub) dari B, jika
 b batas atas dari B dengan ( x, b)  R
d. disebut batas bawah terbesar (greatest lower bound-glb) dari B,
jika  b batas bawah dari B dengan (b, x)  R

Contoh. Pada contoh poset di muka, misalkan diambil B = {2, 3, 4, 5, 6, 7}.


Elemen batas atas dari B adalah 1 dan 2. Elemen batas bawah dari B
adalah 7, 8 dan 9. Elemen lub(B) adalah 2 dan elemen glb(B) adalah 7.

MATEMATIKA DISKRIT hal 49


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

C. FUNGSI

Matematika dasar lainnya.


Berikut ini hanya akan disajikan
beberapa point penting dari
konsep fungsi yang sering
digunakan dalam pembahasan
pada Matematika Diskrit.

Pembahasan tentang fungsi telah


banyak di lakukan di berbagai
perkuliahan Kalkulus atau
Definisi. Suatu fungsi f dari himpunan X ke himpunan Y, ditulis dengan f :
X→Y adalah suatu relasi dari X ke Y dengan sifat

a. x  X , ! y  Y , sedemikian hingga y  f ( x)
b. Jika y = f(x) dan y’ = f(x), maka y = y’

Himpunan X disebut sebagai domain (daerah asal) dari fungsi itu, Y


disebut codomain (daerah kawan), himpunan {y | y = f(x)} disebut
range (daerah hasil). Elemen y disebut image dari x bila y = f(x), dan
elemen x disebut preimage dari y. Jika X = Y, maka f disebut fungsi
pada (onto) X.

contoh. Ditentukan fungsi f pada himpunan bilangan real R, yang


didefinisikan sebagai y = x  5 maka domain dari f adalah {x| x ≥ 5}
dan codomain dari f adalah R, sedangkan range dari f adalah {y | y =
x  5 , x, y  R}. Perhatikan bahwa f(5) = 0, f(9) = 2, dst.

Definisi. Fungsi f : X→Y disebut

a. onto (surjektif) bila y  Y , x  X , y  f ( x)

b. one-one (injektif) bila y  f ( x1 ) dan y  f ( x 2 ), x1  x2

MATEMATIKA DISKRIT hal 50


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

c. bijektif bila f injentif dan surjektif

Pada definisi di atas nampak


bahwa jika fungsi f : X→Y, adalah
onto maka range dari f akan
sama dengan codomain dari f,
sedangkan bila fungsi itu adalah
bijektif maka kardinalitas dari X
dan Y adalah sama.

Contoh. Fungsi f pada sistem bilangan real R yang didefinisikan sebagai y


= 2 x + 3 adalah fungsi yang surjektif, injektif dan bahkan bijektif.

Konsep bijektif beperanan sangat


penting dalam pembuktian
dengan cara lubang burung dara
(pigeon hole technique), yaitu
untuk menunjukkan bahwa dua
buah himpunan A dan B akan
mempunyai kardinalitas atau
cacah anggota yang sama, |A| =
|B| , jika terdapat pemetaan
bijektif antar dua himpunan itu

Teorema Cacah fungsi f yang mungkin dari f : X→Y dengan |X| = m dan
m
|Y| = n adalah n . Sedangkan cacah fungsi bijektif dari f adalah n !,

MATEMATIKA DISKRIT hal 51


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

cacah fungsi injektif dengan m < n, adalah P(m,n). Selain itu, cacah
m 1
fungsi onto dari f dengan m > n, adalah n m   (1) k C (n, k )n k
k 1

Bukti diserahkan pada pembaca

Selanjutnya dalam matematika sering kali dijumpai operator unair maupun


operator biner. Konsep operator sebenarnya adalah suatu fungsi.
Perhatikan definisi berikut.

Definisi. Suatu fungsi dari himpunan A x A → A disebut sebagai operator


pada himpunan A.

Contoh suatu fungsi f pada himpunan A = {1, 2, 3, ...} yang didefiniskan


sebagai f(x,y) = x + 2 y adalah suatu operator biner pada himpunan
A, sedangkan fungsi g(x,y) = 3 x + 1 adalah operator unair pada A.

D. Fungsi Hash

mengambil beberapa data


bilangan tidak negatif ke
dalamnya. Salah satu cara
adalah menggunakan dengan
fungsi Hash. Pada dasarnya
fungsi ini disajikan dengan h(x,y)
= x mod y. Jika y suatu
konstanta, katakan n, maka

Andaikan terdapat suatu memori fungsi hash dapat disajikan

komputer yang mempunyai indek dengan h(n)= x mod n. Biasanya

0 .. 10. Kita ingin menyimpan dan n dipilih suatu bilangan prima.

Kelemahan dari fungsi ini adalah mungkin terjadi tabrakan (collision),


yaitu jika h(a) = h(b) padahal a ≠ b. Untuk mengatasi ini sering digunakan

MATEMATIKA DISKRIT hal 52


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

kebijakan tabrakan (collision policy), misalnya data ditempatkan pada


indek tertinggi yang masih belum dipakai.

Contoh akan disimpan data 15,558,32,132,102, 5 dalam suatu memori


dengan indek 0 sampai dengan 10. Fungsi hash yang dapat
digunakan adalah h(x) = x mod 11. Dengan demikian 132
ditempatkan pada indek 0, 102 pada indek 3, 15 pada indek 4, 5
pada indek 5, 257 pada indek 6, 558 pada indek 8 dan 32 pada indek
10.

