Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI KOMPLEKS ELEMENTER, LINEAR DAN PANGKAT

BESERTA TRANSFORMASINYA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fungsi Kompleks

yang dibina oleh Bapak Drs. Slamet,M.Si.

Oleh :

Kelompok 9

1. Mutia Deva Nurfitriana (170311611634)


2. Nawal Yahdillah (170311611531)
3. Nindya Intan Pratiwi (170311611638)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Februari 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Yang telah
membimbing dan mengarahkan kami sehingga dapat menyelesaikan laporan
tentang penggolongan darah dan tekanan darah. Walaupun terdapat beberapa
kendala yang kami alami.

Tugas yang berupa makalah tentang fungsi elementer, linier,pangkat dan


transformasi elementer, linier, dan pangkat ini kami susun demi memenuhi tugas
mata kuliah fungsi kompleks yang diberikan oleh Bapak Drs. Slamet, M.Si selaku
dosen FMIPA Universitas Negeri Malang. Laporan ini berisikan tentang fungsi
elementer, linier,pangkat dan transformasi elementer, linier, dan pangka.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula makalah yang ini masih jauh dari
kesempurnaan, karenanya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Selain itu
kritik dan saran sangat diharapkan. Terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Malang, 28 Februari 2019

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman judul………………………………………………..…………… i

Kata pengantar ……………….……………..……………………………. ii

Daftar isi..………………………………………………………………….. iii

Latar Belakang…………………………………………………………….. 1

Fungsi Elementer………………………………………………………….. 2

Fungsi Linier………………………………………………………………. 2

Fungsi Pangkat…………………………………………………………….. 3

Transformasi Elementer…………………………………………………… 5

Transformasi Linier………………………………………………………... 6

Transformasi Pangkat……………………………………………………… 6

ii
LATAR BELAKANG

Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan


real, tetapi sistem bilangan real masih belum cukup untuk menyelesaikan semua
bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika.
Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks.
Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi
elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan
residu. Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan
sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya.
Dalam analisis kompleks diperkenalkan beberapa transformasi elementer yaitu
tranformasi linier, transformasi pangkat ,transformasi bilinear transformasi
kebalikan beserta sifat-sifat pemetaan karakteristik untuk transformasi
eksponensial, sin z, cos z. Pemahaman tentang konsep transformasi elementer
diperlukan dalam membantu menganalisis suatu kurva secara geometri.

Istilah transformasi dapat diartikan sebagai fungsi atau pemetaan.


Sebagaimana diketahui, fungsi dari himpunan A ke himpunan B diartikan sebagai
suatu aturan yang mengkaitkan setiap unsur di A dengan suatu unsur disebut
peta / bayangan dari di B secara tunggal. Suatu pemetaan w = f(z) yang bersifat
tidak ada titik w yang mempunyai lebih dari satu prapeta dinamakan pemetaan
satu-satu (one-to-one); jika tidak dinamakan banyak ke-satu (many-to-one).
Dengan mengambil istilah yang berbeda, suatu fungsi f adalah satu-satu jika titik-
titik yang berbeda pada domainnya dipetakan ketitik-titik yang berbeda; jadi f
adalah satu satu bila z1 tidak sama dengan z2 maka f(z1) tidak sama dengan
f(z2).

Berdasarkan hal diatas penulis termotivasi untuk membuat makalah yang


membahas tentang fungsi linear, fungsi pangkat beserta transformasinya sebagai
modal awal untuk mempelajari fungsi fungsi elementer yang lain pada fungsi
elementer bilangan kompleks dengan kemasan yang diharapkan mudah dipahami
oleh pembaca.

1
FUNGSI ELEMENTER

Pada paket terdahulu telah dibahas geometri fungsi kompleks yang dapat
dianalogikan dengan pengiriman titik-titik pada bidang ke titik-titik pada bidang
. Lebih umum, suatu fungsi dapat dianalogikan sebagai proses yang memetakan
sebagian bidang secara keseluruhan ke bidang . Hal ini mengakibatkan
munculnya istilah pemetaan dan transformasi sebagai nama lain dari fungsi.
Misalkan fungsi 𝑤 = 𝑧2 + 𝑖 memetakan 𝑧 = 1 − 𝑖 ke 𝑤 = −𝑖 atau kalimat fungsi 𝑤
= 2𝑖𝑧 + 𝑖 mentransformasikan bujur sangkar ABCD menjadi bujursangkar
A’B’C’D’.

Jika suatu fungsi memetakan 𝑧0 ke 𝑤0, maka 𝑤0 adalah bayangan 𝑧0


dibawah dan 𝑧0 adalah pembayang 𝑤0 . Meskipun definisi suatu fungsi lebih
banyak berbicara tentang bayangan titik , titik boleh mempunyai lebih dari
satu pembayang dibawah suatu fungsi. Misalkan dibawah fungsi = 𝑧 4 + 2, titik
𝑤 = 3 mempunyai empat pembayang yakni

𝑧 = 1, −1, 𝑖, −𝑖.

