Anda di halaman 1dari 11

METODE ITERASI GAUSS SEIDEL DAN JACOBI

Untuk Memenuhi Tugas Fisika Komputasi

Oleh:
Riska Dewi Adelia Saputri
11117045

PROGRAM STUDI FISIKA


JURUSAN SAINS
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan-Nya
sehingga tugas makalah yang berjudul “Metode Iterasi Gauss Seidel dan Jacobi” ini dapat saya
selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika
komputasi,

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah
ini. Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, mohon maaf jika
masih ada kekurangan dari karya yang dibuat. Kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini.

Bandarlampung, 25 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
Dasar Teori Metode Iterasi Gauss Seidel dan Jacobi 3

Penyelesaiaan Metode Iterasi Gauss Seidel dan Jacobi dan Perbedaannya 4

BAB III KESIMPULAN 6


DAFTAR PUSTAKA 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem persamaan linier merupakan salah satu model dan masalah matematika yang banyak
diterapkan dalam berbagai ilmu. Suatu sistem persamaan linier terdiri atas sejumlah berhingga
persamaan linier dalam sejumlah berhingga variabel.

Sistem persamaan linier dalam bentuk persamaan perkalian matriks dapat ditulis Ax = b.

Di dalam penyelesaian sistem persamaan akan dicari nilai x1, x2, ..., xn yang memenuhi sistem
persamaan berikut:

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = b1

a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn = b2

an1x1 + an2x2 + ... + annxn = bn

Dengan a adalah koefisien konstan, b adalah konstan, n adalah jumlah persamaan, dan x1, x2, ...,
xn adalah bilangan tak diketahui.

Menyelesaikan suatu sistem persamaan linear adalah mencari nilai-nilai variabel tersebut yang
memenuhi semua persamaan linier yang diberikan.

Terdapat dua kelompok yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier.
Metode pertama yaitu metode langsung, yakni metode yang mencari sistem persamaan linier
dalam langkah berhingga. Contohnya seperti metode eliminasi gauss dan metode eliminasi gauss
jordan. Kelompok kedua dikenal sebagai metode tak langsung atau metode iterasi, yang bermula
dari suatu hampiran awal dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran penyelesaiaan awal
dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran dalam tak berhingga namun menggunakan
langkah konvergen. Metode iterasi digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar. Metode iterasi yang akan dibahas yaitu
metode iterasi Jacobi dan metode iterasi Gauss-Seidel.

1
Pada metode iterasi Jacobi, nilai hampiran dikoreksi secara serentak. Artinya nilai hampiran
mengacu pada nilai hampiran sebelumnya. Sedangkan pada metode Gauss-Seidel, nilai hampiran
dihitung berdasarkan nilai hampiran terbaru atau terakhir.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar teori tentang metode iterasi gauss seidel dan jacobi.
2. Untuk mengetahui penyelesaiaan metode iterasi gauss seidel dan jacobi dan perbedaannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Teori Metode Iterasi Gauss Seidel dan Jacobi

1. Metode Iterasi Gauss Seidel

Metode iterasi gauss seidel merupakan modifikasi dari metode iterasi jacobi. Modifikasi tersebut
terletak pada rumus berikut:

i−1 n

∑ ( aij x )− ∑ ( aij x (jk−1) ) +b i


(k)
j
j−1 j=i+1
x(k)
i =
aii

dimana i = 1,2,3,...,n.

Misalkan A = (aij) sebuah matriks simetris dan Dm = (dij), Em = (eij), dan Fm = (fij)
digeneralisasikan menurut suatu parameter dengan m Є {1,2,...,n} untuk Ɐi, j = 1,2,...,n,
sehingga, A = Dm – Em – Fm

Berikut ilustrasikan bentuk matriks gauss seidel yang telah digeneralisasikan.

0 0

Dm =
[ a1,1 ⋯ a1 , m+1 ⋱
⋮ ⋱ ¿ 0 ¿¿ a

¿
n ,n−m ⋱


an−m ,n

an , n
0

]
0 0 0 0 0

[ 0
Em = −a m+2,1

−a n ,1
0
0

0
0
0
0
0
0
⋯ −a n−m−1, n 0
0
0
0
0
]
0 0 −a1 , m+2 ⋯ −a1 , n

[
0
Em = 0
0
0
0 0
0 0
0 0
0 0
⋱ ⋮
0 −an−m −1 , n
0
0
0
0
]
3
Generalisasi metode gauss seidel untuk persamaan A = Dm – Em – Fm dapat didefinisikan sebagai
berikut

x(k +1)=(Dm−E m)−1 F m x (k )+( Dm −Em )−1 b

dengan matriks T (m) −1


GGS =( D m−Em ) F berperan sebagai matriks iterasi dari generalisasi metode
gauss seidel.

2. Metode Iterasi jacobi

Metode iterasi jacobi merupakan salah satu bidang analisis numerik yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan persamaan linier dan sering dijumpai dalam berbagai disiplin ilmu.
Metode iterasi jacobi merupakan salah satu metode tak langsung, yang bermula dari suatu
hampiran penyelesaian awal dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran dalam tak berhingga
namun langkah konvergen. Metode iterasi jacobi ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan
linier yang proporsi koefisien nol nya besar.
Metode ini ditemukan oleh matematikawan yang berasal dari Jerman, Carl Gustav Jakob Jacobi.
Penemuan ini diperkirakan pada tahun 1800-an.
Iterasi dapat diartikan sebagai suatu proses atau metode yang digunakan secara berulang-ulang
(pengulangan) dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika.
Jika diubah dari persamaan linier, maka akan menjadi: Ax = b
Kemudian diketahui bahwa A = D + (L + U), dimana D merupakan matriks diagonal, L
merupakan matriks segitiga bawah, dan U merupakan matriks segitiga atas. Lalu persamaan
tersebut diubah menjadi
Dx + (L + U)x = b
x = D-2 [b – (L + U)x]
Jika ditulis dalam aturan iteratif, maka metode iterasi jacobi dapat ditulis sebagai berikut:
X(k) = D-1[b – (L+U)x(k-1)]
Dimana k merupakan banyaknya iterasi. Jika x(k) menyatakan hampiran ke–k penyelesaian SPL,
maka x(k) adalah hampiran awal.
n
1
x(k)
t = (
aij i j ≠i ij j )
b −∑ a x (k−1) , i=1,2 , … , n ; k=1,2,3 … , n

Suatu matriks A berukuran n x n dikatakan dominan secara diagonal apabila:

4
|aii| > |ai,1| + ... + |ai,i-1| + |ai,i+1| + ... + |ai,n| untuk i = 1,2,..., n.

B. Penyelesaiaan Metode Iterasi Gauss Seidel dan Jacobi dan Perbedaannya

1. Metode Iterasi Gauss Seidel

Sistem persamaan linear diatas dapat ditulis dalam bentuk Ax=b

10 −2 −1 −1 x1 3
A= −2
[10 −1 −1 , x =
−1 −1 10 −2
−1 −1 −2 10
] [] [ ] x2
x3
x4
, b= 15
27
−9

karena A bersifat DDST maka sistem persamaan linier ini dapat diselesaikan secara numerik
dengan metode gauss seidel dengan menulis A = D – E – F diperoleh

10 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1

[
D= 0 10 0 0 , E=
0 0 10 0
0 0 0 10
][ ][ ] 2
1
1
0
1
1
0
0
2
0 , F=
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1 ,
1
0

0,10 0 0 0

[
( D−E )−1= 0,02 0,10
] 0
0,01 0,01 0,10
0 ,
0
0,01 0,01 0,02 0,10

0 0 ,20 0 , 10 0 ,10 0,3

[ ] [ ]
( D−E )−1 F= 0 0 ,04 0 ,12 0 ,12 , ( D−E )−1 b= 1,56 ,
0 0,0 2 0,02 0 , 22
0 0,03 0,02 0,01
2,89
−0,12

Gunakan persamaan metode gauss seidel

x(k+1) = (D – E)-1 Fx(k) + (D – E)-1b

2. Metode Iterasi Jacobi

Berikut adalah gambaran bagaimana menggunkan metode iterasi Jacobi dengan sebuah contoh.
Misalkan ingin menyelesaikan SPL:

5
Nyatakan terlebih dahulu setiap variabel dalam ketiga variabel yang lain, nyatakan dalam
persamaan matriks. Setelah nilai x diperoleh, perhitungan tersebut diulang kembali untuk
mendapatkan hasil iterasi kedua dengan cara memasukkan nilai-nilai x ke suku-suku pada ruas
kanan tanda sama dengan, proses ini diulangi berkali-kali untuk nilai-nilai berikutnya. Proses
berulang ini disebut proses iterasi. Proses iterasi harus dihentikan bila x sudah mendekati solusi.

6
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Metode iterasi gauss seidel merupakan modifikasi dari metode iterasi jacobi.

2. Hasil output iterasi Jacobi lebih akurat dibandingkan iterasi Gauss-Seidel, karena jumlah
iterasi Jacobi yang lebih banyak menyebabkan proses pengulangan dan hasil dari setiap
iterasinya lebih jelas.

7
DAFTAR PUSTAKA

[1] Andri dkk. “Generalisasi Metode Gauss-Seidel untuk Menyelesaikan Sistem Persamaan
Linear”. JOM FMIPA. Volume 1, No. 2. 2014.

[2] B.P.Pakinde, Kamal. “Makalah: Metode Numerik: Sistem Persamaan Linear”. Universitas
Kristen Tentena. Tentena. 2016.

[3] Niyyaka, Shella. “Perbandingan Metode Iterasi Jacobi dan Iterasi Gauss-Seidel dalam
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier dengan Menggunakan Simulasi Komputasi”. Universitas
Lampung. Lampung. 2016.

[3] Supriyanto. “Metode Iterasi Gauss-Seidel dalam Sistem Persamaan Linear”. Staf Lab.
Komputer. Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai