Anda di halaman 1dari 22

Bab 4

Pemisahan

1. Pemisahan dalam bidang


Menggunakan kata “sepihak”, atau “berseberangan” tersirat di
dalamnya ada pemisahan ke dalam dua kelompok atau dua bagian.
Pemisahan ibarat sebuah “cuter” memotong selembar kertas, sungai
memisahkan sebuah wilayah, dan sebagainya. Pada bagian ini akan
dibicarakan konsep pemisahan sebuah bidang. Tentu saja konsep ini tidak
akan dilihat sebagai suatu proses fisik melainkan dalam hubungan timbal
balik antara titik-titik pada bidang. Mengawali pembicaraan ini perlu
dikemukakan mengenai pengertian himpunan konveks.

Definisi 4.1
Suatu himpunan titik dikatakan konveks bila setiap dua titik P, Q
pada himpunan ruas garis ̅̅̅̅
𝑃𝑄 terletak dalam himpunan itu.

Perhatikan diagram himpunan-himpunan titik A, B, C, D, E, F


pada Gambar 4.1. Berdasarkan Definisi 4.1 maka himpunan konveks
adalah seperti yang ditunjukkan oleh diagram A, B, dan C sedangkan
diagram D, E, F adalah himpunan-himpunan yang tidak konveks.

P
P Q
Q
Q
P
A B C

P
P Q
P Q
Q
E F
D

Gambar 4.1

51
Berdasarkan Definisi 4.1., jelas bahwa semua ruas garis, sinar
garis, garis, dan semua bidang adalah himpunan konveks. Untuk
himpunan kosong dan himpunan yang terdiri dari satu titik dianggap
sebagai himpunan konveks.

Postulat 4.1.(Postulat pemisahan bidang)


Diberikan sebuah garis dan bidang yang memuat garis itu.
Himpunan semua titik yang tidak terletak pada garis adalah
gabungan dua himpunan yang saling asing sedemikian hingga:
i. Setiap himpunan adalah konveks;
ii. Bila S terletak pada satu himpunan dan T pada himpunan
lainnya maka ruas garis ̅𝑆𝑇 ̅̅̅ memotong garis yang
diberikan.

Pandanglah bidang  dan garis l yang termuat pada bidang itu


seperti dalam Gambar 4.2. Tampak bahwa  terurai menjadi tiga
himpunan titik yakni H1, H2 dan l atau  = H1  H2  l .

 l
 H1

P S M

Q N

T H2

Gambar 4.2.

Postulat 4.1. dapat dinyatakan sebagai berikut:

Jika l   maka  - l = H1  H2 dimana:


1. H1 dan H2 masing-masing adalah himpunan konveks. Artinya adalah
untuk P dan Q pada H1 maka ̅̅̅̅
𝑃𝑄 terletak pada H1 tetapi untuk M dan
N pada H2 maka ̅̅̅̅̅
𝑀𝑁 pada H2 .
2. H1  H2 =  ;
52
3. Untuk S  H1 dan T  H2 maka ̅𝑆𝑇
̅̅̅ memotong garis l.

Definisi 4.2.
H1 dan H2 yang ditentukan oleh garis l pada bidang  masing-
masing disebut separuh bidang dan l disebut garis pemisah.

Definisi 4.3
Bila P, Q  Hl atau (P, Q  H2) maka kedua titik itu dinamakan
sepihak terhadap l.

Definisi 4.4
Bila P dan Q masing-masing berada dalam separuh bidang yang
berbeda, dikatakan bahwa P dan Q berseberangan terhadap l.

Setiap garis pada suatu bidang akan memberikan H1 dan H2


tertentu. Dengan kata lain H1 dan H2 ditentukan secara unik oleh sebuah
garis pada bidang. Untuk garis m yang berbeda dengan l maka H1 dan H2
yang ditentukan oleh garis m akan berbeda dengan H1 dan H2 yang
ditentukan oleh garis l.

Beberapa sifat insidensi yang terkait dengan konsep pemisahan


dalam bidang diteoremakan sebagai berikut:

Teorema 4.1.
Jika P dan Q berseberangan terhadap l, Q dan T berseberangan
terhadap l maka P dan T berada pada pihak yang sama.

