Anda di halaman 1dari 12

Polinom mempunyai turunan yang kontinu pada semua derajat.

jadi Pn adalah suatu sub-


ruang dari T). Hirarki dari sub-ruang sub-ruang yang didiskusikan dalam contoh ini
digambarkan
pada Gambar 4. A

KOMENTAR. Pada contoh di atas kita berfokus pada selang (-∞ , ∞ ). Jika kita berfokus
pada suatu selang tertutup [a,b], maka sub-ruang yang berpadanan dengan sub-ruang yang
k x
didefinisikan pada contoh di atas akan dinyatakan dengan C[a,b], C [ a , b ] , C [ a , b ] .
Demikian juga, pada suatu selang terbuka (a,b) sub-ruang terseut akan dinyatakan dengan
C(a,b), C k (a , b) ,C x (a ,b).

RUANG-RUANG PENYELESAIAN UNTUK SISTEM.SISTEM HOMOGEN

Jika A x b adalah suatu sistem persamaan linear. Maka setiap sektor x yang memenuhi
persamaan ini disebut suatu vektor penyelesaian dari sistem tersebut. Teorama berikut
menunjukan bahwa vektor penyelesaian dari suatu sistem linier homogen membentuk suatu
ruang vektor yang akan kita sebut sebagai ruang penyelesaian dari sistem tersebut.

Teorama 5.2.2. Jika A x O adalah suatu sistem linier homogen dari m persamaan dalam
n peubah, maka himpunan vektor penyelesaiannya adalah suatu sub-ruang dari R”

Bukti. Anggap W adalah himpunan vektor penyelesaian. Paling tidak ada satu vektor dalam
W, yaitu 0. Untuk menunjukan bahwa W tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian
skalar, kita harus menunjukan bahwa jika x dan x’ adalah vektor-vektor penyelesaian, maka

Ax = 0 dan Ax’ = 0
Yang daripadanya kita dapatkan bahwa

A(x + x’) = Ax + Ax’ = 0 + 0 = 0


Dan

A(kx) = kAx = k0 = 0
Yang membuktikan bahwa x + x’ dan kx adalah vektor-vektor penyelesaian.

Contoh 7. Tinjau sistem linear

280
1 −2 3 x 0 1 −2 3 x 0

[3 −6 9 z ][ ] [ ]
(a) 2 −4 6 y = 0
0 [ ][ ] [ ]
(b) −3 7 −8 y = 0
−2 4 −6 z 0

1 −2 3 x 0 0 0 0 x 0

[
(c) −3 7 −8 y = 0
4 1 2 z 0 ][ ] [ ] [ ][ ] [ ]
(d) 0 0 0 y = 0
0 0 0 z 0

Masing-masing sistem ini mempunyai tiga peubah, sehingga penyelesaiannya membentuk


Sub-ruang dari R'. Secara geometris, hal ini berani bahwa setiap ruang penyelesaian haruslah
suatu garis lurus yang melalui titik asal, suatu bidang yang melalui titik asal, titik asal saja,
atau semua anggota R’. Sekarang kita akan membuktikan bahwa demikianlah adanya
(menyerahkan kepada pembaca untuk menyelesaikan sistemnya).

Penyelesaian
(a) Penyelesaiannya adalah

x = 2x – 3t, y = x, z=t
yang daripadanya kita dapatkan bahwa

x = 2y – 3z atau x – 2y + 3z = 0
ini adalah persamaan bidang yang melalui titik asal dengan n = ( 1,-2, 3 ) sebagai suatu
vektor normalnya.
(b) Penyelesaiannya adalah

x = -5t, y = -t, z=t


ini merupakan persamaan parametrik untuk garis yang melalui titik asal yang sejajar dengan
vektor v = ( -5, -1, 1 ).

(c) Penyelesainnya adalah x = 0, y = 0, z = 0, sehingga ruang penyelesaiannya hanyalah


titik asal, yaitu, {0}.
(d) Penyelesaiannya adalah

x = r, y = s, z=t
dimana r, s dan t mempunyai nilai-nilai seberang, sehingga ruang penyelesaiannya adalah
sebagai anggota R’.

281
KOMBINASI LINEAR VEKTOR-VEKTOR
Pada bagian 1 .3 kami memperkenalkan konsep suatu kombinasi linear dari vektor-vektor
kolom. Definisi berikut ini memperluas gagasan ini ke vektor-vektor yang lebih umum.

Definisi. Suatu vektor w disebut suatu kombinasi linear dari vektor-vektor vl,
v2 , . . . . . , vr , jika bisa dinyatakan dalam bentuk
w = k1v1 + k2v2 + ..... + krvr
dengan k1, k2, . . . . , kr adalah skalar

KOMENTAR. Jika r = l, maka persamaan dalam definisi di atas menjadi w = k1v1 ; yaitu,
w adalah suatu kombinasi linear dari suatu vektor tunggal v1 jika w adalah suatu
penggandaan skalar dari v1.

Contoh 8. Setiap vektor v = (a, b, c) dalam R’ bisa dinyatakan sebagai suatu kombinasi
linear dari vektor-vektor basis standar

i = (1,0,0), j = (0,1,0), k = (0,0,1)


karena

v = (a,b,c) = a (1,0,0) + b (0,1,0) + c (0,0,1) = ai + bj + ck


Contoh 9. Tinjau vektor u = (l, 2, -1) dan v = (6, 4, 2) dalam R’. Tunjukkan bahwa w =
(9, 2, 7) adalah kombinasi linear dari u dan v dan bahwa w’ = (4, - l, 8) bukanlah
kombinasi linear dari u dan v.

Penyelësaian. Agar w menjadi suatu kombinasi linear dari u dan v, haruslah ada

skalar k1 dan k2 sedemikian sehingga w = k1u + k2v; yaitu

(9. 2, 7) = k1(1, 2, -1) + k2 (6,4,2)


atau

(9, 2, 7) = (k1 + 6k2, 2k1 + 4k2, -k1 + 2k2)


Dcngan menyamakan komponen-komponen yang berpadanan kita akan mendapatkan

k1 + 6k2 = 9
2k1 + 4k2 = 2
-k1 + 2k2 = 7
Menyelesaikan sistem ini akan menghasilkan k1 - 3, k2, sehingga

w = -3u + 2v

282
Demikian juga, agar w' menjadi suatu kombinasi linear dari u dan v, harus ada skalar
k1, dan k2, sedemikian sehingga w' = k1u + k2v, yaitu,

(4, -l, 8) = kl (l, 2, -1) + k2 (6, 4, 2)


atau

(4, -1, 8) = (k1 + 6k2, 2k1 + 4k2, -k1 + 2k2)


Dengan menyamakan kompnen-komponen yang berpadanan kita akan mendapatkan

k1 + 6k2 = 4
2k1 + 4k2 = -1
-k1 + 2k2 = 8
Sistem persamaan ini tidak konsisten (buktikan), sehingga tidak ada skalar k1, dan k2 yang
memenuhinya. Akibatnya, bukanlah suatu kombinasi linear dari u dan v.

Jİka v1, v2, . . . . . . , vr adalah vektor-veklor dalam suatu ruang vektor V, maka secara
umum beberapa vektor dalam V mungkİn merupakan kombinasİ linear dari v1,
v1, . . . . . . ,v, dan yang lainnya mungkin tidak. Teorem berikut ini menunjukan bahwa jika
kita menyusun suatu hirnpunan W yang terdiri dari semua vektor-vektor yang dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari v1, v2 , . . . .. . . , v , itu, maka W membentuk suatu
sub-ruang dari V.

Teorema 5.2.3. Jika v1, v2, . . . . ,vr adalah vektor-vektor dalam sub-ruang vektor V,
maka:
(a) Himpunan semua kombinasi linear dari v1, v2, . . . , vr merupakan suatu sub-ruang
dari V.
(b) W adalah sub-ruang terkecil dari yang berisi v1, v2, . . . .,vr dalam pengerlitan bahwa
setiap sub-ruang lain dari V berisi v1, v2, . . . . . ,vr pasti mengandung W.

Bukti(a). Untuk menunjukkan bahwa W adalah suatu sub-ruang dari V, kita harus
membuktikan bahwa W tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar. Paling tidak ada
satu vektor dalam W, yaitu 0, karena 0 = 0v1 + 0v2 + . . . . + 0vr. Jika u dan v adalah
vektor-vektor dalam W, maka

u = c1v1 + c2v2 + . . . . + crvr


dan

v = k1v1 + k2v2 + . . . . + krvr

283
dengan c1, c2, . . . . , cr, k1, k2, . . . . , kr adalah skalar. Oleh karena itu

u + v = (c1 + k1) v1 + (c2 + k2) v2 + . . . . + (cr + kr) vr


dan, untuk sebarang skalar k,

ku = (kc1) v1 + (kc2) v2 + . . . . + (kcr) vr


Jadi, u + v dan ku adalah kombinasi linear dari v1, v2, . . . . , vr dan oleh karena iłu terletak
dałam W. Dengan demikian, W tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar.

Bukti(b). Setiap vektor v1, adalah suatu kombinasi linier dari v1, v2, . . . . , vr karena kita
bisa menuliskan

v1 = 0v1 + 0v2 + . . . . + 1v1 + . . . . + 0vr


Oleh karena itu, sub-ruang W mengandung masing-masing vektor v1, v2, . . . . , vr. Anggap
W adalah sebarang sub-ruang lainnya yang mengandung v1, v2, . . . . , vr, karena W
tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar, maka pasti mengandung semua
kombinasi linear dari v1, v2, . . . . , vr . Jadi, W mengandung setiap vektor dari W.
Kami membuat definisi berikut ini.

Definisi. Jika S = {v1, v2, . . . . , vr } adalah suatu himpunan vektor dałam suatu ruang
vektor V, maka sub-ruang W dari yang mengandung semua kombinasi linear dari vektor-
vektor dałam S disebut ruang terentang oleh v1, v2, . . . . , vr dan kita katakan bahwa
vektor-vektor v1, v2, . . . . , v r adalah rentang W. Untuk menunjukkan bahwa adalah
ruang terentang oleh vektor-vektor dałam himpunan S = { v1, v2, . . . . , vr } kita tuliskan

W = rent(S) atau W = rent {v1, v2, . . . . , vr}

Contoh 10. Jika v1 dan v2 adalah vektor-vektor tak-kolinear dałam R’ dengan titik-titik
pangkal di titik asal, maka rent{v1, v2}, yang berisi semua kombinasi linear k1v1 + k2v2
adalah bidang yang ditentukan oleh v1 dan v2 (Gambar 5a). Demikian juga, jika v adalah
suatu vektor tak-nol R2 dan R3 , maka rent {v} yang merupakan himpunan semua
penggandaan skalar kv, adalah garis yang dibentuk oleh v (Gambar 5b)

Contoh 11. Polinom 1, x, x2, . . . ., xn merentangkan ruang vektor Pn yang didefinisikan


dalam contoh 5 karena setiap polinom p dalam Pn bisa ditulis sebagai

p = an + a1x + . . . . + anxn

284
Rent [v1, v2] adalah bidang yang melalui Rent {v} adalah garis yang melalui
titik asal yang dibentuk oleh v1 dan v2 titik asal yang dibentuk oleh v

Yang merupakan suatu kombinasi linear dari 1, x, x2, . . . ., xn. Kita bisa menyatakan ini
dengan menuliskan

Contoh 12. Tentukan apakah v1 = (l, 1, 2), v2 = (1,0,1), v3 (2,1,3) merentangkan ruang
vektor R’.

