Anda di halaman 1dari 5

Ruang Vektor 1

Handout 5
Materi : Ruang Vektor
Minggu ke : 7

1 Tujuan
Mahasiswa

• dapat menyebutkan ciri-ciri ruang vektor

• dapat menilai apakah suatu himpunan tergolong ruang vektor atau bukan

2 Teori Ringkas
Definisi 1. (Ruang Vektor)
Misalkan V himpunan yang memiliki dua operasi , yaitu penjumlahan dan per-
kalian skalar. Maka V adalah ruang vektor atas lapangan R jika
~ ∈ V dan a, b ∈ R, berlaku 10 aksioma berikut:
untuk setiap ū, ~v , w

1. (J0) Tertutup terhadap penjumlahan


~u + ~v ∈ V

2. (J1) Sifat komutatif penjumlahan


~v + w
~ =w
~ + ~v

3. (J2) Sifat asosiatif penjumlahan


(~u + ~v ) + w
~ = ~u + (~v + w)
~

4. (J3) Ada unsur identitas penjumlahan


yang dilambangkan ~0 yang memenuhi ~v + ~0 = ~v = ~0 + ~v

5. (J4) Ada invers penjumlahan


yang dilambangkan −~v yang memenuhi ~v + (−~v ) = ~0 = −~v + ~v
Ruang Vektor 2

6. (K0) Tertutup terhadap perkalian skalar


a~u ∈ V

7. (K1) Sifat asosiatif perkalian skalar


(ab)~v = a(b~v )

8. (K2) Sifat identitas perkalian skalar


1~v = ~v

9. (D1) Sifat distributif penjumlahan vektor terhadap perkalian skalar


(a + b)~v = a~v + b~v

10. (D2) Sifat distributif perkalian skalar terhadap penjumlahan vektor


a(~v + w)
~ = a~v + aw
~

Anggota suatu ruang vektor disebut vektor dan biasanya ditulis dalam bentuk
huruf tebal (x) atau dengan tanda garis atau panah di atas (x̄ atau ~x). Identitas
penjumlahan disebut vektor nol dan biasanya ditulis ~0 ata ~0V .

Contoh 1. Periksa apakah himpunan V = {(x, 0)|x ∈ R} di R2 dengan operasi

(x1 , y1 ) + (x2 , y2 ) = (x1 + x2 , y1 + y2 )

k(x, y) = (kx, ky)

suatu ruang vektor?


Catatan.
Sebelum menjawab, perlu diperhatikan ciri-ciri atau karakteristik dari himpunan yang
kita periksa, Hal ini akan bermanfaat dalam membuktikan sifat tertutup terhadap operasi
penjumlahan dan perkalian skalar.
Ada dua karakteristik dari himpunan V , yaitu:

• Anggotanya berbentuk tupel-2 bilangan real.


Artinya terdiri dari dua komponen dan keduanya bialangan real.

• Komponen II dari setiap tupel adalah 0.


Ruang Vektor 3

Jawab.
Misalkan ~x = (x, 0), ~y = (y, 0), ~z = (z, 0) ∈ V , a, b skalar

1. ~x + ~y = (x, 0) + (y, 0) = (x + y, 0) ∈ V karena komponen I adalah x + y ∈ R dan


komponen II adalah 0.

2. ~x + ~y = (x, 0) + (y, 0) = (x + y, 0) = (y + x, 0) = (y, 0) + (x, 0) = ~y + ~x sehingga


berlaku sifat komutatif.

3. (~x + ~y ) + ~z = [(x, 0) + (y, 0)] + (z, 0) = (x + y, 0) + (z, 0) = (x + y + z, 0)=


(x, 0) + (y + z, 0) = (x, 0) + [(y, 0) + (z, 0)] = ~x + (~y + ~z) sehingga berlaku sifat
asosiatif.

