Anda di halaman 1dari 12

BAB 2.

PENGANTAR HIMPUNAN

BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN


Kompetensi Dasar: Mampu memahami konsep dasar himpunan dan mampu
menerapkannya dalam menyelesaikan berbagai masalah matematika

Himpunan ini, katakan


himpunan A, merupakan
kumpulan dengan anggota
semua mahasiswa Perguruan
Tinggi tersebut pada tahun
akademik tersebut. Jika Sutarno
adalah mahasiswa pada tahun
George Cantor. Penemu Himpunan tersebut, maka Sutarno dikatakan
sebagai anggota (elemen)
himpunan A, dan dituliskan
Himpunan merupakan Sutarno  A, sedangkan jika
pengertian primitif dalam Andi mahasiswa tahun akademik
matematika, dalam artian tidak 2000/2001, maka Andi bukan
dapat didefinisikan. Himpunan anggota himpunan A, dan
dipandang sebagai kumpulan dituliskan Andi  A. Selanjutnya
obyek yang keanggotaannya banyak atau cacah anggota suatu
dapat dinyatakan secara jelas himpunan disebut dengan
(well defined). Misalnya kardinalitas himpunan dan
himpunan mahasiswa suatu dilambangkan dengan |A|.
Perguruan Tinggi tahun akademik
2009 / 2010.

Himpunan dapat disajikan dengan menggunakan huruf kapital A, B, C,


… , atau dengan menggunakan tanda kurung kurawal { }. Beberapa cara
penyajian himpunan yang sering ditemukan dalam matematika adalah:

MATEMATIKA DISKRIT Page 12


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

a. Mendaftar anggotanya, misalnya himpunan A adalah himpunan


bilangan asli dari 1 sampai dengan 10. Himpunan A tersebut ditulis
sebagai A = {1,2,3,…,10}. Dalam hal ini maka 5  A, dan 15 A.
Urutan penulisan daftar anggota dianggap tidak penting, jadi
himpunan A tersebut juga dapat dituliskan sebagai A = {2,1, 5, 4, 3,
10, 7, 6, 9, 8}. Selain itu setiap anggota hanya dituliskan satu kali saja,
yaitu himpunan A = {2,1,1,2} dianggap sama dengan A = {1,2}
b. Menuliskan dengan notasi himpunan, misalnya himpunan A di atas,
dituliskan sebagai A = { x | x  10, x  Himpunan bilangan asli }, yang
dibaca sebagai “ Himpunan A adalah himpunan x sedemikian hingga x
kurang dari atau sama dengan 10 dengan x anggota himpunan
bilangan asli.
c. Dengan diagram Venn, himpunan digambarkan sebagai bulatan atau
kotak sedangkan anggotanya digambarkan dengan noktah (titik)
tersebar dalam kotak tersebut

1 2 10 3 4 
5 9 8 7 6

Anda diharapkan agar berhati-hati dalam mendefinisikan keanggotaan


dari suatu himpunan agar tidak terjadi suatu kontradiksi (paradoks).
Misalnya paradok Russel berikut ini: “Himpunan S adalah semua
himpunan yang tidak memuat dirinya sendiri”. Apakah S anggota S? Jelas
bahwa jika S adalah anggota dari S, maka menurut ketentuan S tidak
memuat dirinya sendiri (kontradiksi). Jika S bukan anggota dari S, maka
dengan definisi S adalah anggota dari S, Jadi terjadi kontradiksi.

Beberapa himpunan yang penting dan banyak dijumpai adalah


a. Himpunan semesta, adalah himpunan yang memuat semua anggota
dari semesta pembicaraan dalam himpunan tersebut. Himpunan ini
disajikan dengan lambang huruf S.

