Sampai tahun 1952, jumlah anggota koperasi di Denmark mencapai 1 juta orang yang terdiri
dan Iebih kurang 30% penduduk seluruh negeri. Perkembangan koperasi yang pesat itu
terjadi berkat pendidikan rakyat yang maju. Untuk memajukan pendidikan rakyat didirikan
Sekolah Tinggi Rakyat, di mana rakyat dapat menimba ilmu pengetahuan dengan cara yang
praktis dan mudah. Seperempat hingga sepertiga dan penduduk pedesaan pernah bersekolah
di perguruan itu.
b. Jerman
Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang
pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar
kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam.
Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan
pedoman kerja sebagai berikut :
1. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.
2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
3. Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang erat.
4. Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan upah.
5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat.
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal
dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam
yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :
1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.
c. Jepang
Koperasi pertama kali berdiri di Negara ini pada tahun 1900 (33 tahun sesudah pembaharuan
oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Undang-undang Koperasi
Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi di Jepang mulai muncul ketika
perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pedalaman.
Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 1930-an,
khususnya ketika penduduk Jepang menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia dalam
periode 1933. Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertanian. Yang pertama disebut Koperasi
Pertanian Umum. Koperasi ini bekerja atas dasar serba usaha, misalnya menyelenggarakan
usaha pemasaran hasil pertanian, menyediakan kredit untuk usaha perasuransian, pemberian
bimbingan dan penyuluhan pertanian bagi usaha tani.
Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi Khusus. Koperasi ini hanya menyelenggarakan
satu jenis usaha seperti Koperasi buah, Koperasi daging ternak, Koperasi bunga-bungaan dan
sebagainya. Pada umumnya Koperasi-koperasi pertanian di Jepang menyelenggarakan bentuk
usaha Koperasi yang pertama.
Perlu ditambahakan, Koperasi-koperasi yang menyelenggarakan kegiatan serba usaha juga
tergabung dalam sebuah Koperasi Induk yang bernama Gabungan Perkumpulan Koperasi
Pertanian Nasional (Zenkoku Nogyo Kyodokumiai Chuokai). Titik berat kegiatan Koperasi
Gabungan atau ZEN-Noh ini adalah penyaluran sarana produksi dan pemasaran hasil
pertanian. Selain itu di Jepang juga terdapat Induk Koperasi Asuransi Bersama, Induk
Koperasi Perbankan untuk pertanian-kehutanan dan pusat asosiasi penerbitan.
d. Indonesia
Pada zaman penjajahan banyak rakyat Indonesia yang hidup menderita, tertindas, dan terlilit
hutang dengan para rentenir. Beberapa tahap penting mengenai perkembangan koperasi di
Indonesia :
Karena hal tersebut pada tahun 1896, patih purwokerto yang bernama R. Aria Wiriaatmadja
mendirikan koperasi kredit untuk membantu para rakyat yang terlilit hutang.
Lalu pada tahun 1908, perkumpulan Budi Utomo memperbaiki kesejahteraan rakyat melalui
koperasi dan pendidikan dengan mendirikan koperasi rumah tangga, yang dipelopori oleh
Dr.Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo.
Setelah Budi Utomo sekitar tahun 1911, Serikat Dagang Islam (SDI) dipimpin oleh
H.Samanhudi dan H.O.S Cokroaminoto mempropagandakan cita-cita toko koperasi (sejenis
waserda KUD), hal tersebut bertujuan untuk mengimbangi dan menentang politik pemerintah
kolonial belanda yang banyak memberikan fasilitas dan menguntungkan para pedagang
asing. Namun pelaksanaan baik koperasi yang dibentuk oleh Budi Utomo maupun SDI tidak
dapat berkembang dan mengalami kegagalan, hal ini karena lemahnya pengetahuan
perkoperasian, pengalaman berusaha, kejujuran dan kurangnya penelitian tentang bentuk
koperasi yang cocok diterapkan di Indonesia.
Upaya pemerintah kolonial belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat
Indonesia ternyata tidak sebatas pada bidang politik saja, tapi kesemua bidang termasuk
perkoperasian. Hal ini terbukti dengan adanya undang-undang koperasi pada tahun 1915,
yang disebut “Verordening op de Cooperative Vereenigingen” yakni undang-undang tentang
perkumpulan koperasi yang berlaku untuk segala bangsa, jadi bukan khusus untuk Indonesia
saja.
Undang-undang koperasi tersebut sama dengan undang-undang koperasi di Nederland pada
tahun 1876 (kemudian diubah pada tahun 1925), dengan perubahan ini maka peraturan
koperasi di indonesia juga diubah menjadi peraturan koperasi tahun 1933 LN no.108. Di
samping itu pada tahun 1927 di Indonesia juga mengeluarkan undang-undang no.23 tentang
peraturan-peraturan koperasi, namun pemerintah belanda tidak mencabut undang-undang
tersebut, sehingga terjadi dualisme dalam bidang pembinaan perkoperasian di Indonesia.
