Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR ( FPB )

Tujuan Umum
Memahami teori bilangan tentang faktor persekutuan terbesar ( FPB ) beserta sifat-
sifatnya dan mampu menerapkannya dalam persoalan sehari-hari.

Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat :
1. mendefinisikan faktor persekutuan terbesar ( FPB ) dari dua bilangan bulat;
2. membuktikan beberapa teorema yang berkenaan dengan FPB bilangan-bilangan bulat;
3. menerapkan konsep dan sifat-sifat FPB dalam matematika atau persoalan sehari-hari,

1. Pengertian FPB
Definisi 1. :
Suatu bilangan bulat a disebut faktor sekutu b dan c jika a I b dan a I c.
Catatan:
Perlu diperhatikan bahwa tiap bilangan bulat taknol hanya memiliki sejumlah terbatas
pembagi saja. Oleh karena itu maka banyaknya faktor sekutu untuk b dan c hanya ada
sejumlah terbatas saja, kecuali untuk kasus b = c = 0.
Bilangan 1 akan membagi tiap bilangan. Maka 1 merupakan faktor sekutu dua bilangan
bulat sebarang a dan b sehingga tiap pasang bilangan bulat sebarang selalu memiliki
faktor sekutu.

Definisi 2.
Jika paling kurang satu di antara bilangan - bilangan bulat b dan c adalah tidak nol
maka yang terbesar di antara faktor-faktor sekutunya yang positif disebut faktor
sekutu terbesar (FPB) b dan c. Kita tulis (b,c) sebagai FPB b dan c.

Faktor sekutu terbesar b1, b2,...dan bn yang tidak semuanya nol


Dilambangkan (b1, b2, b3...bn).

Jika (b, c ) = g yaitu g FPB untuk b dan c,


Maka berlaku gb dan gc serta
Jika ada h yang membagi b dan c, h I b dan h I c , maka h I g.

Faktor sekutu terbesar b dan c dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari a dan
b , seperti dalam pernyataan berikut ini:

Teorema 1.
Jika g adalah FPB dari b dan c maka ada bilangan bulat xo dan yo sehingga
g = ( b , c ) = b xo + c yo

Bukti :
Pandang kombinasi linear bx + cy dengan x dan y bilangan bulat.
Pandang himpunan {m  m = bx + cy }.
Himpunan ini tidak kosong dan di dalamnya ada 0, bilangan bulat negatif dan positif.
(0 diperoleh jika x = y = 0) .
Kita pilih xo dan y0 sehingga h = bx0 + cy0 merupakan bilangan positif terkecil dalam
himpunan { m  m = bx + cy}.
Perlu ditunjukkan h  b dan h c.
Andaikan h ł b. maka b = hq + r degan 0 < r < h
atau r = b - h = b- q( bxo +cyo ) = b (1 - xoq) + c (-yo q)
Jadi r terbentuk bx + cy atau r unsur {m  m = bx + cy }

Ini kontradiksi terhadap andaian h sebagai bilangan terkecil dalam himpunan


{m  m = bx + cy } maka h  b dan h c.
Karena g = (b , c ) maka ada bilangan-bilangan bulat B dan C
sehingga b = gB dan c = gC.
Dari h = bxo +cyo , diperoleh h = gBxo + gCyo = g (Bxo +Cyo).
Jadi g  h maka g h

Tak mungkin terjadi g < h karena g faktor sekutu terbesar b dan c .


Maka haruslah g = h = bxo + cyo .

Dalam teorema tadi, tidak dinyatakan bahwa xo dan yo adalah unik, hanya bahwa xo
dan yo itu ada
Contoh:
(12, 21) = 3 berarti 3 = 12 xo + 21 yo dan dapat diambil
= (12)(-5) + (21)(3) atau
= (12)(9) + (21) (-5) atau
= (12)(16) +(21) (-9)

Teorema 2.
Jika g = (b, c), yaitu g adalah FPB b dan c maka g memiliki ciri-ciri berikut ini :
1. g adalah bilangan bulat positif terkecil yang terbentuk bx + cy untuk x dan y bilangan-
bilangan bulat.
2. g adalah faktor sekutu positif untuk b dan c dan g teragi oleh tiap faktor sekutu b dan c

Bukti (1)
Perhatikan bukti teorema 1 terdahulu
Pandang kombinasi linear bx + cy dengan x dan y bilangan bulat.
Bentuk himpunan {m  m = bx + cy}.
Ambil x0 dan yo sedemikian hingga h = bxo + cyo merupakan bilangan terkecil dalam
himpunan {m  m = bx + cy } itu.
Jika h b maka b = hq + r dengan 0 < r < h . Jadi h > 0 begitu pula jika h  c, maka h > 0 juga.
Dari teorema 1 terdahulu itu g = (b , c) = bxo + cyo = h
Jadi g bilangan bulat positif terkecil yang berbentuk bx + cy.