Bukti:
1. P  H1, Q  H2 (Dik. , Definisi 4.4)
2. T  H1, Q  H2 (Dik. , Definisi 4.4)
3. P dan T sepihak terhadap l. (Definisi 4.3) +

Teorema 4.2.
Jika P dan Q berseberangan terhadap l, Q dan T ada pada pihak
yang sama terhadap l maka P dan T berseberangan terhadap 1.

Bukti : (Diangkat sebagai bahan diskusi)

53
Teorema 4.3 (Postulat Pasch)
Diberikan  ABC dan sebuah garis 1 yang terletak pada sebuah
bidang. Jika l memuat titik E yang terletak di antara A dan B maka
l memotong salah satu dari 𝐴𝐶̅̅̅̅ atau 𝐵𝐶
̅̅̅̅ .

A B
D
l
Gambar 4.3
Diketahui:  ABC dan l sebidang; D  l , A-D-B (Gambar 4.3)
𝐴𝐶 ≠  atau l ∩ ̅̅̅̅
Buktikan : l ∩ ̅̅̅̅ 𝐵𝐶 ≠ 

Bukti (tak langsung):


Andaikan l ∩ 𝐴𝐶 ̅̅̅̅ =  dan l ∩ 𝐵𝐶 ̅̅̅̅ =  maka
i) A dan C sepihak terhadap l dan
ii) B dan C sepihak terhadap l.(Postulat 4.1; Definisi 4.3).
Berarti A dan B sepihak terhadap l dan tentu saja hal ini tidak mungkin
karena A-D-B (Diketahui). Dengan demikian pengandaian di atas keliru.
Seharusnya l ∩ 𝐴𝐶 ̅̅̅̅ ≠  atau l ∩ 𝐵𝐶
̅̅̅̅ ≠ . Jadi, l memotong salah satu dari
𝐴𝐶 atau 𝐵𝐶 . +
̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Hal utama dari Teorema 4.3 pada dasarnya adalah sama dengan
Postulat 4.1 sehingga teorema ini disebut pengganti Postulat 4.1. Berikut
ini adalah teorema-teorema insidensi yang didasarkan pada konsep
pemisahan dalam bidang.

Definisi 4.5.
⃗⃗⃗⃗⃗ dan 𝐵𝐶
Jika A-B-C maka sinar-sinar garis 𝐵𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ disebut sinar-sinar
garis yang saling berseberangan.

A B C
Gambar 4.4.

54
Teorema 4.4.
Diberikan sinar garis ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 dan garis l yang hanya bersekutu pada
titik A maka semua titik pada sinar garis kecuali titik pangkalnya
ada pada pihak yang sama terhadap garis tersebut.

Diketahui: ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 ; l; ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 ∩ l = A
⃗⃗⃗⃗⃗
Buktikan : 𝐴𝐵 - A, sepihak dengan B terhadap l.

A
l

C?

Gambar 4.5.

Bukti : Perhatikan Gambar 4.5.


1. ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐵  { C / A-B-C }
𝐴𝐵 = ̅̅̅̅ ( Definisi 3.5)
2. Andaikan ada C tidak sepihak dengan B ( negasi (1) )
̅̅̅̅ memotong l di A dan berlaku
3. 𝐵𝐶 ( Post. 4.1)
C-A-B atau B-A-C
4. A bukan titik pangkal (Definisi 3.5.)
⃗⃗⃗⃗⃗
5. Posisi A pada (4) kontradiksi dengan 𝐴𝐵 (Diketahui)
6. Seharusnya semua C sepihak dengan B. (negasi (2))
⃗⃗⃗⃗⃗ - A sepihak dengan B.
7. 𝐴𝐵 +

Teorema 4.5.
Diberikan sebuah garis l, titik A pada l dan B sebuah titik di luar
l, maka semua titik pada 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ kecuali A ada pada pihak yang
sama terhadap l.