Penyelesaian. Kita harus menentukan apakah suatu vektor sebarang b = (b1, b2, b3) dalam
R’ bisa dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear
b = k1v1 + k2v2 + k3v3
dari vektor-vektor v1, v2, dan v3. Dengan menyatakan persamaan ini dalam bentuk
komponen-komponen akan didapatkan

(b1, b2, b3) = k1 (1,1,2) + k2 (1,0,1) + k3 (2,1,3)


atau

(b1, b2, b3) = (k1 + k2 + 2k3, k1 + k3, 2k1 + k2 + 3k3)


atau

k1 + k2 + 2k3 = b1
k1 + k3 = b2
2k1 + k2 + 3k3 = b3
Dengan demikian masalahnya berkurang menjadi menentukan apakah sistem ini konsisten
untuk semua nilai b1, b2, dan b3. Berdasarkan Teorema 4.3.4 bagian (a) dan (e), sistem ini
konsisten untuk semua b1, b2, dan b3, jika dan hanya jika matriks koefisien

1 1 2

[ ]
A=¿ 1 0 1
2 1 3

285
dapat dibalik. Tetapi det(A) = 0 (tunjukkan), sehingga A tidak bisa dibalik; akibat. nya, v1,
v2, dan tidak merentangkan R’.
Himpunan yang terentang tidaklah unik. Misalnya sebarang dua vektor tak-kolinear yang
terletak pada bidang yang ditunjukkan pada Gambar 5 akan merentangkan bidang yang
sama, dan sebarang vektor tak-nol pada garis dalam gambar itu akan merentangkan garis
yang sama. Kami tinggalkan bukti dari teorema berguna berikut ini sebagai latihan.

Teorama 5.2.4. Jika S = {v1, v2, . . . . , vr} dan Sn = { w1, w2, . . . . , wk} adalah dua
himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka
rent {v1, v2, . . . . , vr} = rent {w1, w2, . . . . , wk}
jika dan hanya jika setiap vektor dalam S adalah suatu kombinasi linear dari vektor-vektor
dalam S, dan sebaliknya setiap vektor dalam S adalah suatu kombinasi linear dari vektor-
vektor dalam S

HIMPUNAN LATIHAN 5.2


l. Gunakan Teorema 5.2.1 untuk menentukan manakah dari yang berikut ini adalah sub-ruang
dari R’.

(a) semua vektor berbentuk (a, 0, 0)

(b) semua vektor berbentuk (a, l, 1)

(c) semua vektor berbentuk (a, b, c), dengan b = a + c

(d) semua vektor berbentuk (a, b, c), dengan b = a + c + 1


2. Gunakan Teorema 5.2.1 untuk menentukan manakah dari yang berikut ini adalah sub-
ruang dari Mn.

(a) semua matriks 2 x 2 dengan anggota-anggota bilangan bulat

(b) semua matriks [ ac bd ] dimana a + b + c + d = 0


(c) semua matriks A, 2 x 2 sedemikian sehingga det(A) = 0
3. Gunakan Teorema 5.2.1 untuk menentukan manakah dari yang berikut ini adalah sub-
ruang dari Pn .

(a) semua polinom an + a1x + a2x2 + a3x3 dimana an = 0

(b) semua polinom an + a1x + a2x2 + a3x3 dimana an + a1 + a2 + a3 = 0

(c) semua polinom an + a1x + a2x2 + a3x3 dimana an, a1, a2, dan a3 adalah bilangan-
bilangan bulat

(d) semua polinom berbentuk an + a1x1 dimana an dan a1 adalah bilangan-bilangan real

286
4. Gunakan Teorema 5.2.1 untuk menentukan manakah dari yang berikut ini adalah sub-
ruang dari ruang F (−∞ , ∞ ) .

