KELOMPOK 1
Oleh
Nyoman Chindana Prabaningrum (2105511094)
I Gst Ayu Indirayani Intan Natadewi (2105511095)
Komang Figo Anggara Wijana (2105511096)
The Nikolaus Ferrer (2105511097)
TEORI HIMPUNAN
BAB 1 BAB 2
HIMPUNAN DAN OPERASI-OPERASI DASAR
SUBHIMPUNAN DARI HIMPUNAN
BAB 1
HIMPUNAN
DAN
SUBHIMPUNAN
HIMPUNAN
BAB I
Himpunan adalah setiap daftar, kumpulan atau kelas
objek-objek yang didefinisikan secara jelas. Objek-objek
dalam himpunan-himpunan dapat berupa apa saja:
bilangan, orang, surat, sungai, dan sebagainya. Objek-
objek ini disebut elemen-elemen atau anggota-anggota
dari himpunan.
CONTOH HIMPUNAN
BAB I
BAB I Secara intuitif, sebuah himpunan adalah berhingga bila ia terdiri dari
sejumlah tertentu elemen-elemen yang berbeda. Bila tidak demikian, maka
himpunannya adalah tak berhingga.
BAB I
Contoh :
Teorema 1 :
A ⊂ B dan B ⊂ C maka berarti A ⊂ C
Pembuktiannya :
Misalkan x suatu elemen A, yaitu x ∈ A. Karena A adalah subhimpunan B, maka x
juga termasuk B, yaitu x ∈ B. Tetapi, menurut hipotesis, B ⊂ C, oleh karena itu setiap
elemen B, termasuk x, juga merupakan anggota C. Dapat dilihat bahwa jika x ∈ A maka x
∈ C. Dengan demikian menurut definisi A ⊂ C.
HIMPUNAN DARI HIMPUNAN-HIMPUNAN
Contoh :
1. A = {x, y}
Maka 2𝐴 = {{x, y}, {x}, {y}, ∅}
2. B = {1, 2, 3}
Maka 2𝐵 = {{1, 2, 3}, {1, 2}, {1, 3}, {2, 3}, ∅}
HIMPUNAN-HIMPUNAN TERPISAH
Himpunan-himpunan terpisah adalah himpunan-himpunan yang tidak memiliki elemen
BAB I yang sama.
Misalnya:
A = {1, 2, 3}
B = {3, 4, 5}
Maka himpunan A dan B bukan himpunan terpisah karena memiliki elemen yang sama yaitu 3.
C = {6, 7, 8}
D = {2, 3, 4}
Maka himpunan C dan D merupakan himpunan terpisah.
E = {x, y, z}
F = {k, l, m}
Maka himpunan E dan F merupakan himpunan terpisah.
DIAGRAM VENN-EULER
Diagram venn-euler atau diagram venn adalah 2. Misalkan himpunan A dan B tidak dapat
BAB I cara untuk menggambarkan hubungan antara diperbandingkan, maka dapat dinyatakan
himpunan-himpunan yang dinyatakan dengan dengan diagram :
suatu daerah bidang, biasanya menggunakan
lingkaran. A B A B
• 1 • 3 • 5
A B
• 2 • 4 • 6
A
B
DIAGRAM-DIAGRAM GARIS
BAB I
Diagram garis adalah cara untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-
himpunan yang dinyatakan dengan menggunakan garis.
Misalkan :
1. Jika A ⊂ B maka diagram garisnya : 2. Jika A ⊂ B dan B ⊂ C maka diagram
garisnya :
B C
A
A
BAB 2
OPERASI-
OPERASI DASAR
DARI HIMPUNAN
OPERASI-OPERASI DASAR
DARI HIMPUNAN
Dalam Ilmu berhitung kita belajar menjumlahkan, mengurangkan dan
BAB II mengalikan, yaitu kita menetapkan untuk setiap pasangan bilangan-
bilangan x dan y: suatu bilangan x + y yang disebut penjumlahan x dan
y, x – y yang disebut selisih x dan y, dan bilangan xy yang disebut
perkalian x dan y. Penetapan-penetapan ini disebut operasi-operasi
penjumlahan, pengurangan dan perkalian bilangan-bilangan.
PERPADUAN
Perpaduan himpunan-himpunan A dan B A B
adalah himpunan dari semua elemen-
BAB II
elemen yang termasuk dalam A atau B
atau keduanya. Kita nyatakan perpaduan
A dan B dengan
A∪B
Yang biasa dibaca “perpaduan A dan B”. A ∪ B yang diberi arsiran
PERPADUAN
Contoh :
Misalkan S = {a, b, c, d} dan T = {f, b, d, g}
BAB II Maka S ∪ T = {a, b, c, d, f, g}
Misalkan P himpunan bilangan-bilangan riil positif dan Q himpunan
bilangan bilangan riil negatif. Maka P ∪ Q, yaitu perpaduan P dan Q,
terdiri dari semua bilangan-bilangan riil kecuali nol.
Perpaduan A dan B dapat juga didefinisikan secara ringkas oleh
A ∪ B = (𝑥 ȁ 𝑥 𝜖 A atau 𝑥 𝜖 B)
PERPADUAN
Pernyataan :
Sesuai dengan definisi perpaduan dua buah himpunan maka A ∪ B
dan B ∪ A adalah sama, jadi berarti
BAB II
A∪ B= B∪A
BAB II
A’ = (𝑥 ȁ 𝑥 𝜖 U, 𝑥 ∉ A)
A’ = (𝑥 ȁ 𝑥 ∉ A)
A B A B
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
A = {1, 3, 5, 7, 9}
Semua anggota S yang bukan anggota A
membentuk satu himpunan, yaitu {0, 2, 4, 6, 8}
Komplemen himpunan A adalah A’ ={0, 2, 4, 6, 8}
Soal-soal yang Dipecahkan
Komplemen
5. Buktikan: B-A adalah subhimpunan dari A’
BAB II