MATEMATIKA DISKRIT Page 13


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

b. Himpunan kosong (void set), dituliskan sebagai { } atau , yaitu


himpunan yang tidak punya anggota, Misalnya himpunan mahasiswa
yang umurnya diatas 200 tahun adalah himpunan kosong. Selain itu,
Himpunan {x | x  10, x  Himpunan bilangan asli, dan x habis dibagi
30} juga himpunan kosong
c. Himpunan singleton, adalah himpunan yang hanya punya satu
anggota saja. Jadi A himpunan singleton, maka |A| = 1
d. Himpunan terbatas, apabila besarnya setiap anggota pada himpunan
itu terbatas, misalnya A = {1, ½, 1/3, ¼, 1/5, …}. Besarnya anggota
pada himpunan ini terletak antara 0 dan 1, sehingga besarnya
terbatas, tapi banyak anggotanya (kardinalitas) himpunan adalah tak
hingga
e. Himpunan tak hingga adalah himpunan yang kardinalitasnya, yaitu
cacah anggota himpunan tersebut, adalah tak hingga. Himpunan
bilangan ganjil adalah himpunan tak hingga
f. Himpunan-himpunan pada bilangan. R adalah himpunan bilangan
real, Q adalah himpunan bilangan rasional (pecahan) { …, -4/17, -
3/11, -2, -1/2 , 0, 1, 2, 3/5, 4/7, …}, B atau Z adalah himpunan
bilangan bulat { …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …}, C adalah himpunan
bilangan cacah { 0, 1, 2, 3, 4, …}, dan A adalah himpunan bilangan
asli { 1, 2, 3, 4, …}, P adalah himpunan bilangan prima {2, 3, 5, 7, 11,
13, 17, …}. Himpunan bilangan genap {0, 2, 4, 6, 8, 10, …} dan
himpunan bilangan ganjil {1, 3, 5, 7, 9, 11, …}

Relasi antar himpunan merupakan hubungan yang mungkin terjadi


pada dua atau lebih himpunan. Hubungan tersebut, misalnya kesamaan
himpunan, himpunan bagian (subset atau superset), himpunan saling
asing (disjoint set)

Definisi. Dua himpunan S dan T disebut sama, dituliskan sebagai S = T


jika anggota dari kedua himpunan tersebut adalah sama.

MATEMATIKA DISKRIT Page 14


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

Contoh Himpunan A = {1,2}, B = {x | x  2, x  Himpunan bilangan asli},


maka A = B. Perhatikan juga bahwa himpunan C = {1,3,5} = {5,3,1}

Definisi. Himpunan T dikatakan sebagai himpunan bagian (subset) dari


himpunan S, dituliskan sebagai T  S, jika setiap anggota himpunan
T menjadi anggota himpunan S. Dalam hal ini himpunan S dikatakan
sebagai superset dari himpunan T dan dituliskan sebagai S  T.

Contoh Himpunan A = {1,2}, B = {x | x  10, x  Himpunan bilangan asli},


maka A  B.
Perhatikan bahwa S = T berarti bahwa S  T dan S  T
Definisi. Himpunan kuasa dari himpunan S, ditulis dengan 2S adalah
himpunan dari semua himpunan bagian dari S
Contoh A = {a, b, c}, maka 2A = { ф, {a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c}, A}

Definisi. Komplemen dari himpunan T, dituliskan dengan Tc, adalah


himpunan yang keanggotaanya menjadi anggota himpunan semesta
S tetapi bukan menjadi anggota himpunan T. Jadi Tc = { x | x  S, x
 T}.
Contoh Himpunan semesta S = {1,2,3, …, 10} dengan A = {1, 3, 6, 9, 10},
maka Ac = {2, 4, 5, 7, 8}

Definisi. Himpunan S dikatakan saling asing dengan himpunan T,


dituliskan dengan S // T, jika tidak terdapat anggota himpunan S
yang menjadi anggota T, dan tidak terdapat anggota himpunan T
yang menjadi anggota himpunan S.

MATEMATIKA DISKRIT Page 15


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

Contoh Himpunan A = {2,4,6} dan B = {1, 3, 9, 10}, maka A // B

Definisi. Himpunan S dikatakan berpotongan dengan himpunan T, jika


terdapat anggota S yang menjadi anggota T, dan terdapat anggota
himpunan S yang tidak menjadi anggota T (dan sebaliknya).

Contoh. Himpunan A = {2, 4, 6} dan B = {1, 2, 4, 3, 9, 10}, maka A


berpotongan B

Operasi himpunan merupakan manipulasi dari satu atau lebih


himpunan untuk mendapatkan suatu himpunan lainnya. Operasi ini
meliputi irisan (interseksi), gabungan (union), selisih (difference), dan
selisih simetris (plus)

Definisi. Irisan dari dua himpunan A dan B, ditulis sebagai A  B , adalah


himpunan yang anggota-angotanya adalah menjadi anggota
himpunan A sekaligus anggota himpunan B. jadi A  B = { x | x  A
dan x  B }.

Contoh Himpunan A = {2,4,6} dan B = {1, 3, 6, 10}, maka A  B = {6}

MATEMATIKA DISKRIT Page 16


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

Definisi Gabungan dari dua himpunan A dan B, ditulis sebagai A  B ,


adalah himpunan yang anggota-angotanya adalah menjadi anggota
himpunan A atau anggota himpunan B. jadi A  B ={ x | x  A atau x
 B }.