Meskipun kondisi undang-undang di indonesia demikian, pergerakan dan upaya bangsa
indonesia untuk melepaskan diri dari kesulitan ekonomi tidak pernah berhenti, pada tahun
1929, Partai Nasionalis Indonesia (PNI) di bawah pimpinan Ir.Soekarno mengobarkan
semangat berkoperasi kepada kalangan pemuda. Pada periode ini sudah terdaftar 43 koperasi
di Indonesia.
Pada tahun 1930, dibentuk bagian urusan koperasi pada kementrian Dalam Negeri di mana
tokoh yang terkenal masa itu adalah R.M.Margono Djojohadikusumo.
Lalu pada tahun 1939, dibentuk Jawatan Koperasi dan Perdagangan dalam negeri oleh
pemerintah.
Dan pada tahun 1940, di Indonesia sudah ada sekitar 656 koperasi, sebanyak 574 koperasi
merupakan koperasi kredit yang bergerak di pedesaan maupun di perkotaan.
Setelah itu pada tahun 1942, pada masa kedudukan jepang keadaan perkoperasian di
Indonesia mengalami kerugian yang besar bagi pertumbuhan koperasi di Indonesia, hal ini
disebabkan pemerintah jepang mencabut undang-undang no.23 dan menggantikannya dengan
kumini (koperasi model jepang) yang hanya merupakan alat mereka untuk mengumpulkan
hasil bumi dan barang-barang kebutuhan jepang
e. Inggris
Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi ini di pandang
sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses karena
didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk berusaha. Mereka duduk bersama
dan menyusun berbagai langkah yang akan dilakukan sebelum membentuk sebuah satuan
usaha yang mampu mempersatukan visi dan cita-cita mereka. Mereka mulai menyusun
pedoman kerja dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mereka susun bersama.
Walaupun pada awalnya banyak mengalami hujatan, tetapi toko yang dikelola secara
bersama-sama tersebut mampu berkembang secara bertahap. Rochdale Equitable Pioneer’s
Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya :
1. Keanggotaan yang bersifat terbuka.
2. Pengawasan secara demokratis.
3. Bunga yang terbatas atas modal anggota.
4. Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
5. Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara
tunai.
6. Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
7. Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau
palsu.
8. Pendidikan terhadap anggota secar berkesinambungan.
B. PENGERTIAN,LANDASAN,AZAS,TUJUAN,NILAI,PRINSIP,JENIS,DA CIRI-CIRI
a. Pengertian
Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki serta dikelola para
anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut beberapa ahli. Salah satunya dari
Bapak Koperasi, Mohammad Hatta. Menurutnya, koperasi adalah usaha bersama guna
memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan asas tolong
menolong.
Sementara itu, Arifinal Chaniago mengartikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang bekerja
sama dalam menjalankan sebuah usaha secara kekeluargaan guna meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Pengelolaan sebuah koperasi, para anggotanya dapat dengan bebas untuk keluar dan
masuk dari badan usaha tersebut.
Arti koperasi oleh Munkner adalah organisasi berasaskan tolong menolong yang mengelola
‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya meningkatkan urusan ekonomi, berbeda dengan asas
gotong royong yang bertujuan membangun kebutuhan sosial.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pada Pasal 1
dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang
menyangkut kehidupan koperasi.
b. Landasan
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di
indonesia.
c. Azas
Asas Kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi untuk
mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari semua
anggota koperasi tersebut. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga
bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini
maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
d. Tujuan
Berdasarkan pengertian koperasi secara umum dan para ahli, pembentukan koperasi bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dari para anggotanya. Tujuan lainnya, antara lain:
1. Membantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para anggotanya serta masyarakat
sekitar.
e. Nilai
Nilai-nilai koperasi adalah sebuah nilai kekeluargaan, mandiri, egaliterian, demokrasi,
kesamaan, serta peduli terhadap sesama anggota. Koperasi Indonesia berdiri karena nilai-
nilai koletifisme yang tercermin dengan budaya gotong royong yang sejak lama ada di
Indonesia.
f. Prinsip
Prinsip-prinsip yang dijadikan dalam penuntun dan digunakan oleh koperasi untuk
mengaplikasikan sebuah tuntunan tersebut dalam praktik koperasi. yaitu sebagai berikut :
-Didalam keanggotaan harus Sukarela dan Terbuka.
-Didalam koperasi dikendalikan oleh Anggota Secara demokratis.
