Anda di halaman 1dari 11

VEKTOR di R2 dan R3

A. Kompetensi dan Indikator


Kompetensi
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. mengenali beberapa konsep dasar dalam matematika menggunakan pengetahuan dalam
Aljabar linier Elementer untuk mempelajari matematika lanjut
2. menerapkan pengetahuan yang dipelajari ke dalam masalah-masalah yang berkaitan.
Indikator
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. mengenal vektor di ruang-2 dan ruang-3 beserta sifat-sifatnya
2. menentukan norm sebuah vektor dan jarak dua vektor beserta sifat-sifatnya
3. menentukan dan menerapkan perkalian titik, proyeksi
4. menentukan dan menerapkan perkalian silang
5. menentukan persamaan garis dan bidang di ruang-3

B. Uraian Materi
Vektor dapat dinyatakan secara geometris sebagai segmen (ruas) garis berarah
(panah) di ruang-2 (R2) atau ruang-3 (R3). Arah panah menentukan arah vektor. Panjang
panah menentukan besar vektor. Ekor panah dinamakan titik pangkal (initial point) vektor.
Ujung panah dinamakan titik ujung (terminal point) vektor. Vektor dinyatakan dengan huruf
kecil u, v , w, dan lain-lain. Dalamvektor, bilangan dinyatakan sebagai skalar. Jika titik
pangkal vektor v adalah A dan titik ujungnya adalah B maka ditulis v = ⃗⃗⃗⃗⃗ . Vektor-vektor
yang mempunyai panjang dan arah yang sama dinamakan ekivalen. Karena vektor disini
hanya ditentukan oleh panjang dan arahnya, maka vektor-vektor ekivalen dianggap sama,
meskipun kedudukannya berbeda-beda. Jika vektor-vektor v dan w ekivalen maka ditulis v =
w.
Definisi
Jika v dan w sebarang dua vector maka jumlah v + w adalah vektor yang ditentukan sebagai
berikut. Letakkan vector w sehingga titik pangkalnya berimpit dengan titik terminal (ujung)
dari v. Vektor v + w dinyatakan oleh panah dari titik pangkal v ke titik ujung w.
Jelas bahwa v + w = w + v.
Vektor yang panjangnya nol disebut vector nol, ditulis 0. Vektor nol ditetapkan mempunyai
sebarang arah.
Didefinisikan 0 + v = v + 0 = v untuk setiap vector v.
Jika v sebarang vector tak-nol maka vector w yang memenuhi v + w = 0 adalah vector yang
besarnya sama dengan vector v dan arahnya berlawanan dengan arah v.
Notasi w = -v.
Didefinisikan -0 = 0.
Definisi
Jika v dan w sebarang dua vector maka pengurangan didefinisikan oleh v – w = v + (-w).
Definisi
Jika v suatu vector dan k suatu scalar, maka hasilkali scalar kv didefinisikan sebagai vector
yang panjangnya | | kali panjang v dengan arah yang sama dengan arah v jika k 0 dan arah
berlawanan dengan arah v jika k 0.
Didefinisikan kv = 0 jika k = 0 atau v = 0.

Soal-soal yang melibatkan vector sering disederhanakan dengan memperkenalkan system


