BESERTA TRANSFORMASINYA
MAKALAH
Oleh :
Kelompok 9
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Yang telah
membimbing dan mengarahkan kami sehingga dapat menyelesaikan laporan
tentang penggolongan darah dan tekanan darah. Walaupun terdapat beberapa
kendala yang kami alami.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula makalah yang ini masih jauh dari
kesempurnaan, karenanya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Selain itu
kritik dan saran sangat diharapkan. Terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………..…………… i
Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
Fungsi Elementer………………………………………………………….. 2
Fungsi Linier………………………………………………………………. 2
Fungsi Pangkat…………………………………………………………….. 3
Transformasi Elementer…………………………………………………… 5
Transformasi Linier………………………………………………………... 6
Transformasi Pangkat……………………………………………………… 6
ii
LATAR BELAKANG
1
FUNGSI ELEMENTER
Pada paket terdahulu telah dibahas geometri fungsi kompleks yang dapat
dianalogikan dengan pengiriman titik-titik pada bidang ke titik-titik pada bidang
. Lebih umum, suatu fungsi dapat dianalogikan sebagai proses yang memetakan
sebagian bidang secara keseluruhan ke bidang . Hal ini mengakibatkan
munculnya istilah pemetaan dan transformasi sebagai nama lain dari fungsi.
Misalkan fungsi 𝑤 = 𝑧2 + 𝑖 memetakan 𝑧 = 1 − 𝑖 ke 𝑤 = −𝑖 atau kalimat fungsi 𝑤
= 2𝑖𝑧 + 𝑖 mentransformasikan bujur sangkar ABCD menjadi bujursangkar
A’B’C’D’.
𝑧 = 1, −1, 𝑖, −𝑖.
Pemetaan yang memiliki sifat tidak ada titik yang mempunyai lebih dari
satu pembayang dinamakan pemetaan satu-satu. Dari penjelasan ini didapat
bahwa satu- satu jika 𝑧1 ≠ 𝑧2 maka 𝑓(𝑧1) ≠ 𝑓(𝑧2).
1. Fungsi Linear
Definisi :
2
W = 𝑓 (𝑧) = a𝑧 + b
dengan a dan b merupakan konstanta kompleks.
Contoh :
Yang juga merupakan fungsi linear. Dan dapat disebut pemetaan dari
bidang ke bidang . Akhirnya jika a = 1 dan b = 0, maka fungsi linier
berubah menjadi fungsi identitas 𝑓 (𝑧) = 𝑧
2. Fungsi Pangkat
Fungsi pangkat adalah sebuah fungsi yang berbentuk
𝑓(𝑧) = 𝑧 𝑛
3
Fungsi ini merupakan fungsi menyeluruh karena 𝑓′ ada dan
terdefinisi untuk semua . Jika 𝑛 > 1, fungsi ini merupakan fungsi banyak
ke satu. Akibatnya inversinya bukan merupakan fungsi.
4
TRANSFORMASI ELEMENTER
1. Transformasi Linear
Pemetaan
w = z + B,
dimana B merupakan konstanta kompleks, adalah translasi dengan
menggunakan vektor yang mewakili B. Hal itu jika
w = u + iv, z = x + iy, dan B = b1 + ib2,
maka image dari setip titik (x,y) pada bidang z adalah titik
(u,v) = (x + b1, y + b2)
pada bidang w. Karena setiap titik di wilayah tertentu bidang z
dipetakan ke bidang w dengan cara ini, wilayah gambar secara
geometris kongruen dengan gambar awal.
Bentuk umum takkonstan transformasi linear
w = Az + B (A ≠ 0)
adalah komposisi dari transformasi
Z = Az (A ≠ 0) dan w=Z+B
Dimana z ≠ 0, itu jelas merupakan perluasan atau pengecilan dan rotasi
yang diikuti oleh translasi.