Pemetaan yang memiliki sifat tidak ada titik yang mempunyai lebih dari
satu pembayang dinamakan pemetaan satu-satu. Dari penjelasan ini didapat
bahwa satu- satu jika 𝑧1 ≠ 𝑧2 maka 𝑓(𝑧1) ≠ 𝑓(𝑧2).

Fungsi-fungsi elementer terdiri dari fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi


kebalikan, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, dan fungsi logaritmik.

1. Fungsi Linear

Definisi :

Fungsi Linear adalah sebuah fungsi yang berbentuk

2
W = 𝑓 (𝑧) = a𝑧 + b
dengan a dan b merupakan konstanta kompleks.

Contoh :

1. Fungsi linier : 𝑓 (𝑧) = 3𝑧 + 2

2. Fungsi non linier : f ( z )=2 z 2−8

Sifat-Sifat Fungsi Linier

 Turunan dari fungsi 𝑓 (𝑧) = a𝑧 + b adalah 𝑓′(𝑧) = a yang terdefinisi pada


setiap . Jadi fungsi linear merupakan fungsi menyeluruh.

 Jika a = 0 fungsi ini menjadi fungsi konstan: 𝑓 (𝑧) = b

 Jika a = 1 dan b = 0 fungsi ini menjadi fungsi identitas.

 Jika a ≠ 0 maka 𝑓 fungsi satu-satu

karena . z 1≠ z 2 berakibat a z 1 + b ≠ a z 2 + b Jadi f ( z 1 ) ≠ f ( z 2 )

 Untuk a ≠ 0 invers fungsi ini berbentuk


1 y
z= w−
x x

Yang juga merupakan fungsi linear. Dan dapat disebut pemetaan dari
bidang ke bidang . Akhirnya jika a = 1 dan b = 0, maka fungsi linier
berubah menjadi fungsi identitas 𝑓 (𝑧) = 𝑧

 Fungsi linier w = a𝑧 + b dapat dituliskan kembali sebagai komposisi


f ° g(z ) dengan g ( z )=az dan f ( z )=z +b, sehingga w dapat dinyatakan
sebagai
w=az +b=¿ f ° g(z )

Komposisi ini akan mempermudah kita dalam menentukan daerah hasil


pemetaandan membuat sketsa grafik daerah hasil pemetaan di bidang w.

2. Fungsi Pangkat
Fungsi pangkat adalah sebuah fungsi yang berbentuk
𝑓(𝑧) = 𝑧 𝑛

3
Fungsi ini merupakan fungsi menyeluruh karena 𝑓′ ada dan
terdefinisi untuk semua . Jika 𝑛 > 1, fungsi ini merupakan fungsi banyak
ke satu. Akibatnya inversinya bukan merupakan fungsi.

4
TRANSFORMASI ELEMENTER

Transformasi merupakan fungsi atau pemetaan. Lebih umum suatu fungsi


dapat dipikirkan sebagai suatu proses bahwa sebagian dari bidang z secara
keseluruhan dipetakan ke bagian bidang w. Beberapa contoh transformasi
elementer dalam sistem bilangan kompleks adalah transformasi linear dan
transformasi pangkat.

1. Transformasi Linear
Pemetaan
w = z + B,
dimana B merupakan konstanta kompleks, adalah translasi dengan
menggunakan vektor yang mewakili B. Hal itu jika
w = u + iv, z = x + iy, dan B = b1 + ib2,
maka image dari setip titik (x,y) pada bidang z adalah titik
(u,v) = (x + b1, y + b2)
pada bidang w. Karena setiap titik di wilayah tertentu bidang z
dipetakan ke bidang w dengan cara ini, wilayah gambar secara
geometris kongruen dengan gambar awal.
Bentuk umum takkonstan transformasi linear
w = Az + B (A ≠ 0)
adalah komposisi dari transformasi
Z = Az (A ≠ 0) dan w=Z+B
Dimana z ≠ 0, itu jelas merupakan perluasan atau pengecilan dan rotasi
yang diikuti oleh translasi.
Contoh :
Pemetaan
w = (1 + i)z + 2
adalah transformasi segiempat pada bidang z = (x,y) ke segiempat di
bidang w = (u,v). Hal ini dapat dilihat dengan menuliskan komposisi
dari transformasi
Z = (1 + i)z and w=Z+2 ........ (a)
Menuliskan

5
dapat menempatkan transformasi pertama (a) ke dalam bentuk

Dengan demikian transformasi pertama ini memperluas jarak vektor


untuk titik taknol z dengan faktor √ 2 dan merotasi berlawanan arah

π
jarum jam radian dengan pusat titik asal. Transformasi kedua
4
merupaan translasi dengan 2 unit ke kanan.

w = (1 + i)z + 2.
Contoh :

