Dalam teks ini kita akan menunjukkan panjang vektor v dengan symbol ||v||, yang
dibaca sebagai norma v, panjang v, atau besarnya v (istilah "norma" secara umum
sinonim matematika untuk panjang). Panjang sebuah vector v sering dinamakan norma
v dan dinyatakan dengan ‖v‖.
Jelaslah dari teorema phytagoras bahwa norma vector v = ( v1,v2 ) di ruang-2. Dengan
menggunakan gambar 3.2.1a, maka kita didapatkan
‖v‖= √ v 21 + v 22 (1)
Misalkan v = (v1, v2, v3) adalah vector ruang-3. Dengan menggunakan gambar 3.2.1b
dan dua penerapan phytagoras, maka didapatkan
v = √ v 21 +v 22+v 23 (2)
Berdasarkan pola Rumus (1) dan (2), kami membuat definisi berikut.
DEFINISI 1 Jika v = (v1, v2, ..., vn) adalah vektor dalam ruang-n, maka norma v (juga disebut
panjang v atau besarnya v) dilambangkan dengan ‖v‖, dan ditentukan oleh rumus
‖v‖= √ v 21 + v 22+…+v 2n
Berdasarkan dari Rumus (2) bahwa norma dari vektor v = (−3, 2, 1) di ruang-3 adalah
Berdasarkan dari Rumus (3) bahwa norma vektor v = (2, −1, 3, −5) dalam ruang-4
adalah :
Berikut fakta yang umum diketahui dari vector ruang-2 dan ruang-3 :
• Jaraknya tidak negatif.
• Vektor nol adalah satu-satunya vektor dengan panjang nol.
• Mengalikan vektor dengan skalar akan mengalikan panjangnya dengan nilai
absolutnya skalar.
Penting hasil ini Cuma ada di vector ruang-2 dan ruang-3 tidak menjamin bahwa cara
yang dipakai di ruang-n ketepatannya dalam ruang-n harus dibuktikan menggunakan
aljabar properti n-tupel.
THEOREM 3.2.1 Jika v adalah vektor dalam ruang-n, dan jika k adalah skalar, maka:
(a) ‖v‖≥ 0
= |k|‖v‖
UNIT VECTORS ( Vektors satuan )
Vektor norma 1 disebut vektor satuan. Vektor semacam itu berguna untuk menentukan
sebuah arah saat panjang tidak relevan dengan masalah yang dihadapi. Anda dapat
memperoleh vektor satuan dalam arah yang diinginkan dengan memilih sembarang
vektor v tidak nol di arah itu dan mengalikan v dengan kebalikan dari panjangnya.
1
Misalnya, jika v adalah vektor dengan panjang 2 dalam ruang-n atau ruang-3,lalu v
2
adalah vektor satuan dalam arah yang sama dengan v. Lebih umum, jika v adalah bukan
nol vektor dalam ruang-n, lalu
1
u= v (4)
¿|v|∨¿ ¿
mendefinisikan vektor satuan yang searah dengan v. Kita dapat mengonfirmasi bahwa
(4) adalah vektor satuan dengan menerapkan bagian (c) Teorema 3.2.1 dengan
k = 1 /||v|| untuk memperoleh
1
||u|| = ||kv|| = |k | ||v|| = k ||v|| = ||v|| = 1
¿|v|∨¿ ¿
Proses mengalikan vektor bukan nol dengan kebalikan dari panjangnya untuk
mendapatkan satuan vektor disebut normalisasi v.