Anda di halaman 1dari 10

BAB 2 : KALKULUS INTEGRAL VEKTOR

1. Integral Garis.
b
Integral garis merupakan bentuk umum integral tertentu  f ( x )dx , di mana
a

integran-nya yaitu f ( x ) (terdefinisikan pada setiap titik antara a dan b) diintegralkan


sepanjang sum-bu x. Pada integral garis, integrannya (terdefinisikan sepanjang kurva C)
diintegralkan sepan-jang kurva tersebut.
Arah kurva C perlu diperjanjikan, misalnya arah positif adalah arah panah seperti pa-
da gambar berikut, maka arah yang berlawanan dengan arah itu dikatakan arah negatif. Titik
A adalah titik awal, sedangkan titik B merupakan titik akhir, mungkin titik A dan B berimpit
seperti pada gambar sebelah kanan.
B A
C
C B
A
Gambar 1 : Bentuk Kurva

Jika bentuk parametrik r(s)  x(s) i  y(s)j  z(s)k , a  s  b , s adalah panjang busur C,
konti-nu dan turunan pertamanya kontinu, maka C disebut kurva mulus (smooth), sedangkan
titik A dan B masing-masing bersesuaian dengan nilai s  a dan s  b.
Misalkan f ( x , y, z ) adalah fungsi yang terdefinisikan pada C dan merupakan fungsi
s yang kontinu. Kurva C dibagi atas n bagian yang sembarang (lihat Gambar 2), sehingga ter-
dapat titik-titik P0 ( A ), P1 ,, Pn 1 , Pn ( B) dan (a )s 0  s1  s 2    s n ( b) .

Kemudian

Pn 1 B  Pn
Q
P1 Pm 1 Pm
P2
A  P0

Gambar 2 : Pembagian Kurva C

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 20

pada setiap bagian diambil sebuah titik, misalnya titik Q1 di antara P0 dan P1 , titik Q 2
di antara P1 dan P2 , dan seterusnya, kemudian dibentuk jumlahan
n
Jn   f(xm ,y m ,z m )sm n  2,3, (1)
m 1

dengan x m , y m , z m adalah koordinat titik Q m dan s m  s m  s m 1 . Untuk n yang semakin


banyak ( n  ) , maka s m  0 . Dari (1) ini terdapat barisan J 2 , J 3 ,  dan limit barisan
ini disebut integral garis f sepanjang kurva C dari A ke B dan dinyatakan sebagai

C f ( x , y , z )ds (2)
Selanjutnya C disebut jalan integrasi (path of integration) dan dimungkinkan C terdiri atas
jalan-jalan yang kontinu, dikatakan C mulus sebagian-sebagian (piecewise smooth).
Beberapa sifat integral garis yang tak berbeda dengan integral tertentu adalah

C k f ds  k C f ds k konstan (3)

C ( f  g )ds  C f ds  C g ds (4)

C f ds  C 1 f ds  C 2 f ds (5)

Pada (5) ini C terbagi atas C1 dan C 2 yang masing-masing mempunyai arah (orientasi)
yang sama, sedangkan pada (4) orientasi C pada ketiganya sama. Jika integrasi sepanjang C
ter-balik, maka nilai integrasinya dikalikan  1 . Di lain pihak jika C merupakan jalan yang

ter-tutup (berlawanan dengan arah jarum jam), tanda  biasanya diganti dengan  .
C C

2. Menghitung Integral Garis


Integral garis seringkali dinyatakan dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk (2),
karena itu cara mengevaluasinya juga berbeda. Pada prinsipnya menghitung integral garis
adalah membawa bentuk integral itu menjadi integral tertentu biasa.
 Bentuk C f ( x , y , z )ds .

Misalkan C dinyatakan dalam bentuk r (s)  x(s)i  y(s)j  z(s)k , a s  b, s


panjang busur, maka integral garis menjadi
b

C f ( x , y , z )ds   f  x ( s ), y ( s ), z ( s ) ds (6)
a

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 21

Biasanya C dinyatakan sebagai fungsi dari parameter t, r (t)  x(t)i  y(t)j  z(t)k ,
sehingga persamaan (6) menjadi
b t1
ds
C f ( x , y , z )ds   f  x( s ), y( s ), z( s ) ds   f  x( t ), y( t ), z( t ) dt dt (7)
a t0

2 2 2
dengan ds dr dr  dx   dy   dz  (8)
 r  r         
dt dt dt  dt  dt
   dt 

Contoh 1 :

C xy
3
Untuk menghitung ds , dengan C adalah garis y  2 x pada bidang xy dari
A ( 1,2,0) ke B(1,2,0) dilakukan sebagai berikut.