4. Untuk mendapatkan vektor nol, kita misalkan ~0 = (m, n) yang memenuhi ~0+~x = ~x
sehingga (m, n) + (x, 0) = (x, 0) ⇔ (m + x, n) = (x, 0). Dari sini kita dapatkan
m = 0 dan n = 0. Jadi, ∃ ~0 = (0, 0) ∈ V sehingga ~0 + ~x = ~x = ~x + ~0 untuk setiap
~x

5. Untuk mendapatkan −~x, kita misalkan −~x = (p, q) yang memenuhi −~x + ~x = ~0
sehingga (p, q) + (x, 0) = (0, 0) ⇔ (p + x, q) = (x, 0). Dari sini kita dapatkan
p = −x dan q = 0. Jadi, untuk setiap ~x ∃ − ~x = (−x, 0) ∈ V sehingga −~x + ~x =
~0 = ~x + (−~x)

6. a~x = a(x, 0) = (ax, 0) ∈ V karena komponen I adalah ax ∈ R dan komponen II


adalah 0.

7. (ab)~x = ab(x, 0) = (abx, 0) = a(bx, 0) = a[b(x, 0)] = a(b~x) sehingga berlaku sifat
asosiatif perkalian skalar.

8. 1~x = 1(x, 0) = (1x, 0) = (x, 0) = ~x untuk setiap ~x.

9. (a + b)~x = (a + b)(x, 0) = ((a + b)x, 0) = (ax + bx, 0). Sementara, a~x + b~x =
a(x, 0) + b(x, 0) = (ax, 0) + (bx, 0) = (ax + bx, 0). Jadi, (a + b)~x = a~x + b~x.

10. a(~x + ~y ) = a[(x, 0) + (y, 0)] = a(x + y, 0) = (ax + ay, 0). Sementara, a~x + a~y =
a(x, 0) + a(y, 0) = (ax, 0) + (ay, 0) = (ax + ay, 0). Jadi, a(~x + ~y ) = a~x + a~y .
Ruang Vektor 4

Dengan semua aksioma terpenuhi, maka V merupakan suatu ruang vektor.

Karena ruang vektor memiliki 10 aksioma tersebut, maka di ruang vektor berlaku
sifat berikut.

Teorema 1. (Sifat Ruang Vektor)


Misalkan V suatu ruang vektor. Maka berlaku

1. 0~v = ~0 untuk setiap ~v ∈ V

2. k~0 = ~0 untuk setiap skalar k

3. (−1)~v = −~v untuk setiap ~v ∈ V

Bukti.

1. Perhatikan bahwa

0~v + 0~v = (0 + 0)~v = 0~v

yang menunjukkan bahwa 0~v bersifat sama dengan identitas penjumlahan.


Jadi, 0~v = ~0.

2. Perhatikan bahwa

k~0 + k~v = k((~0 + ~v ) = k~v

Dengan alasan yang sama dengan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa k~0 = ~0.

3. Perhatikan bahwa

(−1)~v + ~v = (−1)~v + (1)~v = ((−1) + 1)~v = 0~v = ~0

yang menunjukkan bahwa (−1)~v adalah invers penjumlahan dari ~v .


Jadi, (−1)~v = −~v .
Ruang Vektor 5

3 Latihan
1. Bisakah dibuat suatu ruang vektor dari satu vektor?
Cobalah bentuk ruang vektor dari {m}.

2. Selidiki apakah himpunan berikut ruang vektor.

(a) Semua pasangan terurut (x, y) dengan operasi

(x1 , y1 ) + (x2 , y2 ) = (x1 + x2 , y1 + y2 + 1)

a(x, y) = (ax, ay + a − 1)

(b) Himpunan polinom berbentuk a + bx dengan operasi

(a0 + b0 x) + (a1 + b1 x) = (a0 + a1 ) + (b0 + b1 )x

k(a + bx) = ka + kbx


 
a1 a2
(c) Himpunan matriks 2 × 2 berbentuk   dengan operasi
a3 0
    
a1 a2 b1 b2 a1 + b1 a2 + b2
  = 
a3 0 b3 0 a3 b3 + a3 − 1 0
   
a1 a2 ka1 ka2
k = 
a3 0 a3 0

Anda mungkin juga menyukai