Bukti (2)
Andaikan d sebarang faktor sekutu b dan c, maka tentu d g atau g terbagi oleh
sebarang faktor sekutu b dan c.
Dari g = (b , c) maka g b dan g  c sehingga g faktor sekutu b dan c.

Contoh :
Jika (a , c) = d dan a b dan c b maka ac  bd
(a, c ) = d berarti ada xo dan yo sehingga d = axo + cyo .
a  b berarti b = ak dan cb berarti b = cm
d = axo + cyo
bd = baxo + bcyo = cmaxo + akcyo
bd = ac ( mxo + kyo)
Ini berarti ac I bd.

Teorema 3
Untuk sebarang bilangan bulat m > 0 berlaku ( ma, mb) = m ( a, b)
Bukti :
Andaikan g = ( a, b) maka g = ax0 + byo dan ini bilangan bulat positif terkecil yang
terbentuk ax + by
m ( a, b) = mg = maxo + mbyo = (ma)xo + (mb) yo
Ini bilangan bulat positif terkecil yang berbentuk (ma)x + (mb) y
Maka mg = (ma, mb)
Jadi m (a , b) = (ma, mb)

Teorema 4

( )
a b 1
, = (a , b )
Jika d > 0 serta d  a dan d  b maka d d d

Jika (a,b) = g maka


( ag , bg )=1
Catatan :
( ad ) dan( bd ) adalah bilangan bulat yang diperoleh dari da dan db
yaitu yang menghasilkan a = dx dan b = dy.

Bukti :
Dari (a, b) = g kita misalkan a = pg dan b = qg .
Andaikan e faktor sekutu p dan q. maka p = ek dan q = em.
Jadi a = ekg dan b = emg sehingga eg faktor sekutu a dan b.
Karena eg faktor sekutu a dan b maka ia juga faktor sekutu g sehingga g = egs.
Diperoleh es = 1 tetapi ini hanya mungkin jika e = 1 atau e = -1.

Jadi p dan q memiliki faktor sekutu 1 atau -1 sehingga (p , q) = 1.


Jika kita tulis

p= ()
a
g
dan q =
b
g()
maka diperoleh jika (a , b) = g maka
( ag , bg )=1 .

Definisi 4
Bilangan bulat a dan b adalah saling basit atau saling prima jika (a, b ) = 1. Bilangan
bulat a1, a2, a3...an adalah saling basit jika (a1, a2, a3...an) = 1.
Bilangan bulat a1, a2, a3...an adalah saling basit dua-dua atau salingbasit sepasang demi
sepasang, jika (ai, aj) = 1 untuk i  j dengan i = 1, 2,...n dan j = 1, 2, ...n
Jika (a , b) = 1 maka sering juga dikatakan bahwa a dan b adalah koprima
atau ( relatif prima ) atau a basit terhadap b.

Teorema 5
Suatu bilangan bulat b adalah basit terhadap a yang tak nol, jika sisa hasil bagi b oleh a
juga basit terhadap a.
Bukti:
Menurut Algoritma Pembagian,
b = aq + r dengan 0 r < a
Suatu bilangan bulat d akan membagi a dan b jika dr dan da.
Jika (a, r) = 1 yaitu a basit terhadap r, maka d tadi harus membagi 1.
Jadi d = 1 atau d = -1.
Dengan demikian a dan b hanya memiliki faktor sekutu 1, sehingga (a , b) = 1.

Contoh :
Periksa apakah 152 basit terhadap 63?
Menurut Algoritma Pembagian,
152 = (2) (63) + 26
63 basit terhadap 26, karena 2663
Jadi 152 basit terhadap 63 karena (26, 63) = 1 maka (63, 152) = 1

Teorema 6 (Lema Euklides)


Jika c I ab dan (b,c) = 1 maka c I a

Bukti:
Dari teorema 4 terdahulu (ab, ac) = a (b, c) = a
Tapi c I c sehingga c I ac. Tetapi juga c I ab ( diberikan)
Karena a adalah FPB dari ab dan ac
Sedangkan c I ac dan c I ab
Maka c I a karena c merupakan FPB ac dan ab.

