Pemisahan
Definisi 4.1
Suatu himpunan titik dikatakan konveks bila setiap dua titik P, Q
pada himpunan ruas garis ̅̅̅̅
𝑃𝑄 terletak dalam himpunan itu.
P
P Q
Q
Q
P
A B C
P
P Q
P Q
Q
E F
D
Gambar 4.1
51
Berdasarkan Definisi 4.1., jelas bahwa semua ruas garis, sinar
garis, garis, dan semua bidang adalah himpunan konveks. Untuk
himpunan kosong dan himpunan yang terdiri dari satu titik dianggap
sebagai himpunan konveks.
l
H1
P S M
Q N
T H2
Gambar 4.2.
Definisi 4.2.
H1 dan H2 yang ditentukan oleh garis l pada bidang masing-
masing disebut separuh bidang dan l disebut garis pemisah.
Definisi 4.3
Bila P, Q Hl atau (P, Q H2) maka kedua titik itu dinamakan
sepihak terhadap l.
Definisi 4.4
Bila P dan Q masing-masing berada dalam separuh bidang yang
berbeda, dikatakan bahwa P dan Q berseberangan terhadap l.
Teorema 4.1.
Jika P dan Q berseberangan terhadap l, Q dan T berseberangan
terhadap l maka P dan T berada pada pihak yang sama.
Bukti:
1. P H1, Q H2 (Dik. , Definisi 4.4)
2. T H1, Q H2 (Dik. , Definisi 4.4)
3. P dan T sepihak terhadap l. (Definisi 4.3) +
Teorema 4.2.
Jika P dan Q berseberangan terhadap l, Q dan T ada pada pihak
yang sama terhadap l maka P dan T berseberangan terhadap 1.
53
Teorema 4.3 (Postulat Pasch)
Diberikan ABC dan sebuah garis 1 yang terletak pada sebuah
bidang. Jika l memuat titik E yang terletak di antara A dan B maka
l memotong salah satu dari 𝐴𝐶̅̅̅̅ atau 𝐵𝐶
̅̅̅̅ .
A B
D
l
Gambar 4.3
Diketahui: ABC dan l sebidang; D l , A-D-B (Gambar 4.3)
𝐴𝐶 ≠ atau l ∩ ̅̅̅̅
Buktikan : l ∩ ̅̅̅̅ 𝐵𝐶 ≠
Hal utama dari Teorema 4.3 pada dasarnya adalah sama dengan
Postulat 4.1 sehingga teorema ini disebut pengganti Postulat 4.1. Berikut
ini adalah teorema-teorema insidensi yang didasarkan pada konsep
pemisahan dalam bidang.
Definisi 4.5.
⃗⃗⃗⃗⃗ dan 𝐵𝐶
Jika A-B-C maka sinar-sinar garis 𝐵𝐴 ⃗⃗⃗⃗⃗ disebut sinar-sinar
garis yang saling berseberangan.
A B C
Gambar 4.4.
54
Teorema 4.4.
Diberikan sinar garis ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 dan garis l yang hanya bersekutu pada
titik A maka semua titik pada sinar garis kecuali titik pangkalnya
ada pada pihak yang sama terhadap garis tersebut.
Diketahui: ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 ; l; ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 ∩ l = A
⃗⃗⃗⃗⃗
Buktikan : 𝐴𝐵 - A, sepihak dengan B terhadap l.
A
l
C?
Gambar 4.5.
Teorema 4.5.
Diberikan sebuah garis l, titik A pada l dan B sebuah titik di luar
l, maka semua titik pada 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ kecuali A ada pada pihak yang
sama terhadap l.
Diketahui: l; A l , B l
̅̅̅̅ - A sepihak dengan B terhadap l.
Buktikan : 𝐴𝐵
Bukti :
𝐴𝐵 = {A, B} { C / A-C- B }
1. ̅̅̅̅ ( Def. 3.4.)
2. Andaikan ada C tidak sepihak dengan B (negasi (1))
sehingga C-A-B
55
3 Posisi A pada (2) kontradiksi dengan ̅̅̅̅
𝐴𝐵 (Def. 3.4)
4. Seharusnya A-C-B (negasi (2))
5. Jadi, ̅̅̅̅
𝐴𝐵 - A adalah sepihak. ((1), (4)) +
exterior B interior
• D
A
C
Gambar 4.6
Definisi 4.6
Daerah dalam (interior) BAC adalah irisan dari himpunan titik-
⃡⃗⃗⃗⃗ sepihak dengan B dan himpunan titik-titik yang
titik yang oleh 𝐴𝐶
⃡⃗⃗⃗⃗ sepihak dengan C.
oleh 𝐴𝐵
Definisi 4.7:
Daerah luar (exterior) suatu sudut adalah himpunan titik-titik yang
tidak terletak pada sudut itu maupun daerah dalamnya.