koordinat siku-siku.
Misalkan v vector di ruang-2 (bidang) dan diletakkan sedemikian sehingga titik pangkal di
titik asal system koordinat siku-siku. Koordinat-koordinat (v1,v2) dari titik pangkal v
dinamakan komponen-komponen dari v, ditulis v = (v1, v2).
Jika vector-vektor v dan w ekivalen maka komponen-komponennya sama, yakni
(v1 , v2) = (w1 , w2) v1 = w1 dan v2 = w2.
Jika v = (v1, v2) dan w = (w1, w2) maka v + w = (v1 + w1 , v2 + w2).
Jika v = (v1, v2) dan k sebarang scalar maka kv = (kv1, kv2).
Untuk setiap titik P di ruang-3 ditetapkan tripel bilangan (x, y, z) yang disebut koordinat-
koordinat P.
Jika sebuah vector v di ruang-3 diletakkan sedemikian sehingga titik pangkal di titik asal
system koordinat siku-siku. Koordinat-koordinat (v1,v2, v3) dari titik pangkal v dinamakan
komponen-komponen dari v, ditulis v = (v1, v2, v3).
Jika v = (v1, v2, v3) dan w = (w1, w2, w3) dua vector di ruang-3, maka
(i) v dan w ekivalen jika dan hanya jika v1 = w1, v2 = w2, v3 = w3
(ii) v + w = (v1 + w1 , v2 + w2).
(iii) kv = (kv1, kv2, kv3) dengan k sebarang scalar.
Jika P1 = (x1, y1, z1) dan P2 = (x2, y2, z2) maka
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ - ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = (x2, y2, z2) - (x1, y1, z1 ) = (x2- x1, y2 – y1, z2- z1).
Jadi ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = (x2- x1, y2 – y1, z2- z1).

Teorema
Jika u, v, dan w vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3, k dan l skalar-skalar maka
(i) u + v = v + u
(ii) (u + v)+ w = u +(v+ w)
(iii) u + 0 = 0 + u
(iv) u + (-u) = 0
(v) k(l u) = (kl) u
(vi) k(u +v) = k u + kv
(vii) (k +l) u = k u + lu
(viii) 1 u = u
Bukti
(vi) Misalkan v = (v1, v2, v3) , w = (w1, w2, w3) dan kdi R.
k (u + v) = k {(v1, v2, v3) + (w1, w2, w3)}
= k (v1+ w1, v2 + w2, v3 + w3)
= (k(v1+ w1), k(v2 + w2), k(v3 + w3))
= (kv1+ kw1), (kv2 +kw2), (kv3 + kw3))
= (kv1, kv2, kv3) + (kw1, kw2, kw3)
= k(v1, v2, v3) + k(w1, w2, w3)
= ku + kv
Bukti untuk bagian lain sebagai latihan.

Panjang sebuah vector v disebut norm dari v, ditulis ‖ ‖.


Dapat ditunjukkan dengan Teorema Pythagoras bahwa
norm v = (v1, v2) di ruang-2 adalah ‖ ‖ = √ sedangkan

norm w = (w1, w2, w3) di ruang-3 adalah ‖ ‖ = √ .


Jika P1 = (x1, y1, z1) dan P2 = (x2, y2, z2) merupakan dua vector di ruang-3 maka jarak kedua
titik tersebut adalah
Norm ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ - ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = (x2, y2, z2) - (x1, y1, z1 ) = (x2- x1, y2 – y1, z2- z1).
Jadi = √( ) ( ) ( )

Perkalian Titik
Misalkan u dan v dua buah vector tak-nol di ruang-2 atau ruang-3 dengan titik pangkalnya
berimpit. Sudut antara u dan v adalah sudut yang ditentukan oleh u dan v dengan 0
.
Definisi
Jika u dan v dua buah vector di ruang-2 atau ruang-3 dan sudut antara u dan v adalah sudut
maka hasilkali titik (dot product) atau hasilkali dalam Euclides (Euclidean inner product)
‖ ‖‖ ‖
u.v didefinisikan oleh u.v = {

Misalkan u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3).


Aturan Cosinus memberikan ‖ ‖2 = ‖ ‖2 + ‖ ‖2 – 2 ‖ ‖ ‖ ‖ cos
2 ‖ ‖ ‖ ‖ cos = ‖ ‖ 2 + ‖ ‖2 - ‖ ‖
2 u.v = (u12+ u22+ u32) + (v12+v22 +v32) – {(v12+u12 - 2u1v1) + (v22+u22 - 2u2v2) + (v32+u32 -
2u3v3)
Jadi u.v = u1v1 + u2v2 + u3v3

Teorema
Misalkan u dan v dua buah vector -vektor di ruang-2 atau ruang-3.