Teorema 7 ( Algoritma Euclides )


Diberikan bilangan bulat b dan c dengan c> 0.
Jika kita terapkan algoritma pembagian berkali-kali maka diperoleh persamaan -
persamaan berikut ini:

.b = cq1 + r1 0 < r1 < c


.c = r1q2 + r2 0 < r2 < c
. r1 = r2q3 + r3 0 < r3 < c
................... ...............
.................. ..............
.rj-2 = rj-1qj + rj 0 < rj < rj-1
.rj-1 = rjqj+1

FPB b dan c yaitu ( b , c) adalah r j yang merupakan sisa tak nol pada langkah ke-j
pada proses pembagian di atas.

Catatan:
Nilai-nilai xo dan yo dalam persamaan (b, c) = bxo + cyo
Dapat diperoleh dengan mengeleminasikan r1, r2, ...rj-1 dari urutan persamaan di atas.

Contoh:
1. Diberikan b = 921 dan c = 654
921 = (654)(1) + 267
654 = (267)(2) + 120
267 = (120)(2) + 27
120 = (27) (4) + 12
27 = (12) (2) + 3
12 = (3) (4)
Jadi (951, 654) = 3 atau PBT 921 dan 654 adalah 3. Menurut Teorema 4 terdahulu,
Jika (921, 654) = 3 maka ada xo dan yo sehingga.

3 = (921)xo + (654)yo
= 27 - (12) (2)
= 27 - (2) (120 - (4)(27))
= (9)(27) - (2)(120)
= (9)(267- (2)(120))- (2)(120)
= (9)(267) - (20)(654 - (2)(267))
= (49)(267) - (20)(654)
= (49)(921 - 654) - (20)(654)
jadi 3 = (49)(921) - (69)(654)
jadi xo = 49 dan yo = -69 untuk 3 = (921)(xo) + (654)(yo)

2. Untuk b = 595 dan c = 252, dapat dihitung bahwa FPB 595 dan 252 adalah 7.
(595) (m) + (252)(n) = 7 memberikan, salah satu solusi, m = -11 dan n = 26.

2. Contoh-contoh soal :

Pada bilangan bulat, buktikan pernyataan-pernyataan berikut :


1. ( a, b ) = 1  am+bn = 1

2. ( a, c ) = a dan ( b, c ) = 1, maka ( a b, c ) = 1

3. c I a b dan ( a, c ) = d, maka c I b d

4. ( a, b ) = 1 dan c I a, maka ( c, b ) = 1

5. d  Z + , d I a, d I b, (a, b ) = d, maka ( a/d , b/d ) = 1

6. d  Z +  ( a c, b c ) = ( a, b ) c

Pembuktian :
1. Buktikan ( a, b ) = 1, maka am+bn=1

Bukti :
a. Pembuktian dari ruas kiri ke kanan
( a, b ) = 1, berarti  m, n  Z sehingga m a + n b = 1 ( sesuai definisi )
b. Pembuktian dari ruas kanan ke kiri

Tunjukkan bahwa jika a m + b n = 1, maka ( a, b ) = 1


dengan menunjukkan syarat ( a, b ) = 1 yaitu
i). 1I a, 1I b
ii). Jika ada x I a dan x I b maka x I 1.
Penyelesaian :
1). 1 I a dan 1I b ( 1 pembagi semua bilangan bulat )
2). Misalkan x I a dan x I b, maka x I m a + n b ( teorema pembagian )

Karena ma + n b = 1 ( diketahui ) maka x I 1.

Dari 1) dan 2 ) maka ( a, b ) = 1


atau a m + b n = 1, maka ( a, b ) = 1.
Dari langkah a) dan b) terbukti bahwa :
( a, b ) = 1  a m + b n = 1.