Dengan memisalkan x  t , maka y  2 t , didapat bentuk parameter r ( t )  t i  2 tj

dr ( t ) ds
dan  r  i  2 j , maka  r  r  1  2 2  5 . Untuk A ( 1,2,0) berarti
dt dt
t  1 , sedangkan untuk B(1,2,0) diperoleh t  1 , jadi  1  t  1 , sehingga
1 1
ds 8 5 5 1 16
C xy3ds  C xy3  ( t )(2 t ) 3 t
4
dt  5dt  8 5 dt  t  5
dt 5 1 5
1 1

 Bentuk C g( x , y , z )dx , C g ( x , y , z )dy atau C g( x , y , z )dz .


Bentuk ini terjadi karena f ( x , y, z ) berturut-turut berbentuk

dx dy dz
f ( x , y, z )  g ( x , y, z ) , f ( x , y, z )  g ( x , y, z ) atau f ( x , y, z )  g ( x , y, z ) .
ds ds ds
Integral garis dari gabungan ketiga ben-tuk tersebut dapat dihitung sebagai integral garis dari
masing-masing bentuk seperti

C  f ( x , y , z )dx  g( x , y , z )dy  h( x , y , z )dz 


 C f ( x , y , z )dx  C g( x , y , z )dy  C h( x , y , z )dz (9)
Selanjutnya untuk menghitung bentuk integral demikian, variabel-variabel yang ada dielimi-
nasi, sehingga integrannya merupakan fungsi dari satu variabel saja. Untuk selanjutnya ben-
tuk ini dapat dipahami dengan contoh berikut.

Contoh 2 :

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 22

C x  , dengan C adalah parabola


2
Untuk menghitung ydx  (x  z)dy  xyzdz y  x2 pada

bi-dang z  2 dari titik A(0,0,2) ke B(1,1,2) , dilakukan sebagai berikut.


y  x 2  dy  2 xdx dan z  2  dz  0 , sehingga

C x  C x x 2 dx  (x  2)(2xdx)  0


2 2
ydx  (x  z)dy  xyzdz 

C  x  2x  4x dx    x  2x  4x dx  5
5
4 2 4 2 x 2x 3 1 1 2
   2x 2    2
3 0 5 3
x 0

17

15

 Bentuk vektor
Bentuk ini sering digunakan dalam fisika atau geometri. Misalnya gaya F bekerja
pada suatu benda yang menyebabkan benda itu bergeser sepanjang kurva C, maka usaha
yang dilakukan oleh gaya itu dinyatakan sebagai
W  CF  dr (10)
dengan dr  dxi  dyj  dzk (11)

Contoh 3 :
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya F  4 xyi  8 yj  2 k dalam perpindahan
sepanjang garis y  2 x , z  2 x dari titik (0,0,0) ke (3,6,6) dapat dihitung sebagai
berikut.
W CF  dr  C 4 xydx  8 ydy  2dz  C 4 x (2 x )dx  8( 2 x )( 2dx )  2( 2dx )

C 8x  32x  4dx   8x  32x  4dx  8 3


3 3
2 2 x
  16 x 2  4 x  60
0
0

3. Teorema Green
Integral rangkap dua dalam suatu daerah bidang dapat ditransformasikan ke integral
garis pada daerah tertentu. Transformasi ini dilakukan berdasarkan teorema Green berikut.

Teorema Green pada bidang

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 23

f g
Misalkan f ( x , y) , g ( x , y) serta turunan-turunannya y dan merupakan
x
fungsi-fung-si yang bernilai tunggal dan kontinu dalam daerah R yang dibatasi oleh kurva
tertutup C dengan arah positif, maka
 g f 
  x  y dxdy   ( fdx  gdy ) (12)
R C

Teorema ini berlaku pula untuk daerah yang dibatasai oleh dua atau lebih kurva tertutup, de-
ngan arah yang berlawanan seperti gambar berikut.

C1
C2

Gambar 3 : Daerah R Dibatasi 2 Kurva C

Selanjutnya agar integral garis tidak bergantung pada jalan C yang menghubungkan
titik A dan titik B, diperlukan syarat perlu dan cukup seperti berikut.
g f
 untuk 
(fdx  gdy)
, syaratnya x  y (13)
C

f g h f g h
 untuk  (fdx  gdy  hdz) , syaratnya  ,  ,  (14)
C y x x z z y

Contoh 4 :

Untuk C 2xydx  e x  x 2 dy , dengan C adalah segitiga yang titik-titiknya adalah (0,0) ,

(1,0) dan (1,1) , sedangkan arahnya searah jarum jam, dapat dihitung demikian.