Contoh :
Pemetaan
w = (1 + i)z + 2
adalah transformasi segiempat pada bidang z = (x,y) ke segiempat di
bidang w = (u,v). Hal ini dapat dilihat dengan menuliskan komposisi
dari transformasi
Z = (1 + i)z and w=Z+2 ........ (a)
Menuliskan
5
dapat menempatkan transformasi pertama (a) ke dalam bentuk
π
jarum jam radian dengan pusat titik asal. Transformasi kedua
4
merupaan translasi dengan 2 unit ke kanan.
w = (1 + i)z + 2.
Contoh :
2. Transformasi Pangkat
Adalah sebuah fungsi yang berbentuk 𝑓(𝑧)=𝑧𝑛. Fungsi ini
merupakan fungsi menyeluruh karena 𝑓′ ada dan terdefinisi untuk
semua 𝑧. Jika n>1, fungsi ini merupakan fungsi banyak ke satu.
Akibatnya inversinya bukan merupakan fungsi.
Sifat-sifat pemetaan tertentu pada transformasi pangkat lebih
mudah dipelajari dalam bentuk kutubnya. Dengan menyatakan fungsi
pangkat dalam bentuk kutub diperoleh
𝑤 = 𝑟𝑛(cos𝑛t+ 𝑖 sin𝑛t)
Dari bentuk kutub ini dapat dilihat bahwa jika
6
|𝑧| = 𝑟 dan arg 𝑧= 𝑛t
Maka
|𝑤|=𝑟𝑛 dan arg z = nt
Dari bentuk kutub diatas dapat disimpulkan bahwa transformasi
pangkat memetakan suatu titik 𝑧 dengan modulus 𝑟 dan argumen t ke
suatu titik dengan modulus 𝑟𝑛 dan argumen nt. Sebagai contoh,
π
dibawah fungsi 𝑤 = 𝑧3, 𝑧=2 cis ( ) dipetakan ke 𝑤 = 8 cis 𝜋.
3
Pada umumnya, dibawah transformasi pangkat suatu sinar yang
dipancarkan dari pusat sumbu koordinat dengan sudut inklinasi 𝛼
dipetakan menjadi suatu sinar yang bersudut inklinasi n𝛼. Sehingga
suatu sektor lingkaran dengan jari-jari 𝑟 bersudut pusat 𝜙
ditransformasikan ke sektor lingkaran dengan jari-jari 𝑟𝑛 bersudut
pusat n𝜙. Proses transformasi ini bisa dilihat pada gambar 8.5.
Gambar 8.5
Pemetaan 𝑤 = 𝑧𝑛
7
Secara general, dibawah transformasi pangkat 𝑤 = 𝑧𝑛, bidang 𝑧
dipetakan ke bidang 𝑤, n kali. Artinya setiap titik pada bidang 𝑤,
kecuali 𝑤 = 0 merupakan bayangan n titik yang berbeda dari bidang 𝑧.
Contoh :
Fungsi
𝑤 = 𝑧2
jika diuraikan menghasilkan
𝑢(𝑥,𝑦) = 𝑥2 − 𝑦2 dan 𝑣(𝑥𝑥,𝑦𝑦) = 2𝑥𝑦.
Selanjutnya, perhatikan hiperbola tegak lurus
𝑥2 − 𝑦2 = 𝑐, 𝑐≠0
Jelas 𝑢𝑢=𝑐𝑐 dan bila 𝑥 dan 𝑦 mengambil seluruh nilai yang
mungkin maka nilai 𝑣 bergerak dari −∞ hingga +∞. Hal ini
menunjukkan bahwa dibawah 𝑤 = 𝑧2, hiperbola diatas dipetakan
menjadi garis tegak 𝑢 = 𝑐. Selanjutnya perhatikan hiperbola
2𝑥𝑦 = 𝑘, 𝑘 ≠ 0
Jelas bahwa dibawah fungsi tersebut, bayangannya adalah
garis mendatar 𝑣=𝑘
8
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Saff, E.B and A.D Snider. Fundamentals of complex Analysis with Apllication to
Engineering and Science , New Jersey: Pearson Education Inc, 2003
10