-Harus berpratisipasi didalam ekonomi Anggota.
-Didalam koperasi harus mempunyai Otonomi Dan Kebebasan.
-Didalam koperasi harus pendidikan, pelatihan, dan informasi.
-Harus bekerjasama diantara koperasi.
-Harus mempunyai kepedulian terhadap komunitas.
g. Jenis
1. Berdasarkan jumlah lapangan usahanya :
Koperasi (single purpose) salah satu jenis ini hanya mempunyai satu bidang usaha.
contohnya : didalam koperasi simpan pinjam yang hanya melayani terkait dalam
penyimpanan atau peminjaman uang.
Koperasi (multi purpose) : salah satu jenis koperasi ini mempunyai beberapa unit usaha.
contohnya : koperasi unit desa yang menyediakan beberapa barang/jasa.
2. Berdasarkan Fungsinya :
Koperasi Konsumsi, ialah salah satu jenis koperasi yang didirikan yang mempunyai tujuan
utamanya untuk memenuhi kebutuhan hidup anggotanya. Didalam koperasi ini Anggota ialah
konsumen akhir. Barang yang dijual di koperasi konsumsi harus lebih murah dari tempat lain
karena didalam jenis koperasi ini tujuan utama nya ialah untuk mensejahterakan anggotanya.
Koperasi Jasa, Jenis koperasi yang memiliki fungsi untuk memberikan jasa atau sebuah
pelayanan kepada para anggota khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.
Contohnya : Koperasi jenis ini yaitu koperasi simpan pinjam yang menyediakan sebuah jasa
penyimpanan dan peminjaman uang, tentunya dengan bunga yang lebih rendah daripada
koperasi lain.
Koperasi Produksi, ialah salah satu jenis koperasi didalam kegiatannya menjual barang
hasil produksi dari anggotanya. Yang artinya anggota dari dalam koperasi produksi yaitu
produsen yang menghasilkan sebuah barang. Peran dari Koperasi ini ialah untuk menjual dan
menyebar luaskan barang hasil produksi dari anggotanya agar dalam mencapai tujuan
koperasi untuk mensejahterakan anggota tercapai.
Koperasi Primer, yakni jenis koperasi yang berdiri sendiri dan beranggotakan minimal 20
orang perseorangan.
Koperasi Sekunder, ialah suatu koperasi yang terbentuk dari sebuah gabungan badan-
badan koperasi. Koperasi sekunder mempunyai daerah jangkauan kegiatan yang lebih luas
dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi Sekunder dapat dibagi lagi menjadi :
Koperasi Pusat, yakni jenis koperasi yang terdiri dari gabungan minimal 5 buah koperasi
primer.
Koperasi Gabungan, ialah sebuah koperasi yang terdiri dari minimal 3 koperasi pusat.
Yang artinya minimal terdiri dari 15 badan koperasi primer.
Koperasi Induk, ialah sebuah koperasi yang terdiri dari minimal 3 koperasi gabungan.
Yang artinya minimal 45 koperasi primer, atau minimal 9 koperasi pusat.
h. Ciri-ciri
1.Sistem keanggotaan bersifat suka rela
2.Keputusan diambil dengan musyawarah mufakat.
3.Kekuasaan tertinggi berada pada rapat anggota
4.Tujuannya adalah untuk kesejahteraan anggotanya
5.Sumber modal berasal dari anggotanya.
Dalam pasal 33 ayat 1 undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
ditegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Koperasi dapat mendapat misi berperan nyata dalam menyusun perekonomian
yang berdasar atas asas ekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan
kemakmuran masyarakat bukan perorangan.
Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 992 Tentang Perkoperasian
yang menyebutkan fungsi dan peran koperasi sebagai berikut :
b. Pengelolaan
Pengelolaan organisasi koperasi, agar koperasi bisa berjalan dengan baik, koperasi perlu
dijalankan secara professional dan melibatkan unsur-unsur antara lain rapat anggota,
pengurus, anggota, dan badan pengawas. Ketiga unsur itu berkerja sama untuk mencapai
tujuan koperasi. Agar lebih jelas, tiap-tiap unsure akan dibasah secara singkat, dan
diharapkan dapat menjadi pedoman bagi siswa dalam berkoperasi.