Menurut Green C 2xydx  e x  x 2 dy  


R
(e x  2 x  2 x )dxdy

yx 1 x 1
x
1
1
  e x dxdy   ex y  xe
x
(1,1)  dx  dx  xe x  e x e  e  ( 1)  1
0 0
x 0 y0 x 0 x 0

Karena arahnya searah jarum jam, maka


(0,0) (1,0)
C 2xydx  e x  x 2 dy   1

Contoh 5 :

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 24

( 2,1)

Integral ini  2xy  y


(1,0)
4
 
 3 dx  x 2  4 xy 3 dy   tidak diketahui bentuk kurvanya, karena itu

perlu dicek dulu apakah integral tersebut bergantung pada jalan C atau tidak.

Ternyata

 2 xy  y 4  3

 x 2  4 xy 3   
 2 x  4 y 3 , berarti integral itu tak bergantung
y x

pada jalan C, karena itu ambil garis yang melalui ke 2 titik itu, yaitu y  x  1 , sehingga

 2xy  y    2( y  1) y  y 4  3dy  ( y  1) 2  4( y  1) y3 dy


( 2,1)
 
1
4
 3 dx  x 2  4 xy3 dy 
(1,0) 0

  2 y    
1
2
  2 y  y 4  3 dy  ( y 2  2 y  1)  4 y 4  4 y 3 dy
0

 3 y 
1
2 1
  4 y  5 y 4  4 y 3  4 dy  y 3  2 y 2  y 5  y 4  4 y 5
0
0

4. Integral Permukaan
Konsep integral permukaan merupakan konsep umum dari integral lipat dua. Misal-
kan S suatu permukaan dari daerah yang terbatas dan f ( x , y, z ) adalah fungsi yang
terdefini-sikan dan kontinu di S. Selanjutnya S dibagi dalam n bagian S1 , S2 , , Sn yang
luasnya masing-masing A1 , A 2 , , A n . Di setiap bagian Sk diambil titik
Pk ( x k , y k , z k ) dan bentuk
n
Jn   f ( xk , yk , z k )Ak (15)
k 1

Apabila n   , luas Sk akan mengecil dan limit barisan J1 , J 2 , merupakan integral

permukaan f ( x , y, z ) atas S, dinotasikan

 f ( x , y , z )dA (16)
S

Untuk menghitung integral ini, bentuk (16) direduksi ke bentuk integral rangkap dua.
Jika S dinyatakan dalam bentuk z  g ( x , y) dan  adalah sudut antara sumbu tegak z dan
normal S, maka dapat dibuktikan (lihat Erwin Kreyzig dan Advanced Calculus Schaum’s

2 2
 z   z 
Series) bahwa dA  sec dxdy dan sec   1       , sehingga
 x   y 

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 25

2 2
 z   z 
 f ( x , y , z )dA   f ( x, y,z ) 1   
 x 
   dxdy
 y 
(17)
S R

dengan R adalah proyeksi ortogonal S pada bidang xy.

Contoh 6 :
Jika S permukaan paraboloida 
z  2  x 2  y2  di atas bidang xy dan f ( x , y, z )  x 2  y 2 ,

maka nilai  f ( x, y, z)dA dicari sebagai berikut.


S

Proyeksi z pada bidang xy, z  0 dan x 2  y2  2 , sedangkan z x  2 x dan z y  2 y

 f ( x, y, z)dA   ( x 2
 
 y 2 ) 1   z x  2  z y 2 dxdy
S R

2 2 x 2

  (x
2
4  y 2 ) 1  4 x 2  4 y 2 dxdy
x 0 y0

Hasil terakhir ini diselesaikan dengan menggunakan koordinat kutub x  r cos  dan
y  r sin  , maka
2  2 2  2


S
f ( x , y, z )dA  4
 
r 0 0
r2 1  4r 2 r dr d  4
 
r 0 0
r3 1  4r 2 dr d

 2  
2 2

  4



 

r 3 1  4r 2 dr  

6 
r 2 d 1  4r 2
3 2
 
 0  r  0 
 r 0

 2   2 

 2
6
r 1 
 4 r 2 3 2
2
 
2 r 1  4 r

2 3 2
dr

  

6
2 (9) 3 2

1
10
d 1  4 r 2 5 2
  
 0   
 r 0   r 0 



54 
6
1
10

1  4r 2
5 2 2 

  54 
0  6 
95 2
10

1    540  243  1  149
 
10  6  10

 30

5. Teorema Divergensi

Teorema ini berhubungan dengan masalah integral lipat tiga f ( x, y, z)dxdydz
T

atau  f ( x , y, z)dV , dikenal sebagai teorema divergensi Gauss atau teorema Green
T

dalam ru-ang. Misalkan T adalah daerah tertutup dalam ruang yang batasnya mulus sebagian

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 26

demi sebagian dan searah dengan permukaan S. Jika u adalah fungsi vektor yang kontinu
dan tu-runan parsial pertamanya kontinu dalam daerah yang memuat T, maka


