Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep dasar sistem komputer yaitu adanya sistem biner, sistem desimal dan
hexadesimal, dalam sistem biner adalah sistem yang mengenal 2 buah angka. Yang disebut
dengan istilah bit. Dalam sistem biner kita akan mengenal sistem satuan elemen informasi,
satuan waktu dan frekuensi sistem pengkodeaan karakter.dalam sistem desimal menggunakan
basis 10, deca berarti 10. Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan
yaitu : 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Dalam sistem hexadecimal menggunakan basis 16, hexa berarti
6 dan deca berarti 10. Sistem bilangan hexadecimal menggunakan 16 macam simbol bilangan
yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D dan E.
Sistem bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem
bilangan menggunakan basis (base/radix) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang
digunakan. Konsep dasar sistem bilangan adalah suatu sistem bilangan, senantiasa mempunyai
base (radix), absolute digit dan positional (place) value. Macam-macam sitem bilangan yaitu
desimal, biner, oktal, heksadesimal

B. Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan basis bilangan
2. Apakah yang dimaksud dengan konversi bilangan

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa itu basis bilangan
2. Mengetahui apa itu konversi bilangan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Basis Bilangan
Basis bilangan adalah bilangan yang menjadi dasar terbentuknya bilangan lain dalam
suatu sistem bilangan. Cara yang kita kenal untuk menuliskan lambang bilangan bulat adalah
dengan notasi decimal (basis sepuluh). Lambang dasar yang digunakan dalam basis sepuluh
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Lambang bilangan – bilangan bulat lainnya ditulis dengan
menerapkan nilai tempat dengan menggunakan lambang dasar tersebut.

Contoh :

4275 = 4.103 + 2.102 + 7.101 + 5.100

Teorema 3.1:

Misalkan b suatu bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1, maka setiap bilangan
bulat positif n dapat dituliskan secara tunggal dalam bentuk

n = 𝑎𝑘 𝑏 𝑘 + 𝑎𝑘−1 𝑏 𝑘−1 + 𝑎𝑘−2 𝑏 𝑘−2 + … + 𝑎1 b + 𝑎0

dengan k suatu bilangan bulat tak negatif, 𝑎𝑗 suatu bilanganbulat dengan

0 ≤ 𝑎𝑗 ≤ b-1 untuk j = 0, 1, 2, …, k dengan 𝑎𝑘 ≠ 0

Bukti :

Untuk memperoleh representasi dari n seperti yang diinginkan, kita menerapakan


algoritma pembagian sebagai berikut :

Pertama, kita membagi n dengan b untuk mendapatkan

n = 𝑏𝑞0 + 𝑎0 , 0 ≤ 𝑎0 ≤ b – 1

jika 𝑞0 ≠ 0, kita membagi 𝑞0 dengan b dan mendapatkan bahwa

𝑞0 = 𝑏𝑞1 + 𝑎1 , 0 ≤ 𝑎1 ≤ b – 1

Kita menunjukan proses ini untuk memperoleh

𝑞1 = 𝑏𝑞2 + 𝑎2 , 0 ≤ 𝑎2 ≤ b – 1

𝑞2 = 𝑏𝑞3 + 𝑎3 , 0 ≤ 𝑎2 ≤ b – 1

𝑞𝑘−2 = 𝑏𝑞𝑘−1 + 𝑎𝑘−1 , 0 ≤ 𝑘 − 1 ≤ b – 1

𝑞𝑘−1 = b.0 + 𝑎𝑘 , 0 ≤ 𝑎𝑘 ≤ b – 1

2
Langkah terakhir dari proses ini terjadi apabila kita memperoleh hasil bagi 0. Perhatikan bahwa
dalam penerapan algoritma – algoritma pembagian tersebut, kita memperoleh hasil bagi – hasil
bagi yang memenuhi

n > 𝑞0 > 𝑞1 > 𝑞2 > ….≥ 0

Karena barisan 𝑞0 , 𝑞1 , 𝑞2 , … adalah suatu barisan turun dari bilangan-bilangan bulat tak
negative, maka barisan ini akan berakhir pada suku 0. Selanjutnya dari persamaan partama 𝑞0
disubtitusikan dalam persamaan kedua diperoleh