Diketahui: l; A  l , B  l
̅̅̅̅ - A sepihak dengan B terhadap l.
Buktikan : 𝐴𝐵
Bukti :
𝐴𝐵 = {A, B}  { C / A-C- B }
1. ̅̅̅̅ ( Def. 3.4.)
2. Andaikan ada C tidak sepihak dengan B (negasi (1))
sehingga C-A-B
55
3 Posisi A pada (2) kontradiksi dengan ̅̅̅̅
𝐴𝐵 (Def. 3.4)
4. Seharusnya A-C-B (negasi (2))
5. Jadi, ̅̅̅̅
𝐴𝐵 - A adalah sepihak. ((1), (4)) +

Perhatikan BAC pada Gambar 4.6. ⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝐵 adalah bagian dari ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵
⃗⃗⃗⃗⃗ ⃡⃗⃗⃗⃗ ⃡⃗⃗⃗⃗
dan 𝐴𝐶 adalah bagian dari 𝐴𝐶 . Untuk garis 𝐴𝐵 ada paruh bidang yang
⃗⃗⃗⃗⃗ ada paruh bidang yang memuat
memuat titik C sedangkan untuk garis 𝐴𝐶
titik B.

exterior B interior

• D
A
C

Gambar 4.6
Definisi 4.6
Daerah dalam (interior) BAC adalah irisan dari himpunan titik-
⃡⃗⃗⃗⃗ sepihak dengan B dan himpunan titik-titik yang
titik yang oleh 𝐴𝐶
⃡⃗⃗⃗⃗ sepihak dengan C.
oleh 𝐴𝐵

Jadi, sebuah titik D adalah titik interior BAC apabila:


(1) D dan B pada pihak yang sama terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 , dan
(2) D dan C pada pihak yang sama terhadap 𝐴𝐵⃡⃗⃗⃗⃗ .
Harus diingat bahwa titik-titik pada kaki-kaki sudut tidak termasuk
interior dari sudut itu. Jelaskan!

Definisi 4.7:
Daerah luar (exterior) suatu sudut adalah himpunan titik-titik yang
tidak terletak pada sudut itu maupun daerah dalamnya.

Perhatikan  ABC pada Gambar 4.7; Sisi di depan A adalah


̅̅̅̅ , sisi di depan B adalah 𝐴𝐶
𝐵𝐶 ̅̅̅̅ , sisi di depan C adalah 𝐵𝐶
̅̅̅̅ .

56
C

̅̅̅̅ di depan  A
𝐵𝐶

A B
Gambar 4. 7.

Teorema 4.6.
Setiap sisi sebuah segitiga kecuali ujung-ujungnya, terletak di
interior dari sudut di depannya.

Diketahui:  ABC (Gambar 4.7)


Buktikan (tanpa menghilangkan sifat keumuman) :
𝐵𝐶 - { B , C } pada int.  A
̅̅̅̅
Bukti:
1. Oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 , ̅̅̅̅
𝐵𝐶 - B sepihak dengan C . (Teor. 4.5.)
⃡⃗⃗⃗⃗ ̅̅̅̅
2. Oleh 𝐴𝐶 , 𝐵𝐶 - C sepihak dengan B . (Teor. 4.5.)
𝐵𝐶 - { B , C } pada int.  A.
3. ̅̅̅̅ ( (1), (2) ) +

Teorema 4.7.
Jika F interior dari  BAC maka semua titik pada 𝐴𝐹
⃗⃗⃗⃗⃗ kecuali A,
terletak pada interior  BAC.

Bukti: (Perhatikan Gambar 4.8.)


1. F interior  BAC. (Diketahui)
2. Oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 , ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐹 - A sepihak dengan F (Teor. 4.4.)
3. Oleh 𝐴𝐵 ⃡⃗⃗⃗⃗ , 𝐴𝐹
⃗⃗⃗⃗⃗ - A sepihak dengan F (Teor. 4.4.)
⃗⃗⃗⃗⃗ - A pada int.  BAC.
4. 𝐴𝐹 ( (2) , (3) ) +

B
F

A
C
Gambar 4. 8

57
Teorema 4. 8.
Diberikan  ABC. Jika F, D, dan G titik-titik sedemikian hingga
B-F-C, A-C-D, dan A-F-G, maka G adalah interior  BCD.

G
F

A C D
Gambar 4. 9.

Bukti :
Perhatikan Gambar 4.9; Akan ditunjukkan bahwa G sepihak dengan B
terhadap garis ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐶𝐷 dan G sepihak dengan D terhadap garis ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐶 .

1. G pada ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐹 dengan A-F-G Diketahui


2. F interior  BAC Teorema 4.6
3. ⃗⃗⃗⃗⃗ - A pada interior  BAC
𝐴𝐹 Teorema 4.7
4. G interior BAC (1) dan (3)
5. Oleh 𝐴𝐶 ⃡⃗⃗⃗⃗ , G sepihak dengan B Def. 4.6
6. A-F-G berarti oleh 𝐵𝐶 ⃡⃗⃗⃗⃗ , Def.4.4
G berseberangan dengan A.
7. A-C-D berarti oleh ⃡⃗⃗⃗⃗𝐵𝐶 ,
D berseberangan dengan A.
8. Oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐶 , G sepihak dengan D. (6), (7)
9. G interior  BCD Def. 4.6 +

Definisi 4.8
Interior  ABC adalah irisan himpunan-himpunan:
1) Titik-titik yang oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 sepihak dengan C;
2) Titik-titik yang oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 sepihak dengan B;
⃡⃗⃗⃗⃗ sepihak dengan A.
3) Titik-titik yang oleh 𝐵𝐶
B

58
A C

Gambar 4. 10

Daerah yang diarsir pada Gambar 4.10 adalah interior ABC .


Jelas di sini bahwa ada perbedaan konsep segitiga dan daerah segitiga.
Segitiga menunjuk pada himpunan titik-titik pada sisi-sisinya (ruas-ruas
garis) sedangkan daerah segitiga menunjuk pada himpunan titik-titik pada
segitiga dan interiornya. Beberapa sifat mengenai interior suatu segitiga
dinyatakan dalam Teorema 4.9. dan Teorema 4.10. Bukti kedua teorema
tersebut diangkat sebagai bahan diskusi.

Teorema 4.9.
Interior suatu segitiga selalu berupa himpunan konveks. +

Teorema 4.10.
Interior suatu segitiga adalah irisan interior sudut-sudutnya.
+
Teorema 4.11.
Diberikan sebuah garis l, A dan F dua titik yang berbeda pada l,
B dan G dua titik yang berseberangan terhadap l maka ̅̅̅̅̅
𝐹𝐵 tidak
⃗⃗⃗⃗⃗
memotong 𝐴𝐺 .

Bukti: Perhatikan Gambar 4.11.


1. ̅̅̅̅ - A sepihak terhadap l
Titik-titik pada 𝐴𝐺
2. ̅̅̅̅ - F sepihak terhadap l
Titik-titik pada 𝐹𝐵
3. ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝐺 -A dan 𝐹𝐵-F saling asing
4. ̅̅̅̅ tidak memotong 𝐹𝐵
𝐴𝐺 ̅̅̅̅ +
(Sebagai bahan diskusi, berikan alasan setiap pernyataan)
B

A
l
F

Gambar 4. 11
59
Teorema 4.12.
Diketahui FBC, A di antara F dan C, D sepihak dengan B oleh
⃡⃗⃗⃗
𝐹𝐶 , maka ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐹𝐵 atau ̅̅̅̅̅
𝐴𝐷 memotong salah satu ̅̅̅̅̅ 𝐵𝐶 .

F A C
G
Gambar 4. 12
Bukti: Perhatikan Gambar 4.12.
1. Ada ⃡⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐷  ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 dimana ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐷
2. Ada G sedemikian hingga
⃗⃗⃗⃗⃗ berseberangan dengan ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐺 𝐴𝐷
3. G berseberangan dengan D oleh ⃡⃗⃗⃗ 𝐹𝐶 .
4. G berseberangan dengan B oleh 𝐹𝐶 ⃡⃗⃗⃗ .
5. 𝐹𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗
̅̅̅̅̅ tidak memotong 𝐴𝐺 .
6. ̅̅̅̅̅
𝐵𝐶 tidak memotong 𝐴𝐺 ⃗⃗⃗⃗⃗ .
7. Dengan demikian 𝐴𝐷 ⃗⃗⃗⃗⃗ memotong salah satu dari 𝐹𝐵 ̅̅̅̅̅. +
̅̅̅̅̅ dan 𝐵𝐶

Bahan diskusi: Berikan alasan dari setiap pernyataan di atas !