56
C
̅̅̅̅ di depan A
𝐵𝐶
A B
Gambar 4. 7.
Teorema 4.6.
Setiap sisi sebuah segitiga kecuali ujung-ujungnya, terletak di
interior dari sudut di depannya.
Teorema 4.7.
Jika F interior dari BAC maka semua titik pada 𝐴𝐹
⃗⃗⃗⃗⃗ kecuali A,
terletak pada interior BAC.
B
F
A
C
Gambar 4. 8
57
Teorema 4. 8.
Diberikan ABC. Jika F, D, dan G titik-titik sedemikian hingga
B-F-C, A-C-D, dan A-F-G, maka G adalah interior BCD.
G
F
A C D
Gambar 4. 9.
Bukti :
Perhatikan Gambar 4.9; Akan ditunjukkan bahwa G sepihak dengan B
terhadap garis ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐶𝐷 dan G sepihak dengan D terhadap garis ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐶 .
Definisi 4.8
Interior ABC adalah irisan himpunan-himpunan:
1) Titik-titik yang oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 sepihak dengan C;
2) Titik-titik yang oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 sepihak dengan B;
⃡⃗⃗⃗⃗ sepihak dengan A.
3) Titik-titik yang oleh 𝐵𝐶
B
58
A C
Gambar 4. 10
Teorema 4.9.
Interior suatu segitiga selalu berupa himpunan konveks. +
Teorema 4.10.
Interior suatu segitiga adalah irisan interior sudut-sudutnya.
+
Teorema 4.11.
Diberikan sebuah garis l, A dan F dua titik yang berbeda pada l,
B dan G dua titik yang berseberangan terhadap l maka ̅̅̅̅̅
𝐹𝐵 tidak
⃗⃗⃗⃗⃗
memotong 𝐴𝐺 .
A
l
F
Gambar 4. 11
59
Teorema 4.12.
Diketahui FBC, A di antara F dan C, D sepihak dengan B oleh
⃡⃗⃗⃗
𝐹𝐶 , maka ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐹𝐵 atau ̅̅̅̅̅
𝐴𝐷 memotong salah satu ̅̅̅̅̅ 𝐵𝐶 .
F A C
G
Gambar 4. 12
Bukti: Perhatikan Gambar 4.12.
1. Ada ⃡⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐷 ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 dimana ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐷
2. Ada G sedemikian hingga
⃗⃗⃗⃗⃗ berseberangan dengan ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐺 𝐴𝐷
3. G berseberangan dengan D oleh ⃡⃗⃗⃗ 𝐹𝐶 .
4. G berseberangan dengan B oleh 𝐹𝐶 ⃡⃗⃗⃗ .
5. 𝐹𝐵 ⃗⃗⃗⃗⃗
̅̅̅̅̅ tidak memotong 𝐴𝐺 .
6. ̅̅̅̅̅
𝐵𝐶 tidak memotong 𝐴𝐺 ⃗⃗⃗⃗⃗ .
7. Dengan demikian 𝐴𝐷 ⃗⃗⃗⃗⃗ memotong salah satu dari 𝐹𝐵 ̅̅̅̅̅. +
̅̅̅̅̅ dan 𝐵𝐶
60
B
!
D
•
F A C
Gambar 4. 13
Bukti:
7. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 tidak memotong ̅̅̅̅̅
𝐹𝐵 Teor. 4.11
8. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 hanya memotong ̅̅̅̅̅
𝐵𝐶 pada titik E ((5), (6))
yang berbeda dengan B.
9. EC Jika E = C maka
A, D, C segaris.
10. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 memotong 𝐵𝐶 ̅̅̅̅ pada sebuah titik di (8), (9)
antara B dan C. +
2. Segiempat Konveks
Definisi 4.9:
Diberikan empat titik A, B, C dan D yang sebidang dan tidak ada
tiga di antaranya yang segaris. Jika ruas-ruas garis ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ , 𝐶𝐷
𝐴𝐵 , 𝐵𝐶 ̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅
, dan 𝐴𝐷 berpotongan hanya pada titik-titik ujungnya maka
gabungan keempat ruas garis itu disebut segiempat.
61
D
C
A B
Gambar 4.14
Definisi 4.10.