n = b 𝑞0 + 𝑎0

n = b (b 𝑞1 + 𝑎1 ) + 𝑎0 = b2𝑞1 + b 𝑎1 + 𝑎0

Proses substitusi di lanjutkan untuk untuk 𝑞1 , 𝑞2 , 𝑞3 , … diperoleh

n = b3𝑞2 + b2𝑎2 + b 𝑎1 + 𝑎0

n = b4𝑞3 + b3𝑎3 + b2 𝑎2 + b 𝑎1 +𝑎0

n = bk-1𝑞𝑘−2 + bk-2𝑎𝑘−2 + …. + b2 𝑎2 + b 𝑎1 +𝑎0

n = bk𝑎𝑘 + bk-1𝑎𝑘−1 + …. + b2 𝑎2 + b 𝑎1 +𝑎0

n = ak𝑏𝑘 + 𝑎𝑘−1 bk-1+ …. + 𝑎2 b2 + 𝑎1 b +𝑎0

Dimana 0 ≤ 𝑎𝑗 ≤ b -1 untuk j = 0, 1, 2, …,k dan 𝑎𝑘 ≠ 0, karena 𝑎𝑘 = 𝑞𝑘−1 adalah hasil


bagi terakhir yang tidak sama dengan 0.

Kita telah mendapatkan representasi dari n seperti yang diinginkan. Untuk


memperlihatkan bahwa representasi n tersebut tunggal, misalkan kita mempunyai dua
representasi dari n , yaitu :

n = 𝑎𝑘 bk + 𝑎𝑘−1 bk-1 + ….+ 𝑎1 b + 𝑎0 , 0 ≤ 𝑎𝑗 ≤ b -1 dan

n = 𝑐𝑘 bk + 𝑐𝑘−1 bk-1 + ….+ 𝑐1 b + 𝑐0 , 0 ≤ 𝑐𝑗 ≤ b -1

jika kedua bilangan tersebut di kurangkan, maka diperoleh :

(𝑎𝑘 - 𝑐𝑘 ) bk + (𝑎𝑘−1 ck-1) bk-1 + …+ (𝑎1 - 𝑐1)b + (𝑎0 + 𝑐0 ) = 0

Jika dua representasi dari n tersebut berbeda, maka ada bilangan bulat terkecil j, 0 ≤ 𝑗 ≤ 𝑘,
sedemikian hingga 𝑎𝑗 ≠ 𝑐𝑗 , jadi :

bj{(𝑎𝑘 − 𝑐𝑘 )𝑏 𝑘−𝑗−1 + … + (𝑎𝑗+1 − 𝑐𝑗+1 )𝑏 + (𝑎𝑗 − 𝑐𝑗 )} = 0

sehingga

(𝑎𝑘 − 𝑐𝑘 )𝑏 𝑘−𝑗 + (𝑎𝑘−1 − 𝑐𝑘−1 )𝑏 𝑘−𝑗−1 + … + (𝑎𝑗+1 − 𝑐𝑗+1 )𝑏 + (𝑎𝑗 − 𝑐𝑗 ) = 0

3
𝑎𝑗 − 𝑐𝑗 = (𝑐𝑘 − 𝑎𝑘 ) 𝑏 𝑘−𝑗 + (𝑐𝑘−1 − 𝑎𝑘−1) 𝑏 𝑘−𝑗−1 + ….+ (𝑐𝑗+1 − 𝑎𝑗+1 )b

𝑎𝑗 − 𝑐𝑗 = b {(𝑐𝑘 − 𝑎𝑘 )𝑏 𝑘−𝑗−1 + (𝑐𝑘−1 − 𝑎𝑘−1 )𝑏 𝑘−𝑗−2 + … + (𝑐𝑗+1 − 𝑎𝑗+1 )}

Ini berarti bahwab | (𝑎𝑗 − 𝑐𝑗 )

Tapi karena 0 ≤ 𝑎𝑗 < b dan 0 ≤ 𝑐𝑗 < b yaitu –b < 𝑎𝑗 − 𝑐𝑗 < b,

sehingga 𝑎𝑗 − 𝑐𝑗 = 0, yaitu 𝑎𝑗 = 𝑐𝑗

jadi representasi dari n adalah tunggal.