T
div u dV 

S
un dA 

S
u  n dA
(18)

dengan u n adalah komponen u ke arah keluar normal S terhadap T dan n merupakan vek-
tor satuan normal S ke arah keluar.
Selanjutnya bila u  u1i  u 2 j  u 3 k dan n  cos  i  cos  j  cos k , dengan ,  ,
 masing-masing adalah sudut antara n dan sumbu x  , y  dan z  , maka

 u  n dA   u dydz  u
S S
1 2 dzdx  u 3dxdy 
 (u
S
1 cos   u 2 cos  u 3 cos  )dA

Di lain pihak
 u u 2 u 3 
S (u1 cos   u 2 cos  u 3 cos )dA  
T
 1 
 x y
 dxdydz
z 

sehingga persamaan (18) menjadi


 u u 2 u 3 

T
div u dV 

T
 1 
 x y

z
dxdydz



S
 u1dydz  u2 dzdx  u3 dxdy 
(19)

Contoh 7 :

Untuk menghitung  xz
S
2
dydz  ( x 2 y  z 3 )dzdx  ( 2 xy  y 2 z )dxdy
dengan S adalah seluruh

permukaan yang dibatasi oleh z a 2  x 2  y2 dan z  0 , dapat dilakukan dengan teorema


divergensi sebagai berikut.
u1 2 u 2 u 3
Di sini u1  xz 2  z , u 2  x 2 y  z3   x2 , u 3  2xy  y 2 z   y2 ,
x y z
sehingga

 xz 2
dydz  ( x 2 y  z 3 )dzdx  ( 2 xy  y 2 z)dxdy 
 z 2

 x 2  y 2 dxdydz
S T

a a 2 x2 a 2 x 2 y2

   z 
2
4  x 2  y 2 dxdydz
x 0 y0 z 0

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 27

Dengan menggunakan koordinat bola x  r sin  cos  , y  r sin  sin  , z  r cos  dan

 ( x , y, z )
 r 2 sin  , maka diperoleh batas-batas integrasi r  0  a ,   0   2 dan
 (r , , )
0 2, sehingga
a a 2 x 2 a 2 x 2  y2 a  2  2

   z    r
2
4  x 2  y 2 dxdydz  4 2 2
r sin  drdd
x 0 y0 z0 r 0  0  0

a  2  2
 r 5 a   2   2 
4
   r 4 sin  drdd  4
r  0   0  0
 5 0 

  cos 
 0 
 




0 

 a5  5
 4   cos  2  cos 0  (  2)  2a 
 3  5
 

6. Teorema Stokes
Teorema ini menghubungkan integral garis dan integral permukaan. Misalkan S mu-
lus sebagian-sebagian berorientasi permukaan dalam ruang, yang dibatasi oleh kurva seder-
hana C yang mulus sebagian-sebagian. Jika v( x , y, z) fungsi vektor yang kontinu dan
turun-an parsial pertamanya kontinu dalam ruang yang memuat S, maka

 ( curl v )
S
n dA 
 v ds
C
t
(20)

Di sini ( curl v )n  ( curl v )  n adalah komponen curl v pada arah n , vektor normal satuan

S dan v t adalah komponen vektor v pada arah vektor tangen C.


Jika C dinyatakan sebagai r  r (s) , sedangkan v  v1i  v 2 j  v 3 k dan untuk
, ,  sudut-sudut antara sumbu koordinat, n  cos  i  cos  j  cos k , diperoleh
dr
v t ds  v  ds  v1dx  v 2 dy  v 3dz
ds
sehingga

 ( curl v )  n dA   v
S C
1 dx  v 2 dy  v 3 dz
(21)

Di samping itu
 v v   v v   v v 
(curl v)  n   3  2  cos    1  3  cos    2  1  cos 
 y z   z x   x y 

maka

Lily Mahmud Mz.


Kalkulus Integral Vektor 28

  v 3 v 2   v v   v v  

S

 y

z
 cos    1  3  cos    2  1  cos   dA
  z x   x y  


(v
C
1 dx  v 2 dy  v 3 dz )
(22)

Contoh 8 :
Jika v  3yi  xzj  yz 2 k dan C adalah perpotongan x 2  y 2  2z dan z  2 , maka

dengan teorema Stokes 


S
(curl v ) n dA
dapat dihitung sebagai berikut

 (curl v) n dA   v1dx  v 2dy  v 3dz   3ydx  xzdy  yz  3ydx  2xdy


2
dz 
S C C C

C: x 2  y2  4 mempunyai bentuk parameter x  2 cos t , y  2 sin t , maka


2 2

    12 sin 
2
(curl v )dA  (6 sin t )( 2 sin t )dt  (4 cos t )((2 cos t )dt  t  8 cos 2 t dt
S t 0 t 0

2  2

 8  4 sin t dt  4  (8  2  2 cos 2t )dt  4(10t  sin 2t ) 0  20


 2
2

t 0 t 0



Lily Mahmud Mz.

Anda mungkin juga menyukai