(a) semua f sedemikian sehingga f(x) ≤ 0 untuk semua x

(b) semua f sedemikian sehingga f(0) = 0

(c) semua f sedemikian sehingga f(0) = 2

(d) semua fungsi konstan

(e) semua f berbentuk k1, k2sin x, di mana k1 dan k2 adalah bilangan-bilangan real

5. Gunakan Teorema 5.2.1 untuk menentukan manakah dari yang berikut ini adaiah sub-
ruang dari Mm.

(a) semua matriks A, n × n, sedemikian sehingga tr (A) = 0

(b) semua matriks A, n × n, sedemikian sehingga AT = -A

(c) semua matriks A, n x n, sedemikian sehingga sistem linear Ax = 0 hanya mempunyai


penyelesaian trivial.

6. Tentukan apakah ruang penyelesaian dari sistem Ax = 0 adalah suatu garis lurus yang
melalui titik asal, suatu bidang yang melalui titik asal, atau hanya titik asal. Jika penyelesaian
tersebut adalah suatu bidang, cari suatu persamaan itu bidang tersebut ; jika penyelesaian
tersebut adalah suatu garis, cari persamaan parametrik garis tersebut.

−1 1 1 1 −2 3 1 2 3

[
(a) A= 3 −1 0
2 −4 −5 ] [
(b) A= −3 6 9
−2 4 −6 ] [ ]
(c) A= 2 5 3
1 0 8

1 1 −6 1 −1 1 1 −3 1

[
(d) A= 1 4 4
3 10 6 ] [
(e) A= 2 −1 4
3 1 11 ] [ ]
(f) A= 1 −6 2
3 −9 3

7. Manakah dari yang berikut ini adalah kombinasi linier dari u = (0, -2, 2) dan v = (1, 3, -1)?

(a) (2, 2, 2) (b) (3, 1, 5) (c) (0, 4, 5) (d) (0, 0, 0)

8. Nyatakan yang berikut ini sebagai kombinasi linear dari u = (2, 1, 4) v = (1, -1, 3) dan w
= (3, 2, 5).

(a) (-9, -7, -15) (b) (6, 11, 6) (c) (0, 0, 0) (d) (7, 8, 9)

9. Nyatakan yang berikut ini sebagai kombinasi linear dari p1 = 2 + x + 4x2, p2 = 1 – x +


3x2, dan p3 = 3 + 2x + 5x2.

287
(a) -9 -7x -15x2 (b) 6 + 11x + 6x2 (c) 0 (d) 7 + 8x + 9x2

10. Manakah dari yang berikut ini adalah kombinasi linear dari

A= [−24 −20 ] , B= [ 12 −13 ] , C= [01 42] ?

( a ) 6 −8
[ ] (b ) 0 0
[ ] (c ) 6 0
[ ] ( d ) −1 5
[ ]
−1 −8 0 0 3 8 7 1

11. Pada setiap bagian tentukan apakah vektor-vektor yang diberikan merentangkan R’.

(a) v1 = (2, 2, 2), v2 = (0, 0, 3), v3 = (0, 1, 1)

(b) v1 = (2, -1, 3), v2 = (4, 1, 2), v3 = (8, -1, 8)

(c) v1 = (3, 1, 4), v2 = (2, -3, 5), v3 = (5, -2, 9), v4 = (1, 4, -1)

(d) v1 = (1, 2, 6), v2 = (3, 4, 1), v3 = (4, 3, 1), v4 = (3, 3, 1)

12. Anggap f = cos2x dan g = sin2x. Manakah dari yang berikut ini terletak pada ruang yang
terentang oleh f dan g?

(a) cos 2x (b) 3 + x2 (c) 1 (d) sin x (e) 0

13. Tentukan apakah plinom berikut ini merentangkan P2.

P1 = 1 – x + 2x2, P2 = 3 + x,
P3 = 5 – x + 4x2, P4 = -2 – 2x + 2x2

14. Anggap v1 = (2, 1, 0, 3), v2 = (3, -1, 5, 2), dan v3 = (-1, 0, 2, 1). Manakah dari
vektor-vektor berikut ini yang berada dalam rent {v1, v2, v3}?