(i) v.v = ‖ ‖ 2 atau ‖ ‖ = ( )


(ii) Jika u dan v vector tak-nol dan sudut antara u dan v adalah maka
lancip jika dan hanya jika u.v 0
tumpul jika dan hanya jika u.v 0
siku-siku jika dan hanya jika u.v = 0.
Bukti
(i) Jelas sudut antara v dan v adalah 0.
Jadi v.v = ‖ ‖ ‖ ‖ cos0 = ‖ ‖ 2
(ii) Jelas ‖ ‖ 0,‖ ‖ 0 , dan u.v = ‖ ‖ ‖ ‖ cos
Jadi u.v dan cos bertanda sama.
(iii) Karena 0 maka lancip jika dan hanya jika cos 0
tumpul jika dan hanya jika cos 0
siku-siku jika dan hanya jika cos = 0.
Teorema
Jika u ,v dan w vector -vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k di R maka
(i) u.v = v.u
(ii) u.(v + w) = (u.v) + (u.w)
(iii) k (u.v) = (ku). v = u.(kv)
(iv) v.v 0 jika v 0
v.v = 0 jika v = 0
Bukti sebagai latihan.

Definisi
Dua vector u dan v dikatakan orthogonal, ditulis u v , jika u.v = 0
Misalkan u dan v vector-vektor tak-nol di ruang-2 atau ruang-3.
Dapat dicari vector w1 , w2 dengan w1 kelipatan scalar vector v dan w2 v sehingga u = w1 +
w 2.
Vektor w1 disebut proyeksi orthogonal dari u dan v sedangkan vector w2 disebut komponen u
yang orthogonal pada v.

Perkalian Silang
Definisi
Misalkan v = (v1, v2, v3) , w = (w1, w2, w3) vektor-vektor di ruang-3.
Perkalian silang v x w = (v2 w3 – v3w2 , v3 w1 – v1 w3 , v1 w2 – v2 w1)

Atau v x w = (| | | | | |)

Teorema berikut menunjukkan hubungan antara perkalian titik dan perkalian silang dan v x w
orthogonal pada v dan w.
Teorema
Misalkan v dan w vector-vektor di ruang-3.
(i) v. (v x w) = 0
(ii) w. (v x w) = 0
(iii) ‖ ‖2 = ‖ ‖2 ‖ ‖2 – (v . w)2.
Bukti
Bukti (i) dan (ii) sebagai latihan.
(iii) ‖ ‖2 ‖ ‖2 – (v . w)2 = (v12+v22 +v32) (w12+w22 +w32) – (v1w1 + v2w2 + v3w3)2
= v12 w12+ v12 w22+ v12 w32 + v22 w12+ v22 w22+ v22 w32 + v32 w12+ v32 w22+ v32 w32
-( v12 w12 + 2 v1w1 v2w2 + v22 w22 + 2 v1w1 v3w3 + v32 w32 + 2 v2w2 v3w3)
= (v12 w22 - 2 v1w1 v2w2 + v22 w12) + (v12 w32 - 2 v1w1 v3w3 + v32 w12) +
(v22 w32 - 2 v2w2 v3w3 + v32 w22)
= (v2 w3 – v3w2 )2 + (v3 w1 – v1 w3 )2 + (v1 w2 – v2 w1)2)
=‖ ‖2
Teorema
Jika u ,v dan w vektor -vektor di ruang-3 dan k di R maka
(i) u x v = - (v x u)
(ii) u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
(iii) (v + w) x u = (v x u) + (w x u)
(iv) k (u x v) = (ku) x v = u x (kv)
(v) v x 0 = 0 x v = 0
(vi) v x v = 0
Bukti sebagai latihan

Tinjaulah vektor-vektor i = (1,0,0), j = (0,1,0) dan k = (0,0,1)