Diberikan ABCD maka segi empat itu konveks bila dan hanya
bila memenuhi :
⃡⃗⃗⃗⃗ ;
(1) A dan B pada pihak yang sama oleh 𝐶𝐷
(2) B dan C pada pihak yang sama oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐷𝐴;
(3) C dan D pada pihak yang sama oleh ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵;
(4) D dan A pada pihak yang sama oleh 𝐵𝐶⃡⃗⃗⃗⃗ .
D
C
A B
Gambar 4.15
Dua sisi yang mempunyai titik ujung yang sama seperti ̅̅̅̅
𝐴𝐵 dan
̅̅̅̅ pada Gambar 4.15 disebut sisi-sisi berdampingan. Dua sisi yang
𝐴𝐷
̅̅̅̅ dan 𝐷𝐶
tidak mempunyai titik ujung yang sama seperti 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ disebut sisi-
sisi berhadapan. Dua sudut yang satu kaki sudutnya terletak pada garis
yang sama seperti DAB dan CBA disebut sudut-sudut berdampingan.
62
Dua sudut yang tidak berdampingan seperti DAB dan DCB disebut
sudut-sudut berhadapan.
Definisi 4.11.
Diberikan ABCD, ruas-ruas garis ̅̅̅̅
𝐴𝐶 dan ̅̅̅̅
𝐵𝐷 disebut diagonal.
C
D
B
A
Gambar 4.16.
Teorema 4.14:
Diagonal-diagonal segiempat konveks selalu berpotongan satu
dengan lainnya.
Bukti:
1. ̅̅̅̅
𝐴𝐶 dan ̅̅̅̅
𝐵𝐷 adalah diagonal,
2. B interior ADC
3. 𝐵𝐷 memotong ̅̅̅̅
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ 𝐴𝐶 (di P)
4. C interior DAB
5. ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 memotong ̅̅̅̅ 𝐵𝐷 (misalnya di Q)
6. ̅̅̅̅ pada 𝐵𝐷
𝐵𝐷 ̅̅̅̅ pada 𝐴𝐶
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ dan 𝐴𝐶 ⃗⃗⃗⃗⃗ sehingga perpotongan
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 adalah P sekaligus Q (P = Q) +
63
Mengawali pembahasan pemisahan dalam ruang, perlu
dikemukakan konsep konveksitas dalam ruang. Mengacu pada
Definisi 4.1, ruang sebagai suatu himpunan konveks adalah seperti yang
tampak pada Gambar 4. 17 (a), sedangkan yang bukan konveks adalah
seperti dalam Gambar 4.17 (b). Cara menguji konveksitas suatu himpunan
titik dalam ruang sama dengan cara yang dilakukan untuk menguji
konveksitas suatu himpunan titik dalam bidang yang telah dibicarakan.
(a) (b)
Gambar 4.17.
Postulat 4.2.
Diberikan sebuah bidang dalam ruang. Himpunan semua titik
yang tidak terletak dalam bidang adalah gabungan dua himpunan
R1 dan R2 sedemikian hingga: (1) setiap himpunan adalah
konveks; (2) jika P ada dalam satu himpunan sedangkan Q pada
himpunan lainnya maka 𝑃𝑄 ̅̅̅̅ akan menembus bidang itu.
64
R
R1 P R2
Gambar 4.18.
Teorema 4.15.
Misalkan R1 dan R2 adalah paruh ruang maka setiap R1 dan R2
terdiri dari paling sedikit empat titik yang tidak koplanar.
Diketahui: R ; R - = R1 ∪ R2
Buktikan : R1 maupun R2 memuat paling sedikit empat titik.
R
A
R2 Q R1
B
C P
Gambar 4. 19.
65
Bukti : (Gambar 4.19)
1. Terdapat titik-titik A, B, C tidak kolinier pada ;
2. Ambil P R1
3. Ada D, E, F, berturut-turut pada ̅̅̅̅ 𝑃𝐵, ̅̅̅̅
𝑃𝐴, ̅̅̅̅ 𝑃𝐶 sedemikian hingga
P - D - A, P - E - B, P - F - C.
4. P, D, E, F termuat pada R1
5. memuat paling sedikit tiga titik
6. R1 memuat paling sedikit empat titik
7. Ambil Q R2
8. Analog dengan langkah (3) s/d (5), R2 memuat paling sedikit empat
titik
9. R1 maupun R2 memuat paling sedikit empat titik. +
Gambar 4.20.
Definisi 4.12.