Teorema 4. 13. (Teorema Crossbar)


Bila D dalam interior  BAC, maka ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 memotong ̅̅̅̅
𝐵𝐶 pada
sebuah titik di antara B dan C.

60
B

!
D


F A C

Gambar 4. 13

Bukti:

1. Ada F sedemikian hingga F-A-C Teorema 3.7


2. F berseberangan dengan C oleh 𝐴𝐵 ⃡⃗⃗⃗⃗ Akibat dari (1)
3. ⃡⃗⃗⃗⃗ ( = 𝐹𝐶
B dan D sepihak oleh 𝐴𝐶 ⃡⃗⃗⃗ ) Dik. D int  BAC
4. ⃡⃗⃗⃗⃗
C dan D sepihak oleh 𝐴𝐵
5. ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐹𝐵 atau ̅̅̅̅̅
𝐴𝐷 memotong ̅̅̅̅̅ 𝐵𝐶 Teorema 4.9.
6. F dan D berseberangan terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵. ((2) , (4))

7. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 tidak memotong ̅̅̅̅̅
𝐹𝐵 Teor. 4.11
8. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 hanya memotong ̅̅̅̅̅
𝐵𝐶 pada titik E ((5), (6))
yang berbeda dengan B.
9. EC Jika E = C maka
A, D, C segaris.
10. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 memotong 𝐵𝐶 ̅̅̅̅ pada sebuah titik di (8), (9)
antara B dan C. +

2. Segiempat Konveks

Definisi 4.9:
Diberikan empat titik A, B, C dan D yang sebidang dan tidak ada
tiga di antaranya yang segaris. Jika ruas-ruas garis ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ , 𝐶𝐷
𝐴𝐵 , 𝐵𝐶 ̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅
, dan 𝐴𝐷 berpotongan hanya pada titik-titik ujungnya maka
gabungan keempat ruas garis itu disebut segiempat.

(Segi empat yang ditentukan oleh titik-titik A, B, C, D itu


dilambangkan dengan  ABCD).

61
D
C

A B

Gambar 4.14

Dalam Gambar 4.14, titik-titik A, B, C, D disebut titik-titik sudut


 ABCD. Sedangkan sudut-sudutnya adalah  DAB,  ABC,  BCD, 
ADC. (Sudut-sudut tersebut tidak dinyatakan dalam gambar. Mengapa?).
̅̅̅̅̅ , 𝐵𝐶
Ruas-ruas garis 𝐴𝐵 ̅̅̅̅̅ , 𝐶𝐷 ̅̅̅̅̅ disebut sisi-sisi  ABCD.
̅̅̅̅̅ , dan 𝐴𝐷

Definisi 4.10.
Diberikan  ABCD maka segi empat itu konveks bila dan hanya
bila memenuhi :
⃡⃗⃗⃗⃗ ;
(1) A dan B pada pihak yang sama oleh 𝐶𝐷
(2) B dan C pada pihak yang sama oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐷𝐴;
(3) C dan D pada pihak yang sama oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵;
(4) D dan A pada pihak yang sama oleh 𝐵𝐶⃡⃗⃗⃗⃗ .

D
C

A B

Gambar 4.15

Dua sisi yang mempunyai titik ujung yang sama seperti ̅̅̅̅
𝐴𝐵 dan
̅̅̅̅ pada Gambar 4.15 disebut sisi-sisi berdampingan. Dua sisi yang
𝐴𝐷
̅̅̅̅ dan 𝐷𝐶
tidak mempunyai titik ujung yang sama seperti 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ disebut sisi-
sisi berhadapan. Dua sudut yang satu kaki sudutnya terletak pada garis
yang sama seperti DAB dan CBA disebut sudut-sudut berdampingan.
62
Dua sudut yang tidak berdampingan seperti DAB dan DCB disebut
sudut-sudut berhadapan.

Definisi 4.11.
Diberikan ABCD, ruas-ruas garis ̅̅̅̅
𝐴𝐶 dan ̅̅̅̅
𝐵𝐷 disebut diagonal.

C
D

B
A

Gambar 4.16.