(a) (2, 3, -7, 3) (b) (0, 0, 0, 0) (c) (1, 1, 1, 1) (d) (-4, 6, -13, 4)

15. Cari suatu persamaan untuk bidang yang terentang oleh vektor u = (-1, 1, 1) dan

v = (3, 4, 4)
16. Cari persamaan parametrik untuk garis yang terentang oleh vektor u = (3, -2, 5)
17. Tunjukkan bahwa vektor-vektor penyelesaian dari suatu sistem tak-homogen yang
konsisten m persamaan linear dalam n peubah tidak membentuk suatu sub-ruang dari Rn.
18. Buktikan Teorema 5.2.4.
19. Gunakan Teorema 5.2.4 untuk menunjukkan bahwa

288
V1 = (1, 6, 4), V2 = (2, 4, -1), V3 = (-1, 2, 5)

Dan

W1 = (1, -2, -5) W2 = (0, 8, 9)

Merentangkan sub-ruang yang sama dari R’.

20. Sebuah garis L yang melalui titik asal dalam R’ bisa dinyatakan dalam persamaan
parametrik berbentuk x = at, y = bt, dan z = ct. Gunakan persamaan-persamaan ini untuk
menunjukkan bahwa L adalah suatu sub-ruang dari R’, yaitu, jika v1 = (x1, y1, z1) dan v2 =
(x2, y2, z2) adalah titik-titik pada L dan k adalah sebarangg bilangan real, maka kv1 dan v1 +
v2 juga merupakan titik-titik pada L.
21. (Untuk para pembaca yang telah mempelajari kalkulus). Tunjukkan bahwa himpunan-
himpunan fungsi berikut ini adalah sub-ruang dari F(-∞, ∞).
(a) semua fungsi yang kontinu dimana-mana
(b) semua fungsi yang dapat diturunkan dimana-mana

(c) semua fungsi yang dapat diturunkan dimana-mana yang memenuhi f’ + 2f = 0


22. (Untuk para pembaca yang telah mempelajari kalkulus). Tunjukkan bahwa himpunan
fungsi-fungsi kontinu f = f(x) pada [a,b] sedemikian sehingga
h

∫ f ( x ) dx=0
u

Adalah suatu sub-ruang dari C[a,b]

5.3 KEBEBASAN LINIER

DEFINISI KEBEBASAN LINIER

Pada bagian sebelumnya kita belajar bahwa suatu himpunan vektor S = {v1, v2, . . . ., vr}
merentangkan suatu ruang vektor V yang diberikan jika setiap vektor dalam V dapat
dinyatakan sebagai suatu kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S. Secara umum,
mungkin ada lebih dari satu cara untuk menyatakan suatu vektor dalam V sebagai suatu
kombinasi linear dari vektor-vektor dalam suatu rentang. Dalam bagian ini kita akan
mempelajari syarat-syarat di mana setiap vektor dalam V dapat dinyatakan sebagai suatu
kombinasi linier dari vektor-vektor rentang dalam tepat satu cara. Himpunan-himpunan
rentang dengan sifat ini memainkan peran mendasar dalam tela’ah ruang-ruang vektor.

289
Definisi. Jika S = {v1, v2, . . . ., vr} adalah suatu himpunan vektor-vektor tak-kosong,
maka persamaan vektor
k1v1 + k2v2 + . . . . + krvr = 0
Mempunyai paling tidak satu penyelesaian, yaitu
k1 = 0, k2 = 0, . . . ., kr = 0
Jika ini adalah satu-satunya penyelesaian, maka S disebut suatu himpunan yang bebas
secara linier. Jika ada penyelesaian-penyelesaian lainnya, maka S disebut himpunan yang
tak-bebas secara linear.