Contoh Himpunan A = {2,4,6} dan B = {1, 3, 6, 10}, maka A  B , = {1, 2, 3,


4, 6, 10}

Definisi. Selisih dari dua himpunan A dan B, ditulis sebagai A - B, adalah


himpunan yang anggota-angotanya adalah menjadi anggota
himpunan A tetapi tidak anggota himpunan B, jadi A - B = { x | x  A
atau x  B }.
Contoh. Himpunan A = {2,4,6} dan B = {1, 3, 6, 10}, maka A - B = { 2, 4 }

Definisi. Selisih simetris dari dua himpunan A dan B, ditulis sebagai A +


B, adalah himpunan yang anggota-angotanya adalah menjadi
anggota himpunan A tetapi tidak menjadi anggota himpunan B atau
sebaliknya, jadi A + B = { x | x  A - B atau x  B - A }.

Contoh Himpunan A = {2, 4, 6} dan B = {1, 3, 6, 10}, maka A + B = { 1, 2,


4, 10}
.

MATEMATIKA DISKRIT Page 17


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

Gabungan dan irisan dari 3 himpunan A, B dan C dapat digmabarkan


sebagai berikut ini

Dari definisi relasi dan operasi pada himpunan di muka terdapat


beberapa teorema sebagai berikut

Teorema untuk setiap himpunan A, B, dan C, berlaku

(a)   A, A  A, A  A  A, dan A  A
(b) A  A  B, A  B  A
(c) A  B  B  A, A  B  B  A
(d) ( A  B )  C  A  ( B  C ) dan ( A  B )  C  A  ( B  C )
(e) Jika A  B, maka A  B  A dan A  B  B
(f) Jika A // B, maka A  B  
(g) Ac = S – A
(h) A  ( A  B)  A dan A  ( A  B)  A
(i) A  ( B  C )  ( A  B)  ( A  C )
(j) A  ( B  C )  ( A  B)  ( A  C )
(k) A  B  ( A  B)  ( A  B)

(l) ( A  B)c  Ac  B c dan ( A  B)c  Ac  Bc

Bukti dari teorema di atas diserahkan kepada pembaca sebagai bahan


latihan

MATEMATIKA DISKRIT Page 18


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

B. Prinsip Inklusi dan Eksklusi

Andaikan terdapat dua buah himpunan A dan B sebarang dengan


kardinalitas masing-masing adalah |A| dan |B|. Penjumlahan kardinalitas
A+B digunakan untuk menghitung banyaknya elemen A  B atau A
 B. Perhatikan bahwa A  B terdiri atas tiga himpunan yang saling asing,
yaitu A – B, B – A, dan A  B. Jadi |A| + |B| = A  B+ A  B.
Dengan demikian, A  B= A+B - A  B.

Contoh Dalam sebuah kelas terdapat 28 mahasiswa yang menyukai


matematika diskrit, 15 mahasiswa menyukai aljabar linier dan 8
orang diantaranya menyukai matematika diskrit dan aljabar linier.
Berapa mahasiswa terdapat dalam kelas tersebut?. Andaikan A
himpunan mahasiswa yang menyukai matematika diskrit dan B
himpunan mahasiswa yang menyukai aljabar linier. Himpunan
mahasiswa yang menyukai kedua mata kuliah tersebut dapat
dinyatakan sebagai himpunan A  B. Banyaknya mahasiswa yang
menyukai salah satu dari kedua mata kuliah tersebut atau keduanya
dinyatakan dengan A  B. Dengan demikian A  B =
A+B - A  B = 28 + 15 – 8 = 35. Jadi, terdapat 35 orang
mahasiswa dalam kelas tersebut.

Contoh Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000
yang habis dibagi oleh 7 atau 11 ?

Andaikan P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000


yang habis dibagi 7 dan Q himpunan bilangan bulat positif tidak
melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan demikian P  Q
adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 7 atau habis dibagi 11, dan P  Q himpunan bilangan

MATEMATIKA DISKRIT Page 19


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan habis
dibagi 11.

1000 
P =    142
 7 

1000 
Q =    90
 11 

 1000  1000 
P  Q =     12
 kpk (7,11)   77 

P  Q = P + Q -P  Q = 142 + 90 – 12 = 220.

Jadi, terdapat 220 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 7 atau habis dibagi 11.

Definisi. Generalisasi dari prinsip di atas, dikenal dengan prinsip


inklusi –eksklusi

Perhatikan bahwa jika terdapat 3 himpunan sebarang A, B dan C,


maka A  B  C =

A + B + C - A B - A C-B C + A B  C

Contoh Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000
yang habis dibagi oleh 5, 7 atau 11 ?

Misalkan P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000


yang habis dibagi 5, Q himpunan bilangan bulat positif tidak
melampaui 1000 yang habis dibagi 7, dan R himpunan bilangan bulat
positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan demikian
P  Q  R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui
1000 yang habis dibagi 5 atau 7 atau 11, dan himpunan P  Q  R
adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 5, 7 dan 11. Himpunan P  Q adalah himpunan

MATEMATIKA DISKRIT Page 20


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 dan
7, P  R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui
1000 yang habis dibagi 5 dan 11, dan Q  R adalah himpunan
bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan
11. Dengan demikian

1000  1000  1000 


P =    200 ; Q =    142 ;R =    90
 5   7   11 

 1000  1000 
P  Q =     28 ;
 kpk (5,7)   35 

 1000  1000 
P  R =     18
 kpk (5,11)   55 

 1000  1000 
Q  R =     12
 kpk (7,11)   77 

 1000  1000 
P  Q  R =   2
 kpk (5,7,11)   385 

P  Q  R = 200 + 142 + 90 – 28 – 18 – 12 + 2 = 376.

Jadi, terdapat 376 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang
habis dibagi 5, 7 atau habis dibagi 11.

Formulasi prinsip inklusi eksklusi selengkapnya untuk himpunan hingga


A1 , A2 , A3 , ... , An , adalah sebagai berikut :

MATEMATIKA DISKRIT Page 21


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

A1  A2  ...  An  =  Ai -  Ai  Aj +


1 i  n 1  i j  n

 Ai  Aj  Ak - ..... + ( -1 )n+1 Ai  Aj  ...  An .


1  i j  k  n

Contoh Berdasarkan prinsip inklusi eksklusi, formula untuk menghitung


banyaknya anggota himpunan hasil gabungan empat himpunan
hingga.
A1  A2  A3  A4 =
A1+A2+A3+A4 - A1  A2 - A1  A3 -A1  A4-
A2  A3- A2  A4- A3  A4 + A1  A2  A3 +
A1  A2  A4 + A1  A3  A4 + A2  A3  A4 -
A1  A2  A3  A4 .

Soal latihan
1. Tunjukkan bahwa
a.  A
b. A  B subset dari A
c. A U (A  B) = A
d. Jika A // B, maka A  B = ф
e. Teorema deMorgan : (A U B)c = Ac  Bc
f. Hukum penyerapan: A U (A  B) = A dan A  (A UB) = A
g. Jika A dan B masing-masing adalah himpunan, tunjukkan secara
aljabar bahwa (A + B)  A dapat dinyatakan dengan A – B.
h. Apa hasil dari operasi selisih simetris A + S
i. Apa hasil dari operasi selisih simetris A + A
j. Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan secara aljabar
himpunan bahwa A – (B U C) = (A – B)  (A – C)

MATEMATIKA DISKRIT Page 22


BAB 2. PENGANTAR HIMPUNAN

2. Berapa banyak elemen yang terdapat dalam himpunan A1 A2 jika


terdapat 12 elemen dalam A1 dan 18 elemen dalam A2 , dan
a. A1  A2 = 
b. A1  A2 = 6
c. A1  A2 = 1
d. A1  A2

3. Pada sebuah sekolah tinggi terdapat 345 siswa yang mengambil mata
kuliah kalkulus, 212 siswa mengambil kuliah matematika diskrit dan 188
siswa mengambil kedua mata kuliah tersebut. Berapa siswa yang
mengambil kalkulus saja atau matematika diskrit saja ?

4. Berapa banyak elemen yang terdapat dalam himpunan A1  A2  A3


jika terdapat 100 elemen dalam A1 , 1000 elemen dalam A2 dan 10000
elemen dalam A3 , dan jika

a. A1  A2 dan A2  A3
b. Terdapat dua elemen bersama pada setiap pasang himpunan
dan satu elemen bersama dari setiap pasangan tiga himpunan.

5. Tentukan banyaknya bilangan bulat positif tidak lebih dari 500 yang
habis dibagi oleh 2, 5 dan 7.

6. Seorang mahasiswa harus menjawab 8 dari 10 soal ujian Matematika


Diskrit. Berapa banyak pilihan yang ia miliki jika paling sedikit ia harus
menjawab 4 dari 5 soal pertama ?

MATEMATIKA DISKRIT Page 23

Anda mungkin juga menyukai