Teorema 4.14:
Diagonal-diagonal segiempat konveks selalu berpotongan satu
dengan lainnya.

Diketahui: ABCD konveks (Gambar 4.16.)


Buktikan : Ada Q = ̅̅̅̅
𝐴𝐶 ∩ ̅̅̅̅
𝐵𝐷

Bukti:
1. ̅̅̅̅
𝐴𝐶 dan ̅̅̅̅
𝐵𝐷 adalah diagonal,
2. B interior  ADC
3. 𝐵𝐷 memotong ̅̅̅̅
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐶 (di P)
4. C interior  DAB
5. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 memotong ̅̅̅̅ 𝐵𝐷 (misalnya di Q)
6. ̅̅̅̅ pada 𝐵𝐷
𝐵𝐷 ̅̅̅̅ pada 𝐴𝐶
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ dan 𝐴𝐶 ⃗⃗⃗⃗⃗ sehingga perpotongan
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 adalah P sekaligus Q (P = Q) +

Alasan dari setiap pernyataan di atas diangkat sebagai soal latihan!

3. Pemisahan Dalam Ruang

63
Mengawali pembahasan pemisahan dalam ruang, perlu
dikemukakan konsep konveksitas dalam ruang. Mengacu pada
Definisi 4.1, ruang sebagai suatu himpunan konveks adalah seperti yang
tampak pada Gambar 4. 17 (a), sedangkan yang bukan konveks adalah
seperti dalam Gambar 4.17 (b). Cara menguji konveksitas suatu himpunan
titik dalam ruang sama dengan cara yang dilakukan untuk menguji
konveksitas suatu himpunan titik dalam bidang yang telah dibicarakan.

(a) (b)
Gambar 4.17.

Sifat-sifat pemisahan dalam ruang banyak kesamaannya dengan


sifat-sifat pemisahan dalam bidang yang telah dibicarakan. Pemisahan
dalam ruang dapat diilustrasikan dengan sebuah semangka yang dipotong
menggunakan pisau. Setiap arah pemotongan akan memberikan secara
unik dua belahan semangka. Tentu saja pemotongan tidak mungkin
dilakukan di luar atau menyinggung kulit buah semangka. Dengan kata
lain setiap belahan tak mungkin kosong.

Postulat 4.2.
Diberikan sebuah bidang dalam ruang. Himpunan semua titik
yang tidak terletak dalam bidang adalah gabungan dua himpunan
R1 dan R2 sedemikian hingga: (1) setiap himpunan adalah
konveks; (2) jika P ada dalam satu himpunan sedangkan Q pada
himpunan lainnya maka 𝑃𝑄 ̅̅̅̅ akan menembus bidang itu.

64
R 

R1 P R2

Gambar 4.18.

Dalam Gambar 4.18, misalkan R adalah Ruang. Postulat 4.2


menyatakan bahwa untuk   R , R -  = R1 ∪ R2 dan R1 ∩ R2 = . Jadi,
 merupakan bidang pemisah antara R1 dan R2. Kedua himpunan R1 dan
R2 dinamakan paruh ruang, sedangkan bidang  disebut permukaan setiap
paruh ruang. Setiap bidang dalam ruang akan menentukan secara unik R1
dan R2. Jika P  R1 maka :
̅̅̅̅   =  }
R1 = {Q / P = Q atau 𝑃𝑄
R2 = {Q / 𝑃𝑄     }
̅̅̅̅

Seperti halnya dengan konsep pemisahan dalam bidang, dapat


dibuktikan bahwa R1 maupun R2 adalah himpunan-himpunan tak kosong.

Teorema 4.15.
Misalkan R1 dan R2 adalah paruh ruang maka setiap R1 dan R2
terdiri dari paling sedikit empat titik yang tidak koplanar.

Diketahui:   R ; R -  = R1 ∪ R2
Buktikan : R1 maupun R2 memuat paling sedikit empat titik.