2. Transformasi Pangkat
Adalah sebuah fungsi yang berbentuk 𝑓(𝑧)=𝑧𝑛. Fungsi ini
merupakan fungsi menyeluruh karena 𝑓′ ada dan terdefinisi untuk
semua 𝑧. Jika n>1, fungsi ini merupakan fungsi banyak ke satu.
Akibatnya inversinya bukan merupakan fungsi.
Sifat-sifat pemetaan tertentu pada transformasi pangkat lebih
mudah dipelajari dalam bentuk kutubnya. Dengan menyatakan fungsi
pangkat dalam bentuk kutub diperoleh
𝑤 = 𝑟𝑛(cos𝑛t+ 𝑖 sin𝑛t)
Dari bentuk kutub ini dapat dilihat bahwa jika

6
|𝑧| = 𝑟 dan arg 𝑧= 𝑛t
Maka
|𝑤|=𝑟𝑛 dan arg z = nt
Dari bentuk kutub diatas dapat disimpulkan bahwa transformasi
pangkat memetakan suatu titik 𝑧 dengan modulus 𝑟 dan argumen t ke
suatu titik dengan modulus 𝑟𝑛 dan argumen nt. Sebagai contoh,

π
dibawah fungsi 𝑤 = 𝑧3, 𝑧=2 cis ( ) dipetakan ke 𝑤 = 8 cis 𝜋.
3
Pada umumnya, dibawah transformasi pangkat suatu sinar yang
dipancarkan dari pusat sumbu koordinat dengan sudut inklinasi 𝛼
dipetakan menjadi suatu sinar yang bersudut inklinasi n𝛼. Sehingga
suatu sektor lingkaran dengan jari-jari 𝑟 bersudut pusat 𝜙
ditransformasikan ke sektor lingkaran dengan jari-jari 𝑟𝑛 bersudut
pusat n𝜙. Proses transformasi ini bisa dilihat pada gambar 8.5.

                                                  

Gambar 8.5
Pemetaan 𝑤 = 𝑧𝑛

Sebagai contoh, dibawah 𝑤 = 𝑧2, kuadran pertama bidang 𝑧


dipetakan ke setengah lingkaran atas bidang 𝑤. Setengah lingkaran
atas bidang 𝑧 dipetakan ke seluruh bidang 𝑤. Jika diambil seluruh
bidang 𝑧 maka bidang 𝑤 akan ditutupi dua kali.

7
Secara general, dibawah transformasi pangkat 𝑤 = 𝑧𝑛, bidang 𝑧
dipetakan ke bidang 𝑤, n kali. Artinya setiap titik pada bidang 𝑤,
kecuali 𝑤 = 0 merupakan bayangan n titik yang berbeda dari bidang 𝑧.

Contoh :
Fungsi
𝑤 = 𝑧2
jika diuraikan menghasilkan
𝑢(𝑥,𝑦) = 𝑥2 − 𝑦2 dan 𝑣(𝑥𝑥,𝑦𝑦) = 2𝑥𝑦.
Selanjutnya, perhatikan hiperbola tegak lurus
𝑥2 − 𝑦2 = 𝑐, 𝑐≠0
Jelas 𝑢𝑢=𝑐𝑐 dan bila 𝑥 dan 𝑦 mengambil seluruh nilai yang
mungkin maka nilai 𝑣 bergerak dari −∞ hingga +∞. Hal ini
menunjukkan bahwa dibawah 𝑤 = 𝑧2, hiperbola diatas dipetakan
menjadi garis tegak 𝑢 = 𝑐. Selanjutnya perhatikan hiperbola
2𝑥𝑦 = 𝑘, 𝑘 ≠ 0
Jelas bahwa dibawah fungsi tersebut, bayangannya adalah
garis mendatar 𝑣=𝑘

8
KESIMPULAN

- Fungsi linear adalah sebuah fungsi yang berbentuk W = 𝑓 (𝑧) = x𝑧 + y


dengan x dan y merupakan konstanta kompleks
- Fungsi pangkat adalah sebuah fungsi yang berbentuk 𝑓(𝑧) = 𝑧 𝑛
- Sifat-sifat pemetaan liniear paling mudah dilihat dengan memeriksa secara
terpisah pemetaan-pemetaan adalah 𝜁 = xz dan 𝑤 = 𝜁 + y kemudian
digabungkan menjadi 𝑤 = 𝜁 + y= xz + y
- Sifat-sifat pemetaan pada transformasi pangkat lebih mudah dipelajari
dalam bentuk kutubnya
- Transformasi pangkat memetakan suatu titik 𝑧 dengan modulus 𝑟 dan
argumen 𝑛 ke suatu titik dengan modulus r n dan argumen nt

9
DAFTAR PUSTAKA

Brown,James Ward, Ruel V, Churchill. Complex Variables and Applications .The


McGraw-Hill Companies, Inc, 2009

Freitag, Eberhard dan Busam, Rolf. Complex Analysis . Heidelberg: Springer,


2005.

Paliouras. John D, Peubah Kompleks untuk Ilmuwan dan Insinyur . Jakarta:


Erlangga, 1987.

Saff, E.B and A.D Snider. Fundamentals of complex Analysis with Apllication to
Engineering and Science , New Jersey: Pearson Education Inc, 2003

10

Anda mungkin juga menyukai