Selanjutnya jika n = 𝑎𝑘 𝑏 𝑘 + 𝑎𝑘−1 𝑏 𝑘−1 + 𝑎𝑘−2 𝑏 𝑘−2 + … + 𝑎𝑘 𝑏 + 𝑎0 yaitu n di


nyatakan sebagai jumlah dari perppangkatan bulat dari b, maka n dapat di tuliskan sebagai

n = (𝑎𝑘 𝑎𝑘−1 𝑎𝑘−2 … 𝑎1 𝑎0 )b penulisan bilangan bulat n seperti ini di katakan bahwa n di tuliskan
dalam basis b.

1. Basis Bilangan Desimal


Cara yang kita kenal untuk menuliskan lambang bilangan bulat adalah dengan notasi
decimal (basis sepuluh). Lambang dasar yang digunakan dalam basis sepuluh adalah 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Lambang bilangan – bilangan bulat lainnya ditulis dengan menerapkan nilai
tempat dengan menggunakan lambang dasar tersebut.
Contoh :
1. 4275 = 4 . 103 + 2 . 102 + 7 . 101 + 5 . 100
2. 10932 = 1 . 1044 + 0 . 103 + 9 . 102 + 3 .101 + 2 . 100

2. Basis bilangan dua ( Biner)


Basis biner banyak dipakai untuk sinyal elektronik dan pemrosesan data. Kekhususan
sistem biner untuk elektronik yaitu bahwa sistem biner hanya mempunyai 2 simbol yang
berbeda, sehingga pada sistem ini hanya dikenal angka “ O” dan “1”.
Contoh :
1. 1001102 = 1 ∙ 25 + 0 ∙ 24 + 0 ∙ 23 + 1 ∙ 22 + 1 ∙ 2 + 0
= 32 + 0 + 0 + 4 + 2 + 0
= 38 (dalam basis desimal)
2. 10101 = 1 ∙ 24 + 0 ∙ 23 + 1 ∙ 22 + 0 ∙ 21 + 1 ∙ 20
= 1 ∙ 16 + 0 ∙ 8 + 1 ∙ 4 + 0 ∙ 2 + 1 ∙ 1
= 21 (dalam basis desimal)
Setiap tempat pada bilanga biner mempunyai kelipatan 20, 21, 22, 23, dst. yang dihitung
dari kanan kekiri. Selanjutnya kita juga dapatmerubah bilangan desimal ke bilangan biner atau
sebaliknya dari bilangan biner kebilangan desimal.

4
Contoh lain :
Tulislah 116 dalam lambang dengan basis 2.
Jawab :
Penerapan algoritma pembagian berulang ulang, yaitu :

116 = 2 ∙ 58 + 0

58 = 2 ∙ 29 + 0

29 = 2 ∙ 14 + 1

14 =2∙7 +0

7 =2∙3 +1

3 =2∙1 +1

1 =2∙0 +1

Jadi, 116 = 11101002, nilai tersebut diambil dari sisa sisa pembagian bilangan diatas dengan
urutan dari bawah keatas, seperti ditunjukan anak panah.