R 
A
R2 Q R1

B
C P

Gambar 4. 19.
65
Bukti : (Gambar 4.19)
1. Terdapat titik-titik A, B, C tidak kolinier pada ;
2. Ambil P  R1
3. Ada D, E, F, berturut-turut pada ̅̅̅̅ 𝑃𝐵, ̅̅̅̅
𝑃𝐴, ̅̅̅̅ 𝑃𝐶 sedemikian hingga
P - D - A, P - E - B, P - F - C.
4. P, D, E, F termuat pada R1
5.  memuat paling sedikit tiga titik
6. R1 memuat paling sedikit empat titik
7. Ambil Q  R2
8. Analog dengan langkah (3) s/d (5), R2 memuat paling sedikit empat
titik
9. R1 maupun R2 memuat paling sedikit empat titik. +

Bahan diskusi: Berikan alasan dari setiap pernyataan di atas!

Gambar 4.20 memper- H1


lihatkan dua bidang pemisah 1 l
dan 2 yang berpotongan. Tentu
saja masing-masing bidang H2
menentukan secara unik R1 dan R2 2
yang bersesuaian dengannya.
Perpotongan 1 dan 2 adalah
sebuah garis l (Postulat 2.7). 1

Gambar 4.20.

Jelas bahwa l berperan sebagai garis pemisah dalam bidang, baik


untuk bidang 1 maupun bidang 2. Misalnya H1 adalah salah satu paruh
bidang pada 1 sedangkan H2 adalah paruh bidang pada 2. Garis l
menjadi garis batas yang sekaligus sebagai garis persekutuan antara 1
dan 2.

Definisi 4.12.
Jika dua paruh bidang H1 dan H2 memiliki garis batas yang sama
tetapi tidak terletak pada sebuah bidang yang sama maka
himpunan H1 ∪ H2 ∪ l disebut sudut bidang dua (dihedral ).

66
H1

H2

Gambar 4.21

Dalam Gambar 4.21, garis l disebut garis batas atau rusuk sudut
bidang dua. Sedangkan H1 ∪ l dan H2 ∪ l disebut sisi-sisi dari sudut
bidang dua. Sudut bidang dua ini dapat dinotasikan dengan :

D = H1 ∪ H2 ∪ l.

Teorema 4. 16.
Diberikan paruh bidang H1 dengan garis batas l, dan sebuah
bidang  yang memuat l tetapi tidak memuat H1 maka semua titik-
titik pada H1 berada pada pihak yang sama terhadap .

Diketahui: Paruh bidang H1, l =  ∩ H1


Buktikan: Semua titik pada H1 adalah sepihak terhadap .

H1

Gambar 4.22

Bukti:
Perhatikan Gambar 4.22.

67
𝑃𝑄 ∩ l =  }.
1. H1 adalah paruh bidang, artinya H1 = { Q/ P = Q atau ̅̅̅̅
2. Misalkan terdapat Q’ pada H1 yang tidak sepihak dengan titik-titik
lainnya pada H1 terhadap . Berarti ada S = ̅̅̅̅̅
𝑃𝑄′ ∩  , S  l (karena
𝑃𝑄 ∩ l = ).
̅̅̅̅
3. Oleh karena S ∪ l termuat pada  dan juga termuat pada H1 berarti 
memuat H1. Hal ini bertentangan dengan yang diketahui.
4. Dengan demikian semua titik pada H1 sepihak terhadap . +

Definisi 4.13.
Diberikan sudut dihedral D = H1 ∪ H2 ∪ l; 1 dan 2 berturut-
turut adalah bidang yang memuat H1 dan H2 maka interior D
adalah irisan dari paruh ruang yang permukaannya 1 dan
memuat H2 dengan paruh ruang yang permukaannya 2 dan
memuat H1.

Gambar 4.22 memperlihatkan interior D untuk D = H1 ∪ H2 ∪ l

Teorema 4.17
Interior sebuah sudut dihedral adalah himpunan konveks.

Diketahui: P  H1, Q  H2
Buktikan : ̅̅̅̅
𝑃𝑄 - {P, Q} pada int. D
Bukti :
1. Definisi 4.13 menyatakan bahwa interior D adalah irisan dua paruh
ruang.
2. Setiap paruh ruang adalah konveks (Postulat 4.2).
3. Dengan demikian int. D adalah konveks. +

Teorema 4.18.
Jika P dan Q ada dalam sisi-sisi yang berbeda pada sudut dihedral
maka setiap titik antara P dan Q ada dalam interior sudut dihedral
itu.