Vektor-vektor di atas mempunyai panjang 1 dan terletak disepanjang sumbu-sumbu
koordinat. Keistimewaan dari vektor-vektor tersebut adalah bahwa setiap vektor di ruang-
3(R3) dapat dinyatakan dalam i, j, k sbb :
v = (v1, v2, v3) = v1(1,0,0) + v2(0,1,0) + v3(0,0,1) = v1i + v2j + v3k
Diperoleh juga bahwa :
ixi=jxj=kxk=0
i x j = k, j x k = i, k x i = j
Dengan menggunakan vektor-vektor i, j dan k tersebut dapat dinyatakan

| | | | | | | |

C.Latihan
1. Carilah sebuah vektor dengan titik permulaan P(2, -1,4) yang mempunyai arah yang sama
seperti v = (7, 6, -3)
2. Carilah sebuah vektor yang diarahkan berlawanan pada v = (-2, 4, 1) yang mempunyai titik
terminal Q(2, 0, -7).
3. Misalkan u (1,2, 3), v (2, -3, 1), dan w ( 3, 2, -1) adalah vector-vektor di ruang-3.
a. Carilah komponen-komponen vector x yang memenuhi 2u – v + x = 7x + w.
b. Carilah scalar-skalar c1, c2, c3 sehingga c1 u + c2 v + c3 w = (6, 14, -2).
4. Tunjukkan tidak ada scalar c1, c2, c3 yang memenuhi
c1 (1,2, -3) + c2 (5, 7, 1)+ c3 (6, 9,-2) = (4, 5, 0)
5. Carilah semua skalar c1, c2, c3 sehingga c1 (2, 7, 8) + c2 (1, -1, 3)+ c3 (3, 6, 11) = (0, 0, 0).
6. Carilah semua scalar k sehingga ‖ ‖ =3 dengan v = (1, 2, 4)

7. Tunjukkan bahwa jika v 0, maka ‖ ‖


v mempunyai norm 1.

8. Carilah sebuah vector yang normnya 1 yang mempunyai arah sama dengan arah v=(1,1,1)
9. Carilah cosinus sudut antara
a. u = (1, 2) dan v = (6, -8)
b. u = (-3, 1, 2) dan v = (4, 2, -5)
10.Carilah proyeksi orthogonal dari u pada v dan komponen u yang orthogonal pada v jika
a. u = (2, 1) dan v = (-3, 2)
b. u = (-7, 1, 3) dan v = (5, 0,1)
11. Carilah dua vector yang normnya 1 yang orthogonal pada (3, -2).
12. Tunjukkan bahwa jika v orthogonal pada w1 dan w2 maka v ortogonal pada k1 w1 + k2 w2
untuk semua scalar k1 dan k2.
13. Misalkan u dan v vector-vektor tak-nol di ruang-2 atau ruang-3. Jika k = ‖ ‖ dan l =
‖ ‖, tunjukkan bahwa vector w = (k u + l v) membagi dua sudut antara u dan v sama

besar.
14. Carilah semua vector yang orthogonal pada kedua vektor u dan v jika
a. u = (-7, 3, 1) dan v = (2, 0, 4)
b. u = (-1, -1,-1) dan v = (2, 0, 2)
15. Carilah luas segitiga yang mempunyai titik-titik sudut P, Q, dan R jika
a.P(1, 5,-2), Q(0, 0, 0), R(3, 5, 1)
b. P(2, 0, -3), Q(1, 4, 5), R(7, 2, 9)
16. Carilah bentuk normal titik dari
a. persamaan bidang yang melalui P(2,6,1) dengan normal n = (1, 4, 2)
b. 2x -3y + 7z – 10 = 0
17. Carilah persamaan bidang yang melalui titik-titik (-2, 1, 1), (0, 2, 3), dan (1, 0, -1).
18. Carilah persamaan parametric garis yang
a. melalui P(2, 4, 6) dansejajar n = (1,2, 5)
b. melalui (6, -1, 5) dan (7, 2, -4)
19. Carilah persamaan dua bidang yang perpotongannya adalah garis dengan persamaan
x = 3 + 4t
y = -7 + 2t -∞ t ∞
z=6–t
20. Carilah titik perpotongan dari garis x – 4 = 5t
y+2=t
z– 4 = -t
dan bidang 3x – y + 7z + 8 = 0.