3. Sistem Bilangan Quarter


quarter adalah basis sistem angka 4, yang menggunakan angka 0,1,2 dan 3 untuk
mewakili bilangan real.
Contoh :

2134

Pertama 4.40 = 4. 1 = 4
Kedua 3.41 = 3. 4 = 12
Ketiga 1.42 = 1. 16 = 16
Keempat 2.43 = 2.64 = 128
160(10)

2134(4) = 2.43 + 1.42 + 3.41 + 4.40


= 2. 64 + 1.16 + 3.4 + 4
= 128 + 16 + 12 + 4
2134(4) = 160(10)

5
4. Sistem Oktal
Aturan pada sistem oktal ( lat. okto = 8 ) sama dengan aturan yang dipergunakan pada
sistem bilangan desimal atau pada sistem bilangan biner. Pada bilangan oktal hanya
menggunakan 8 simbol yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 dan setiap nilai tempat mempunyai
kelipatan 8 simbol yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 dan setiap nilai tempat mempunyai
kelipatan 80, 81, 82, 83, 84, dst.

Contoh :

3174
Pertama 4.80 = 4. 1 = 4
1
Kedua 7.8 = 7. 8 = 56
Ketiga 1.82 = 1. 64 = 64
Keempat 3.83 = 3. 512 = 1536
1660
3174(8) = 3.8 + 1.8 + 7.8 + 4.80
3 2 1

= 3. 512 + 1.64 + 7.8 + 4.1


3174(8) = 1660(10)

5. Sistem Heksadesimal
Sistem Heksadesimal yang juga disebut Sedezimalsystem, banyak dipakai pada teknik
komputer. Sistem ini berbasis 16 sehingga mempunyai 16 simbol yang terdiri dari 10 angka
yang dipakai pada sistem desimal yaitu angka 0 … 9 dan 6 huruf A, B, C, D, E dan F.
Keenam huruf tersebut mempunyai harga desimal sbb : A = 10; B = 11; C = 12; D =13; E
= 14 dan F = 15. Dengan demikian untuk sistem heksadesimal penulisanya dapat
menggunakan angka dan huruf.
Contoh :

2AF3
Pertama 3.160 = 3. 1 = 3
1
Kedua 15.16 = 15. 16 = 240
Ketiga 10.162 = 10.256 = 2560
Keempat 2.163 = 2.4096 = 8192
2AF3(16) = 10995(10)

2AF3 = 2.163 + 10.162 + 15.161 + 3.160


= 2.4096 + 10.256 + 15.16 + 3.1
= 10955(10)

6
B. Konversi Basis Bilangan

Tabel Konversi Basis Bilangan


Basis 10 Basis 2 Basis 4 Basis 8 Basis 16

1 1 1 1 1
2 10 2 2 2
3 11 3 3 3
4 100 10 4 4
5 101 11 5 5
6 110 12 6 6
7 111 13 7 7
8 1000 20 10 8
9 1001 21 11 9
10 1010 22 12 A
11 1011 23 13 B
12 1100 30 14 C
13 1101 31 15 D
14 1110 32 16 E
15 1111 33 17 F
16 10000 100 20 10

Untuk mengubah lambang bilangan dalam basis 8 kebasis 2, maka kita hnya mengganti angka
angka pada lambang bilangan basis 8 dengan angka angka yang sesuai dengan basis 2, dengan
catatan tiap satu angka pada basis 8 disediakan tiga tempat pada basis 2.

Misalnya : 28 = 0102, 16 = 0012, 06 = 0002

1. Konversi Basis Bilangan Desimal Ke Basis Dua, Basis Empat, Basis Delapan Dan Basis
EnamBelas.
a. Konversi Basis Bilangan Desimal Ke Basis Dua
Konversi bilangan desimal bulat kebilangan Biner: Gunakan pembagian dengan 2 secara
suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, sisa dari pembagian
terakhir akan menjadi jawaban awal dan sisa pembagian awal akan menjadi jawaban
terakhir.
Contoh :

 Konversikan17910 ke basis dua.


Penyelesaian :

179 : 2 = 89 sisa 1

89 : 2 = 44 sisa 1
7
44 : 2 = 22 sisa 0

22 : 2 = 11 sisa 0

11 : 2 = 5 sisa 1

5:2 = 2 sisa 1

2:2 = 1 sisa 0

1:2 = 0 sisa 1

Sehingga : 17910 = 101100112

 Konversikan 8310 ke basis dua.


Penyelesaian :

83 : 2 = 41sisa 1

41 : 2 = 20sisa 1

20 : 2 = 10sisa 0

10 : 2 = 5sisa 0

5:2 = 2sisa 1

2:2 = 1 sisa 0

1 : 2 = 0 sisa 1

Sehingga : 8310 = 10100112

b. Konversi Basis BilanganDesimalKe Basis Empat (Quarter)


Konversi bilangan desimal bulat kebilangan Biner: Gunakan pembagian dengan 4 secara
suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, sisa dari pembagain
terakhir akan menjadi jawaban awal dan sisa pembagian awal akan menjadi jawaban
terakhir.

8
Contoh :

 Konversikan25110 ke basis empat.


Penyelesaian :

251 : 4 = 62 sisa 3

62 : 4 = 15 sisa 2

15 : 4 = 3 sisa 3

3:4 = 0 sisa 3

Sehingga : 25110 = 33234

 Konversikan 445110 ke basis empat.


Penyelesaian :

4451 : 4 = 4448 sisa 3

4448 : 4 = 1112 sisa 0

1112 : 4 = 278sisa 0

278 : 4 = 69 sisa 2

69 : 4 = 17sisa 1

17 : 4 = 4 sisa 1

4:4 = 1 sisa 0

1:4 = 0 sisa 1

Sehingga : 445110 = 101120034

c. Konversi Basis Bilangan Desimal Ke Basis Delapan (Oktal)


Konversi bilangan desimal bulat kebilangan Biner: Gunakan pembagian dgn 8 secara
suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, sisa dari pembagian
terakhir akan menjadi jawaban awal dan sisa pembagian awal akan menjadi jawaban
terakhir.

9
Contoh :
 Konversikan17910 ke basis delapan.
Penyelesaian :

179 : 8 = 22 sisa 3

22 : 8 = 2 sisa 6

2:8 = 0 sisa 2

Sehingga : 17910 = 2638

 Konversikan72110 ke basis delapan.


Penyelesaian :

721 : 8 = 90 sisa1

90 : 8 = 11 sisa 2

11 : 8 = 1 sisa 3

1:8 = 0 sisa 1

Sehingga : 72110 = 13218

d. Konversi Basis BilanganDesimalKe Basis EnamBelas (Heksadesimal)


Konversi bilangan desimal bulat kebilangan Biner: Gunakan pembagian dengan 16 secara
suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, sisa dari pembagain
terakhir akan menjadi jawaban awal dan sisa pembagian awal akan menjadi jawaban
terakhir.
Contoh :
 Konversikan17910 ke basis enambelas.
Penyelesaian :

179 : 16 = 11 sisa 3

11 : 16 = 0 sisa B

Sehingga : 17910 = 𝐵316

10
 Konversikan45110 ke basis enambelas.
Penyelesaian :

451 : 16 = 28sisa3

28 : 16 = 1 sisaC

1 : 16 = 0 sisa 1

Sehingga : 45110 = 1𝐵316

2. Konversi Basis Dua Ke Basis Empat Dan Sebaliknya

Langkah untuk mengubah lambang bilangan dalam basis 2 ke basis 4, kita


mengelompokkan dua angka-dua angka dari kanan pada lambang bilangan basis 2.maka
selanjutnya ,kita hanya mengganti tiap kelompok dua angka itu dengan angka yang sesuai
dengan angka pada basis 4.

Untuk mengubah lambang bilangan dalam basis 4 ke basis 2 kita hanya mengganti tiap
angka pada lambang bilangan basis 4 dengan angka yang sesuai dengan angka pada basis 2 .
dengan catatan tiap angka pada basis 4 disediakan dua tempat pada basis 2.misalnya 14 = 012,
04 = 002.

Contoh:

1. 20134 = 10.00.01.112
= 100001112

2. 1011010012 = 1.01.10.10.012

= 112214

3. Konversi Basis Dua Ke Basis Delapan Dan Sebaliknya

Untuk mengubah lambang bilangan dari basis 2 ke basis 8,maka lambang bilangan
dalam basis 2 tersebut dikelompokkan tiga angka-tiga angka dari kanan. Selanjutnya, gantilah
tiap kelompok tersebut dengan angka yang sesuai dengan angka pada basis 8.

Maka untuk mengubah lambang bilangan dalam basis 8 ke basis 2, maka kita hanya
mengganti angka-angka pada lambang bilangan basis 8 dengan angka-amgka yang sesuai
dengan basis 2, dengan catatan tiap satu angka pada basis 8 disediakan tiga tempat pada basis
2. Misalkan : 28 = 0102, 16=0012, 08 = 0002-

11
Contoh :

1. 10101102 = 1.010.1102 (dikelompokkan tiga angka-tiga angka dari kanan)

= 1268
2. 10000100012 = 1.000.010.0012
= 10218
3. 110010001002 = 11.001.000.1002
= 31048
4. 70158 = 111.000.001.1012
= 1110000011012
5. 203128 = 10.000.011.0102
= 100000110102

4. Konversi Basis Dua Ke Basis Enam Belas Dan Sebaliknya


 Konversi Basis Dua ke Basis Enam Belas
untuk mengubah lambang bilangan dalam basis 2 kebasis 16 atau sebaliknya. Satu angka
pada lambang bilangan basis 16 disediakan empat tempat pada lambang bilangan basis 2.
Contoh :
1. 100100111012 = 100.1001.11012
= 49D16

2. 1011001110002 = 1011.0011.10002
= B3816
 .Konversi Basis Enam Belas ke Basis Dua

Cara mengubah bilangan heksadesimal kebiner dapat dilakukan dengan cara memisahkan
setiap bilangan heksadesimal kemudian merubah setiap angkanya menjadi 4 buah bit.

Langkah-langkah mengkonversikan heksadesimal menjadi biner melalui contoh dibawah ini:

Contoh :

1. F516 =..... 2 ?
 Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112 )
 Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi
tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4
digit biner).

12
 Maka hasil konversi F516 = 111101012
2. CAB716 = 1100.1010.1011.01112
= 11001010101101112

3. FE2D16 = 1111.1110.0010.11012
= 11111110001011012

5. Konversi Basis Empat Ke Basis Delapan Dan Sebaliknya


 Konversi Basis Empat ke Basis Delapan

Konversi basis empat ke basis Delapan dapat dilakukan dengan cara mengubah basis
empat ke basis sepuluh terlebih dahulu, kemudian hasil tersebut diubah kebasis delapan
Contoh:
32014 = 3. 43 + 2. 42 + 1. 40
= 192 +32 +1
= 22510
225 : 8 = 28 sisa 1
28 : 8 = 3 sisa 4
3 : 8 = 0 sisia 3
Sehingga 32014 = 3418

 Konversi Basis Delapan ke Basis Empat

Konversi basis Delapan ke basis empat dapat dilakukan dengan cara mengubah basis
delapan ke basis sepuluh terlebih dahulu, kemudian hasil tersebut diubah kebasis empat
Contoh:
3418 = 3. 82 + 4. 81 + 1. 80
= 192 +32 +1
= 22510
225 : 4 = 56 sisa 1
56 : 4 = 14 sisa 0
14 : 4 = 4 sisia 2
3 : 4 = 0 sisia 3

13
Sehingga 32018 = 32014

6. Konversi Basis Empat Ke Basis Dan Enam Belas Dan Sebaliknya


 Konversi Bilangan quarter ke Heksa Desimal
Contoh :
 3.2301204 = 3.23.01.204
= 3A1816

 Konversi Bilangan Heksa Desimal Ke bilangan quarter


Contoh :
 4102516 = 10.01.00.02.114
= 10010002114
7. Konversi Basis Delapan Ke Basis Dan Enam Belas Dan Sebaliknya
 Konversi Basis Delapan ke Basis Enam Belas

Untuk perhitungan secara manual, konversi bilangan oktal ke desimal dilakukan dengan
mengkonversi bilangan oktal ke bilangan basis antara terlebih dahulu. Ada dua cara yang sering
digunakan untuk konversi oktal ke hexadecimal. Cara pertama konversi dahulu bilangan oktal
ke desimal, lalu dari bilangan desimal tersebut dikonversi lagi ke heksadesimal. Cara kedua
adalah dengan menkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, lalu dari biner di konversi lagi
menjadi bilangan heksadesimal. Cara kedua merupakan cara yang paling sering digunakan.

