Kelompok III :
α adalah sudut antara garis z dengan sumbu 1 x . Selanjutnya, membuat garis lain
yang sejajar garis z sedemikian sehingga garis tersebt dapat melalui titik
sudut terjauh pada daerah (bidang) fisibel.
4. Titik terjauh itu dinamakan titik optimum karena titik itu memberikan harga
( 1 2 x , x ) yang memaksimumkan/meminimumkan fungsi tujuan z.
Contoh soal
• Perusahaan Krisna Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan
yang diperoleh dari satu unit meja adalah Rp. 70.000,- sedang keuntungan
yang diperoleh dari satu unit kursi adalah Rp.50.000,-.
• Namun untuk meraih keuntungan tersebut Krisna Furniture menghadapi
kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja dia
memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia membutuhkan 3
jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk
pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam kerja yang
tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedang
jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa
jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan
perusahaan maksimum?
PENYELESAIAN LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK
Kasus Krisna Furniture tersebut akan kita selesaikan dengan metode
grafik. Keterbatasan metode grafik adalah bahwa hanya tersedia dua
sumbu ordinat, sehingga tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan kasus
yang lebih dari dua variabel keputusan.
Langkah pertama dalam penyelesaian dengan metode grafik adalah
menggambarkan fungsi kendalanya. Untuk menggambarkan kendala
pertama secara grafik, kita harus merubah tanda pertidaksamaan menjadi
tanda persamaan seperti berikut.
+
Kendala ini akan memotong salah satu atau kedua sumbu.
•
Sebagaimana halnya yang sudah kita pelajari dalam aljabar, bahwa untuk
menggambarkan fungsi linear yang tidak lain merupakan garis lurus, maka
kita akan mencari titik potong garis tersebut dengan kedua sumbu. Suatu
garis akan memotong salah satu sumbu apabila nilai variabel yang lain sama
dengan nol. Dengan demikian kendala pertama akan memotong , pada saat
= 0, demikian juga kendala ini akan memotong , pada saat = 0.
Kendala I:
memotong sumbu pada saat = 0 0 + 3
4 + 3 = 240
== 240
memotong sumbu pada saat = 0
4 + 0 = 240
=
=
= 80
= 60.
Kendala I memotong sumbupada titik (60, 0) dan memotong sumbu pada titik (0, 80).
• II:
Kendala
memotong sumbu pada saat =0
2 + 1 = 100 0 + = 100
= 100
memotong sumbu pada saat = 0 Kendala I memotong sumbu pada titik (50, 0)
2 + 0 = 100 dan memotong sumbu pada titik (0, 100).
= 100/2
Titik
potong kedua kendala bisa dicari dengan cara substitusi
= 50 atau eliminasi
2 + 1 = 100
= 100 - 2
4 + 3 = 240
4 + 3 (100 - 2 ) = 240
4 + 300 - 6 = 240
-2 = 240 - 300
- 2 = - 60
= -60/-2 = 30
= 100 - 2
= 100 - 2 x 30
= 100 - 60
= 40
Keuntungan pada titik A (0; 80) adalah (Rp.70.000 x 0) + (Rp.50.000 x 80) = Rp. 4.000. 000
Keuntungan pada titik B (30; 40) adalah (Rp.70.000 x 30) + (Rp.50.000x 40) = Rp.4.100.000
Keuntungan pada titik C (50; 0) adalah (Rp.70.000 x 50) + (Rp.50.000 x 0) = Rp. 3.500.000
Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya perusahaan memproduksi
meja sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak 40 unit, dan perusahaan memperoleh keuntungan
optimal sebesar Rp. 4.100. 000
Titik Pojok Pada Daerah Penyelesaian
Layak
Metode uji titik adalah suatu metode dengan mensubsitusikan titik-
titik pojok pada suatu daerah himpunan penyelesaian (DHP) ke fungsi
tujuannya (fungsi sasaran/fungsi objektif). Nilai maksimum berati nilai
yang paling besar yang kita ambil. Begitu juga sebaliknya untuk nilai
minimum kita ambil yang paling kecil.
Dari gambar DHP di atas, titik pojoknya adalah titik A, titik B, dan
Titik C.
Langkah-langkah Uji Titik Pojok :
1. Menyusun model Matematika (mendevinisikan variabel tertentu,
menentukan fungsi objektif, menenetukan fungsi kendala
2. Menggambar daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
linier yang diperoleh
3. Menentukan titik pojok dari daerah penyelesaian
4. Substitusikan titik-titik pojok pada fungsi objektif/fungsi tujuan
5. Membandingkan nilai fungsi tujuan disetiap titik pojok DP untuk
menetapkan nilai maksimum atau nilai minimum
Contoh 1
•Tentukan
nilai maksimum fungsi tujuan
Berdasarkan DHP berikut ini.
• Penyelesaian :
• Titik pojoknya adalah titik A, B, C, dan 0. Titik C belum ada koordinator,
sehingga harus kita cari dulu dengan eliminasi kedua persamaan garis.
• Menentukan titik C
X 2.000
X1
Subsitusi ke persamaan
.
Sehingga titik C adalah C(40,20).
• Subtitusi semua titik pojok ke fungsi tujuan
•