D. Rangkuman
Vektor dapat dinyatakan secara geometris sebagai segmen (ruas) garis berarah
(panah) di ruang-2 (R2) atau ruang-3 (R3). Arah panah menentukan arah vektor. Panjang
panah menentukan besar vektor. Ekor panah dinamakan titik pangkal (initial point) vektor.
Ujung panah dinamakan titik ujung (terminal point) vektor. Vektor dinyatakan dengan huruf
kecil u, v , w, dan lain-lain. Dalamvektor, bilangan dinyatakan sebagai skalar. Jika titik
pangkal vektor v adalah A dan titik ujungnya adalah B maka ditulis v = ⃗⃗⃗⃗⃗ . Vektor-vektor
yang mempunyai panjang dan arah yang sama dinamakan ekivalen. Karena vektor disini
hanya ditentukan oleh panjang dan arahnya, maka vektor-vektor ekivalen dianggap sama,
meskipun kedudukannya berbeda-beda. Jika vektor-vektor v dan w ekivalen maka ditulis v =
w.
Definisi
Jika v dan w sebarang dua vector maka jumlah v + w adalah vector yang ditentukan sebagai
berikut. Letakkan vector w sehingga titik pangkalnya berimpit dengan titik terminal (ujung)
dari v. Vektor v + w dinyatakan oleh panah dari titik pangkal v ke titik ujung w.
Jelas bahwa v + w = w + v.
Vektor yang panjangnya nol disebut vector nol, ditulis 0. Vektor nol ditetapkan mempunyai
sebarang arah.
Didefinisikan 0 + v = v + 0 = v untuk setiap vector v.
Jika v sebarang vector tak-nol maka vector w yang memenuhi v + w = 0 adalah vector yang
besarnya sama dengan vector v dan arahnya berlawanan dengan arah v.
Notasi w = -v.
Didefinisikan -0 = 0.
Definisi
Jika v dan w sebarang dua vector maka pengurangan didefinisikan oleh v – w = v + (-w).
Definisi
Jika v suatu vector dan k suatu scalar, maka hasilkali scalar kv didefinisikan sebagai vector
yang panjangnya | | kali panjang v dengan arah yang sama dengan arah v jika k 0 dan arah
berlawanan dengan arah v jika k 0.
Didefinisikan kv = 0 jika k = 0 atau v = 0.

Misalkan v vector di ruang-2 (bidang) dan diletakkan sedemikian sehingga titik pangkal di
titik asal system koordinat siku-siku. Koordinat-koordinat (v1,v2) dari titik pangkal v
dinamakan komponen-komponen dari v, ditulis v = (v1, v2).
Jika vector-vektor v dan w ekivalen maka komponen-komponennya sama, yakni
(v1 , v2) = (w1 , w2) v1 = w1 dan v2 = w2.
Jika v = (v1, v2) dan w = (w1, w2) maka v + w = (v1 + w1 , v2 + w2).
Jika v = (v1, v2) dan k sebarang scalar maka kv = (kv1, kv2).
Untuk setiap titik P di ruang-3 ditetapkan tripel bilangan (x, y, z) yang disebut koordinat-
koordinat P.
Jika sebuah vector v di ruang-3 diletakkan sedemikian sehingga titik pangkal di titik asal
system koordinat siku-siku. Koordinat-koordinat (v1,v2, v3) dari titik pangkal v dinamakan
komponen-komponen dari v, ditulis v = (v1, v2, v3).
Jika v = (v1, v2, v3) dan w = (w1, w2, w3) dua vector di ruang-3, maka
(i) v dan w ekivalen jika dan hanya jika v1 = w1, v2 = w2, v3 = w3
(ii) v + w = (v1 + w1 , v2 + w2).
(iii) kv = (kv1, kv2, kv3) dengan k sebarang scalar.
Jika P1 = (x1, y1, z1) dan P2 = (x2, y2, z2) maka ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = (x2- x1, y2 – y1, z2- z1).