Jika dua paruh bidang H1 dan H2 memiliki garis batas yang sama
tetapi tidak terletak pada sebuah bidang yang sama maka
himpunan H1 ∪ H2 ∪ l disebut sudut bidang dua (dihedral ).
66
H1
H2
Gambar 4.21
Dalam Gambar 4.21, garis l disebut garis batas atau rusuk sudut
bidang dua. Sedangkan H1 ∪ l dan H2 ∪ l disebut sisi-sisi dari sudut
bidang dua. Sudut bidang dua ini dapat dinotasikan dengan :
D = H1 ∪ H2 ∪ l.
Teorema 4. 16.
Diberikan paruh bidang H1 dengan garis batas l, dan sebuah
bidang yang memuat l tetapi tidak memuat H1 maka semua titik-
titik pada H1 berada pada pihak yang sama terhadap .
H1
Gambar 4.22
Bukti:
Perhatikan Gambar 4.22.
67
𝑃𝑄 ∩ l = }.
1. H1 adalah paruh bidang, artinya H1 = { Q/ P = Q atau ̅̅̅̅
2. Misalkan terdapat Q’ pada H1 yang tidak sepihak dengan titik-titik
lainnya pada H1 terhadap . Berarti ada S = ̅̅̅̅̅
𝑃𝑄′ ∩ , S l (karena
𝑃𝑄 ∩ l = ).
̅̅̅̅
3. Oleh karena S ∪ l termuat pada dan juga termuat pada H1 berarti
memuat H1. Hal ini bertentangan dengan yang diketahui.
4. Dengan demikian semua titik pada H1 sepihak terhadap . +
Definisi 4.13.
Diberikan sudut dihedral D = H1 ∪ H2 ∪ l; 1 dan 2 berturut-
turut adalah bidang yang memuat H1 dan H2 maka interior D
adalah irisan dari paruh ruang yang permukaannya 1 dan
memuat H2 dengan paruh ruang yang permukaannya 2 dan
memuat H1.
Teorema 4.17
Interior sebuah sudut dihedral adalah himpunan konveks.
Diketahui: P H1, Q H2
Buktikan : ̅̅̅̅
𝑃𝑄 - {P, Q} pada int. D
Bukti :
1. Definisi 4.13 menyatakan bahwa interior D adalah irisan dua paruh
ruang.
2. Setiap paruh ruang adalah konveks (Postulat 4.2).
3. Dengan demikian int. D adalah konveks. +
Teorema 4.18.
Jika P dan Q ada dalam sisi-sisi yang berbeda pada sudut dihedral
maka setiap titik antara P dan Q ada dalam interior sudut dihedral
itu.
Diketahui: P H1, Q H2
Buktikan : ̅̅̅̅
𝑃𝑄 - {P, Q} pada int. D
68
H2
l
Q
P
H1
Gambar 4.23
Soal Latihan 4.
A
D
B
F C
E
a. D I f. ABC I =
b. A J g. I
c. A ABC h. I ∩ J = ABC
69
d. E J i. F I
e. I ABC j. ABC
D
F
E
C A B
a. D dan E sepihak terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗𝐵𝐶
b. D dan E terletak dalam interior DAE
c. A dan F sepihak terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐶
d. E dan F sepihak terhadap 𝐴𝐷 ⃡⃗⃗⃗⃗
e. D dan E terletak dalam interior BAE
f. C dan D berseberangan terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐸
g. C dan F berseberangan terhadap 𝐴𝐷 ⃡⃗⃗⃗⃗
h. 𝐷𝐸 - {D, E} terletak dalam interior DAE
̅̅̅̅
i. ̅̅̅̅
𝐷𝐶 dan ̅̅̅̅𝐷𝐵 berseberangan terhadap ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐸
j. ⃗⃗⃗⃗⃗ - C sepihak terhadap 𝐶𝐷
𝐶𝐵 ⃡⃗⃗⃗⃗
E
D
A B
A
h D
11. Tuliskan sudut-sudut
dihedral pada gambar di
samping.
D
12. Tuliskan sudut-sudut
dihedral pada gambar di
samping. C
A
B
a. ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐸 D C
b. ⃡⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 A B
𝐸𝐹 dan ̅̅̅̅
14. Merujuk gambar pada soal nomor 13, buktikan bahwa ̅̅̅̅ 𝐴𝐶
tidak berpotongan.
71
̅̅̅̅ akan
15. Merujuk gambar pada soal nomor 13, buktikan bahwa 𝐷𝐹
⃡⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ .
menembus bidang 𝐴𝐶𝐻
16. Berikan alasan dari setiap pernyataan dalam bukti Teorema 4.14.
72