Contoh 1. Jika v1 = (2, -1, 0, 3), v2 = (1, 2, 5, -1), dan v3 = (7, -1, 5, 8), maka
himpunan vektor-vektor S = {v1, v2, v3} tak-bebas secara linier, karena 3v1 + v2 – v3 = 0

Contoh 2. Polinom

P1 = 1 – x, P2 = 5 + 3x – 2x2, P3 = 1 + 3x – x2
Membentuk suatu himpunan yang tak-bebas secara linear dalam P2 karena

3p1 – p2 + 2p3 = 0

Contoh 3. Tinjau vektor i = (l, 0, 0), j = (0, l, 0), dan k (0, 0, l) dalam R’. Dalam bentuk
komponen, persamaan vektor

k1i + k2j + k3k = 0


menjadi

k1 (1,0,0) + k2 (0,1,0) + k3 (0,0,1) = (0,0,0)


atau secara ekuivalen

(k1, k2, k3) = (0,0,0)


Ini berimplikasi bahwa k1 = 0, k2 = 0, dan k3 = 0, sehingga himpunan S = {i, j, k} bebas
secara linear. Suatu uraian serupa bisa digunakan untuk menunjukkan bahwa vektor-vektor

e1 = (1,0,0, . . . .,0), e2 = (0,1,0, . . . .,0), en = (0,0,0, . . . .,1)


membentuk suatu himpunan yang bebas secara linear dalam R'.
Contoh 4. Tentukan apakah vektor-vektor

V1 = (1,-2,3) V2 = (5,6,-1) V3 = (3,2,1)

Membentuk suatu himpunan yang tak-bebas secara linear atau himpunan yang bebas secara
linear.
Penyelesaian. Dalam bentuk komponen, persamaan vektor

k1v1 + k2v2 + k3v3 = 0

290
menjadi

k1(1,-2,3) + k2 (5,6,-1) + k3 (3,2,1) = (0,0,0)


atau secara ekuivalen,

(k1 + 5k2 +3k3, -2k1 + 6k2 + 2k3, 3k1 – k2 + k3) = (0,0,0)


Dengan menyamakan komponen-komponen yang berpadanan kita akan mendapatkan

k1 + 5k2 + 3k3 = 0
-2k1 + 6k2 +2k3 = 0
3k1 – k2 + k3 = 0
Jadi, v1, v2 dan v3 membentuk suatu himpunan yang tak-bebas secara linear jika sistem ini
mempunyai suatu penyelesaian yang tak-trivial, atau suatu himpunan yang bebas secara
linear jika sistem ini hanya mempunyai penyelesaian trivial. Dengan menyelesaikan sistem
ini kita akan mendapatkan
1 1 k3 ¿t
k1 ¿ t k2 ¿ t
2 2

Jadi, sistem tersebut mempunyai penyelesaian tak-trivial v1, v2 dan v3 dan membentuk suatu
himpunan yang tak-bebas secara linear. Atau, kita bisa menunjukkan keberadaan
penyelesaian tak-trivial tanpa menyelesaikan sistemnya dengan menunjukkan matriks
koefisiennya mempunyai determinan nol dan akibatnyzi tidak dapat dibalik (tunjukkan).
Contoh 5. Tunjukkan bahwa polinom

1, x, x2, . . . ., xn
membentuk suatu himpunan vektor-vektor yang bebas secara linear dalam Pn
Penyelesaian, Anggap

P0 = 1, P1 = x, P2 = x2, . . . ., Pn = xn
dan asumsikan bahwa suatu kombinasi linear dari polinom-polinom ini adalah nol.
katakanlah

a0p0 + a1p1 + a2p2 + . . . ., anpn = 0

291

Anda mungkin juga menyukai