Teorema
Jika u, v, dan w vector-vektor di ruang-2 atau ruang-3, k dan l scalar-skalar maka
(i) u + v = v + u
(ii) (u + v)+ w = u +(v+ w)
(iii) u + 0 = 0 + u
(iv) u + (-u) = 0
(v) k(l u) = (kl) u
(vi) k(u +v) = k u + lv
(vii) (k +l) u = k u + l v
(viii) 1 u = u
Panjang sebuah vector v disebut norm dari v, ditulis ‖ ‖.

norm v = (v1, v2) di ruang-2 adalah ‖ ‖ = √ sedangkan

norm w = (w1, w2, w3) di ruang-3 adalah ‖ ‖ = √ .


Jika P1 = (x1, y1, z1) dan P2 = (x2, y2, z2) merupakan dua vector di ruang-3 maka jarak kedua
titik tersebut adalah = √( ) ( ) ( )

Perkalian Titik
Misalkan u dan v dua buah vector tak-nol di ruang-2 atau ruang-3 dengan titik pangkalnya
berimpit. Sudut antara u dan v adalah sudut yang ditentukan oleh u dan v dengan 0
.
Definisi
Jika u dan v dua buah vector di ruang-2 atau ruang-3 dan sudut antara u dan v adalah sudut
maka hasilkali titik (dot product) atau hasilkali dalam Euclides (Euclidean inner product)
‖ ‖‖ ‖
u.v didefinisikan oleh u.v = {

Jika u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) maka u.v = u1v1 + u2v2 + u3v3
Teorema
Misalkan u dan v dua buah vector -vektor di ruang-2 atau ruang-3.

(i) v.v = ‖ ‖ 2 atau ‖ ‖ = ( )


(ii) Jika u dan v vector tak-nol dan sudut antara u dan v adalah maka
lancip jika dan hanya jika u.v 0
tumpul jika dan hanya jika u.v 0
siku-siku jika dan hanya jika u.v = 0.
Teorema
Jika u ,v dan w vector -vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k di R maka
(i) u.v = v.u
(ii) u.(v + w) = (u.v) + (u.w)
(iii) k (u.v) = (ku). v = u.(kv)
(iv) v.v 0 jika v 0
v.v = 0 jika v = 0
Definisi
Dua vector u dan v dikatakan orthogonal, ditulis u v , jika u.v = 0
Misalkan u dan v vector-vektor tak-nol di ruang-2 atau ruang-3.
Dapat dicari vector w1 , w2 dengan w1 kelipatan scalar vector v dan w2 v sehingga u = w1 +
w 2.
Vektor w1 disebut proyeksi orthogonal dari u dan v sedangkan vector w2 disebut komponen u
yang orthogonal pada v.
Perkalian Silang
Definisi
Misalkan v = (v1, v2, v3) , w = (w1, w2, w3) vector-vektor di ruang-3.
Perkalian silang v x w = (v2 w3 – v3w2 , v3 w1 – v1 w3 , v1 w2 – v2 w1)

Atau v x w = (| | | | | |)

Teorema
Misalkan v dan w vector-vektor di ruang-3.
(iv) v. (v x w) = 0
(v) w. (v x w) = 0
(vi) ‖ ‖2 = ‖ ‖2 ‖ ‖2 – (v . w)2.
Teorema
Jika u ,v dan w vector -vektor di ruang-3 dan k di R maka
(i) uxv=vxu
(ii) u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
(iii) (v + w) x u = (v x u) + (w x u)
(iv) k (u x v) = (ku) x v = u x (kv)
(v) v x 0 = 0 x v = 0
(vi) v x v = 0

Anda mungkin juga menyukai