2. Buktikan jika ( a, c ) = 1 dan ( b, c ) = 1, maka ( a b, c ) = 1


Bukti :
( a, b ) = 1 berarti  m, n  Z sehingga m a + n b = 1

( b, c ) = 1 berarti  p,q  Z sehingga p b + q c = 1


x
ma.pb + ma.qc + nc.pb + nc.qc = 1
( mp ) ab + ( maq + npb + nqc ) c = 1

Andaikan mp = s  Z dan ( maq + npb + nqc ) = t  Z


maka s. ab + t.c = 1
Karena  s, t  Z sehingga s. ab + t . c = 1, maka ( a b, c ) = 1

3. Buktikan jika c  ab dan ( a, c ) = d  c  bd


Bukti :
( a, c ) = d   m,n  Z  ma + nc = d

ma + nc = d  mab + ncb = bd ...................... 1)


c  ab  ab = pc ...................... 2).

dari substitusi 2) ke 1 ) doperoleh


mpc + ncb = bd atau ( mp + nb ) c = bd.
Andaikan ( mp + nb ) = q  Z
akibatnya : qc = bd.
Karena  q  Z  qc = bd  c  bd. ( terbukti )

4. Buktikan jika c  a dan (a, b) = 1  (c, b ) = 1


Bukti :
( a, b ) = 1   m,n  Z  ma + nb = 1 ...................... 1)
ca   p  Z  a = pc ...................... 2).

dari substitusi 2) ke 1 ) doperoleh


mpc + nb = 1
Andaikan mp = q  Z akibatnya qc + nb = 1  ( c, b ) = 1 ( terbukti ).

1. Buktikan jika diketahui d  Z +

d  a, d  b dan ( a, b ) = 1 
Bukti
( ad , bd ) =1
a. dari kiri ke kanan

d  a, d  b dan ( a, b ) = 1  ( ad , bd ) = 1
(a, b) = d   m,n  Z  ma + nb = d
ma + nb = d  ma nb = 1 (dikali 1/d)
+
d d
atau a b
m. + n. =1
d d

d \ a  a\d  Z dan d \ b  b \ d  Z
Karena
a b
m , n  Z ,  m.
d
+ n.
d
=1
b. pembuktian ruas kanan ke ruas kiri
( ad=, 1bd )
( )
a b =1  d\a, d\b, dan ( a, b ) = 1
,
d d
( a b
,
d d ) =1  m,n  Z  m.
a
d
+ n.
b
d
=1

a b 
m. +n. =1 m. a+n . b=d
d d
karena m. a+n. b=d  d\a dan d\b ...
misalkan ada x \ a dan x \ b.
x \ a dan x \ b  x \ (ma +nb)
karena maka x\d Karena dipenuhi syarat pada 1) dan 2) yaitu :
i). d\a, d\b
ii). jika x\a, x\b  x\d
maka (a,b) = d

Jadi
( a b
,
d d ) = 1  d\a, d\b dan (a,b) =1

6. Diketahui : c  Z +
Buktikan : (ac, bc) = (a,b) = c
Bukti :
Misalkan (a,b) = d  (ac,bc) = dc
karena (a,b) = d  i). d\a , dan d\b
ii). jika x\a dan x\b maka x\d
Selidiki apakah (ac,bc) = dc memenuhi syarat berikut :
i). dc\ ac , dan dc\ bc
ii). jika ada y\ac, dan y\bc maka y\dc

Penyelesaian :
a). d\a   m  Z  a = md
karena a = md  ac = m (dc)
 dc \ bc b). Misalkan ada x\ ac dan x \ bc.
x \ ac , x\bc  x \ k.ac + 1.bc
atau x \ k.mdc + 1.ndc
atau x \ (km + ln) .dc
 x \ dc
Dari a) dan b) :
(ac,bc) = dc
3. Contoh-contoh soal
1. Hitung (i) (314, 159 )
(ii) (1009, 4001)
jawab :
dengan algoritma pembagian
(i) 314 = 159 . 1 + 155
159 = 155 .1 + 4
155 = 4. 38 + 3
4 =3.1+1
3 = 1.3
(ii) 4001 = 1009 . 3 + 974
1009 = 974.1 + 35
974 = 35 . 27 + 29
35 = 29 . 1 + 6
29 = 6.4 + 5
6 = 5.1 + 1
5 = 1.5
jadi (4001, 1009 ) = 1

2. Buktikan bahwa jika a  b dan a > 0 maka (a,b) = a


Jawab :
ab dan aa adalah faktor persekutuan dari a dan b
misalkan c adalah sebarang faktor persekutuan dari a dan b, berarti c  a karena a>0 maka
c a. sehingga a adalah FPB dari a dan b atau (a,b) = a.

3. Buktikan bahwa ((a,b),b) = (a,b)


Jawab :
Misalkan (a,b) = d dengan d > 0 maka da dan db .
Karena dd dan db maka d adalah faktor persekutuan dari d dan b,
atau d adalah faktor persekutuan dari (a,b) dan b.
Misalkan c adalah sebarang faktor persekutuan dari d dan b maka c  d dan c b.
karena cd dan d>0 maka c d.
Sehingga d = (a,b) adalah FPB dari (a,b) dan b,
atau ((a,b),b)= (a,b).

4. Buktikan bahwa jika (a,b) = 1 dan c a maka (c,b) = 1


Jawab :
Misalkan (c,b) = d dengan d>0, maka dc dan db, dc dan ca (ketentuan) maka da.
da dan db maka d adalah faktor persekutuan dari a dan b. (a,b) = 1 dan d adalah faktor
persekutuan dari a dan b maka d 1. Karena bilangan bulat positif dan d1 maka d = 1
jadi (c,b) = 1

5. Tentukan x dan y sehingga 314x + 159y = 1


Jawab :
Perhatikan jawaban 1 (i) di atas,maka
1 =4-3.1
= 4 - (155 - 4. 38)
= 4.39 - 155
= (159 - 155)39 - 155
= 159. 39 - 155. 40
= 159. 39 - (134- 159)40
= 159.79 - 134 . 40 = 314 (-40) + 159 (79)

6. Buktikan (a,b) (a+b, a)


Jawab :
Misalkan (a,b) = d maka da dan db
da dan db maka d(a+b)
d(a + b) dan da maka d(a + b,a)
jadi (a,b)(a + b, a)

7. Buktikan bahwa jika (a,b) = d maka d terbagi oleh setiap faktor persekutuan dari a dan b.
Bukti:
(a,b) = d maka d = ax +by. Misalkan c adalah sebarang faktor persekutuan dari a dan b,
maka ca dan cb. ca maka cax. bb maka cby. Pada persamaan d = ax + by, cax dan
cby maka cd. Jadi setiap faktor persekutuan dari a dan b membagi d = (a,b)

8. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan bulat m > 0 berlaku (m, mb) = m(a, b)
Bukti :
Misalkan (a,b) = d. Maka ada x dan y sehingga d = ax + by. Ini adalah bilangan bulat
positif yang berbentuk axi + byi yang menyatakan d.
Maka m(a,b) = md = m(ax + by)
= m(ax ) + m(by)
= (ma)x + (mb)y.

9. Buktikan bahwa jika c ab dan (c, a) = d maka c bd


(c,a) = d maka ada x dan y sehingga cx + ay = d. Jika kedua ruas dari persamaan ini
dikalikan b maka bcx + bay = bd.
cab maka caby. Pada persamaan itu cbcx dan caby maka cbd.

10. Buktikan bahwa (a, b+a) = 1 bila dan hanya bila (b, a) = 1
Apabila (a,b + a) = 1 maka (b,a) = 1. Misalkan (b,a) = d dengan d > 0, maka da dan db
sehingga d(b+a).
d(b + a) dan da maka d faktor persekutuan dari (b +a) dan a.
(a, b+ a) = 1 dan d adalah faktor persekutuan dari a dan b+ a maka d 1. Padahal d>0,
oleh karena itu d = 1. Jadi (b,a) = d = 1.
Dibuktikan : jika (b,a) = 1 maka (a, b+a) = 1. Misalkan (a, b+a) = c dengan c>0, maka ca
dan c(b+a). ca dan cb maka c adalah faktor persekutuan dari a dan b. karena (b,a) = 1
dan c adalah faktor persekutuan a dan b maka c 1 .padahal c > 0 sehingga c = 1.Jadi (a,
b+a) = c = 1.

11. Buktikan bahwa setiap bilangan bulat selalu dapat dinyatakan oleh salah satu dari 4k, 4k
+ 1, 4k + 2, 4k + 3, di mana k adalah bilangan bulat positif dan tunjukkan bahwa (4k + 1)
dan (4k + 3) adalah bilangan ganjil.
Bukti:
Dengan menggunakan teorema pembagian bilangan bulat a dan b dengan b0, maka ada
bilangan bulat q dan r sedemikian hingga a = q, b+r, 0r<b.
Jika kita ambil b = 4 maka a = 4q + r, dimana r < 4 untuk q = k, maka a dapat dinyatakan
dengan salah satu dari : 4k, 4k +1, 4k + 2, atau 4k + 3.
Untuk menunjukkan bahwa 4k + 1 dan 4k + 3 adalah ganjil , kita ubah bentuknya sebagai
berikut :
4k + 1 = 2.2k +1 = 2p + 1 di mana p = 2k

Bilangan 2p + 1 adalah ganjil karena 2p adalah genap


4k + 3 = 2.2k + 3 = 2p + 3, di mana p = 2k
Bilangan 2p + 3 adalah ganjil karena
2p + 3 = 2p + 2 + 1 = 2(p+1_ + 1
jadi (4k + 1) atau (4k + 3) adalah bentuk bilangan bulat yang ganjil
12. Tentukan ciri-ciri bilangan habis dibagi oleh 2,3,4,5,6,7,8,9,11
Berikan contohnya!
Jawab:
Suatu bilangan habis dibagi 2 jika angka terakhir dari lambangnya, melambangkan
bilangan yang genap, contoh : 16, 214, 1368............

Suatu bilangan habis dibagi 3 jika jumlah bilangan yang diwakili oleh angka-angkanya
habis dibagi 3. Contoh : 81, 72, 375, 1023,.............

Suatu bilangan habis dibagi 4 jika dua angka terakhir dan lambangnya melambangkan
bilangan yang habis dibagi oleh 4. Contoh: 260, 2356, 7444448........

Suatu bilangan habis dibagi 5 jika terakhir dari lambangnya adalah angka 5 atau 0.
Contoh : 15, 65,90,100,101010................

Suatu bilangan habis dibagi 6 jika bilangan tersebut habis dibagi 2 dan 3. Contoh :36,
72,1524.........

Suatu bilangan habis dibagi 8 jika tiga angka terakhir dari lambangya, malambangkan
bilangan yang habis dibagi 8. Contoh :7736, 618678.......

Suatu bilangan habis dibagi 9 jika jumlah bilangan yang diwakili angka-angkanya habis
dibagi 9. Contoh 5922, 618678............

Suatu bilangan habis dibagi 11, jika jumlah bilangan diwakili oleh angka-angka ditempat
ganjil (dihitung dari kanan) dikurangi dengan jumlah bilangan yang diwakili angka-angka
di tempat genap adalah habis dibagi 11. Contoh 4015, 768592,4065457.......
4. Rangkuman
1. Definisi faktor persekutuan d adalah faktor persekutuan dari adan b bila dan hanya bila
db
2. Definisi faktor persekutuan terbesar (FPB). Faktor persekutuan tersebut dari a dan b
dinyatakan (a,b).(a, b) = d bila dan hanya bila (i) da dan db, dan (ii) jika ca dan cb
maka cd.
3. (0,0) tak terdefinisikan. Untuk sebarang bilangan bulat a dan b (a, b) >1.
4. Jika (a,b) = d maka (a : d, b : d) = 1
5. Untuk setiap a dan b , ada dengan tunggal q dan r sehingga b = qa + r dengan 0  r < a
(algoritma pembagian).
6. Jika b = qa + r maka (b,a) = (a, r)
7. Untuk menentukan FPB dua bilangan digunakan algoritma Euclides
8. Jika (a,b) = d maka ada x dan y sehinggaa ax + by = d
9. Jika dab dan (d,a) = 1 maka d b
10. Jika ca dan cb serta (a,b) = maka cd.

4. Tes formatif

Selidiki apakah pernyataan-pernyataan berikut ini benar?Jika benar berikan contoh, jika salah
buktikan
1. Apabila a  d dan b  d maka d adalah faktor persekutuan adan b
2. Jika adan b adalah faktor -faktor persekutuan a dan b dengan c < d maka d = (a,b).
3. Jika (a, b+a) = d maka (a,b) = d
4. Jika (a, b) = d , maka (a +b,a) = d
5. Jika ax + by = d maka (a , b) = d
6. Jika (a+b , a-b) = d maka (a,b) = d
7. Jika (a :c, b:c) = 1 maka (a,b) = 1
8. (921, 654) = 3
9. jika (a, b) = 1 dan c(a + b) maka (a,c) = (b=c)
10. jika d  ab dan d a maka (a,b) = d
11. Jika (a, 4) = 2 dan (b, 4) = 2 maka (a + b, 4) = 4
12. Dengan algoritma pembagian, tiap bilangan dapat berbentuk 2n atau 2n + 1
13. Nilai-nilai x dan y yang memenuhi persamaan 93x - 81y = 3 adalah dua bilangan yang
berurutan.
14. (a, b, c) = ((a,b),c)
15. jika d bilangan genap, d(a + b) dan d(a-b) maka d I (a,b)

Anda mungkin juga menyukai