Soal Latihan

1. Jika R merupakan relasi pada himpunan bilangan bulat positif,


sedemikian hingga berlaku hubungan berikut, tentukan apakah R
relasi yang refleksif, simetris, refreksif, atau suatu poset.
a. (x,y) є R jika x = y 2
b. (x,y) є R jika x ≤ y 2

2. Ditentukan A = {1,2,3, ... , 10}, dan suatu relasi R pada A dengan R


= {(x,y)| x + y =10}. Tentukan sifat sifat relasi R tersebut

3. Relasi R pada himpunan A dikatakan relasi kompatibilitas


(compatibility relation) jika R refleksi dan simetris. Jika A = {ball,
bed, dog, egg, let }, dan R = {(x,y) | x, y є A dengan x dan y memuat
huruf yang sama }, maka tunjukkan R adalah relasi kompatibilitas

4. Tunjukan bahwa elemen terbesar dan elemen terkecil pada suatu


poset (jika elemen itu ada) adalah tunggal

5. Jika A = {1, 2, 3, 6, 9, 18}. Relasi R pada A didefinisikan sebagai


relasi x pembagi dari y atau x|y.

MATEMATIKA DISKRIT hal 53


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

a. Tunjukkan apakah R suatu poset


b. Gambar diagram Hasse
c. Tentukan elemen minimal, maksimal, terkecil dan elemen
terbesar
d. Jika B = { 2,3,6,9}. Tentukan elemen terkecil, terbesar, lub,
glb (jika ada)

6. Tunjukkan kebenaran (atau kesalahan) dari pernyataan berikut ini


a. Jika R dan S relasi transitif, maka R U S adalah transitif
b. Jika R transitif, maka R-1 transitif
c. Jika R dan S relasi refleksif, maka R U S dan R  S adalah
refreksif
d. Jika R simetris, maka R-1 simetris
e. Jika R dan S anti simetris, maka R U S anti simetris

7. Jika A = {1,2,3,4} dan R suatu relasi pada A x A, dengan (a,b) R


(x,y) jika dan hanya jika a + b = x + y.
a. Tunjukkan apakah R relasi ekuivalensi
b. Tentukan kelas ekuivalen dari [(1,3)] dan [(2,4)]
c. Tentukan partisi yang dibentuk oleh R pada A x A

8. Ditentukan relasi R pada himpunan A = {1,2,3,4,5,6} yang


didefinisikan sebagai R={(1,1),(1,3),(1,5),(3,1),(5,1),(3,5),(5,3),(3,3),
(5,5),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4),(6,6)}
a. Tunjukkan R ekuivalen
b. Tentukan kelas ekuivalensinya
c. Jelaskan apakah R-1 juga ekuivalen

9. Suatu operator f dikatakan komutatif jika dipenuhi f(x,y) = f(y,x).


Jika Z adalah himpunan bilangan bulat dan terdapat sebuah

MATEMATIKA DISKRIT hal 54


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

operator pada Z sebagai f : Z x Z→ Z. Tentukan apakah f bersifat


komutatif atau assosiatif, jika
a. f(x,y) = x + y – xy
b. f(x,y) = max(x,y)
c. f(x,y) = x + y – 3

10. Andaikan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Berapa cacah


fungsi injektif f: A→ B yang memenuhi
a. f(1) = 3
b. f(1) = 3 dan f(2) = 6

11. Tentukan domain dan range dari fungsi f pada bilangan real R yang
didefinisikan sebagai berikut

a. y = x2  4
x 1
b. y = 2
x  3x  2
12. Ditentukan fungsi hash h(n) = n mod 17, akan digunakan
menyimpan data 714, 631, 26, 373, 775, 906, 509, 2032, 42, 4,
136, 1028 dalam suatu memori komputer dengan indek 0, ..., 16.
Tentukan indek dari masing masing data tersebut.

13. Ditentukan dua ruas garis a dan b. Panjang dua ruas garis itu
masing-masing adalah 3 cm dan 10 cm. Jika ruas garis dianggap
sebagai himpunan titik titik yang terletak padanya, maka tunjukkan
bahwa cacah titik yang termuat dalam kedua ruas garis itu sama,
atau jelasnya |a| = |b|

14. Tunjukkan bahwa himpunan bilangan genap A={2, 4, 6, 8, ... }


dengan himpunan bilangan asli N = {1, 2, 3, 4, ... } mempunyai
cacah elemen yang sama, atau |A| = |N|

MATEMATIKA DISKRIT hal 55


BAB 5. RELASI DAN FUNGSI

15. Suatu poset (A, R) disebut lattice jika untuk setiap x,y є A, maka
lub(x,y) dan glb (x,y) keduanya ada. Tunjukkan bahwa jika N
himpunan bilangan {1, 2, 3, ... ,12} dan R adalah relasi ≤, maka
poset (N, ≤) adalah suatu lattice

16. Suatu basisdata diharapkan memuat suatu informasi tentang


mahasiswa dan mata kuliah yang diambil. Pada suatu saat,
terdapat mahasiswa berikut yang mengambil mata kuliah. Untuk
setiap mahasiswa, basisdata memuat umur, sex, alamat, dan
bidang konsentrasi. Untuk setiap mata kuliah, basisdata memuat
kode matakuliah, sks dan semester.
Mahasiswa Mata kuliah
Sarngadi Kom201, Kom 203
Palgunadi Kom101, Kom113
Apriliana Kom301, Kom305, Kom306
Yuliani Kom202, Kom204, Kom205, Kom207

Buatlah sketsa struktur relasional bagi basisdata tersebut dengan


menjelaskan tabel yang digunakan untuk menyajikan informasi

MATEMATIKA DISKRIT hal 56

Anda mungkin juga menyukai