Diketahui: P  H1, Q  H2
Buktikan : ̅̅̅̅
𝑃𝑄 - {P, Q} pada int. D

Bukti diangkat sebagai bahan diskusi. +

68
H2
l
Q
P

H1
Gambar 4.23

Soal Latihan 4.

1. Diketahui garis l pada bidang  sehingga  - l = H1  H2 .


Buktikan (dengan cara tidak langsung):
a. H1  H2 tidak mungkin sama dengan .
b. Salah satu dari H1 atau H2 tidak mungkin sama dengan .
c. H1 ditentukan secara unik oleh garis l.

2. Diketahui garis m bagian dari bidang  sehingga  - l = H1  H2.


Buktikan bahwa H1  m adalah konveks.
𝐴𝐵 bagian dari bidang  sehingga  - ⃡⃗⃗⃗⃗
3. Garis ⃡⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐵 = H1  H2.
Buktikan bahwa H1 memuat paling sedikit tiga titik.

4. Dalam gambar di bawah ini, misalkan I melambangkan interior ABC,


J titik eksterior ABC dan  adalah bidang. Tuliskan benar atau salah
setiap pernyataan berikut. Berikan alasannya!

A
D
B
F C
E

a. D  I f. ABC  I = 
b. A  J g. I  
c. A  ABC h. I ∩ J = ABC

69
d. E  J i. F  I
e. I  ABC j. ABC  

5. Gunakan gambar di bawah ini: Apakah setiap pernyataan yang


diberikan benar atau salah ? Berikan alasannya !

D
F
E

C A B
a. D dan E sepihak terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗𝐵𝐶
b. D dan E terletak dalam interior DAE
c. A dan F sepihak terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐶
d. E dan F sepihak terhadap 𝐴𝐷 ⃡⃗⃗⃗⃗
e. D dan E terletak dalam interior BAE
f. C dan D berseberangan terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐸
g. C dan F berseberangan terhadap 𝐴𝐷 ⃡⃗⃗⃗⃗
h. 𝐷𝐸 - {D, E} terletak dalam interior DAE
̅̅̅̅
i. ̅̅̅̅
𝐷𝐶 dan ̅̅̅̅𝐷𝐵 berseberangan terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐸
j. ⃗⃗⃗⃗⃗ - C sepihak terhadap 𝐶𝐷
𝐶𝐵 ⃡⃗⃗⃗⃗

6. Buktikan Teorema 4.2.


7. Buktikan Teorema 4.9.
8. Buktikan Teorema 4.10.
9. Diberikan  ABC. D dan E titik-titik sedemikian hingga A-D-C, B-
E-C. Buktikan bahw ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐸 dan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐷 akan berpotongan.
C

E
D

A B

10. Diketahui: D = h  l, E = k  l, A  h, B  k, A dan B


berseberangan terhadap l.
70
𝐴𝐵  l dan D-F-E.
Buktikan : Ada F sedemikian hingga F = ⃡⃗⃗⃗⃗
l
k B
E

A
h D


11. Tuliskan sudut-sudut  
dihedral pada gambar di
samping.

D
12. Tuliskan sudut-sudut
dihedral pada gambar di
samping. C

A
B

13. Pada gambar di samping, H G


tuliskan sudut-sudut
dihedral dengan dengan E F
garis batasnya adalah :

a. ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐸 D C

b. ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 A B

𝐸𝐹 dan ̅̅̅̅
14. Merujuk gambar pada soal nomor 13, buktikan bahwa ̅̅̅̅ 𝐴𝐶
tidak berpotongan.

71
̅̅̅̅ akan
15. Merujuk gambar pada soal nomor 13, buktikan bahwa 𝐷𝐹
⃡⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ .
menembus bidang 𝐴𝐶𝐻

16. Berikan alasan dari setiap pernyataan dalam bukti Teorema 4.14.

17. Buktikan Teorema 4.18.


18. Diberikan  PQR. Oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝑃𝑄 , S berseberangan dengan R. Buktikan
̅̅̅̅ .
⃗⃗⃗⃗⃗ tidak memotong 𝑄𝑅
bahwa 𝑃𝑅

72

Anda mungkin juga menyukai