1. Rapat Anggota
Rapat Anggota dalam koperasi merupakan ukuran keberhasilan koperasi dari waktu ke
waktu. Selain itu arena rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota, rapat ini juga merupakan
rapat pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sejumlah keputusan penting diambil
dalam rapat anggota ini antara lain:
a. Anggaran Dasar
b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan
e. Pertanggungjawaban pelaksanaan fungsi pengurus
f. Pembagian sisa hasil usaha, dan
g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
2. Pengurus Koperasi
Tugas dari pengurus koperasi adalah mengurus organisasi dan usaha koperasi sesuai dengan
anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi, pengurus harus mengetahui seluk-
beluk usaha serta memahami organisasi koperasi tersebut. Seorang pengurus harus juga
membina hubungan baik dengan koperasi lain sehingga mendapatkan informasi serta
pembinaan dalam kemudahan
3. Pengawas koperasi
Pengawas koperasi dibentuk dengan maksud dan tujuan sebagai berikut.
a. Memberikan bimbingan kepada para pengurus dan pengelola koperasi serta mencegah
terjadinya penyelewengan.
b. Menilai hasil kerja pengurus dengan rencana yang sudah ditetapkan.
c. Perangkat organsasi
A. Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi yang bertugas
menentukan dan memutuskan kebijakan-kebijakan umum dalam organisasi dan manajemen
koperasi. Untuk itu, Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban
Pengurus dan Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi untuk membantu menghasilkan
berbagai keputusan. Beberapa keputusan penting yang biasanya ditetapkan melalui Rapat
Anggota antara lain:
-Anggaran dasar
-Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
-Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
-Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan
-Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
-Pembagian sisa hasil usaha
-Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila
tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak. Dalam hal pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak
satu suara.
B. Pengurus
Pengurus merupakan pelaksana kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dalam rapat
anggota koperasi. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota untuk masa
jabatan paling lama lima tahun. Apa aja sih tugas Pengurus koperasi?
Pengurus Koperasi dapat mengangkat Pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk
mengelola usaha. Pengelolaan usaha oleh Pengelola tidak mengurangi tanggung jawab
Pengurus, yaitu bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan Koperasi dan
usahanya kepada Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa.
C. Pengawas
Pengawas juga dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, sehingga juga bertanggung
jawab kepada rapat anggota. Tugas dari pengawas adalah:
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
Dalam menjalankan tugasnya, Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap
pihak ketiga.
d. Sumber modal
A.Modal Sendiri
Modal ini dikatakan sendiri karena modal ini berasal dari sesuatu yang dihimpun dari
simpanan anggota yaitu dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota, dan apabila
kegiatan usaha koperasi sudah berjalan dapat memperoleh sisa hasil usaha (SHU)
Modal sendiri Koperasi berasal dari:
1. Simpanan pokok
Pengertian simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan saat masuk menjadi
anggota koperasi untuk kas koperasi
Selama masih menjadi anggota, simpanan pokok tidak boleh diambil kembali. Jumlah
simpanan pokok ini ditentukan melalui rapat antara semua anggotanya. Simpanan ini sama
jumlahnya antara satu dan yang lainnya alias sama rata.
2. Simpanan wajib
Pengertian Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan dengan tujuan
untuk mencukupi kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan demi tujuan tertentu. Jumlahnya
tidak sama oleh setiap anggota.
3. Dana cadangan
Pengertian dana cadangan adalah dana yang digunakan untuk memupuk modal sendiri dan
bisa untuk menutup kerugian Koperasi apabila diperlukan.
B.Modal Pinjaman
Selain dari simpanan pokok dan simpanan waji anggota, Koperasi juga bisa mengumpulkan
modal pinjaman dari anggota yaitu dalam bentuk
▪ Simpanan Sukarela.
Simpanan sukarela adalah uang titipan dari anggota koperasi yang sewaktu-waktu dapat
diambil sesuai dengan waktu perjanjian yang sudah diatur sebelumnya melalui diskusi
anggota.
▪ Simpanan Khusus.
Simpanan khusus adalah pinajaman dari anggota yang digunakan untuk membiayai
kebutuhan tertentu (Kebutuhan Bersama)
2. Modal Pinjaman Koperasi atau Badan Usaha Lain
Koperasi bisa mendapatkan modal tambahan dari pinjaman dari Koperasi lainnya atau bisa
juga dari Badan Usaha lain yang diperoleh melalui kerjasama yang dapat saling
menguntungkan satu sama lainnya
3. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Suatu koperasi bisa mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti bank dan
lainnya dengan mengajukan persyaratan yang diantaranya adalah:
▪ Rencana penggunaan modal atau rencana usaha.
▪ Rencana pengembalian kredit
▪ Jaminan barang yang sesuai dengan jumlah besarnya pinjamannya.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga yang adalah hutang jangka panjang yang harus dilunasi
beserta bunga tetap dan pada waktu yang telah ditentukan melalui perjanjian kesepakatan
antara kedua belah pihak sebelum perjanjian tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Untuk menertbitkan suatu obligasi, maka peminjam perlu mendapatkan izin dari Badan
Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan memenuhi semua persyaratan yang berlaku.