Contoh :

3658 =…….16

365 = 3.82 + 6.81+5.80

= 192+48+5

= 22510

225:16

 Konversi Basis Bilangan Enam Belas Ke Bilangan Basis Delapan

14
Untuk konversi heksa desimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal ke desimal.
Lakukan konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari binner di konversi lagi ke
oktal.

Contoh :

F516 =…….8

1. Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner


F516 = 1111 01012 angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang
paling kanan
3. Selanjutnya 3 digit biner transformasikan menjadi oktal 11 110 101 2 = 3658
8. Konversi Basis Dua, Basis Empat, Basis Delapan Dan Basis Enam Belas ke basis
desimal
 Konversi Basis Dua Kebasis Desimal
Untuk mengkonversi basis dua ke basis desimal yaitu tuliskan lambang non desimal atau
basis dua itu dalam bentuk panjang (bentuk jumlahan dari perpangkatan basis tersebut .
Contoh :
Ubah bilangan biner berikut ini menjadi bilangan desimal
1. 1001102 = .....10
1001102 = 1 ∙ 25 + 0 ∙ 24 + 0 ∙ 23 + 1 ∙ 22 + 1 ∙ 2 + 0
= 32 + 0 + 0 + 4 + 2 + 0
= 3810

2. 12344 = .....10
= 1 ∙ 42 + 2 ∙ 41 + 3 ∙ 40
= 16 + 8 + 3
= 2710
 Konversi Basis Empat Kebasis Desimal
Untuk mengubah atau mengkonversi basis empat kebasis desimal sama seperti cara yang
diatas..
Contoh :
Tulislah 32014 dalam basis desimal
1. 32014 = 3 ∙ 43 + 2 ∙ 42 + 0 ∙ 4 + 1
= 3 ∙ 64 + 2 ∙ 16 + 0 + 1
= 192 + 32 + 1
= 22510
 Konversi Basis Delapan Ke Basis Desimal
Untuk mengubah atau mengkonversi basis delapan kebasis desimal sama seperti cara
yang diatas.
Contoh :
15
Konversikan bilangan oktal 2458 menjadi bilangan desimal
1. 2458 = 2 ∙ 82 + 4 ∙ 81 + 5 ∙ 80
= 2 ∙ 64 + 4 ∙ 8 + 5 ∙ 1
= 128 + 32 + 5
= 16510
 Konversi Basis Heksadesimal Ke Basis Desimal
Untuk mengubah atau mengkonversi basis delapan kebasis desimal sama seperti cara
yang diatas.
Contoh :
1. 2AC316 = 2 ∙ 163 + 10 ∙ 162 + 12 ∙ 16 + 3
= 2 ∙ 4096 + 10 ∙ 256 + 192 + 3
= 1094710

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem
bilangan menggunakan basis (base/radix) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan
yang digunakan. Cara yang kita kenal untuk menuliskan lambang bilangan bulat adalah
dengan notasi decimal (basis sepuluh).
Untuk mengubah lambang bilangan dalam basis 8 kebasis 2, maka kita hnya mengganti
angka angka pada lambang bilangan basis 8 dengan angka angka yang sesuai dengan
basis 2, dengan catatan tiap satu angka pada basis 8 disediakan tiga tempat pada basis
2.
Misalnya : 28 = 0102, 16 = 0012, 06 = 0002

B. Saran
Penyususun makalah senangtiasa menerima saran dari pembaca untuk menjadi
perbaikan dalam menyusun makalah seperti ini kedepan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, 2005. Pengantar Teori Bilangan. Yogyakarta : Hanggar Kreator.

18

Anda mungkin juga menyukai