Anda di halaman 1dari 19

Koefisien Binomial

Oleh Group 1 :
•Anjel Damanik
•Handoyo Hutagalung
•Mindo Laura Arianti Naibaho
•Riani S. Aritonang
Sejarah Teorema
Binomial
Rumus dan susunan segitiga dari koefisien binomial ini sering
dikaitkan dengan Blaise Pascal, yang menguraikannya pada
abad ke-17. Tetapi, sebenarnya rumus dan susunan tersebut
telah dikenal oleh banyak matematikawan jauh sebelum
Pascal. Contohnya, Sir Isaac Newton dihargai atas jasanya
yang menjelaskan mengenai teorema binomial umum, yang
berlaku untuk setiap eksponen. Matematikawan Yunani abad
ke-4 SM Euklides menyebutkan kasus khusus teorema
binomial untuk eksponen, seperti yang dilakukan oleh
matematikawan India abad ke-3 SM Pingala untuk tingkat
yang lebih tinggi. Sebuah teorema binomial yang lebih umum
dan kemudian disebut "segitiga Pascal" telah dikenal di abad
ke-10 M oleh matematikawan India Halayudha dan
matematikawan Persia Al-Karaji, di abad ke-11 oleh penyair
dan matematikawan Persia Umar Khayyām, dan di abad ke-13
oleh matematikawan Cina Yang Hui, yang semuanya
memperoleh hasil yang sama. Al-Karaji juga memberikan
sebuah pembuktian matematika dari teorema binomial dan
segitiga Pascal, dengan menggunakan induksi matematika.
Koefesien binomial merupakan bilangan-bilangan
yang muncul dari hasil penjabaran penjumlahan dua
peubah yang dipangkatkan, misalnya (x + y)n.
Koefisien Teori untuk menurunkan rumus yang diperoleh dari
Binomial penjabaran (x + y)n dengan menggunakan kombinasi
dikenal dengan Teorema Binomial.
Koefisien Binomial
(x + y)0 = 1 1
(x + y)1 = x + y 1 1
(x + y)2 = x2 + 2xy + y2 1 2 1
(x + y)3 = x3 + 3x2y + 3xy2 + y3 1 3 3 1
(x + y)4 = x4 + 4x3y + 6x2y2 + 4xy3 + y4 1 4 6 4 1
(x + y)5 = x5 + 5x4y + 10x3y2 + 10x2y3 + 5xy4 + y5 1 5 10 10 5 1

n n n-1 1 n-k k
(x + y) = C(n, 0) x + C(n, 1) x y + … + C(n, k) x y +…+
n
C(n, n) y =  C ( n, k ) xn-k yk
n
k 0

Koefisien untuk xn-kyk adalah C(n, k). Bilangan C(n, k) disebut


koefisien binomial.
4
Contoh: Jabarkan (𝑎+𝑏)5

• 
Solusi: Menurut Teorema Binomial
Teorema Binomial
• 
Misal 𝑎 dan 𝑏 merupakan bilangan-bilangan real,
dan 𝑛 sebuah bilangan bulat nonnegatif, maka

Bilangan pada persamaan ini disebut koefisien


binomial.
Bukti :
•Penjabaran
  dari merupakan perkalian (𝑎 + 𝑏) sebanyak n faktor, yaitu

(𝑎 + 𝑏)n = (𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑏)… (𝑎 + 𝑏)

Koefisien dari 𝑎𝑛−𝑘 𝑏k dapat ditentukan dengan banyaknya cara pemilihan 𝑎 dari n-k diantara n
faktor yang ada atau pemilihan b dari k faktor diantara n faktor. Hal ini biasa dilakukan dengan
C(n,n-k) atau C (n,k) cara. Penentuan koefisien ini berlaku untuk setiap k = 0,1,2…,n. Sehingga

sama dengan yang dibuktikan.


• 

CONTOH:
Carilah koefisien 𝑎4b6 Solusi: Menurut Teorema Binomial, koefisien
dalam penjabaran yang dimaksud adalah
(𝑎+𝑏)10 .
• 
Penjabaran dari dan tiap suku-sukunya :

suku
1 + +
2
2 ++ --
Binomial 3
3
4
+
+
+
+
+
-
dalam 4 + -

Pengurangan Ket:
Untuk anda operasi akan berganti-ganti mulai dari
(+)
Suku dengan pangkat b genap → (+)
Suku dengan pangkat b ganjil → (-)

Contoh:
Contoh :
•Dengan
  menggunakan teorema binomial, tunjukkan bahwa

untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.


Pembahasan :
Karena 2 = 1 + 1, maka 2n = (1 + 1)n. Dengan menerapkan teorema
binomial dengan a = 1 dan b = 1, diperoleh

Karena 1n – k = 1 dan 1k = 1. Akibatnya,


•Jika
  𝑛 sebuah bilangan bulat positif, maka

Bukti: Berdasarkan Teorema Binomial, diperoleh


Identitas
Pascal

• 
Identitas Pascal adalah dasar untuk sebuah susunan geometris
koefisien-koefisien binomial dalam sebuah segitiga, seperti
ditunjukkan gambar diatas. Baris ke 𝑛 dalam segitiga memuat
koefisien-koefisien binomial , dengan 𝑘 = 0,1,2, ⋯ , 𝑛 . Segitiga
ini dikenal dengan nama Segitiga Pascal.
Teorema Identitas
Pascal
• 
Untuk n dan k bilangan
bulat positif, dengan k ≤ n
maka:
Bukti :

• Misal
  A adalah himpunan dengan 𝑛 + 1 elemen. Asumsikan 𝑎 sebuah elemen dalam A dan misal B
= A – {𝑎}.
Jelas bahwa, terdapat himpunan bagian dari A dengan 𝑘 elemen. Tentu saja, terdapat dua cara
membentuk himpunan bagian dari A dengan 𝑘 elemen:
(1) memuat 𝑎 bersama 𝑘−1 elemen dari B; atau
(2) hanya memuat 𝑘 elemen dari B (tidak memuat 𝑎).
Jelas bahwa, karena terdapat himpunan bagian dari B dengan 𝑘−1 elemen, maka terdapat
himpunan bagian dari A dengan 𝑘 elemen yang memuat 𝑎. Juga karena terdapat himpunan bagian
dari B dengan 𝑘 elemen, padahal B = A – {𝑎}, maka terdapat himpunan bagian dari A dengan 𝑘
elemen yang tidak memuat 𝑎.
Konsekuensinya, .
Contoh Penerapan Identitas
Pascal
• 
• Diberikan , jabarkanlah !
Jawab :

(  𝑎+𝑏 )6 1 6 15 20 15 6 1

(  𝑎+𝑏 )7 1 7 21 35 35 21 7 1

 MAKA
• 

Jika (𝒊 = 𝟏, 𝟐, 𝟑,⋯, 𝒓) adalah bilangan-bilangan real,


dan 𝒏 sebuah bilangan bulat nonnegatif, maka

Teorema
dengan 𝑛1+𝑛2+𝑛3+⋯+𝑛r = 𝑛 dan 𝑛I = 0, 1, 2,⋯, 𝑛, untuk
Multinomial setiap 𝑖.

Bilangan disebut koefisien multinomial.


Contoh :

• 
Contoh:
•• Dalam
  ekspresi (x + y + z)7, koefisien x2y2z3 adalah
= = 210
• Dalam ekspresi , koefisien dari x4y2z2 adalah
= = =420
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai